Anda di halaman 1dari 44

PSAK Syariah

di Indonesia
PSAK NO. 112: Akuntansi Wakaf

 Disahkan oleh DSAS


Tgl. 7 Nov 2018
 Jumlah paragraf : 55

2017 2018
Referensi PSAK Syariah
OUTLINE PSAK SYARIAH NO. 112 AKUNTANSI WAKAF

1. Akuntansi Nazhir
2. Akuntansi Wakif
CATATAN TERHADAP PSAK SYARIAH NO. 112

• Entitas Nazhir (Riil vs Abstraks) vs Entitas LAZ.


• Harmonisasi Fiqih Wakaf vs Kebijakan Akuntansi (Peraturan
BWI -> Pedoman Pelaporan Nazhir Wakaf).
Ruang Lingkup
UNDANG-UNDANG WAKAF PSAK SYARIAH NO. 112 Diterapkan pada
transaksi Wakaf yang dilakukan

1. Nazhir 1. Wakif Nazhir Wakif


Perorangan Perorangan Organisasi dan Organisasi; atau
2. Nazhir 2. Wakif Badan Hukum Badan Hukum
Organisasi; Organisasi;
atau atau PSAK SYARIAH NO. 112 tidak berlaku untuk Nazhir dan
Wakif perorangan
3. Badan Hukum 3. Badan Hukum
5. Penyerahan
Aset Wakaf oleh 1. Penerimaan
Wakif

TRANSAKSI
DAN
4. Penyaluran PERISTIWA
Manfaat 2. Pengelolaan

3.
Pengembangan
Aset Wakaf
JENIS WAKAF
UNDANG-UNDANG WAKAF PSAK 112

WAKAF WAKAF WAKAF WAKAF


PERMANEN TEMPORER PERMANEN TEMPORER

HANYA WAKAF
UANG
DEFINISI
• Aset wakaf adalah harta benda wakaf baik berupa benda bergerak
maupun benda tidak bergerak.
• Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan
secara
lisan dan/atau tulisan kepada nazhir untuk mewakafkan harta benda
miliknya.
• Mauquf alaih adalah pihak yang ditunjuk untuk memperoleh
manfaat
dari peruntukan harta benda wakaf sesuai pernyataan kehendak
wakif yang dituangkan dalam akta ikrar wakaf.
DEFINISI (Cont)
• Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari
wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan
peruntukkannya.
• Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan
dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk
dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah.
• Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.
KARAKTERISTIK

ASET TIDAK BERGERAK, Misalnya Hak


atas Tanah, Bangunan atau Bagian
Bangunan di atas tanah, Tanaman dan
Benda Lain Terkait Tanah, Hak Milik
ASET WAKAF Satuan Rumah Susun, dan Lainnya.
DIKALSIFIKASIKAN

ASET BERGERAK, Misalnya Uang,


Logam Mulia dan Surat Berharga,
Kendaraan, Hak Kekayaan Intelektual, Hak
Sewa, dan Lainnya.
LARANGAN

ASET WAKAF TIDAK BOLEH

DIJADIKAN DISITA DIHIBAHKAN DIJUAL DIWARISKAN DITUKAR


JAMINAN ATAU
DIALIHKAN

KECUALI DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN SESUAI RENCANA


UMUM TATA RUANG.
AKUNTANSI NAZHIR
PENGAKUAN
NAZHIR MENGAKUI ASET WAKAF DALAM LAPORAN KEUANGAN KETIKA
MEMILIKI KENDALI SECARA HUKUM DAN FISIK ATAS ASET WAKAF TERSEBUT

Telah terjadi Telah terjadi


pengalihan kendali
pengalihan kendali
atas manfaat
atas aset wakaf ekonomis dari aset
secara hukum wakaf

UMUMNYA AKAN DAPAT TERPENUHI PADA SAAT TERJADI AKTA IKRAR WAKAF
WASIAT DAN WA’D WAKAF

JIKA NAZHIR MENERIMA WASIAT WAKAF, MAKA


NAZHIR TIDAK MENGAKUI ASET YANG AKAN
DIWAKAFKAN DI MASA MENDATANG DALAM
LAPORAN KEUANGAN

JIKA NAZHIR MENERIMA JANJI (WA’D) UNTUK


BERWAKAF, MAKA NAZHIR TIDAK MENGAKUI ASET
YANG AKAN DIWAKAFKAN DI MASA MENDATANG
DALAM LAPORAN KEUANGAN
WAKAF TEMPORER

NAZHIR MENGAKUI ASET WAKAF DENGAN


JANGKA WAKTU TERTENTU (ASET WAKAF
TEMPORER) SEBAGAI LIABILITAS.
HASIL PENGELOLAAN &
PENGEMBANGAN

NAZHIR MENGAKUI HASIL PENGELOLAAN DAN


PENGEMBANGAN ASET WAKAF SEBAGAI
TAMBAHAN ASET WAKAF
IMBALAN NAZHIR

DASAR PENENTUAN IMBALAN UNTUK NAZHIR ADALAH


HASIL NETO DARI PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
ASET WAKAF YANG TELAH DIREALISASIKAN DALAM
BENTUK KAS DAN SETARA KAS DI PERIODE BERJALAN.
PENYALURAN MANFAAT WAKAF

NAZHIR MENGAKUI PENYALURAN MANFAAT


WAKAF KEPADA MAUQUF ALAIH SEBAGAI
BEBAN PENGURANG ASET WAKAF
PENGUKURAN

PADA SAAT PENGUKURAN AWAL,


ASET WAKAF DIUKUR

ASET WAKAF ASET WAKAF


BERUPA
SELAIN UANG
UANG DIUKUR
PADA DIUKUR PADA
NILAI NOMINAL NILAI WAJAR
PENYAJIAN

NAZHIR MENYAJIKAN ASET WAKAF


TEMPORER YANG DITERIMA SEBAGAI
LIABILITAS.
PENGUNGKAPAN
a. Kebijakan akuntansi yang diterapkan;
b. Penjelasan mengenai wakif yang signifikan;
c. Penjelasan mengenai strategi pengelolaan dan pengembangan aset wakaf;
d. Penjelasan mengenai peruntukan aset wakaf;
e. Jumlah imbalan nazhir dan persentasenya, dan jika terjadi perubahan
dijelaskan alasan perubahannya;
f. Rincian aset neto;
g. Rekonsiliasi untuk menentukan dasar perhitungan imbalan nazhir;
h. Wakaf temporer (jika ada);
i. Wakaf melalui uang (jika ada;
j. Aset wakaf yang ditukar dengan aset wakaf lain (jika ada);
k Pihak berelasi (jika ada).
KEBIJAKAN AKUNTANSI LAIN

KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS ASET


WAKAF YANG TIDAK DIATUR DALAM
PSAK 112 MENGACU PADA PSAK LAIN
YANG RELEVAN.
PELAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Nazhir yang Lengkap Meliputi:
1. Laporan Posisi Keuangan Pada Akhir Periode;
2. Laporan Rincian Aset Wakaf Pada Akhir Periode;
3. Laporan Aktivitas Selama Periode;
4. Laporan Arus Kas Selama Periode;
5. Catatan Atas Laporan Keuangan.
AKUNTANSI NAZHIR
Wakif mengakui aset wakaf yang diserahkan secara
1. permanen kepada entitas wakaf sebagai beban sebesar
jumlah tercatat dari aset wakaf.
Wakif mengakui aset wakaf yang diserahkan secara
2. temporer kepada entitas wakaf sebagai aset yang dibatasi
penggunaannya.
Wakif tidak menghentikan pengakuan atas pembayaran aset
wakaf temporer berupa kas disebabkan entitas wakaf
3. berkewajiban untuk mengembalikan aset tersebut kepada
wakif setelah selesainya jangka waktu wakaf.
PSAK SYARIAH NO. 112 AKUNTANSI WAKAF

1. AKUNTANSI NAZHIR

2. AKUNTANSI WAKIF
Akuntansi Nazhir:
1. Penerimaan Wakaf:

1. Penerimaan Wakaf Aset.


2. Penerimaan Wakaf Melalui Uang.
3. Penerimaan Wakaf Uang.
4. Penerimaan Wakaf Temporer.
5. Penerimaan Wakaf dari Nazhir Lain.

2. Penerimaan Hasil Wakaf:

1. Penerimaan Hasil Wakaf Uang.


2. Penerimaan Hasil Wakaf Temporer.
3. Penerimaan Hasil Ujrah Wakaf.
4. Penerimaan Dana Non-Wakaf (Infak / Sedekah, Bantuan
Operasional Nazhir, DSKL, dan dana lainnya.
Akuntansi Nazhir:
3. Pengalihan Aset Wakaf:

1. Pengalihan Pokok Wakaf kepada Nazhir Lain.


2. Relokasi Aset Wakaf.

4. Penyaluran Hasil Wakaf:

1. Penyaluran Hasil Wakaf untuk Mauquf Alaih, Minimal 50%.


2. Penyaluran Hasil Wakaf untuk Hak Nazhir, Maksimal 10%
3. Penyaluran Hasil Wakaf untuk Cadangan Resiko Pengelolaan.
4. Penyaluran Hasil Wakaf untuk Cadangan Pemulihan Nilai.
5. Penyaluran Hasil Wakaf untuk Re-Investasi Wakaf.
Akuntansi Wakif:
1. Penyerahan Aset Wakaf:

1. Penyerahan Wakaf Aset.


2. Penyerahan Wakaf Melalui Uang.
3. Penyerahan Wakaf Uang.
4. Penyerahan Wakaf Temporer.

2. Pengembalian Pokok Wakaf Temporer:

1. Penerimaan Wakaf Temporer Uang.


2. Penerimaan Wakaf Temporer Aset Tetap.
JURNAL TRANSAKSI NAZHIR
1. Pada saat menerima Wakaf Aset Tanah dan Bangunan :
Tgl. Nama Akun Debet Kredit
1. Aset Wakaf – Tanah Rp XXXXXXX
Penerimaan Wakaf Aset –Tanah Rp XXXXXXX

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


1. Aset Wakaf – Bangunan Rp XXXXXXX
Penerimaan Wakaf Aset – Bangunan Rp XXXXXXX
Tgl. Nama Akun Debet Kredit
1. Aset Wakaf – Tanah Rp XXXXXXX
Aset Wakaf – Bangunan Rp XXXXXXX
Penerimaan Wakaf Aset-Tanah & Bng. Rp XXXXXXX
2. Pada saat menerima Wakaf melalui Uang :
Tgl. Nama Akun Debet Kredit
1. Bank - Wakaf melalui Uang Rp XXXXXXX
Penerimaan Wakaf melalui Uang Rp XXXXXXX

Pada saat Wakaf melalui Uang di Belikan Aset Wakaf (sesuai peruntukkannya) :
Tgl. Nama Akun Debet Kredit
2. Aset Wakaf – Ambulance Rp XXXXXXX
Bank - Wakaf melalui Uang Rp XXXXXXX
3. Pada saat menerima Wakaf Uang :
Tgl. Nama Akun Debet Kredit
1. Bank - Wakaf Uang Rp XXXXXXX
Penerimaan Wakaf Uang Rp XXXXXXX

Pada saat Wakaf Uang di :

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


2. Aset Wakaf – Ambulance Rp XXXXXXX
Bank - Wakaf melalui Uang Rp XXXXXXX
Contoh Studi Kasus
AKUNTANSI WAKAF
Data Awal Periode : Per 31 Desember 2018
Posisi awal sebelum Nazhir menyusun laporan keuangan diketahui :
1. Tanah Wakaf seluas 10.000 M2 dengan NOJP per Meter Rp
1.000.000,-
2. Di atas tanah wakaf tersebut 6 bulan lalu dibangun Gedung
Serbaguna (Islamic Center) dengan Uang Wakaf sebesar Rp
250.000.000,-
3. Mobil Ambulance yang baru dibeli 2 bulan lalu seharga Rp
300.000.000,-
4. Nazhir memperoleh Infak Khusus untuk biaya pengurusan nazhir
sebesar Rp 50.000.000,-
Transaksi Bulan Januari 2018
Berikut ini adalah transaksi Nazhir Wakaf selama bulan Januri 2018
1. Menerima Tanah Wakaf seluas 5.000 M2 dengan NOJP per Meter Rp
1.000.000,-
2. Menerima Wakaf Melalui Uang untuk membangun diatas tanah wakaf
tersebut Gedung Sekolah sebesar Rp 1.500.000.000,-
3. Meneriman Wakaf Uang sebesar Rp 500.000.000,-
4. Menerima Bagi Hasil Wakaf Produktif sebesar Rp 200.000.000,-
5. Penyaluran kepada Mawquf Alaih sebesar Rp 100.000.000,- (Alokasi 50% dari
hasil pengelolaan Wakaf Produktif).
6. Beban Operasional Nazhir sebesar Rp 40.000.000,- (10% dari hasil pengelolaan
wakaf).
7. Beban Gaji Nazhir bulan Januari 2018 sebesar Rp 25.000.000,-
JAWABAN STUDI KASUS
JURNAL TRANSAKSI NAZHIR
1. Pada saat menerima Wakaf Aset Tanah sebesar (5.000 M2 x Rp 1.000.000,- =
Rp 5.000.000.000,-)

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


1. Aset Wakaf – Tanah Rp 5.000.000.000,-
Penerimaan Wakaf Aset –Tanah Rp 5.000.000.000,-
2. Pada saat menerima Wakaf Melalui Uang sebesar Rp 1.500.000.000,-
Tgl. Nama Akun Debet Kredit
2.1. Bank Syariah – Wakaf Melalui Uang Rp 1.500.000.000,-
Penerimaan Wakaf Melalui Uang Rp 1.500.000.000,-

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


2.1. Aset Wakaf - Gedung Rp 1.500.000.000,-
Bank Syariah – Wakaf Melalui Uang Rp 1.500.000.000,-
3. Pada saat menerima Wakaf Uang sebesar Rp 500.000.000,-

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


3. Bank Syariah – Wakaf Uang Rp 500.000.000,-
Penerimaan Wakaf Uang Rp 500.000.000,-
4. Pada saat menerima hasil wakaf produktif sebesar Rp 200.000.000,-

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


4. Bank Syariah – Hasil Wakaf Rp 200.000.000,-
Penerimaan Bagi Hasil Wakaf Rp 200.000.000,-
5. Pada saat menyalurkan hasil wakaf kepada Mauquf Alaih sebesar Rp
100.000.000,-

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


5. Penyaluran Hasil Wakaf – Mauquf Alaih Rp 100.000.000,-
Bank Syariah – Hasil Wakaf Rp 100.000.000,-
6. Pada saat menyalurkan hasil wakaf untuk Operasional Nazhir sebesar
Rp 40.000.000,-

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


6. Penyaluran Hasil Wakaf – Hak Nazhir Rp 40.000.000,-
Bank Syariah – Hasil Wakaf Rp 40.000.000,-

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


6. Bank Syariah - Nazhir Rp 40.000.000,-
Bagian Nazhir – Dari Hasil Wakaf Rp 40.000.000,-
7. Pada saat membayar Gaji Nazhir - Operasional Nazhir sebesar Rp
40.000.000,-

Tgl. Nama Akun Debet Kredit


7. Beban Gaji - Nazhir Rp 25.000.000,-
Bank Syariah – Nazhir Rp 25.000.000,-
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai