Pendahuluan
a. Latar belakang
Manajemen sumber daya manusia bukanlah suatu yang baru dilingkungan suatu
organisasi, Khususnya dibidang bisnis. Dimana sumber daya manusia adalah potensi
yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di
dalam organisasi bisnis yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real), secara
fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi pada setiap perusahaan,
faktor sumber daya manusia merupakan bagian yang cukup penting dalam mencapai
tujuan organisasi, baik itu perusahaan besar maupun kecil jadi bagaimana pun
perusahaan memiliki peralataan yang modern dengan teknologi tinggi, manusia
merupakan faktor penggerak, tanpa manusia suatu perusahaan tidak akan berfungsi.
Tujuan memahami dan mempelajari manajeman sumber daya manusia sebagai suatu
pengetahuan yang diperlukan untuk memiliki kemampuan analisis dalam menghadapi
masalah-masalah sumber daya manusia khususnya dibidang organisasi, karena setiap
organisasi memiliki tiga komponen pokok yaitu personalia, fungsi dan faktor fisik
yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
mewujudkan produktifitas yang maksimal yang tidak mungkin lepas kaitannya
dengan manusia, dimana hidup manusia dapat tercukupi dengan cara berkerja dan
mendapatkan dengan kemampuan fisik dan skis dan manusia itu sendiri.
Peningkatan praktek SDM atau Sumber Daya Manusia adalah hal yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam manajemen sebuah organisasi baik berupa
rancangan program untuk manajer maupun karyawan. Kegiatan program peningkatan
dan pengembangan SDM memiliki tujuan yang direalisasikan dalam rangkaian
kegiatan terstruktur yang sistematis. Tujuan serta manfaat program peningkatan dan
pengembangan SDM ini berguna untuk meningkatkan keahlian atau skill manajer
ataupun karyawan yang berkaitan dengan pekerjaan agar kualitas performa mereka
meningkat sehingga memberikan manfaat bagi kemajuan perusahaan atau lingkungan
organisasi mereka.
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah disampaikan, pengembangan sumber
daya manusia sangat penting dalam sebuah organisasi sehingga penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Rancang bangun program peningkatan praktek
manajemen SDM dalam suatu perusahaan” disini penulis studi kasusnya yaitu “Ayam
Goreng Nelongso cabang Jogja”
b. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah ialah:
Apa saja proses yang dilakukan dalam peningkatan praktek manajemen SDM
dalam suatu perusahaan studi kasus “Ayam Goreng Nelongso cabang Jogja”?
c. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui proses yang dilakukan dalam peningkatan praktek
manajemen SDM dalam suatu perusahaan studi kasus “Ayam Goreng
Nelongso cabang Jogja”?
d. Jenis data
Data yang digunakan adalah data primer. Dalam Sugiyono (2010) mengatakan
bahwa data primer adalah data yang langsung diberikan oleh sumber data
(responden). Data primer tidak ada pengolahan sebelumnya karena data ini akan
diolah langsung oleh peneliti.
e. Metode pengumpulan data
Terdapat banyak metode dalam pengambilan data. Menurut Sugiyono (2010)
terdapat 4 (empat macam) metode pengambilan data, yaitu observasi, wawancara,
dokumentasi, dan gabungan/trianggulasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode wawancara dan observasi atau pengamatan langsung. Observasi menurut
Hadi (dalam Sugiyono) menjelaskan bahwa observasi merupakan suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting
ialah proses-proses pengamatan dan ingatan.
f. Teknik analisis
Data yang terdapat pada penelitian ini adalah data kualitatif yang dimana data
sudah dikumpulkan dengan observasi melalui wawancara dengan manajer Ayam
Goreng Nelongso cabang Jogja sehingga dapat memperoleh data pada penelitian
kualitatif.
2. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Ayam Goreng Nelongso
Mangrove Printing adalah perusahaan yang bergerak di bidang Digital Printing yang
berbasis di Yogyakarta. Mangrove Printing yang berdiri dari tahun 2002 ini termasuk
salah satu perusahaan Digital Printing yang terkemuka di Indonesia, sudah banyak
menangani order dari customer yang tersebar luas di Indonesia dengan sistem order
online maupun offline.
Sementara Visi Mangrove Printing salah satunya ialah menjadikan Mangrove
Printing sebagai Best Service Company in Indonesia. sedangkan Misi nya adalah
mengajak generasi muda Indoensia untuk terus berkembang dan memperbaiki diri setiap
harinya.
Mangrove Printing Percetakan terkemuka di Indonesia, sudah sangat berpengalaman
dalam dunia percetakan, dan sudah memiliki banyak klien baik di dalam negeri maupun
diluar negeri. dari skala kecil maupun skala besar. Semua customer yang order akan
dilayani dengan baik tanpa terkecuali. Mangrove Printing menawarkan jasa cetak-cetak
banner/baliho/spanduk dan cetak-cetak kebutuhan lainnya, seperti Brosur, Kartu nama,
Block Note, Sertifikat, Kop Surat, ID Card, Roll Banner, X Banner, Mini X Banner, Pin,
Gantungan Kunci, Mug, Plakat, Spanduk, Backdrop, Event Desk, Branding Mobil,
Undangan, Kalender dan masih banyak lagi yang lainnya. kelebihan Mangrove Printing
dibandingkan dengan Digital Printing yang lain yang paling menonjol adalah Mangrove
Printing menawarkan harga printing yang relatif murah dibandingkan yang lain.
Belum puas dengan kesuksesan yang diraih Mangrove Printing, Rizki Akbar salah
satu pendiri Mangrove Printing mengajak Satrio Wicaksono Wironagoro untuk
mendirikan Mangrove Inspiration sebagai anak perusahaan Mangrove Printing yang
bergerak di bisnis penerbit, penjualan buku dan pelatihan.
Mangrove Inspiration ini
Pada awalnya mas nanang dan istrinya berjualan aneka lalapan di daerah karang
ploso. Karna berada desa kecil, maka kurang laku akhirnya pindah di pujasera sukarno
hatta dengan berjualan aneka olahan bebek. Karna harga kulakan bebek yang mahal,
sehingga harga jualnya pun mahal sehingga kurang terjangkau dengan kantong konsumen
yg notabene adalah mahasiswa karna lokasi warung ada di sekitar dekat kampus maka
mas nanang dan istrinya memutuskan menambah olahan produknya dengan berjualan
ayam. Dan untuk menarik perhatian konsumen, karna saat itu banyak sekali competitor
yang berjualan ayam goreng maka mas nanang menamakan produknya dengan nama
ayam goreng nelongso dengan pertimbangan namanya unik dan mudah di ingat dan harga
1 porsi di bandrol Rp 5.000 dengan komposisi setiap menunya (ayam+sayap+ceker)
karna menu ini merupakan identitas/ciri khas ayam goreng nelongso maka menu dan
harga bertahan sampai sekarang dengan porsi terbatas karna hanya untuk menarik
perhatian konsumen.
Pada saat itu dengan pertimbangan agar produknya cepat laku dan dikenal oleh
konsumen maka mas nanang melakukan penjualan dengan delivery order, yang saat itu
banyak rumah makan yang belum melakukan penjualan dengan cara delivery order
dengan menyebar brosur ke kos/perumahan/kampus dan apartemen sekitar warung dan
kampus. karena istrinya seorang pegawai maka mas nanang saat pagi memasak
berbelanja dan berjualan sendiri sampai sore hari, setelah istrinya pulang kerja maka
istrinya yang berjualan dan mas nanang yang sebar brosur dan melayani delivery order.
Sampai pada suatu saat banyak sekali permintaan delivery dan warungnya semakin
ramai dan banyak orang yang tau, bahkan menjadi pelanggan dari hasil menyebarkan
brosur ke kampus kampus dan akhirnya banyak pelanggan yang mencoba dan cocok.
Akhirnya mereka memasang karyawan freelance mahasiswa dengan fee bonus dari hasil
penjualan yang berhasil di lakukan oleh sale. Sehingga selang waktu semakin banyak
freelance/sales delivery yang ikut bergabung, dan permintaan delivery juga semakin
banyak, outlet juga semakin ramai.
Berawal dari situlah orang mulai mengenal ayam goreng nelongso terutama di
kalangan anak muda kampus dan selang waktu 4 bulan tempat tersebut di jual oleh
pemilik kepada pengembang dan dijadikan ruko, maka mas nanang di minta pindah oleh
pemilik tempat akhirnya mas nananag pindah ke pujasera sebelahnya yaitu pujasera
sukarno hatta dengan karyawan awal 2 orang delivery dan 2 orang karyawan.
Berawal dari outlet kecil di pujasera syukur Alhamdulillah sekarang mempunyai 11
outlet dan karyawan kami sekarang berjumlah 500 orang. di awal hanya bisa menjual 2
kg ayam dan 2 ekor bebek sekarang bisa menjual minimal 220 ekor bebek setiap hari,
ayam potong 1.400 kilo setiap hari,160 ekor ayam kampong dan 100 kilo ikan setiap
harinya.
Dengan awal sebagai warung kecil di daerah sukarno hatta sehingga berkembang
menjadi 11 outlet, maka outlet ke-3 ayam goreng nelongso yg berada di Unmuh DAU
dari hasil keuntungan penjualannya juga di persembahkan untuk sedekah perusahaan
untuk kepentingan umat, karna hakikat sebuah bisnis/usaha adalah bisa memberi manfaat
untuk umat dan orang sekitar.
b. Visi dan Misi Ayam Goreng Nelongso
Visi
Sukses Bersama Kaya Bersama
Misi
Kekurangan:
Kekurangan:
Kekurangan:
Perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang tentunya diimbangi dengan aspek
manajemen sumber daya manusia yang profesional. Bila tidak ada karyawan, tentunya
mesin-mesin produksi tidak akan berguna karena tidak ada yang mengoperasikan alat-alat
produksi tersebut. Kinerja dan kemajuan perusahaan sangat ditentukan oleh peran setiap
manajer, khususnya dalam pengelolaan SDM.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan Manajer dan Tim Nelongso Jogja
mempunyai keahlian dalam hal pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia,
sehingga bisa mengelola SDM di perusahaan.
Tujuan
Dituntut agar mampu memahami fungsi dan tugas HRD Departemen mulai dari tahap
man power planning sampai dengan termination management.
Sasaran
Sasaran dari pelatihan dalam program ini ialah Manajer ataupun Tim Nelongso Jogja.
Bentuk kegiatan
9. Rencana Implementasi
1. Training Risk Management
Semakin kompleksnya risiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan disebabkam
semakin pesatnya perkembangan lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
penerapan manajemen risiko secara terstruktur dan terintegrasi perlu dilakukan oleh
perusahaan agar mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan bisnis. Jika dapat
dilaksanakan dengan baik, maka manajemen risiko menjadi kekuatan vital bagi
corporate governance, sehingga merupakan hal mendesak yang harus diterapkan
perusahaan. Sehingga diperlunya pembelajaran ataupun pelatihan dalam manajemen
risiko. Karena Manajer ataupun Tim Nelongso Jogja memiliki kelemahan dalam
mengambil risiko didalm pembuatan keputusan. Mungkin dengan adanya pelatihan
ini dapat membantu Manajer dan Tim Nelongso Jogja dalam memperhitungkan risiko
dalam pengambilan keputusan.
Tujuan pelatihan:
untuk memahami bagaimana mengidentifikasi risiko
untuk memahami bagaimana pengukuran risiko
untuk memahami manajemen risiko untuk implementasi dilingkungan
nyata
untuk memahami risiko dalam pengambilan keputusan
Trainer:
Biaya pelatihan:
Biaya pelatihan ini sebesar Rp. 3.800.000,- per peserta. Sudah termasuk biaya
seluruh kegiatan (termasuk fee pembicara).
Biaya pelatihan:
Biaya pelatihan ini sebesar Rp. 4.300.000,- per peserta. Sudah termasuk biaya
seluruh kegiatan (termasuk fee pembicara).
b. Saran
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran
https://borobudurtraining.com/pelatihan-ketenagakerjaan/39-ketenagakerjaan/665-
pelatihan-manajemen-sdm
http://rahajeng25b025.blogspot.com/2014/10/manajemen-karir.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Perekrutan
https://neutronbrain.wordpress.com/2015/04/18/job-design/
http://nelongso.com/profil/an
http://eprints.ums.ac.id/10955/4/Bab_1.pdf