Anda di halaman 1dari 16

PERANAN AKUNTANSI BIAYA

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Beatrix Agatha (1707531141 / Absen: 1)
2. I Made Ryan Ananta Putra (1807531036 / Absen: 3)
3. Gusti Ayu Made Dwi Trisnadewi (1807531037 / Absen: 4)
4. I Kadek Cesin Dwi Murthi Prayoga (1807531044 / Absen: 5)
5. Made Mas Ananda Adibaswara (1807531073 / Absen:16)
6. Gede Made Ananda Cipta Nugraha (1807531090 / Absen: 24)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat karuniaNya sehingga tugas yang berjudul “Peranan Akuntansi
Biaya”, dapat diselesaikan sesuai harapan.
Tugas ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang ada,
termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak baik langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya penulis
sampaikan kepada yang terhormat:
1. Ibu Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. Selaku Rektor Universitas Udayana, yang
telah memberikan bantuan secara moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi,
selama penulis menempuh pembelajaran di Universitas Udayana;
2. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana yang telah memberikan fasilitas dalam berbagai
kepentingan, sehingga tugas ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan;
3. Bapak Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E., M.Si., Ak., selaku Dosen Akuntansi
Biaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah memberikan
bimbingannya serta pengajaran kepada penulis;
4. Orang tua penulis, yang telah banyak membantu secara material dan moral kepada
penulis untuk bisa menuntut ilmu di Universitas Udayana
5. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari tugas ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh
keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari sumber dan pengalaman,
sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga tugas yang sederhana ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Denpasar, September 2019


Penulis
1. KEBUTUHAN MANAJER AKAN INFORMASI
Informasi dibutuhkan oleh manajer dalam menjalankan fungsinya. Tanpa informasi
manajer tidak mempunyai kekuatan melakukan sesuatu. Informasi mengalir dari bagian
akuntansi atau dari bagian tertentu ke bagian lain sesuai dengan struktur organisasi. Struktur
organisasi menunjukkan jaringan komunikasi di antara berbagai level manajemen. Berikut
fungsi informasi terkait fungsi manajer.
a) Informasi akuntansi dan fungsi planning, dalam
fungsi planning, manajer membutuhkan budget. Budget disediakan oleh bagian
akuntansi atas petunjuk controller. Budget menyajikan harapan dan sasaran manajer
secara kuantitatif (seperti: rencana penjualan) dan dikomunikasikan dengan bagian
organisasi yang lain.
b) Informasi akuntansi dan fungsi controlling, untuk mengukur tingkat kesesuaian antara
realisasi dengan yang direncanakan sebelumnya, manajer membutuhkan informasi
akuntansi dalam bentuk performance report (laporan kinerja). Performance report
menyajikan perbedan antara plan secara tepat
pada periode tertentu. Laporan ini membantu manajer untuk melihat masalah apa yang
memerlukan perhatian khusus.
c) Informasi akuntansi dan fungsi organizing and directing, terkait dengan operasional
sehari-hari perusahaan, manajer membutuhkan data penjualan, harga, dan biaya
perusahaan. Sebagai contoh: manajer dapat memutuskan untuk melakukan program
advertising untuk meningkatkan penjualannya berdasarkan analisis cost-volume-profit
relationship.
d) Informasi akuntansi dan decision making, Informasi akuntansi adalah kunci untuk
menganalisis alternatif pemecahan masalah. Alasannya adalah analisis tersebut
membutuhkan data costs and benefits agar dapat diketahui alternatif yang terbaik. Data
costs and benefits disediakan oleh bagian akuntansi.
e) Informasi akuntansi manajemen disusun dalam bentuk summary. Ini dilakukan agar
manajer dapat dengan cepat melihat di bagian mana terjadi problem dan di bagian mana
kita perlu mengalokasikan waktu untuk meningkatkan efektivitas organisasi.

2. MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN


a) Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information).
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang
akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk
pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis
kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah
dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat
untuk penyusunan program, penentuan harga jual
normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerinah.
b) Informasi Akuntansi Diferensial ( Differential Accounting Information).
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua
unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara
alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya
bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya
bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan
yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).
c) Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting)
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan,
dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat
pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi
yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan
hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian
merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para
manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka
masing-masing.

3. PERBEDAAN POKOK AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI


MANAJEMEN
a. Pemakai Laporan Akuntansi dan Tujuan Mereka
Akuntansi keuangan terutama ditujukan untuk menyajikan informasi keuangan bagi
para pemakai di luar perusahaan. Untuk perusahaan besar, pemakai luar ini meliputi pemegang
saham, kreditur, pelanggan, para analis keuangan, karyawan, dan berbagai instansi pemerintah.
Tujuan pemakai luar dalam mendapatkan laporan keuangan perusahaan agar mereka dapat
mengambil keputusan tentang hubungan mereka dengan perusahaan yang bersangkutan.
Sebagai contoh adalah seorang pemegang menghadapi dua alternatif apakah ia akan membeli
saham dalam perusahaan tertentu atau dalam perusahaan lain. Seorang kreditur mungkin ingin
memutuskan apakah ia akan menambah kreditnya kepada perusahaan tertentu, menetapkan
persyaratan kredit, serta merundingkan ketentuan khusus dalam perjanjian kredit. Para
karyawan mungkin ingin mengusulkan jumlah kenaikan upah yang dapat dipikul oleh
perusahaan. Instansi pemerintah memerlukan informasi laba yang diperoleh perusahaan untuk
menetapkan jumlah pajak yang menjadi kewajiban perusahaan. Dari contoh-contoh tersebut,
informasi keuangan perusahaan diperlukan oleh pihak luar sebagai petunjuk untuk untuk
menetapkan hubungan apa yang akan dilaksanakan oleh pemakai laporan tersebut dengan
perusahaan. Mereka tidak mengambil keputusan perusahaan itu sendiri, melainkan mengenai
jenis dan sifat hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan.
Akuntansi manajemen ditunjukkan untuk menyediakan informasi keuangan bagi
keperluan manajemen. Akuntansi manajemen berkaitan dengan informasi tentang perusahaan
untuk memberikan manfaat bagi mereka yang berada dalam perusahaan. Sebagai contoh,
seorang manajer pemasaran ingin memutuskan apakah ia akan menerima pesanan dari
pelanggan barunya yang meminta harga di bawah harga yang telah ditentukan, namun
mengehendaki jumlah barang dalam jumlah besar. Manajer tersebut memerlukan informasi
mengenai biaya pembuatan produk yang dipesan tersebut dan perhitungan mengenai laba yang
akan menghasilkan produk tersebut jika pesanan tersebut diterima. Manajer produksi
memerlukan informasi biaya produksi untuk menentukan tindakan-tindakan yang harus
diambil untuk mendorong efisiensi produksi. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa
tujuan pemakai laporan dari dalam perusahaan adalah untuk membuat keputusan perusahaan
atau bagiannya. Informasi akuntansi merupakan masukan yang penting bagi manajer dalam
pengelolaan kegiatan perusahaan. Para manajer berkepentingan untuk menetapkan dan menilai
tindakan-tindakan mereka dalam perusahaan.
b. Lingkup Informasi
Akuntansi keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan
secara keseluruhan. Neraca perusahaan menyajikan semua aktiva, utang, dan modal perusahaan
sebagai keseluruhan, sedangkan laporan laba rugì menyajikan hasil kegiatan perusahaan
sebagai keseluruhan pula. Lingkup yang luas yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan di luar perusahaan.
Seperti yang telah dijelaskan di muka, pemakai luar membuat keputusan-keputusan yang
bersangkutan antara mereka dengan perusahaan secara keseluruhan. Seorang pemegang saham
hanya dapat membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan; ia tidak dapat membeli saham
dari bagian perusahaan tersebut. Seorang kreditur harus memperhitungkan risiko pemberian
kredit kepada perusahaan secara keseluruhan bukan atas dasar sukses salah stau bagian
perusahaan. Hal ini tidak berarti Informasi mengenai perusahaan tidaklah penting bagi pihak
luar, tetapi informasi tersebut hanya diperlukan oleh pihak luar sebagai informasi tambahan
mengenai perusahaan terkait.
Manajemen suatu perusahaan dapat mengambil keputusan hanya tentang bagian
tertentu perusahaan. Sebagai contoh adalah keputusan yang diambil oleh direktur produksi
terkait dengan penghentian produksi produk tertentu atau penghentian penggunaan mesin
tertentu. Oleh karena itu akuntansi manajemen harus menyediakan informasi keuangan yang
relevan dengan bagian-bagian perusahaan. Tentu saja akuntansi manajemen dapat juga
menyediakan informasi tentang perusahaan secara keseluruhan; namun lingkup informasi
akuntansi manajemen adalah terutama bagian-bagian perusahaan. Lingkup informasi ini adalah
sejalan dengan keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang umumnya terbatas pada
bagian suatu perusahaan. Keputusan manajemen yang menyangkut perusahaan secara
keseluruhan umumnya jarang terjadi.
c. Fokus Informasi
Ditinjau dari waktu, focus informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah
masa lalu. Akuntansi keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan
pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen perusahaan.
Akuntansi manajemen berorientasi untuk masa yang akan datang, karena pengambilan
keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, bukan masa yang telah lewat. Tidak
seorang pun dapat mengubah apa yang telah terjadi di masa lalu, sehingga tidak seorang pun
dapat memutuskan apa yang telah terjadi di masa lalu. Pengambilan keputusan pada dasarnya
merupakan pemilihan alternate tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
d. Rentang Waktu
Ditinjau dari rentang waktu yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan, akuntansi
keuangan mencakup jangka waktu yang telah ditentukan, biasanya satu tahun, setahun, satu
kuartal atau satu bulan. Periode waktu yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan
oleh akuntansi keuangan kurang fleksibel. Sekali ditetapkan bahwa neraca dan laporan laba
rugi akan diterbitkan setiap setengah tahun, jangka waktu ini jarang sekali mengalami
perubahan. Di lain pihak rentang waktu yang dicakup oleh laporan keuangan vang dihasilkan
oleh akuntansi manajemen sangat bervariasi, dari harian, mingguan, hingga bulanan, bahkan
ada yang mencakup periode 10 tahun.
Contoh 1
Untuk keperluan pelaporan keuangan kepada pihak luar perusahaan, akuntansi biaya
menvajikan informasi kos produk secara periodik, biasanya bulanan, kuartalan, semesteran,
atau tahunan. Informasi kos produk yang disajikan dalam laporan laba rugi dan neraca
Untuk keperluan manajemen dalam memantau kemampuan produk dalam
menghasilkan laba (profitabilitas produk), akuntasi biaya menyajikan informasi biaya daur
hidup produk (biaya siklus hidup produk), yang mencakup biaya desain dan pengembangan
produk, biaya produksi, dan biaya distribusi produk selama umur produksi (yang biasanya lebih
dari satu tahun).
e. Kriteria bagi Informasi Akuntansi
Kriteria yang dominan untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh akuntansi
keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Prinsip-prinsip tersebut dibuat oleh
organisasi yang berwenang, misalnya lkatan Akuntan Indonesia dan Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam), atau sebagai hasil dari pemakaian suatu prinsip telah lama berlaku.
Penggunaan prinsip akuntansi yang lazim dalam penyusunan laporan yang dihasilkan
oleh akuntansi keuangan merupakan akibat tuntutan kebutuhan pihak luar perusahaan. Untuk
menentukan hubungan antara pemakai luar perusahaan, mereka perlu menganalisis laporan
keuangan yang dihasilkan berbagai perusahaan. Agar mereka dapat memperbandingkan
berbagai laporan keuangan dari berbagai perusahaan tersebut, maka mereka memerlukan
jaminan bahwa laporan keuangan berbagai perusahaan tersebut telah disusun berdasarkan
prinsip akuntansi yang lazim.
Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen. Oleh
karena itu, akuntansi ini tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Kriteria
pokok bagi informasi akuntansi manajemen adalah manfaat bagi manajemen. Jika suatu
informasi atau suatu prinsip pengukuran tertentu ternyata bermanfaat untuk tujuan tertentu
manajemen, maka prinsip atau ukuran tersebut dipakai dalam akuntansi manajemen. Oleh
karena itu, perkembangan praktik akutansi manajemen lebih didasarkan atas logika dan
pengalaman, dan bukan atas dasar diterima tidaknya secara umum di masyarakat. Tentu saja
tidak berarti bahwa prinsip akuntansi yang lazim yang diikuti oleh akuntansi keuangan tidak
logis dan tidak merupakan hasil dari pengalaman. Dalam akuntansi manajemen, praktik-praktik
yang telah terbukti bermanfaat di satu perusahaan diharapkan akan menyebar dan diterima
secara luas. Namun demikian kriteria pokok yang digunakan dalam akuntansi manajemen
adalah efektif tidaknya suatu prinsip atau metode bagi manajemen perusahaan secara
individual. Tidak ada organisasi yang berwenang yang mengatur sanksi bagi mereka yang
menolak untuk menggunakan praktik praktik akuntansi manajemen.
f. Disiplin Sumber
Akuntansi merupakan ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri
pada prinsip dan konsep yang dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin. Akuntansi
keuangan hanya bersumber pada satu disiplin, sedangkan akuntansi manajemen memiliki dua
disiplin sumber.
Akuntansi keuangan dan bagian dari akuntansi manajemen mendasarkan diri pada ilmu
ekonomi yang mengatur prinsip-prinsip yang membimbing pengambil keputusan dalam
menggunakan sumber-sumber yang langka. Bagian lain akuntansi manajemen mendasarkan
diri pada psikologi sosial, yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang membimbing
perilaku manusia dalam organisasi. Dua disiplin tersebut, yaitu ilmu ekonomi dan psikologi
sosial adalah berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini menimbulkan masalah dalam
memahami prinsip-prinsip akuntansi manajemen yang diciptakan dari kedua disiplin sumber
tersebut. Sebagai contoh adalah pengambilan keputusan permbelian aktiva tetap baru. Dalam
mempertimbangkan apakah perusahaan akan membeli atau tidak aktiva tetap tersebut, prinsip-
prinsip ilmu ekonomi adalah yang dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Namun, jika aktiva tersebut telah dibeli, prinsip-prinsip psikologi sosial yang digunakan dalam
penyusunan anggaran pusat pertanggungjawaban yang menggunakan akiva tetap yang baru
tersebut.
g. Isi Laporan
Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, dan laporan perubahan
posisi keuangan. Laporan ini berisi informasi ringkas posisi keuangan pada tanggal tertentu,
hasil usaha, perubahan laba yang ditahan, dan perubahan posisi keuangan untuk periode
tertentu. Karena laporan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar, maka
informasi yang disajikan didalamnya bersifat ringkas dan mengenai perusahaan sebagai
keseluruhan.
Akuntansi manajemen yang menghasilkan laporan keuangan untuk manajemen dari
berbagai jenjang organisasi umumnya menyajikan informasi rinci dan mengenai bagian
tertentu perusahaan.
h. Sifat Informasi
Informasi yang disajikan kepada pihak luar memerlukan ketepatan yang tinggi, karena
umumnya menyangkut masa yang telah lalu. Ketidaktepatan informasi untuk pihak luar akan
menyebabkan berkurangnya kepercayaan pihak luar terhadap laporan keuangan yang
dihasillkan oleh akuntansi keuangan.
Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh para manajer. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan
datang, oleh karena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan adalah
informasi masa yang akan datang. Informasi ini berisi unsur taksiran yang besar.
Gambar 1. berikut ini menyajikan ringkasan perbedaan karakteristik akuntansi keuangan
dengan akuntansi manajemen.
Segi Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Pemakai utama Para manajer puncak dan pihak luar Para manajer dari berbagai jenjang
perusahaan organisasi
Lingkup Perusahaan secara keseluruhan Bagian perusahaan
informasi
Fokus informasi Berorientasi pada masa yang lalu Berorientasi pada masa yang akan datang
Rentang waktu Kurang fleksibel. Biasanya mencakup Fleksibel, bervariasi dari harian,
jangka waktu kuartalan, tengah mingguan, bulanan, bahkan dapat
tahunan, tahunan mencakup periode sepuluh tahun
Kriteria bagi Dibatasi oleh prinsip akuntansi Tidak ada batasan, kecuali manfaat yang
informasi berterima umum dapat diperoleh oleh manajemen dari
informasi dibadingkan dengan
pengorbanan untuk memperoleh
informasi tersebut
Disiplin sumber Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi dan psikologi social
Isi laporan Laporan berupa ringkasan mengenai Laporan bersifat rinci mengenai bagian
perusahaan sebagai keseluruhan dari perusahaan
Sifat informasi Ketepatan informasi merupakan hal Unsur taksiran dalam informasi adalah
yang penting besar

4. PERANAN AKUNTANSI BIAYA


Pada masa lalu, akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan atas
nilai persediaan yang dilaporkan di neraca dan nilai harga pokok penjualan yang dilaporkan
di laporan laba rugi. Pandangan ini membatasi cakupan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen untuk pengambilan keputusan menjadi sekadar data biaya produk guna memenuhi
aturan pelaporan eksternal. Contoh-contoh dari aturan ini adalah peraturan pajak, standar
akuntansi yang diharuskan untuk kontrak dengan pemerintah, dan standar akuntansi
keuangan. Definisi yang terbatas seperti itu tidak sesuai untuk masa sekarang dan tidak cukup
menggambarkan kegunaan informasi biaya. Akuntansi biaya sejatinya berperan untuk
melengkapi manajemen dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas
dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Selain
itu dalam proses pengumpulan, presentasi, dan analisis dari suatu informasi mengenai biaya
dan keuntungan, akuntansi biaya berperan membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas-
tugas berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam kondisi-
kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan sebelumnya. Suatu aspek
penting dari rencana adalah potensi untuk memotivasi manusia untuk berkinerja secara
konsisten dengan tujuan perusahaan.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas,
menurunkan biaya, dan memperbaiki kualitas. Dalam penentuan biaya produksi
terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing. Full costing
merupakan metode penentuan harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang berprilaku
variable maupaun tetap. Sementara variable coasting adalah penentuan harga pokok
produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variable saja, seperti biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja variable, dan biaya overhead pabrik variable.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja
dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau untuk
periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menentukan nilai persediaan dan
harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang, yang
dapat mengubah pendapatan atau biaya.

5. AKUNTAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana
yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada perguruan
tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Seorang akuntan bertugas mengelola informasi akuntansi yang diperoleh dari sistem
akuntansi. Sistem akuntansi mencatat kejadian serta transaksi ekonomi, seperti penjualan dan
pembelian bahan, dan memproses data dalam transaksi tersebut menjadi informasi yang
berguna bagi manajer, tenaga penjual, penyelia produksi dan pihak lainnya. Pemrosesan
transaksi ekonomi meliputi pengumpulan (collecting), pengategorian (categorizing),
peringkasan (summarizing), dan penganalisisan (analyzing). System akuntansi menyajikan
informasi yang ditemukan dalam laporan laba-rugi, neraca, serta laporan arus kas dan dalam
laporan kinerja. Manajer menggunakan informasi akuntansi untuk mencatat setiap aktivitas
atau fungsi yang menjadi tanggung jawabnya dan untuk mengoordinasikan aktivitas tersebut
dalam kerangka kerja organisasi termasuk dalam pembuatan keputusan.

Gambar 2. Informasi Akuntansi: Aktivitas-Aktivitas Ekonomi dan Pengambilan Keputusan.


Pada dasarnya, seorang manajer memerlukan informasi keuangan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan dalam melaksanakan fungsi manajemen. Dalam menjalankan fungsi-
fungsi tersebut, manajer membutuhkan informasi yang akurat. Informasi akuntansi
menyediakan informasi yang bersifat keuangan. Akuntansi membantu kebutuhan informasi
untuk perencanaan, mengarahkan operasi sehari-hari, dan mencapai penyelesaian terbaik
sehubungan dengan masalah operasi yang dihadapi organisasi. Informasi akuntansi merupakan
factor yang sangat penting dalam membantu manajemen dalam menyediakan data.
Para manajer biasanya mengikuti sebuah model keputusan untuk memilih satu diantara
tindakan yang berbeda. Model keputusan adalah metode formal penentuan pilihan, yang
seringkali melibatkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Akuntan manajemen bekerja sama
dengan para manajer menganalisis dan menyajikan data yang relevan untuk memandu
keputusan. Salah satu model keputusan yang sering digunakan para manajer yaitu proses
keputusan lima langkah antara lain:
Langkah 1: Memperoleh informasi
Langkah 2: Membuat prediksi tentang biaya mendatang
Langkah 3: Memilih alternative
Langkah 4: Mengimplementasikan keputusan
Langkah 5: Mengevaluasi kinerja
Pembuatan keputusan mempertimbangkan informasi yang sifatnya subjektif dan
informasi yang sifatnya objektif. Informasi subjektif adalah informasi yang diberikan oleh
pihak tertentu atas dasar pengalaman dan intuisinya. Informasi subjektif fungsinya sebagai
suplemen informasi objektif. Informasi objektif adalah informasi yang disusun atas dasar
teknik-teknik yang logis atau oleh pihak yang ahli. Informasi akuntansi merupakan salah satu
informasi objektif sehingga informasi akuntansi dapat menambah pengetahuan penmbuat
keputusan dan dapat mengurangi resiko. Informasi akuntansi yang bermanfaat untuk
pembuatan keputusan minimal harus mempunyai tiga karakteristik penting sebagai berikut.
a. Diferensial
Bahwa informasi akuntansi harus dapat digunakan dalam mempertimbangkan
masalah-masalah khusus atau keputusan-keputusan yang dihadapi manajemen. Untuk
memperoleh informasi yang diferensial diperlukan biaya, sehingga informasi diferensial erat
kaitannya dengan konsep biaya-manfaat berarti bahwa manfaat informasi harus lebih besar
dibandingkan dengan biaya untuk memperoleh informasi.
b. Tepat Waktu
Bahwa informasi diferensial tersebut harus dapat disajikan tepat waktu. Informasi
yang terlambat disajikan dapat berakibat menjadi tidak relevan sehingga tidak dapat
digunakan untuk pembuatan keputusan karena kesempatan yang ada sudah tidak dapat
dimanfaatkan.
c. Teliti
Merupakan salah satu karakteristik penting karena informasi yang tepat waktu sering
kali mengabaikan ketelitian informasi sehingga tidak banyak manfaatnya untuk pembuatan
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K dan Usry, Mitton F. 2009. Akuntansi Biaya II Edisi 14. Jakarta: Salemba
Empat.
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, George Foster. 2008. Akuntansi Biaya.
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Mulyadi. 2018. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.
Simamora, H. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta:Salemba Empat.
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Lingkup yang dicakup oleh informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen adalah berbeda. Jelaskan!
Jawaban:
- Informasi Akuntansi Keuangan
a. Dibutuhkan oleh manajemen puncak maupun pihak luar perusahaan untuk
pengambilan keputusan.
b. Informasi ini biasanya disajikan kepada pihak luar perusahaan di dalam laporan
keuangan berbentuk neraca, laporan rugi/laba, laporan laba ditahan dan
sebainya.
- Informasi Akuntansi Manajemen
a. Diperlukan oleh Manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok manajemen
yakni : perencanaan dan pengendalian aktivitas
b. Dihasilkan oleh Sistem pengolah informasi yang disebut akuntansi manajemen
c. Bentuk laporan yang dihasilkan : anggaran, laporan penjualan, laporan biaya
produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan menurut
aktivitas, laporan biaya mutu, laporan biaya daur hidup produk (product life
cycle cost)
2. Jelaskan mengapa unsur taksiran dalam informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi
Manajemen lebih besar dibanding dengan dalam informasi yang dihasilkan oleh
Akuntansi Keuangan?
Jawaban :
Karena Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang diperlukan oleh
manajemen. Akuntansi manajemen tidak didasarkan oleh prinsip prinsip akuntansi
yang lazim. Kriteria pokok bagi informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen
adalah manfaat bagi manajemen. Jika suatu informasi yang dihasilkan akuntansi
manajemen bermanfaat dalam manajemen, maka prinsip tersebut dipakai terus
menerus. Jadi praktik akuntansi amanejemen lebih didasarkan atas logika dan
pengalaman, bukan atas dasar diterima di masyarakat atau tidak. Selain itu akuntansi
manajemen juga dalam pengambilan keputusannya menyangkut masa depan sehingga
ada unsur taksiran yang lebih besar.
3. Deskripsikan masukan, proses, dan keluaran pada system informasi akuntansi
manajemen?
Jawaban :
Masukan pada system informasi manajemen adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan,
proses (pengolahan) adalah inti dari suatu system informasi akuntansi manajemen dan
digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi tujuan dari
suatu system. Proses adalah kegiatan pengumpulan, pengukuran, penyimpanan,
analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus,
biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja bahkan komunikasi pribadi.
4. Siapakah pengguna system informasi akuntansi manajemen?
Jawaban :
Pihak internal yaitu para manajer perusahaan dan pihak eksternal yaitu pemerintah,
investor, karyawan, pemilik perusahaan, debitur.
5. Jelaskan tujuan digunakannya system informasi akuntansi manajemen?
Jawaban :
System informasi akuntansi manajemen digunakan untuk menyusun laporan eksternal
(laporan keuangan) bagi investor, kreditur, Lembaga pemerintahan dan pengguna
eksternal lainnya. Informasi ini digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi,
evaluasi, aktivitas pemonitoran, dan ketentuan peraturan.
6. Perlukah system informasi akuntansi menyediakan informasi keuangan dan non
keuangan?
Jawaban :
Perlu karena kedua informasi tersebut dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja para
karyawan dan manajer yang bekerja dalam suatu perusahaan dalam rangka untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oelh pemilik perusahaan.
7. Jelaskan mengapa pekerja operasional memerlukan informasi akuntansi manajemen?
Jawaban :
Pekerja operasional adalah orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan produksi
barang dan jasa sehingga mereka membutuhkan informasi akuntansi manajemen agar
mereka mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan keputusan yang telah
ditetapkan oleh manajer agar mereka bisa bekerja secara optimal
8. Untuk setiap macam tujuan dibutuhkan informasi biaua yang berbeda. Jelaskan
perbedaan informasi biaya yang dihasilkan akuntansi biaya untuk tujuab-tujuan:
penentuan harga pokok produk, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan
khusus!
Jawaban:
Perbedaan informasi biaya pada penentuan harga pokok produk, pengendalian biaya,
dan pengambilan keputusan:
1. Harga pokok produk.
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat,
menggolongkan dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.
biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa lalu atau
biaya historis.
2. Pengendalian biaya.
Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. setelah biaya ini ditetapkan,
akuntansi biaya bertugas untuk memantau(memonitor) apakah pengeluaran biaya yang
sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya. Akuntansi biaya kemudian
melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya
seharusnya dan menyajikan informasi mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut.
dari analisis ini, manajemen akan mempertimbangkan tindakan koreksi jika perlu
dilakukan.
3.Pengambilan Keputusan.
Akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan khusus bertugas untuk menyediakan
biaya masa yang akan datang. Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi
biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan.
9. Sebutkan definisi akuntansi biaya!
Jawaban:
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pengkajian
buya serta pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu dan
penafisran terhadap biaya yang terjadi dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan
pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, dan pembuatan keputusan yang bersifat
rutin atau strategis
10. Sebutkan tiga tujuan akuntansi biaya!
Jawaban:
Tujuan akuntansi biaya yaitu:
1) Perencanaan dan pengendalian biaya
2) Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dengan
tepat dan teliti
3) Pengambilan keputusan manajemen

Anda mungkin juga menyukai