Anda di halaman 1dari 28

BUSINESS PLAN FOR SUSU EDAMAME “e’Sme”

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam

Disusun Oleh:

Mohammad RikoPrastio 190810102035

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2022
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Idea Sources

Edamame (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman asli daratan China dan telah
dibudidayakan sejak 2500 SM (Sumarno, 1991 dalam Tjahyani et.al, 2015). Kabupaten
Jember merupakan salah satu daerah dengan komoditas pertanian edamame yang mampu
menembus pasar internasional. Jepang adalah salah satu negara dengan permintaan
edamame Indonesia tepatnya dari Jember yang tinggi. Dalam Kompas.Com (04/06/2021)
direktur presiden PT GMIT Erwan Santoso menjelaskan, sebanyak 600-700 ton edamame
akan diproduksi untuk kebutuhan ekspor 2021. Bahkan pada April, sebanyak 21 ton
edamame telah dieksporke Jepang. Tingginya permintaan dari negara lain ini dapat menjadi
sumber pemasukan negara Indonesia. Akan tetapi selama ini edamame dipasarkan dan
diekspor dalam bentuk mentah atau disebut produk primer. Tanaman jenis kedelai ini
memiliki rasa yang enak dan bergizi tinggi sehingga memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan tubuh.

Menurut (Dewi et.al, 2019). Edamame mengandung isoflavon yang dapat berperan
sebagai antikanker. Kandungan gizi edamame kemungkinan merupakan yang tertinggi
dibandingkan tanaman pangan lain yang ada di dunia. Kandungan proteinnya rata-rata lebih
dari 40%, termasuk semua asam amino penting yang tidak dimiliki oleh tanaman pangan
lain. Satu gelas edamame mengandung 22 gram protein. Pada edamame, vitamin A, B, zat
besi, dan serat pangan juga terkandung dalam jumlah tinggi. Edamame juga mengandung
kalsium dalam jumlah yang tinggi, sehingga dapat memperkuat tulang, gigi, dan mencegah
resiko osteoporosis.

Untuk itu produk inovasi susu edamame “e’Sme” merupakan salah satu upaya
diversifikasi pangan. Produk ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari
edamame juga untuk mengenalkan sumber protein nabati kepada masyarakat luas.
Ketersediaan edamame di Kabupaten Jember yang melimpah menjadi kesempatan yang
tepat untuk membuat olahan produk ini. Produk ini juga memiliki potensi yang baik untuk
dikembangkan sebagai produk khas Kabupaten Jember. Keunggulan dari susu edamame
adalah bebas laktosa dengan kandungan lemak yang lebih rendah (2,5g/100g), sehingga
susu edamame baik digunakan bagi mereka yang menjalani diet rendah lemak. Susu kedelai
sedikit mengandung kalsium dan fosfor yang berperan dalam pertumbuhan khususnya
pembentukan tulang dan gigi (Dewi. et.al, 2019). Melalui produk ini dapat memberikan
variasi olahan pangan sehat bagi masyarakat dan diharpakan mampu menembus pasar
internasional.

1.2 Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai


1.2.1 Visi
Produk e’Sme mempunyai visi dalam menjalankan usaha yaitu sebagai berikut
“Menciptakan Inovasi Wirausaha yang Berdaya saing, Bermanfaat, dan Kekinian”.
1.2.2 Misi
a. Memproduksi pangan sehat “e’Sme” dengan memperhatikan kualitas dan
keamanan pangan.
b. Bermitra dengan warga lokal dalam penyediaan bahan baku utama yaitu petani
edamame.
c. Menghadirkan inovasi produk olahan edamame sebagai bentuk diversifikasi pangan
yang dapat digemari konsumen saat ini.
1.2.3 Tujuan
a. Tujuan Umum

Produk Susu Edamame “e’Sme” merupakan upaya diversifikasi pangan dan


meningkatkan nilai tambah secara ekonomis edamame yang menjadi salah satu
komoditas yang melimpah di Kabupaten Jember.

b. Tujuan Khusus
1. Memproduksi olahan pangan edamame yang sehat, bergizi, dan aman untuk
dikonsumsi.
2. Menambah sumber pemasukan pondok dari keuntungan yang didapatkan.
3. Memberdayakan petani edamame melalui kemitraan sebagai penyedia bahan baku
utama produk.
4. Memberdayakan masyarakat sekitar untuk proses produksi dan pemasaran.

1.2.4 Nilai
Pada kegiatan usaha Susu Edamame “e’Sme” kami berpegang pada prinsip dan nilai-
nilai sebagai berikut ini :
a. Discipline (Disiplin)
b. Optimist (Optimis)
c. Useful (Bermanfaat)
1.3 Analisis SWOT

Strength & • Pelopor susu • Low brand


Weakness edamame di awareness
Jember • Manajer dan
• Memiliki interaksi karyawan masih
yang baik dengan kurang
pelanggan guna pengalaman
meningkatkan • Usaha baru tanpa
kenyamanan portofolio
pelanggan
• Waktu kadaluarsa
Opportunity & yang lama jika
Threat disimpan di tempat
yang tepat
• Tempat strategis
• Menu unik
• Sasaran semua Strategi SO Strategi WO
kalangan, • Promosi • Strategi konsep
utamanya intensif melalui merek yang
mahasiswa media social kuat
• Penggunaan ataupun
media social pamphlet
menjadikan
produk lebih
cepat dikenal
• Menigkatkan
perekonomian
kelas menengah
ke bawah
khususnya petani
dan penjual
produk olahan
edamame
• Respon positif
konsumen
menjadikan
produk lebih
berkembang
• Kompetitor Strategi ST Strategi WT
memberikan • Menjadikan • Strategi
harga yang Jember sebagai kontraksi dengan
lebih murah penghasil susu mengurangi
atau terjangkau edamame karyawan untuk
ternama dengan menurunkan
menetapkan biaya dan
strategi loyalitas meningkatkan
pelanggan efisiensi
BAB 2. PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Marketing

Pengertian Marketing menurut para ahli:

Secara umum, pemasaran cenderung didefinisikan sebagai proses distribusi barang


atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan atau koorporat kepada konsumen. Pemasaran
berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran yang mudah dan
ringkas adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”.

Asosiasi pemasaran Amerika memberikan definisi formal yaitu “pemasaran adalah


satu fungsi organisasi dan separangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntunkan organisasi dan pemilik sahamnya” (Kotler, 1994:8).

Kotler sendiri memberikan definisi bahwa “manajemen pemasaran sebagai suatu


seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkannya, menjaga dan menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggang
yang unggul” (Kotler, 1994:8).

2.2 Segmenting

Definisi Segmenting menurut para ahli:

Segmentasi Pasar adalah proses pengelompokan pasar keseluruhan sebuah


produk atau jasa yang bersifat hetorgen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-
masing segmennya cenderung memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan dan keinginan,
perilaku, serta respon terhadap program pemasaran (Tjiptono, 2019).

Segmentasi Pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil


dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau bauran pemasaran tersendiri (Kotler and Armstrong, 2016).

Segmentasi Pasar adalah terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki


sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa (Kotler and Keller, 2017).
Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa segmentation
adalah proses pengelompokan pasar dari sekelompok konsumen yang memiliki
kebutuhan, dan keinginan yang serupa yang memerlukan bauran pemasaran tersendiri.

Dalam mensegmentasi target yang akan menjadi calon pengkonsumsi produk atau
jasa, perusahaan harus memperhatikan geografis, demografis, pscyhographic dan perilaku.

Table 2.2 Segmenting

Segmentation Variable Segmentation Reasons

Geographic Segmentation

City Jember Kabupaten Jember merupakan salah


satu daerah dengan komoditas
pertanian edamame yang mampu
menembus pasar internasional.

Density Semua kalangan Karena e’Sme ini sehat dikonsumsi


oleh ssemua orang

Area Indonesia Karena di era digitalisasi berdampak


terhadap bisnis sehingga pemanfaatan
teknlogi sepeti market place dan media
social dapat menjangkau pasar yang
lebih luas di Indonesia
Demographic Segmentation

Age Semua usia (kecuali Karena kandungan gizi edamame


dibawah 2 tahun) kemungkinan merupakan yang tertinggi
dibandingkan tanaman pangan lain yang
ada di dunia. Pada edamame, vitamin A,
B, zat besi, dan serat pangan juga
terkandung dalam jumlah tinggi.
Edamame juga mengandung kalsium
dalam jumlah yang tinggi, sehingga
dapat memperkuat tulang, gigi, dan
mencegah resiko osteoporosis. Sehingga
susu ini cocok di konsumsi oleh semua
usia bahkan anak usia 2 tahun.

Occupation 1.Wisatawan Jember Karena Jember wilayah penghasil


edamame berkualitas tinggi dan manfaat
2.Ibu-ibu yang memiliki
yang tekandung dalam edamame baik
anak-anak diatas 2 tahun
untuk tubuh maka 4 occupation ini
3.Pelaku Diet cocok mengonsumsi susu edamame

4.Orang Vegetarian

Income Middle Class Middle Class Economy merupakan


populasi yang tebanyak di Indonesia
Economy

Psychographic Segmentation

Personality Healthy 3 karakter ini cocok dengan target pasar


utama dari susu edamame ini
Travelling

Lovely

Behavioral Segmentation
Loyalty Shifting loyalty Ketika e’Sme dibuat untuk membuat
pelanggan yang alergi susu sapi atau
yang ingin merasakan pengalaman baru
meminum susu dari tanaman

Occasion Sehari 2 kali dikonsumsi Kandungan gizi e’Sme bagi tubuh dapat
pagi da malam memenuhi protein yang dibutuhkan

2.3 Targeting

Definisi Targeting (Menurut para ahli)

Sasaran Pasar adalah Proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen


pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang dimasuki [Kotler and Armstrong, 2016].
Sasaran Pasar adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau
cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar
perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas, dan fleksibilitas [Manap,
2016]. Sasaran Pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar
dan memilih satu atau beberapa segmen untuk dilayani [Tjiptono, 2019]. Berdasarkan
definisi menurut para ahli dapat disimpulkan targeting adalah proses mengevaluasi daya
tarik dan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki sebagai sasaran
pasar.Dalam menentukan sasaran pasar perusahaan dapat mempertimbangkan dengan
menggunakan 5 pola, yaitu [Kotler and Keller, 2017]: 1).

Sasaran produk e’sMe ini adalah Middle Class Economy, karena merupakan populasi
yang tebanyak di Indonesia.

2.4 Positioning

Definisi positioning (menurut para ahli)

Pemosisian adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar


mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar [Kotler and Keller, 2017]. Pemosisian
adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan
dibandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran [Kotler and Armstrong,
2016]. Pemosisian adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menetapkan suatu citra dibenak konsumen relative terhadap citra produk yang
ditawarkan oleh pesaing [Najib, 2015]. Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat
disimpulkan positioning adalah tindakan merancang citra yang dilakukan oleh
perusahaan pada produknya sehingga menduduki tempat yang khusus dalam pikiran
atau benak konsumen.

Positioning Variable Positioning

Atrribute Minuman susu khas di Jember

Quality Sumber protein nabati yang ada dalam edamame


diinovasi menjadi sebuah minuman yang mudah
dan enak untuk dikonsumsi. Produk ini dikemas
dengan menggunakan botol sekali pakai yang aman
dan mampu menjaga kualitasnya. Produk ini
mampu bertahan selama 2 minggu dalam suhu
ruang dan 1 bulan dalam suhu dingin. Pada
kemasan juga disertai label kemasan termasuk
masa kadaluarsanya. Kemasan yang aman, praktis
dan mudah dibawa mampu menjaga kualitas
minuman yang ada didalamnya.

Price Penentuan harga e’Sme didasarkan pada harga susu


kedelai yang ada di pasaran

Customer 1.Wisatawan Jember

2.Ibu-ibu yang memiliki anak-anak diatas 2 tahun

3.Pelaku Diet

4.Orang Vegetarian
Semua usia (kecuali dibawah 2 tahun)

Usage Di rumah saat bersantai, belajar, olahraga, dan


jalan-jalan.

Competitor Penjual susu edamame lainnya

Tabel 2.4 Positioning

2.5 Marketing Mix

Definisi Marketing Mix (Menurut para ahli)

Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut dengan bauran


pemasaran (marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam
mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang di tawarkan
oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang
dapat di kontrol perusahaan untuk dapat memuaskan para konsumen.Sebelum mengurai
satu per satu, berikut ini adalah bauran pemasaran (marketing mix) menurut para
ahli:

a. Bauran pemasaran (marketing mix) menurut (Buchari alma, 2007:130) adalah


strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing , agar dicari kombinasi maximal
sehingga dapat mendatangkan hasil yang memuaskan
b. Begitupun menurut (Zeithaml dan Bitner , 2008:48) Bauran pemasaran (marketing
mix) adalah elemen –elemen organisasi perusahaan yang dapat di kontrol oleh
perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu
c. Sedangkan bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler dan Armstrong (1997)
adalah perangkat pemasaran yang baik meliputi produk, penentuan harga, promosi,
distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang di inginkan
pasar sasaran
Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi 4P. 4P ini merupakan
aspek fundamental dalam pemasaran sebagai pedoman atau langkah awal dari kegiatan
pemasaran.

a. Product

Produk e’Sme merupakan produk pangan berupa minuman yang terbuat dari ekstrak
edamame. Kandungan gizi yang baik untuk kesehatan dalam produk ini merupakan salah
satu keunggulannya. Sumber protein nabati yang ada dalam edamame diinovasi menjadi
sebuah minuman yang mudah dan enak untuk dikonsumsi. Produk ini tersedia dalam
beberapa varian rasa diantaranya yaitu, original, taro, green tea, dan thai tea. Produk ini
dikemas dengan menggunakan botol sekali pakai yang aman dan mampu menjaga
kualitasnya. Produk ini mampu bertahan selama 2 minggu dalam suhu ruang dan 1 bulan
dalam suhu dingin. Pada kemasan juga disertai label kemasan termasuk masa
kadaluarsanya. Kemasan yang aman, praktis dan mudah dibawa mampu menjaga kualitas
minuman yang ada didalamnya.

b. Price

Produk e’Sme tersedia dalam kemasan botol 500 ml kami jual dengan harga Rp.8.000
/ botol. Kedepannya produk ini akan dikemas dengan kardus dengan kapasitas 10 botol per
kardusnya.

c. Placement

Rumah produksi e’Sme berada di daerah kota yang sangat strategis. Lokasi produksi
berada di Jl. Pajajaran 6 B.59.

d. Advertising

Promosi produk e’Sme dilakukan secara online maupun offline. Produk Susu
Edamame dipasarkan secara digital marketing chanel melalui chanel social media ads
seperti Instagram dan facebook. Pemilihan chanel social media ads karena prudact susu
edamame merupakan produk baru dan inovatif sehingga pemilihan ads untuk social media
menmbuat customer aware terhadap product e’Sme. Selain melalui Sosial media ads, kita
juga menerapkan strategi CRM (Customer Relathionship Marketing) melalui whatsapp dan
email untuk mengakusisi pembeli baru dan menjaga hubungan dengan customer lama.
Produk yang diunggah pada sosial media didesain sesuai kenyamanan customer dan ini
merupakan strategi untuk membangun branding dan meningkatkan kredibilitas e’Sme.

e. Sales promotion

Pemasaran produk secara offline dilakukan dengan membuka stand bazar pada beberapa
acara atau pameran. Setiap pekannya para santri digerakkan untuk menjual produk di Car
Free Day (CFD) yang diadakan di Alun-alun Kabupaten Jember.

f. Place
Rumah produksi e’Sme berada di daerah kota yang sangat strategis. Lokasi produksi
berada di rumah dari owner e’Sme yang bertempat di Jl. Pajajaran 6 B.59.
g. Promotion
1. Advertising

Promosi produk e’Sme dilakukan secara online maupun offline. Produk Susu
Edamame dipasarkan secara online melalui instagram, facebook dan whatsapp dengan
menggerakkan seluruh santri untuk memposting pamflet produk. Produk yang diunggah
pada sosial media merupakan brosur yang disertai dengan harga dan deskripsi produk
sehinga memudahkan calon pembeli untuk mengetahui produk yang sedang ditawarkan.

2. Sales promotion

Pemasaran produk secara offline dilakukan dengan membuka stand bazar pada
beberapa acara atau pameran. Setiap pekannya para santri digerakkan untuk menjual
produk di Car Free Day (CFD) yang diadakan di Alun-alun Kabupaten Jember.

2.6 Marketing Performance Measurement

Definisi Marketing Performance Measurement (menurut para ahli)

a. Quantitative

Kinerja pemasaran dapat diukur dengan peramalan target penjualan yang dapat dicapai
selama 1 tahun berdasarkan STP atau program bauran pemasaran, jika target penjualan
telah tercapai maka divisi pemasaran sudah dapat dikatakan berkinerja baik. Hal ini
merupakan peramalan target penjualan dalam 5 tahun sebagai indikator pengukuran
pemasaran.

Table 2.6 Forecasting Sales


Tahun ke- Tahun ke- Tahun ke- Tahun ke- Tahun ke-
1 2 3 4 5
Kapasitas Produksi % 50 70 100 100 100
Rata-rata penjualan
Per Hari 50 70 100 100 100
Per Bulan 1.500 2.100 3.000 3.000 3.000
Per Tahun 18.000 25.000 36.000 36.000 36.000

b. Qualitative

Masyarakat telah mengetahui keberadaan perusahaan atau produk yang ditawarkan dari
e’Sme ini dengan cara melakukan promosi baik secara digital maupun secara offline
melalui event-event. Hal ini bisa dilihat dari keluh kesah para pelanggan berupa komentar,
saran atau pendapat yang diberikan mereka kepada usaha kami melalui berbagai sudut
pandang. Keluh kesah tersebut bisa diakses melalui media sosial atau langsung ke
karyawan.
BAB III
ASPEK OPERASIONAL

3.1 Pengertian Operasional

Dalam aspek operasional ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu desain produk
berupa kemasan, desain tata letak dan kapasitas, desain sumber daya manusia, pelanggan
dan desain proses karyawan, SOP, dan manajemen inventaris.

Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menciptakan barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output (Heizer & Render, 2001).

Manajemen operasional ialah suatu bentuk dari pengelolaan yang menyeluruh dan
optimal pada sebuah masalah tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku, atau
produk apapun yang bisa dijadikan sebuah barang atau jasa yang bisa diperjual belikan
(Parinduri dkk, 2020).

3.2 Desain Produk

Produk e’Sme memiliki impian mampu menghadirkan sebuah minuman yang sehat dan
bergizi dengan kandungan protein nabati yang dapat menjadi upaya diversifikasi pangan
protein hewani. Melihat impian itu maka kami mendesain dan membranding produk e’Sme
dengan tampilan minimalis simple dan menampilkan kesan sehat dengan memberikan
informasi keutamaan juga manfaat dari e’Sme ini.. Kemasan simple ini diharapkan mampu
mempermudah proses produksi dan mengembangkan usaha pangan sehat ini agar dapat
diproduksi dalam jumlah yang besar, dikenal dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat. Berikut ini adalah foto produk olahan dari Sari Edamame e’Sme:
3.3 Human Resources Design

Target pasar dari e’Sme lebih kepada pembeli online di seluruh Indonesia, Oleh karena
itu, untuk jam kerja e’Sme yakni dimulai pada jam 09.00-17.00 WIB. Untuk jam
operasional dimulai jam 09.15 WIB dan seluruh tim masuk di jam 08.50 WIB.

Tabel 3.1 Jajaran Pengelola Susu edamame e’Sme

1. Nama Jabatan Job Description


2. Mukhamad Riko Prastio Ketua Fungsi managerial mulai dari
perencanaan, implementasi,
monitorin, dan evaluasi
berjalannya usaha.

3. Adi Firmansyah CO Produksi Menghandel proses produksi mulai


dari mencari bahan baku sampai
dengan produk siap dipasarkan.
4. Romi tri agung syahputra CO Pemasaran Menghandel proses promosi dan
pemasaran produk.
5. Nida visi Tim Membantu tugas CO Produksi
Pemasaran
6. Vita sintiya rahayu Tim Produksi Membantu CO Pemasaran

3.4 Proses Desain

Desain proses berdasarkan dua perspektif yang berasal dari pelanggan dan karyawan.
Bagi karyawan mereka harus memahami alur proses yang diberikan oleh perusahaan untuk
menyajikan menu dan bagaimana bertindak di depan pelanggan.

3.4.1 Proses Desain Berdasarkan Perspektif Pelanggan

Buka Search eSme Pesan varian


Officisl eSme
shopee official

Barang Lakukan Pesan varian


dikirim pembayaran eSme
3.4.2 Proses Desain Berdasarkan Perspektif Karyawan

Penerimaan Proses Atur jadwal


pesanan packaging pengiriman
pengiriman

Penerimaan Barang
uang pesanan dikirim

3.4.3 Standar proses Operasional


a. Seluruh karyawan di wajibkan dating jam 08.50
b. Jam 09.00 Toko dibuka dengan membaca basmalah Bersama-sama
c. Jam 09.10 Seluruh karyawan bertugas sesuai jobdesk masing-masing
d. Jam 12.00-13.15 karyawan diwajibkan sholat jamaah dan dilanjutkan istirahat
e. Jam 13.15 Semua karyawan Kembali ke jobdesk masing-masing
f. Jam 14.45-15.00 karyawan diwajibkan sholat ashar berjamaah
g. Jam 15.00-16.45 karyawan Kembali bekerja sesuai jobsdek
h. Jam 16.45-17.00 karyawan membersihkan dan mengecek semua tugasnya dan
dilanjutkan pulang kerumah masing-masing
3.5 Manajemen Persediaan

Pengelolaan persediaan akan difokuskan pada persediaan bahan baku, dimana akan
ditentukan berapa banyak bahan baku yang harus kita beli dan berapa lama akan tetap ada
dalam persediaan kita, sedangkan pengelolaan persediaan akan ditentukan oleh kapasitas
produksi kita.

3.6 Pengukuran Kinerja Operasional

Pengukuran kinerja operasional didasarkan pada ketepatan dan kedisiplinan masing-


masing pekerja dalam melaksanakan jobdesknya. Pengukuran kinerja karyawan akan
dilakukan setiap minggunya dan dievaluasi setiap bulan dengan pemberian reward dan
punishment.

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Operasi

No Pertanyaan Penilaian
A. Sangat bagus
B. Bagus
1 Kepatuhan dalam menjalankan SOP C. Rata-rata
D. Buruk
E. Sangat buruk
A. Sangat bagus
B. Bagus
Kemampuan karyawan dalam melayani
2 C. Rata-rata
pelanggan
D. Buruk
E. Sangat buruk
A. Sangat bagus
B. Bagus
Kesalahan dalam pelaksanaan SOP dalam 1
3 C. Rata-rata
bulan
D. Buruk
E. Sangat buruk
A. Sangat bagus
B. Bagus
Jumlah komplain dari pelanggan dalam 1
4 C. Rata-rata
bulan
D. Buruk
E. Sangat buruk
BAB IV

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

4.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Insani, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
(goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal (Hardana, 2015).

Manajemen sumber daya manusia di setiap lembaga/organisasi haruslah sesuai dengan


tujuan organisasi dengan tidak berlebihan ataupun tidak terlalu kurang. Sebab, adanya suatu
kelebihan atau kekurangan penerapan sasaran di masing-masing unit lembaga
menunjukkan adanya wasted atau pemborosan penggunaan sumber daya manusia
(Aprilianto, 2019)

Manajemen sumber daya manusia(Human Resource Management) adalah salah


satu bidang administrasi umum yang menggabungkan sudut pengaturan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Aset manusia dianggap memiliki
peran yang semakin penting dalam mencapai tujuan, sehingga berbagai pertemuan dan
pertanyaan yangterjadi di bidang aset manusia dikumpulkan secara efisien dalam apa yang
disebut manajemen aset manusia. eksekusi yang cukup dan jangan mengontrak perwakilan
yang tidak berguna (Almasri, 2016).

4.2 Manajemen Hirarki

Manajemen hirarki akan dipuncaki oleh Ketua dan dibantu oleh Co Produksi yang
dibantu Tim Produksi dan Co Pemasaran yang akan di bantu Tim Pemasaran. Ketua akan
menentukan gerakan strategis sementara Co Produksi dan Co Pemasaran akan memastikan
bahwa bisnis berjalan sesuai keinginan Ketua.
4.3 Seleksi dan Rekrutmen

Rekrutmen akan dilakukan 1 bulan sebelum peluncuran e’Sme lowongan pekerjaan


akan kami posting secara online dengan media sosial seperti facebook, LinkedIn, dan
instagram, serta di web Jobseeker seperti glints dan Kitalus. Kami juga memberikan brosur
dan menempatkan lowongan pekerjaan di koran lokal. Selain mencari karyawan, kami juga
memilih karyawan, kami memilih daftar orang-orang yang kami kenal memenuhi syarat
untuk posisi itu, untuk memenuhi pekerjaan itu dan mencoba menawarkan pekerjaan itu
kepada mereka. Seleksi akan melalui CV, Portofolio,Tes TPS dan MCU dan wawancara
pelamar harus memberikan resume mereka dan kemudian mereka yang lulus berdasarkan
CV mereka akan dikumpulkan dalam satu hari untuk melakukan Test TPS dan MCU
kemudian wawancara yang akan diadakan oleh pemilik.

4.4 Training dan Pengembangan

Training and Development Ini dimulai dari orientasi, pelatihan kerja dasar untuk tugas
khusus mereka dan untuk pengembangan setelah 6 bulan menjalankan pelatihan dimasing-
masing divisi, setiap kuartal mereka akan dilatih satu kali berdasarkan posisinya seperti
pelatihan Produk Manajemen untuk Co Produksi dan Pelatihan strategi Marketing
Channels untuk Co Pemasaran , pelatihan tata krama untuk pramusaji & chasier, serta
pelatihan dan seminar kuliner untuk kru dapur.
4.5 Job Identifikasi
Untuk mengidentifikasi identifikasi pekerjaan, perusahaan harus memiliki daftar
deskripsi pekerjaan yang harus dibuat karyawan memahami pekerjaannya. Berikut adalah
daftar identifikasi pekerjaan :

1. Jabatan Job Identifikasi


2. Ketua Fungsi managerial mulai dari perencanaan,
implementasi, monitorin, dan evaluasi
berjalannya usaha.

3. CO Produksi Menghandel proses produksi mulai dari mencari bahan


baku sampai dengan produk siap dipasarkan.

4. CO Pemasaran Menghandel proses promosi dan pemasaran produk.

5. Tim Pemasaran Membantu tugas Co produksi yang dibagi kedalam dua


tim yakni tim produksi sebelum barang jadi dan tim
produksi setelah jadi
6. Tim Produksi Membantu CO Pemasaran yang dibagi kedalam dua
tim yakni Tim Offline Marketing dan Digital Marketing

4.5.1 Daftar gaji

Ada 6 karyawan yang harus direkrut oleh pemilik dan membayar semua karyawan
berdasarkan jabatannya, selain itu gaji akan diberikan pada setiap awal tanggal bulan.

no Jabatan Gaji/Orang Jumlah Pekerja Total


1 Co Produksi 600.000 1 600.000
2 Co Pemasaran 600.000 1 600.000
3 Tim Produksi 500.000 2 1000.000
4 Tim Pemasaran 500.000 2 1000.000
Total 3.200.000
4.5.2 Pengukuran Kinerja Operasional

Pengukuran kinerja operasional didasarkan pada ketepatan dan kedisiplinan


masing-masing pekerja dalam melaksanakan jobdesknya. Pengukuran kinerja karyawan
akan dilakukan setiap minggunya dan dievaluasi setiap bulan dengan pemberian reward
dan punishment.

No Pertanyaan Penilaian
a) Sangat bagus
b) Bagus
1 Tingkat Kedisiplinan Karyawan c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
a) Sangat bagus
b) Bagus
2 Tingkat Kerjasama Karyawan c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
a) Sangat bagus
b) Bagus
3 Semangat Karyawan dalam bekerja c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
a) Sangat bagus
b) Bagus
4 Kemampuan Komunikasi c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
BAB V

FINANCIAL ASPEK

Perspektif keuangan dimulai dari kebutuhan pendanaan yang harus disiapkan oleh
pemilik dalam untuk menjalankan bisnis selama 5 tahun berdasarkan proyeksi, dan
kemudian menentukan pinjaman & bunga, dan menghitung titik impas, proyeksi arus kas,
laporan laba rugi, IRR, NPVdan periode pengembalian terakhir.

5.1 Funding Requirement

Dalam hal kebutuhan pendanaan ada peralatan, furnitur dan perbaikan yang harus
dihitung untuk mendapatkan persediaan awal. Tabel di bawah ini menunjukkan daftar
inventaris:

5.1.1 Biaya peralatan

NO. Uraian JumIah Harga TotaI


1. Blender 8 600.000 4.800.000
2. Kompor 8 250.000 2.000.000
3. LPG 8 150.000 1.200.00
4. Kain saringan tahu 16 10.000 160.000
5. Botol 100 2.300 230.000
6. Label 100 lembar 2000 200.000
7. Listrik - 30.000 200.000
GRAND TOTAL 8.790.000

5.1.2 Biaya Bahan Baku

Bahan Baku Harga


No.
1.
2. Gula 2,5 kg10 kg
Edamame Rp. 100.000
25.000
3. Air 13 L Rp. 1.000
4. Perasa Rp. 5.000
5. Daun pandan Rp. 1.000
Total Rp. 132.000
5.1.3 Komposisi biaya oprasional

Harga
No. Biaya Langsung
1. Listrik/bulan Rp. 200.000
2. Tenaga Kerja Rp. 3.200.000
3. Gas/Bulan Rp. 240.000
4. Biaya lain-lain Rp. 250.000
Total Rp. 3.890.000

5.3 Modal Kerja dan Inventaris

Untuk menghitung biaya proyeksi akan tergantung pada modal kerja dan persediaan
awal. Untuk dimensi modal kerja akan dihitung selama 2 bulan karena asumsi bulan pertama
belum optimal, padahal fix cost harus dikeluarkan di bulan kedua, sehingga akan
membackup modal kerja di bulan kedua.

Keterangan Dimensi Harga Total


Modal Kerja 2 Bulan Rp 3.890.000 Rp 7.780.000
Mesin dan Peralatan 5 Tahun Rp 6.960.000 Rp 22,797,000
Total Rp14.740.000
5.4 Pembiayaan Angsuran Kredit, Investasi, dan Bagi Hasil
Nilai Kredit : Rp30.000.000
Jangka Waktu : 24 Bulan
Nisbah : 10%
Tahun ke-
1 Angsuran Alokasi Bagi
Total Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir
Pokok Hasil
Bulan
1 Rp1.250.000 Rp25.000 Rp1.275.000 Rp30.000.000 Rp28.750.000
2 Rp1.250.000 Rp23.958 Rp1.273.958 Rp28.750.000 Rp27.500.000
3 Rp1.250.000 Rp22.917 Rp1.272.917 Rp27.500.000 Rp26.250.000
4 Rp1.250.000 Rp21.875 Rp1.271.875 Rp26.250.000 Rp25.000.000
5 Rp1.250.000 Rp20.833 Rp1.270.833 Rp25.000.000 Rp23.750.000
6 Rp1.250.000 Rp19.792 Rp1.269.792 Rp23.750.000 Rp22.500.000
7 Rp1.250.000 Rp18.750 Rp1.268.750 Rp22.500.000 Rp21.250.000
8 Rp1.250.000 Rp17.708 Rp1.267.708 Rp21.250.000 Rp20.000.000
9 Rp1.250.000 Rp16.667 Rp1.266.667 Rp20.000.000 Rp18.750.000
10 Rp1.250.000 Rp15.625 Rp1.265.625 Rp18.750.000 Rp17.500.000
11 Rp1.250.000 Rp14.583 Rp1.264.583 Rp17.500.000 Rp16.250.000
12 Rp1.250.000 Rp13.542 Rp1.263.542 Rp16.250.000 Rp15.000.000

Tahun ke-
2 Angsuran Alokasi Bagi
Total Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir
Pokok Hasil
Bulan
1 Rp1.250.000 Rp12.500 Rp1.262.500 Rp15.000.000 Rp13.750.000
2 Rp1.250.000 Rp11.458 Rp1.261.458 Rp13.750.000 Rp12.500.000
3 Rp1.250.000 Rp10.417 Rp1.260.417 Rp12.500.000 Rp11.250.000
4 Rp1.250.000 Rp9.375 Rp1.259.375 Rp11.250.000 Rp10.000.000
5 Rp1.250.000 Rp8.333 Rp1.258.333 Rp10.000.000 Rp8.750.000
6 Rp1.250.000 Rp7.292 Rp1.257.292 Rp8.750.000 Rp7.500.000
7 Rp1.250.000 Rp6.250 Rp1.256.250 Rp7.500.000 Rp6.250.000
8 Rp1.250.000 Rp5.208 Rp1.255.208 Rp6.250.000 Rp5.000.000
9 Rp1.250.000 Rp4.167 Rp1.254.167 Rp5.000.000 Rp3.750.000
10 Rp1.250.000 Rp3.125 Rp1.253.125 Rp3.750.000 Rp2.500.000
11 Rp1.250.000 Rp2.083 Rp1.252.083 Rp2.500.000 Rp1.250.000
12 Rp1.250.000 Rp1.042 Rp1.251.042 Rp1.250.000 Rp0
5.5 Pembayaran Angsuran Kredit Modal Kerja Dan Nisbah Bagi Hasil
Nilai Kredit Investasi : Rp.15.000.000
Jangka Waktu 12 Bulan dengan tingkat Nisbah Bagi Hasil 10%
Angsuran dengan Metode menurun

Angsuran Total
Alokasi Bagi Hasil Saldo Awal Saldo Akhir
bulan Pokok Angsuran
1 Rp1.250.000 Rp 12.500 Rp 1.262.500 Rp 15.000.000 Rp 13.750.000
2 Rp1.250.000 Rp 11.458 Rp 1.261.458 Rp 13.750.000 Rp 12.500.000
3 Rp1.250.000 Rp 10.417 Rp 1.260.417 Rp 12.500.000 Rp 11.250.000
4 Rp1.250.000 Rp 9.375 Rp 1.259.375 Rp 11.250.000 Rp 10.000.000
5 Rp1.250.000 Rp 8.333 Rp 1.258.333 Rp 10.000.000 Rp 8.750.000
6 Rp1.250.000 Rp 7.292 Rp 1.257.292 Rp 8.750.000 Rp 7.500.000
7 Rp1.250.000 Rp 6.250 Rp 1.256.250 Rp 7.500.000 Rp 6.250.000
8 Rp1.250.000 Rp 5.208 Rp 1.255.208 Rp 6.250.000 Rp 5.000.000
9 Rp1.250.000 Rp 4.167 Rp 1.254.167 Rp 5.000.000 Rp 3.750.000
10 Rp1.250.000 Rp 3.125 Rp 1.253.125 Rp 3.750.000 Rp 2.500.000
11 Rp1.250.000 Rp 2.083 Rp 1.252.083 Rp 2.500.000 Rp 1.250.000
12 Rp1.250.000 Rp 1.042 Rp 1.251.042 Rp 1.250.000 Rp -
Daftar Pustaka

Aprilianto, A. 2019. Manajemen SDM. Yogyakarta: Bening Pustaka

Hardana, H,A. 2015. Manajemen Sumber Daya Insani. Al- Masharif:Jurnal Ekonomi dan
Keislaman Volume 3, No. 1

M. N. Almasri, 2016. "Manajemen Sumber Daya Manusia: Imlementasi Dalam


Pendidikan Islam," Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, E-ISSN : 2407-
1633, vol. 19, no. 2, pp. 134-151

Anda mungkin juga menyukai