Anda di halaman 1dari 9

BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)

PANCAKE DURIAN

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan Lanjutan

Dosen pengampu :

Wely Hadi Gunawan, S.E., M.M

Kelompok : 5

Nama Anggota :

Fikri Hikayat

Redi Rohmat T

Reggi Arya P

Zazkia Chairunisa

Manajemen 2F

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2019
BAB 1
Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah


Kita hidup di zaman teknologi yang telah berkembang pesat yang membuat bisnis juga ikut
berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang bisnis sudah banyak menggunakan
teknologi. Di era ini, kita dituntut untuk bisa menciptakan peluang kecil menjadi besar dengan
inovasi kreatif dan tentu saja instan. Untuk mewujudkannya, kita harus mempunyai
perencanaan yang matang agar sesuai dengan harapan. Untuk menggambarkan dan
menjelaskannya kita perlu model bisnis.
b. Tujuan Makalah
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam mata kuliah
kewirausahaan lanjutan dan menambah pengetahuan tentang model bisnis terutama business
model canvas.
c. Rumusan Masalah
1. Apa itu business model canvas?
2. Apa saja elemen dalam business model canvas?
3. Bagaimana penerapan business model canvas terhadap usaha yang dijalankan?
4. Apa dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari bisnis yang dijalani?
BAB 2
Pembahasan

Business model canvas pertama kali dikemukakan oleh Alexander Ostwalder dalam bukunya
yang berjudul BUSINESS MODEL GENERATION. Business model canvas adalah alat yang
digunakan untuk menyederhanakan konsep model bisnis yang rumit agar dapat dimanfaatkan oleh
sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan memahami model bisnis
dengan lebih sistematis. Sumber lain menyebutkan bahwa model bisnis kanvas adalah sebuah strategi
bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain, kemudian menyederhanakan
beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh.

Dalam bukunya, Alexander Ostwalder menyatakan bahwa ada 9 elemen model bisnis yang
sederhana dan mudah dimengerti. Yaitu:

1. Costumer Segments
Elemen ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi
target bisnis.
2. Value Propositions
Elemen ini membahas tentang manfaat yang akan didapat oleh pelanggan jika memilih
bisnis kita. Dan juga dapat membahas tentang keunikan atau keistimewaan dari bisnis
kita.
3. Channels
Cara penyampaian yang tepat agar value propositions sampai dengan baik pada costumer
segment.
4. Costumer Relationship
Cara menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan. Hubungan yang
baik dengan pelanggan dimaksudkan agar pelanggan merasa puas dan tidak mudah
berpaling.
5. Revenue Stream
Pengelolaan pendapatan yang harus maksimal agar mendapat keuntungan yang maksimal
juga. Tidak ada kekurangan bahan baku ataupun masalah lain yang mengakibatkan
kerugian untuk perusahaan.
6. Key Resources
Pengelolaan sumber daya bisnis yang maksimal. Dimulai dari bahan baku hingga SDM.
7. Key Activities
Elemen ini dilakukan untuk menciptakan value propositions.
8. Key Partnership
Hubungan yang baik tidak hanya dibangun dengan pelanggan. Tetapi dengan supplier
agar menciptakan siklus bisnis yang sesuai dengan ekspektasi.
9. Cost structure
Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalankan menjadi lebih hemat
dan bisa meminimalkan resiko kerugian.
BUSINESS MODEL CANVAS
PANCAKE DURIAN

1. Costumer Segment.
a. Pasar Ceruk.
Pancake Durian Kuningan memiliki target melayani pasar ceruk yang menyasar segmen
pasar spesifik. Segmen pasar dari Pancake Durian Kuningan ini adalah semua kalangan
penyuka buah durian yang ingin selalu menikmati durian walaupun bukan musimnya.
2. Value Propositions
a. Merubah Kebiasaan Konsumen
Pada awalnya pelanggan hanya membeli durian per buah yang tentu saja itu cukup
membuat sebagian pelanggan bingung caranya dibawa pulang. Karena baunya cukup
mengganggu dan kulitnya yang cukup tajam. Maka timbulah ide untuk membuat Pancake
Durian Kuningan yang sudah di packaging dengan baik dan tidak perlu repot membawa
buah durian dengan semua kesulitannya.
b. Inovsai Produk
Pancake Durian Kuningan ini berbahan dasar adonan pancake yang tentunya terjamin
kebersihannya. Adonan pancake ini dibuat setipis mungkin agar para penikmat dapat
menikmati durian ini tanpa terganggu dengan adonan pancake yang tebal.
c. Packaging yang sesuai dengan standar kebersihan.
Selain untuk membuat pelanggan tertarik dari bentuk packaging, kami juga sangat
memperhatikan aspek kebersihan agar pelanggan terbebas dari apapun yang membuat
pelanggan mengalami kesulitan.
3. Channels.
a. Sosial Media
Pancake Durian Kuningan aktif di sosial media seperti intstagram, twitter, dan facebook
untuk berinteraksi dengan pelanggan dan memberi info produk yang akan dikeluarkan.
4. Costumer Relationship
a. Jasa Pesan Antar
Jasa ini kami gunakan untuk memberikan kemudahan bagi konsumen yang malas untuk
datang ke tempat produksi. Dan juga ada gratis ongkir untuk wilayah 0-3km dari tempat
produksi kami.
b. Voucher
Kami juga memberikan voucher kepada pelanggan khususnya saat pembelian ulang
sebanyak 10x pembelian. Setiap pembelian, kami akan menstamp kartu pelanggan yang
membawa kartu tanda pembelian. Jika stamp kartu telah penuh (10 buah), maka
pelanggan berhak mendapat 1 box Pancake Durian Kuningan.
5. Revenue Stream
a. Pembayaran Tunai
Pembayaran terhadap pembelian dari pelanggan dilakukan secara tunai. Setiap kali
produksi berkisar antara Rp. 700.000-Rp. 1.050.000
6. Key Resources
a. Tempat dan Peralatan Produksi
Untuk tempat penjualan, kami belum memikirkan karena masih butuh biaya yang besar.
Juga untuk peralatan produksi kami masih terbatas. Namun dapat dipastikan itu bersih.
b. Pegawai
Untuk sekarang, kami masih membuat nya sendiri dan mengantarkannya sendiri.
c. Modal
Kami menggunakan modal yang terbatas. Karena ini usaha dari sisa uang yang disisihkan
untuk memulai usaha.
7. Key Activities
a. Produksi
Tahap ini dimulai dari pembelian bahan baku dengan kualiatas yang baik. Kami hanya
membeli bahan baku ketika akan produksi saja.
b. Pemasaran
Dimulai dengan melakukan kegiatan promosi terhadap target pasar penyuka durian.
Promosi dengan menggunakan voucher dan diskon diharapkan dapat menarik pelanggan
untuk membeli.
c. Monitoring
Kami selalu melakukan evaluasi ketika akan memulai produksi baru. Sehingga dapat
mengetahui kekurangan apa yang terjadi pada produksi sebelumnya.
8. Key Partnership
a. Supplier
Kami harus pandai berkomunikasi dengan supplier agar dapat mensupply bahan baku
jangka panjang.
9. Cost Structure
a. Biaya Tetap
Meskipun penjualan dan produksi mendapatkan keuntungan yang berbeda, kami setiap
bulan mengeluarkan biaya tetap seperti pembayaran listrik, dan fasilitas lain.
Key Activities
Key Resources
Key Partners
1. Membeli hasil panen durian
1. Lahan kebun durian.
1. Petani Durian dari petani.
2. Alat pengolahan yang streril.
2. Pengepul Durian 2. Mengupas dan memisahkan
3. Toko kue daging durian dari biji.
3. Proses pengolahan.

Value Proposition Costumer Relationship Channels


1. Pancake Durian Kuningan 1. Jasa pesan antar. 1. Media sosial
sebagai produsen makanana 2. Voucher diskon
olahan durian.

Cost Structure
Revenue Streams
Costumer Segments
1. Bahan baku durian segar
1. Pembayaran yang dilakukan
1. Pecinta olahan durian 2. Proses pengolahan produk
secara tunai oleh pelanggan.
3. Biaya kemasan dan packaging
Setiap bisnis itu pasti mempunyai dampak bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Baik itu
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif sosial itu dilihat dari manfaat memakan buah
durian yang dapat mengatasi berbagai penyakit seperti sembelit, anemia, mengatasi nafsu makan,
menstabilkan gula dalam darah. Namun, dibalik itu juga, buah durian mengakibatkan gangguan
kehamilan, pemicu stroke, dan gangguan pencernaan.

Untuk dampak positif di bidang lingkungan, limbah kulit durian ini bisa dijadikan sebagai
arang aktif. Arang aktif adalah senyawa karbon yang memiliki daya serap tinggi yang biasa digunakan
untuk filtrasi pengolahan air layak pakai, menyaring udara dari zat beracun, menyerap limbah
berbahaya dari hasil limbah industri. Sedangkan dampak negatif bagi lingkungan adalah masih sedikit
orang yang dapat memanfaatkan limbah kulit durian ini. Sehingga dibiarkan menjadi sampah begitu
saja. Tentu saja ini akan membuat sampah menjadi semakin menumpuk dan bukan tidak mungkin
akan menimbulkan bau tidak sedap.

Untuk dampak positif di bidang ekonomi adalah meningkatkan nilai ekonomis dari adanya
pemanfaatan limbah kulit durian. Juga ini tentu akan membantu untuk mengurangi pengangguran.
Adapun dampak negatif di bidang ekonomi bisnis ini adalah karena sekarang musim hujan, pohon
durian gagal berbunga. Itu menyebabkan harga durian semakin merangkak naik. Tentu saja ini
berpengaruh terhadap produksi Pancake Durian Kuningan.
BAB 3

PENUTUP

a. Kesimpulan

Business model canvas pertama kali dikemukakan oleh Alexander Ostwalder dalam bukunya
yang berjudul BUSINESS MODEL GENERATION. Business model canvas adalah alat yang
digunakan untuk menyederhanakan konsep model bisnis yang rumit agar dapat dimanfaatkan oleh
sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan memahami model bisnis
dengan lebih sistematis. Ada 9 elemen business model canvas.

1. Costumer Segments
2. Value Propositions
3. Channels
4. Costumer Relationship
5. Revenue Stream
6. Key Resources
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost structure

Karena semua bisnis memiliki dampak, kami juga memperhatikan dampak. Khususnya di
bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai