Anda di halaman 1dari 23

Sistem Informasi

Akutansi Aset Tetap


01
Pengertian Aset Tetap
Pengertian Aset Tetap
Menurut IAS 16,(Melcille,2011) asset tetap (PPE) adalah asset yang dikuasai untuk digunakan dalam
proses produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan
adminitrasi dan diharapkan dapat digunakan selama lebih dai sau periode

Menurut Aren,Elder,Beasley (2012) asset tetap adalah asset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu
tahun, digunakan di dalam bisnis, dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali

Aset tetap adalah asset yang memiliki ciri-ciri yaitu

o memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu peiode atau lebih dari satu tahun

o Dimanfaatkan (dikuasai, digunakan,tidak harus dimiliki) untuk menunjang kegiatan (pokok) bisnis

o Nilai asset secara relative cukup material


02
Karakteristik
Transaksi Aset Tetap
Karakteistik Transaksi Aset Tetap
01 Frekuensi transaksi yang relative jarang namun melibatkan nilai investasi yang relative besar

Transaksi ( pembelian, pembangunan, pengembangan, perluasan, penjualan atau penghentian


02 penggunaan) aset tetap memerlukan otorisasi / persetujuan pimpinan puncak suatu entitas, bahkan
untuk entitas usaha berbentuk PT, transaksi investasi aset tetap memerlukan peretujuan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS)

03 Pengendalian asset tetap sudah dimulai sejak perencanaan pengadaan asset tetap melalui suatu
mekanisme penyusunan dan persetujuan anggaran modal ( capital expenditure)

Anggaran pengadaan / Investasi asset tetap pada umumnya melalui penerbitan saham atau utang
04 jangka panjang ( utang bank, obligasi, leasing)
03
Klasifikasi Aset
Tetap
Aset Tetap dalam suatu perusahaan industi manufaktur umumnya
dibedakan kedalam beberapa golongan :
• Tanah dan Pengembangan tanah ( Land and land Improvements)
• Gedung dan Pengembangan gedung ( Building and building
improvements)
• Mesin dan Peralatan ( Machines and equipment)
• Mebel ( Furniture and fixture)
• Kendaraan
• Aset leasing ( Leased Assets)
04
Sistem Penilaian
Aset
Tetap
Sistem Pengukuran (Penilaian) Aset Tetap
Pengukuran atau penilaian aset tetap adalah suatu proses penetapan jumlah uang atas suatu
pos (item)aset tetap yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dulu, berdasarkan pedoman
Standar AkuntansiKeuangan Berbasis Standar Akuntansi Amerika Serikat (US-GAAP),
pengukuran atau penilaian aset tetap didasarkan atas konsep biaya historis (historical cost).
Konsep biaya historis adalah jumlah uang yang dibayarkan dan/atau nilai setara uang dari aset
yang dikorbankan untuk memperoleh aset tetap tersebut.

Yang dimaksudkan dengan konsep biaya historis adalah semua komponen biaya yang
dibayarkan atau dikorbankan seperti harga beli, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya instalasi
dan biaya-biaya lain hingga aset tetap tersebut siap untuk digunakan atau dioperasika.
05
Jenis-jenis Transaksi dan
Akuntansi Aset Tetap
Akuntansi transaksi aset tetap pada umumnya
berhubungan dengan:

1. Perolehan aset tetap: a) Pada awal perolehan b)


Setelah perolehan awal,
2. Pembangunan sendiri aset tetap,
3. Penggunaan aset tetap
4. Penambahan/perluasan aset tetap
5. Penjualan aset tetap
6. Pertukaran aset tetap
7. Pengalihan fungsi aset tetap,
8. Penurunan dan kenaikan nilai aset tetap
9. Penghentian penggunaan aset tetap
10. Pemeliharaan dan perbaikan aset tetap.
06
Pengertian
Depresiasi
Pengertian Depresiasi

Dalam dunia akuntansi, istilah "depresiasi" diberi makna khusus yang sangat berbeda dengan
makna yang telah dipahanmi oleh masyarakat pada umumnya. Menurut IAS 16 (Melville, 2011)
depresiasi dimaknai sebagai: suatu alokasi sistematis atas jumlah yang dapat didepresiasikan dari
suatu aset selama masa manfaat aset tersebut.

Ada beberapa makna dari beberapa istilah kunci dalam definisi depresiasi ini,yaitu :
1. Jumlah yang dapat didepresiasikan (depreciable amount) adalah biaya (cost) setelah dikurangi
dengan nilai sisa (residual value)
2. Nilai sisa adalah jumlah taksiran yang dapat diperoleh saat ini oleh suatu entitas dari
pelepasan/pembuangan suatu aset setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan/pembuangan, jika
aset tersebut telah mencapai usia manfaatnya dan dalam kondisi yang diharapkan pada akhir
masa manfaatnya.
3. Masa manfaat adalah periode suatu aset dapat dimanfaatkan oleh suatu entitas atau jumlah
produksi atau unit-unit serupa yang diharapkan diperoleh dari suatu aset oleh suatu entitas.
4. Alokasi berarti ada pengalokasian biaya (cost) suatu aset tetap menjadii beban (expense) ke
dalam perhitungan laba-rugi setiap periode akuntansi selama masa manfaat aset tersebut.
5. Alokasi secara sistematis berarti ada metode/teknik yang rasional untuk mengalokasikan biaya
suatu aset menjadi beban setiap periodenya. Beberapa metode depresiasi yang telah diakui oleh
standar akuntansi antara lain: metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit
produksi.
07
Metode Penetapan
Depresiasi
1.Setiap aset tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan dilakukan penyusutan yang
sistematis sesuai dengan masa manfaatnya.
2.Metode penyusutan yang dapat digunakan antara lain:
a)Metode garis lurus (straight line method) merupakan penyesuaian aset tetap dengan
membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap yang sama setiap periode periode umur
ekonomis aset tetap berkenaan.
b)Metode saldo menurun (double declining balance method) merupakan penyesuaian nilai aset tetap
dengan membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap yang lebih besar pada periode
awal pemanfaatan aset dibandingkan dengan periode akhir sepajang umur ekonomis.
c)Metode unit produksi (unit of production method) merupakan penyesuaian nilai aset tetap dengan
membebankan penurunan kapasitas dan manfaat aset tetap berdasarkan unit produksi yang
dihasilkan.
d)Metode penyusutan satuan jam kerja, pada metode ini beban penyusutan tetap ditetapkan
berdasarkan jumlah satuan produk yang dihsilkan dalam periode bersangkutan.
e)Metode penyusutan jumlah angka tahun, pada metode ini jumlah angka tahun, besarnya
penyusutan aset tetap taipa tahun jumlahnya semakin menurun.
08
Akuntansi
Depresiasi
Depresiasi dalam akuntansi adalah alokasi yang dibuat secara sistematis untuk menyusutkan atau
mengurangi jumlah suatu aset selama umur manfaatnya. Setiap tahun muncul biaya penyusutan aset
tetap dalam operasional perusahaan. Secara umum penerapan depresiasi aset tetap pada keuangan
perusahaan dapat mempengaruhi laporan keuangan dan juga perubahan pajak penghasilan
perusahaan. Depresiasi sering disebut sebagai kerugian dalam perhitungan nilai, namun bagi
seorang akuntan depresiasi adalah sebagai alat untuk alokasi biaya. Dalam istilah akuntansi,
depresiasi di definisikan sebagai pengurangan biaya tercatat dari aset tetap secara sistematis sampai
menjadi nol atau tidak memiliki nilai ekonomi.
Peranan penting perhitungan depresiasi dalam akuntansi :
1.Dapat digunakan sebagai data penilaian keuntungan
2.Mengetahui harga perolehan aset yang diterima
3.Menjadi metode untuk meminimalisir kerugian jika sewaktu waktu aset tetap menurun
4.Mengetahui nilai residu
5.Mengetahui perhitungan manfaat nilai barang dan asset
09
Komponen-komponen sistem
dalam Transaksi Asset tetap dan
Depresiasi Asset Tetap
A.Komponen input
Dalam sistem informasi akuntansi berbasis manual, media perekaman data transaksi lebih banyak
dalam bentuk kertas (formulir,atau dokumen transaksi).
●Dokumen anggaran modal
●Surat kontrak
●Dokumen lelang
●Order pembelian/order reparasi
●Laporan penerimaan barang
●Bukti pembayaran kas
●Nota pembukuan
B.Komponen basis data
●Jurnal pembelian kredit, berfungsi untuk mencatat transaksi pembelian/pengadaan aset tetap
secara kredit.
●Jurnal pembayaran kas, berfungsi untuk mencatat transaksi pembayaran kas atas pembelian aset
tetap.
●Kartu hutang, berfungsi untuk memelihara catatan semua kreditur yang berisi saldo awal, mutasi
debit dan kredit, serta saldo akhir.
●Kartu buku besar, digunakan untuk membina catatan saldo dan mutasi semua akun yang diperlukan
untuk menyusun laporan keuangan.
●Kartu aset tetap, berfungsi untuk memelihara catatan semua jenis aset tetap yang berisi saldo awal,
mutasi debit dan kredit, serta saldo akhir.
●Arsip referensi, merupakan pedoman sistem atau struktur akun aset tetap.
Pedoman struktur kode akun aset tetap
1.Golongan aset tetap
Golongan aset tetap diberi kode diurut dari tingkat ketetapan aset tersebut.
●Tanah
●Gedung
●Mesin dan peralatan pabrik
●Mesin dan peralatan kantor
●Kendaraan
●Aset tetap lainnya
2.Jenis aset tetap
Jenis aset tetap merupakan perincian lebih lanjut dari setiap golongan aset.
(4.01) Komputer
(4.02) Printer
(4.03) Mesin fotocopy
(4.04) Mesin scanner
(4.05) Telepon
3.Kode tahun perolehan
Kode tahun perolehan aset diberi dua kode digit “xx”. Kode ini diisi tahun perolehan awal dari jenis aset
tersebut.
4.Fungsi
Kode fungsi aset tetap dimaksudkan untuk memudahkan pembebanan depresiasi aset tetap tersebut.
Fungsi aset tetap antara lain fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi/kantor.
C.Komponen proses atau model
Kompenen proses atau model merupakan visualisasi dari proses pembelian/pengadaan, penjualan,
pengaliahan fungsi, dan penghentian penggunaan aset tetap. Komponen proses atau model terdiri atas
model diagram alir data (level 0,level 1,dst), bagan alir dokumen, dan model jurnal.

D.Komponen keluaran output


Tujuan utama SIA adalah menghasilkan dua jenis laporan keuangan secara terintegrasi, yaitu laporan
keuangan untuk kepentingan eksternal dan internal. Laporan keuangan untuk tujuan internal lebih
sering disebut sebagai laporan akuntansi manajemen.
1.Dari persepktif akuntansi keuangan, SIA aset tetap akan menghasilkan daftar aset tetap dan daftar
penyusutan penyusutan aset tetap yang merupakan perincian dari akun aset tetap dan akumulasi
penyusutan penyusutan pada laporan keuangan, beban penyusutan pada perhitungan laba rugi.
E.Komponen Teknologi
Komponen teknologi adalah seperangkat peralatan jaringan dan media, perangkat lunak dan program
aplikasi serta tenaga professional terkait untuk merekam, menyimpan, mengolah, mencetak, serta
mengamankan data dan informasi akuntansi. Dalam SIA berbasis manual, komponen teknologi ini
relative masih sangat sederhana. Peralatan yang pernah digunakan antara lain mesin ketik, mesin
pembukuan, serta filling cabinet untuk menyimpan arsip dokumen. Perangkat lunak yang digunakan
berupa pedoman manual sistem akuntansi yang terdiri dari pedoman daftar akun beserta
penjelasannya, pedoman catatan serta contoh-contoh format berbagai formulir, catatan, dan laporan
keuangan. Tenaga yang diperlukan adalah tenaga akuntan dibantu oleh beberapa tenaga pelaksana
F.Komponen Pengendalian
Tujuan pokok dari komponen pengendalian menyakinkan bahwa:
1.Kegiatan operasional telah berjalan secara efektif dan efesien
2.Laporan keuangan yang dihasilkan dapat diandalkan
3.Berbagai ketentuan hokum dan peraturan yang berlaku telah dipatuhi
Meskipun ke tiga tujuan pengendalian internal sangat penting untuk diperhatikan, namun dari persepktif
SIA tentu saja tujuan ke-2 tentang keandalan laporan keuangan mendapat perhatian utama. Menurut
Arens, Elder, dan Beasley (2012), semua aktivitas pengendalian dapat dikelompokan ke dalam 5
kendali, yaitu :
●Pemisahan fungsi
●Sistem otorisasi
●Sistem dokumentasi dan catatan akuntansi
●Kendali fisik atas aset dan catatan akuntansi
●Sistem pengawas independen
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai