Anda di halaman 1dari 7

BUSINESS PLAN

Disusun Oleh :

GALIH (0213U065)

YOHANA (0213U487)

ANUGERAH PEKERTI (021401059)

FAUZIA SADIQAH (021401096)

TIO RAHAYU (021401123)

KELOMPOK : 6

KELAS : C

UNIVERSITAS WIDYATAMA

FAKULTAS BISNIS & MANAJEMEN

DOSEN : Iwan Ridwansyah, S.E., M.M.


Rencana Bisnis

I. PROFIL BISNIS
Dalam suatu pemasaran banyak sekali macam-macam ragam makanan, mulai dari
yang ringan hingga yang berat dan mulai dari yang murah hingga yang mahal.

Makaroni goreng adalah salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana,
sangat cocok untuk dijadikan cemilan kapan saja. Keberadaan makaroni goreng
sebegai salah satu makanan dengan rasa yang enak, nikmat dan juga lezat
memang telah dikenal dari masa ke masa, sehingga usaha ini memang layak
dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia.

Biasanya makaroni pasta disajikan dengan cara dikukus atau direbus dan
dipadukan dengan keju. Namun kali ini makaroni digoreng dan disajikan dengan
bumbu berasa pedas dengan berbagai tingkatan level berbeda yang bisa dipilih
sendiri. Makaroni goreng ini diberi nama Makaroni Cikruh Nongnong karena
disajikan dengan cara digoreng dan diberi bumbu pedas.

Nama Perusahaan : Usaha Dagang Makaroni Cikruh Nongnong


Bidang Usaha : Produk Makanan
Jenis Produk : Makaroni Goreng Pedas
Alamat Perusahaan : Jl. Cibaduyut Raya GG. H. Ibrahim No. 78 RT 03 RW
06, 40236, Bandung (rencana)
Nomor Telepon : 085795143509

II. PERENCANAAN BISNIS


1. Visi, Misi, dan Tujuan
Visi :
Memunculkan suatu produk camilan makaroni dengan inovasi baru
dengan rasa berbeda dengan nama produk yang unik dan berbeda
dengan makaroni lainnya yang sudah ada.
Memberikan kepuasan konsumen yang tiada hentinya menginginkan
suatu produk camilan dengan sentuhan inovasi baru.

Misi :

Mengutamakan kehigenisan produk.


Mengutamakan kualitas produk.
Harga terjangkau.

Tujuan :
Mencari keuntungan.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berlatih berpikir kreatif dan
inovatif.

2. Analisis Lingkungan Usaha


2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Makro
Teknologi
Teknologi yang digunakan oleh perusahaan ini belum begitu
canggih dan tidak terlalu mahal, masih menggunakan media-media
sosial yang biasa digunakan anak muda. Akan tetapi, walaupun
teknologi yang digunakan sederhana, tetap bisa membantu dalam
proses produksi pembuatan produk ini.

Ekonomi
Kondisi ekonomi akhir-akhir ini mempengaruhi kondisi perusahaan
seperti yang terjadi baru-baru ini naiknya harga bbm serta fluktuasi
harga bahan bakar yang mempengaruhi kenaikan bahan pelengkap.

Budaya
Budaya masyarakat sekitar yang gemar membeli makan ringan
termasuk makaroni, sangat mempengaruhi penjualan produk.

2.2 Analisis Lingkungan Ekstrenal Mikro


Konsumen
Konsumen mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka
untuk menekan turunnya harga, permintaan terhadap kualitas atau
jasa yang lebih baik, dan memainkan peran untuk melawan satu
pesaing dengan lainnya.
Pemasok
Pemasok bisa mempengaruhi industri dengan kemapuan mereka
menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang
dibeli.
Pesaing
Pesaing sangat berpengaruh pada perusahaan karena jenis usaha ini
sangat mudah untuk ditiru sehingga ancaman dari pesaing
merupakan ancaman terbesar perusahaan.

2.3 Analisis Lingkungan Internal


SDM atau tenaga kerja
Tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan Makaroni Cikruh
Nongnong ada 5 orang, karena bisnis ini masih bisnis rumahan.
Sumber Modal
Modal usaha perusahaan ini didapat dari modal sendiri.

2.4 Analisis SWOT


Strength (Kekuatan)
1. Produk ini bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
2. Harga produk yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
3. Dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama
4. Menyediakan berbagai level rasa pedas sehingga konsumen bisa memilih level
yang diinginkan
5. Bahan yang digunakan higenis dan terjamin.
Weakness (Kelemahan)
1. Belum adanya pengakuan merk.
2. Produknya mudah untuk ditiru.
3. Tidak adanya sertifikasi halal.
4. Terbatasnya teknologi
Opportunities (Peluang)
1. Melakukan penjualan secara online sehingga memberi
kemudahan kepada pelanggan.
2. Makanan ringan yang praktis dan murah.
3. Adanya minat masyarakat terhadap makanan ringan yang
praktis dan sederhana
Threats (Ancaman)
1. Persamaan strategi pemasaran dengan perusahaan lain.
2. Persaingan yang ketat.
3. Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan ringan
dengan masalah kesehatan.
4. Produk milik kompetitor lebih unggul.

3. Sasaran dan Strategi Usaha


Sasaran yang dituju dalam menjual Makaroni Cikruh Nongnong untuk
konsumen yaitu seluruh kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa
hingga orang tua. Karena camilan ini bisa dinikmati bagi siapa saja. Tetapi
lebih khususnya untuk anak-anak sekolah yang senang jajan dan ngemil.
Strategi usaha yang dilakukan yaitu :
a. Mengutamakan kualitas rasa dan kebersihan produk.
b. Menjamin produk 100% HALAL.
c. Mempromosikan produk lewat social media seperti twitter, instagram,
path, dll maupun dari mulut ke mulut.
d. Bersikap ramah kepada pembeli dan berpakaian rapi.

4. Perencanaan Usaha
4.1 Perencanaan Pemasaran
4.1.1 Tujuan Perencanaan Pemasaran
Tujuan adanya perencanaan pemasaran dimaksudkan agar apa yang
dilakukan dalam memasarkan produk makaroni sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu memaksimumkan konsumsi,
memakasimumkan kepuasan konsumen, memaksimumkan pilihan,
memaksimumkan mutu hidup. Kualitas, kuantitas, ketersediaan,
harga, lingkungan.
4.1.2 Perencanaan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan pada tahap awal yaitu dengan
menjual makaroni ini kepada mahasiswa sekitar kampus sebagai
konsumen. Tahap kedua, kami akan menjual lebih luas lagi dan
pada tahap ketiga kami akan menguasai pasar di Bandung.
4.1.3 Sales Forecast
Penjualan makaroni ini tergantung dari permintaan konsumen.
Terdapat bahan baku untuk membuat makaroni dan juga pelengkap
sebagai stock yang disimpan di gudang.
4.2 Perencanaan Operasi
4.2.1 Tujuan Operasi
1. Membuat makaroni sesuai dengan keinginan konsumen,
disesuaikan dengan kualitasnya, seleranya dan harganya
(terjangkau).
2. Membuat makaroni sebanyak mungkin agar konsumen tidak
mengeluhkan kehabisan stok.

4.2.2 Strategi Operasi


Strategi operasi makaroni ini membuat persediaan bahan baku
untuk makaroni dan juga pelengkapnya di gudang untuk bahan
yang bisa disimpan tahan lama, tapi jika bahan yang tidak tahan
lama dan mudah ditemukan di warung-warung atau minimarket
terdekat tidak disimpan di gudang sebagai persediaan. Namun,
kami selalu membuat bumbu makaroni sebelum menjualnya ke
para konsumen.

5. Analisa SWOT
5.1. Kekuatan (Strength)
Menyediakan berbagai level rasa pedas sehingga konsumen bisa memilih level yang
diinginkan
Harga yang ditawarkan relatif murah
Produk ini bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat
Dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama
5.2. Kelemahan (Weakness)
Belum adanya pengakuan merk
Produknya mudah untuk ditiru
Tidak adanya sertifikasi halal yang resmi
Teknik pemasaran dan periklanan hanya melalui media sosial dan dari mulut ke
mulut
5.3. Peluang (Opportunity)
Melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi pelanggan
Makanan ringan yang praktis dan murah
Adanya minat masyarakat terhadap makanan ringan yang sederhana
5.4. Ancaman (Threats)
Industri makanan ringan merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga
persaingan sangat ketat
Persamaan strategi pemasaran dengan perusahaan lain
Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan ringan dengan masalah
kesehatan
Produk yg di produksi kompetitor lebih unggul
6. Analisa Five Forces Model
6.1. Pesaing Industry : Karena produksi kita mudah sekali ditiru dan bahan yang
digunakan sangatlah mudah dicari serta diolah jadi pasti tingkat persaingan
sangatlah tinggi.
6.2. Ancaman pendatang baru : yang harus diperhatikan dari ancaman pendatang
baru yakni diantaranya adalah pesaing, skala ekonomis, kebutuhan modal serta
jumlah fixed cost.
6.3. Daya tawar pembeli : pembeli pasti akan adanya tawar menawar harga maka
kita harus tentukan terlebih dahulu agar tidak adanya tawar menawar harga,
Karena harga yang ditawarkan dari produk kita sangat murah.
6.4. Daya Tawar Supplier : banyak supploer lebih bagus, Karena apalabila kita
mengandalkan satu supplier saja kita tidak bisa memprediksi apakah supplier
tersebut harganya masih sama atau lebih tinggi dari supplier lainnya.
6.5. Ancaman biaya pengganti : apakah kualitas dari biaya pengganti sesuai
dengan apa yang kita inginkan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai