SYARIAH
Definisi Pegadaian
Dalam fikih muamalah, perjanjian gadai di
sebut rahn. Istilah rahn secara bahasa berarti “menahan”.
Maksudnya adalah menahan sesuatu untuk dijadikan
sebagai jaminan utang.
3. Rahin berhak menuntut ganti rugi atas 3. Rahin berkewajiban merelakan penjualan
kerusakan dan atau hilangnya harta benda Marhun bila dalam jangka waktuyang telah
yang digadaikan. ditetapkan ternyata tidak mampu melunasi
pinjamannya.
4. Rahin berhak menerima sisa hasil
penjualan harta benda gadai sesudah
dikurangi biaya pinjaman dan biaya lainnya.
5. Rahin berhak meminta kembali harta
benda gadai jika diketahui adanya
penyalahgunaan.
Perbedaan Teknis Antara Pegadaian Syariah dengan Pegadaian
Konvensional
N0 PEGADAIAN SYARIAH PEGADAIAN KONVENSIONAL
4 Bila pinjaman tidak dilunasi, barang jaminan akan Bila pinjaman tidak dilunasi, barang jaminan
dijual kepada masyarakat dilelang kepada masyarakat
5 Uang pinjaman 90 persen dari taksiran Uang pinjaman untuk golongan A 92%, sedangkan
untuk golongan BCD 88-86%
7 Jasa simpanan dihitung dengan konstanta x Sewa modal dihitung dengan prosentase x uang
taksiran pinjaman
9 Kelebihan uang hasil dari penjualan barang tidak Kelebihan uang hasil lelang tidak diambil oleh
diambil oleh nasabah, diserahkan kepada Lembaga nasabah, tetapi menjadi milik pegadaian
ZIS
Akad Perjanjian Transaksi Gadai
Dalam transaksi gadai terdapat 4 akad untuk mempermudah mekanisme
perjanjiannya, 4 akad tersebut adalah :
- Qardh al-Hasan
Akad ini digunakan nasabah untuk tujuan konsumtif. Oleh karena itu nasabah (rahin)
akan dikenakan biaya perawatan dan penjagaan barang gadaian (marhun) kepada
pegadaian (murtahin).
- Mudharabah
Akad ini diberikan bagi nasabah yang ingin memperbesar modal usahanya atau untuk
pembiayaan lain yang bersifat produktif.
- Ba’i Muqayyadah
Akad ini diberikan bagi nasabah untuk keperluan yang bersifat produktif. Seperti
pembelian alat kantor, modal kerja. Dalam hal ini murtahin juga dapat menggunakan akad
jual-beli untuk barang atau modal kerja yang diinginkan oleh rahin. Barang gadai adalah
barang yang dapat dimanfaatkan oleh rahin maupun murtahin.
- Ijarah
Obyek dari akad ini adalah pertukaran manfaat tertentu. Bentuknya adalah murtahin
menyewakan tempat penyimpanan barang.
Operasional Pegadaian Syariah
Adapun secara teknis, implementasi akad Rahn dalam
lembaga Pegadaian adalah sebagai berikut :
SKEMA :
Operasional Pegadaian Syariah
4
PEMBIAYAAN
(MAHRUM BIH)
PEGADAIAN 2 NASABAH
(MURTAHIN) (RAHIN)
1
JAMINAN
(MARHUN)
5
KETERANGAN :
(1) Nasabah menjaminkan barang(Marhun)kepada Pegadaian Syariah
untuk mendapatkan pembiayaan. Kemudian pegadaian menaksir
barang jaminan tersebut untuk dijadikan dasar dalam meberikan
pembiayaan.
(2) Pegadaian Syariah dan Nasabah menyepakati akad gadai. Akad ini
meliputi jumlah pinjaman, pembebanan biaya jasa simpanan dan biaya
administrasi. Jatuh tempo pengembalian pembiayaan yaitu 120 hari
(4bulan).
(3) Pegadaian Syariah memberikan pembiayaan atau jasa yang dibutuhkan
Nasabah sesuai kesepakatan.
(4) Nasabah menebus barang yang digadai setelah jatuh tempo. Apabila
pada saat jatuh tempo belum dapat mengembalikan uang pinjaman,
dapat diperpanjang satu kali masa jatuh tempo, demikian seterusnya.
Apabila Nasabah tidakdapat mengembalikan uang pinjaman dan tidak
memperpanjang akad gadai, maka Pegadaian dapat melakukan
kegiatan pelelangan dengan menjual barang tersebut untuk melunasi
pinjaman.
(5) Pegadaian(Murtahin) mengembalikan harta benda yang digadai
(Marhun) kepada pemiliknya (Nasabah).
Jasa dan Produk Pegadaian Syariah
Layanan jasa serta produk yang ditawarkan oleh
pegadaian syariah adalah sebagai berikut :
◦ Gold counter