SYARIAH
Konsep Pinjaman (Qardh)
Fakultas : FBIS
Program studi : Manajemen
Tatap Muka
12
Kode Matakuliah : W1119021
Landasan Hukum
2. Landasan Hukum
a. Al Quran
Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan memperlipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan
Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya- lah kamu
dikembalikan.”(Q.S. Al-Baqarah: 245)
Artinya: Dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah bersabda,” aku melihat
pada waktu malam di-isra‟kan, pada pintu surga tertulis: sedekah dibalas
sepuluh kali lipat dan qardh delapan belas kali. Aku bertanya, Wahai Jibril,
mengapa qardh lebih utama dari sedekah? Ia menjawab, karena peminta-
minta sesuatu dan ia punya, sedangkan yang meminjam tidak akan
meminjam kecuali karena keperluan.” (HR. Ibnu Majah).
c. Ijma’
Para ulama menyatakan bahwa Qardh diperbolehkan. Qardh bersifat
mandub (dianjurkan) bagi muqridh (orang yang mengutangi) dan mubah bagi
muqtaridh (orang yang berutang) kesepakatan ulama ini didasari kebiasaan
manusia yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya.
Tidak ada seorangpun yang memiliki segala barang yang ia butuhkan. Oleh
karena itu, pinjam meminjam sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di
dunia ini. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan segenap
kebutuhan umatnya. (Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan
Syari‟ah, Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta:, Ekonosia kampus Fakultas
Ekonomi UII Yogyakarta, 2003) Hal. 82)
Dalam dunia perbankan islam segala bentuk transaksi harus terhindar dari
unsur-unsur riba. Hal tersebut merupakan larangan yang mutlak sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qurân dan Al-Hadist, setiap aktivitas yang dijalankan oleh bank
syariah yang berkaitan dengan urusan keuangan dan perbankan harus sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah. Akaq Qardh ini merupakan satu-satunya akad yang
berbentuk pinjaman yang diterapkan dalam perbankan syariah karena dalam akad
tersebut tidak mengenal kata bunga yang termasuk ke dalam riba.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa Sifat Qardh tidak
memberikan keuntungan finansial. Karena itu, pendanaan Qardh dapat diambil
menurut kategori. Pertama, akad Al-Qardh yang diperlukan untuk membantu usaha
sangat kecil dan keperluan sosial, dapat bersumber dari dana zakat, infaq, dan
sedekah. Kedua, akad Al-Qardh yang diperlukan untuk membantu keuangan
nasabah secaracepat dan berjangka pendek. Talangan dana tersebut dapat
diambilkan dari modal bank. Namun dis sisi lain, para ulama mebolehkan pemberi
pinjaman termasuk bank menerima Ujrah Imbalan dari akad Qardhselama tidak
diperjanjikan oleh bank dan bersifat sukarela dari nasabah sebagai tanda terima
kasih.
Dalam Praktiknya Qardh di Perbankan Syariah banyak di implementasikan
pada produk-produk seperti Produk kerjasama dalam Penyaluran Zakat Produktif
dengan BAZNAS, Dana Talangan Haji, Pembiayaan Usaha, Letter of Credit (L/C)
Impor dan Ekspor Syariah dan lain-lain yang merujuk berdasarkan Fatwa DSN-MUI
yang telah dikeluarkan.
Qardh dalam praktik Perbankan syariah memiliki banyak manfaat tidak hanya
bagi nasabah karena dirasa sangat membantu dan tertolong juga bagi Bank itu
sendiri, Qardh ini tidak akan merugikan Bank Syariah dan justru itulah kelebihan dari
Bank syariah yang dalam operasionalnya berbeda dari Bank Konvensional, tidak
hanya mengejar keuntungan tetapi di dalamnya terdapat unsur sosial tabarru atau
tolong menolong.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, A., Nurdin, N., & Ali, M. (2021). Islamic Education Teacher Communication
Strategy in Increasing Students' Learning Interest. International Journal of
Contemporary Islamic Education, 3 (1), 41-61.
Bank Indonesia, “Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)”, situs resmi Bank
Indonesia. https://www.bi.go.id/QRIS/Contents/Default.aspx (03 oktober 2020).
Bayumi Nasrul Hoir, ” Sains dan Teknologi Perspektif Hadis “, (UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten). https://googlescholar.com (03 Agustus 2021)
Marzuki, M., & Nurdin, N. (2020). The Influence of Halal Product Expectation,
Social Environment, and Fiqih Knowledge on Intention to Use Shariah
Financial Technology Products. International Journal of Innovation, Creativity and Change,
13 (1), 171-193.
Nurdin, N., Stockdale, R., & Scheepers, H. (2013). The Use of Social Mediato
Gather Qualitative Data: A Case of GovernmentE-ProcurementImplementation and Use. 24th
Australasian Conference on Information Systems (ACIS) Nurdin, N., Pettalongi, S. S., &
Yusuf, K. (2018, 27-28 Sept. 2018). Knowledge Management Model in Syariah Banking.
2018 5th International Conference on Information Technology, Jurnal Ilmu Perbankan dan
Keuangan Syariah Vol. 3 No. 2 Tahun 2021 173 Computer, and Electrical Engineering
(ICITACEE),