Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI MURABAHAH, IJARAH DAN IJARAH MUNTAHIYA

BIT TAMLIK (IMBT)


Mila Rosiani, Laela Fajriati Agustina, Agni Nurfadila, M.Abizar
e-mail : laelaafajriati@gmail.com

ABSTRAK
Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya belinya kepada
pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Murabahah
adalah transaksi jual beli barang dimana penjual menyatakan harga perolehannya kepada
pembeli dan pembeli membayar kepada penjual harga perolehan tersebut ditambah
keuntungan (margin) yang telah disepakati. Adapun Ijarah, Ijarah merupakan menjual
manfaat yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan menggunakan ketentuan
syariat islam. Aktivitas ijarah sering kali berkaitan dengan kehidupan setiap hari, baik
keluarga ataupun warga sekitar bersamaan dengan perkembangan zaman dan
perekonomian di masyarakat terus meningkat. Murabahah adalah akad dalam syariah Islam
yang menetapkan harga produksi dan keuntungan ditetapkan bersama oleh penjual dan
pembeli.Akad Murabahah mempunyai rukun dan syarat tertentu, akad murabahah juga
memiliki kelebihan dan kegunaannya. Ijarah adalah sebuah konsep dalam hukum Islam
yang sering digunakan dalam keuangan syariah, dalam skema transaksi ijarah ada beberapa
point penting yaitu, aset, biaya sewa, jangka waktu dan lainnya. Ijarah Muntahiya Bittamlik
(financial leasing with purchase option) atau Akad sewa menyewa yang berakhir dengan
kepemilikan adalah sebuah istilah modern yang tidak terdapat dikalangan fuqaha terdahulu.
Istilah ini tersusun dari dua kata yaitu al ijarah dan at tamlik.

Kata kunci : Murabahah, Ijarah, Ijarah Muntahita Bit Tamlik, Transaksi

PENDAHULUAN
Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya belinya
kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Akad ini
mengharuskan penjual untuk memberi tahu pembeli mengenai harga produk yang ia beli
dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannnya. Murabahah adalah
transaksi jual beli barang dimana penjual menyatakan harga perolehannya kepada pembeli
dan pembeli membayar kepada penjual harga perolehan tersebut ditambah keuntungan
(margin) yang telah disepakati.
Ijarah merupakan menjual manfaat yang dilakukan seseorang dengan orang lain
dengan menggunakan ketentuan syariat islam. Kegiatan ijarah ini tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan kita sehari-hari baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar
kita. Oleh sebab itu, penting untuk kita mengetahui apa pengertian dari ijarah sebenarnya,
rukun dan syaratnya serta bagaimana dalil yang mengatur ijarah dalam islam. Yangmana
hal hal ini akan dijelaskan dalam pembahasan makalah ini.

Aktivitas ijarah sering kali berkaitan dengan kehidupan setiap hari, baik keluarga
ataupun warga sekitar bersamaan dengan perkembangan zaman dan perekonomian di
masyarakat terusmeningkat, hingga terdapat jasa pembiayaan yangdikeluarkan oleh
lembaga keuangan bank diantaranya sewa guna usaha (leasing). dalam
kegiatanpembiayaan ini bersumber pada prinsip atau ketetapan syariah yangmemakai akad
Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik.

PEMBAHASAN
A. Murabahah
a. Pengertian Murabahah
Pengertian murabahah adalah akad dalam syariah Islam yang menetapkan harga
produksi dan keuntungan ditetapkan bersama oleh penjual dan pembeli. Sehingga
skema akad murabahah adalah transparansi penjual kepada pembeli. Pembiayaan
murabahah membuat pembeli mengetahui harga produksi suatu barang dan besaran
keuntungan penjual.
Sedangkan akad murabahah dalam perbankan syariah yaitu perjanjian antara
nasabah dan bank dalam transaksi jual beli dimana bank membeli produk sesuai
permintaan nasabah, kemudian produk tersebut dijual kepada nasabah dengan harga
lebih tinggi sebagai profit bank. Dalam hal ini, nasabah mengetahui harga beli produk
dan perolehan laba bank.

b. Jenis-jenis Murabahah
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), murabahah adalah akad yang di
dalamnya terbagi ke dalam dua jenis mekanisme, di antaranya:
1. Murabahah dengan tunai
Murabahah adalah akad yang bisa dilakukan dengan tunai. Artinya, ada
jual beli barang di mana bank bertindak sebagai penjual, sedangkan nasabah
sebagai pembeli.
2. Murabahah dengan cicilan (bitsaman ajil)
Murabahah adalah akad yang bisa dilakukan dengan cicilan. Artinya,
jual beli barang di mana harga jual dicantumkan dalam akad jual beli.

c. Rukun dan Syarat Akad Murabahah


Dalam praktik ekonomi Islam, beberapa rukun dan syarat murabahah adalah:
1) Pihak yang berakad (Al-’aqidain)
2) Penjual (bank)
3) Pembeli (nasabah)
4) Pemasok (supplier)
5) Obyek yang diakadkan (Mahallul ‘Aqad)
6) Adanya wujud barang yang diperjualbelikan
7) Harga barang
8) Tujuan akad (Maudhu’ul Aqad)
9) Akad (Sighat al-’Aqad)
10) Serah (ijab)
11) Terima (qabul)

d. Kegunaan Akad Murabahah


Beberapa kegunaan dari menggunakan transaksi murabahah adalah:
Murabahah adalah akad yang berguna sebagai pemenuhan pembiayaan yang
bersifat konsumtif, seperti angsuran rumah, kendaraan, dan lain-lain. Selain untuk
kebutuhan konsumtif, murabahah adalah akad yang bisa digunakan untuk
pembiayaan kebutuhan produktif, seperti investasi maupun modal kerja usaha.

e. Kelebihan Menggunakan Akad Murabahah


Murabahah adalah akad yang sering dipilih untuk digunakan dalam
transaksi jual-beli tentu karena memiliki banyak keuntungan maupun kelebihan dari
cara lainnya. Beberapa kelebihan akad murabahah adalah:
Keuntungan diketahui dan ditentukan secara jelas di awal transaksi dan
merupakan hasil dari kesepakatan kedua belah pihak. Hal ini tentu berbeda dengan
akad Mudharabah atau Musyarakah yang keuntungannya tidak boleh ditentukan di
awal karena harus disesuaikan setelah mengetahui hasil usaha nasabah.
Margin atau keuntungan Murabahah bersifat tetap (certainty), apabila sudah
disepakati oleh kedua belah pihak maka tidak dapat diubah.
Transaksi Murabahah apabila dilakukan secara kredit dinilai memiliki
resiko yang lebih rendah karena tidak berhubungan dengan kondisi usaha nasabah
tersebut, baik itu mengalami untung maupun rugi. Transaksi utang-piutang ini wajib
diselesaikan oleh nasabah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

f. Skema akad murabahah


Nasabah mengajukan permohonan pengadaan barang, dan pihak bank
melakukan cross-check kelayakan nasabah. Bila permohonan nasabah diterima,
bank melakukan ijab qobul transaksi jual beli kredit dengan nasabah. Nasabah
kemudian membayar DP dan selebihnya akan dibayar dengan dicicil dalam rentang
waktu yang telah disepakati bersama. Pihak bank menghubungi dealer untuk
membeli barang yang dimaksud secara tunai, agar langsung diantar ke nasabah.
Setelah barang diterima, nasabah berkewajiban membayar cicilan kepada pihak
bank. Bank akan mendapat keuntungan dari selisih antara harga dealer dengan harga
nasabah.
Kami akan mencoba memberikan contoh, anggap saja nama nasabahnya
yaitu A. A adalah seorang pengusaha yang sedang membutuhkan mobil khusus
seharga Rp. 200 juta untuk kegiatan operasionalnya. Maka dari itu si A mendatangi
pihak bank untuk mengajukan akad murabahah. Setelah dilakukan cross-check,
akhirnya pihak bank mulai melakukan ijab qabul akad murabahah. Pihak A telah
menentukan mobil apa dan spesifikasinya dalam perjanjian tersebut, begitu pula
pihak bank kemudian akan merinci biaya yang perlu si A bayar yaitu sebesar Rp.
280 juta. Setelah deal, pihak bank akan menghubungi dealer mobil dan membeli
mobil yang diminta si A. Setelah si A menerima mobilnya, maka A akan mulai
membayar cicilan kepada pihak bank.

B. Ijarah
a. Pengertian Ijarah
Transaksi ijarah adalah sebuah konsep dalam hukum Islam yang sering
digunakan dalam keuangan syariah. Dalam ijarah, pihak yang menyewakan disebut
sebagai mu'jir (penyewa) dan pihak yang menyewakan disebut sebagai musta'jir
(penyewa). Transaksi ijarah melibatkan pembayaran sewa untuk menggunakan
barang atau jasa selama jangka waktu tertentu dengan pembayaran yang sudah
disepakati sebelumnya.
Dalam konteks keuangan, ijarah sering digunakan untuk menyewakan aset
seperti properti, kendaraan, atau peralatan dengan pembayaran sewa yang tetap
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Konsep ini memungkinkan penggunaan
barang atau jasa tanpa harus memiliki kepemilikan mutlak atas aset tersebut.
Dalam transaksi ijarah, kesepakatan antara kedua belah pihak harus jelas
dan diatur dalam sebuah kontrak yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing
pihak. Misalnya, kontrak ijarah harus mencakup detail tentang barang atau jasa
yang disewakan, jumlah sewa, jangka waktu sewa, serta hak dan kewajiban
penyewa dan penyewa. Sistem ijarah ini sejalan dengan prinsip-prinsip keuangan
Islam yang menghindari riba (bunga) dan transaksi spekulatif.

b. Skema Transaksi Ijarah


Skema transaksi ijarah adalah sebuah bentuk kontrak sewa yang
digunakan dalam pembiayaan syariah. Dalam skema ini, pihak yang menyewa
(lessee) membayar biaya sewa kepada pihak yang menyewakan (lessor) untuk
menggunakan aset tertentu dalam jangka waktu tertentu. Beberapa poin penting
dalam skema transaksi ijarah adalah:
1) Aset: Aset yang disewakan dalam transaksi ijarah bisa berupa barang,
properti, atau layanan tertentu.
2) Biaya Sewa: Lessee membayar biaya sewa kepada lessor untuk
menggunakan aset tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
3) Jangka Waktu: Transaksi ijarah memiliki jangka waktu sewa yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak.
4) Kepemilikan: Selama masa sewa, kepemilikan aset tetap berada pada lessor.
Lessee tidak memiliki hak kepemilikan atas aset tersebut.
5) Tanggung Jawab Pemeliharaan: Biasanya, dalam skema ijarah, lessor
bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan atas aset yang
disewakan.
6) Penyimpangan dari Prinsip Riba: Skema transaksi ijarah didesain untuk
meminimalkan atau menghindari riba (bunga) dalam pembiayaan, sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
7) Opsionalitas: Beberapa jenis ijarah memiliki opsi untuk membeli aset pada
akhir periode sewa dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya.
Skema transaksi ijarah biasanya digunakan dalam pembiayaan properti,
kendaraan, dan peralatan, serta dalam industri keuangan Islam untuk produk-
produk seperti pembiayaan perumahan dan pembiayaan kendaraan.

c. Akuntansi Transaksi Ijarah


Akuntansi transaksi ijarah adalah proses pencatatan dan pelaporan
transaksi sewa-menyewa dalam akuntansi Islam. Dalam ijarah, pihak yang
menyewakan disebut sebagai mu’jir (lessee) dan pihak yang menyewakan
disebut sebagai musta’jir (lessor). Beberapa poin penting dalam akuntansi
transaksi ijarah meliputi:

1) Pencatatan Pendapatan dan Biaya: Pendapatan dari ijarah dicatat sebagai


pendapatan bagi musta'jir, sementara biaya sewa dicatat sebagai
pengeluaran bagi mu'jir.
2) Pencatatan Aset: Jika barang yang disewakan merupakan aset, maka harus
dicatat sebagai aset oleh musta'jir dalam buku-buku akuntansi mereka.
3) Pembayaran Sewa: Pembayaran sewa harus dicatat dengan jelas, baik untuk
mengelola arus kas maupun untuk keperluan pelaporan.
4) Penyusutan Aset: Jika barang yang disewakan adalah aset, maka musta'jir
harus mempertimbangkan penyusutan aset tersebut sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5) Pajak: Pajak yang terkait dengan transaksi ijarah juga perlu
dipertimbangkan dalam pencatatan dan pelaporan.
6) Pengakuan Laba Rugi: Laba atau rugi yang timbul dari transaksi ijarah harus
diakui dengan benar dalam laporan keuangan.
Dalam akuntansi transaksi ijarah, prinsip-prinsip keadilan,
transparansi, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah Islam harus dipegang
teguh untuk memastikan kepatuhan yang sesuai dengan ajaran agama.

C. Ijarah Muntahiya Bit Tamlik ( IMBT)


a. Pengertian Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT)
Ijarah Muntahiya Bittamlik (financial leasing with purchase option) atau
Akad sewa menyewa yang berakhir dengan kepemilikan adalah sebuah istilah
modern yang tidak terdapat dikalangan fuqaha terdahulu. Istilah ini tersusun dari
dua kata.
Pertama, at-ta'jiir menurut bahasa; diambil dari kata alajr,yaitu imbalan atas
sebuah pekerjaan, dan juga dimaksudkan dengan pahala. Adapun al-ijarah, nama
untuk upah, yaitu suatu yang diberikan berupa upah terhadap pekerjaan. Sedangkan
al-ijarah dalam istilah para ulama ialah suatu akad yang mendatangkan manfaat
yang jelas lagi mubah berupa suatu dzat yang ditentukan
ataupun yang disifati dalam sebuah tanggungan, atau akad terhadap pekerjaan yang
jelas dengan imbalan yang jelas serta tempo waktu yang jelas.
Kedua, at-tamliik secara bahasa bermakna: menjadikan orang lain memiliki
sesuatu. Adapun menurut istilah ia tidak keluar dari maknanya secara bahasa. Dan
at-tamliik bisa berupa kepemilikan terhadap benda, kepemilikan terhadap manfaat,
bisa dengan ganti atau tidak. Jika kepemilikan terhadap sesuatu terjadi dengan
adanya ganti maka ini adalah jual beli. Jika kepemilikan terhadap suatu manfaat
dengan adanya ganti maka disebut persewaan.
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat didefinisikan Ijarah Muntahiyah
Bittamlik adalah akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa
untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakannya dengan opsi
perpindahan hak milik objek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa.

b. Skema Ijarah Muntahiya Bit Tamlik ( IMBT)


Salah satu skim yang digunakan oleh perbankan syari'ah di Indonesia
dalam menjalankan produk pembiayaan KPR adalah skim Al-Ijärah al
Muntahiya bi Al-Tamlik (IMBT). Berdasarkan skim ijarah ini, bank syariah
menyewakan rumah, sebagai objek akad, kepada nasabah. Meskipun pada
prinsipnya tidak terjadi pemindahan kepemilikan (hanya pemanfaatan rumah),
tetapi pada akhir masa sewa bank dapat menjual atau menghibahkan rumah
yang disewakannya kepada nasabah. Berikut skema IMBT, dapat dengan jelas
menggambarkan skema pembiayaan IMBT seperti dalam skema di bawah ini
Keterangan :
1) Bank syariah dan nasabah membuat perjanjian dengan akad IMBT. Dalam
akad, dijelaskan tentangkompensasi (imbalan) yang ditetapkan oleh lessee
kepada lessor, ketika periode sewa berakhir makahak opsi lessee akan
berlangsung, dan ketentuan lainnya, kurun waktu sewa,dan objek sewa.
2) Bank syariah melakukan pembelian objek/barang sewa dari supilier. Aset
yang dibeli bank syariah sesuai dengan kebutuhan lessee (penyewa).
3) Setelah supplier/pemasokmempersiapkan objek/barang sewa, selanjutnya
pemasok mengirimkan dokumen barang yang dibeli ke bank syariah,
kemudian bank syariah melakukan transaksi kepada pemasok
4) Kemudian pemasok mengirim objek/barang sewa ke nasabah atas perintah
dari bank syariah. Barang-barang yang dikirim tidak disertai dengan
dokumen, karena dokumen barang diserahkan kepada bank syariah.
5) Pembayaran dilakukkan nasabah atas imbalan yang telah disepakati dalam
akad setelah menerima barang sewaan. pendapatan sewa yakni sebagai
Imbalan yang diterima oleh perbankan syariah. Biaya sewa yang dibayar
nasabah (pelanggan) kepada bank syariah pada umumnya perbulan. Apabila
jangka waktu selesai maka pelanggan mempynyai pilihan untuk membeli
barang sewaan, kemudian pelanggan akan membayar sisanya (bila ada) dan
bank syariah akan memberikan dokumen kepemilikan barang yang
disewakan. (Drs Ismail, MBA, 2017).

SIMPULAN
Transaksi ijarah adalah akad yang mengatur pemindahan hak guna atas suatu asetatau
jasa dengan pembayaran sewa. Akad ini berdasarkan pada prinsip jual-belimanfaat, bukan aset
atau jasa itu sendiri. Akad ini memiliki rukun, syarat, dan dasarhukum yang harus dipenuhi
agar sah. Akad ini juga memiliki pandangan yang berbeda- beda dari para ulama mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan ijarah. Akad ijarah kendaraan operasional bisa dilihat dari
penyewaan rental mobil.Akad ini dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
penyewa dengansaling menyetujui isi perjanjian. Isi perjanjian tersebut harus mencakup orang
yangmenyewakan mobil, penyewa mobil, ada mobil yang disewakan, dan ada uang sewayang
diberikan penyewa mobil kepada pemilik rental yang penjelasan dari awal sampai berakhirnya
sewa menyewa.

DAFTAR PUSTAKA

Redaksi OCBC NISP ( 07 Agustus 2023) Akad Murabahah,dasar hukum, jenis, rukun dan
syarat ttps://www.ocbc.id/id/article/2021/07/12/akad-murabahah

Yulian Rusadi ( 13 Maret 2020) Ijarah Al Muntahiya Bit Tamlik


https://www.academia.edu/42792103/Ijarah_Al_Muntahiya_bit_Tamlik

Masrur Agus Alwi (Januari 2020) Ijarah Muntahiya Bit Tamlik


https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/aksy/article/download/7864/3862

Nurul Melisa ( 10 November 2023) LKM AKUNTANSI SYARI’AH AKAD IJARAH


https://id.scribd.com/document/703461694/LKM-AKUNTANSI-SYARIAH-AKAD-
IJARAH

Anda mungkin juga menyukai