Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Syari’ah

PENGGADAIAN
SYARI’AH

Oleh :
Kelompok 6
MATERI
PEMBAHASAN
01
PENGERTIAN
GADAI SYARI’AH(RAHN)
Pegadaian adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas
suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang
berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama orang
yang mempunyai utang. Seseorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan
kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah
diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat melunasi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.
02
BIAYA GADAI SYARI’AH(RAHN)

Untuk gadai dengan jaminan emas dan jaminan elektronik ditetapkan biaya:
1. Biaya Administrasi
2. Biaya Ijarah
Untuk gadai dengan jaminan BPKB ditetapkan biaya:
1. Biaya Administrasi
2. Biaya Notaris
3. Biaya Asuransi
03
AKAD GADAI SYARI’AH(RAHN)

Akad yang terjadi di Pegadaian Syariah untuk transaksi gadai syariah


(rahn) yaitu:
Akad qardhul hasan
Akad qardhul hasan adalah untuk mengakui adanya pinjaman antara
Pegadaian Syariah dengan nasabah.
Akad Rahn
Akad rahn untuk mengakui adanya barang yang digadaikan nasabah
kepada Pegadaian Syariah
Akad Ijarah
Akad ijarah untuk mengakui biaya sewa barang yang digadaikan.
04
SIKLUS AKUNTANSI GADAI
SYARI’AH(RAHN)
1. Transaksi
2. Menyiapkan Jurnal
3. Memasukkan jurnal ke buku besar
4. Menyusun neraca saldo
5. Menyusun jurnal penyesuaian
6. Menyusun Kertas kerja
7. Menyusun neraca saldo setelah penyesuaian
8. Menyusun laporan keuangan
9. Menyusun jurnal penutup
10. Neraca saldo setelah penutupan
11. Jurnal pembalik
05 PERLAKUAN AKUNTANSI GADAI
SYARI’AH(RAHN)
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Pinjaman/kas dinilai sebesar jumlah yang dipinjamkan pada saat terjadi
transaksi.
Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas asset
(sewa tempat) telah diserahkan kepada penyewa (rahin).
Pengakuan dan biaya penyimpanan diakui pada terjadinya.
Pengakuan biaya perbaikan tidak rutin objek ijarah merupakan tanggungan
pemilik diakui pada saat terjadinya dan biaya perbaikan tidak rutin
dibebankan kepada pemilik dan diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
06 PERLAKUAN AKUNTANSI GADAI
SYARI’AH(RAHN)
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Penyajian, pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-
beban terakit.
Pengungkapan, murtahin mengungkapkan pada laporan terkait transaksi
ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Gadai Syariah (Rahn)
Berdasarkan penjelasan yang terdapat dalam PSAK 107.
07
PENERAPAN AKUNTANSI
PEMBIAYAAN MULIA
Terdapat Beberapa penerapan Akuntansi pada Penggadaian Syari’ah Lhokseumawe
yaitu sebagai beriku:
1. Pengakuan dan Pengukuran
2. Angsuran Pembiayaan Mulia
3. Saat Pelunasan Pembiayaan Mulia
4. Penyajian
5. Pengungkapan
08
KESIMPULAN
Pegadaian Syariah Cabang Lhokseumawe pada pembiayaan gadai syariah
(rahn) menggunakan akad qardhul hasan, akad rahn, dan akad ijarah dalam
setiap transaksinya. Untuk biaya yang terkait dengan transaksi gadai syariah
(rahn), maka akan disesuaikan dengan barang jaminannya. Seperti barang
jaminan emas, maka akan dikenai biaya administrasi dan biaya ijarah.
Pada pembiayaan MULIA akad yang dikenakan yaitu akad murabahah dan
akad rahn. Untuk biaya yang terkait nasabah hanya dikenakan biaya
administrasi satu kali saja saat akad yang besarnya sama untuk semua pilihan
berat emas yaitu Rp 50.000,-. Pegadaian Syariah Cabang Lhokseumawe telah
menerapkan PSAK 102 untuk pembiayaan MULIA.
KELOMPOK 6
Mouris Sabina (210420015)
Wulan Zahara(210420032)
Lisa humaira(210420020)
Yusnidar(210420007)
Syuhada(210420031)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai