Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

STUDI KELAYAKAN PRODUKSI DIMSUM


KEWIRAUSAHAAN

disusun oleh:

KELOMPOK 4
Fia Azmi Kamila (P17325118031)
Rinjani Permatasari (P17325118032)
Intan Purnamasari (P17325118033)
Winda Fadila (P17325118034)
Diyanah Hanifah (P17325118035)
Tara Jahovah (P17325118037)
Insyra Putri Ramadhani (P17325118038)
Devina Putri Rahayu (P17325118040)
Putra Agung Azhari (P17325117074)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KESEHATAN GIGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan


manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup.
Pada zaman primitif, manusia memakan sesuatu yang memang bisa dimakan
dan hanya diolah dengan sangat sederhana, namun karena kemajuan zaman,
manusia mendapat hasrat untuk mendapat cita rasa yang lebih dari makanan
yang disantapnya. Karena itulah, dalam pengolahan makanan, manusia
melakukan banyak inovasi, seperti menemukan bumbu, bahan makanan yang
baru, maupun cara pengolahannya. Dimsum adalah salah satu makanan ringan
yang berasal dari negera China yang biasa disajikan dengan cara dikukus
maupun digoreng. Makanan ini biasa dinikmati bersama saat minum teh (yam
cha). Penyajiannya yang praktis dan penyediaan kalori yang cukup tinggi,
sebesar 138 kal /100g membuat dimsum banyak diminati masyarakat yang
menerapkan gaya hidup praktis. Keunikan yang dimiliki dimsum merupakan
daya tarik utama makanan khas China ini untuk bersaing dalam bidang kuliner
di Indonesia.

Namun biasanya dim sum hanya dijual di restoran China saja,


sehingga untuk masyrakat kecil akan kesulitan untuk mendapatkannya.
Sehingga, usaha dim sum ini memiliki potensi pasar yang bagus karena dijual
dengan harga yang lebih terjangkau
BAB II
ISI

1. Identifikasi dan Analisis Pasar


a. Calon konsumen
 Sasaran Masyarakat khususnya mahasiswa
b. Produk
 Produk makanan
 Dim sum
 bahan tersedia (ayam udang wortel dll
 sebagai cemilan
c. Harga
 Harga dapat terjangkau oleh calon konsumen
 Harga menguntungkan bagi produsen
d. Distribusi
 Media sosial yang dikelola langsung oleh produsen
 Tersedia juga di Grab dan Gojek

2. Aspek Pemasaran
Dimsum merupakan makanan yang berasal dari china dan digemari
hampir semua kalangan masyarakat. Namun, biasanya dimsum hanya dijual di
restoran china saja, sehingga untuk masyarakat kecil kesulitan untuk
mendapatkannya. Sehingga usaha dimsum dalam skala kecil ini dengan
produksi sendiri dalam bentuk Frozen food bisa dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat kecil dengan harga yang lebih terjangkau.
Frozen dimsu yang kami produksi dijual dengan harga berkisar Rp20.000 s/d
35.000/pack, dimana satu pack berisi 4-6pcs frozen dimsum.
Promosi dilakukan dengan memanfaatkan media social seperti
Instagram, twitter, whatsapp ataupun tiktok. Pembelian dimsum juga dapat
dilakukan offline dengan mendatangi rumah produksi maupun secara online
dengan berkersama dengan jasa pesan antar makanan seperi Gojek atau Grab.

3. Aspek Teknis dan Teknologi


a. Rencana
1) Rencana jangka pendek : Memperluas pemasaran ke luar kota
misalnya
2) Rencana jangka panjang : Membuka sebuah store atau cafe
b. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan
1) Rumah Produksi
 Kulkas
 Freezer Box
 Etalase
 Lemari / Rak
 Meja panjang
 AC
2) Proses Produksi
 Kompor gas
 Penggiling daging 250k
 Panci kukusan 250
 Blender bumbu 150
 Food vacuum sealer machine 250k
 Plastik vacuum 1000/pcs
 Perlengkapan lainnya
c. Lokasi
Lokasi usaha rumah produksi dimsum berada di daerah perumahan Riung
Bandung, Kota Bandung.

4. Aspek Manajemen Operasioanal


A. SDM
Agar usaha ini dapat berjalan lancar sehingga kami membutuhkan
sekurang-kurangnya 6 orang tenaga kerja, yang terbagi menjadi
beberapa bagian :
 Keuangan : 1 orang
 Pemasaran : 2 orang
 Produksi : 3 orang
B. Kegiatan dan jadwal pelaksanaan
Produksi dilakukan dari hari Senin sampai Jumat dimulai dari
jam 08.00 sampai 15.00 WIB baik bagian produksi dan pemasaran.

5. Aspek Ekonomi dan Keuangan


A. Manfaat Sosial dan Ekonomi
1) Membangun keuntungan dari usaha
2) Produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi
3) Memperkenalkan makanan yang mungkin baru disuatu wilayah
dengan kualitas yang baik dan sehat
4) Dapat memberdayakan masyarakat yang belum memiliki
pekerjaan
B. Kebutuhan Dana Modal Awal dan Modal Kerja
1) Modal Awal
- Kulkas Rp3.500.000
- Freezer Box 2 unit Rp5.000.000
- Etalase Rp 400.000
- Lemari / Rak Rp 400.000
- Meja panjang Rp 550.000
- AC 2 unit Rp5.000.000
- Kompor gas 2 unit Rp3.000.000
- Penggiling daging Rp 350.000
- Panci kukusan Rp 350.000
- Blender bumbu Rp 150.000
- Food vacuum sealer machine Rp 250.000
- Mesin pres plastik Rp 150.000
- Lain-lain Rp2.000.000
Total Rp20.200.000
2) Modal Kerja
Modal yang digunakan dalam biaya produksi. Kami memiliki 8
jenis dimsum, dimana dalam sekali produksi menghasilkan
20pcs/item. Dalam 1 bulan kami melakukan produksi kurang lebih
8 kali produksi sehingga menghasilkan 1280 pcs dari semua item.
Dengan rincian biaya :
- Bahan Produksi Rp3.456.000
- Plastik vakuum (1000/pcs) Rp1.280.000
- Kemasan lain (500/pcs) Rp 640.000
Total Rp5.376.000
3) Modal Operasional (selama 1 bulan)
- Biaya 6 Karyawan Rp21.000.000
- Listrik Rp 200.000
- Air Rp 150.000
- Telepon Rp 300.000
Total Rp21.650.000

Total Modal Keseluruhan Rp47.226.000

6. Aspek Yuridis
Untuk menjalankan usaha ini, kami akan meminta surat izin kepada
RT/RW dan Kelurahan setempat sebagai lembaga yang berwenang. Hal ini
dimaksudkan agar rumah produksi dimsum yang kami dirikan ini memiliki
nilai kekuatan hukum sebagai suatu badan usaha.
Karena Frozen food merupakan jenis produksi rumah tangga yang
memerlukan label sehat atau diakui oleh BPOM maka demi keberhasilan
produksi rumahan yang kami buat, sangat perlu untuk memiliki sertifikat
PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga) untuk menjamin konsumen dengan
kualitas produk yang kami produksi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, hal – hal tersebut menjadi peluang usaha yang
cukup besar untuk mendirikan rumah produksi dimsum di daerah perumahan Riung
Bandung. Berkaitan dengan pelaksanaan usaha dimsum ini, pihak RT/RW dan
kelurahan juga terlibat dalam memberikan izin untuk kelancaran usaha dimsum ini.

Anda mungkin juga menyukai