Anda di halaman 1dari 18

Struktur

Pengendalian
Internal
Nama Kelompok 04 :
1. Ricka Yunita Chandany (2019620048)
2. Irma Nurhasanah
(2019620049)
3. Riswan (2019620050)
Materi

01 Kasus Manipulasi (Fraud) dan 02 Latar Belakan dan Isi Undang-


Rekayasa Laporan Keuangan yang undang The Sarbanas – Oxley Act
Dilakukan oleh Para Pelaku Bisnis America Serikat
dan Profesi Akuntan.

03 Konsep Tata Kelola Perusahaan 04 Pentingnya Etika Bisnis dan Etika


(corporate governancee) Computer

05 Definisi dan Tujuan dari Pengendalian 06 Unsur-unsur dari Struktur


Internal Pengendalian Internal

07 Hubungan SIA dengan Etka Bisnis dan


Profesi, Struktur Pengendalian Internal dan
Tata Kelola Perusahaan
01 Kasus Manipulasi (Fraud) dan Rekayasa Laporan
Keuangan yang Dilakukan oleh Para Pelaku Bisnis
dan Profesi Akuntan.
Berdasarkan The Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE), Fraud merupakan perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu, seperti
manipulasi atau memberikan laporan keliru kepada pihak
lain. ACFE membagi fraud dalam tiga jenis perbuatan:

1) Aset misappropriation

2) Fraudulent Statements

3) Corruption
Kasus Fraud di Perusahaan Raksasa
a) Facebook dan Google Fraud US$ 122 Juta

Esvaldas Rimasauskas, didakwa melakukan tindak


kejahatan pencurian identitas, penipuan finansial, dan
pencucian uang sepanjang 2013-2015. Pria asal Lithuania
itu melakukan penipuan terhadap dua perusahaan
teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS), Facebook dan
Google. Esvaldas melancarkan aksinya dengan metode
Business Email Compromise (BEC). Ia mengirimkan tagihan
kepada kedua perusahaan menggunakan email
beridentitas Quanta Computer, perusahaan manufaktur di
Taiwan, lengkap dengan dokumen dan surat kontrak yang
dipalsukan.
Kasus Fraud di Perusahaan Raksasa
b. “Sinergi BUMN” Berujung Korupsi

Fraud melalui tindak korupsi juga terjadi di dua


perusahaan pelat merah nasional, yakni PT Angkasa
Pura II (Persero) dan PT Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero). Kedua perusahaan milik negara itu
memutuskan untuk bersinergi dalam menggarap proyek
pengadaan baggage handling system (BHS) senilai Rp
86 miliar. Dalam prosesnya, Direktur Keuangan AP II
diduga menerima suap sebesar 96.700 dolar Singapura
dari Direktur Utama PT INTI sebagai hadiah terima kasih
atas proyek tersebut.
 
02
Latar Belakan dan Isi
Undang-undang The
Sarbanas – Oxley Act
America Serikat
Undang-undang The Sarbanes-Oxley ActYOUR
LOGO
Latar Belakang

Awal abad 21, terjadi suatu skandal akuntansi yang


melibatkan perusahaan-perusahaan besar yang
telah go publik di Amerika Serikat. Lembaga
legislative Amerika Serikat menerbitkan undang-
undang dengan nama “The Sarbaner-Oxley Act of
2002” atau “The Public Company Accounting Reform
And Investor Protection Act Of 2002” UU ini lebih
dikenal dengan singkatan Sarbox atau SOX. UU

Suradi dalam Mengenal Sarbanes Oxley Act


(SOX/SOA) menyatakan bahwa tujuan pengaturan
berkaitan dengan hal:
1. Mengatur persaingan (regulate competition)
2. Melindungi konsumen (protect consumers)
3. Mendorong keadilan dan keselamatan (promote
equity and safety)
Undang-undang The Sarbanes-Oxley ActYOUR
LOGO
Legalisasi Sarbanes Oxley Act (SOX)

Menurut beberapa pengamat, penyebab jatuhnya harga


saham di bursa dikarenakan keputusan bisnis yang
salah (bad bussiness management) akibatnya, kinerja
perusahaan menjadi menurun dan ‘menuntut’
manajemen melakukan windowdressing untuk
menutupi adanya kerugian perusahaan.

Adapun ringkasan isi pokok dari Sarbanes-Oxley Act


adalah sebagai berikut:
1. Membentuk public company board untuk melakukan
pengawasan terhadap public company,
2. Mensyaratkan salah seorang anggota komite audit
adalah orang yang ahli dalam bidang keuangan
3. Perusahaan harus melakukan full disclosure kepada
para pemegang saham berkaitan dengan transaksi
keuangan yang bersifat kompleks,
03
Konsep Tata Kelola
Perusahaan (corporate
governancee)
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik dan tujuan (Good Corporate Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance). Dalam Peraturan Menteri Negara
Governance) Badan Usaha Milik Negara tersebut menyebutkan dalam
Pasal 3 peraturan menteri tersebut bahwa prinsip-prinsip 
tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) adalah sebagai berikut :
1. Transparansi (transparency)
2. Akuntabilitas (accountability),
3. Pertanggung-jawaban (responsibility),

Tujuan dari diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan


yang baik (good corporate governance) adalah
untuk :
4. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kesinambungan
suatu perusahaan
5. Meningkatkan legitimasi organisasi yang dikelola dengan
terbuka, adil, dan dapat dipertanggung-jawabkan
6. Dapat meningkatkan disiplin dan tanggung jawab dari
organ perusahaan
Manfaat Tata Kelola Perusahaan Yang
Baik (Good Corporate Governance).

Menurut Maruf, penerapan sistem tata kelola perusahaan yang


baik (good corporate governance) dapat memberikan
beberapa manfaat, yaitu :
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya
proses pengembalian keputusan yang baik, meningkatkan
efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan
pelayanan kepada stakeholders.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih
murah sehingga dapat lebih meningkatkan nilai dari
perusahaan.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan
modalnya.
04
Pentingnya Etika
Bisnis dan Etika
Computer
Menurut Sonny Keraf (dalam Agoes dan Ardana, 2011)
Etika Bisnis terdapat dua pandangan yang berlawanan tentang etika dalam
menjalankan aktivitas bisnis.
1) Pandangan Tradisional
2) Pandangan Modern

Etika bisnis atau etika terapan dalam bisnis adalah


memasukkan konsep, prinsip, dan teori-teori etika dalam proses
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan bisnis.
Menegakkan etika bisnis dinilai penting karena aktivitas bisnis
secara langsung mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan
perekonomian suatu negara. Konsep-konsep etika terapan
dalam pengelolaan bisnis, antara lain :
1. Konsep tripple bottom line (3P)
2. Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance/GCG)
3. Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility/CSR)
4. Produk ramah lingkungan (eco-friendly product)
5. Analisis mengenai dampak lingkungan/AMDAL
6. Analisis pemangku kepentingan (stakeholders analysis)
7. Konsep win-win solution, dan sebagainya
Etika Komputer
Etika Komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi computer serta berbagai formulasi dan justifikasi
kebijakan yang terkait untuk penggunaanteknologi secara
beretika, meliputi perhatian kepada peranti lunak serta keras
danberkaitan dengan jaringan yang menghubungkan berbagai
komputer.

Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika kompoter :


1) Etika komputer pop
2) Etika komputer para
3) Etika komputer teoritis
05 Definisi dan Tujuan dari Pengendalian
Internal

Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan


manajemen dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk
melindungi aset perusahaan. Tujuan pengendalian
internal ada tiga yaitu:
1. Efektivitas dan efisiensi operasi
2. Keandalan laporan keuangan
3. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku
06 Unsur-unsur dari Struktur Pengendalian Internal

Dimensi kesatu : Dimensi kedua :


a) Lingkungan pengendalian

a) Pelaporan keuangan b) Penaksiran risiko

b) Operasi c) Aktivitas pengendalian

c) Ketaatan d) Informasi dan komunikasi

e) Pemantauan

Dimensi ketiga yaitu dari sudut entitas. Dalam setiap perusahaan terbentuk
sekumpulan fungsi-fungsi, bagian-bagian yang lebih kecil yang saling tarkait.
Entitas menurut fungsi berarti melihat struktur pengendalian berdasarkan fungsi
yang ada.
07 Hubungan SIA dengan Etka Bisnis dan Profesi, Struktur
Pengendalian Internal dan Tata Kelola Perusahaan

SIA merupakan bagian dari struktur pengendalian


internal, sedangkan kualitas struktur pengendalian internal
sebagian besar ditentukan oleh factor manusia didalam
suatu entitas organisasi. Kualitas manajemen puncak
mempengaruhi kualitas tata kelola perusahaan dan kualitas
tanggung jawab social perusahaan, dan akan berimbas pada
kualitas pengendalian internal dan SIA.
Tingkat kesadaran etis orang-orang dalam suatu entitas
atau organisasi, akan mempengaruhi kualitas SIA terutama
yang berkaitan dengan kualitas kejujuran dan transparansi
informasi akuntansi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai