SYARIAH
BANK LEMBAGA
KEUANGAN/SYARIAH
KELOMPOK 1:
•Yayu Wulandari (18120029)
•Hermeyla (18120007)
•Yohana Aperlina (18120016)
•Agung Dwiki R. A (18120054)
•Cece Aulia (18120058)
•Fiqratul Azizah (18120049)
•Uci Wulandari (18120013)
A. Definisi Leasing Syariah
•pihak yang menyewakan barang dan dapat terdiri dari beberapa perusahaan.
Lessor
•perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal
dari lessor.
Lessee
•perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual
kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.
Supplier
•terlibat secara tidak langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank memegang
peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor terutama dalam mekanisme leverage
Bank lease dimana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank.
•perusahaan yang akan menanggung risiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee.
Asuransi
B. Dasar Hukum Leasing
Syariah
Adapun dasar hukum leasing syariah yaitu menurut Al-Qur’an dan Hadits adalah,
(QS. Az-Zukhruf : 32) dan (QS. Al-Qashash: 26)
“Apabila mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami
telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian meraka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu
lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (Qs. Az-Zukhruf: 32)
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling
baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya” (Qs. Al-Qashash:26)
Adapun dasar hukum leasing dalam hadits adalah, Hadist Rasulullah SAW
yang artinya:
“Berikanlah upah atau jasa kepada orang yang kamu pekerjakan, sebelum
kering keringat mereka”
(HR.Abu Ya’la, Ibnu Majah, at-Tabrani dan at-Tirmidzi)
Sedangkan, landasan hukum di Indonesia menurut:
1. Fatwa DSN No. 27/DSN-MUI/III/2002 tentang al-Ijarah al-
Muntahiyah bi al-Tamlik (sewa-beli).
2. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) senin,10 Desember 2007 menerbitkan 2
peraturan tentang leasing syariah yaitu:
a. Peraturan Ketua Bapepam-LK No Per-03/BL/2007
tentang kegiatan perusahaan pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah
b. Peraturan Ketua Bapepam-LK No Per-04/BL/2007
tentang akad-akad yang digunakan dalam kegiatan
perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
C. Syarat dan Rukun Serta Prinsip
Akad dan Instrumen
Kuangan Leasing Syariah
Sebagai suatu transaksi umum, leasing baru dianggap sah apabila telah
memenuhi rukun dan syaratnya. Adapun rukun dan syarat leasing adalah:
1. Kedua orang yang berakad telah baligh dan berakal.
2. Adanya kerelaan dari kedua belah pihak untuk melakukan akad.
3. Objek ijarah harus diketahui secara sempurna agar tidak ada
perselisihan di kemudian hari, memiliki manfaat, tidak cacat, dan halal
menurut syara’.
4. Barang yang disewakan tidak terpaut utang.
5. Objek leasing diserahkan dan dipergunakan secara langsung.
6. Mengenai upah sewa harus jelas.
7. Objek akad sesuatu yang biasa disewakan, seperti mobil, motor, rumah
dan lain-lain.
Adapun prinsip akad dan instrumen keuangan adalah sebagai berikut:
1. Sewa (Ijarah)
Ijarah dalam pembiayaan Leasing adalah akad penyaluran dana
untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu
tertentu dengan pembayaran sewa (ujroh), antara perusahaan pembiyaan
sebagai pemberi sewa (mu’ajjir) dengan penyewa (Musta’jir) tanpa diikuti
pengalihan kepemilikan barang itu sendiri.
1 Kerangka Hukum Mengacu pada hukum Syariah dan hukum Mengacu pada hukum positif saja
positif
2 Isi perjanjian Dijelaskan secara rinci biaya modal, margin, Tidak dijelaskan secara rinci
asuransi, administrasi dan lain-lain
5 Jika ada pelunasan lebih Nasabah tidak dikenakan biaya administrasi Nasabah tetap dikenakan biaya
awal (Administrasi Nol) administrasi
6 Jika pelunasan lewat Tidak ada istilah bunga berjalan Dikenakan bunga berjalan
jatuh tempo
7 Bentuk transaksi IMBT dengan obyeknya barang sehingga Pinjam meminjam obyeknya uang
merupakan transaksi sewa beli atau BBA dengan mekanisme bunga
(Bai’ Bitsaman ajil) yaitu jual beli dengan
cicilan pembayaran
8 Discount Apabila ada discount unit, maka discount Apabila ada discount unit, maka
menjadi milik nasabah dengan mengulangi discount bisa untuk dealer atau milik
harga jual nasabah
9 Asuransi Memakai asuransi Syariah Memakai asuransi konvensional
10 Pengawasan Dewan Penasehat Syariah dan Otoritas Jasa Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Keuangan (OJK)
11 Sumber dana Bank Syariah Bank Konvensional
E. Mekanisme Leasing Syariah
Dalam Sewa Guna Usaha Syariah, pemberi sewa disebut
dengan Muajjir. Sedangkan Penerima Sewa disebut dengan Musta’jir.
Mekanisme yang dilakukan di sector Perbankan Syariah adalah sebagai
berikut:
1. Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan, mengadakan penawaran
harga, dan menunjuk supplier peralatan yang dimaksud.
2. Setelah mengisi formulir permohonan, lessee mengirimkan kepada lessor disertai dokumen
pelengkap.
3. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberi fasilitas lease dengan
syarat dan kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak pembayaran sewa), maka
kontrak lease dapat ditandatangani.
4. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk peralatan yang
dilease dengan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum pada
kontrak lease. Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.
5. Kontrak pembelian peralatan akan ditandatangani lessor dengan supplier peralatan tersebut.
6. Supplier dapat mengirim peralatan yang dilease ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan dan
memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian pelayanan
purna jual.
7. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan penyerahan kepada supplier.
8. Supplier menyerahkan tanda terima (dari lessee), bukti pemilikan dan pemindahan kepemilikan
kepada lessor.
9. Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.
10. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah
ditentukan lease.
F. Produk-Produk dari Leasing
Syariah
1. PT. ALIF (Al-Ijarah Islamic Finance)
PT. ALIF (AL-Ijarah Islamic Finance) merupakan anak perusahaan dari
Bank Muamalat Indonesia.didirikannya perusahaan tersebut dikarenakan
berkembangnya lembaga keuangan syariah dan sektor riil yang membutuhkan
peran model pembiayaan dengan sistem Ijarah.
1. Leasing/sewa guna usaha dapat dijadikan sebagai salah satu sumber dana bagi
pengusaha yang membutuhkan barang modal, selama jangka waktu tertentu dengan
membayar sewa.
2. Usaha leasing/sewa guna usaha dapat memberikan pembiayaan dalam waktu yang cepat.
3. Dengan perjanjian leasing/sewa guna usaha, suatu perusahaan akan terasa lebih
menghemat dalam hal pengeluaran dana tunai dibanding dengan membeli secara tunai.
4. Mempunyai keunggulan–keunggulan sebagai alternative baru bagi pembiayaan di luar
sistem perbankan, misalnya :
a) Proses pengadaan peralatan modal relative lebih cepat dan tidak memerlukan
jaminan kebendaan, prosedurnya sederhana dan tidak ada keharusan melakukan
studi kelayakan yang memakan waktu lama.
b) Pengadaan kebutuhan modal alat–alat berat dan mahal dengan teknologi tinggi amat
meringankan terhadap kebutuhan cash flow-nya mengingat sistem pembayaran
cicilan berjangka panjang.
c) Posisi cash flow perusahaan akan lebih baik dan biaya–biaya modal menjadi lebih
murah dan menarik.
d) Perencanaan keuangan perusahaan lebih mudah dan sederhana.