Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KESEHATAN

KLINIK AFIYAH MEDIKA

Jl. Damai IV No.6 Rt 03/ Rw 02 Cipete Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. 021-27517474 / 082261959512 afiyahsentramedika02@gmail.com
1

PROPOSAL KESEHATAN
KLINIK AFIYAH MEDIKA

I. Latar Belakang

Pondok pesantren berasal dari kata pe-santri-an yang berarti tempat tinggal santri atau
yang dikenal sebagai murid. Pondok berasal dari kata funduuq dari bahasa arab yang berarti
penginapan atau asrama . Di dalam pondok pesantren kebanyakan dipimpin oleh seorang kyai
dan dibantu oleh murid-murid yang telah di tunjuk untuk mengelola pondok pesantren serta
mengelola organisasi atau lembaga yang berada dalam pondok pesantren tersebut. Pondok
pesantren merupakan institusi pendidikan tertua yang ada di Indonesia yang telah menjadi
produk budaya Indonesia dan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang berkembang
sejak awal kedatangan islam di Nusantara. Pondok pesantren tumbuh dan berkembang
melayani berbagai kebutuhan masyarakat, sebagai warisan budaya umat islam Indonesia.
Pesantren merupakan penguhubung antara masyarakat pelosok pedesaan yang belum pernah
tersentuh pendidikan modern, tatkala masyarakat membutuhkan pendidikan (Billah dalam
Sulaiman, 2010).
Kebanyakan pondok pesantren di Indonesia memiliki masalah yang begitu klasik yaitu
tentang kesehatan santri dan masalah terhadap penyakit. Masalah kesehatan dan penyakit di
pesantren sangat jarang mendapat perhatian dengan baik dari warga pesantren itu sendiri
maupun masyarakat dan juga pemerintah.
Salah satu penyebab buruknya kualitas Kehidupan santri pondok pesantren di Indonesia
karena Kurangnya pengetahuan dan promosi kesehatan sehingga mempengaruhi perilaku
kesehatan santri di Pondok pesantren. Menurut The Ottawa Charter (dalam WHO, 2013)
Promosi kesehatan merupakan proses meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan
dan meningkatkan keadaan sehat, seseorang atau kelompok dan harus mampu mengidentifikasi
dan menyadari aspirasi, serta mampu memenuhi kebutuhan dan perubahan atau mengendalikan
lingkungan. Di dalam promosi kesehatan berperan penting dalam edukasi kepada santri
terhadap hidup sehat, menjaga dirinya agar tetap sehat, meningkatkan kualitas kesehatan, peka
dan tanggap terhadap datangnya penyakit, mampu beradaptasi dengan baik terhadap
lingkungan dan perubahan-perubahan yang terjadi.
Dalam kesehatan lingkungan santri sebagai individu dalam berperilaku kesehatan di
pengaruhi erat oleh lingkungan sosialnya baik lingkungan keluarga, lingkungan kelompok-
kelompok yang memiliki norma dan adat istiadat seperti Perilaku hidup sehat santri seperti
2

makan, minum, olah raga, perilaku merokok, pemanfaatan istirahat dan pengelolaan stress dan
gaya hidup bersih.
Rasionalisasi perilaku kesehatan bergantung pada pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki santri. pengetahuan berhubungan erat dengan adopsi perilaku di mana santri terlebih
dahulu harus membangun kesadaran akan pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih di
pesantren, karena kesadaran atau niatan yang memicu santri untuk mengadopsi perilaku hidup
sehat dan bersih. Ketertarikan santri terhadap perilaku hidup sehat ini juga mempengaruhi,
kebanyakan santri kurang merespon sosialisasi yang pernah diberikan oleh layanan kesehatan
untuk berperilaku hidup sehat karena santri tidak merasa tertarik. Perlu adanya pelatihan dan
pembentukan kader-kader kesehatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui peer group discussion kelompok-kelompok diskusi santri dalam
pergaulan sehari-hari yang membicarakan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Di
samping itu pengurus dan ustad berperan sebagai aktor sekaligus agen pengembangan diri dari
perilaku hidup bersih dan sehat guna mendukung, mengawasi dan menjadi contoh santri dalam
berperilaku.

II. Dasar Hukum

1. Permenkes no 25 tentang upaya kesehatan anak.

2. Undang-undang Nomor : 23 Tahun 2003 tentang Kesehatan pada pasal 45 tentang


UKS.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 25 Tahun 2005 tentang Tugas dan
Fungsi Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.

4. Surat Keputusan Bersama Mendiknas, Menkes, menag dan Mendagri Nomor :


2/P/SKB/2003, Nomor : MA/230B/2003, Nomor : 445-404 Tahun 2003 Tanggal 23
Juli 2003 Tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah.
3

III. Tujuan

Tujuan Umum

Tersedianya Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang sehat dan produktif di dalam suatu
lingkungan Pesantren/ sekolah / madrasah maupun lingkungan bermasyarakat.

Tujuan Khusus

▪ Menjadikan santri yang memiliki produktif dan berpotensi diri yang baik dalam
menjalankan suatu pekerjaan.
▪ Menjadikan santri yang memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
▪ Menjadikan lingkungan pesantren yang nyaman dan sehat.

IV. Jenis Pelayanan Klinik Pesantren

Adapu Jenis Pelayanan klinik pesantren yang kami berikan adalah:

1. Konsultasi dan pengobatan dokter umum


2. Tindakan Bedah Minor
a. Operasi Kutil
b. Operasi mata ikan
c. Operasi benjolan lemak (lipoma) kecil
d. Cabut kuku
e. Jahit luka robek
f. Dan lain sebagainya.
3. Nebulizer / Uap
4. Penyuluhan Kesehatan per 3 bulan

V. Jadwal Pelayanan

Jadwal pelayanan akan dilaksanakan 6 hari dalam seminggu. Jam pelayanan


menyesuaikan dengan kegiatan dan kebutuhan pondok pesantren.
4

VI. Keuntungan Klinik Pesantren

Keuntungan klinik pesantren yang bekerjasama dengan Klinik Afiyah Medika adalah :

1. Santri dapat melakukan pengobatan >1 x dalam 1 bulan tanpa dikenakan biaya
tambahan.
2. Seluruh jenis tindakan bedah minor juga tidak dikenakan biaya tambahan.
3. Asuransi Kesehatan untuk Seluruh guru dan karyawan pesantren sesuai dengan jenis
pelayanan klinik pesantren.
4. Alat kesehatan dan obat sudah kami sediakan sehingga santri tidak perlu membeli obat
diluar pesantren.
5. Dapat melayani peserta BPJS Kesehatan yang telah terdaftar pada klinik afiyah
medika.
6. Bersedia mengikuti program kesehatan pesantren yang ada. Contoh : pemeriksaan
narkoba, medical check up calon santri, vaksinasi santri. dll.

VII. Komposisi Tim dan Penugasan Tenaga Ahli

No. Jenis Tenaga Ahli Jumlah Kualifikasi Pengalaman


1. Dokter Penanggung 1 S1 Kedokteran Pengalaman di bidang kesehatan min.
Jawab 3 tahun.
2. Dokter Pelaksana 2 S1 Kedokteran Pengalaman di bidang kesehatan min.
Harian 2 tahun.
Memiliki sertifikat keahlian :
ACLS,ATLS
3. Tenaga Paramedis 2 D3 Keperawatan/ Pengalaman di bidang kesehatan min.
D3 Kebidanan 2 tahun.
Memiliki sertifikat keahlian sesuai
kompetensi

4. Tenaga Assistant 1 SMK FARMASI Pengalaman di bidang Farmasi min. 2


Apoteker tahun
5

VII. Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan pada klinik pesantren sebesar Rp. 50.000,- per santri/bulan dengan
minimal 500 santri, Maka dapat menerima seluruh jenis pelayanan yang telah dijabarkan
diatas.

Dibandingkan dengan biaya pengobatan santri keluar pondok pesantren, maka biaya
yang dikeluarkan akan jauh lebih besar. selain biaya pengobatan ke klinik/RS diluar pesantren,
santri juga akan mengeluarkan biaya akomodasi untuk ke klinik atau RS tersebut. Dengan
keluarnya santri dari area lingkungan pesantren maka pihak guru juga harus mendampingi
santri tersebut karena santri adalah tanggungjawab pesantren.

Maka dengan ini biaya yang akan dikeluarkan akan jauh berbeda. Dan kami tidak
hanya fokus pada pelayanan pengobatan atau kuratif tetapi juga promotif dan preventif yang
berupa penyuluhan kesehatan berkala sehingga pengetahuan santri tentang kesehatan juga
akan meningkat.
6

VII. Penutup

Kesehatan santri merupakan ujung tombak agar seluruh kegiatan pembelajaran di


pondok pesantren dapat berjalan secara optimal. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi
pesantren untuk memiliki klinik pesantren yang dapat menangani masalah-masalah kesehatan
yang dialami oleh santri. Sesuai dalam pepatah mengatakan Mens sana in corpore sano
sebuah kalimat dalam bahasa Latin yang artinya adalah "Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang kuat."

Mengetahui,

Dokter Penanggung Jawab Klinik Pimpinan Klinik

(dr. Hilyah Mursilah) (dr. Rickiko)

Anda mungkin juga menyukai