Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

‘’MEDIASI DALAM PERUSAHAAN / BISNIS’’

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah FIQH II ( Munakahat dan Mawarits)

Dosen Pengampu : Ilham Ahmad, S.Ag., M.H

Disusun Oleh :

Aditya Nugraha : [ E. 22.34363 ]

Ari Reksa Wiguna : [ E. 22.34348 ]

Enggar Ihwansyah : [ E. 22.34362 ]

Jamil Firmansyah : [ E. 22.34349 ]

Rendi Rustandi : [ E. 22.34340 ]

Linda Aulia : [ E. 22.34358 ]

PROGRAM STUDI

EKONOMI SYARI’AH III

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARQAM


MUHAMMADIYAH GARUT (STAIDA)

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan banyak
kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas kelompok
ini,dalam membuat makalah yang bertajuk ‘’Mediasi dalam Perusahaan / Bisnis’’.

Kami sadar betul dalam pembuatan makalah ini tak lepas dari bantuan banyak pihak,
termasuk Bapak Dosen yang sudah menyampaikan materi.

Selain itu makalah yang kami bahas masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan kami. kami berharap ada kritik dan saran dari teman-teman semua
untuk makalah yang kami buat.Terakhir, kami berharap makalah ini bisa menjadikan
tambahan ilmu dan bermanfaat bagi kita semua.

Garut, 20 Januari 2024

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Apa pengertian mediasi............................................................................................2


B. Contoh kasus mediasi dalam perusahaan.................................................................2
C. Tahapan Mediasi dalam sebuah perusahaan............................................................4
D. Apa Manfaat Mediasi...............................................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................7

A. Kesimpulan...............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Terkadang, konflik dan sengketa merupakan bagian alami dari kehidupan bisnis
dan lingkungan kerja. Ketika situasi seperti itu muncul, mediasi adalah alat yang efektif
untuk mencari solusi yang damai dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.

GreatDay HR akan membahas tentang pentingnya mediasi, dari mulai pengertian,


contoh kasus, hingga tahapan mediasi dalam perusahaan. Dengan pemahaman yang lebih
baik tentang mediasi dalam perusahaan, Anda akan memiliki alat yang lebih kuat untuk
menyelesaikan konflik dengan cara yang efisien dan produktif.

Dalam konteks perusahaan, mediasi biasanya dilakukan dalam proses


penyelesaian sengketa yang melibatkan pihak-pihak di dalam organisasi untuk mencapai
kesepakatan yang memuaskan terkait masalah atau konflik yang timbul di lingkungan
kerja. Ini dapat mencakup berbagai jenis sengketa, seperti konflik antara karyawan,
masalah antara karyawan dan manajemen, atau perselisihan terkait kontrak bisnis antara
perusahaan dan mitra atau pemasok.

Mediasi sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk sengketa keluarga,


sengketa bisnis, perceraian, sengketa pekerjaan, dan banyak lagi. Ini adalah alat yang
efektif untuk mengatasi konflik dengan cara yang damai dan saling menguntungkan.

1.2.Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian mediasi?
b. Contoh kasus mediasi di perusahan?
c. Bagaimana Tahapan mediasi untuk perusahaan?
d. Apa Manfaat mediasi?

1.3.Tujuan Pembuatan Makalah


a. Mengetahuai pengertian dari mediasi.
b. Mengenal contoh kasus mediasi dalam perusahaan.
c. Mengetahui tahapan mediasi untuk perusahaan.
d. Merasakan manfaat adanya mediasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mediasi

Mediasi adalah sebuah proses alternatif penyelesaian sengketa di mana pihak-


pihak yang terlibat dalam konflik atau perselisihan bekerja sama dengan seorang
mediator netral untuk mencari solusi yang dapat diterima bersama. Tujuan utama
mediasi adalah menghindari pengadilan atau arbitrase yang lebih formal dan mahal,
serta mencapai penyelesaian yang memuaskan untuk semua pihak.

Mediasi sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk sengketa


keluarga, sengketa bisnis, perceraian, sengketa pekerjaan, dan banyak lagi. Ini adalah
alat yang efektif untuk mengatasi konflik dengan cara yang damai dan saling
menguntungkan.

Dalam konteks perusahaan, mediasi biasanya dilakukan dalam proses


penyelesaian sengketa yang melibatkan pihak-pihak di dalam organisasi untuk
mencapai kesepakatan yang memuaskan terkait masalah atau konflik yang timbul di
lingkungan kerja. Ini dapat mencakup berbagai jenis sengketa, seperti konflik antara
karyawan, masalah antara karyawan dan manajemen, atau perselisihan terkait kontrak
bisnis antara perusahaan dan mitra atau pemasok.

Menurut pn-jakartaselatan.go.id, mediasi adalah suatu metode penyelesaian


sengketa yang melibatkan proses perundingan atau musyawarah antara pihak-pihak
yang berselisih, dengan bantuan seorang mediator yang bertindak sebagai fasilitator
netral.

Dalam proses mediasi, mediator tidak memiliki wewenang untuk mengambil


keputusan final atau memaksakan solusi kepada pihak-pihak yang bersengketa.

Ciri pokok dari mediasi adalah pendekatan perundingan yang mirip dengan
proses musyawarah atau pencapaian konsensus, di mana pihak-pihak berusaha
mencapai kesepakatan bersama tanpa tekanan atau pemaksaan dari pihak ketiga.

Tujuan utama mediasi adalah membantu pihak-pihak yang terlibat dalam


konflik mencapai kesepakatan bersama dengan cara yang damai dan kooperatif.

2.2. Contoh Kasus Mediasi dalam Perusahaan

a. Sengketa Antara Karyawan

Sengketa antara karyawan adalah salah satu kasus mediasi yang umum terjadi
di lingkungan kerja. Ini bisa melibatkan konflik personal, seperti perbedaan pendapat
yang berlarut-larut, masalah hubungan, atau ketidaksetujuan tentang cara kerja.
Contoh konkretnya mungkin adalah dua karyawan yang bekerja dalam tim yang
sering kali bertengkar atau tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Mediasi dalam hal

2
ini akan melibatkan seorang mediator yang akan membantu kedua karyawan berbicara
tentang masalah mereka, mendengarkan keluhan mereka, dan mencoba memfasilitasi
solusi yang dapat mereka terima bersama, sehingga mereka dapat bekerja secara lebih
efektif.

b. Konflik antara karyawan dan manajemen

Konflik ini sering terjadi terkait dengan kebijakan perusahaan, pemutusan


hubungan kerja, promosi, atau masalah lain yang melibatkan manajemen perusahaan.
Misalnya, seorang karyawan mungkin merasa tidak puas dengan kebijakan gaji atau
promosi yang dianggap tidak adil. Dalam kasus seperti ini, mediasi dapat membantu
karyawan dan manajemen berkomunikasi lebih baik, memahami perspektif masing-
masing, dan mencapai kesepakatan atau penjelasan yang memuaskan tanpa harus
mengambil langkah-langkah hukum yang lebih berat.

c. Kasus Pelecehan atau Deskriminasi


Pelecehan seksual, diskriminasi rasial, atau diskriminasi lainnya di tempat
kerja dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Perusahaan dapat menggunakan
mediasi sebagai alat untuk mencoba menyelesaikan sengketa ini secara lebih rahasia
daripada menghadapinya di pengadilan. Mediator yang berpengalaman dalam kasus
semacam ini dapat membantu para pihak untuk mencapai penyelesaian yang memadai
dan memperbaiki kondisi di tempat kerja.
d. Sengketa dalam tim kerja

Di dalam tim kerja, konflik bisa terjadi antara anggota tim, yang dapat
mengganggu produktivitas dan kerja sama. Contoh kasus mediasi dalam tim kerja
adalah ketidakcocokan antara anggota tim yang berakibat buruk pada kinerja tim.
Mediator dapat membantu anggota tim untuk memahami perspektif masing-masing,
menemukan akar permasalahan, dan mencari solusi yang memungkinkan tim bekerja
lebih efektif.

e. Perselisihan kontrak bisnis

Perusahaan seringkali bermitra dengan pihak eksternal, seperti pemasok atau


mitra bisnis lainnya. Perselisihan dapat timbul terkait dengan pelanggaran kontrak,
penundaan pengiriman, atau masalah lain yang dapat memengaruhi hubungan bisnis.
Mediasi dapat membantu perusahaan dan pihak eksternal untuk mencapai
kesepakatan yang adil tanpa harus melibatkan proses hukum yang mahal dan
berkepanjangan.

f. Pemutusan hubungan kerja

Ketika perusahaan harus melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap


seorang karyawan, hal ini dapat menciptakan ketegangan dan sengketa. Mediasi dapat
membantu dalam merancang persetujuan pemisahan yang lebih terstruktur dan
meminimalkan potensi konflik. Ini termasuk pembicaraan tentang kompensasi,
pemutusan, dan aspek-aspek lain dari pemisahan tersebut.

3
g. Sengketa terkait properti intelektual

Perusahaan sering terlibat dalam sengketa terkait hak cipta, merek dagang,
atau paten dengan perusahaan lain. Mediasi dapat menjadi jalur yang efisien untuk
menyelesaikan sengketa ini. Mediator dengan pemahaman tentang hukum properti
intelektual dapat membantu perusahaan menemukan solusi yang dapat diterima oleh
semua pihak tanpa harus menghadapinya di pengadilan.

2.3. Tahapan Mediasi Untuk Perusahaan

Proses mediasi dalam konteks perusahaan melibatkan serangkaian tahapan yang


dirancang untuk memfasilitasi penyelesaian sengketa dengan cara yang efisien dan adil.
Berikut adalah tahapan mediasi dalam perusahaan yang umumnya dilakukan:

a. Pemilihan mediator

Tahap awal dari mediasi adalah pemilihan mediator. Mediator biasanya


merupakan individu netral yang memiliki keterampilan dalam mediasi dan pemahaman
tentang konteks bisnis atau perusahaan. Mediator dapat menjadi orang internal yang telah
dilatih sebagai mediator atau mediator eksternal yang disewa oleh perusahaan.

b. Pendefinisian tujuan mediasi

Setelah mediator dipilih, pertemuan awal akan diadakan dengan pihak-pihak yang
terlibat untuk mendefinisikan tujuan mediasi. Pihak-pihak akan membahas masalah yang
ingin mereka selesaikan melalui mediasi dan menetapkan aturan dasar, termasuk tingkat
kerahasiaan yang diinginkan.

c. Pendekataan mediasi

Mediator akan memfasilitasi pertemuan antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam


tahap ini, setiap pihak akan diberi kesempatan untuk menjelaskan pandangan mereka
tentang sengketa dan menyampaikan kekhawatiran atau tuntutan mereka.

d. Penjelasan Masalah

Setelah masing-masing pihak memiliki kesempatan untuk berbicara, mediator


akan membantu mereka untuk mengidentifikasi dan menjelaskan masalah yang mendasari
sengketa. Ini termasuk menentukan fakta-fakta penting dan kepentingan yang ada.

e. Membangun Komunikasi

Salah satu peran penting mediator adalah membantu membangun komunikasi


yang efektif antara pihak-pihak yang terlibat. Ini melibatkan mendengarkan dengan
seksama, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan menjaga agar percakapan
berlangsung dengan sopan dan terarah.

f. Pencarian Solusi

4
Setelah pemahaman yang lebih baik tentang masalah dan kepentingan masing-
masing pihak tercapai, mediator akan membantu mereka mencari solusi yang dapat
diterima bersama. Ini mungkin melibatkan brainstorming, negosiasi, dan menciptakan
opsi untuk penyelesaian.

g. Pembuatan Kesepakatan

Jika pihak-pihak yang terlibat berhasil mencapai kesepakatan, mediator akan


membantu dalam merinci kesepakatan tersebut dalam dokumen tertulis. Kesepakatan
ini biasanya berisi langkah-langkah konkret yang harus diambil oleh masing-masing
pihak untuk melaksanakan kesepakatan.

h. Penutupan

Setelah kesepakatan ditandatangani, mediator akan mengakhiri proses


mediasi. Mediator dapat memberikan panduan tentang langkah-langkah selanjutnya
yang perlu diambil untuk melaksanakan kesepakatan.

i. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Setelah mediasi selesai, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap apakah


kesepakatan diikuti dan apakah solusi yang dihasilkan efektif dalam menyelesaikan
masalah. Jika diperlukan, tindakan lanjut dapat diambil untuk memastikan
kesepakatan ditegakkan.

j. Kerahasiaan

Selama seluruh proses mediasi, kerahasiaan biasanya dijaga dengan ketat. Ini
berarti bahwa informasi yang dibagikan selama mediasi tidak dapat digunakan di
pengadilan atau forum hukum lainnya.

Tahapan mediasi dalam perusahaan ini dapat bervariasi tergantung pada


kasusnya, tetapi keseluruhan prosesnya dirancang untuk membantu pihak-pihak yang
terlibat untuk mencapai penyelesaian yang memuaskan tanpa harus melibatkan proses
hukum yang panjang dan mahal. Mediasi dapat menjadi alat yang sangat efektif
dalam mengatasi sengketa di tempat kerja atau dalam konteks bisnis.

2.4. Manfaat Mediasi

Mediasi menawarkan sejumlah manfaat dalam penyelesaian konflik, dan inilah alasan
mengapa banyak orang dan organisasi memilih untuk menggunakannya sebagai alat utama
mereka dalam mengatasi perbedaan dan konfrontasi.

Beberapa manfaat utama dari mediasi adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi Konflik

Mediasi memberikan cara damai dan non-adversarial untuk menyelesaikan


konflik.

5
Ini mengurangi risiko eskalasi konflik menjadi perselisihan yang lebih besar dan
meminimalkan kemungkinan kerugian yang terjadi.

b. Kontrol Pihak Terlibat

Dalam mediasi, pihak yang terlibat memiliki kendali penuh atas proses dan
hasil. Mereka memiliki kesempatan untuk berbicara dan berpartisipasi aktif dalam
penyelesaian yang tidak selalu terjadi dalam sistem hukum formal.

c. Mempercepat Proses Perselisihan

Mediasi sering kali lebih cepat daripada proses hukum konvensional. Dalam
beberapa kasus, konflik dapat diselesaikan dalam satu sesi mediasi, sementara proses
hukum mungkin memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

d. Menghemat Biaya dan Waktu

Mediasi sering kali lebih ekonomis daripada menghadirkan kasus ke


pengadilan. Ini menghemat waktu dan uang yang akan dihabiskan dalam biaya
perangkat hukum.

e. Hubungan Antar Pihak yang Berkonflik tetap Terjaga

Mediasi membantu mempertahankan hubungan yang mungkin terpengaruh


oleh konflik. Dengan mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak, mediasi
dapat memperkuat hubungan yang ada atau memungkinkan pihak-pihak yang terlibat
untuk berpisah dengan baik.

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Proses mediasi didasarkan pada prinsip-prinsip kerjasama, keadilan, dan saling


menghormati. Hal ini berbeda dengan sistem peradilan formal di mana seorang hakim
mengambil keputusan akhir.

Dalam mediasi, pihak yang terlibat dalam konflik memiliki kendali penuh atas proses
dan hasilnya. Mediator berfungsi sebagai fasilitator yang membantu pihak-pihak mencapai
pemahaman bersama, bukan sebagai pengambil keputusan.

Mediasi dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam penyelesaian


sengketa perceraian, konflik di tempat kerja, sengketa bisnis, sengketa komunal, dan bahkan
dalam sengketa internasional.

Ini adalah alat yang efektif dalam menjaga hubungan yang positif, menghemat biaya
dan waktu, serta menghindari eskalasi konflik menjadi perselisihan yang lebih besar. Dalam
mediasi, kesepakatan menciptakan solusi yang memuaskan semua pihak yang terlibat, dan
prosesnya didasarkan pada komunikasi terbuka dan kolaborasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Pentingnya Mediasi: Pengertian, Contoh Kasus, dan Tahapan Mediasi untuk Perusahaan - GreatDay
HR

Pengertian Mediasi, Manfaat, dan Contohnya | kumparan.com

Anda mungkin juga menyukai