Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................................................

I. Pendahuluan .............................................................................................................................

II. Pembahasan ............................................................................................................................

2.1 Pengertian system informasi perusahaan .............................................................................


2.2 Evolusi system informasi perusahaan .............. ...................................................................
2.3 Kelayakan system informasi perusahaan .............................................................................
2.4 Penerapan system informasi perusahaan .............................................................................
2.5 Kegagalan system informasi perusahaan.............................................................................
2.6 Sistem informasi perusahaan dan Web................................................................................
2.7 Masa depan Sistem informasi perusahaan...........................................................................

III. Penutup .................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................

3.2 Saran.......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat melaksanakan
semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan koordinasi. Sistem informasi
ini ada karena perangkat keras komputer yang penuh daya dan realatif murah, perangkat lunak sistem
manajemen database yang canggih yang kebetulan organisasi memanfaatkan data di seluruh proses
bisnisnya. Banyak pendiri industri komputer tidak dapat membayangkan dampak yang dibuat
teknologi informasi pada pengambilan keputusan manajerial. Selama komputer dan perangkat lunak
terus meningkat dayanya dan semakin murah, para manajer harus melihat ke masa depan dan
mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan kemajuan teknologi
Kebutuhan atas sistem informasi perusahaan begitu besar sehingga suatu industri baru telah
berkembang untuk menyediakan perangkat lunak ERP untuk mendukung sistem tersebut. Industri ini
sudah besar dan berkembang sangat pesat. Perangkat lunak yang dihasilkan oleh industri ini khusus
dan sangat mahal untuk dikembangkan. Lima perusahaan mendominasi industri ini. Yang terbesar
SAP, sama dengan gabungan empat penjual lain.
Beberapa proyek sistem informasi perusahaan gagal. Hasil ini bisa sangat membebani
perusahaan karena begitu besarnya jumlah uang dan usaha manusia yang diperlukan untuk
menerapkan  sistem informasi perusahaan itu. Namun, manfaat potensialnya begitu besarnya sehingga
organisasi yang telah gagal sering memulai prosesnya lagi.

Rumusan Masalah

1) Pengertian system informasi perusahaan


2) Evolusi system informasi perusahaan
3) Kelayakan sitem informasi perusahaan
4) Penerapan system informasi perusahaan
5) Kegagalan system informasi perusahaan
6) System informasi perusahaan dan Web
7) Masa depan system infrmasi perusahaan
BAB II

PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN


Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat
melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi
dan terkoordinasi. Sistem Informasi Perusahaan disebut juga dengan EIS (Enterprise
Information System).

Alasan penggunaan EIS karena sistem ini mencangkup seluruh set proses yang digunakan
oleh organisasi, meliputi: Manufaktur, Penjualan, Pembeliaan, Sumber Daya  Manusia
(SDM) Dan fungsi bisnis lainnya
Tujuan EIS yaitu :
- Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di sebuah
organisasi
- Menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah keputusan dalam
merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
- Menyediakan pengawasan dan penelusuran di tingkat perusahaan yang efektif dan
tepat waktu.
-  Mem-filter, meng-compress, dan menelusuri data dan informasi penting.
Contoh EIS :
-  ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem yang memungkinkan manajemen
atas seluruh sumber daya manufaktur (MRP) yang berasal dari area manufaktur.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai
berbagai proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.
II. EVOLUSI SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN

Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh
seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.

•   Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi

-  Berevolusi menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM), Alasan penggunaan Sistem


Informasi Manajemen (SIM) karena para manajer tidak puas hanya menghitung apa yang
telah terjadi di dalam bisnis, mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan.

-  Berevolusi menjadi Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP), MRP pertama


kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi permasalahan pengendalian
persediaan yang rumit.

•  MRP II

- Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-proses yang


terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai sistem
informasi yang terpisah untuk proses tersebut.

- Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan berbagai proses


yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.

III. KELAYAKAN SYSTEM INFORMASI PEMASARAN


 Kelayakan Ekonomis
Jika keuntungan melebihi biaya yang ditargetkan, maka suatu proyek layak secara ekonomis.
Akan tetapi sebagian besar kerugiannya  berasal dari biaya konsultasi dan pendukung, yang
merupakan tambahan atas biaya perangkat lunak dan perangkat ERP yang mula-mula
perusahaan pertimbangkan saat membuat analisis kelayakan.
 Kelayakan Teknis
Sistem Informasi Perusahaan dapat dianggap sebagai aplikasi canggih yang didasarkan pada
sistem manajemen database karena data disimpan di satu database, transaksi yang terjadi
berbagai operasi yang tersebar secara geografis mungkin menjadi masalah. Satu hal yang
penting Sistem Informasi Perusahaan yang dioperasikan oleh organisasi besar yang tersebar
secara geografis umumnya memerlukan teknologi informasi terkini.
 Kelayakan operasional
Unsur- unsur yang diperlukan dalam kelayakan operasional EntIS adalah penggerak EntIS,
yaitu seorang atau kelompok dalam organisasi yang berfungsi sebagai tenaga penggerak di
balik perubahan organisasi.
Penggerak system informasi perusahaan
1. Chief executive officer (CEO)
2. Kelompok manajemen senior
a. Chief information officer (CIO)
b. Direktur produksi
c. Chief financial officer (CFO)
d. Para manajer senior lain
3. Kumpulan manajer tingkat menengah yang dihormati dari berbagai operasi
organisasi

IV. PENERAPAN SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN

Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan (EIS), yaitu :
1. Pemilihan penjual perangkat lunak
Pemilihan penjual ERP itu penting. Dasar konsep proses bisnis di dalam perangkat
lunak penjual harus menjadi kriteria utama dalam pemilihan penjual. Makin besar
perbedaan antara proses didalam perangkat lunak dengan proses organisasi saat ini,
makin sulit penerapannya.
2. Pelatihan pemakai
Kerumitan system informasi perusahaan menjadikan pelatihan suatu komponen
penerapan yang penting. Pelatihan bukanlah tambahan; pelatihan adalah bagian dari
rancangan awal EntIS. Pelatihan berlangsung sebelum, selama dan setelah penerapan
EntIS.
Pelatihan yang berkaitan dengan perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan
Jenis Pelatihan Kapan Pelatihan Harus Berlangsung
Mempelajari perangkat lunak Sebelum system informasi perusahaan direncanakan dan
ERP yang dijual dirancang
Pelatihan oleh penjual ERP Saat system sedang dirancang dan diterapkan; juga
setelah system diterapkan
Pelatihan antar rekan seperti Sangat membantu setelah penerapan proyek EntIS
konferensi
3. Pendekatan peralihan
Pendekatan untuk beralih kesuatu system berbasis computer baru yaitu
segera/peralihan langsung, paralel dan bertahap.

Pendekatan Penerapan EntIS


Pendekatan Keterangan
Paralel Sumber daya informasi yang diperlukan untuk menjalankan system
informasi yang telah ada dan system informasi perusahaan secara
serentak akan melampaui kapasitas computer sebagian besar rganisasi.
Peralihan Jika system informasi perusahaan yang baru gagal, tidak tersedia
langsung system infrmasi untuk memperoses berbagai transaksi organisasi
Bertahap Pilihan yang paling memungkinkan untuk sebagian besar organisasi.

V. KEGAGALAN SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN


Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum
penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan sistem informasi perusahaan
terdahulu. Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan
kemungkinan kegagalan sistem informasi perusahaan yaitu
Meminimalkan kemungkinan kegagaln EntIS
1. Mengerti kerumitan organisasi.
2. mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
3. Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk menerapkan sistem
informasi perusahaan

VI. SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN DAN WEB


System informasi perusahaan mulai sebagai system yang mencakup berbagai prses
internal, dan tidak beroperasi melampaui batas organisasi. Tetapi definisi EntIS berkembang
seperti organisasi yang juga berkembang. Perkembangan ini memperluas fokus internal
sehingga menyertakan elemen-elemen dilingkungan perusahaan. Unsur penting perluasan ini
adalah World Wide Web. Hubungan dengan Web memberikan kemudahan penggunaan tetapi
juga memunculkan pertanyaan serius mengenai pelanggan yang ingin dijangkau oleh
perusahaan.

1. Kemudahaan Penggunaan
o Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface yang mudah
disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
o Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat perangkat
lunak ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
o World Wide Web dapat menyediakan Web portal : tempat umum dimana para
pengunjung web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai aplikasi dari
penjual ERP.
2. Masalah Pelanggan
o Perbedaan metode interaksi bisnis ke bisnis dengan interaksi bisnis ke konsumen dapat
menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan aplikasi ERP.
o Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanya memperbolehkan
transaksi bisnis-ke-bisnis untuk berhubungan dengan system informasi perusahaan
mereka.
VII. MASA DEPAN SYSTEM INFORMASI PERUSAHAAN

Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk membuat
prediksi ke masa depan. Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat
prediksi ke masa depan, yaitu :
 Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
Waktu dua tahun untuk penerapan sistem informasi perusahaan terlalu lama bagi banyak
organisasi. Mereka mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak, mereka mungkin
organisasi kecil tanpa sumber daya yang cukup untuk mendukung proyek  selama dua
tahun, atau mereka mungkin perlu bereaksi cepat untuk mendukung  sistem informasi
perusahaan  pesaing. Apapun alasannya, penjual ERP harus memuaskan pelanggan
untuk mempertahankan pertumbuhan industri yang fenomenal.
 Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan
berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses dan data).

PERMASALAHAN KASUS
Ornamental doors, Inc. (ODI) adalah perusahaan yang memproduksi pelindung pintu dan
jendela. Namanya memang menyesatkan karena sebenarnya perusahaan ini membuat pintu, daun
penutup jendela, dan penutup jendela lain yang dapat menahan cuaca buruk. Sebagian besar
pelanggan ODI membeli produknya sebagai perlindungan terhadap kerusakan akibat angin
berkecepatan tinggi. Perusahaan itu menjual produknya melalui amerika utara dan tengah serta
memiliki reputasi sebagai pembuat produk yang berkualitas sangat tinggi dengan harga wajar.
ODI telah sukses dan untung selama 22 tahun beroperasi. Kunci keberhasilannya adalah
kemampuan pemiliknya, jay Fiske, untuk memahami dampak dari angin berkecepatan tinggi dan air
yang dibawah angin terhadap pintu dan jendela rumah. Fiske memulai ODI setelah 10 tahun bekerja
sebagai pembuat rumah diwilayah pantai north Carolina. Fiske telah bekerjasama dengan berbagai
asosiasi pembangun dan kontraktor individual sejak perusahaannya berdiri.
ODI mempekerjakan 320 pegai produksi, didukung 180 staf administrasi. Hamper semua staf
terdiri dari manajer dan professional. Presentase staf memang tinggi karena proses manufaktur sangat
terkomputerisasi. ODI menjual lebih dari 180.000 pintu dan 1.660.000 penutup jendela tahun lalu.
Satu penjualan umumnya mencakup 10 pintu atau lebih dan hamper 100 jendela.
Dua factor untama profitabilitas adalah antisipasi pemerintah dan koordinasi erat dengan para
pemasok untuk menjaga proses manufaktur tetap cepat. Karena ODI memilih untuk menjalin
hubungan bisnis yang terpercaya, hanya ada kurang dari 100 pemasok; ODI tidak sekedar membeli
bahan baku termurah. Bahan baku merupakan dasar. ODI benar-benar membuat sendiri produknya.
Bukan menarik produk dari bagian-bagian yang telah dibuat sebelunya oleh para pemasok. Factor
utama lain keberhasilan ODI adalah menarik dan mempertahankan tenaga kerja dilantai produksi
yang sangat trampil. Karena sebagian besar proses manufaktur terkomputerisasi, para pekerja perlu
memiliki tingkat keterampilan yang lebih tinggi dari pada sebagian besar perusahaan pesaing.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 Sistem Informasi Perusahaan atau EIS berkembang dari sistem informasi eksekutif digabung
dengan berbagai teknologi Web.
 Sistem Informasi Perusahaan memberikan akses ke informasi skala perusahaan yang
diperlukan oleh individu untuk melakukan tugas-tugas mereka.
 Terdapat beberapa contoh dari EIS (Enterprise Information System) yaitu ERP (Enterprise
Resource Planning)
Saran
Perusahaan perlu memperhatikan hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam memulai penerapan
sistem informasi perusahaan atau EIS sehingga manfaat potensial dari sistem tersebut dapat
digunakan untuk kegiatan  proses bisnis perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
McLeod Raymond, Jr. Sistem Informasi Manajemen Edisi ke-8.

http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2011/11/13/apa-sistem-informasi-perusahaan-itu/,  

Penerapan Sistem Informasi di PT. Pertamina


Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang
pengolahan minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnisnya dengan
menggunakan suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis
perusahaan yang disebut dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi
ini meupakan kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina
mulai dari absen pegawai, komunikasai, transaksi perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai
terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem
ERP membuat perusahaan tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam
penerapan outsourcing tersebut PT. Pertamina menggunakan software MySAP sebagai
program ERP mereka.
MySAP merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di dunia. Saat ini
penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua perusahaan negara
di Indonesia. MySAP dipilih oleh PT. Pertamina sebagai outsourcing sistem informasi berupa
ERP karena kemudahan dan kepraktisan penggunaannya bagi karyawan PT. Pertamina.
Kebijakan PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa
MySAP dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan software
MySAP yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut
merupakan jumlah total karyawan PT. Pertamina yang terkait dengan aktifitas internal dan
eksternal perusahaan, sehingga PT. Pertamina harus menyediakan anggaran dana yang cukup
besar setiap tahunnya untuk membayar loyalti sistem informasi ERP tersebut.
Keterbatasan kemampuan dan sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem
informasi ERP tersebut membuat PT. Pertamina bergantung kepada software MySAP sebagai
tulag punggung segala aktifitas transaksi perusahaan. Untuk itu PT. Pertamina dengan divisi
khusus IT-nya yang dikenal dengan CSS atau Cosporate Shared Service terus
mengembangkan berbagai metode sistem ERP pribadi perusahaan sehingga kedepannya
didapat sistem ERP yang paling cocok dengan kegiatan PT. Pertamina tanpa harus
berlangganan dan membayar loyalti, namun rencana tersebut masih sebatas tingkat
pengembangan.
Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Pertamina melaluyi divisi
CSSnya mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut satu akun dalam MySAP
dapat digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga anggaran biaya
berlangganan MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Pertamina dapat diminimalkan.

2.5  Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina


Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak
positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing sistem
informasi tersebut adalah:
1.      Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut membuat
data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain, sehingga
mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data, transaksi
perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.
2.      Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi maka PT.
Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada kompetensi inti
perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi perusahaan, sehingga PT.
Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka pada aktifitas pengeboran dan
produksi minyak dan gas.
3.      Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang sangat
penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi yang
mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan sudah bersifat
papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-data dan rahasia
perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan data yang disimpan
juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses maupun diretas
oleh pihak luar.
4.      Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi
mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini dikarenakan
perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT. Pertamina (MySAP)
merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga teknologi
yang dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan standar dunia.
Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem
informasi di PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing
sistem informasi tersebut, diantaranya adalah:

1.      Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina
merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun. Perhitungan
pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang digunakan. Banyaknya
jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan sistem informasi tersebut menjadi
mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
2.      Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap kemudahan
yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh aktifitas bisnis dan
komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi tersebut. Ketergantungan
tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan, karena bila terjadi gangguan
sistemik pada perusahaan outsourcing yang mampu merusak jaringan dari sistem tersebut
maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga
akan terancam keamanannya.
3.      Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem informasi ERP
seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal kebutuhan sistem ERP
tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina
harus mengatur ulang alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Sistem Informasi Perusahaan)
Kelompok I :

1. Hijrah Yanti Luhur C201 14 030


2. Surya Ningsih C201 14 031
3. Ana Noviana nur A C201 14 035
4. Nurul Baiti C201 14 156
5. Vitria Zain C201 14 166

JURUSAN MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TADULAKO

2016

Anda mungkin juga menyukai