Anda di halaman 1dari 29

PELAYANAN KESEHATAN PERUSAHAAN

RANCANGAN PROPOSAL
PENDIRIAN KLINIK PERUSAHAAN
PT. KONINIS FAJAR MINERAL

KERJA SAMA
KLINIK NYIUR
TAHUN 2021
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2019, salah satu misi Pembangunan
Kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau oleh masyarakat. Pelayanan kesehatan tidak hanya
diselenggarakan oleh pemerintah melainkan juga mengikutsertakan peran serta aktif
masyarakat atau swasta. Salah satu bentuk peran swasta di bidang pelayanan medik dasar
adalah pendirian klinik atau balai pengobatan di perusahaan masing-masing baik yang
ditujukan untuk internal perusahaan maupun masyarakat luas.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan
bahwa pengelolaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan agar upaya
kesehatan dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Di dalam upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan baik sebagai perorangan
maupun terorganisasi dalam berbagai bentuk dan tahapan pelayanan kesehatan dalam
rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang menjadi ujung tombak pembangunan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health service) berfungsi
sebagai pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (Basic Health Services), yang sangat
dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Umumnya pelayanan kesehatan pada tingkat
pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (out patient services). Pada pelayanan
kesehatan tingkat pertama ini umumnya lebih banyak menyelenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakat (promotIf dan preventif).
Selain itu masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber dayanya. Pihak swasta sangat
diharapkan bisa menjadi mitra pemerintah yang dapat mengambil bagian secara aktif
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Olehnya itu Klinik perusahaan
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan dasar yang potensial untuk
dikembangkan. Perusahaan sebagai salah satu unsur masyarakat yang peduli dalam
pemeliharaan kesehatan masyarakat, khususnya kepada pekerjanya melalui program
pendirian klinik di perusahaan masing-masing.
Dengan program ini perusahaan akan memberikan pelayanan kesehatan kepada
pekerjanya yang umumnya usia produktif. Program pelayanan kesehatan saat ini telah
berjalan. Namun masih terdapat banyak kekurangan sehingga perlu ditingkatkan
kualitasnya melalui standarisasi agar memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para
pekerja. Suatu perusahaan perlu menyusun regulasi standar penyelenggaraan klinik
dimana proses standarisasi ini diharapkan dapat mendekatkan penyelenggaraan klinik
oleh Perusahaan antara harapan karyawan dan konsep ideal klinik yang telah mapan.

2. Tujuan
Meningkatkan pelayanan medik dasar di klinik di perusahaan sehingga lebih bermutu,
efisien dan berorientasi pada kepuasan pekerja dalam rangka ikut mempercepat
tercapainya masyarakat sehat.

3. Dasar Hukum
a. Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
b. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
c. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran.
d. Undang-undang No. Tahun tentang Tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR)
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
PEDOMAN PERIZINAN KLINIK

A. PERSYARATAN UNTUK MENGAJUKAN IZIN PENYELENGGARAAN


KLINIK PERUSAHAAN
Untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, dan
nyaman bagi masyarakat penguna jasa pelayanan kesehatan, maka Perusahaan yang
mengajukan izin penyelenggaraan klinik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan
Yang berhak mengajukan izin penyelenggaaan klinik adalah:
1) Perorangan/kelompok
2) Badan Hukum

b. Ketenagaan
1) Penanggung jawab adalah dokter umum yang mempunyai Surat Ijin Praktek
(SIP) yang masih berlaku.
2) Tenaga pelaksana adalah dokter dan perawat, yang memiliki Surat Ijin Praktik
(SIP) atau Surat Ijin kerja (SIK) yang masih berlaku.
3) Tenaga administrasi dan tenaga lainya.

c. Sarana, prasarana, dan peralaatan


1. Bangunan Fisik
a) Persyaratan Umum
Klinik Perusahaan mempunyai bangunan fisik yang permanen untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar. Klinik Perusahaan sebaiknya
memiliki ruang khusus dan tidak bergabung dengan ruang kerja karyawan yang
terdiri atas ruangan yang dapat berfungsi sekaligus sebagai :
1) Ruang Konsultasi dan Pemeriksaan
2) Ruang Obat
3) Ruang Administrasi
b) Sarana
Persyaratan khusus sarana, yaitu:
1) Permukaan lantai rata, mudah dibersihkan.
2) Dinding dilapisi dengan bahan yang tidak korosif atau dicat dengan cat
tak luntur.
3) Ventilasi cukup.
4) Pintu sebaiknya dibuat dengan 2 (dua) daun, lebar minimal 120 cm dan
membuka kedalam.
5) Plafon harus rata, dibuat dari bahan yang kuat.
6) Untuk ruang pemeriksaan:
 Tidak berjendela terbuka, tetapi bouevnlicht (ada jendela di atas
untuk penerangan, setinggi kurang lebih 2 m).
 Pertemuan antara dinding vertical dan lantai tidak boleh patah
tegas, harus ada plint.
 Dipasang wastafel minimal1 (satu) buah.

c) Prasarana
Klinik tersebut harus dilengkapi dengan prasarana berupa:
1) Instalasi air bersih
2) Instalasi peneranagan /listrik dan generator.
3) Sarana komunikasi.
4) Sarana pembuangan limbah yang memenuhi syarat.

Persyaratan khusus prasarana, yaitu:

1) Stop kontak dan saklar dipasang minimal 125 cm dari lantai dilengkapi
tutup dan hubung pembumian <5 ohm.
2) Pencahayaan disesuaikan dengan jenis ruangan.
3) Tingkat kebisingan rendah.
4) Ventilasi cukup.
5) Dilengkapi APAR (Alat Pemadam Ringan) disesuaikan dengan luas
ruangan.
6) Lokasi harus jauh dari saluran udara tegangan tinggi (kabel listrik
tegangan tinggi).

2. Peralatan
Jenis peralatan di Klinik Perusahaan harus memenuhi standar Peralatan Medik &
Bahan (minimal) Balai Pengobatan.
Persyaratan umum peralatan medis harus mempunyai syarat meliputi:
1) Sterilisasi sederhana
2) Penyimapanan
3) Keamanan
4) Pemeliharaan rutin dan kalibrasi

3. Obat dan perbekalan kesehatan


Klinik Perusahaan ini dianjurkan untuk tetap menggunakan obat generik. Obat-
obat yang digunakan dikelompokkan sesuai golongan mengacu pada Daftar Obat
Essensial Nasional 2005 (DOEN 2005) untuk puskesmas non perawatan.

d. Persyaratan Administrasi
Persyaratan administrasi berupa kelengkapan berbagai dokumen sebagai berikut:
1. Dokumen ketenagaan, berupa:
1) Dokter penanggung jawab : surat keterangan penanggung jawab, Surat Ijin
Praktek (SIP), Ijin atasan langsung (bagi PNS)
2) Ijazah dan sertifikat petugas lainnya.
3) Surat Ijin Kerja Perawat

2. Dokumen sarana fisik


1) Bukti kepemilikan (Badan Hukum atau perorangan)
2) Surat kontrak bangunan (bila sarana bukan milik sendiri)
3) Fotocopy IMB/IPB
4) Peta lokasi dan denah ruangan
5) Disesuaikan dengan ketentuan dari masing-masing kabupaten/kota
3. Struktur organisasi Klinik perusahaan
Struktur organisasi bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
dalam upaya manajemen pelayanan di klinik sehingga nampak jelas koordinasi
dan sinkronisasi langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan baik oleh pimpinan
manajemen, pelaksana maupun tenaga pelayanan medik di klinik.
Bentuk dari struktur organisasi itu sendiri dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan beban kerja dari Klinik Perusahaan . Selanjutnya struktur
organisasi tersebut dijabarkan dalam bentuk uraian tugas dan fungsi (TUPOKSI)
dari masing-masing struktur yang ada sehingga tidak terjadi tumpang tindih
kewajiban dan kewenangan dalam pelayanan, dengan disertai gambar struktur
organisasi yang bersangkutan.

B. JENIS PERIZINAN KLINIK


Izin operasional diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dengan tahapan :
1. Izin Sementara; pelayanan sudah operasional tetapi tenaga dan sarana/prasarana
belum lengkap.
2. Izin Tetap; pelayanan sudah operasional serta tenaga dan sarana/prasarana sudah
lengkap.

C. TATACARA PENGAJUAN PERIJINAN


Klinik Perusahaan harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota dengan melampirkan Rekomendasi dari Kepala Puskesmas
setempat dengan prosedur perijinan sebagai berikut :
1. Persyaratan-persyaratan lain dalam rangka permohonan tertulis harus melampirkan
sekurang-kurangnya persyaratan kepemilikan, status, ketenagaan, dan peralatan
sesuai bentuk pelayanan medik dasar yang akan diselenggarakan.
2. Dinas Kesehatan memeriksa kelengkapan administrasi permohonan, apabila tidak
lengkap dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi.
3. Apabila sudah lengkap dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) minggu Dinas
Kesehatan melakukan study / peninjauan ke lokasi.
4. Dinas Kesehatan sudah harus menetapkan apakah permohonan dikabulkan atau
ditolak selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah dilakukan study / peninjauan ke
lokasi.
5. Jika permohonan ditolak, Dinas Kesehatan harus menjelaskan alasan penolakan serta
berbagai hal yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemohon dan disampaikan secara
tertulis.
6. Apabila dalam waktu yang disebutkan di atas Dinas kesehatan belum mengeluarkan
keputusan mengabulkan atau menolak, maka permohonan dianggap telah disetujui.
7. Izin sementara dikeluarkan bila izin yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota dan diberikan kepada Klinik Perusahaan untuk dapat
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat, dan setelah berlangsung selama 1
(satu) tahun dilakukan penilaian untuk dasar pertimbangan menerbitkan izin tetap.
8. Izin tetap dikeluarkan bila izin diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota dan diberikan kepada Kliniik Perusahaan sebagai kelanjutan dari izin
sementara dengan ketentuan bahwa Klinik Perusahaan melengkapi persyaratan yang
ditetapkan dan berdasarkan hasil penilaian, layak untuk diberikan izin tetap.

D. MASA BERLAKU IZIN PENYELENGGARAAN KLINIK PERUSAHAAN


Masa berlaku izin penyelenggaraan Klinik Perusahaan sebagai berikut :
1. Izin berlaku selama 5 (lima) tahun, 3 tahun untuk pengawasan, dan dapat
diperpanjang kembali 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku berakhir.
2. Izin tidak berlaku lagi jika terjadi perubahan kepemilikan dan lokasi, dan Pemilk
harus mengajukan izin baru.
STANDAR FASILITAS RUANG PELAYANAN
KLINIK PERUSAHAAN

Standar fasilitas ruang pelayanan Klinik Perusahaan secara umum memiliki 10 item
fasilitas standar. Kategori ini diharapkan menjadi pedoman bagi perusahaan dalam menyediakan
ruang pelayanan Klinik dengan penyesuaian terhadap kemampuan Perusahaan dalam
pengadaannya, akan tetapi tetap mengacu pada standar ruangan Balai Pengobatan secara umum
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Fasilitas, ukuran serta spesifikasi kategori ruang pelayanan Klinik Perusahaan ini adalah
sebagai standar minimal yang harus dipenuhi dalam penyediaan ruangan pelayanan, dan
dimungkinkan bagi Perusahaan yang memilki kemampuan lebih, untuk menyediakan fasilitas,
ukuran serta spesifikasi yang lebih baik dari standar yang sudah ditetapkan.
Berikut penjelasan lebih detail / rinci ukuran dan spesifikasi serta gambaran alternatif
penataan ruang pelayanan.

Gambar 1. Ruangan tampak dari samping


Gambar 2. Ruangan tampak dari depan

Gambar 3. Denah Ruangan tampak dari atas


Rincian Ukuran dan Spesifikasi Klinik
Ukuran Ruangan 3200 x 2950 cm
Partisi ruang periksa/Pipa Rel Gorden 1
Tempat cuci tangan 1
Tempat tidur pemeriksaan + step 1
Lemari obat 1 (Besar)
Lemari file 1 (rak)
Meja & kursi dokter 1 pasang
Meja & kursi perawat 1 pasang
Papan informasi: berisi jadwal layanan, info
1 buah
penyakit, dsb.
Kursi tunggu pasien 1
AC 1
Kulkas Kecil 1

STANDAR PERLENGKAPAN DAN LOGISTIK MEDIS


KLINIK PERUSAHAAN
Standar perlengkapan dan logistik medis Klinik Perusahaan mengacu pada pedoman
persyaratan perlengkapan dan logistik medis yang dikeluarkan oleh pemerintah.Jenis peralatan
yang ada di Klinik Perusahaan harus memenuhi Peralatan Medik & Bahan (minimal) Balai
Pengobatan dengan penyesuaian terhadap rencana jenis pelayanan yang akan diberikan.

Berikut tabel jenis peralatan medis dan BHP minimal yang terdapat di Klinik Perusahaan

No. Nama Alat / BHP


Stetoskop biasa
Tensimeter
3. Baterai/lampu senter
4. Penekan lidah, metal
5. Timbangan dewasa
6. Pengukur tinggi badan
7. Pita pengukur Antropometri
8. Poster-poster
9. Alat peraga
10. Hammer, reflex testing
11. Spuit 1,2,5,5 dan 10 cc
12. Sterilisator
13. Kotak kapas
14. Pinset
15. Handscoen
16. Hecting Set Lengkap
17. THT Set Lengkap
18. Tourniquet
19. Kasa steril
20. Tiang infus, Infus Set, Abocath
21. Cairan infuse (NaCl, glucose, RL)
22. Oxygen delivery
23. Termometer
24. Alcohol Swab
25. Larutan Iodin
OBAT DAN LOGISTIK MEDIS
KLINIK PERUSAHAAN

Obat dan logistik medis klinik Perusahaan ini dianjurkan untuk menggunakan obat
generik. Obat-obat yang digunakan dikelompokkan sesuai golongan mengacu pada Daftar Obat
Essensial Nasional 2005 (DOEN 2005).
Obat yang digunakan di Klinik Perusahaan diprioritaskan dan diutamakan pada obat yang
diperlukan untuk keperluan pertolongan pertama, yang bersifat simtomatis dan supportif terapi.
Berikut daftar jenis obat dan logistik medis yang harus disediakan di Klinik Perusahaan
yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya.

1) Analgetik, Antipiretik, Antiinflamasi Nonsteroid, Antipirai.


2) Anestetik.
3) Antialergi dan obat untuk anafilaksis
4) Antiepilepsi-antikonvulsi
5) Antiinfeksi
6) Antimigrain
7) Obat yang mempengaruhi darah
8) Antiseptic
9) Obat kardiovaskuler
10) Obat topical untuk kulit
11) Larutan elektrolit
12) Obat untuk mata
13) Psikofarmaka
14) Oabt untuk salauran cerna
15) Obat untuk saluran napas
16) Obat yang mempengaruhi sistem imun
17) Obat untuk telinga, hidung, dan tenggorokan
18) Vitamin dan mineral

PEDOMAN TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN


DI KLINIK PERUSAHAAN

Klinik Perusahaan lebih ditekankan pada pelayanan kesehatan primer, yaitu lebih pada
upaya promotif, preventif dan kuratif. Pelayanan rehabilitatif tidak dilakukan di Klinik
Perusahaan tetapi dilakukan melalui mekanisme rujukan.

Konsep Pelayanan kesehatan yang diterapkan di Klinik Perusahaan adalah Konsep


PELAYANAN BERBASIS KONSULTASI DAN KONSELING KESEHATAN TERPADU
dimana pelayanan promotif dan preventif lebih diutamakan dan diprioritaskan dengan lebih
menonjolkan pelayanan konsultasi dan konseling kesehatan bagi karyawan yang datang ke
tempat pelayanan Klinik Perusahaan untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran sikap dan
perilaku hidup bersih dan sehat karyawan Perusahaan .
Pelayanan kuratif harus tetap dilakukan di klinik yang ditujukan untuk memberikan
pertolongan pertama terhadap keluhan karyawan yang datang ke tempat pelayanan Klinik
Perusahaan . Pelayanan kuratif yang diberikan hanya terbatas pada pelayanan yang bersifat
simptomatik dan supportif terapi.

Untuk penanganan keluhan / sakit pasien (karyawan) secara tuntas dan komprehensif,
berikan nasehat (advis) yang lengkap dan jelas kepada pasien (karyawan) agar segera
mendapatkan terapi kausatif dan definitif dari pelayanan kesehatan atau dokter yang selama ini
rutin didatangi oleh karyawan.

Pada keadaan gawat darurat (emergency) serta pada keadaan yang memerlukan
pelayanan rehabilitatif, harus segera dilakukan prosedur rujukan pasien ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih lengkap dan paling dekat.

Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi saat ini, pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di tidak hanya terbatas pada kegiatan pemeriksaan umum semata. Pelayanan
yang diselenggarakan di klinik telah berkembang menjadi pelayanan terpadu dan menyeluruh
yang berkaitan dengan kesehatan, yang meliputi :

I. Pelayanan Medik Dasar


A. Pelayanan kesehatan Umum, meliputi :
1) Pelayanan Penyakit Dalam
 Penanganan ISPA
 Penanganan ISK
 Penanganan Diare & Gastroenteritis
 Penanganan Gangguan Lambung
 Penanganan Gangguan Liver Ringan
 Penanganan Hipertensi & Gangguan Jantung Ringan
 Penanganan Angina fase awal
 Penanganan Atritis & Gout
2) Pelayanan Penyakit Saraf& Otot
 Penanganan Polineuritis
 Penanganan Myalgia
 Penanganan Kelemahan Otot Ringan (Letargi)
 Penanganan Post Stroke
 Penanganan Bell Palsy

3) Pelayanan Psikiatrik
 Penanganan Neurosis Ringan
 Penanganan Gangguan Tidur
 Penanganan Dimensia Ringan

4) Pelayanan Penyakit Mata


 Penanganan Conjungtivitis Ringan
 Penanganan Blepharitis Ringan
 Penanganan Hordeulum fase awal
 Penanganan Gangguan Visus Ringan

5) Pelayanan Penyakit THT


 Penanganan Corpus Alienum
 Penanganan Otitis Ringan
 Penanganan Renitis Ringan
 Penanganan Faringo-Tonsilitis Ringan

6) Pelayanan Penyakit Kulit & Kelamin


 Penanganan Dermatitis
 Penanganan Infeksi Pada Kulit
 Penanganan Penyakit Menular Seksual

7) Pelayanan Penyakit Bedah


 Penanganan Haemorrhoid Stadium Awal
 Penanganan Abses Kecil
 Penanganan Tumor Jinak Kecil (Bedah Minor)

8) Pelayanan Kebidanan & Kandungan


 Penanganan Gangguan Haid
 Penanganan Infeksi Alat Reproduksi Ringan
 Penanganan Keputihan (flour Albus)

B. Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi di Klinik Perusahaan berupa konsultasi dan konseling yang dilakukan
oleh Dokter Pelaksana. Isi konsultasi dan konseling yang diberikan kepada pasien
sangat tergantung pada penyakit yang diderita. Namun secara garis besar Klinik
Perusahaan harus memberikan pelayanan berupa :
1) Promotif
 Menu Seimbang
 Akibat Kelebihan / Kekurangan Gizi

2) Preventif
 Pengawasan Kelebihan / Kekurangan Gizi
 Pengukuran Status Gizi
 Mendeteksi Masalah Gizi

3) Kuratif
 Terapi Gizi Medik sederhana termasuk Bahan Makanan Penukar sesuai
penyakit pasien yang bertujuan agar pasien dapat lebih mandiri dalam
penatalaksanaan diit-nya. Bila tidak dapat melakukan hal tersebut disarankan
untuk merujuk.

4) Rehabilitatif
 Pemberian nasehat gizi yang sesuai, agar penyakit pasien tidak jatuh pada
keadaan yang lebih parah. Bila tidak dapat melakukan hal tersebut disarankan
untuk merujuk.

II. Palayanan Penunjang Medik Dasar


A. Laboratorium sederhana
B. Depo obat sederhana

III.Jadwal Pelayanan
I. Jadwal Praktek Dokter
- Dalam sebulan terdapat 24 - 27 hari kerja yang terdiri dari 6 hari pelayanan dalam
seminggu.
- Dokter bertugas di klinik selama 3 jam sehari. Jam pelayanan disesuaikan.
- Dokter memberikan pelayanan dengan durasi + 7 menit per pasien atau lebih
disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
- Dokter standby 24 jam untuk menjawab konsul perawat jaga bila ada tindakan
emergensi yang perlu dilakukan diluar jam praktek.

II. Jadwal Jaga Perawat

- Perawat bertugas jaga di klinik selama 24 jam penuh secara bergantian dengan sistem
3 shift (8 jam/shift).
- Perawat berkonsultasi dengan dokter bila terdapat kasus-kasus emergensi di luar jam
praktek dokter.
- Perawat standby 24 jam di klinik selama tugas jaga berlangsung.

Catatan:

- Jadwal hari kerja dan pengaturan jaga sewaktu-waktu dapat berubah


- Dokter dan perawat dimungkinkan untuk bertukar jadwal atau mencari pengganti bila
berhalangan untuk berpraktek/jaga dengan sepengetahuan manajemen klinik

IV. Alur Tahapan Pelayanan

Tahapan pelayanan kesehatan terhadap karyawan di Klinik Perusahaan terdiri dari 3


tahapan yaitu: tahap pendaftaran, tahap pemeriksaan dan konsultasi, selesai pemeriksaan.

Selain 3 tahapan diatas, khusus untuk pelayanan di luar jam praktek dokter juga terdapat
mekanisme pelayanan melalui konsultasi via telepon dari perawat jaga ke dokter untuk
hal-hal yang bersifat emergensi baik terkait pemeriksaan maupun pengobatan dan rujukan
pasien.

V. Prosedur Rujukan

Cek kesadaran, cek tanda vital


Bebaskan jalan nafas, bantu nafas buatan
Penanganan
Awal Pasang oksigen, Pasang infus

Surat persetujuan bila pasien sadar/ada keluarga


Persiapan Surat rujukan dan rekam medis
Rujukan
Diantar oleh ambulans/kendaraan operasional
Evakuasi Didampingi oleh tenaga medis
pasien

VI. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Pelaksana

1) Penanggung Jawab Klinik Perusahaan


a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis klinik
b. Memimpin pelaksanaan kegiatan klinik
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan klinik
d. Menjaga mutu pelayanan

2) Dokter
a. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan medik dengan penuh tanggung
jawab sesuai keahlian dan kewenangannya
b. Melaksanakan pelayanan medik sesuai standar prosedur operasional, standar
pelayanan minimal, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan/penanggung jawab teknis klinik perusahaan
c. Membuatkan rekam medik yang baik dan lengkap serta dapat dipertanggung
jawabkan
d. Melaksanakan upaya pelayanan medik sesuai standar profesi dan mematuhi
peraturan perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan klinik
f. Mematuhi jadwal praktek yang telah dibuat oleh manajemen klinik perusahaan
g. Menjawab konsultasi via telpon dari perawat jaga bila dibutuhkan untuk hal-hal
emergensi di luar jam praktek dokter
3) Perawat
a. Membantu dokter dengan melaksanakan dan memberikan pelayanan
keperawatan dengan penuh tanggungjawab sesuai keahlian dan kewenangannya.
b. Membantu dokter dalam memberikan pelayanan kemarfasian minimal
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan serta kegiatan administrasi
lainnya yang diperlukan dalam memenuhi standar administrasi Klinik
Perusahaan.
d. Melaksanakan tugas jaga selama 24 jam penuh secara bergantian sesuai shift jaga
dan melakukan konsultasi via telpon dengan dokter bila ada hal emergensi yang
perlu dilakukan

PEDOMAN ADMINISTRASI KLINIK PERUSAHAAN

Pedoman administrasi di Klinik Perusahaan adalah pedoman dalam melakukan segala


bentuk kegiatan keadministrasian yang meliputi pencatatan, pelaporan dan pengadaan
kelengkapan administrasi lainnya yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pencatatan
a. Buku registrasi pasien
Buku registrasi pasien berisi nomor urut pasien, nama pasien, umur pasien, jenis kelamin,
pekerjaan pasien, alamat pasien, keluhan pasien, diagnosis pasien dan terapi pasien.
b. Rekam Medik
Rekam Medik menjelaskan keterangan/informasi yang cukup, akurat, dan lengkap
tentang:
- Identitas
- Anamnesa
- Perjalanan penyakit
- Hasil pemeriksaan klinis yang ditemukan
- Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan
- Dokumentasi hasil pemeriksaan
- Diagnosis penyakit dan rencana terapi
- Terapi dan tindakan medik yang diberikan serta proses pengobatan
- Rujukan
c. Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan tertulis atau lisan untuk tindakan medik yang akan
dilakukan tenaga medik terhadap pasien. Persetujuan diberikan oleh pasien setelah yang
bersangkutan mendapat penjelasan secara lengkap dari tenaga medik yang sekurang-
kurangnya mencakup :
- Diagnosis dan tata cara tindakan medik
- Tujuan tindakan medik yang dilakukan
- Alternatif tindakan lain dan risikonya
- Riisiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan Klinik Perusahaan terdiri atas 3 (tiga) macam
pelaporan yaitu :
- laporan kegiatan bulanan
- laporan kegiatan semester
- laporan kegiatan tahunan

Laporan kegiatan pelayanan kesehatan Klinik Perusahaan bersumber dari buku registrasi
pasien dengan format pelaporan sebagai berikut:
1. Laporan jumlah pasien
2. Laporan sepuluh penyakit terbanyak
3. Laporan pemakaian jumlah dan jenis obat
4. Laporan sepuluh karyawan tersering berobat
5. Laporan kejadian wabah dan emergensi
6. Laporan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan Klinik Perusahaan dengan
menggunakan daftar tilik terhadap standar penyelenggaraan pelayanan

Pelaporan ini disampaikan kepada Manajemen Perusahaan dan Dinas Kesehatan setempat
sesuai kebutuhan.

3. Kelengkapan Administrasi Lainnya


Kelengkapan administrasi lainnya yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan Klinik
Perusahaan antara lain :
a. Kartu pasien
b. Kertas resep dokter
c. Surat keterangan sakit/istirahat
d. Surat keterangan sehat
e. Surat pengantar rujukan
f. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium
g. Surat pengantar pemeriksaan Radiologi, dll

MONITORING DAN BIMBINGAN TEKNIS

Monitoring dan Bimbingan Teknis merupakan kegiatan untuk melihat kinerja klinik di
lingkungan Perusahaan dalam melaksanakan pelayanan, program atau semua atifitas yang
dilaksanakan demi pencapaian suatu standar/target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pemahaman yang keliru mengenai Monitoring dan Bimbingan Teknis akan mengakibatkan
Monitoring dan Bimbingan Teknis dipandang sebagai proses untuk menemukan kesalahan.
Untuk menghindari hal tersebut, perlu dilaksanakan Monitoring dan Bimbingan Teknis
yang bersifat fasilitatif dan akomodatif, yaitu monitoring yang lebih mengutamakan kajian
tentang system dalam menemukan masalah atau penyebab rendahnya kinerja. Selain itu dalam
menyusun rencana perbaikan system (bukan individu) dengan melibatkan pihak-pihak yang
terkait.

1. Bentuk Monitoring dan Bimbingan Teknis


a. Internal
Kegiatan monitoring dilakukan sendiri secara internal oleh klinik
PERUSAHAAN sekaligus sebagai penyelenggara klinik baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama dalam tim yang ditugaskan.

b. Eksternal
Kegiatan monitoring eksternal dilakukan oleh pihak ketiga/pihak diluar
manajemen klinik penyelenggara klinik yang dipercaya dan bertanggung jawab terhadap
keseluruhan aktifitas monitoring dan bimbingan teknis terhadap penyelenggaraan Klinik
Perusahaan

2. Langkah-langkah Monitoring dan Bimbingan Teknis


a. Persiapan
 Menetapkan tim yang bertanggung jawab melaksanakan monitoring
 Menjabarkan batas-batas tanggung jawab tim monitoring
 Menjabarkan ruang lingkup kegiatan tim monitoring
 Menetapkan aspek pelayanan klinik Perusahaan
 Menetapkan indikator, target dan standar keberhasilan pelayanan Klinik Perusahaan

b. Pelaksanaan
 Mengidentifikasi masalah pelayanan yang diselenggarakan di Klinik Perusahaan
 Menetapkan prioritas masalah pelayanan di Klinik Perusahaan
 Melakukan analisis penyebab masalah pelayanan di Klinik Perusahaan
 Menetapkan dan menyusun upaya penyelesaian masalah di Klinik Perusahaan
 Melaksanakan upaya pemecah masalah di Klinik Perusahaan
 Memberikan bimbingan teknis di Klinik Perusahaan

SISTEM PEMBIAYAAN KLINIK PERUSAHAAN

Ada 3 (tiga) sistem pembiayaan yang kami tawarkan, yaitu :


1. Sistem Kapitasi
Dengan sistem ini maka pembiayaan klinik menggunakan sistem kapitasi. Adapun
besaran kapitas per peserta tergantung pada jumlah karyawan suatu perusahaan. Berikut
perkiraan kapitasi berdasarkan jumlah karyawan :

JUMLAH KARYAWAN KAPITASI


500 – 1000 Rp. 40.000/peserta
1001 – 2000 Rp. 30.000/peserta
2001 – 3000 Rp. 20.000/peserta
Dengan sistem kerjasama ini, benefitnya adalah

 Dokter Umum 3 jam per hari selama 6 hari kerja (Senin – Sabtu) atau menyesuaikan
 Perawat fulltimer yaitu 8 jam per shift/hari selama 6 hari kerja ( Senin – Sabtu)
 Obat-obatan dan Peralatan Medis disiapkan oleh pihak Klinik Nyiur.
 Biaya pemeriksaan Skrining Covid 19 (Rapid Antigen dan PCR) tidak termasuk.

2. Sistem Biaya Tetap


Sistem yang ditawarkan adalah sistem pembiayaan tetap. Dalam hal ini, kami sebagai
pihak pelayanan kesehatan akan bertanggung jawab untuk mengelola klinik perusahaan
yang sudah disediakan oleh perusahaan. Dengan menyediakan tenaga medis dan
paramedis yang kompeten dan profesional yang akan bertugas di klinik perusahaan.
Adapun tarif pelayanan ini adalah sebagai berikut :

JUMLAH KARYAWAN BIAYA PELAYANAN


. 500 – 1000 Rp. 25.000.000/bln
1001 – 2000 Rp. 35.000.000/bln
2001 – 3000 Rp. 40.000.000/bln

Benefitnya
 Dokter minimal 3 jam per hari selama 6 hari kerja (Senin – Sabtu) atau
menyesuaikan
 Perawat fulltimer yaitu 8 jam per shift/hari selama 6 hari kerja (Senin – Sabtu)
 Obat-obatan & peralatan medis disiapkan oleh pihak Klinik Nyiur.
 Biaya pemeriksaan Skrining Covid 19 (Rapid Antigen dan PCR) tidak termasuk.
KEUNTUNGAN KERJASAMA

Ada beberapa hal penting yang dapat menjadi keuntungan secara umum apabila
bekerjasama, yaitu :
1. Lokasi yang berada dekat dengan kawasan industry sehingga memudahkan akses.
2. Tenaga kerja, perawat, bidan dan dokter yang terampil, kompeten, peduli dan
professional serta didukung oleh sarana dan fasilitas klinik yang aman, nyaman, dan
bersih.
3. Karyawan perusahaan mendapat pelayanan kesehatan optimal.
4. Penanganan kegawat daruratan yang lebih cepat dan Layanan observasi bagi
karyawan yang membutuhkan perawatan sesuai indikasi.
5. Layanan klinik standby 24 jam dengan dukungan Tenaga Medis dan paramedic yang
juga fulltimer dan siap melayani pasien di perusahaan.
6. Obat- obatan yang lengkap.
7. Dalam hal penagihan, memberikan tagihan setiap akhir bulan sehingga akan
memudahkan pembukuan keuangan perusahaan dalam pembayaran klaim tagihan
pembiayaan kesehatan dan perusahaan tidak perlu lagi menyeleksi satu persatu
kwitansi tagihan kesehan.
8. Setiap kasus kecelakaan kerja, kami akan membuat klaim ke BPJS ketenagakerjaan
sehingga efisiensi biaya kesehatan karyawan akan lebih baik.
9. Surat izin sakit bagi karyawan akan lebih selektif dan perusahaan terhindar dari Surat
Izin Sakit Fiktif sehingga kinerja perusahaan juga lebih efektif.
10. Dokter akan siap membantu permasalahan kesehatan karyawan di perusahaan

PENUTUP

Dalam proposal ini kami sampaikan sekilas tentang Pedoman penyelenggaraan Klinik
Perusahaan diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh pihak terkait dalam hal tata cara
perizinan, tata laksana pelayanan serta pembinaan Klinik Perusahaan. Dalam implementasinya di
perusahaan, pedoman penyelenggaraan ini dapat disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi
dan situasi wilayah setempat melalui penetapan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang
dikeluarkan Perusahaan.
Adapun daftar tarif jasa pelayanan yang kami berikan semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan, dan apabila setelah dipelajari terdapat hal-hal yang kurang jelas mohon hubungi
kami segera agar kami dapat presentasikan lebih lengkap lagi.

Demikian proposal ini dibuat untuk dapat memberikan penjelasan singkat kepada pihak
Perusahaan. Kami mengharapkan kerjasamanya, untuk itu kami menunggu kabar baik
selanjutnya. Atas peratian Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai