Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“Akuntansi Manajemen”

Dosen Pengampu :
Anita De Grave, S.E.,M.Si

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4

Riska Yuni (2019620035)


Ronny Rachmad Pratama (2019620036)
Rini Oktaviani Yunus (2019620065)
Heldy Rachmi (2019620070)
Farihah (2019620086)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKAPAN


FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Akuntansi Manajemen
sehingga dapat selesai seperti waktu yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya
tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara material dan moril, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Anita De Grave, S.E.,M.Si selaku dosen pengajar mata kuliah Akuntansi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penyusun sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini
dapat diselesaikan.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan, makalah ini juga disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen.
Tak ada gading yang tak retak, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penyusun sangat mengharapkan
kritik konstruktif dari pembaca, untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Balikpapan, 14 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1. LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
2. TUJUAN............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 5
1. SITEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN........................................... 5
2. KEBUTUHAN INFORMASI MANAJER DAN PENGGUNA LAIN................. 5
3. PERBEDAAN AKUNTANSI MANAJEMEN & AKUNTANSI KEUNGAN..... 7
4. SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN............................................................ 9
5. PERAN AKUNTAN MANAJEMEN.................................................................... 10
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
 Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan
efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa
jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang
terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen memperoleh
informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus
memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar
operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat
mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system informasi
untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang
berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari
akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut
Akuntansi Manajemen.
(Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, 2002)

2. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk megetahui pengertian dari system akuntansi manajemen
2. Kebutuhan informasi manajer dan pengguna lainnya
3. Untuk mengetahui perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansikeuangan.
4. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan akuntansimanajemen
5. mengetahui peran akuntan manajemen

4
BAB II
Pembahasan
1. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Penjelasan beberapa istilah untuk memahami sistem informasi akuntansi manajemen,
seperti Sistem adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dan bagian-bagian (disebut subsistem)
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, sistem informasi akuntansi dan
sistem informasi manajemen.
Informasi adayang mempunyai kegunaan dalam pengambilan keputusan. lnformasi ini
merupakan keluaran (output) dan data yang diproses dalam sistem. Informasi merupakan “mesin”
yang membuat manajemen beroperasi (beraktivitas). Di mana ketiadaan aliran informasi yang
kontinyu, manajemen akan menjadi tidak berdaya untuk melakukan sesuatu. Informasi yang
dibutuhkan manajemen sebagian besar terpenuhi dalam struktur organisasi itu sendiri. Sebagai
gambaran pada bagan organisasi yang menunjukkan adanya hubungan komunikasi berbagai tingkat
manajemen berkaitan dengan kebijakan dan instruksi atasan disampaikan ke bawahan, Iaporan
aktivitas, dan diadakan kontak formal dan informal antar bagian. Dengan hubungan komunikasi ini,
manajemen akan berfungsi secara efektif.
Hubungan komunikasi ahli ekonomi, ahli pemasaran, ahli sumber daya manusia, dan
akuntan telah memberikan informasi kepada manajemen serta memberi saran atas berbagai aktivitas
organisasi. Seperti ahli ekonomi memberikan informasi tentang prospek atau potensi usaha di masa
mendatang, ahli pemasaran memberikan informasi penting untuk mengefektifkan promosi dan
distribusi barang dan jasa melalui website, dan akuntan memberikan informasi manajemen untuk
perencanaan dan pengendalian biaya yang efektif dan efisien.

2. Kebutuhan informasi manajer dan pengguna lainnya


Informasi Akuntansi bagi Manajer. Informasi yang disediakan akuntansi bersifat keuangan,
yang membantu manajer melakukan dalam tiga hal, yaitu:
a. Membuat perencanaan yang efektif
Manajemen membuat rencana secara formal sebagai anggaran, anggaran dipersiapkan dalam kurun
waktu satu tahun atas dasar anggaran bulanan dan dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, misalnya
perusahaan merencanakan penjualan per bulan selama satu tahun mendatang. Akuntansi membantu
kebutuhan informasi ini melalui penyediaan laporan prestasi. Laporan prestasi dapat digunakan oleh
manajer untuk memusatkan pada masalah yang terjadi, apabila laporan prestasi departemen

5
penjualan menunjukkan adanya masalah terkait dengan omset penjualan. maka manajer akan
mencari penyebab masalah tersebut dan mengambil tindakan koreksi dalam membuat anggaran
penjualan, sehingga tidak membuat anggaran dan awal dan tidak harus melakukan survey yang
memerlukan waktu lama. Dan apabila laporan prestasi menunjukkan sesuatu yang baik, maka waktu
untuk membuat anggaran lebih efektif dan dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas yang lain
yang lebih bermanfaat untuk kelangsungan hidup perusahaan.
b. Mengarahkan kegiatan organisasi (bisnis) sehari-hari
Manajer mempunyai kebutuhan yang tetap akan informasi akuntansi dalam memimpin operasi
sehari-hari. Misalnya, manajer produksi menentukan harga pokok produk. akan bersandar pada
informasi yang disediakan akuntansi untuk memastikan hubungan biaya produksi dan harga jual
yang relevan dengan strategi pemasaran, oleh karena ¡tu, antar manajer dan akuntan mempunyai
hubungan yang tidak terpisahkan dalam menjalankan operasi sehari-hari berkaitan dengan informasi
yang dibutuhkan. Informasi antar manajer dan akuntan saling melengkapi dan menyempurnakan
dalam menjalankan masing-masing fungsinya.
c. Menyelesaikan masalah (problem solving)
Manajer mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi (bisnis) dengan baik, sehubungan
dengan tersedianya data biaya manfaat (cost benefid). Misalnya, perusahaan otomotif mengetahui
adanya pesaing melakukan penyerangan usaha perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut.
perusahaan memutuskan alternatif yang akan dilakukan antara lain: menurunkan harga,
meningkatkan advertensi, meningkatkan mutu dengan menaikkan harga, atau meningkatkan mutu
tanpa menaikkan harga dalam mempertahankan pasar atau pelanggan. Untuk pengambilan
keputusan alternatif yang dipilih, manajer bersandar pada data biaya - manfaat yang disediakan
akuntansi, yaitu akuntansi biaya.
Dengan demikian, informasi akuntansi merupakan faktor penting dalam menganalisis biaya dan
manfaatyang dapat diukur dan digunakan sebagai masukan dalam memutuskan alternatif terbaik
bagi organisasi (bisnis).
1) Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisis (analysis), serta pelaporan (reporting) informasi
keuangan yang relevan untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomi bagi pihak eksternal
(seperti inspeksi pajak, investor, dan kreditur) dan pihak internal perusahaan (seperti manajemen).
2) Sistem lnformasi Manajemen adalah suatu proses pengumpulan(collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisis (analysis), serta pelaporan (reporting) informasi

6
keuangan dan non keuangan yang diperlukan semua tingkatan manajemen untuk pengambilan
keputusan manajemen yang sudah direncanakan.
3) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (Management Accounting Information System)
merupakan sistem informasi yang menggunakan informasi peristiwa ekonomi sebagai masukan
(input) dan memprosesnya untuk menghasilkan keluaran (output) berupa laporan khusus, biaya
produk, biaya pelanggan, anggaran, harga transfer, laporan kinerja pusat pertanggungjawaban, dan
biaya mutu untuk mencapai suatu tujuan khusus manajamen.

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apa pun yang
mendefinisikan sifat dan proses, masukan, atau keluarannya. Kriterianya fleksibel dan berdasarkan
pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama (Hansen dan
Mowen, 2007), yaitu :
1. Menyediakan informasi yang digunakan untuk penghitungan harga pokok produk, biaya jasa, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan ini menunjukkan bahwa manajer menyediakan informasi yang diperlukan untuk
penentuan harga pokok produk, perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu manajer untuk mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja. Kebutuhan atas informasi ini tidak terbatas
hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga pada perusahaan perdagangan, jasa, dan organisasi
nirlaba (sektor publik).

3. Perbedaan Akuntansi Manajemen & Akuntansi Keuangan


No. Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan
1. Menghasilkan laporan secara spesifik dan detail, Menghasilkan laporan keuangan yang
mengidentifikasi masalah yang timbul serta menggambarkan kondisi perusahaan
menyelesaikan masalah tersebut. Akuntansi pada periode tertentu. Akuntansi
manajemen bermanfaat bagi pihak internal keuangan membantu pihak eksternal
perusahaan karena berisi informasi terkini dan untuk membuat keputusan terkait
akan datang dari perusahaan, seperti ekonomi dan investasi sehingga dapat

7
penganggaran, evaluasi kinerja, optimalisasi dilakukan evaluasi kinerja manajemen
operasional, dan sebagainya.  dalam menjalankan bisnis.
.
2. Memberikan informasi yang bertujuan untuk Menyajikan informasi keuangan
melaporkan hanya pada suatu bagian yang ada mengenai perusahaan secara
dalam perusahaan. Misalnya bagian pemasaran, keseluruhan, misalnya neraca, laporan
bagian produksi, dasar biaya-manfaat , logika laba rugi dalam pelaporan keuangan.
dan pengalaman.
3. Hanya dapat dilihat pada tingkatan organisasi Kondisi dan kemampuan ekonomi
saja. perusahaan dapat dilihat secara
keseluruhan.
4. Untuk menyediakan informasi keuangan bagi Untuk menyajikan informasi keuangan
keperluan pihak manajemen atau pihak internal perusahaan bagi pengguna yang berada
perusahaan. Informasi yang dihasilkan nantinya di luar perusahaan (pihak eksternal) dan
akan dipakai sebagai bahan evaluasi dan sarana tidak digunakan untuk mengambil
pengambilan keputusan untuk perusahaan. keputusan tentang perusahaan. Misalnya
Misalnya para manajer, eksekutif, sales, para pemegang saham, pemerintah
karyawan administrasi, ataupun supervisor. (instansi pemerintah, dirjen pajak),
kreditur, ataupun analis keuangan.
5. Menekankan pada masa yang akan dating dan Menghasilkan laporan keuangan yang
memiliki rentang waktu yang jauh lebih bersifat historis, artinya melaporkan
fleksibel (harian atau mingguan) kejadian yang terjadi di masa lalu dan
laporan keuangan yang kurang fleksibel
karna hanya bisa mencakup rentang
jangka waktu tertentu. (periode satu
tahun, setengah tahun, atau bulanan)
6. Terperinci (tiap kegiatan, produk, divisi) Ringkasan Berhubungan dengan
perusahaan keseluruhan
7. Lebih sulit. Sebab, harus mampu membantu Lebih mudah. Sebab, obyektif, dan
manajemen dalam pengambilan suatu keputusan dapat diuji kebenarannya.
baik keputusan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, serta pengendalian.
8. Anggaran, biaya, prestasi, analisis Neraca, lap. Laba rugi, perubahan
modal, arus kas
9. Presisi lebih rendah Presisi tinggi

8
10. Wajib Tidak

Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyajikan sebuah informasi keuangan perusahaan


bagi pengguna yang berada di luar perusahaan (pihak eksternal). Misalnya para pemegang saham,
kreditur, karyawan, analis keuangan, pemerintah (instansi pemerintah, dirjen pajak).
Sedangkan, Akuntansi Manajemen fokus dalam menyediakan informasi keuangan untuk keperluan
pihak manajemen atau pihak internal perusahaan. Informasi yang dihasilkan nantinya akan dipakai
sendiri oleh manajemen dan diharapkan bisa memberi manfaat bagi manajemen sebagai bahan
pertimbangan evaluasi dan strategi yang akan dijalankan.
Contohnya : Manajer disemua divisi/level, eksekutif, karyawan, sales, karyawan administrasi
ataupun supervisor.

4. Sejarah Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya yang dikembangkan di USA mulai akhir abad
ke 19 dan permulaan abad 20. Pada tahap awal perkembangannya (sampai dengan tahun 1914),
akuntansi manajemen berorientasi pada penentuan cost produk dengan penelusuran profitabilitas
produk secara individual dan penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategik
bagi pemimpin perusahaan dan pemakai intern lainnya.
Mulai tahun 1925, dengan dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha
akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan
digantikan dengan penentuan cost sediaan (inventory costing).
Perubahan orientasi akuntansi manajemen dari penyediaan informasi bagi pemakai intern
(untuk kepentingan pengambilan keputusan strategik) ke penyediaan informasi keuangan bagi pihak
luar perusahaan berlangsung terus sampai awal tahun 90-an. Pelaporan keuangan kepada pihak luar
menjadi pendorong utama dalam perancangan sistem akuntansi biaya sejak pasar modal
dikembangkkan di USA.
Manajer perusahaan bersedia untuk menerima informasi biaya rata-rata produk yang kasar.
Kenyataannya pada saat itu, informasi biaya produk secara individual yang lebih rinci dan teliti
tidak diperlukan. Selama perusahaan memiliki produk yang homogen, yang mengkonsumsi sumber
daya dengan proporsi yang sama, informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi biaya yang lebih
berorientasi ke penyediaan informasi keuangan bagi pemakai luar adalah cukup baik dan memadai.
Bagi kebanyakan perusahaan, biaya untuk menjalankan sistem akuntansi biaya lebih rinci,
kenyataannya melebihi manfaat yang diperoleh.

9
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an, telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat
sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Usaha untuk memperbaiki
akuntansi biaya pada saat itu, pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi
akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, dan tidak ditujukan untuk menghasilkan
informasi akuntansi yang khusus diperuntukan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional yang sudah
tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial, banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan
sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan tidak berguna karena perkembangan
lingkungan ekonomi yang berkembang pesat, sehingga dibutuhkan pengembangan praktik-praktik
informasi akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan.

5. Peran Akuntan Manajemen


Akuntan manajemen adalah salah satu profesi yang terlibat dalam pengelolaan perusahaan.
Keterlibatan akuntan manajemen mencakup salah satu bagian dari manajemen untuk melaksanakan
fungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.
Selaku akuntan manajemen, profesi adalah bagian dari manajemen perusahaan sehingga dia terlibat
langsung dalam aktivitas-aktivitas perusahaan.
Peran akuntan manajemen menjadi penting terutama dalam hal penyajian informasi akuntansi
dalam laporan keuangan perusahaan secara transparan kepada para pemakai laporan keuangan
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung.
Akuntan manajemen membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan dasar
organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut posisi lini.
Sedangkan, posisi yang mendukung dan tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar
organisasi disebut sebagai posisi staf.
(Fokus dari ak.man bagaimana bisa melihat sdm yang dimiliki, operasioanl perusahaan,
akuntans man. Pendungkkung dari org” yang bertanggung jawab didalam perusahaan, penasihat
apabila memberi saran dan pengambilan keputusan) akuntansi manajemen sifatnya informasi
keuangan wajib dalam pengelolaan biaya maupun anggaran.
Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan keputusan yang berpengaruh terhadap
produksi. Melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi akuntansi, akuntan manajemen
dapat memiliki masukan penting dalam berbagai kebijakan dan keputusan yang berkaitan dengan
akuntansi biaya.

10
Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan sebagai sistem pengolah informasi keuangan dibagi
menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
1. Pencatat skor (score keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan pencatatan aktivitas dan pengendalian
pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan unsur-unsur
laporan keuangan bagi penyusunan rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar
untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi
manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen
mengenai pelaksanaan aktivitas rencana yang aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen
mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk
memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun.
Untuk memenuhi fungsi untuk mencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus
memenuhi persyaratan, diantaranya: teliti, relevan, dan handal (reliable). Ketelitian pencatatan skor
setiap manajer merupakan syarat mutlak, karena informasi yang disajikan kepada manajemen akan
digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Setiap orang yang diukur kinerjanya akan peduli
(concern) terhadap unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerjanya sesuai dengan
perkembangan akuntansi.
2. Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Jika fungsi akuntansi manajemen sudah mendapat status sebagai pencatat skor yang baik, tahap
perkembangan pertama adalah sebagai penarik perhatian manajemen. Sebagai penarik perhatian
manajemen, ruang lingkup akuntansi mencakup informasi penyimpangan pelaksana rencana yang
disajikan lebih menarik perhatian manajemen agar mereka dapat merumuskan tindakan untuk
mencegah itu berlanjut.
Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi
pencatat skor yang baik. Jika informasi akuntansi manajemen tidak dapat diandalkan karena tidak
adanya integritas akuntan manajemen yang menyusunnya, informasi akuntan manajemen tidak
dapat berfungsi sebagai penarik perhatian manajemen.
3. Penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang
sebelumnya telah tercapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika
manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka
akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah.

11
Tidak hanya itu, manajemen juga memerlukan akuntansi sebagai informasi akuntansi untuk
mengurangi ketidakpastiannya. Jika informasi akuntan manajemen tidak tersedia atau tidak teliti,
relevan, dan diandalkan, maka manajemen akan berpaling ke manajemen non akuntansi. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi ketidakpastiannya. Atau, jika manajemen tidak memahami bahasa
akuntansi, sehingga beberapa keputusan itu akan didasarkan atas informasi non akuntansi.
Dengan demikian manajemen yang mendasarkan keputusan-keputusannya tidak berdasarkan
informasi akuntansi, mutu keputusannya tidak bersifat ekonomis rasional. Hal ini terjadi sebagai
akibat dari tidak adanya bahasa akuntansi yang dapat dipakai oleh manajemen untuk berpikir.
Sehingga akuntansi manajemen tidak akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

12
BAB III
PENUTUP

Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan menyajikan
laporan-laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal perusahaan dalam
melaksanakan suatu proses manajemen yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta pengadilan.
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai Sistem Informasi Akuntansi Manajemen yang
berguna dalam pengambilan keputusan, Kebutuhan Informasi Manajer dan Pengguna
Lainnya dengan tujuan perencanaan yang efektif dalam penyelesaian masalah, Perbedaan
Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan, Sejarah Akuntasi Manajemen, serta
Peran Akuntansi Manajemen. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat
membantu manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan
diambil biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.

13
Daftar Pustaka

- https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=qUAKEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=peran+akuntansi+manajemen&ots=
Gayxlm6qn_&sig=Azx1_EYE_Tf8SSRF5Vdh3pHf--Y&redir_esc=y#v=onepage&q=peran
%20akuntansi%20manajemen&f=false
- https://brainly.co.id/tugas/10417991
- https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-akuntansi-manajemen/
- https://dosenakuntansi.com/peran-akuntansi-manajemen-dalam-perusahaan#:~:text=Akuntan
%20manajemen%20membantu%20orang%2Dorang,jawab%20melaksanakan%20tujuan
%20dasar%20organisasi.&text=Karena%20perannya%20yang%20penting%20dalam,%2C
%20pengendalian%2C%20dan%20pengambilan%20keputusan.
- https://www.jurnal.id/id/blog/2017-7-perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-akuntansi-
manajemen/#:~:text=Tujuan%20dari%20akuntansi%20keuangan%20adalah,performa
%20perusahaan%20pada%20periode%20tertentu.&text=Sedangkan%2C%20tujuan
%20akuntansi%20manajemen%20adalah,timbul%20serta%20menyelesaikan%20masalah
%20tersebut.
- (Buku AKUNTANSI MANAJEMEN Oleh Masiyah Kholmi)

14

Anda mungkin juga menyukai