Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“STRATEGI NEGOSIASI”

Disusun Oleh
Kelompok 8 :
Apriyando Manalu (72013143001)
Lola Asyari (7203143013)
Sani Lasmarito Sitanggang (7201143012)

Dosen pengampu :
Nurul Wardani Lubis, S.E, M.Si
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karna berkat Rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul”Strategi
Negosiasi“dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Komunikasi &
Negosiasi Bisnis. Kami menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk perbaikan pada makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca.
Atas perhatian dan kesempatan kami ucapkan terima kasih.

Medan, 11 Mei 2022

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Pengertian negosiasi................................................................................................5
B. Tujuan negosiasi......................................................................................................5
C. Manfaat negosiasi....................................................................................................5
D. Jenis-jenis negosiasi................................................................................................6
E. Proses negosiasi.......................................................................................................7
F. Aspek-aspek negosiasi.............................................................................................8
G. Faktor yang mempengaruhi negosiasi.....................................................................9
H. Strategi dalam negosiasi..........................................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................13


A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negosiasi adalah sebuah proses diantara dua pihak atau lebih. Semua pihak tersebut
memiliki kepentingan yang sama atau bertentangan. Mereka bertemu dan berbicara bersama-
sama. Tujuan atau maksdu adalah untuk emncapai kesepakatan. Pengertian negosiasi menurut
asal katanya adalah sebuah proses diskusi strategis. Proses diskusi tersebut dilakuakn untuk
menyelesaikan sebuah masalah. Caranya dengan sesuatu yang bisa diterima oleh masing-
mnasing pihak yang ikut serta dalam bernegosiasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu negosiasi?
2. Apa tujuan negosiasi?
3. Apa manfaat negosiasi?
4. Apa saja jenis-jenis negosiasi?
5. Bagaimana proses negosiasi terjadi?
6. Apa saja aspek-aspek negosiasi?
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi negosiasi?
8. Apa saja strategi yang perlu dilakukan dalam negosiasi?
C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu negosiasi, apa tujuan
dilakukan negosiasi, apa manfaat negosiasi, apa saja jenis-jenis negosiasi, bagaimana proses
negosiasi, apa saja aspek-aspek negosiasi, apa faktor yang mempengaruhi negosiasi dan apa
strategi yang perlu dilakukan dalam negosiasi.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NEGOSIASI
Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut
pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang
berkepentingan dalam bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual. Lebih jelasnya bahwa
negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing
memepunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai keepakatan
yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama.
Negosiasi juga dapat diartikan suatu proses interaktif yang melibatkan dua pihak atau
lebih yang memiliki pandangan (pendapat, pendirian, maksud atau tujuan) berbeda namun
berupaya mencapai kesepakatan bersama dengan cara saling bertukar sesuatu hal yang
dimiliki masing-masing.
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi dimana dua orang atau lebih dengan
tujuan yang berbeda melakukan suatu proses timbal balik yang melibatkan pertukaran sesuatu
antara dua orang atau lebih hingga mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan
semua pihak.
Negosiasi menjadi salah satu cara bagi dua atau lebih pihak yang berbeda kepentingan
dalam mencari kesepahaman dengan cara mempertemukan penawaran dan permintaan dari
masing-masing pihak sehingga tercapai suatu kesepakatan atau kesepahaman kepentingan
baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud atau tujuan.

B. TUJUAN NEGOSIASI
 Untuk dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
 Untuk dapat menyelesaikan masalah dan menemukan solusi dari masalah yang sedang
dihadapi para pihak-pihak yang bernegosiasi.
 Untuk bisa mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan bagi pihak-pihak
yang akan bernegosiasi di mana semuanya mendapatkan manfaat (win-win solution).
 Menciptakan suatu jalinan kerja sama antara satu pihak dengan pihak lainnya untuk
dapat mencapai tujuan masing-masing.
 Adanya saling pengertian di antara masing-masing pihak yang akan bernegosiasi
mengenai kesepakatan yang akan diambil dan dampaknya bagi semua pihak.
 Negosiasi akan bermanfaat bagi terciptanya suatu kesepakatan bersama yang saling
menguntungkan bagi semua pihak yang akan bernegosiasi.
 Terciptanya suatu interaksi yang positif antara pihak-pihak yang akan bernegosiasi
sehingga jalinan kerja sama akan menghasilkan suatu dampak yang lebih luas bagi
banyak orang.

C. MANFAAT NEGOSIASI
Selain mempunyai tujuan, negosiasi juga mempunyai manfaat. Manfaat yang diperoleh dari
sebuah proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi antara lain adalah :

5
1. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi
ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling
pengertian.
Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah maka tercipta sebuah transaksi
bisnis yang saling terkait, sehingga membuat hidup perekonomian. Dengan kata lain, bahwa
suatu proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu proses interaksi guna
menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.

2. Dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk
menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang
diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan
menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang lebih
besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari sebuah perusahaan.

D. JENIS-JENIS NEGOSIASI
Menurut Afriansya (2017), secara umum negosiasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Negosiasi kooperatif. Dalam negosiasi tipe ini kedua belah pihak akan saling percaya
akan mendapatkan hal yang diinginkan, karena dalam negosiasi tipe ini kedua belah
pihak akan saling menyelesaikan masalah. 
2. Negosiasi distribusi. Negosiasi tipe ini melibatkan pembagian, sehingga kedua belah
pihak akan ingin potongan atau bagian lebih besar dari hal yang sedang
dinegosiasikan, biasanya tipe negosiasi ini dilakukan untuk pertukaran.

Sedangkan berdasarkan kemungkinan hasil yang diperoleh, negosiasi dibagi menjadi menjadi
empat jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Win-Win 
Strategi win-win adalah negosiasi yang lebih mengutamakan kepentingan kedua belah pihak
untuk menghasilkan kesepakatan. Negosiasi ini pihak pertama akan menang dan pihak kedua
akan menang, dalam jenis negosiasi ini yang menguntungkan kedua pihak, sehingga banyak
orang yang selalu bernegosiasi untuk mendapatkan keinginan kedua pihak. Kelebihan strategi
negosiasi win-win adalah satu sisi sama-sama butuh, otomatis kedua belah pihak berupaya
untuk cepat menyelesaikan masalah. Sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan waktu
yang lebih panjang.
Contoh negosiasi win-win: Indonesia sebagai penghasil teh ke-5 besar di dunia dan
Indonesia mengekspor teh-nya kepada Jepang, karena di Jepang terdapat ritual minum teh

b. Win-Lose 

6
Negosiasi dengan strategi win-lose ini pihak pertama akan menang dan pihak kedua akan
kalah, negosiasi ini hanya membuat satu pihak saja yang menang dan pihak lain akan
dirugikan. Strategi Win merupakan pihak yang dibutuhkan, dalam hal ini pihak Win
menghalalkan segala cara, sehingga lawan tidak mendapatkan apa-apa. Contoh negosiasi
dengan strategi win-lose: saat ini banyak perusahaan menggunakan sistem kontrak dengan
pegawainya. Karena perusahaan tidak mau rugi untuk memenuhi tunjangan-tunjangan dan
karyawan hanya diberi gaji pokok.
Dalam hal ini, karyawan adalah pihak yang kalah dan perusahaan adalah pihak yang menang.

c. Lose-Win 
Strategi lose-win adalah jenis negosiasi dimana pihak pertama akan kalah dan pihak kedua
akan menang. Pada strategi ini kita berada pada pihak yang kalah, oleh karena itu tugas kita
hanya bisa berakomodasi dari pihak Win. Kita kalah tapi masih memiliki sedikit
kemenangan.
Contoh strategi lose-win adalah reservation point/price, dari lima tuntutan, hanya dipenuhi
tiga.

d. Lose-Lose 
Strategi negosiasi jenis lose-lose adalah negosiasi dimana pihak pertama dan pihak kedua
akan kalah atau tidak mendapatkan keinginan masing-masing, sehingga negosiasi ini
merugikan. Pihak yang sama-sama kalah dari kedua pihak ini sepakat sama untuk tidak
sepakat. Strategi ini biasanya untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Contoh strategi
lose-lose adalah Perang Irak-Iran. Kedua belah pihak mengalami kekalahan dan kerugian
yang amat besar, maka mereka bersepakat untuk damai guna menghindari kerugian yang
lebih besar lagi.

E. PROSES NEGOSIASI
Proses negosiasi bukanlah proses sesaat kemudian dapat dengansegera diperoleh
hasilnya. Oleh karena itu negosiasi merupakan suatu prosesyang berlangsung se!ara kontinu
atau terus-menerus hingga ter!apai suatukesepakatan bagi kedua belah pihak. Persiapan yang
baik sebelum bernegosiasi merupakan salah satukun!i sukses bernegosiasi.

Menurut Casse, proses bernegosiasi ada tiga tahapan penting ,yaitu sebagai berikut :


1.Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan
sasaran negosiasi dan memperjelas proses negosiasi. Sasaran negosiasi adalah hasil yang
diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa
seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran sangatlah  penting sebagai arahan atau petunjuk
dalam bernegosiasi. Strategi negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan
bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi

7
yang tepat. Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang diharapkan
mampu menghasilkan suatu kesepakatan dikedua belah pihak yang saling menguntungkan.

2. Tahap Implementasi 
Tahap implementasi merupakan tahapan peranan atau tindakan yang diperlukan agar
mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa komponen 
penting, antara lain :
 Taktik cara Anda Adalah bahwa Anda tahu tujuan yang ingin dicapai, Anda
bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya bahwalah Anda yang benar dan
Anda terus menekan.
 Taktik bekerja sama Taktik ini menegaskan bahwa Anda mau mendengarkan pihak
lawan dan mengetahui apa yang ada di benak mereka, Andalah yang memutuskan
untuk  bersikap reaktif(bukan proaktif) siap bekerjasama.
 Taktik tidak bertindak apa-apa Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam
bernegosiasi. Dalam hal ini Anda tetap bersikukuh pda pendirian dan tidak mudah
berubah. 
 Taktik melangkah ketujuan lain Taktik ini menuntut Andalah yang harus aktif
menggeser suatu persoalan ke  persoalan lain. 

Tahap Peninjauan 
Negosiasi Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses
negosiasi. Ada  beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu
dilakukan, antara lain :
 Untuk memeriksa apakah Anda sudah mencapai tujuan anda.
 Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat
berharga bagi seorang negosiator.
 Jika ya, maka pastikan apa yang sudah Anda lakukan dengan baik dan  bangunlah
kesuksesan Anda.

F. ASPEK-ASPEK NEGOSIASI
Menurut Jackman (2005), terdapat beberapa aspek negosiasi, yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan untuk memisahkan perasaan pribadi dengan masalah yang sedang


dihadapi.

Negosiator harus mampu bersikap professional dengan tetap fokus pada masalah yang
sedang dibicarakan, bukan pada orang yang terlibat di dalamnya, dan harus mampu
mengesampingkan perasaan pribadi yang dapat mempengaruhi proses negosiasi. 

2. Kemampuan untuk berfokus pada kepentingan bukan posisi.

8
Setiap negosiator berangkat dari posisi yang berbeda, menganggap lawan negosiasi
sebagai seseorang yang harus dikalahkan adalah sikap yang kurang menguntungkan
karena dapat menjebak dalam kecurigaan yang dapat mengalihkan kepentingan awal
bernegosiasi.
3. Kemampuan untuk mengumpulkan beberapa pilihan sebelum membuat
keputusan akhir.
Mampu mengumpulkan sebanyak mungkin pilihan agar tidak terjebak pada masalah
atau solusi, hal ini akan meningkatkan kualitas kesepakatan akhir dan memperbesar
kemungkinan untuk memuaskan kebutuhan semua pihak yang terlibat. Menyusun strategi
negosiasi yang efektif sebelum negosiasi dimulai akan membantu mencapai kesepakatan. 

4. Kemampuan untuk memastikan bahwa hasil didasarkan pada kriteria obyektif.


Orang karismatik atau vokal terdengar sangat meyakinkan selama negosiasi akan
memberikan pengaruh yang tidak seimbang dalam mengambil keputusan, terlebih ketika
seseorang memiliki keraguan. Demi mencapai hasil maksimal sangatlah penting untuk
mampu menggunakan kriteria yang obyektif, seperti menganalisis keuntungan dan
kerugian dari tawaran yang diberikan.

G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NEGOSIASI 


Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kemampuan negosiasi seseorang, diantara
adalah terampil, mempunyai motivasi, rasa percaya diri akan kemampuan yang tinggi,
kemampuan menyusun rencana, bertindak dengan penuh integritas, mampu berfikir jernih,
pendengar yang baik, berempati dan keterampilan berkomunikasi.

Menurut Sepasthika (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan negosiasi,


yaitu:

1. Kehadiran masing-masing pihak untuk mencapai tujuan.


Kehadiran ini merupakan bentuk kerjasama untuk mempertemukan perbedaan-perbedaan
yang terjadi. 
2. Kepercayaan diri pribadi untuk memecahkan masalah.
Pihak yang percaya bahwa mereka dapat bekerjasama, biasanya mampu melakukan
pemecahan masalah dengan kepercayaan dirinya.
3. Kepercayaan terhadap perspektif sendiri dan pihak lain.
Pemahaman terhadap masing-masing sudut pandang akan menumbuhkan kepercayaan
tersebut, karena saat bernegosiasi masing-masing pihak diharap mampu menerima sikap dan
informasi secara akurat dan valid. 
4. Motivasi dan komitmen untuk bekerjasama.

9
Untuk mewujudkan hal tersebut dalam rangka mencapai tujuan negosiasi, masing-masing
pihak harus memiliki interest terhadap masalah yang dihadapi secara obyektif dan
menunjukkan respon terhadap tuntutan dan kebutuhan masing-masing.
5. Komunikasi yang akurat dan jelas.
Merupakan komunikasi yang tidak menimbulkan ambiguitas. 

6. Pemahaman akan dinamika negosiasi.


Proses negosiasi bersifat dinamis dan fleksibel sehingga masing-masing pihak diharapkan
mampu menyesuaikan taktik dan strategi yang digunakan.

H. STRATEGI YANG PERLU DILAKUKAN DALAM NEGOSIASI


Strategi yang perlu dilakukan dalam negosiasi, negosiasi merupakan suatu proses
yang terkadang akan melahirkan “perang urat syaraf” atau akan berakhir pada kekalahan
semua pihak. Karena itu, kesantunan dalam berkata-kata, perhatian yang diberikan kepada
pihak lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan “melunturkan” suasana sehingga
negosiasi lebih mudah dilaksanakan. Negosiasi merupakan suatu hal yang pokok dan
terpenting dalam bisnis untuk melakukan rencana pengembangan dengan mitra bisnis.
Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap
pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam
hal bernegosiasi ada beberapa strategi agar kita bisa mendapatkan apa yang diinginkan atau
bisa saja keduanya tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.
Berikut adalah beberapa strategi yang perlu dilakukan dalam bernegosiasi :
1. Stretegi menang-menang (win-win solution)
Pada strategi menang-menang, kedua belah pihak berada pada posisi yang
menguntungkan karena dalam perundingan diupayakan menciptakan suasana yang
memberikan kesan tidak ada pihak yang kalah dengan mengetengahkan pemberian atau
keuntungan yang terbaik secara jujur dan adil. Dengan menang-menang, banyak hal yang
bisa diraih, setidaknya ada 3 (tiga) jenis kesuksesan yang bisa tertangkap dengan cara ini
yaitu :
a. Komunikasi strategi menjadi lebih mudah karena mempunyai tujuan bukan untuk
mengalahkan partner, melainkan untuk membantunya.
b. Keuntungan win-win solution dalam komunikasi strategi adalah sebuah keuntungan tidak
terbatas, karena proyek akan menjadi lebih sempurna dan proyek-proyek selajutnya akan
terbuka.
c. Hati yang gembira akan menjadi milik Anda juga partner. Tidak ada hal yang lebih
berharga dari suasana hari kita ketika mengerjakan sesuatu sendiri maupun dengan orang lain
atau tim.

10
2. Strategi menang kalah (win-lose solution)
Merupakan strategi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan dengan keinginan
untuk mengalahkan pihak lain yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan pihak lain.
Penguaaan strategi menang-kalah tidak dianjurkan karena sering menimbulkan konflik
berkepanjangan.

3. Strategi kalah kalah (lose-lose solution)


Merupakan strategi yang merugikan kedua belah pihak dimana keduanya merupakan
pihak yang kalah, karena perundingan cenderung tidak menggunakan akal pikiran yang sehat,
hanya melampiaskan kemarahan dan emosi sehingga tidak akan dapat menyelesaikan
masalah. 
Cara atau taktik mempunyai beberapa tujuan. Taktik akan membantu agar dapat melihat
permasalahan sebenarnya yang sedang diperdebatkan di meja perundingan. Taktik juga bisa
menguraikan permasalahan yang buntu. Serta, dapat pula membantu agar melihat serta
melindungi diri dari kebohongan negosiator.
Dibawah ini adalah 9 (sembilan) taktik dalam bernegosiasi yang bisa dipakai dan juga
dihindari :
1. Mengeryit (The Wince)
Taktik tersebut dikenal sebagai istilah terkejut (flinch) yang merupakan sebuah reaksi
negatif terhadap tawaran seseorang. Dengan arti lain, bertindak terkejut pada saat negosiasi
yang dilakukan pihak negosiator berjalan dengan keinginan pihak lain.
2. Berdiam (The Silence)
Bila Anda tidak suka dengan apa kata seseorang, atau bila Anda baru saja membuat
sebuah tawaran dan Anda sedang menunggu jawaban, diam juga dapat menjadi sebuah
pilihan terbaik untuk Anda. Kebanyakan dari orang tidak dapat bertahan dalam kesunyian
yang panjang (Dead Air Time). Mereka akan menjadi tidak nyaman bila ada percakapan
untuk mengisi kekosongan antara Anda dan pihak lain. Biasanya pihak lain akan merespon
dengan konsesi atau memberikan kelonggaran.
3. Ikan Haring Merah (Red Herring)
Istilah kata ini diambil dari sebuah kompetisi yang cukup tua di Inggris, Berburu
Rubah (Fox Hunting Competition). Didalam sebuah kompetisi ini, tim lawan akan menyeret
serta membaui jejak rubah ke lain arah dengan ikan. Sehingga, anjing lawan akan tertipu atau
terkecoh dan akan kehilangan jejak. Sama dengan saat negosiator membawa “ikan amis” atau
isu lain ke meja perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu urama yang dibahas.
4. Kelakuan Menghina (Outrageous Behaviour)
Semua bentuk prilaku umumnya dianggap kurang bermoral serta tidak bisa diterima
oleh lingkungan, dengan tujuan memaksa pihak lain untuk menyutujui. Seperti pihak

11
manajemen muak dengan tuntutan yang dianggap tidak dapat masuk diakal dan terpaksa
menandatangani kontrak dengan air mata lalu membuangnya dengan cara ganas dan dramatis
seolah-olah diliput oleh media. Tujuan dari taktik tersebut ialah untuk menggertak orang-
orang yang ada atau terlibat dalam negosiasi.
5. Yang Tertulis (The Written Word) Merupakan suatu persyaratan yang ditulis dalam
perjanjian yang tidak bisa diganggu gugat. Perjanjian, sewa guna usaha (leasing), ataupun
harga diatas pahatan batu serta sekarang di kertas (uang) merupakan contoh-contoh yang
tertulis.
6. Pertukaran (The Trade-off)
Taktik ini dipakai sebagai tawar-menawar. Pertukaran hanya menawarkan konsesi,
sampai seluruh pihak setuju dengan syarat-syarat. Sebenarnya, taktik tersebut digunakan
untuk kompromi.

7. Ultimatum (The Ultimatum)


Pemakaian ultimatum terkadang (seldom) efektif sebagai taktik pembuka dalam
bernegosiasi. Tetapi, sesuatu saat dalam negosiasi yang panjang saat Anda merasa perlu
memakai taktik tersebut.
8. Berjalan Keluar (Walking Out)
Pada beberapa keadaan, berjalan keluar bisa dipakai sebagai strategi untuk
memberikan tekanan pada pihak lain.
9. Kemampuan untuk Mengatakan “Tidak” (The Ability to Say “No”)
Taktik memang peran yang begitu penting dalam segala macam strategi negosiasi dan
cara menyampaikan car tepat. Pertama serta yang paling dasar untuk mempelajari taktik ini
ialah apa pun jika mengatakan ‘tidak’ secara langsung, diterjemahkan oleh pihak lain sebagai
‘ya’.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Negosiasi adalah dimana kedua belah pihak mempunyai ha katas hasil akhir. Hal ini
memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan
menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Sementara itu Case memberi
pendapat bahwa negosiasi merupakan proses dimana paling sedikit ada dua pihak dengan
persepsi, kebutuhan dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal
demi kepentingan bersama. Proses negosiasi adalah melibatkan dua orang atau lebih.
B. Saran

Sarannya jika kita melakukan sebuah negosiasi harus dengan tenang dan tidak saling
emosi supaya akan menciptakan kesepakatan.

13
DAFTAR PUSAKA

DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai