Tidak
No Persyaratan Ada
ada
Surat permohonan yang didalamnya terdapat pernyataan kebenaran dan
1
keabsahan dokumen & data di atas kertas bermaterai Rp 6.000
Indentitas Pemohon/Penangung Jawab
WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) (Fotokopi)
2
WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA / Paspor
(Fotokopi)
Jika dikuasakan
3
Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 6.000 dan KTP orang yang diberi kuasa
Jika Badan Hukum / Badan Usaha
Akta pendirian dan perubahan (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika ada)
(Fotokopi)
SK pengesahan pendirian dan perubahan (Fotokopi) yang dikeluarkan oleh :
4
Kemenkunham, jika PT danYayasan
Kementrian, jika Koperasi
Pengadilan Negeri, jika CV
NPWP Badan Hukum (Fotokopi)
5 Persetujuan tetangga (kiri, kanan, depan, belakang)
6 Dokumen Lingkungan [Fotokopi]
Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dan Surat Perjanjian
Kerjasama Pembuangan Limbah Medis Padat dan Cair dengan pihak lain yg
7
telah memiliki Izin Pengelolaan Limbah dari Kementerian Lingkungan Hidup
[Fotokopi]
Surat Izin Praktik (SIP) atau Surat Izin Kerja (SIK) perawat atau tenaga
8 kesehatan lain (apoteker, asisten apoteker, dan lain-lain) yang bekerja di klinik
[Fotokopi]
Izin Apotek / Depo Obat / Laboratorium / Fisioterapi / Pelayanan lainnya (jika
9
memiliki izin tersendiri) [Fotokopi]
10 Surat penunjukan sebagai dokter penanggung jawab dari pemilik klinik
Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 yang menyatakan kesediaan
11
sebagai penanggung jawab klinik
Surat pernyataan tidak keberatan dari atasan langsung (untuk PNS atau TNI atau
12
POLRI atau BUMN atau BUMD)
Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 dari pemilik klinik yang
13
menyatakan bersedia menaati dan tunduk pada peraturan yang berlaku
Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 dari pemilik klinik yang
menyatakan tidak akan melakukan:
14 Tindakan aborsi
Tindakan anastesi umum dan spinal
tidak rawat inap (jika klinik utama non rawat inap)
Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 dari setiap dokter yang
15 berpraktik di klinik yang menyatakan kesediaan berpraktik berikut hari dan jam
praktik
Sertifikat pendidikan dan pelatihan (estetika, gawat darurat, kontrasepsi, APN
16 PONED, EKG, USG, dan lain-lain) yang diselenggarakan oleh institusi
pendidikan nasional atau organisasi profesi terkait yang diakui oleh pemerintah
Sertifikat izin edar alat kesehatan yang digunakan dari Kementerian Kesehatan
17
dan jadwal pengujian dan kalibrasi alat dimaksud
Klinik yang menggunakan alat kesehatan radiasi pengion harus melampirkan
18 izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang masih berlaku
[Fotokopi]
19 Surat kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan setempat
20 Surat Kerjasama (MOU) dengan Rumah Sakit terdekat sebagai rujukan pasien
Proposal teknis yang dilengkapi dengan:
Struktur organisasi klinik
Daftar ketenagaan (tenaga medis dan non kesehatan)
Denah lokasi dengan situasi sekitarnya
Denah ruangan klinik
Data kelengkapan bangunan atau ruangan
21
Daftar kelengkapan alat medis dan non medis
Daftar obat yang tersedia
Daftar tarif dan jenis pelayanan yang dilengkapi dengan nama penanggung
jawab pelayanan
Pasfoto berwarna dokter penanggung jawab ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga)
lembar
Jika tanah atau bangunan disewa:
Perjanjian sewa-menyewa tanah atau bangunan
22 Surat pernyataan dari pemilik tanah atau bangunan yang menyatakan tidak
keberatan tanah atau bangunan digunakan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik tanah atau bangunan [Fotokopi]
Kelengkapan Berkas:
No Langkah Prosedur Tgl Diterima Tgl Penyelesaian Paraf
1 Front Office
Tim Teknis
2
- Survey / Tidak Survey
3 Kasubag TU
4 Kepala Unit PTSP
5 Petugas penomeran
6 Front Office
Makassar,
…………………………….
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama Klinik : ………………………………………………….……………
Nama Pemohon : ………………………………………………….……………
Nama Badan Usaha : ………………………………………………….……………
Alamat Klinik Utama : Jln………………………………………………….………
Kelurahan…………………………………….……………
Kecamatan …………………………………….……………
Kota Makassar…………….……………………
No. Telp/Fax/HP …………….……………………………
Nama Pimpinan/ : ………………………………………………….……………
Pemilik
Penanggung Jawab : ………………………………………………….……………
Klinik
Jenis Pelayanan yang : 1. ………………………………………………….…………
diberikan 2. ………………………………………………….…………
3. ………………………………………………….…………
4. ………………………………………………….…………
5. ………………………………………………….…………
Waktu Pelayanan : Hari …………………………………………….……………
Jam …………………………s.d.…………….……………
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami lampirkan berkas-berkas sesuai dengan checklist
persyaratan Izin Klinik seperti yang terdapat dalam www.pelayanan.Makassar.go.id.
Adapun data terdapat dalam lampiran dokumen permohonan Izin Klinik ini adalah Benar dan Sah.
Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen yang telah kami berikan tidak benar, maka
kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Demikian permohonan dan pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan
dari pihak manapun. Atas perkenan Bapak / Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Pemohon.
……………….
(Jabatan)
KOP KLINIK
SURAT PENUNJUKAN
Makassar,
(nama direktur)
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENJADI PENANGGUNG JAWAB KLINIK
Makassar, ………………………….
Yang Menyatakan
……………….
(Jabatan)
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENAATI KETENTUAN DAN PERATURAN YANG BERLAKU
DIBIDANG KESEHATAN
Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk menaati ketentuan dan peraturan yang berlaku di
bidang kesehatan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari terbukti
surat pernyataan ini tidak benar dan/atau terjadi penyalahgunaan terkait layanan Izin Klinik) yang
diterbitkan maka saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan dokumen yang telah diterbitkan dapat dibatalkan atau batal demi hukum.
Makassar, ………………………….
Yang Menyatakan
……………….
(Jabatan)
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
Makassar, ………………………….
Yang Menyatakan
……………….
(Jabatan)
KOP PERUSAHAAN
SURAT KUASA
Makassar………………….
(....................................) ……………………………
(Jabatan)
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
(SPPL)
& Stempel/Cap
Perusahaan
(Nama Pemilik/Kepala Cabang/Direktur )
PERSETUJUAN TETANGGA TERDEKAT
Demikian surat persetujuan tetangga terdekat ini saya buat tanpa ada paksaan/tekanan dari pihak
manapun dan untuk menjadikan maklum.
Makassar, ………………………………….
Yang Menyatakan,
(……………………………………….)
Kanan 1.
Kiri 2.
Depan 3.
Belakang 4.
*)disesuaikan dengan tempat usaha
KOP KLINIK
KOP SURAT PIHAK KEDUA (LABORATORIUM KLINIK)
I. Nama : (Klinik)
Alamat :
Jabatan :
Selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA"
Dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat mengikat diri dalam perjanjian kontrak
kerja tentang rujukan pemeriksaan laboratorium klinik bagi pasien Rawat Jalan/24 jam
……………………………….. dalam batas fasilitas yang tersedia di Laboratorium Klinik
…………....................................
1. PIHAK KEDUA adalah pelaksana yang dipercaya oleh PIHAK PERTAMA sebagai rekanan
pemeriksaan laboratorium.
2. PIHAK KEDUA akan melakukan pengambilan specimen setiap ada permintaan dari PIHAK
PERTAMA pada setiap jam kerja/hari kerja, kemudian dikerjakan oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA akan memberitahukan hasil pemeriksaan melalui telepon apabila hasil
diminta segera dan hasil asli akan dikirim menyusul kepada PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA berhak mendapat discount ….% (latin ) untuk pemeriksaan laboratorium.
6. Dalam pelaksanaan perjanjian apabila timbul perselisihan, maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat.
7. Perjanjian Kerjasama ini berlaku ….. tahun terhitung sejak ditandatanganinya surat ini dan ….
bulan sebelum perjanjian berakhir, kedua belah pihak akan bermusyawarah untuk
perpanjangan atau penghentian perjanjian ini.
materai Rp.6000,-
………….……….. ………….………..
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS
Antara
Dengan
I. dr. ………………. : Kepala Puskesmas ………………….., Kota. Makassar, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Puskesmas……………yang beralamat
…………………………………………………………………disebut sebagai "Pihak Pertama"
II. ….………….……. : Direktur / Pimpinan / Penanggungjawab ………………….., dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama RS / Klinik / RB / Klinik Kecantikan……...…………… yang
beralamat …………………………………………………………disebut sebagai "Pihak Kedua"
(Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut "Para Pihak" dan sendiri-sendiri
disebut "Pihak".)
Pihak Pertama bermaksud mengadakan kerjasama dengan Pihak Kedua untuk memusnahkan sampah
medis yang dihasilkan oleh Pihak Kedua. Pihak Pertama bermaksud menyediakan jasa untuk
pekerjaan tersebut. Oleh Karena itu, Para Pihak setuju untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama
pemusnahan sampah medis (selanjutnya disebut perjanjian) dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 1
Sampah Medis adalah sampah atau sisa hasil kegiatan pelayanan kesehatan dan lainnya antara lain :
Alat suntik bekas, jarum, kapas, perban, pembalut, plaster, sisa jaringan/organ tubuh (dari operasi,
persalinan), botol obat, ampul, botol infus, selang infus, sisa obat, tranfusi darah, kantong urine, limbah
yang dihasilkan dari aktivitas laboratorium dan lain-lainnya.
Pasal 2
Tempat Pengumpulan
1. Pihak Pertama menyediakan tempat pengumpulan sampah medis yang dihasilkan atau dikirim
dari tempat pelayanan kesehatan di Puskesmas
2. Pihak Kedua berkewajiban mengirimkan sampah medis yang dihasilkan dari pelayanan
kesehatan ditempatnya ke Puskesmas ……………….. setiap bulan sekali atau lebih sesuai
jadwal yang ditentukan Pihak Pertama.
3. Pihak Pertama akan menimbang sampah medis yang dikirim oleh Pihak Kedua, dengan
menggunakan timbangan milik Pihak Pertama yang dihasilkan dan dicatat oleh perwakilan Para
Pihak.
Pasal 3
1. Para Pihak setuju bahwa yang dikenakan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah Rp.
……..,00 setiap kilogram sampah medis.
2. Pembayaran dilaksanakan setelah diadakan penimbangan sampah medis dan diketahui jumlahnya
kemudian diserahkan kepada Pihak Pertama secara tunai.
Pasal 4
Masa Berlaku
Perjanjian ini berlaku dari tanggal …………….. s/d ……………….. sejak ditanda tangani dan
disetujui oleh Para Pihak.
Demikian perjanjian ini dibuat, disetujui dan ditandatangani oleh Para Pihak pada tanggal
…………………. dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup.
………….……….. ……………..………..
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Makassar
__________________________
NIP. …………………..
KOP KLINIK
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Jabatan di klinik :
Nama Klinik
:
Alamat Klinik
:
akan melaksanakan pengelolaan air limbah di sarana klinik sebagaimana tersebut di atas sesuai
dengan peraturan yang berlaku, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.
Apabila dikemudian hari kami tidak melaksanakan pengelolaan air limbah dengan baik dan
berdasarkan pemeriksaan oleh pihak yang berwenang terbukti mencemari lingkungan sekitar,
kami bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat ini saya buat dengan tidak ada unsur paksaan dari siapapun.
Terima kasih
Makassar,………………………….
materai Rp.6000,-
………………………
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA BERPRAKTIK DI KLINIK
(dibuat oleh semua dokter yang bekerja di klinik)
Nama : ………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………
No. Telp / HP : ………………………………………………………………
Nama Perusahaan : ………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………
Pendidikan terakhir : ………………………………………………………………
Waktu Praktik : Hari………….. Jam…………………………………………
Dengan ini menyatakan bersedia berpraktik di klinik………………...
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, ………………………….
Yang Menyatakan
……………….
(Jabatan)
KOP
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
KLINIK PRODYA CARE
DENGAN
PUSKESMAS ..................
Nomor :........................
Nomor : / / /2019
Pada hari ini tanggal bulan tahun 2019, yang bertanda tangan di bawah ini :
1. dr............., Kepala KLINIK PRODYA CARE yang berkedudukan di Jalan
Rappocini Raya No. 10 Makassar dalam hal ini bertindak sebagai Kepala KLINIK
PRODYA CARE dalam jabatannya tersebut, yang selanjutnya disebut sebagai “PIHAK
PERTAMA”
2. ……………………………, Kepala Puskesmas ................. yang berkedudukan dan
berkantor di ................., dalam hal ini bertindak selaku Kepala Puskesmas ...............
jabatannya tersebut yang untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”
Bahwa “PIHAK PERTAMA” dan “PIHAK KEDUA” secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK” dan secara sendiri-sendiri disebut:PIHAK”
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerja sama (selanjutnya disebut
“ Perjanjian”) dengan ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam perjanjian ini.
PASAL 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah ini
memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Rujukan adalah kegiatan mengirim pasien dari PIHAK PERTAMA ke PIHAK KEDUA
sehubungan dengan keterbatasan sarana dan prasarana, serta kompetensi PIHAK
PERTAMA
2. Surat rujukan adalah surat pengantar dari PIHAK PERTAMA yang berisi data nama,
umur, jenis kelamin, alamat, diagnosa penyakit, dan terapi yang telah diberikan kepada
pasien, dan tanggal rujukan, yang ditujukan kepada PIHAK KEDUA di poli yang sesuai
dengan kasus pasien. Surat rujukan harus ditanda tangani oleh dokter yang memeriksa
disertai nama jelas dari dokter tersebut.
3. Pasien adalah semua orang yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan baik di
PIHAK PERTAMA maupun di PIHAK KEDUA
4. Surat Rujukan Balik adalah surat pemberitahuan dari PIHAK KEDUA ke PIHAK
PERTAMA atas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien yang dirujuk dan
mengembalikan pada PIHAK PERTAMA untuk penanganan selanjutnya.
5. Surat keterangan masih dalam perawatan adalah surat yang dikeluarkan oleh PIHAK
KEDUA yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA, yang berisi keterangan bahwa pasien
yang dirujuk oleh PIHAK PERTAMA masih memerlukan perawatan PIHAK KEDUA
untuk diagnosa yang sama, sehingga pasien tidak harus meminta surat rujukan lagi dari
PIHAK PERTAMA.
6. Program Rujuk Balik (PRB) adalah program pelayanan penyakit kronis bagi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
7. Surat Elijibilitas Peserta (SEP) adalah surat yang dikeluarkan oleh BPJS atau BPJS Center
yang ada di Rumah Sakit bagi peserta JKN yang berobat di Rumah Sakit
8. Penilaian kinerja adalah bentuk evaluasi atas pelayanan yang telah diberikan dan diterima
dalam proses rujukan oleh PARA PIHAK dalam kurun waktu tertentu, dengan tujuan
memperbaiki mutu pelayanan PARA PIHAK.
Pihak Pertama
Pihak Kedua
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama dalam pelayanan kesehatan bagi pasien
penjaminan maupun pasien umum.
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
Ruang lingkup perjanjian ini meliputi pemberian Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut bagi pasien
yang dirujuk oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan kewenangan dan kompetensi PIHAK
KEDUA
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pihak Pertama
Pihak Kedua
PASAL 5
MEKANISME PROSEDUR PELAYANAN IMUNISASI
Mekanisme Prosedur Pelayanan Imunisasi meliputi; Pelayanan Pelayanan Imunisasibagi Balita
Penduduk Kabupaten Tangerang; Penanganan KIPI (Kejadian Ikutan PascaImunisasi); Pengadaan
Vaksin bersumber dari APBN; dan Pengawasan danPembinaan Limbah limbah vaksin dan limbah
tajam pasca imunisasi.
(1) Pelayanan Imunisasi bagi Balita penduduk Kabupaten Tangerang, meliputi :
a. Setiap RS/Klinik/DPS/BPS/…………………….di Kabupaten Tangerang terbuka untuk
memberi pelayananan imunisasi dasar bagi balita darimasyarakat miskin dan atau masyarakat
umum .
b. RS/Klinik/DPS/BPS/…………………… dan UPT Puskesmas …………………….dapat
bekerjasama dalam pelayanan imunisasi yang bersifat massal seperti dalam kegiatan
ORI, BLF, Sub-PIN dan PIN dengantembusan disampaikan ke Dinas Kesehatan.
c. UPT Puskesmas dan RS/Klinik/DPS/BPS/……………………. saling tukar menukar
informasi secara berkala dengan format pelaporan yang disepakati.
(2) Penanganan KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) meliputi :
a. RS/Klinik/DPS/BPS/…………………….yang mengalami kasus KIPI melaporkan pada UPT
Puskesmas …………………… dengan tembusan disampaikan ke Dinas Kesehatan.
b. UPT Puskesmas ……………… .... /RS/Klinik/DPS/BPS/……………………. Yang
menemukan kasus KIPI, maka berkewajiban untuk saling bertukar informasi agar segera di
tindak lanjuti.
c. UPT Puskesmas ………………..../RS/Klinik/DPS/BPS/……………………. Yang berada
dalam satu wilayah saling bekerja sama dalam penanganan KIPIdalam hal tenaga sarana dan
pra sarana.
(3) Penggunaan Pengadaan Vaksin bersumber dari APBN adalah sebagai berikut :
a. UPT Puskesmas………………..../RS/Klinik/DPS/BPS/…………………….yang berada
dalam satu wilayah bekerjasama secara cepat , komfrehensif danterencana dalam hal
perencanaan jumlah sasaran, jumlah vaksin, ADS, safetybox, peralatan coldchain di instansi
masing-masing.
b. RS/Klinik/DPS/BPS/…………………….hanya dapat meminta kebutuhan vaksin kepada UPT
Puskesmas yang berada dalam satu wilayah kecamatan.
c. UPT Puskesmas ……………………….dapat meminta laporan data sasaran imunisasi yang
dilayani pada RS/Klinik/DPS/BPS/……………………. Terkait penggunaan vaksin.
(4) Pengawasan dan Pembinaan Limbah limbah vaksin dan limbah tajam pasca imunisasiadalah
sebagai berikut:
a. Dinas Kesehatan cq. UPT Puskesmas……………… melakukan kegiatan pengawasan dan
pembinaan secara berkala pada RS/Klinik/DPS/BPS/…………………….…. terkait kegiatan
pelayananimunisasi.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memfasilitasi peningkatan kapasitas petugas
RS/Klinik/DPS/BPS/…………………….…. tentang imunisasi.
PASAL 6
TATA CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada pihak pertama berupa bahan yang
siap diperiksa (sampel) dan atau bahan yang belum siap diperiksa ( specimen ).
2. Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama harus memenuhi
persyaratan pengiriman specimen/sampel yang telah ditetapkan, yaitu sesuai dengan Daftar
Pemeriksaan Rujukan yang dibuat oleh Pihak Pertama.
3. Bahan pemeriksaan yang dikirim oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama harus dilengkapi
dengan data yang lengkap, antara lain:
a. Identitas pasien : nama, jenis kelamin, umur
b. Nama dokter yang menghendaki pemeriksaan laboratorium
c. Jenis pemeriksaan
d. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan
e. Kondisi pasien saat bahan pemeriksaan diambil (misal; puasa, sedang menjalani
therapy/pengobatan tertentu, dsll )
f. Kondisi bahan ( misal : volume, warna, bau, viscositas, jangka waktu penyimpanan, suhu
penyimpanan, dll )
4. Apabila bahan dan atau identitas pemeriksaan yang diterima oleh Pihak Pertama dari Pihak
Kedua tidak memenuhi persyaratan atau tidak lengkap, maka Pihak Pertama berhak melakukan
hal – hal sebagai berikut :
a. Melakukan konfirmasi, apabila data berupa identitas dan atau informasi tentang bahan
pemeriksaan tidak lengkap, terhadap keadaan ini. Pihak Kedua akan melengkapi data yang
dibutuhkan oleh Pihak Pertama secara tertulis.
b. Menolak bahan pemeriksaan apabila kondisi bahan pemeriksaan tidak sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan sebagaimana diatur dalam Daftar Pemeriksaan Rujukan,
penolakan atas bahan pemeriksaan harus dilakukan secara tertulis dengan menjelaskan
sebab atau alasan penolakan tersebut.
5. Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama akan diambil oleh
Pihak Pertama ke lokasi Lab RS ………………………….
6. Waktu penerimaan bahan pemeriksaan oleh Pihak Pertama adalah sebagai berikut :Hari Senin
s.d Sabtu ; pukul 07.30 s.d 20.30 WIBHari Minggu / libur : Pukul 08.00 s.d 19.00
WIB
7. Kedua belah pihak wajib melaksanakan / mematuhi ketentuan dalam perjanjian ini dengan
penuh tanggung jawab dan ketentuan lainnya yang berlaku sebagai standar pelayanan
Laboratorium ataupun standar prosedur yang berlaku.
MASA BERLAKU
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditanda tangani dan berlaku selama ............ tahun dan akan
ditinjau kembali apabila ada ketidak sesuaian.
PASAL 6
KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE )
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah : suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan
atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK yang mengalaminya tidak dapat
melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam kesepakatan ini. Keadaan
Memaksa (Force Majeur) tersebut meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan
maupun yang tidak dinyatakan), pemberontakan, huru hara, pemogokan umum,kebakaran dan
kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan kerjasama ini.
Dalam hal terjadi Force Majeur, maka pihak yang terhalang untuk melaksanakan kewajibannya
tidak dapat dituntut oleh PIHAK lain. PIHAK yang terkena Force Majeur wajib memberitahukan
adanya peristiwa Force Majeur tersebut kepada PIHAK lain secara tertulis paling lambat 7 ( tujuh
) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeur, yang dikuatkan oleh surat keterangan
dari pejabat yang berwenang yang menerangkan adanya peristiwa tersebut. PIHAK yang terkena
Force Majeur wajib mengupayakan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajiban
sebagaimana diatur dalam kerjasama ini segera setelah peristiwa Force Majeur berakhir.
Apabila peristiwa Force Majeur tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga oleh
PIHAK yang mengalami Force Majeur akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender,
maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu kerjasama ini.
Semua kerugian dari biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat terjadinya Force
Majeur bukan merupakan tanggungjawab PIHAK lain.
PASAL 7
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini PARA PIHAK mersaa perlu melakukan
perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK yang
dituangkan dalam Addendum Perjanjian Kerjasama ini yang merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari perjanjian ini.
Pihak Pertama
Pihak Kedua
PASAL 8
PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur kemudian oleh
PARA PIHAK berdasarkan musyawarah dan kemudian mencantumkannya dalam addendum
(perjanjian tambahan) yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian
ini.
(2) Segala perubahan, pencabutan atau pembatalan baik untuk sebagian atau keseluruhan terhadap
hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini hanya dilakukan atas persetujuan tertulis dari PARA
PIHAK.
(3) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama.
Pihak Pertama
Pihak Kedua
PARA PIHAK yang dituangkan dalam Addendum Perjanjian ini yang merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Pihak Pertama
Pihak Kedua
KOP PERUSAHAAN
PROPOSAL TEKNIS
A. Struktur organisasi klinik
DIREKTUR UTAMA
.........................
PENANGGUNG
JAWAB KLINIK
...........................
C. Denah lokasi
D. Denah ruangan klinik
WC TEMPAT PARKIR
R. PENDAFTARAN
KANTOR
R. TUNGGU
APOTEK
R. TINDAKAN LABORATORIUM
R. DOKTER
TANGGA TANGGA
LANTAI 1 LANTAI 2
3. RUANG TINDAKAN
Spuit Gunting perban
Jarum No 12, 14, 20 Gunting oprasi
Jarum sirugi Dressing jar dan tutup
Benang otot, benang sutra Instrumen aparatus
Pemegang jarun sirugi Sikat tangan
Arteri klem 14 cm lurus Pita pengukur tinggi
koren tang Lakan plastik
Pinset biasa Spuit Glicerin
Pinset sirugi Tempat cuci tangan & standar
Spigmomanometer 300 Hg Scalpel
Baterai/lampu senter Irigator
Cateter nelaton Penggantung infus
Basin kidney HB sahli
Penekan lidah metal Apparatus tempat korentang
Gunting lurus Set infus
4. RUANG ADMINISTRASI
Meja tulis
Kelengkapan lain
5. RUANG FARMASI
Lemari Obat
Rak Obat
Wastafel
6. PERALATAN LAIN-LAIN
Alat Pemadam harus berfungsi dengan baik
Papan Nama klinik terbaca jelas
instalasi sanitasi;
instalasi listrik;
ambulans, khusus untuk Klinik yang menyelenggarakan rawat inap;
sistem gas medis;
sistem tata udara;
sistem pencahayaan;
prasarana lainnya sesuai kebutuhan
TARIF KAMAR/RUANG
No. KELAS VISIT MAKAN KAMAR JUMLAH
1 Kelas I Rp. Rp. Rp. Rp.
2 Kelas II Rp. Rp. Rp. Rp.
3 Kelas III Rp Rp. Rp. Rp.
I. Pasfoto berwarna dokter penanggung jawab ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar