Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PRINSIP AL – AMANAH WALWAFA BIL’AHDI DALAM

PELAYANAN KEFARMASIAN
Pengertian Al-amanah
Pendahuluan
walwafa bil’ahdi

Penerapan Al-amanah
walwafa bil’ahdi dalam
Kesimpulan
melaksanakan tugas
seorang apoteker
Amanah dapat dipercaya atau terpercaya artinya disiplin dalam tugas dan
tanggung jawab yang dipikulnya, terhindar dari segala bentuk
pembengkelaian dan manipulasi tugas atau jabatan. Rasulullah SAW
mengajarkan umatnya untuk selalu dapat dipercaya dalam berbagai
kondisi termasuk dalam lingkungan pekerjaan. Kisah Rasulullah yang
diberikan gelar Al Amin sebelum beliau diangkat sebagai rasul
memberikan kita contoh bahwa kita harus menjunjung tinggi sifat amanah
tersebut.

Pelayanan kefarmasiaan yang sesuai dengan standar pelayanan


farmasi yang telah ditetakan oleh pemerintah merupakan
wujud dari sifat amanah tersebut. Sumpah jabatan yang telah
di ikrarkan oleh seorang apoteker merupakan janji dan amanah
yang harus ditepati saat menjalankan tugasnya sebagai seorang
apoteker.
• Al amanah (ْ‫ ) اَأل َ َمانَه‬Terpercaya
artinya semua beban yang
harus dilaksanakan, baik ada
perjanjian maupun tidak.
• Al- wafa bil ahdi (‫) ال َوفَىْبِالعَْه ِْد‬
berkaitan dengan perjanjian
artinya menepati janji jika
memang ada janji.
• Kedua istilah tersebut
mengandung pengertian yang
sama yaitu dapat dipercaya,
setia dan menepati janji.
• Namun amanah memiliki
pengertian yang lebih umum
Pengertian meliputi semua beban yang
harus dilaksanakan, baik ada
Al-amanah perjanjian maupun tidak
• al-wafa bil ahdi hanya
walwafa bil’ahdi berkaitan dengan sesuatu
yang di dalamnya terdapat
perjanjian.
• Firman Allah SWT: ‫َّللا يَأ ُم ُركُم‬ َ َّ َّ‫إِن‬
‫ت ِإلَى‬ ِ ‫أَن ت ُ َؤدُّوا األ َمانَا‬
َ
‫“أه ِل َها‬Sesungguhnya Allah
memerintahkan kamu sekalian
untuk menyampaikan amanat
kepada yang berhak
menerimanya”. (QS. An-Nisa:
58).
• ‫“يَا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا أَوفُوا بِالعُقُو ِد‬Hai
orang-orang yang beriman,
tepatilah perjanjian-perjanjian
itu”. (QS. Al-Maidah: 1).
Janji/Sumpah Apoteker

Apoteker akan membaktikan hidupnya guna kepentingan perikemanusiaan, terutama dalam


bidang kesehatan.

Pelayanan kefarmasian yang dilakukan seorang apoteker harus mampu meningkatkan mutu
kehidupan pasien sesuai dengan apa yang diamanahkan dalam sumpah apoteker.

Seorang apoteker harus memberikan edukasi dan konseling yang jelas serta dapat diterima oleh
pasien, sehingga kepatuhan pasien dalam menggunakan obat akan tercapai.
Seorang apoteker ketika menjalankan pelayanan kefarmasian banyak aspek terkait pelayanan terhadap pasien, riwayat penyakit
dan pengobatan dari pasien harus kita rahasiakan. Kerahasiaan tersebut merupakan hak-hak dari pasien. Apabila rahasia tentang
penyakit pasien adalah termasuk data-data medisnya mengakibatkan kerugian terhadap pasien, keluarga maupun orang lain.

Pengobatan yang diterima pasien salah satunya adalah obat-obatan. Dalam aplikasinya ketika penulis resep dalam bahasa latin
yang brtujuan untuk menjaga kerahasiaan resep dengan demikian kerahasiaan mengenai pengobatan yang diterima pasien juga
dapat terjaga. Ilmu farmasi yang sudah diterima oleh apoteker tidak boleh di pergunakan untuk hal-hal yang melanggar aturan
hukum dan norma yang belaku, karena obat sebagai tanggung jawab apoteker sering dipersalah gunakan untuk hal-hal yang tidak
semestinya. Sebagai contoh penggunaan obat-obat yang berkerja di susunan syaraf pusat sering dimanfaatkan untuk membuat
minuman keras yang memabukkan. Selain melanggar hukum hal tersebut juga melanggar norma agama khususnya agama islam.

Pengaplikasian lafal sumpah profesi apoteker yang terakhir adalah berikhtiar sungguh-sungguh dan tidak akan tepengaruh atas
barbagai pertimbangan yang sifatnya pribadi maupun kelompok termasuk pertimbangan keagamaan.
﴾٣﴿ُْ‫﴾ْو ََلْأَنتُمْ َعابِدُونَ ْ َماْأَعبُد‬
َ ٢﴿ْ َ‫﴾َْلْأَعبُدُْ َماْتَعبُدُون‬َ ١﴿ْ َ‫قُلْيَاْأَيُّ َهاْال َكافِ ُرون‬
• ﴾٦﴿ْ‫ِين‬ ِ ‫يْ د‬ َ ‫﴾ْلَ ُكمْدِينُ ُكم‬٥﴿ُْ‫﴾ْو ََلْأَنتُمْ َعا ِبدُونَ ْ َماْأَعبُد‬
َ ‫ْو ِل‬ َ ٤﴿ْ‫َو ََلْأَنَاْ َعا ِبدٌْ َّماْ َع َبدتُّم‬
• Artinya: “1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir 2). Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah4).
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah5). Dan kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah6).Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku.”

Dalam ayat tersebut tersirat makna yang sesuai dengan sumpah profesi apoteker
mengenai kewajiban seorang apoteker yang tidak boleh terpengaruh oleh
beberapa pertimbangan khususnya pertimbangan agama. Islam mengajarkan
untuk bertoleransi antar umat beragama di dalam urusan duniawi (bukan urusan
ibadah). Jadi, seorang apoteker tidak boleh membedakan pasien atas latar
belakang agama, dan suku.
• Seorang Apoteker harus sungguh-sungguh menghayati serta mengamalkan kode
etik Apoteker Indonesia dalam menjalankan tugas kefarmasiannya sehari-hari. Jika
seorang apoteker baik dengan sengaja maupun tidak sengaja melanggar atau
bahkan tidak mematuhi kode etik Apoteker Indonesia, maka seorang apoteker
wajib mengakui dan menerima sanksi dari pemerintah, ikatan atau organisasi
profesi farmasi yang menanganinya (IAI) dan mempertanggung jawabkannya pada
Allah SWT.
• Seorang apoteker yang dapat menjunjung tinggi nilai amanah dan dapat menepati janji sesuai dengan sumpah yang
diucapkannya akan berdampak kepada nilai-nilai kepercayaan seorang pasien yang akan menerima terapi. Selain pasien,
kepercayaan pun akan timbul dari para dokter atau paramedis lain untuk memberikan pendampingan dalam menjaga dan
memelihara kesehatan pasien. Pada kenyataannya banyak sekali permasalahan yang timbul ketika seorang apoteker
melakukan praktek pekerjaan kefarmasian. Seorang apoteker harus tetap rendah hati dalam menyelesaikan setiap
permasalahan yang terjadi dengan menggunakan cara-cara seperti yang Allah firmankan dalam Surah Al Furqon: 63 sebagai
berikut:
• ِ ‫علَى األَر‬
َ ‫ض َهونًا َو ِإذَا َخا َطبَ ُه ُم الجَا ِهلُونَ قَالُوا‬
‫س ََل ًم‬ ُ ‫الرح َم ِن الَّ ِذينَ يَم‬
َ َ‫شون‬ َّ ‫َو ِعبَا ُد‬
• Artinya:
• “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”.
• Dengan demikian, segala bentuk kekerasan yang dilakukan, walaupun dengan dalih membela harga diri, jelaslah bukan
merupakan cara yang benar. Usaha yang dilakukan untuk sebuah ‘iffah bukanlah usaha yang ringan. Perlu perjuangan jiwa
yang sungguh-sungguh dengan meminta tolong kepada Allah SWT. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyatakan dalam surah
Al-’Ankabut: 69 sebagai berikut:

• ِ ‫هللا لَ َم َع ال ُمح‬
َ‫س ِنين‬ َ َّ‫سبُلَنَا َو ِإن‬
ُ ‫َوا َّلذِينَ جَا َهدُوا ِفي َنا َل َنه ِد َي َّن ُهم‬
• Artinya:
• “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
• Diharapkan para apoteker Indonesia untuk kembali mengingat dan senantiasa berupaya melunasi janji yang telah menjadi
ruh profesi apoteker. Mari jadikan hari ini sebagai wadah untuk bermuhasabah diri, menemukan kelemahan dan lebih
mengembangkan potensi diri, agar kita mampu memaksimalkan kontribusi kepada sesama. Apoteker Indonesia harus tampil
menjalankan perannya sebagai salah satu tenaga kesehatan Indonesia yang berkarakter sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Anda mungkin juga menyukai