Anda di halaman 1dari 31

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk
bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial
atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu
atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau
gagasan yang disampaikan kepada target audiens, dalam upaya peningkatan
usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. Pada
era globalisasi ini perkembangan tekhnologi dan persaingan dalam bidang
desain grafis sangatlah ketat. Desainer diharuskan berfikir kreatif dan inovatif
didalam bidang yang digeluti.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka mahasiswa Desain Komunikasi


Visual diwajibkan untuk melaksanakan satu mata kuliah wajib yaitu Praktek
Kerja Lapangan (PKL) pada suatu perusahaan atau instansi.sehingga
kemampuan dari setiap individu lulusan dari program ini tidak hanya dapat
menguasai dari segi teoritis saja, tetapi juga dapat menerapkannya
dilapangan. PKL adalah kegiatan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan
kerja profesi pada suatu lembaga, perusahaan atau instansi dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan kurikulum. Berdasarkan Undang-undang No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang No.14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen, Undang-undang No.12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan pemerintah No.4 Tahun 2014 tentang
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.

Praktek Kerja Lapangan itu sendiri merupakan penerapan dari seluruh


mata kuliah yang didapat . Kemudian, dipraktekan pada suatu perusahaan
yang nantinya berguna sebagai pengalaman dasar bagi para mahasiswa yang
menjalaninya. Hasil dari kerja praktek ini dapat menjadi gambaran sebagai
dunia kerja nyata setelah lulus nanti.

Pada kegiatan program magang ini, penulis bekerja selama 3 bulan di


salah satu perusahaan retail di Indonesia yaitu Kanmo Group, pada bagian
HR & GA yang bertugas untuk memenuhi segala kebutuhan desain Talent
Acquisition dalam merekrut talent yang tepat untuk menyesuaikan kebutuhan
perusahaan. Tidak hanya kompeten dalam pekerjaan saja, namun juga bisa
cocok dengan budaya perusahaan.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan adalah suatu proses pembelajaran dan


pelatihan secara praktis dalam bidang kompetensinya masing-masing, hal ini
dimaksudkan untuk memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik tentang
lingkungan kerja, etos dan budaya kerja yang belum dapat disampaikan
sepenuhnya di institusi. Dari pengalaman Praktek Kerja Lapangan ini
diharapkan peserta didik mendapatkan ketrampilan hidup yang akan berguna
bagi perkembangan dirinya dimasa yang akan datang. Adapun Tujuan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Magang bagi siswa dan mahasiswa
adalah sebagai berikut:

1.3 Tujuan dan manfaat

1.3.1 Tujuan :

 Sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
semester 7 pada jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas
Persada Indonesia Y.A.I.
 Untuk Menerapkan teori-teori yang di dapatkan dari seluruh mata kuliah
yang ada.
 Untuk meningkatkan kemampuan kerja sama didalam tim.
 Melatih tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan tepat
pada waktunya.
 Mengetahui tata cara kerja dan tingkatan yang berlaku diperusahaan
dalam menjalani proses kerja, baik dalam tim maupun individual.
 Menerapkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas
dari perusahaan.

1.3.2 Manfaat :

 Menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian professional,


diantaranya mempunyai pengetahuan, keterampilan dan semangat kerja
sesuai dengan tuntutan kerja.
 Memperkuat hubungan institusi dengan dunia atau dunia usaha.
 Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas.
 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
 Menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas sesuai tuntutan zaman
di era teknologi informasi dan komunikasi.

1.4 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan


pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moloeng (2007:4)
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi. Lebih lanjut
Moleong (2007:11) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif menekankan
pada data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka yang disebabkan
oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang
dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah
diteliti.
1.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah


sebagai berikut:

 Observasi
Mengamati lingkungan tempat kerja. Mengamati dari segi kerjasama team.
pada saat meeting maupun jam kerja
 Wawancara
Bertanya kepada manajer tim HR & GA hal yang tidak diketahui sebelumnya
kepada Tim maupun karyawan lain
 Studi Pustaka
Mengumpulkan data informasi melalui jurnal – jurnal maupun internet untuk
memenuhi penulisan laporan praktek kerja lapangan.

1.6 Sumber Data

Arikunto (2006:224) menyatakan bahwa, sumber data adalah subjek


darimana data dapat diperoleh dan untuk memudahkan peneliti dalam
mengidentifikasi sumber data, peneliti telah menggunakan rumus 3P, yaitu:

 Person (orang), merupakan tempat dimana peneliti bertanya mengenai


variabel yang diteliti.
 Paper (kertas), adalah tempat peneliti membaca dan mempelajari segala
sesuatu yang berhubungan dengan penelitian, seperti arsip, angka,
gambar, dokumen-dokumen, simbol-simbol, dan lain sebagainya.
 Place (tempat), yaitu tempat berlangsungnya kegiatan yang berhubungan
dengan penelitian.

Menurut Lofland dalam Moleong (2007:165), sumber data utama dalam


penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang didapat dari informan
melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lainlain. Untuk mendapatkan data dan informasi maka informan dalam
penelitian ini ditentukan secara purposive atau sengaja dimana informan telah
ditetapkan sebelumnya. Informan merupakan orang-orang yang terlibat atau
mengalami proses pelaksanaan dan perumusan program dilokasi penelitian.

1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan :

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 06 Oktober


2019 sampai dengan 6 Januari 2020 dihari Senin-Jumat

Hari Jam Keterangan


08.00 – 12.00 Jam Kerja
Senin-Jumat 12.00 – 13.00 Jam Istirahat
13.00 – 17.00 Jam Kerja
BAB II

Tinjauan dan Analisis Data

2.1 Profile Perusahaan

Kanmo Group adalah sebuah perusahaan retail yang didirikan pada


tahun 2005. Sebagai mitra merek ritel terkemuka dari seluruh dunia, grup ini
menempati posisi kepemimpinan dalam beberapa segmen pasar di Indonesia.

Beroperasi di saluran ritel, grosir, online, dan perjalanan, Kanmo


Group telah memposisikan dirinya sebagai operator omnichannel, melayani
puluhan ribu pelanggan setiap bulan dengan merek seperti Mothercare dan
Early Learning Center (ELC), Gingersnaps, Justice, Nike Young Athletes,
Wilio , Coach, Coast, Karen Millen, Kate spade new york, Women'secret,
Havaianas dan Nespresso.

Grup ini juga memperluas bisnis distribusinya dan menambahkan ritel


perjalanan ke dalam portofolionya yang terus berkembang, memenangkan
hak pengoperasian untuk menjadi Master Konsultan untuk Fashion &
Aksesoris di T3 Bandara Jakarta dan meluncurkan Galeri Perjalanan. Kanmo
Group menjalankan lebih dari 260 toko sendiri, tersebar di 16 kota, beberapa
situs web merek sendiri, dan saluran distribusi grosir di 50 kota di Indonesia.
Produk-produknya tersedia di lebih dari 800 titik penjualan melalui toko yang
dimiliki, toko-toko bayi tradisional, departemen, toko dan apotek.
2.2 Data Perusahaan

Nama Perusahaan : KANMO GROUP

Alamat : KANMO GROUP Jl. Senen Raya No.14, RT.6/RW.1,


Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10410
Telephone : +6221 3520729

Fax : +6221 3520724

Email : recruitment@kanmogroup.com

CEO : Hitesh Bharwani & Manoj Bharwani

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

VISI : menginspirasi dan memperkaya perjalanan hidup' bagi calon


konsumen Indonesia

MISI : Komitmen untuk menjaga pelanggan internal dan eksternal,


melakukan hal yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan
melalui saran, ide, dukungan, dan etos kerja yang baik. Untuk memahami dan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, dan memberi mereka yang terbaik.

Untuk beroperasi sebagai tim di mana fungsi yang berbeda bekerja


untuk saling membantu untuk menang dan bersatu dengan tujuan yang sama.
Berbagi pemahaman dan kolaborasi dalam grup. Memiliki jaringan yang luas
dan kuat, menghormati perbedaan, dan mencari kesempatan untuk bekerja
bersama dalam mengatasi tantangan.

Selalu mencari ruang dan bagaimana untuk menjadi lebih, mencari


kesempatan untuk membuat sesuatu yang lebih baik. Menggali ide baru,
mencari kesempatan untuk mewujudkannya, dan untuk menantang pendirian.
Ini bukan tentang berbuat lebih banyak, tetapi melakukan hal yang lebih baik.
2.4 Logo Perusahaan

Sumber : www.kanmogroup.com

2.5 Departemen Perusahaan


Kanmo Group memiliki berbagai departemen - departemen berbeda
yang menyangkut dengan proses pembuatan media promosi maupun yang
lainnya.

Brand Team – Head Office :


- Merchandising Home & Travel Executive
- Merchandising Assistant
- Marketing Communication Manager
- Merchandising Manager
- Sales Executive
- Merchandising Home & Travel Associate Manager
- Merchandiser Planner Senior Executive
- Merchandising Clothing Associate Manager

E-Commerce – Head Office


- Senior Digital Marketing Manager
- UX Business Analyst Executive
- Ecommerce Manager

Retail Operations – Head Office


- Area manager
- Trainer Executive
- Retail Operations Associate Manager
B2B – Head Office
- Area Sales Executive
- Brand Manager
- Key Account Executive
- Regional Sales Manager
- Merchandiser Executive
- Area Sales Executive

CRM – Head Office


- English Customer Contact Centre Specialist

Finance – Head Office


- Business Intelligence
- Business Process Improvement Senior Executive
- Internal Audit Assistant

Human Resource & General Affair – Head office


- Talent Acquisition Assistant
- Kanmo Proficiency Management Graduate Programme

Information Technology – Head Office


- Senior IT Integration Manager
- IT Developer

Marketing – Head Office


- Public Relations
- Key Opinion Leader Assistant
- GM Marketing
2.6 Struktur organisasi Kanmo Group

Struktur Organisasi
Sumber : Talent Acquisition Executive

2.7 Landasan Teori

2.7.1 Komunikasi

lexicographer
komunikasi sebagai upaya yang bertujuan untuk memberi dan meraih
kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah pihak akan tercapai
bila mereka berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang selaras tentang
informasi yang saling ditransfer.

Ruesch

Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian


dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

Weaver

Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang


dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Agar sebuah proses komunikasi menjadi efektif, diperlukannya unsur
unsur yang paling mendasar sebagai persyaratan terjadinya komunikasi.
Terdapat tiga unsur yang paling mutlak yang harus dipenuhi dalam proses
komunikasi, yaitu: (Nurjaman & Umam, 2012:36-38)

1. Komunikator: orang yang menyatakan pesan kepada komunikan yang

dapat berupa perseorangan atau kelompok.

2. Komunikan: orang yang menerima pesan dari komunikator.

3. Saluran/ media: jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator

kepada komunikan yang digunakan oleh pengirim pesan.

2.7.2 Komunikasi Visual

Komunikasi visual adalah suatu proses penyampaian pesan dimana


lambang-lambang yang dikirimkan komunikator hanya ditangkap oleh
komunikan semata-mata hanya melalui indra penglihatan. Bentuk
komunikasi seperti ini bisa bersifat langsung (sebagaimana dua orang tuna
rungu saling bercengkrama menggunakan bahasa isyarat), namun sebagian
besar menggunakan media perantara yang lazim disebut media komunikasi
visual.

Komunikasi melalui penglihatan adalah sebuah rangkaian proses


penyampaian infromasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan
media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan.
Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, gambar, desain grafis,
ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.

Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, yaitu :

 Sebagai sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan


hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah,
posisi dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang
tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat
dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten.
 Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan,
mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan
membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.
 Sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan
tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan
suatu benda, produk ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan
dapat mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali,
baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah
membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter
daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita
akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan
bening, bersih, dan “sehat”

2.7.3 Promosi
Sistaningrum “2002:98”
Promosi ialah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam
mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka
mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan saat ini atau
dimasa yang akan datang.

Gitosudarmo “2000:237”
Promosi ialah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen
agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut.

Kotler “2000:119”
Promosi ialah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran
promosi “promotional mix”.
Dalam hal ini tujuan Promosi tidak hanya sekadar berkomunikasi
ataupun menyampaikan informasi, akan tetapi juga menginginkan
komunikasi mampu menciptakan suasana/keadaan dimana para pelanggan
bersedia memilih dan memiliki produk, Swasta “2000:245-246”

Jenis – jenis Media Promosi :

1. Above The Line – ATL

Secara umum pengertian ATL – above the line (ATL seringkali disebut juga
sebagai Above the Line Advertising, Above the Line Promotion atau Above
the Line Marketing), adalah :

 Aktivitas pemasaran yang menggunakan media lini atas, seperti TV,


Radio,Majalah, Koran, internet (blog, sosmed, website, dll.).
 Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep, ide atau gagasan.
 Tidak atau kurang adanya interaksi langsung dengan audiens yang
menjadi target.
 Memiliki jangkauan dengan area yang sangat luas atau target audiens
yang sangat luas.
 Segmen pasar yang dibidik kurang tertarget.

fungsi dari ATL – above the line adalah untuk mengkomunikasikan atau men-
deliver merek suatu produk (barang atau jasa) dengan tujuan membangun
merek produk tersebut (brand building).

2. Below The Line – BTL

Below the Line advertising, biasa disebut juga sebagai BTL marketing, BTL
promotion atau BTL advertising, adalah aktivitas pemasaran yang memiliki
ciri sebagai berikut :

 Menggunakan media lini bawah seperti event (brand-act),


sponsorship, sampling, point-of-sale (POS Materials) atau in-store
promotion, outdoor-ad (flag, banners, wraps, flyer, dll.), consumer
promotion (CP), trade prmotion (TP), sales promotion (SP), dll.
 Lebih untuk menciptakan konversi dari calon konsumen menjadi
konsumen atau menjadi konsumen yang loyal.
 Media aktivitasnya memberkan kesempatan kepada audiens untuk
beriteraksi secara langsung, bersentuhan dan merasakan, sehingga
akan menciptakan efek memori dan pengalaman yang cukup dalam.
 Target market dapat melakukan trial dan bahkan langsung action
untuk membeli.
 Target audiens terbatas dan lebih spesifik atau lebih fokus.

3. Through The Line – TTL

TTL – Through the Line, adalah aktivitas yang merupakan gabungan


dari aktivitas dengan media lini atas dan media lini bawah atau aktivitas
media lini atas (ATL) yang juga disisipi aktivitas dengan media lini bawah
dan sebaliknya.

Secara harafiah arti dari through the line adalah ‘dari ujung ke ujung’,
sehingga pengertiannya akan menjadi aktivitas yang melibatkan lini atas
(ATL) dan lini bawah (BTL), baik ATL sebagai media untuk aktivitas
utamanya, maupun sebaliknya.

2.7.4 Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep


komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai
media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari
gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout. Semuanya itu
dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual
kepada target sasaran yang dituju.

Menurut Widagdo (1993:31) desain komunikasi visual dalam


pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi
pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis. Jagat desain komunikasi visual
senantiasa dinamis, penuh gerak dan perubahan. Hal itu karena peradaban dan
ilmu pengetahun modern memungkinkan lahirnya industrialisasi. Sebagai
produk kebudayaan yang terkait dengan system sosial dan ekonomi, desain
komunikasi visual juga berhadapan pada konsekuensi sebagai produk massal
dan konsumsi massa.

Michael Kroeger, bahwa Visual Communication (komunikasi visual)


merupakan latihan teori dan konsep-konsep. Konsep tersebut dihasilkan
melalui tema-tema visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan
penjajaran (juxtaposition)
Danton Sihombing, bahwa desain grafis mempekerjakan berbagai
perangkat seperti marka, simbol, uraian verbal yang ditampilkan lewat
tipografi dan gambar. Visualisasi tersebut ditampilkan baik dengan teknik
fotografi ataupun ilustrasi. Dan juga, beberapa perangkat tersebut diterapkan
dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

2.7.5 Layout
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang
berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik.
Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout
adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif
dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi
yang disajikan.
Grid System.

2.7.6 Tipografi
Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual
language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu
sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat
dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau
informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Secara tidak sadar manusia
selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek
dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label
pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang
berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di
dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain
yang indah menjadi kurang atau tidak komunikatif.
Danton Sihombing (Anggota DGI. 2001:58) Tipografi merupakan
representasu visual dari sebuah bentuk komunikasi adalah sifat verbal dan
prperti visual dan efektif.
Jenis – jenis tipografi antara lain :

1. Jenis Huruf Serif


Serif adalah garis tipis yang ada pada ujung kaki atau lengan huruf. Jenis
kelompok huruf Serif berarti kelompok huruf yang memiliki kaki dan lengan
huruf. Bila diperhatikan kelompok jenis ini terdirid ari tiga gaya yaitu huruf
Roman, huruf Bodoni, dan huruf Egyption.

2. Jenis Huruf Sans Serif


Huruf Sans Serif adalah huruf yang tidak mempunyai kaki dan lengan
huruf. Perbedaan antara tebal dan tipisnya boleh dikatakan tidak ada. Kesan
jenis huruf ini sangat sesuai dengan pekerjaan halus yang memberi kesan
sederhana, tidak ramai namun tetap manis. Pada komunikasi visual, jenis
huruf tanpa kait ini berhasil menarik perhatian banyak orang terutama
tampilan pada wajah judul. Jenis huruf yang termasuk tanpa kait ini adalah:
Mercator, Gill Sans, Univers, Futura, Helvetica, Gothic, Announce, Antique,
Eurostile, USA Black, Erie, Lucida Sans dan sebagainya.

3. Jenis Huruf Fantasi


Huruf Fantasi merupakan huruf yang penuh lekak-lekuk seperti tunas
menjalar. Jenis huruf ini sering dipergunakan untuk hiasan pada kata atau
kalimat yang berfungsi sebagai memperegas atau menarik perhatian
pembaca. Dalam penampilannya, jenis huruf ini tidak huruf kapital semua,
karena bila tampil dengan huruf kapital semua akan megganggu dalam
penglihatan atau kelihatan kaku dan sulit dibaca.
4. Modern Style
Meskipun namanya, “modern” jenis huruf ini juga dikenal sebagai
Didone, bukanlah hal baru. Pada abad kedelapan belas perbaikan dan
perubahan kualitas kertas dan juga digabungkan dengan metode percetakan
yang baru membuat beberapa perubahan font dan terciptanya beberapa
tipografi baru.

Modern adalah istilah yang digunakan untuk mengkategorikan font


dibuat pada saat itu atau dalam gaya saat itu. Font modern dikenali oleh tipis,
serif horisontal panjang, dan yang jelas tebal / transisi tipis di stroke.Tarikan
garinya adalah vertikal, tidak ada yang miring pada huruf.

Mereka cenderung terlihat sangat terstruktur dan dapat dianggap


dingin.Karena itu, font modern dapat terlihat benar-benar eye-catching dan
sangat elegan pada ukuran besar. Mereka tidak cocok untuk sejumlah besar
tubuh teks, baik di web atau di cetak. Ketika digunakan untuk body copy di
media cetak, efek yang disebut “menyilaukan” terjadi, garis tebal menjadi
sangat menonjol sedangkan garis tipis hampir menghilang. Yang terbaik
untuk menjaga mereka untuk judul dan sub-judul.Anda tidak dapat
menggunakan jenis huruf yang modern terlalu sering, tetapi sebagai seorang
desainer itu bagus untuk dapat memilih dan mengenali kategori font.

2.7.7 warna
Warna adalah estetika yang penting, karena melalui warna itulah kita
dapat membedakan secara jelas keindahan suatu objek. Warna dapat
didefinisikan secara subjektif/psikologis yang merupakan pemahaman
langsung oleh pengalaman indera penglihatan kita dan secara objektif/fisik
sebagai sifat cahaya yang dipancarkan.

Pemahaman secara estetika ini yang akan kita bahas lebih dalam lagi,
menurut Louis Prang (1876) atau yang sering dikenal Prang Color Wheel,
warna dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Hue, istilah yang digunakan
untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti kuning, merah , hijau, dan
sebagainya. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya
warna.

Terakhir adalah Intensity, sering kali disebut chroma, dimana dimensi


yang berhubungan dengan cerah atau suramnya suatu warna. Teori Prang saat
ini yang paling banyak digunakan dalam industri kreatif baik untuk cetak
maupun digital, dikarenakan penyederhanaan pengelompokan warna yang
mudah dipahami dan diterapkan didalam industri tersebut. Dan teori prang
merupakan teori paling popular yang digunakan dikarenakan sistem warna
Prang adalah sistem yang bisa diterapkan pertama kali untuk mereproduksi
warna cetakan.

Industri kreatif seperti desain grafis, desain interior, desain fashion,


menggunakan Prang Color Wheel sebagai acuan dalam menerapkan warna
yang digunakan dalam aplikasi. Mereka menerapkan teori warna tersebut
untuk mencari keseimbangan warna yang harmonis untuk keperluan
penciptaan visual agar lebih menarik dan dan bisa dinikmati indera mata
terkait dengan pemahaman teori warna secara psikis.

Jenis-Jenis Warna Berdasarkan Letaknya:

• Warna Primer
Warna primer adalah warna utama yang terdiri dari biru, merah, dan
kuning yang disebut juga sebagai Hue. Ketiga warna dasar ini adalah warna
yang bisa dikombinasikan dan menghasilkan warna-warna turunan lainnya.
Warna-warna inilah yang bisa ditangkap oleh mata manusia karena mata
manusia seperti spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna yang
disebut makhluk trichromat.

• Warna Sekunder
Warna sekunder adalah warna-warna yang dihasilkan dari percampuran
warna-warna primer (biru, merah, dan kuning) dalam satu ruang warna.
• Warna Tersier
Warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan satu
warna sekunder dalam sebuah ruang warna.

• Warna Hangat dan Warna Dingin


Color wheel bisa dibagi menjadi dua: warna hangat dan warna dingin.
Warna hangat merupakan warna yang energik, terang, dan menarik perhatian.
Sedangkan untuk warna dingin merupakan warna yang memberikan impresi
tenang dan mempunyai efek menenangkan.

• Warna Natural
Warna yang dikategorikan natural dalam color wheel adalah: hitam,
abu-abu, dan putih. Warna-warna natural dapat diperoleh dari warna sekunder
dan tersier yang memiliki tone rendah/gelap. Tints, Tone, Shades
Pada dasarnya tints, tone, shades adalah sama, yaitu menambahkan
warna natural ke dalam suatu warna sehingga memberikan efek menerangkan
atau menggelapkan intensitas suatu warna.
Tints : penambahan warna putih
Shades: penambahan warna hitam
Tone : penambahan warna abu-abu.
Jenis-Jenis Warna Berdasarkan Keharmonisannya

• Warna Komplementer
Merupakan warna yang berseberangan di dalam color wheel memiliki
sudut 180 derajat, dua warna dengan posisi kontras, komplementer
menghasilkan perpaduan warna yang sangat menonjol. Contohnya: Merah-
Hijau, Biru-Oranye, Ungu-Kuning.

• Warna Analogous
Warna analogous adalah warna yang berdekatan satu sama lain dalam
lingkaran warna. Skema warna analogous ini sering ditemui dalam alam dan
menyenangkan untuk dilihat. Kombinasi ini memberikan warna terang dan
ceria sehingga warna terlihat harmonis.
• Warna Triadic
Jika sebuah segitiga sama sisi ditarik di atas roda warna, sudut yang
menyentuh 3 warna itulah yang disebut warna triadic. Skema warna triadic
memiliki kombinasi tiga hue yang relatif berjarak sama dalam color wheel.
Penggunaan kombinasi triadic menghasilkan warna yang bernada kontras.

• Warna Split Komplementer


Hampir sama dengan skema warna komplementer, hanya saja ada
sedikit penambahan warna. Menggunakan formula huruf “Y” terbalik untuk
mendapatkan harmonisasi warna.

• Warna Tetradic (Rectangle)


Perpaduan dua warna komplementer yang digunakan secara bersamaan,
kombinasi ini menghasilkan warna yang sangat kontras antara warna dingin
dan warna hangat.

2.7.8 Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam
penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi
(nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang
dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.

Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain


Komunikasi Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi
dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti
ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan
dengan fotografi
2.7.9 Fotografi

Fotografi adalah suatu proses atau metode untuk menghasilkan gambar


atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai
obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi juga merupakan
gambar, foto merupakan alat visual efektif yang dapat memvisualkan sesuatu
lebih konkrit dan akurat, dapat mengatasi ruang dan waktu.

Fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata
tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya dan grafi artinya
menulis jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan
cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau
merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya.” (Amir
Hamzah Sulaeman)

2.8 Analisis Karya

Selama melakukan proses praktek kerja lapangan, Praktikan dibimbing


oleh seorang Talent Acquisition sekaligus manajer dari departemen HR&GA
Kanmo Group Indonesia. praktikan diharuskan melakukan asistensi desain
yang sudah dikerjakan kepada Talent Acquisition, terlebih dahulu melakukan
asistensi kepada Manager HR&GA Kanmo Group Indonesia, jika desain
sudah di approve proses selanjutnya Manager departemen HR&GA
menyerahkan hasil desain tersebut kepada tim untuk mempostig maupun
mencetak hasil dari desain tersebut.

Beberapa desain yang dikerjakan Praktikan antara lain adalah :


1. Desain Flyer Job Vacancies 2019

• Deskripsi Konsep Desain

Desain Flyer menggunakan background warna pastel, warna yang


mengarah ke warna muda dari jenis warna atau warna cerah sehingga tidak
begitu kuat agar dapat menyampaikan pesan secara jelas yang tidak
bertabrakan dengan isi di dalam Flyer ini. Serta di dominasi oleh warna
oranye yang identik dengan perusahaan, memberi kesan hangat dan
bersemangat serta merupakan simbol dari petualangan, optimisme, percaya
diri dan kemampuan dalam bersosialisasi.
• Font
Arial Bold
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
Mayeka Bold
abcdefghIjklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890

2. Desain Poster Job Fair 2019


• Deskripsi Konsep Desain

Desain poster menggunakan background warna pastel, warna yang


mengarah ke warna muda dari jenis warna atau warna cerah sehingga tidak
begitu kuat agar dapat menyampaikan pesan secara jelas yang tidak
bertabrakan dengan isi di dalam Poster ini. Serta di dominasi oleh warna
oranye yang identik dengan perusahaan, memberi kesan hangat dan
bersemangat serta merupakan simbol dari petualangan, optimisme, percaya
diri dan kemampuan dalam bersosialisasi.
• Font
Myriad Pro
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
Mayeka Bold
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
3. Desain Poster Walk In Interview
• Deskripsi Konsep Desain

Desain poster menggunakan background warna putih, warna yang


cocok untuk sebagian besar keperluan desain dan warna tersebut cenderung
memberikan kesan visual yang rapih dan bersih. Serta di dominasi oleh warna
oranye yang identik dengan perusahaan, memberi kesan hangat dan
bersemangat serta merupakan simbol dari petualangan, optimisme, percaya
diri dan kemampuan dalam bersosialisasi. Dengan menggunakan layout
berwarna pastel, warna yang mengarah ke warna muda dari jenis warna atau
warna cerah sehingga tidak begitu kuat agar dapat menyampaikan pesan
secara jelas yang tidak bertabrakan dengan isi di dalam Poster ini.
• Font
Myriad Pro
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
Mayeka Bold
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890

4. Desain Poster Walk In Interview


• Deskripsi Konsep Desain

Konsep Desain ini adalah Simple dan Mewah, dikarenakan poster ini
dibuat untuk perekrutan pegawai yang akan ditempatkan pada store sebuah
brand mewah Coach dan Kate Spade, dibuat simple agar para pembaca dapat
dengan mudah menangkap isi dari poster tersebut
• Font
Myriad Pro
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
Mayeka Bold
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890

5. Desain Poster Hiring


• Deskripsi Konsep Desain

Desain poster menggunakan background warna pastel, warna yang


mengarah ke warna muda dari jenis warna atau warna cerah sehingga tidak
begitu kuat, Efek yang bisa ditimbulkan oleh warna pastel adalah sejuk,
nyaman, ceria, dan lain lain.
• Font
Myriad Pro
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
Mayeka Bold
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890

6. Desain Booth Job Fair 2019


• Deskripsi Konsep Desain

Desain Booth menggunakan 3dsMax, yang terlihat simple dan elegan


agar dapat menarik para pengunjung yang datang pada acara Job Fair 2019 di
palembang untuk mengetahui tentang perusahaan, brand – brand yang ada di
perusahaan, posisi – posisi yang sedang dibutuhkan, dan lain – lain nya

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Selama bekerja di PT. MULTITREND INDO Kanmo Group, praktikan


mendesain berbagai hal, mendapatkan proses dan pengalaman berharga
seperti brainstorming, pematangan konsep, dan eksekusi desain sesuai konsep
visual yang sudah dipirkan. Kerja Praktik mengajarkan bagaimana
memikirkan konsep visual sebagai dasar penting untuk eksekusi desain
nantinya. Tidak hanya itu, dalam Kerja Praktik, penulis menjadi bisa belajar
bagaimana berkomunikasi verbal dengan pihak yang bersangkutan, dan
akhirnya tahu apa yang menjadi keinginan dan tujuan klien pada desain yang
akan dirancang.

Perbandingan antara perkuliahan dan Kerja Praktik adalah masalah


waktu pengerjaan. Waktu pengerjaan selama perkuliahan sangatlah banyak,
dan bisa diundur, sedangkan waktu pengerjaan untuk Kerja Praktik sangatlah
terbatas, bahkan dalam sehari praktikan harus memberikan progress desain
yang sedang dikerjakan. Praktikan lebih bisa menghargai waktu yang ada
ketika dipertemukan dengan sebuah pekerjaan nyata pada masa Kerja Praktik.

Begitu banyak hal yang penulis dapatkan selama Kerja Praktik sangatlah
disayangkan apabila tidak berguna untuk mengerti apa yang harus dihadapi
di dunia kerja nantinya.

Demikian kesimpulan selama penulis bekerja selama 3 bulan di PT.


Multitrend Indo Kanmo Group.

3.2 Saran
Setelah apa yang telah Praktikan alami dalam menjalankan Praktek Kerja
Lapangan, maka ada beberapa saran dari Praktikan untuk Kanmo Group
Indonesia, yaitu :

1. Jika praktikan sedang mengerjakan suatu desain sebaiknya tidak


membebankan dengan pekerjaan lain kepada praktikan sehingga
dapat fokus dan menyelesaikan tugas awal yang diberikan sampai
waktu yang ditentukan.
2. Untuk mengerjakan desain sekiranya akan lebih baik jika praktikan
diberikan keleluasaan yang lebih dalam untuk bereksperimen dalam
mendesain.
3. Memberi foto yang akan di desain dengan resolusi foto yang jelas dan
baik.
4. Tidak memberikan pekerjaan yang berbeda dengan divisi kepada
divisi lain perusahaan atau memberikan pekerjaan yang tidak
berkepentingan dengan perusahaan.
5. Tidak terlalu banyak memberikan pekerjaan dalam sehari agar
praktikan dapat membuat desain dengan bagus dan rapi sesuai dengan
yang di inginkan
6. Tidak memberikan pekerjaan di luar waktu bekerja kepada praktikan

Anda mungkin juga menyukai