I. Pendahuluan .............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat melaksanakan
semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan koordinasi. Sistem informasi
ini ada karena perangkat keras komputer yang penuh daya dan realatif murah, perangkat lunak sistem
manajemen database yang canggih yang kebetulan organisasi memanfaatkan data di seluruh proses
bisnisnya. Banyak pendiri industri komputer tidak dapat membayangkan dampak yang dibuat
teknologi informasi pada pengambilan keputusan manajerial. Selama komputer dan perangkat lunak
terus meningkat dayanya dan semakin murah, para manajer harus melihat ke masa depan dan
mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan kemajuan teknologi
Kebutuhan atas sistem informasi perusahaan begitu besar sehingga suatu industri baru telah
berkembang untuk menyediakan perangkat lunak ERP untuk mendukung sistem tersebut. Industri ini
sudah besar dan berkembang sangat pesat. Perangkat lunak yang dihasilkan oleh industri ini khusus
dan sangat mahal untuk dikembangkan. Lima perusahaan mendominasi industri ini. Yang terbesar
SAP, sama dengan gabungan empat penjual lain.
Beberapa proyek sistem informasi perusahaan gagal. Hasil ini bisa sangat membebani
perusahaan karena begitu besarnya jumlah uang dan usaha manusia yang diperlukan untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan itu. Namun, manfaat potensialnya begitu besarnya sehingga
organisasi yang telah gagal sering memulai prosesnya lagi.
Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Alasan penggunaan EIS karena sistem ini mencangkup seluruh set proses yang digunakan
oleh organisasi, meliputi: Manufaktur, Penjualan, Pembeliaan, Sumber Daya Manusia
(SDM) Dan fungsi bisnis lainnya
Tujuan EIS yaitu :
- Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di sebuah
organisasi
- Menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah keputusan dalam
merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
- Menyediakan pengawasan dan penelusuran di tingkat perusahaan yang efektif dan
tepat waktu.
- Mem-filter, meng-compress, dan menelusuri data dan informasi penting.
Contoh EIS :
- ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem yang memungkinkan manajemen
atas seluruh sumber daya manufaktur (MRP) yang berasal dari area manufaktur.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai
berbagai proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.
II. EVOLUSI SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN
Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh
seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
• MRP II
Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan (EIS), yaitu :
1. Pemilihan penjual perangkat lunak
Pemilihan penjual ERP itu penting. Dasar konsep proses bisnis di dalam perangkat
lunak penjual harus menjadi kriteria utama dalam pemilihan penjual. Makin besar
perbedaan antara proses didalam perangkat lunak dengan proses organisasi saat ini,
makin sulit penerapannya.
2. Pelatihan pemakai
Kerumitan system informasi perusahaan menjadikan pelatihan suatu komponen
penerapan yang penting. Pelatihan bukanlah tambahan; pelatihan adalah bagian dari
rancangan awal EntIS. Pelatihan berlangsung sebelum, selama dan setelah penerapan
EntIS.
Pelatihan yang berkaitan dengan perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan
Jenis Pelatihan Kapan Pelatihan Harus Berlangsung
Mempelajari perangkat lunak Sebelum system informasi perusahaan direncanakan dan
ERP yang dijual dirancang
Pelatihan oleh penjual ERP Saat system sedang dirancang dan diterapkan; juga
setelah system diterapkan
Pelatihan antar rekan seperti Sangat membantu setelah penerapan proyek EntIS
konferensi
3. Pendekatan peralihan
Pendekatan untuk beralih kesuatu system berbasis computer baru yaitu
segera/peralihan langsung, paralel dan bertahap.
1. Kemudahaan Penggunaan
o Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface yang mudah
disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
o Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat perangkat
lunak ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
o World Wide Web dapat menyediakan Web portal : tempat umum dimana para
pengunjung web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai aplikasi dari
penjual ERP.
2. Masalah Pelanggan
o Perbedaan metode interaksi bisnis ke bisnis dengan interaksi bisnis ke konsumen dapat
menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan aplikasi ERP.
o Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanya memperbolehkan
transaksi bisnis-ke-bisnis untuk berhubungan dengan system informasi perusahaan
mereka.
VII. MASA DEPAN SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN
Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk membuat
prediksi ke masa depan. Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat
prediksi ke masa depan, yaitu :
Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
Waktu dua tahun untuk penerapan sistem informasi perusahaan terlalu lama bagi banyak
organisasi. Mereka mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak, mereka mungkin
organisasi kecil tanpa sumber daya yang cukup untuk mendukung proyek selama dua
tahun, atau mereka mungkin perlu bereaksi cepat untuk mendukung sistem informasi
perusahaan pesaing. Apapun alasannya, penjual ERP harus memuaskan pelanggan
untuk mempertahankan pertumbuhan industri yang fenomenal.
Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan
berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses dan data).
PERMASALAHAN KASUS
Ornamental doors, Inc. (ODI) adalah perusahaan yang memproduksi pelindung pintu dan
jendela. Namanya memang menyesatkan karena sebenarnya perusahaan ini membuat pintu, daun
penutup jendela, dan penutup jendela lain yang dapat menahan cuaca buruk. Sebagian besar
pelanggan ODI membeli produknya sebagai perlindungan terhadap kerusakan akibat angin
berkecepatan tinggi. Perusahaan itu menjual produknya melalui amerika utara dan tengah serta
memiliki reputasi sebagai pembuat produk yang berkualitas sangat tinggi dengan harga wajar.
ODI telah sukses dan untung selama 22 tahun beroperasi. Kunci keberhasilannya adalah
kemampuan pemiliknya, jay Fiske, untuk memahami dampak dari angin berkecepatan tinggi dan air
yang dibawah angin terhadap pintu dan jendela rumah. Fiske memulai ODI setelah 10 tahun bekerja
sebagai pembuat rumah diwilayah pantai north Carolina. Fiske telah bekerjasama dengan berbagai
asosiasi pembangun dan kontraktor individual sejak perusahaannya berdiri.
ODI mempekerjakan 320 pegai produksi, didukung 180 staf administrasi. Hamper semua staf
terdiri dari manajer dan professional. Presentase staf memang tinggi karena proses manufaktur sangat
terkomputerisasi. ODI menjual lebih dari 180.000 pintu dan 1.660.000 penutup jendela tahun lalu.
Satu penjualan umumnya mencakup 10 pintu atau lebih dan hamper 100 jendela.
Dua factor untama profitabilitas adalah antisipasi pemerintah dan koordinasi erat dengan para
pemasok untuk menjaga proses manufaktur tetap cepat. Karena ODI memilih untuk menjalin
hubungan bisnis yang terpercaya, hanya ada kurang dari 100 pemasok; ODI tidak sekedar membeli
bahan baku termurah. Bahan baku merupakan dasar. ODI benar-benar membuat sendiri produknya.
Bukan menarik produk dari bagian-bagian yang telah dibuat sebelunya oleh para pemasok. Factor
utama lain keberhasilan ODI adalah menarik dan mempertahankan tenaga kerja dilantai produksi
yang sangat trampil. Karena sebagian besar proses manufaktur terkomputerisasi, para pekerja perlu
memiliki tingkat keterampilan yang lebih tinggi dari pada sebagian besar perusahaan pesaing.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Perusahaan atau EIS berkembang dari sistem informasi eksekutif digabung
dengan berbagai teknologi Web.
Sistem Informasi Perusahaan memberikan akses ke informasi skala perusahaan yang
diperlukan oleh individu untuk melakukan tugas-tugas mereka.
Terdapat beberapa contoh dari EIS (Enterprise Information System) yaitu ERP (Enterprise
Resource Planning)
Saran
Perusahaan perlu memperhatikan hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam memulai penerapan
sistem informasi perusahaan atau EIS sehingga manfaat potensial dari sistem tersebut dapat
digunakan untuk kegiatan proses bisnis perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
McLeod Raymond, Jr. Sistem Informasi Manajemen Edisi ke-8.
http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2011/11/13/apa-sistem-informasi-perusahaan-itu/,
1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina
merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun. Perhitungan
pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang digunakan. Banyaknya
jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan sistem informasi tersebut menjadi
mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap kemudahan
yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh aktifitas bisnis dan
komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi tersebut. Ketergantungan
tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan, karena bila terjadi gangguan
sistemik pada perusahaan outsourcing yang mampu merusak jaringan dari sistem tersebut
maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga
akan terancam keamanannya.
3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem informasi ERP
seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal kebutuhan sistem ERP
tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina
harus mengatur ulang alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Sistem Informasi Perusahaan)
Kelompok I :
JURUSAN MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2016