PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan industri saat ini, ikut diiringi dengan kebutuhan konsumen terhadap aspek-
aspek kualitas produk yang memuaskan dalam definisi kualitas yang luas. Sabun cair
merupakan produk yang menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Dapat
dikatakan kualitas dari produk sabun cair yang diberikan merupakan barometer penting
yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh para pelaku industri agar perusahaan tetap
eksis dalam persaingan yang sehat tentunya. Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan terhadap aspek-aspek kualitas produk. Salah satunya adalah
dengan memberikan pilihan berbagai alternatif produk terhadap pemenuhan kebutuhan
dan permintaan konsumen.
Pada umumnya sabun pencuci piring merupakan sabun yang berbahan dasar
Texaphone,Camperline,Sodium Sulfat,Natrium klorida,Pewarna,Pewangi,dan Air. Akan
tetapi sabun pencuci pring yang kami buat berbahan dasar Texaphone,Daun
pandan,Jeruk nipis,Air,dan tanpa menggunakan bahan-bahan pengawet. Dalam
pembuatan sabun pencuci piring tersebut semua bahan dicampur menjadi satu yang
selanjutnya di olah secara manual.
Usaha sabun pencuci piring ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain :
1. Aman untuk digunakan
2. Tidak menggunakan Alkohol
3. Tidak menggunakan bahan pengawet
4. Proses pembuatan secara manual
Sabun pencuci pencuci piring ini lebih murah dan lebih unik karena belum ada dipasaran.
C. Gambaran Umum Industri
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa produk sabun pencuci piring ini merupakn
usaha yang sangat menjanjikan kedepannya. Namun disisi lain, produk ini masih
memiliki beberapa kendala. Salah satu kendala yang dihadapi dalam bisnis usaha sabun
pencuci piring ini adalah adanya keberadaan kompetitor yang menjalankan bisnis sejenis,
seperti produk-produk yang nama produknya sudah banyak diminati oleh kalangan
masyarakat contohnya sunlight dan mama lemon. Dan produk yang saat ini kami buat
belum diketahui oleh masyarakat. Untuk dapat bersaing dalam usaha yang belum
bersangkutan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan pemilihan
segmen yang tepat, potensial, dan belum banyak digarap oleh pihak lain, kemudian
menawarkan beberapa keunggulan dan nilai lebih bagi konsumen yang menjadi segmen
usaha kami.
BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
B. Organisasi
a. Bagan Organisasi
CEO
Rahayu Merdianti
b. Tingkat jabatan
• Pimpinan dan Manajer yang merangkap sebagai Karyawan.
C. Personalia
a) Kebutuhan tenaga kerja
Kami dalam menjalankan usaha “Sabun cuci piring (Lime Pandan)” hanya
membutuhkan 4 orang tenaga kerja dengan rincian sebagai berikut :
Pimpinan 1 orang, bagian produksi 1 orang, bagian SDM 1 orang, bagian
keuangan 1 orang, dan bagian pemasaran 1 orang.
b) Tingkat Balas Jasa
Tingkat balas jasa berupa dari keuntungan yang akan dibagi rata.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
B. Permintaan
a. Perkembangan Permintaan saat ini
Saat ini, kebutuhan sabun cair cuci piring meningkat, karena mempunyai daya
bersih lebih baik. Bahkan sekarang sudah banyak tersedia berbagai macam merk dan
varian aroma yang bisa dipilih sesuai kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu,
peluang usaha untuk membuat sabun cair cuci piring cukup prospek di masa depan.
b. Prospek permintaan yang akan datang
Dimasa yang akan datang sabun cuci piring ini merupakan jenis sabun cuci
piring cair yang akan banyak permintaannya karena bisa digunakan secara praktis dan
aman sebab tidak menggunakan bahan-bahan pengawet. Maka kondisi tersebut jelas
akan memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis di sektor ini.
C. Penawaran
8 Mutu produk
9 Bahan baku
10 Ketersediaan
11 Penyimpanan produk
12 Laba
13 Ketersediaan modal
15 Manajemenpemasara
n
Total Bobot 0 2 24 12 15
Keterangan:
1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak
1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan
rumus ;
Kelayakan usaha = Tatal bobot
Jumlah item yang dinilai
= 53/15
= 3,5
Berdasarkan hasil diperoleh 3,5 maka usaha sabun pencuci piring (LIMEPANDAN) ini
dikatakan layak karena berada di range 3,41- 4,20.
E. Analisis Persaingan
Pesaing usaha sabun cuci piring di Bengkulu ini cukup kuat dan bervariasi sesuai ciri
khasnya. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi agar
nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.
F. Program Pemasaran
a. Tingkat Pelayanan
Dalam memasarkan sabun cuci piring ini kami memberikan layanan yang
memuaskan melalui layanan pemesanan, delivery, sistem PO di media Sosial seperti
Wa,Instagram,dan lain-lain. Kami menggunakan sistem PO karena untuk antisipasi
terjadinya sisa dari produk yang sudah dibuat. Karena jika menjual lagi sisa produk
yang tidak habis nantinya akan kurang fresh dan kami menjaga kualitas produk agar
bernilai tinggi.
b. Penetapan Harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan
tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative
sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa
pasar.
c. Kegiatan Promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media
sosial seperti (Whatsapp, Instagram,dll),ataupun menawarkan secara langsung di
beberapa lingkungan masyarakat,termasuk di Kampus UINFAS terkhusus
mahasiswa FEBI UINFAS Kota Bengkulu.
d. Kegiatan Distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakn armada distribusi sendiri.
BAB IV
A. Proses Usaha
a) Persiapan
Planning (Perencanaan) merupakan langkah awal dalam memulai bisnis. Persiapan
merupakan proses penyediaan bahan baku, tempat, biaya, tenaga kerja serta alat-alat
penunjang usaha yang dilakukan.
b) Perancangan produk
Bentuk perancangan produk sebagai berikut:
B. Produksi
a. Proses Pembuatan
Bersihkan terlebih dahulu daun pandan dan jeruk nipis.
Memotong kecil-kecil daun pandan,lalu di masukkan kedalam blender dan di beri air
secukupnya lalu di blender,kemudian blender daun pandan sampai teksturnya halus.
Selanjutnya menyaring air pandan dengan saringan.
Lalu memasukkan air daun pandan yang sudah di saring kedalam wadah
Dan dicampur dengan texapon sebanyak 500 gram.
Lalu diaduk sampai larutan homogenya dan menimbulkan banyak busa.
Garam dan air jeruk nipis dimasukkan secukupnya.
Biarkan larutan selama dua hari untuk proses pengentalan.
Setelah dua hari proses pengentalan sabun cuci piring dapat dikemas.
b. Pengemasan
Dalam Proses ini melakukan pengemasan yaitu menggunakan kemasan botol dan
ditambahkan stiker didepannya yang memberikan informasi nama produk,dan call
center nya.
C. Rencana Pengembangan
a. Evaluasi lokasi
Lokasi yang akan kami pilih untuk memasarkan produk secara langsung adalah
dengan cara menjual secara langsung kepada masyarakat terutama kepada ibu rumah
tangga.
b. Bahan – bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam usaha sabun cuci piring ini adalah : daun
pandan,jeruk nipis,garam,texapon,dan air.
c. Sarana dan prasarana
Sarana yang kami gunakan yaitu handphone untuk mempromosikan produk sabun
cuci pring kami. Sedangkan prasarananya yaitu warung yang terdekat untuk
menitipkan barang yang kami jual di Kota Bengkulu atau tempat-tempat ramai
lainnya.
d. Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha kami adalah
tenaga ahli pemasaran, keuangn, produksi dan sdm serta teknisi sarana dan prasarana
pendukung usaha. Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah semua
anggota kelompok.
e. Jadwal pelaksanaan
Usaha sabun cuci piring ini akan memulai produksi pada tanggal 10 Mei sampai
waktu yang belum ditentukan.
f. Perkiraan biaya teknis dan operasi
Biaya teknis dan operasional untuk sekali produksi diperkirakan mencapai
Rp. 100.000.
D. Rencana Pengoperasian Usaha
a. Proses operasi usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya
penjualan dan pemesanan.
b. Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi sabun cuci piring dikelola oleh masing-masing departemen
dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi
yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
b) Aktiva Lancar
Daun pandan Rp 5.000
Jeruk nipis Rp 5.000
Garam Rp 3.000
texapon Rp 40.000
botol Rp 25.000
Label kemasan Rp 10.000 +
Jumlah aktiva lancar Rp 88.000
c) Proyeksi keuangan
Proyeksi pendapatan
Pendapatan per minggu Rp 40.000
Pendapatan per bulan Rp 160.000
Pendapatan Per tahun Rp 1.920.000
Proyeksi biaya per tahun
Biaya produksi dalam setahun Rp 1.056.000
Proyeksi laba/rugi
Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan
pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – pengeluaran
= Rp 1.920.000 – Rp 1.056.000
= Rp 864.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan sabun cuci piring adalah
sebesar Rp 864.000.
BAB VI
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha sabun cuci piring Lime Pandan
mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Serta
tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut memberikan
peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan
rasa optimis untuk menjalankan usaha ini. Jika nantinya semakin ketat akan persaingan,
maka bisa dilakukan dengan membuat variasi yang lebih unik lagi terhadap usaha ini
agar memberikan ciri khas lebih menarik.
B. Saran
Dalam menjalankan usaha sabun cuci piring, yang perlu untuk diperhatikan adalah
mengenai bagaimana cara memasarkannya ditengah persaingan yang ketat. Selain itu
juga kegiatan promosi yang kreatif sangat diperlukan untuk menarik minat konsumen.
Dan bagaimana cara menjaga stabilitas kualitas produk, serta memperhatikan Lokasi
Pemasaran.