DOSEN PENGAMPU
Taufik Hidayat, S.E, M.Si
Semester : IV
Program Studi : Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN
JAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini kami beri judul “Responsibility Accounting”. Makala h
ini d i susun d alam rangka memenuhi tugas kelompok mata kulia h
Akuntansi Manajemen.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Taufik Hidayat, S.E, M.Si selaku Dosen Akuntansi Manajemen. Bahwa kelancaran
dalam penyusunan makalah ini.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan kami, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya
sebagai penulis.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
A. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN (Responsibility
Accounting) ..........................................................................................5
B. JENIS – JENIS PERTANGGUNGJAWABAN. ..............................7
C. PERAN INFORMASI DAN AKUNTABILITAS. ......................... 8
D. KARAKTERITIK AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN
BERBASIS FUNGSIONAL DAN BERBASIS AKTIVITAS. ........9
E. TRASFER PRICING........................................................................ 13
PENUTUP .......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kerja, atau individu. Adapun satuan pusat pertanggungjawaban yang
dibentuk, nantinya sistem akuntansi pertanggungjawaban akan
membebankan tanggung jawab kepada individu yang sudah diberikan
wewenang. Tanggung jawab tersebut dibatasi dalam satuan keuangan
(seperti biaya).
6
B. JENIS – JENIS PERTANGGUNGJAWABAN
7
4) Laba Sebelum Pajak : tipe pengukuran ini dapat digunakan sebagai
dasar perbandingan dengan perusahaan-perusahaan laindalam industry
yang sama dan sebagai dasar analisis ekonomi lainnya mengenai
Potensi profitabilitas pusat laba.
5) Laba Bersih : alasan menggunakan tipe pengukuran ini adalah
a. Dalam banyak hal, laba bersih adalah persentase tetap dari laba
sebelum pajak sehingga tidak ada manfaatnya memasukkan unsure
pajak penghasilan.
b. Keputusan-keputusan yang mempunyai dampak pada pajak
penghasilan dibuat oleh kantor pusat dan profitabiliitas pusat laba
tidak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan-keputusan
tersebut pada butir (2).
8
a. Menugaskan tanggung jawab terfokus pada proses dan tim
• Perbaikan Proses, mengacu pada efisiensi proses;
• Inovasi Proses, mengacu pada kinerja proses;
• Pembuatan Proses, mengacu pada instalasi suatu proses baru secara
keseluruhan
b. Penetapan ukuran kinerja berorientasi pada proses, sehingga pada
akhirnya standar seharusnya mencerminkan nilai tambah pada
aktivitas individual dan proses.
c. Pengukuran kinerja meliputi waktu, kualitas dan efisiensi.
d. Pemberian penghargaan berdasarkan grup karena dicapai melalui usaha
tim.
9
b. Akuntansi pertanggungjawaban mempunyai empat karakteristik yaitu:
identifikasi pusat pertanggungjawaban, adanya standar sebagai tolok ukur
kinerja, kinerja diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran,
dan adanya hukuman dan penghargaan”. Dari kutipan tersebut dapat
dijelaskan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut:
10
semacam inilah yang biasa dikembangkan oleh sebagian besar perusahaan
yang beroperasi dalam lingkungan yang relatif stabil. Penganggaran dan
kalkulasi biaya standar merupakan tolak ukur aktivitas dari kerangka kerja
fungsional. Sistem reward dirancang untuk mendorong setiap individu agar
mengelola biaya, yaitu untuk mencapai atau membuatnya di bawah standar
yang dianggarkan. Dalam perkembangannya, akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan fungsional sering dianggap tidak mampu
memenuhi kebutuhan lingkungan bisnis yang bersifat dinamis.
11
Dari rumus perhitungan di atas laba operasi yang dimaksudkan merupakan
laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dana setorperasinya merupakan total
aset yang digunakan untuk memperoleh laba operasi. Untuk asset operasi
rata-ratanya dapat di hitung dengan rumus
Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir
Aset operasi rata−rata =
2
Untuk perhitungan ROI yang lebih detail dilakukan pemisahan antara laba
operasi dan aset rata-ratanya ke dalampmargin danpperputaran. Margin
merupakan rasio dari laba operasi terhadap penjualan sedangkan perputaran
merupakan ukuran yang dihitungpdengan membagi pendapatan penjualan
dengan asset operasiprata-rata. Perputaran memperlihatkan jumlah penjualan
yang dihasilkan dari investasi dalam asset operasi. yang dirumuskan:
12
Dalam penggunaan laba residu memiliki keunggulan yaitu membantu para
manajer untukpmenerima proyekpapapunyangpmenghasilkan tingkatpdiatas
minimum. Akan tetapi, penggunaan laba residu memiliki kelemahan yaitu
beroientasi jangka pendek dan ukuran absolute dari profitasbilitas.
E. TRASFER PRICING
Transfer pricing adalah harga yang dibebankan satuan usaha individual dalam
suatu perseroan multi satuan usaha atas transaksi di antara mereka sendiri.
Konsep ini digunakan bila setiap satuan usaha dikelola sebagai suatu pusat laba,
yang masing-masing bertanggung jawab atas laba dari modal yang di
investasikan. Dengan praktek transfer pricing, perusahaan akan melaporkan rugi
sehingga tidak perlu membayar pajak.
13
perusahaan tunggal harus membayar pajak seperti apa adanya. Untuk
menegakkan keadilan perpajakan dimaksud, buku Tax Law Design and Drafting
terbitan IMF 1996, merekomendasikan dua pendekatan. Pertama, dengan
merumuskan dalam ketentuan domestik, suatu Negara dapat mengambil laba
global grup dan mengalokasikan sebagian laba tersebut berdasar formula
tertentu kepada sumber yang berada di negaranya dan kemudian memajaki
bagian laba dimaksud.
Kedua, suatu Negara dapat menentukan laba dari cabang usaha (bentuk usaha
tetap) atau anak perusahaan yang beroperasi di Negaranya terpisah dari grup
berdasar harga yang wajar yang seharusnya terjadi apabila transaksi dilakukan
dengan pihak di luar grupnya (arm's length price).
Pasal 18 ayat (2) UU PPh menegaskan pemberlakuan arm's length price dan
profit tersebut dengan memberikan kewenangan kepada Dirjen Pajak untuk
menghitung kembali laba fiscal dan menentukan utang sebagai modal, apabila
terdapat transaksi antara pihak yang terdapat hubungan istimewa. Untuk
operasionalisasi Pasal 18 ayat (2) dimaksud. diterbitkan SE No.04/PJ.7/1993.
Nampaknya Surat Edaran ini merujuk pada Pedoman Transfer Pricing OECD
tahun 1979.
14
McKiney, 1970:100-101) Sedangkan dalam lingkungan perusahaan
multinasional, transfer pricing digunakan untuk meminimalkan pajak dan bea
yang mereka keluarkan di seluruh dunia.Transfer pricing can effect overall
corporate incame taxes, this is particulary true for multinational corporations
(Hansen and Mowen, 1996:486)
15
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,
dapat diambil beberapa kesimpulan:
Akuntansi pertanggungjawaban sebagai suatu sistem yang mengukur berbagai
hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi
yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat
pertanggungjawaban mereka. Akuntabilitas secara tidak langsung
mencerminkan pengukuran kinerja, yang berarti bahwa hasil aktual
dibandingkan dengan hasil yang diperkirakan atau dianggarkan.
Empat jenis pusat pertanggungjawaban adalah pusat biaya, pusat pendapatan,
pusat laba, dan pusat investasi. Laba residu adalah merupakan hasil dari
pengurangan laba operasi dengan presentase minimum dari biaya modal
dikalikan modal yang dipakai.
Dengan diterapkannya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan
menyebabkan terciptanya suatu pengendalian. Akuntansi pertanggungjawaban
juga sebagai sarana untuk mengevaluasi kemampuan setiap manajer, selain itu
akan dibentuk landasan terciptanya suatu sistem pengukuran prestasi kerja.
B. Saran
Agar makalah ini dapat tersusun dengan subtansi yang baik dan bermanfaat
untuk khalayak umum. Penyusun mengharapkan kritik dan saran bersifat
membangun makalah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
https://accounting.binus.ac.id/2021/09/14/akuntansi-pertanggung-jawaban-
sebagai-alat-penilaian-kinerja-part-1/ (dikutip, Sabtu Pukul 13.00 WIB 2
April 2023)
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/15/4/BAB%20II.pdf (dikutip, Sabtu
Pukul 13.00 WIB 2 April 2023)
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/2542/2308 (dikutip, Sabtu
Pukul 13.00 WIB 2 April 2023)
http://muchy-muchy.blogspot.com/2012/04/bab-vii-akuntansi-
pertanggungjawaban.html (dikutip, Sabtu Pukul 13.00 WIB 2 April
2023)
http://www.google.com/url.IKIN_SOLIKIN%2FAkuntansi_Pertanggungjawaban.
pdf/ (dikutip, Sabtu Pukul 13.00 WIB 2 April 2023)
http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/23/akuntansi-pertanggungjawaban/
(dikutip, Sabtu Pukul 13.00 WIB 2 April 2023)
http://akuntansimanajemenku.blogspot.com/2013/01/responsibility-
accounting.html (dikutip, Sabtu Pukul 13.00 WIB 2 April 2023)
17