Anda di halaman 1dari 30

Assalamualaikum

• M Ismail Husein
• Jakarta, 18 Okt 1994
• S1 Matematika Universitas Diponegoro (2012)
• SODP V BRISyariah (2017)
• Consumer Business Relationship Manager BSI (2021)
AKAD DALAM PENGHIMPUNAN DAN DAN JASA

PENGHIMPUNAN DANA & JASA


BANK SYARIAH

PENGHIMPUNAN JASA
DANA

• Wakalah
PRINSIP SIMPANAN
• Wadiah • Kafalah
• Sharf
• Rahn
• Hawalah
PRINSIP INVESTASI
• Mudharabah
AKAD PENGHIMPUNAN DANA

AKAD WADIAH

• Akad penitipan barang/uang antara pihak yang mempunyai barang/uang


dengan pihak yang diberi kepercayaan, dengan tujuan untuk menjaga
keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang/uang.

• Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk keamanan dan
pemeliharaan barang yang dititipkan.

• Ada 2 jenis wadiah :


– Wadiah Amanah → Pihak yang menerima titipan tidak diperkenankan
mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : safe deposit box).

– Wadiah Yaddhamanah → Pihak yang menerima titipan boleh mengambil


manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : giro & tabungan)
AKAD PENGHIMPUNAN DANA

AKAD WADIAH

Rukun dan Syarat :


1. Rukun wadi’ah terdiri atas :
a. Penitip (muwaddi’)
b. Penerima titipan (mustauda’)
c. Harta titipan (wadi’ah bih)
d. Akad
2. Akad dapat dinyatakan dengan lisan, tulisan, atau isyarat.
3. Para pihak yang melakukan akad wadi’ah harus memiliki kecakapan hukum.
4. Harta wadi’ah harus dapat dikuasai dan diserahterimakan.
5. Penitip dan penerima titipan dapat membatalkan akad wadi’ah sesuai
kesepakatan.
AKAD PENGHIMPUNAN DANA

AKAD MUDHARABAH

• Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal (Shahibul
Maal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib).

• Modal 100% berasal dari shahibul maal.

• Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk


penentuan revenue atau profit sharing.

• Jika untung maka dibagi sesuai nisbah yang disepakati

• Jika rugi seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal (jika kerugian bukan
karena kelalaian mudharib).

• Modal dapat dikembalikan kepada shahibul maal secara berangsur-angsur.


AKAD PENGHIMPUNAN DANA

AKAD MUDHARABAH (ct’d)

• Ada 2 jenis mudharabah :

– Mudharabah Mutlaqah  Mudharib diberikan kebebasan dalam mengelola


dana shahibul maal (sepanjang memenuhi syariah Islam).

– Mudharabah Muqayyadah  Mudharib wajib mengelola dana sesuai


keinginan shahibul maal, misalnya kepada proyek/nasabah tertentu. Dalam
perbankan disebut dengan istilah chanelling (dalam hal ini, bank menerima
fee).

.
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD WAKALAH

• Wakalah merupakan pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak (muwakkil)


kepada pihak lain (wakil) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.
• Ketentuan Wakalah dalam LKS :
1. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak/akad
2. Wakalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan
secara sepihak
• Wakalah bil ujroh adalah akad wakalah dengan memberikan
imbalan/fee/ujroh kepada wakil.
• Akad Wakalah bil Ujroh dapat dilakukan dengan atau tanpa disertai dengan
Qardh atau Mudharabah atau Hawalah.
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD KAFALAH

• Transaksi penjaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak


ketiga atau yang tertanggung (makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak
yang berhutang (makful ‘anhu/ashil).
• Rukun & Syarat Kafalah :
1. Pihak Penanggung (Kafiil)
a. baligh, berakal sehat,
b. berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan
hartanya dan rela dengan tanggungan kafalah tersebut.
2. Pihak Orang Yang Berhutang (Makfuul’anhu)
a. sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin
b. dikenal oleh penjamin
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD KAFALAH

• Rukun & Syarat Kafalah :


3. Pihak Orang Yang Berpiutang (Makfuul lahu)
a. Diketahui identitasnya
b. dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa
c. Berakal sehat
4. Objek Penjaminan (Makful bihi)
a. Merupakan tanggungan pihak/orang yang berutang, baik berupa uang,
benda, maupun pekerjaan.
b. Bisa dilaksanakan oleh penjamin.
c. Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin hapus
kecuali setelah dibayar atau dibebaskan.
d. Harus jelas nilai, jumlah, dan spesifikasinya.
e. Tidak bertentangan dengan syariah (diharamkan)
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD SHARF

Sharf adalah pertukaran mata uang (money changer) baik antar mata uang
sejenis maupun antar mata uang berlainan jenis.

Ketentuan Sharf :
1. Tidak untuk spekulasi
2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)
3. Apabila transaksi dilakukan antar mata uang sejenis, nilainya harus sama
dan secara tunai (at-taqabudh)
4. Apabila berlainan jenis, harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD HAWALAH

• Hawalah merupakan pengalihan hutang dari orang yang berutang kepada


orang lain yang wajib menanggungnya.
• Dalam hal ini terjadi perpindahan tanggungan atau hak dari satu orang
kepada orang lain.
• Ketentuan Hawalah Bil Ujrah :
1. Hanya berlaku pada hawalah muthlaqah.
2. Dalam hawalah muthlaqah, penerima hawalah boleh menerima
ujrah/fee atas kesediaan dan komitmennya untuk membayar hutang
peminjam.
3. Besarnya fee tersebut harus ditetapkan pada akad secara jelas, tetap dan
pasti sesuai kesepakatan para pihak.
4. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD HAWALAH

• Ketentuan Hawalah Bil Ujrah :


5. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi atau cara-cara
komunikasi modern.
6. Hawalah harus dilakukan atas dasar kerelaan dari para pihak terkait.
7. Kedudukan dan kewajiban para pihak harus dinyatakan dalam akad
secara tegas.
8. Jika transaksi hawalah telah dilakukan, hak penagihan pemberi pinjaman
berpindah kepada penerima hawalah.
9. LKS yang melakukan akad hawalah bil ujrah boleh memberikan
sebahagian fee hawalah kepada shahibul maal.
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD RAHN

Ar Rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai
ekonomis. Pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Rahn disebut juga gadai atau jaminan
utang.
Ketentuan Rahn :
1. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun
(barang) sampai semua hutang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi.
Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin.
2. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali
seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatannya
itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya.
AKAD PELAYANAN JASA

AKAD RAHN

Ketentuan Rahn (ct’d) :


3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi kewajiban
Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan biaya dan
pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin.
4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan
berdasarkan jumlah pinjaman.

Penjualan Barang (Marhun)


 Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan Rahin untuk segera
melunasi hutangnya.Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi hutangnya,
maka Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah.
 Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi hutang, biaya
pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan
 Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya menjadi
kewajiban Rahin.
GIRO WADIAH

Definisi
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau
dengan pemindahbukuan.

Fitur dan Mekanisme Giro Atas Dasar Akad Wadiah


• Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah bertindak sebagai
penitip dana;
• Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian imbalan atau bonus kepada
nasabah;
• Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya
yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya
cek/bilyet giro, biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening,
pembukaan dan penutupan rekening;
• Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah; dan
• Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah.
SKEMA GIRO WADIAH

4 Pooling Fund 5 Penyaluran pembiayaan

1 Akad Wadi’ah
Nasabah Pembyn A
2
Setoran awal

3
Mutasi giro

Nasabah Pembyn B
Nasabah Giro Bank Syariah
Wadi’ah
Dapat diberikan imbalan atau bonus
namun tidak boleh diperjanjikan Pendapatan
7 6 bank

Nasabah Pembyn C
GIRO MUDHARABAH

Fitur dan Mekanisme Giro Atas Dasar Akad Mudharabah

• Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak


sebagai pemilik dana (shahibul maal);
• Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
• Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa
biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening
antara lain biaya cek/bilyet giro, biaya meterai, cetak laporan transaksi dan
saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; dan
• Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah.
SKEMA GIRO MUDHARABAH

4 Pooling Fund 5 Penyaluran pembiayaan

1 Akad Mudharabah
Nasabah Pembyn A
2 Setoran awal

3 Mutasi giro

Nasabah Pembyn B
Nasabah Giro
Mudharabah Bank Syariah

7 Distribusi Bagihasil sesuai 6 Pendapatan


nisbah yang disepakati yang akan dibagikan
Nasabah Pembyn C
TUJUAN/MANFAAT

Bagi Bank
• sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun valuta asing.
• salah satu sumber pendapatan dalam bentuk jasa (fee based income) dari
aktivitas lanjutan pemanfaatan rekening giro oleh nasabah.

Bagi Nasabah
• memperlancar aktivitas pembayaran dan/atau penerimaan dana.
• Dapat memperoleh bonus atau bagi hasil.

Analisis & Identifikasi Risiko


• Risiko Likuiditas yang disebabkan oleh fluktuasi dana yang ada di
rekening giro relatif tinggi dan Bank setiap saat harus memenuhi
kewajiban jangka pendek tersebut.
• Risiko Pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai tukar untuk giro
dalam valuta asing.
TABUNGAN

Definisi
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek/bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu

Fitur dan Mekanisme Tabungan Atas Dasar Akad Wadiah


• Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah bertindak sebagai
penitip dana;
• Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian imbalan atau bonus kepada
nasabah;
• Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya
yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya
cek/bilyet giro, biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening,
pembukaan dan penutupan rekening;
• Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah; dan
• Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah.
SKEMA TABUNGAN WADIAH

4 Pooling Fund 5 Penyaluran pembiayaan

1
Akad Wadi'ah
Nasabah Pembyn A
2
Setoran awal

3
Setoran tabungan

Nasabah Pemilik 8 Penarikan tabungan Nasabah Pembyn B


Dana Tabungan Bank Syariah
Wadiah
Dapat diberikan imbalan atau bonus
7 namun tidak boleh diperjanjikan 6 Pendapatan
Bank
Nasabah Pembyn C
TABUNGAN MUDHARABAH

Fitur dan Mekanisme Tabungan Atas Dasar Akad Mudharabah

• Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak


sebagai pemilik dana (shahibul maal);
• Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
• Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa
biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening
antara lain biaya cek/bilyet giro, biaya meterai, cetak laporan transaksi dan
saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; dan
• Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah.
SKEMA TABUNGAN MUDHARABAH

4 Pooling Fund 5 Penyaluran pembiayaan

1 Akad Mudharabah
Nasabah Pembyn A

2 Setoran awal

3 Mutasi tabungan

Nasabah Pembyn B
Nasabah Pemilik Dana
Tabungan Mudharabah Bank Syariah

Distribusi Bagihasil sesuai Pendapatan yang


7 6
nisbah yang disepakati akan dibagikan
Nasabah Pembyn C
TUJUAN/MANFAAT

Bagi Bank
• sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun valuta asing.
• salah satu sumber pendapatan dalam bentuk jasa (fee based income) dari
aktivitas lanjutan pemanfaatan rekening tabungan oleh nasabah.

Bagi Nasabah
• kemudahan dalam pengelolaan likuiditas baik dalam hal penyetoran,
penarikan, transfer, dan pembayaran transaksi yang fleksibel.
• dapat memperoleh bonus atau bagi hasil.
Analisis & Identifikasi Risiko
• Risiko Likuiditas yang disebabkan oleh fluktuasi dana yang ada di rekening
tabungan relatif tinggi dibandingkan deposito.
• Risiko displacement (commercial displacement risk) yang disebabkan oleh
adanya potensi nasabah memindahkan dananya yang didorong oleh tingkat
bonus atau bagi hasil riil yang lebih rendah dari tingkat suku bunga.
• Risiko Pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai tukar untuk tabungan
dalam valuta asing.
DEPOSITO MUDHARABAH

Definisi
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank.
Fitur dan Mekanisme Deposito Mudharabah
• Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak sebagai
pemilik dana (shahibul maal);
• Pengelolaan dana oleh Bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan yang
ditetapkan oleh pemilik dana (mudharabah muqayyadah) atau dilakukan dengan
tanpa batasan-batasan dari pemilik dana (mudharabah mutlaqah);
• Dalam Akad Mudharabah Muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-syarat
dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah;
• Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
• Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati;
• Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya
yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai,
cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening;
dan
• Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah yang bersangkutan.
SKEMA DEPOSITO
MUDHARABAH MUTLAQOH

3 Pooling Fund 4 Penyaluran pembiayaan

1 Akad Mudharabah Nasabah Pembyn A

2 Setoran Deposito

7 Pencairan Deposito
Nasabah Pembyn B

Nasabah pemilik dana


Deposito Mudharabah Bank Syariah
Muthlaqah

Distribusi Bagihasil sesuai


6 Pendapatan yang
nisbah yang disepakati 5 akan dibagikan Nasabah Pembyn C
SKEMA DEPOSITO
MUDHARABAH MUQAYYADAH

3 Penyaluran
pembiayaan
sesuai dengan
Akad Mudharabah
persyaratan
1 Muqayyadah nasabah deposan
Nasabah Pembyn A

2 Setoran Deposito

6 Pencairan Deposito

Nasabah Pembyn B
Nasabah pemilik dana
Bank Syariah
Deposito Mudharabah
Muqayyadah
Distribusi Bagihasil sesuai
5 Pendapatan yang
nisbah yang disepakati 4 akan dibagikan
Nasabah Pembyn C
TUJUAN/MANFAAT

Bagi Bank
• sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun valuta asing dengan
jangka waktu tertentu yang lebih lama
• fluktuasi dana yang relatif rendah

Bagi Nasabah
• alternatif investasi yang memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil

Analisis & Identifikasi Risiko


• Risiko Likuiditas yang disebabkan oleh perbedaan maturity gap antara
penghimpunan dana dan penyaluran dana cukup besar.
• Risiko displacement (commercial displacement risk) yang disebabkan oleh
adanya potensi nasabah memindahkan dananya setelah jatuh tempo
yang didorong oleh tingkat bagi hasil riil yang lebih rendah dari tingkat
suku bunga.
• Risiko Pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai tukar untuk deposito
dalam valuta asing.
AKAD DALAM PRODUK JASA

PRODUK JASA
BANK SYARIAH

BANK MONEY
L/C IMPOR GADAI EMAS
GARANSI CHANGER

Wakalah Bil
Kafalah Sharf Qardh
Ujroh

Kafalah Rahn

Anda mungkin juga menyukai