Anda di halaman 1dari 6

BUSINESS PLAN FISIOTERAPIS

DISUSUN OLEH :
NAMA : RIFKA APRILIA NURAFNI
NIM : 1610301112

S1 FISIOTERAPIS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019/2020
Nama Usaha : RIFKA NEURO CENTER CLINIC
Nama Pemilik : Rifka Aprilia Nurafni
Bidang Usaha : Pelayanan Kesehatan Gangguan Saraf (Neurologis)
Jenis Produk : Jasa dan kesehatan
Alamat : Jl. Watumapida, kota Palu, prov. Sulawesi Tengah

Visi
Menjadikan klinik Fisioterapis neurologi yang memberikan pelayanan terbaik, profesional, dan
tepat sasaran.

Misi
1. Bekerja dalam satu team yang profesional, inovatif dan berdedikasi tinggi
2. Membangun komunikasi yang baik antar terapis dan pasien
3. Menjalankan pelayanan Fisioterapis sesuai prosedur, berkualitas, dan terjangkau oleh
semua kalangan masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN

Nama Usaha : RIFKA NEURO CENTER CLINIC


Nama Pemilik : Rifka Aprilia Nurafni
Bidang Usaha : Pelayanan Kesehatan Gangguan Saraf (Neurologis)
Jenis Produk : Jasa dan kesehatan
Alamat : Jl. Watumapida, kota Palu, prov. Sulawesi Tengah

A. Identifikasi peluang bisnis


Teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini berkembang dengan sangat pesat.
Kebutuhan masyarakat tentang berbagai macam pelayanan kesehatan, khususnya
pelayanan Fisioterapis yang masih sangat awam di mata masyarakat yang komprehensif,
terpadu, perlu mendapat perhatian. Berbeda dengan jenis usaha lain, jasa pelayanan
kesehatan termasuk Fisioterapis tidak bisa dipasarkan sembarang cara. Ada kode etik yang
mengatur tata cara pemasaran pelayanan kesehatan ini.
Ada banyak yang bisa dilakukan oleh Fisioterapis untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada pasien. Selain meningkatkan kemampuan dan kecapakan personal
sebagai Fisioterapis perlu untuk memperhatikan lingkungan tempat praktek. Perhatikan
apakah area pelayanan sudah cukup nyaman untuk pasien? Ataukah masih ada beberapa
hal yang kurang? Disadari atau tidak,ruang pelayanan yang baik akan meningkatkan
kenyamanan pasien yang tentunya akan meningkatkan perasaan positif yang tentunya
sangat berdampak pada proses penyembuhan.
Oleh karena itu untuk mewujudkan tujuan tersebut kehadiran pelayanan
Fisioterapis berusaha memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dengan cara
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) serta pemulihan penyakit (rehabilitatif) secara maksimal. Pelayanan
kesehatan dalam penyelenggaraannya perlu kerjasama dengan bidang lainnya, sehingga
pelayanan kesehatan yang diberikan mencapai sasaran yang optimal.
B. Penjelasan produk
1. Intervensi alat
Memberikan pelayanan treatment dengan menggunakan alat yang diberikan sesuai
dengan keluhan pasien yang mengalami gangguan pada bagian sarafnya.
2. Manual therapy
Pemberian pelayanan treatment manual therapy sebagai treatment Fisioterapis
terutama bagi pasien yang mengalami atau termasuk dalam golongan pasien yang
kontraindikasi terhadap penggunaan electrotherapy.
3. Konsultasi
Pemberian komunikasi terapeutik dari Fisioterapis untuk mengurangi dampak
buruk psikis pasien akibat dari penyakit neurologi yang dideritanya.

C. Latar belakang bisnis


Klinik Fisioterapi neurologi merupakan salah satu pelayanan kesehatan dalam
upaya mengembangkan, memelihara, serta memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, mekanis, gerak dan komunikasi. Sebagai
warga negara yang sedang berkembang, sampai saat ini kita masih menghadapi banyak
permasalahan kesehatana masyarakat khususnya yang menyangkut gerak dan fungsi gerak
mereka. Dalam rangka tersebut, selain dilaksanakan di sarana kesehatan milik pemerintah
juga sarana pelayanan milik swasta atau masyarakat sendiri.
Jumlah pasien yang memerlukan penanganan Fisioterapis saat ini terus meningkat,
diiringi dengan meningkatnya berbagai jenis penyakit yang ada di masyarakat. Berbagai
jenis penyakit, baik terkait otot (musculoskeletal), tulang (osteo) hingga saraf (neuro), yang
memerlukan penanganan Fisioterapis terus bermunculan dengan jumlah penderita yang tak
sedikit.
Saat ini, keberadaan Fisioterapis memegang peranan sangat penting. Namun
jumlah Fisioterapis, khusunya yang berada di Indonesia masih minim. Kurangnya tenaga
Fisioterapis juga berdampak pada penanganan Fisioterapi yang dapat diberikan pada
masyarakat menjadi berkurang.
Terkait klinik Fisioterapi, saat ini masih sangat minim. Penyebaran klinik
Fisioterapi juga tidak merata, sehingga masyarakat kurang mengetahui keberadaan
Fisioterapi. Masyarakat yang memiliki masalah terkait alat gerak dan fungsi gerak pun
biasanya berobat ke tenaga medis lain dan mengandalkan obat-obatan. Padahal tidak semua
kasus bisa di obati dengan obat-obatan. Keberadaan klinik Fisioterapi menjadi solusi
terbaik dalam penanganan kasus-kasus ini.
Karena menyadari hal tersebut, maka kami berinisiatif untuk membuat sebuah
klinik Fisioterapi yang memberikan pelayanan khusus pada kasus gangguan saraf
(neurologis), yang merupakan salah satu kasus terbesar yang ada di masyarakat. Salah satu
kasus gangguan saraf yaitu Stroke yang merupakan penyakit dengan presentasi yang cukup
besar di dunia, yang memerlukan penanganan khusus bukan hanya melalui obat-obatan.
Dan penanganan khusus tersebut hanya dapat diberikan oleh seorang Fisioterapi, karena
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
Dengan berbagai ulasan di atas, kami sangat menyadari betapa pentingnya
keberadaan klinik ini. Selain sangat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan
penanganan dari Fisioterapi, keberadaan klinik ini mampu menjadi peluang usaha yang
menjanjikan dengan target pasar yang luas.
D. Tujuan
1. Memberikan jasa pelayanan kesehatan berkualitas yang mengkhususkan kepada pasien
dengan kondisi gangguan saraf (neurologis)
2. Meminimalisir dampak terburuk yang akan di derita pasien dari gangguan saraf
(neurologis)
3. Membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
4. Mengembalikan pasien ke lingkungan sosial, pekerjaan dan mengembalikan fungsional
pasien.

E. Potensi bisnis
Dilihat dari letak geografisnya, membangun klinik Fisioterapi neurologis di kota
Palu sangat strategis dimana itu akan sangat mempermudah pasien untuk treatment di
klinik ini dan sangat minimnya klinik khusus Fisioterapi neurologis di wilayah tersebut.
Rifka Neuro Center Clinic memiliki potensi usaha yang baik sehingga sangat
memungkinkan beberapa tahun ke depan klinik ini dapat memperluas cabangnya hingga
ke berbagai wilayah di Sulawesi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis SWOT
1. Faktor internal :
 Strength (kekuatan)
 Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau
 Dilakukan oleh tenaga Fisioterapis lulusan terbaik dan teregristasi oleh Ikatan
Fisioterapi Indonesia.
 Harga jasa Fisioterapi yang cukup terjangkau oleh semua kalangan diharapkan
akan menarik minat pasien yang berobat ke Fisioterapi.
 Tenaga fisioterapi yang sudah terampil dalam melakukan pemeriksaan,
penentuan program latihan dan melaksanakan intervensi Fisioterapi.
 Weakness (kelemahan)
 Jumlah Fisioterapis yang sedikit terbatas.
 Kurangnya ruang perawatan dan kecilnya ruang exercise.
 Dana yang terbatas
2. Faktor eksternal :
 Opportunities (peluang)
 Meningkatkan kesadaran individu akan pentingnya kebugaran dan kualitas gerak
dalam melakukan aktivitas.
 Pemasaran dikatakan cukup mudah karena letak klinik sangat strategis yaitu
dipusat kota sehingga lebih mudah dijangkau dan menarik perhatian
pengunjung.
 Kemajuan dalam teknik kesehatan khusus kondisi gangguan saraf (neurologis).
 Klinik khusus kesehatan gangguan saraf yang tidak ada di kawasan ini, sehingga
sangat memungkinkan pasien untuk mendapatkan pelayanan Fisioterapi di
klinik ini akan lebih besar.
 Threats (ancaman)
 Minimnya pengetahuan masyarakat tentang profesi fisioterapi, bentuk dan
manfaat pelayanan fisioterapi.
 Minimnya pendidikan Fisioterapi sehingga sulit untuk mengembangkan potensi
di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai