Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Idea Sources
Edamame (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman asli daratan China dan telah
dibudidayakan sejak 2500 SM (Sumarno, 1991 dalam Tjahyani et.al, 2015). Kabupaten
Jember merupakan salah satu daerah dengan komoditas pertanian edamame yang mampu
menembus pasar internasional. Jepang adalah salah satu negara dengan permintaan
edamame Indonesia tepatnya dari Jember yang tinggi. Dalam Kompas.Com (04/06/2021)
direktur presiden PT GMIT Erwan Santoso menjelaskan, sebanyak 600-700 ton edamame
akan diproduksi untuk kebutuhan ekspor 2021. Bahkan pada April, sebanyak 21 ton
edamame telah dieksporke Jepang. Tingginya permintaan dari negara lain ini dapat menjadi
sumber pemasukan negara Indonesia. Akan tetapi selama ini edamame dipasarkan dan
diekspor dalam bentuk mentah atau disebut produk primer. Tanaman jenis kedelai ini
memiliki rasa yang enak dan bergizi tinggi sehingga memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan tubuh.
Menurut (Dewi et.al, 2019). Edamame mengandung isoflavon yang dapat berperan
sebagai antikanker. Kandungan gizi edamame kemungkinan merupakan yang tertinggi
dibandingkan tanaman pangan lain yang ada di dunia. Kandungan proteinnya rata-rata lebih
dari 40%, termasuk semua asam amino penting yang tidak dimiliki oleh tanaman pangan
lain. Satu gelas edamame mengandung 22 gram protein. Pada edamame, vitamin A, B, zat
besi, dan serat pangan juga terkandung dalam jumlah tinggi. Edamame juga mengandung
kalsium dalam jumlah yang tinggi, sehingga dapat memperkuat tulang, gigi, dan mencegah
resiko osteoporosis.
Untuk itu produk inovasi susu edamame “e’Sme” merupakan salah satu upaya
diversifikasi pangan. Produk ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari
edamame juga untuk mengenalkan sumber protein nabati kepada masyarakat luas.
Ketersediaan edamame di Kabupaten Jember yang melimpah menjadi kesempatan yang
tepat untuk membuat olahan produk ini. Produk ini juga memiliki potensi yang baik untuk
dikembangkan sebagai produk khas Kabupaten Jember. Keunggulan dari susu edamame
adalah bebas laktosa dengan kandungan lemak yang lebih rendah (2,5g/100g), sehingga
susu edamame baik digunakan bagi mereka yang menjalani diet rendah lemak. Susu kedelai
sedikit mengandung kalsium dan fosfor yang berperan dalam pertumbuhan khususnya
pembentukan tulang dan gigi (Dewi. et.al, 2019). Melalui produk ini dapat memberikan
variasi olahan pangan sehat bagi masyarakat dan diharpakan mampu menembus pasar
internasional.
b. Tujuan Khusus
1. Memproduksi olahan pangan edamame yang sehat, bergizi, dan aman untuk
dikonsumsi.
2. Menambah sumber pemasukan pondok dari keuntungan yang didapatkan.
3. Memberdayakan petani edamame melalui kemitraan sebagai penyedia bahan baku
utama produk.
4. Memberdayakan masyarakat sekitar untuk proses produksi dan pemasaran.
1.2.4 Nilai
Pada kegiatan usaha Susu Edamame “e’Sme” kami berpegang pada prinsip dan nilai-
nilai sebagai berikut ini :
a. Discipline (Disiplin)
b. Optimist (Optimis)
c. Useful (Bermanfaat)
1.3 Analisis SWOT
2.1 Marketing
2.2 Segmenting
Dalam mensegmentasi target yang akan menjadi calon pengkonsumsi produk atau
jasa, perusahaan harus memperhatikan geografis, demografis, pscyhographic dan perilaku.
Geographic Segmentation
4.Orang Vegetarian
Psychographic Segmentation
Lovely
Behavioral Segmentation
Loyalty Shifting loyalty Ketika e’Sme dibuat untuk membuat
pelanggan yang alergi susu sapi atau
yang ingin merasakan pengalaman baru
meminum susu dari tanaman
Occasion Sehari 2 kali dikonsumsi Kandungan gizi e’Sme bagi tubuh dapat
pagi da malam memenuhi protein yang dibutuhkan
2.3 Targeting
Sasaran produk e’sMe ini adalah Middle Class Economy, karena merupakan populasi
yang tebanyak di Indonesia.
2.4 Positioning
3.Pelaku Diet
4.Orang Vegetarian
Semua usia (kecuali dibawah 2 tahun)
a. Product
Produk e’Sme merupakan produk pangan berupa minuman yang terbuat dari ekstrak
edamame. Kandungan gizi yang baik untuk kesehatan dalam produk ini merupakan salah
satu keunggulannya. Sumber protein nabati yang ada dalam edamame diinovasi menjadi
sebuah minuman yang mudah dan enak untuk dikonsumsi. Produk ini tersedia dalam
beberapa varian rasa diantaranya yaitu, original, taro, green tea, dan thai tea. Produk ini
dikemas dengan menggunakan botol sekali pakai yang aman dan mampu menjaga
kualitasnya. Produk ini mampu bertahan selama 2 minggu dalam suhu ruang dan 1 bulan
dalam suhu dingin. Pada kemasan juga disertai label kemasan termasuk masa
kadaluarsanya. Kemasan yang aman, praktis dan mudah dibawa mampu menjaga kualitas
minuman yang ada didalamnya.
b. Price
Produk e’Sme tersedia dalam kemasan botol 500 ml kami jual dengan harga Rp.8.000
/ botol. Kedepannya produk ini akan dikemas dengan kardus dengan kapasitas 10 botol per
kardusnya.
c. Placement
Rumah produksi e’Sme berada di daerah kota yang sangat strategis. Lokasi produksi
berada di Jl. Pajajaran 6 B.59.
d. Advertising
Promosi produk e’Sme dilakukan secara online maupun offline. Produk Susu
Edamame dipasarkan secara digital marketing chanel melalui chanel social media ads
seperti Instagram dan facebook. Pemilihan chanel social media ads karena prudact susu
edamame merupakan produk baru dan inovatif sehingga pemilihan ads untuk social media
menmbuat customer aware terhadap product e’Sme. Selain melalui Sosial media ads, kita
juga menerapkan strategi CRM (Customer Relathionship Marketing) melalui whatsapp dan
email untuk mengakusisi pembeli baru dan menjaga hubungan dengan customer lama.
Produk yang diunggah pada sosial media didesain sesuai kenyamanan customer dan ini
merupakan strategi untuk membangun branding dan meningkatkan kredibilitas e’Sme.
e. Sales promotion
Pemasaran produk secara offline dilakukan dengan membuka stand bazar pada beberapa
acara atau pameran. Setiap pekannya para santri digerakkan untuk menjual produk di Car
Free Day (CFD) yang diadakan di Alun-alun Kabupaten Jember.
f. Place
Rumah produksi e’Sme berada di daerah kota yang sangat strategis. Lokasi produksi
berada di rumah dari owner e’Sme yang bertempat di Jl. Pajajaran 6 B.59.
g. Promotion
1. Advertising
Promosi produk e’Sme dilakukan secara online maupun offline. Produk Susu
Edamame dipasarkan secara online melalui instagram, facebook dan whatsapp dengan
menggerakkan seluruh santri untuk memposting pamflet produk. Produk yang diunggah
pada sosial media merupakan brosur yang disertai dengan harga dan deskripsi produk
sehinga memudahkan calon pembeli untuk mengetahui produk yang sedang ditawarkan.
2. Sales promotion
Pemasaran produk secara offline dilakukan dengan membuka stand bazar pada
beberapa acara atau pameran. Setiap pekannya para santri digerakkan untuk menjual
produk di Car Free Day (CFD) yang diadakan di Alun-alun Kabupaten Jember.
a. Quantitative
Kinerja pemasaran dapat diukur dengan peramalan target penjualan yang dapat dicapai
selama 1 tahun berdasarkan STP atau program bauran pemasaran, jika target penjualan
telah tercapai maka divisi pemasaran sudah dapat dikatakan berkinerja baik. Hal ini
merupakan peramalan target penjualan dalam 5 tahun sebagai indikator pengukuran
pemasaran.
b. Qualitative
Masyarakat telah mengetahui keberadaan perusahaan atau produk yang ditawarkan dari
e’Sme ini dengan cara melakukan promosi baik secara digital maupun secara offline
melalui event-event. Hal ini bisa dilihat dari keluh kesah para pelanggan berupa komentar,
saran atau pendapat yang diberikan mereka kepada usaha kami melalui berbagai sudut
pandang. Keluh kesah tersebut bisa diakses melalui media sosial atau langsung ke
karyawan.
BAB III
ASPEK OPERASIONAL
Dalam aspek operasional ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu desain produk
berupa kemasan, desain tata letak dan kapasitas, desain sumber daya manusia, pelanggan
dan desain proses karyawan, SOP, dan manajemen inventaris.
Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menciptakan barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output (Heizer & Render, 2001).
Manajemen operasional ialah suatu bentuk dari pengelolaan yang menyeluruh dan
optimal pada sebuah masalah tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku, atau
produk apapun yang bisa dijadikan sebuah barang atau jasa yang bisa diperjual belikan
(Parinduri dkk, 2020).
Produk e’Sme memiliki impian mampu menghadirkan sebuah minuman yang sehat dan
bergizi dengan kandungan protein nabati yang dapat menjadi upaya diversifikasi pangan
protein hewani. Melihat impian itu maka kami mendesain dan membranding produk e’Sme
dengan tampilan minimalis simple dan menampilkan kesan sehat dengan memberikan
informasi keutamaan juga manfaat dari e’Sme ini.. Kemasan simple ini diharapkan mampu
mempermudah proses produksi dan mengembangkan usaha pangan sehat ini agar dapat
diproduksi dalam jumlah yang besar, dikenal dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat. Berikut ini adalah foto produk olahan dari Sari Edamame e’Sme:
3.3 Human Resources Design
Target pasar dari e’Sme lebih kepada pembeli online di seluruh Indonesia, Oleh karena
itu, untuk jam kerja e’Sme yakni dimulai pada jam 09.00-17.00 WIB. Untuk jam
operasional dimulai jam 09.15 WIB dan seluruh tim masuk di jam 08.50 WIB.
Desain proses berdasarkan dua perspektif yang berasal dari pelanggan dan karyawan.
Bagi karyawan mereka harus memahami alur proses yang diberikan oleh perusahaan untuk
menyajikan menu dan bagaimana bertindak di depan pelanggan.
Penerimaan Barang
uang pesanan dikirim
Pengelolaan persediaan akan difokuskan pada persediaan bahan baku, dimana akan
ditentukan berapa banyak bahan baku yang harus kita beli dan berapa lama akan tetap ada
dalam persediaan kita, sedangkan pengelolaan persediaan akan ditentukan oleh kapasitas
produksi kita.
No Pertanyaan Penilaian
A. Sangat bagus
B. Bagus
1 Kepatuhan dalam menjalankan SOP C. Rata-rata
D. Buruk
E. Sangat buruk
A. Sangat bagus
B. Bagus
Kemampuan karyawan dalam melayani
2 C. Rata-rata
pelanggan
D. Buruk
E. Sangat buruk
A. Sangat bagus
B. Bagus
Kesalahan dalam pelaksanaan SOP dalam 1
3 C. Rata-rata
bulan
D. Buruk
E. Sangat buruk
A. Sangat bagus
B. Bagus
Jumlah komplain dari pelanggan dalam 1
4 C. Rata-rata
bulan
D. Buruk
E. Sangat buruk
BAB IV
Manajemen Sumber Daya Insani, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
(goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal (Hardana, 2015).
Manajemen hirarki akan dipuncaki oleh Ketua dan dibantu oleh Co Produksi yang
dibantu Tim Produksi dan Co Pemasaran yang akan di bantu Tim Pemasaran. Ketua akan
menentukan gerakan strategis sementara Co Produksi dan Co Pemasaran akan memastikan
bahwa bisnis berjalan sesuai keinginan Ketua.
4.3 Seleksi dan Rekrutmen
Training and Development Ini dimulai dari orientasi, pelatihan kerja dasar untuk tugas
khusus mereka dan untuk pengembangan setelah 6 bulan menjalankan pelatihan dimasing-
masing divisi, setiap kuartal mereka akan dilatih satu kali berdasarkan posisinya seperti
pelatihan Produk Manajemen untuk Co Produksi dan Pelatihan strategi Marketing
Channels untuk Co Pemasaran , pelatihan tata krama untuk pramusaji & chasier, serta
pelatihan dan seminar kuliner untuk kru dapur.
4.5 Job Identifikasi
Untuk mengidentifikasi identifikasi pekerjaan, perusahaan harus memiliki daftar
deskripsi pekerjaan yang harus dibuat karyawan memahami pekerjaannya. Berikut adalah
daftar identifikasi pekerjaan :
Ada 6 karyawan yang harus direkrut oleh pemilik dan membayar semua karyawan
berdasarkan jabatannya, selain itu gaji akan diberikan pada setiap awal tanggal bulan.
No Pertanyaan Penilaian
a) Sangat bagus
b) Bagus
1 Tingkat Kedisiplinan Karyawan c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
a) Sangat bagus
b) Bagus
2 Tingkat Kerjasama Karyawan c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
a) Sangat bagus
b) Bagus
3 Semangat Karyawan dalam bekerja c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
a) Sangat bagus
b) Bagus
4 Kemampuan Komunikasi c) Rata-rata
d) Buruk
e) Sangat buruk
BAB V
FINANCIAL ASPEK
Perspektif keuangan dimulai dari kebutuhan pendanaan yang harus disiapkan oleh
pemilik dalam untuk menjalankan bisnis selama 5 tahun berdasarkan proyeksi, dan
kemudian menentukan pinjaman & bunga, dan menghitung titik impas, proyeksi arus kas,
laporan laba rugi, IRR, NPVdan periode pengembalian terakhir.
Dalam hal kebutuhan pendanaan ada peralatan, furnitur dan perbaikan yang harus
dihitung untuk mendapatkan persediaan awal. Tabel di bawah ini menunjukkan daftar
inventaris:
Harga
No. Biaya Langsung
1. Listrik/bulan Rp. 200.000
2. Tenaga Kerja Rp. 3.200.000
3. Gas/Bulan Rp. 240.000
4. Biaya lain-lain Rp. 250.000
Total Rp. 3.890.000
Untuk menghitung biaya proyeksi akan tergantung pada modal kerja dan persediaan
awal. Untuk dimensi modal kerja akan dihitung selama 2 bulan karena asumsi bulan pertama
belum optimal, padahal fix cost harus dikeluarkan di bulan kedua, sehingga akan
membackup modal kerja di bulan kedua.
Tahun ke-
2 Angsuran Alokasi Bagi
Total Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir
Pokok Hasil
Bulan
1 Rp1.250.000 Rp12.500 Rp1.262.500 Rp15.000.000 Rp13.750.000
2 Rp1.250.000 Rp11.458 Rp1.261.458 Rp13.750.000 Rp12.500.000
3 Rp1.250.000 Rp10.417 Rp1.260.417 Rp12.500.000 Rp11.250.000
4 Rp1.250.000 Rp9.375 Rp1.259.375 Rp11.250.000 Rp10.000.000
5 Rp1.250.000 Rp8.333 Rp1.258.333 Rp10.000.000 Rp8.750.000
6 Rp1.250.000 Rp7.292 Rp1.257.292 Rp8.750.000 Rp7.500.000
7 Rp1.250.000 Rp6.250 Rp1.256.250 Rp7.500.000 Rp6.250.000
8 Rp1.250.000 Rp5.208 Rp1.255.208 Rp6.250.000 Rp5.000.000
9 Rp1.250.000 Rp4.167 Rp1.254.167 Rp5.000.000 Rp3.750.000
10 Rp1.250.000 Rp3.125 Rp1.253.125 Rp3.750.000 Rp2.500.000
11 Rp1.250.000 Rp2.083 Rp1.252.083 Rp2.500.000 Rp1.250.000
12 Rp1.250.000 Rp1.042 Rp1.251.042 Rp1.250.000 Rp0
5.5 Pembayaran Angsuran Kredit Modal Kerja Dan Nisbah Bagi Hasil
Nilai Kredit Investasi : Rp.15.000.000
Jangka Waktu 12 Bulan dengan tingkat Nisbah Bagi Hasil 10%
Angsuran dengan Metode menurun
Angsuran Total
Alokasi Bagi Hasil Saldo Awal Saldo Akhir
bulan Pokok Angsuran
1 Rp1.250.000 Rp 12.500 Rp 1.262.500 Rp 15.000.000 Rp 13.750.000
2 Rp1.250.000 Rp 11.458 Rp 1.261.458 Rp 13.750.000 Rp 12.500.000
3 Rp1.250.000 Rp 10.417 Rp 1.260.417 Rp 12.500.000 Rp 11.250.000
4 Rp1.250.000 Rp 9.375 Rp 1.259.375 Rp 11.250.000 Rp 10.000.000
5 Rp1.250.000 Rp 8.333 Rp 1.258.333 Rp 10.000.000 Rp 8.750.000
6 Rp1.250.000 Rp 7.292 Rp 1.257.292 Rp 8.750.000 Rp 7.500.000
7 Rp1.250.000 Rp 6.250 Rp 1.256.250 Rp 7.500.000 Rp 6.250.000
8 Rp1.250.000 Rp 5.208 Rp 1.255.208 Rp 6.250.000 Rp 5.000.000
9 Rp1.250.000 Rp 4.167 Rp 1.254.167 Rp 5.000.000 Rp 3.750.000
10 Rp1.250.000 Rp 3.125 Rp 1.253.125 Rp 3.750.000 Rp 2.500.000
11 Rp1.250.000 Rp 2.083 Rp 1.252.083 Rp 2.500.000 Rp 1.250.000
12 Rp1.250.000 Rp 1.042 Rp 1.251.042 Rp 1.250.000 Rp -
Daftar Pustaka
Hardana, H,A. 2015. Manajemen Sumber Daya Insani. Al- Masharif:Jurnal Ekonomi dan
Keislaman Volume 3, No. 1