Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pasar terbentuk dari produsen-produsen kecil dan konsumen-konsumen
kecil dalam jumlah tidak tertentu. Kebebasan untuk keluar-masuk (pasar), untuk
memilih teknologi dan cara-cara produksi serta kebebasan untuk mendapatkan
informasi (pasar), semuanya dijamin oleh pemerintah.1
Dari interaksi seluruh produsen dan seluruh konsumen di pasarlah yang
akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen hanya menerima saja harga
yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa banyak pun barang yang
diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat mengubah harga yang
ditentukan di pasar, karena jumlah yang diproduksikan itu hanya sebagian kecil
saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.2
Di dalam suatu pasar, apabila terdapat produk-produk sejenis yang berbeda
tipe dan semuanya sama-sama mendapatkan permintaan pasokan yang tinggi dari
setiap konsumennya, dan produsen pun berusaha memenuhi setiap permintaan
dari konsumennya. Artinya tidak ada yang menjadi pangsa pasar di pasar
tersebut. Hal inilah yang disebut dengan pasar bersaing sempurna, karena setiap
produsen sama-sama mendapatkan permintaan yang tinggi atas produknya
masing-masing.
Untuk lebih jelasnya bagaimana pasar persaingan sempurna tersebut,
penulis telah memaparkannya dalam makalah ini yang meliputi pengertian pasar
persaingan sempurna, ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna, pengertian
permintaan dan hasil jualan, serta kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan
sempurna.

1 Monzer Kahf, Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, cet. I, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1995, h. 49.

2 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Ed. III, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, h. 233.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar dan model persaingan sempurna?
2. Apa saja ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna?
3. Apa yang dimaksud dengan permintaan dan hasil jualan?
4. Apa saja kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar dan model persaingan
sempurna.
2. Agar mengetahui apa saja yang menunjukkan bahwa pasar tersebut adalah
pasar persaingan sempurna.
3. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan permintaan dan hasil jualan.
4. Agar mengetahui apa saja kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan
sempurna.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan model Pasar Persaingan Sempurna


Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena
dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya
kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Dalam
analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar
persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk
menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada
persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan
dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur
pasar dari berbagai kegiatan di sektor pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak
wujud didalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak
kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan
persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan
dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di samping itu analisis ke atas pasar
persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam mempelajari cara-
cara perusahaan menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk
mencari keuntungan yang maksimum.3
Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual tidak dapat
menentukan harga atau disebut price taker, dimna penujal akan menjual
barangnya sesuai harga yang berlaku di pasar. Dalam kenyataannya, pasar
bersaing sempurna juga memiliki derajat yang berbeda-beda. Derajat yang paling
ekstrem memang penjual tidak dapat menentukan harga sama sekali. Derajat akan
semakin mendekati keekstreman bila hal-hal ini terpenuhi:

1. Ada banyak penjual


2. Pembeli memandang barang sama saja (homogen, tidak terdiferensiasi)

3 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar..., h. 231.

3
3. Ada kelebihan kapasitas produksi.
Semakin banyak penjual berarti semakin banyak pilihan pembeli. Penjual
yang harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli. Hal inilah yang
mendorong penjual untuk mengikuti saja harga yang berlaku di pasar (price
taker).
Semakin homogeny barang yang dijual berarti pembeli semakin tidak
memiliki insentif mencari barang dipenjual lain. Hal inilah yang mendorong
penjual untuk menjual barangnya sama dengan harga yang berlaku di pasar. Tidak
ada alasan bagi pembeli untuk membayar lebih untuk barang yang sama.
Semakin banyak kelebihan kapasitas produksi berarti setiap kenaikan
permintaan dapat dipenuhi tanpa membuat harga-harga naik. Hal inilah yang
menahan penjual untuk tidak menaikkan harganya meskipun ada kenaikkan
pemintaan. Bila ia menaikkn harganya, pembeli akan membelinya dari penjual
lain yang juga memiliki kelebihan kapasitas.4
Model pasar persaingan sempurna didasarkan pada asumsi atau prakondisi
berikut: 5
1. Semua pengusaha adalah pengusaha lemah, yang sama kuatnya dengan
pengusaha yang lain. Dengan demikian tidak ada yang menguasai modal,
yang menguasai pasar, karena semuanya sama.
2. Para pengusaha bersaing hanya dengan kelihaian berusaha dan berprestasi
lebih baik dari orang lain. Demikianlah mereka berlomba menarik konsumen,
konsumen sebagai raja, dengan jalan memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya.
3. Tidak ada yang menghalangi persaingan. Perusahaan lemah dibiarkan
bangkrut, karena itu merupakan bukti ketidakbisaannya, sehingga tidak perlu
dibantu.
4. Karena pengusaha yang tidak efesien akan mati dengan sendirinya, maka
hanya pengusaha yang kreatif, yang efesien itulah yang terus hidup, sehingga

4 Adiwarman A. karim, Ekonomi Mikro Islami, Cet. III, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007, h. 169.

5 Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, Cet. I, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, h. 133-134.

4
kehidupan seluruh masyarakat menjadi efesien dan memiliki maslahat bagi
semuanya.
5. Orang yang terselisih pada waktunya akan bangkit kembali, belajar dari
kesalahan mereka dan belajar dari keberhasilan orang lain. Atau mencoba
mencari kegiatan yang lebih sesuai dengan kemampuan dirinya. Dengan
demikian orang-orang yang bangkrut cenderung sembuh kembali menjadi
orang-orang yang kreatif, mungkin dibidang yang baru.
B. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri selengkapnya dari
pasar persaingan sempurna adalah seperti dibawah ini.6
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada didalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan keatas harga pasar
yang berlaku. Harga barang dipasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil
peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga
atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan
karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan sebagian
kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.
2. Setiap perusahaan mudah ke luar atau masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan diindustri
tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak ada hambatan-hambatan, baik secara
legal atau dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi,
misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan
bidang usaha tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa

6 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar . . ., h. 231-233.

5
Barang yang dihasikan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-
bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan
produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah
barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat
serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang dihasilkan oleh
produsen A atau B atau produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorang
produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan
produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari sifat ini, tidak ada gunanya kepada
perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan
bukkan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya
melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan
penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan
berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan
untuk mengubah harga. Sifat ini mempunyai dua aspek, yaitu jumlah perusahaan
sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau
dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan didalam pasar. Sebagai
akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan
dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apapun
yang dilakukan perusahaan, seperti menaikan atau menurunkan harga dan
menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga
yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar


Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing
pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan
dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-

6
perubahan keatas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual
barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku dipasar.
C. Pengertian Permintaan dan Hasil Jualan
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan
keuntungan, dua hal harus diperhatikan yaitu:
1. Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
2. Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan,
walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Dengan perkataan lain,
apakah sesuatu perusahaan itu berada dalam pasar persaingan sempurna, atau
monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolistis, ciri-ciri fungsi produksi
dan biaya produksinya. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda diantara
pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini
disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang
dihadapi oleh seorang produsen dipasar persaingan sempurna berbeda sifatnya
dengan yang dihadapi seorang produsen dipasar lainnya. Kemudian
untuk permintaan pasar dan perusahaan itu sendiri, ciri pertama dari pasar
persaingan sempurna yang diterangkan pada bagian sebelum ini? Sifat tersebut
adalah setiap perusaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan
seluruh pembeli dipasar yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen
hanya menerima saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa
banyak pun barang yang diproduksikan yang dijual oleh produsen, ia tidak akan
dapat mengubah harga yang ditentukan dipasar, karena jumlah di produksikan itu
hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan dipasar.
D. Kebaikan dan Keburukan Persaingan Sempurna
Keadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak digunakan
sebagai pemisalan didalam analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi
menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih ideal

7
dari jenis-jenis pasar lainnya. Ini disebabkan oleh beberapa kebaikan dari pasar
persaingan sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai beberapa keburukan.7
Pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kebaikan dibandingkan
pasar-pasar yang lainnya antara lain:8
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau
dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan
faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah
gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi
pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu
kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai
keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi
produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat
apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya
mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap
barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti
untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

7 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. . ., h. 257-261.

8 Ibid.,

8
Efisiensi di dalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang
dijelaskan di atas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa di dalam jangka
panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal,
dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling
minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah
dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perusahaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah
hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka
panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal.
Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai
efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai di
dalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di
segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa
konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan
kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk
memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menentukan pengalokasinya.
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak
pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk
memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai
pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang

9
penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-
faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :9
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah
oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat
meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik
memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka
panjang hanyalah berupa keuntungan normal, karena walaupun pada mulanya
suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-
perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian.
Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan
perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi
dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi
juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan
sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu
untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik.
Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul
oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut
pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi,
ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen

9 http%3a//emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/, diakses pada tanggal


16 April 2013.

10
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen
sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang
akan dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna
adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya
produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan
dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai
akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan
bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan
menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang
efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-
sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan
untuk kepentingan golongan kaya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah pemakalah uraiankan di atas, dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
2. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a. Perusahaan adalah pengambil harga
b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang yang serupa
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
3. Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan
keuntungan, dua hal harus diperhatikan yaitu:
a. Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
b. Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
4. Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
a. Kebaikannya :
1.) Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2.) Kebebasan bertindak dan memilih
b. Keburukannya :
1.) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2.) Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3.) Membatasi pilihan konsumen
4.) Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5.) Distribusi pendapatn tidak selalu merata.

B. Kritik & Saran

12
Sebagai manusia yang menjadi tempat salah dan khilaf, penulis sangat
menyadari bahwa tanpa disadari tentu saja banyak kesalahan yang disengaja
maupun tidak disengaja dan menyadari pula bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini serta makalah yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

13
A. Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007.
Aziz, Abdul, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Kahf, Monzer, Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Http%3a//emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/,
diakses pada tanggal 16 April 2013.

14

Anda mungkin juga menyukai