Anda di halaman 1dari 14

BAB III

HASIL PEMBAHASAN

A. Karakter Umum Peserta Didik

Karakteristik peserta didik yang berada disekolah SMK Negeri 1 Medan memiliki
karakteristik yang beragam. Dari segi karakteristik kognitif, peserta didik mayoritas telah
mengalami pertumbuhan intelektual yang baik dimana seluruh siswa telah mampu dengan
mantap dengan jurusan yang telah dipilih dan berusaha untuk memperoleh nilai terbaik dijurusan
yang telah dipilih berbekal dengan kemampuan kognitif yang telah dimiliki. Dari segi
karakteristik moral dan bahasa, siswa yang berada disekolah ini telah mengalami perkembangan
hal itu terlihat dari perilaku peserta didik disekolah yang menunjukan bahwa mereka
berkeinginan untuk menjadi orang yang peduli untuk membantu orang lain. Sementara dari segi
bahasa, seluruh peserta didik telah mampu bersosialisasi dengan teman sekelas, maupun dengan
teman satu sekolah, selain itu mereka juga mampu menuangkan hasil pemikiran dan
menyampaikan gagasan-gagasan dalam bentuk kata-kata yang terstruktur ketika mereka sedang
berada dalam proses belajar dikelas. Dari segi emosional, mengingat mayoritas seluruh siswa
yang berada disekolah ini adalah siswa perempuan, sehingga perkembangan karakteristik emosi
yang ditunjukan sangat jelas terlihat. Hal ini dapat dilihat dari adanya siswa yang berpacaran
antar sesama siswa yang menunjukan adanya perkembangan emosional diantara peserta didik.

B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah


1. Struktur Organisasi Sekolah

Organisasi merupakan suatu system perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi


dari sekolompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanyalah
merupakan alat dan wadah saja.

Dengan adanya struktur organisasi yang baik dan jelas memungkinkan fungsi
management dapat berjalan dengan baik karena semua bidang pekerjaan sudah jelas, yaitu siap
mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan cakupan masing-masing pekerjaan
sehingga seorang pemimpin dapat dengan mudah mengendalikan suatu organisasi.

Dalam sebuah organisasi, struktur sangat diperlukan. Adapun ketersediaan bagan struktur
di SMK Negeri 1 Medan sebagai berikut ;
STRUKTUR ORGANISASI

SEKOLAH MENENGAH (KEJURUAN SMK) NEGERI 1 MEDAN

KEPALA KOMITE
SEKOLAH SEKOLAH

KEPALA
TATA USAHA

WAKASEK WAKASEK WAKASEK WAKASEK


KURIKULUM HUBDIN KESISWAAN S.PRASARANA

UNIT UNIT

-PERPUSTAKAAN

-BP/BK

-KOP PN

-OSIS

-PRAMUKA

-PMR/UKS

-KOP.SISWA

-UP

KAPROG KAPROG KAPROG KAPROG

AKUNTANSI SEKRETARIS PENJUALAN UJP

KEPALA
SEKOLAH

KEPALA
SEKOLAH
2. Fungsi dan Tugas Sekolah

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis
Pendidikan dijalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :

 Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis
jenjang dan sifat sekolah.
 Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
 Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
 Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
 Melaksanakan urusan Tata Usaha.
 Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan instansi terkait.

3. Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Medan, struktur organisasi dan
tata kerja di SMK Negeri 1 Medan diperoleh sebagai berikut :

 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah


 Bertanggung jawab kepada Dinas Pendidikan.
 Merencanakan program sekolah (mingguan, bulanan, catur wulan, semester,
tahunan).
 Merencanakan dan mengusulkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sekolah (RAPBS).
 Penanggung jawab Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS).
 Mengkoordinasikan kerjasama dengan pemerintah daerah, DU/DI, dan Dunia
Kerja.
 Membina Unit Produksi dan Koperasi.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan BK.
 Merencanakan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan saran dan
prasarana.
 Menyelenggarakan administrasi sekolah (keuangan, ketenagaan, kesiswaan,
perlengkapan, kurikulum dan umum).
 Mengkoordinasikan pengembangan kurikulum.
 Mengevaluasi kegiatan program kerja sekolah.
 Mengkoordinasikan Penerimaan Siswa Baru.
 Mengkoordinasikan kegiatan pelantikan dan penyumpahan lulusan.
 Menyiapkan Akreditasi Sekolah.
 Taat dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sekolah, dan
ketentuan/peraturan yang dikeluarkan sekolah.
 Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
 Bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
 Mengusulkan kebutuhan kurikulum dalam RAPBS.
 Memasyarakatkan dan mengembangkan kurikulum.
 Menganalisis ketercapaian target kurikulum.
 Mengkoordinasikan pengembangan kurikulum.
 Merencanakan, menjadwakanl dan mengevaluasi program pengajaran (mingguan,
bulanan, catur wulan, tahunan).
 Mengkoordinasikan KBM, termasuk pembagian tugas guru, jadwal pelajaran,
evaluasi belajar, kalender pendidikan, dan sebagainya.
 Mengevaluasi presensi guru.
 Menyusun dan menetapkan kerangka/bentuk/formal persiapan mengajar seperti
Satuan pejalaran, dll.
 Mengkoordinasikan kegiatan Ujian sekolah, Ujian subsumatif dan Ujian sumatif.
 Membantu kepala sekolah dan kegiatan Akreditasi.
 Taat dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sekolah, dan
ketentuan/peraturan yang telah dikeluarkan sekolah.
 Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana.
 Bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
 Mengusulkan kebutuhan Sarana dan Prasarana dalam RAPBS.
 Menyusun program kerja, pemanfaatan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana (bulan, cawu dan tahunan).
 Mengusulkan, mengkoordinasikan, dan membuat Laporan pertanggungjawaban
bantuan-bantuan baik berupa bantuan dana dan maupun berupa sarana dan
prasarana dari Departemen Pendidikan Nasional maupun dari pihak lain.
 Mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan sarana/prasarana.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan inventarisasi sarana/prasarana.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan bahan praktik serta perlengkapan
sekolah.
 Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan penghapusan
sarana.
 Mengkoordinasikan pengawasan penggunaan sarana/prasarana.
 Mengkoordinasikan evaluasi penggunaan sarana/prasarana.
 Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan Akreditasi.
 Taat dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sekolah, dan
ketentuan/peraturan yang dikeluarkan sekolah.
 Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan.
 Bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
 Mengusulkan kebutuhan kegiatan kesiswaan dalam RAPBS.
 Menyusun program kerja pembinaan kesiswaan (bulanan, semester, tahunan) dan
mengkoordinasikan pelaksanaanya.
 Mengkoordinasikan dan menyusun tata tertib siswa.
 Menyusun program kerja 7 K dan mengkoordinir pelaksanaannya.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS.
 Membina dan mengawasi kegiatan OSIS.
 Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kesiswaan diluar
sekolah.
 Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan Akreditasi.
 Taat dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sekolah, dan
ketentuan/peraturan yang dikeluarkan sekolah.
 Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Kepala sekolah Bidang Hubungan Masyarakat.
 Bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
 Mengusulkan kebutuhan hubungan masyarakat dalam RAPBS.
 Merencanakan program kerja hubungan masyarakat.
 Mengkoordinasikan peta dunia kerja/industry yang relevan.
 Merencanakan hubungan kerja dan pembinaan dengan dunia kerja.
 Merencanakan program PSG/PKL, serta mengkoordinasikan pelaksanaanya.
 Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan Akreditasi.
 Taat dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sekolah, dan
ketentuan/peraturan yang dikeluarkan sekolah.
 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Tata Usaha.
 Bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
 Menyusun program kerja Tata Usaha sekolah.
 Mengusulkan kebutuhan/fisilitas Tata Usaha sekolah dalam RAPBS.
 Membantu menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja sekolah
(RAPBS).
 Mengurus kebutuhan fasilitas Tata Usaha sekolah.
 Mengkoordinasikan pengurusan Administrasi kepegawaian.
 Mengkoordinasikan pengurusan Administrasi perlengkapan/logistic.
 Mengkoordinasikan pengurusan Administrasi kesekretarian.
 Mengkoordinasikan pengurusan Administrasi kesiswaan.
 Mengkoordinasikan pengurusan Administrasi kurikulum.
 Mengkoordinasikan pengurusan Administrasi penerimaan siswa baru.
 Mengkoordinasikan pengurusan Administrasi umum.
 Menyiapkan dan menyajikan data statistic sekolah.
 Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan dan pengembangan system
informasi sekolah.
 membantu kepala sekolah dalam kegiatan Akreditasi.
 Membantu pelaksanaan program 7K.
 Taat dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sekolah, dan
ketentuan/peraturan yang dikeluarkan sekolah.
 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Medan :
 Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Menengah Kejuruan yang dapat menghasilkan
tamatan yang memiliki IMTAQ dan IMTEK.
 Misi
Melaksanakan peningkatan kualitas dan keunggulan tamatan yang memiliki
kompetensi nasional/internasional melalui :
- Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM).
- Meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar.
- Meningkatkan Sarana dan Prasarana.
- Meningkatkan Hubungan Kerja Sama dengan Masyarakat, Komite sekolah
dan DU/DI.
- Meningkatkan tenaga kerja sesuai dengan bidangnya agar sapat menghdapi
era globalisasi.
C. Peraturan dan Tata tertib sekolah
 Penggunan seragam sekolah

Mengenakan seragam sekolah merupakan bagian dari tata tertib sekolah. Hal ini
dilakasanakan secara ketat, mulai dari ketentuan bentuk, ukuran dan atribut yang dikenakannya.
Secara umum setiap sekolah memiliki kebijakan masing-masing untuk ketentuan seragam yang
akan dikenakan peserta didiknya, seperti halnya di SMKN 1 Medan.

Berdasarkan hasil wawancara dalam hal mengenakan seragam peserta didik SMK N 1
Medan telah diatur sedemikian rupa, sebagaimana berikut ini :

 Senin-selasa
Kemeja putiih, celanan dan rok abu-abu, sepatu hitam, kaos kaki putih dan ikat
pinggang hitam.
 Rabu-kamis
Kemeja putih, jas almamater, celana dan rok sesuai dengan jurusan, sepatu hitam,
kaos kaki putih dan ikat pinggang hitam.
 Jumat-sabtu
Kemeja cokelat (muda) pramuka, celana dan rok cokelat pramuka, sepatu hitam,
kaos kaki hitam, dan ikat pinggang hitam.

Sedangkan dalam hal ukuran seragamnya bagi peserta didik laki-laki, panjang celana
yang harus digunakan +3 cm dibawah mata kaki, baju wajib dimasukan dan setiap seragam harus
dilengkapi dengan atribut sekolah.
Bagi peserta didik perempuan, karena di SMK N 1 Medan ada juga yang non-muslim
maka bagi yang beragama islam panjang rok sampai mata kaki dan menggunakan jilbab.
Sedangkan untuk non muslim panjang rok sampai bawah lutut dan tidak menggunakan jilbab,
dan baju tidak boleh ketat.

 Upaya sekolah menciptakan suasana yang tenang dan nyaman untuk belajar

Untuk mencipatakn suasana sekolah yang tenang dan nyaman selama berlangsungnya
proses KBM, SMK N 1 Medan menyediakan sarana dan prasarana untuk peserta didiknya. Hal
ini bertujuan untuk membuat siswa merasa nyaman dalam belajar sehingga menunjang kegiatan
praktikum siswa dengan adanya lab dan alat-alat yang lengkap didalamnya.

Selain itu untuk menbuat suasana nyaman, sekolah menyediakan peraturan untuk
menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dengan membuat kegiatan sabtu bersih dimana
siswa SMK N 1 Medan melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan pada jam les pertama,
serta dalam menjaga kebersihan kelas siswa membuat jadwal piket kebersihan yang dilaksanakan
dari hari senin hingga sabtu agar terciptanya lingkungan yang nyaman.

 Tata tertib sekolah


 Siswa harus hadir paling lambat 10 menit sebelum bunyi bel masuk sekolah
 Siswa harus berpakaian/berpenampilan rapi dan bersih sesuai dengan ketentuan
sekolah
 Siswa tidak diperkenankan meninggalkan lokasi sekolah (belajar) tanpa
sepengetahuan izin dari guru atau piket
 Siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran karena sakit atau hal lain wajib
mengirimkan surat ke sekolah diketahui oleh orang tua/wali atau pemberitahuan
langsung (tidak melalui telepon)
 Siswa senantiasa bersikap sopan dan santun terhadap sesama teman terutama
kepada bapak/ibu guru dan pegawai serta tamu
 Siswa wajib menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan membuang sampah
pada tempat yang telah disediakan
 Siswa wajib menjaga seluruh peralatan sekolah agar terawat dalam kondisi yang
baik.
D. Kegiatan Seremonial Formal di Sekolah
 Pelaksanna kegiatan upacara bendera.

Setiap hari senin disetiap lembaga pendidikan terutama sekolah dilaksanakan kegiatan
upacara bendera, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Dan hal itu, sudah menjadi suatu
kewajiban yang harus dilakukan disetiap sekolah. Begitupun dengan SMK Negeri 1 Medan,
SMK Negeri 1 Medan selalu mengadakan upacara bendera setiap hari senin dan upacara
peringatan hari besar nasional seperti HUT RI, Hari Pendidikan, Hari Kebangkitan Pancasila dan
Hari Pahlwan.

 Kegiatan Seremonial Keagamaan

Sekolah SMK Negeri 1 Medan membuat kegiatan upacara seremonial keagamaan yang
bertujuan untuk memperingati hari-hari besar keagamaan. Kegiatan keagamaan ini diikut oleh
seluruh guru, staff dan siswa. Bentuk-bentuk kegiatan upacara keagamaan yang dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Medan seperti peringatan Isra dan Mi’raj, peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW, peringatan Hari Natal. Dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan tersebut sekolah
mengundang para pemuka agama untuk memimpin kegiatan keagamaan tersebut.

 Kegiatan seremonial lainnya

Kegiatan seremonial lainnya yang diterapkan di SMK Negeri 1 Medan antara lain seperti
kegiatan Pentas Seni yang dilaksanakan untuk perpisahan kepada siswa yang telah lulus dari
SMK Negeri 1 Medan dan kegiatan pelepasan siswa yang akan melaksanakan kegiatan Praktek
Kerja.

E. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakulikuler


 Kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler (meliputi jenis kegiatan dan jadwal
pelaksanaan)

Untuk kegiatan kokurikuler di SMK Negeri 1 Medan diadakan setiap menjelang Ujian
Nasional (UN) les tambahan diberikan kepada seluruh siswa kelas XII di SMK Negeri 1 medan
untuk mempersiapkan kesiapan siswa dalam menghadapai Ujian Nasional (UN). Adapun
kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Medan terdiri:

 Pramuka
 PMR (Palang Merah Remaja)
 Capoera
 Teater
 Tari
 Multimedia
 Rohis
 Pancak Silat
 Tarung Drajat
 Peran guru dalam membina kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler

Dalam kegiatan kokurikuler guru berperan sebagai tenaga pengajar yang memberikan
pengutan materi pembelajaran yang akan diujiankan di Ujian Nasional (UN). Untuk kegiatan
ektrakurikuler, peran guru disini adalah sebagai Pembina dan memberikan meteri kepada peserta
didik, lalu mempraktekkannya.
 Keterlibatan siswa dalam kegiatan kokulikuler dan ekstrakurikuler

Keterlibatan siswa dalam kokulikuler seperti siswa diwajibkan mengikuti les tambahan
sebagai penguatan materi menjelang Ujian Nasional. Keterlibatan siswa dalam ekstrakurikuler
seperti, menjadi pengurus atau anggota dari ekstrakurikuler yang diikutinya.

F. Praktik Pembiasaaan dan Kebiasaaan Positif di Sekolah


 Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau yang sudah dibudayakan
 Taat dan patuh terhadap guru yang disekolah.
 Menjalankan Ibadah sesuai yang ditentukan sekolah.
 Sopan dan santun kepada tamu yang datang kesekolah.
 Mentaati tata tertib sekolah.
 Memperingati hari besar nasional dan agama.
 Motivasi guru yang memadai
 Sekolah merespon positif setiap tanggapan dan keluhan siswa dan orang tua
 Guru mencerminkan teladan yang baik
 Menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan kelas
 Peringatan keagamaan yang dilakukan secara terjadwal
 Menciptakan lingkungan hijau dengan menyediakan taman
 Mengutip sampah selesai upacara dan breefing
 Upaya-upaya pembinaan guru dan siswa

Upaya –upaya pembinaan yang terdapat dalam sekolah ini terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Upaya pembinaan terhadap siswa


 Pelaksanaan ibadah sholat wajib.
 Pelaksanaan Pendalaman Al – kitab (PA).
 Memberikan hukuman dan arahan kepada siswa yang terlambat.
 Memberikan arahan ketika upacara dan breefing.
 Mengadakan lomba – lomba untuk meningkatkan keahlian siswa.
 Mengahadirkan ahli agama ketika memperingati hari besar keagamaan.
2. Upaya pembinaan terhadap guru
 Melakukan pengawasan kinerja guru.
 Melakukan pembiasaan dan keteladanan.
 Mengirim guru ke acara – acara pelatihan yang dilaksanakan pemerintah.
 Mengirim guru pada kegitan Uji Kompetesi Guru (UKG).
3. Pembiasaan dalam menjaga kebersihan
 Membuat jadwal piket harian kepada siswa disetiap kelas
 Menciptakan suasana bebas sampah dikelas sebelum memulai pelajaran
 Menyediakan tempat sampah disetiap kelas
 Melakukan kegiatan sabtu bersih
G. Observasi Proses Pembelajaran
 Proses Pembelajaran dikelas

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pamong, sebelum terjadinya pandemi Covid-
19 proses belajar mengajar yang dilakukan secara tatap muka dikelas guru mengkondisikan kelas
dengan memanfaat fasilitas dan sumber belajar seperti infokus, buku, peralatan olahraga, dan lab
demi menunjang kegiatan belajar mengajar demi mencapai tujuan pembelajaran dengan urutan
kegiatan secara sistematis serta menciptakaan kendisi yang tata tertib. Dalam proses belajar
mengajar guru menciptakan hubungan antar pribadi dan ketika dikelas siswa yang mengalami
kesulitan akan dibantu oleh guru untuk mendemonstrasikan kembali pelajaran yang sedang
dilaksanakan serta memberikan kesempatan kepada siswa memberikan tanggapan baik lisan,
tulisan, isyarat, dan gerak badan yang wajar dalam proses belajar mengajar yang membantu
dalam menemukan kelebihan dan kekurangan siswa dengan demikian guru membantu siswa
menumbuhkan kepercayaan diri dan diakhir pembelajaran guru melakukan penilaian proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Saat terjadinya pandemi Covid-19 proses belajar dilakukan secara daring (dalam
jaringan) dimana sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat komputer pribadi (PC)
atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru melakukan pembelajaran
bersama diwaktu yang menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), aplikasi
zoom atau media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat
memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat
yang berbeda.

 Tingkat partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pamong, Sebelum terjadinya pandemi Covid-
19, dilihat dari tingkat partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, bahwa siswa-
siswi yang berada di sekolah ini memiliki tingkat partisipasi aktif yang baik, dimana hal ini
terlihat dari terlibat aktifnya siswa dalam segala kegiatan belajar mengajar yang diadakan oleh
guru bidang study. Siswa mampu membentuk kelompok belajar yang di instruksikan oleh guru
serta menciptakan keadaan kondusif dalam proses pembelajaran tetapi tetap saja masih ada siswa
yang tidak kondusif, dan mampu mempresentasikan hasil diskusi yang diadakan didalam
kelompok tersebut dihadapan guru dan teman sekelas, selain itu sebagian siswa juga mampu
menyampaikan pendapat ketika guru mengajukan pertanyaan ketika proses pembelajaran sedang
berlangsung.

Saat terjadinya pandemi Covid-19, dilihat dari tingkat partisipasi aktif peserta didik
dalam proses pembelajaran bahwa, Guru kesulitan memastikan apakah siswa mengikuti
pembelajaran dengan serius. Karena sering terjadi, dalam pembelajaran daring, ada siswa yang
sengaja memasang video yang sudah direkam, agar seolah-olah mengikuti proses pembelajarann,
namun ternyata mereka melakukan hal lain.

H. Kompetensi Guru dalam Proses Belajar Mengajar


 Kompetensi pedagogik

Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,


perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Komepetensi dasar
pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:

 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan


 Pemahaman terhadap peserta didik
 Pengembangan kurikulum/silabus
 Perancangan pembelajaran
 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan logis
 Evaluasi hasil belajar
 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

Kompetensi dasar pedagogik guru di SMK Negeri 1 Medan

 Guru sudah memahami wawasan atau landasan kependidikan.


 Guru sudah memahami kemampuan siswa.
 Guru menyapa siswa yang tidak memperhatikan proses belajar mengajar.
 Guru memberikan kesempatan untuk siswa untuk mengulangi materi dalam PBM dikelas.
 Guru melakukan penguatan pada setiap materi penting.
 Guru melakukan tugasnya dengan mengembangkan silabus/rpp secara teratur dan
sistematis.
 Guru melakukan evaluasi serta memberikan nilai sesuai kemampuan siswa.
 Kompetensi kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan: kepribadian


yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.

Kompetensi dasar kepribadian guru di SMK Negeri 1 Medan

 Terdapat beberapa guru sudah mencerminkan perilaku yang baik terhadap sesama
masyarakat sekolah, dan terdapat pula guru yang kurang mencerminkan perilaku yang
baik sehingga peserta didik kurang menghormatinya.
 Guru sudah bersikap bijaksana dan tegas kepada peserta didik yang melakukan kesalahan
maupun penyimpangan, dan terdapat pula guru yang tidak bijaksana dan tegas kepada
peserta didik yang melakukan kesalasan maupun menyimpang.
 Guru masih belum optimal menjalankan tugas dan kewajibannya dengan ikhlas sehingga
pekerjaannya kurang rapi.
 Guru menjadi inspirasi bagi siswa dalam belajar.
 Kompetensi sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk:

 Berkomunikasi secara lisan maupun tulisan


 Menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
 Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik.
 Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Kompetensi dasar sosial guru di SMK Negeri 1 Medan

 Guru sudah melakukan komunikasi secara lisan maupun tulisan kepada peserta didik
dengan baik.
 Sebagian guru sudah sangat dekat dengan peserta didiknya sehingga peserta didik merasa
nyaman untuk berkomunikasi secara luas.
 Guru menjalin hubungan yang baik dengan orang tua.
 Masih ada sebagian guru yang tidak bisa bersosialisasi dengan sesama guru dan beradu
mulut dengan sesama guru.
 Masih ada sebagian guru yang berbicara kasar ketika memarahi siswanya.
 Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan


mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya.

Kompetensi professional guru di SMK Negeri 1 Medan. Dari hasil penelitian yang lah di
lakukan, guru di SMK Negeri 1 Medan:

 Guru sudah menjalankan tugasnya sebagai guru dengan baik dan menerapkan kompetensi
yang telah di tetapkan.
 Guru dalam menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan buku pedoman yang telah
ditetapkan.
 Sebagian guru sudah mengetahui karakteristik dari peserta didiknya.
 Guru mengaitkan materi dengan aplikasi dilapangan
 Guru menganggapi pertanyaan siswa dengan ringkas dan tuntas
I. Refleksi

Dari observasi yang telah saya lakukan, saya dapat mengetahui interaksi antara guru dan
peserta didik, budaya yang harus diterapkan disekolah, memanajemen kelas dengan baik dan
teratur, menerapkan kompetensi guru yang sesungguhnya, kelemahan dan kekuatan strategi
belajar mengajar yang telah dipilih, dan masih banyak lagi.

Selama kegiatan observasi ini, saya dan teman temen PLP saya mengalami kesulitan
dalam pengobservasian ditengah pandemi covid-19 ini.

Anda mungkin juga menyukai