Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMASARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN

DISUSUN OLEH :

1. YENI ALVIAONITA (19441749)


2. DINDA PRITIA (19441704)
3. MAMIK APRILIANA (19441677)

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PONOROGO
2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Pemasaran Ditinjau dari Perspektif Islam”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kegitan
Usaha Bank. Dalam makalah ini membahas tentang Pengertian pemasaran dalam
perspektif islam dan Al-Qur’an.

Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap


makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri
penulis dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna
peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Ponoorogo, April 2020

i
Tim Penulis

Kelompok Sepuluh

DAFTAR ISI

ii
MAKALAH........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumus Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Pengertian Pemasaran................................................................................................2
B. Pemasaran dalam perspektif Islam.............................................................................3
C. Konsep pemasaran dalam perspektif Islam................................................................4
D. Prinsip Pemasaran Perspektif Islam...........................................................................5
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, ada


pihak yang meminta dan ada yang menawarkan. Pemasaran menarik perhatian
yang sangat bessar baik dari perusahaan, lembaga maupun antar bangsa.
Bergesernya sifat baik dari perusahaan, lembaga maupun antar bangsa. Berbagai
organisasi dalam melaksanakan pemasaran seperti lembaga-lembaga pemerintah,
orgnisasi keagamaan dan lain-lain memandang pemasaran sebagai suatu cara baru
untuk berhubungan dengan masyarakat umum.

Dari segi pemasaran islam pasar yang emosional (emotional market)


dimana orang tertarik karena alasan keagamaan bukan karena keuntungan
finansial semata, sedangkan pasar konvensional adalah pasar yang rasional
(rational market) yaitu orang-orang cenderung berbisnis hanya untuk
mendapatkan keuntungan finansial yang sebesar-besarnya tidak peduli apakah itu
halal atau haram.

B. Rumus Masalah

1. Apa yang dimaksud Pemasaran ?


2. Bagaimanan pemasaran dalam perspektif Islam ?
3. Bagaimanakonseppemasarandalamperspektif Islam?
4. Bagaiman prinsip pemasaran perspektif Islam ?

C. Tujuan

1. Mengetahuipengertianpemasaran.
2. Mengetahuipemasarandalamperspektifislam.
3. Mengetahuikonseppemasarandalamperspektifislam.
4. Mengetahuiprinsipprinsip pemasaran perspektif Islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2000), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang kembali dengan pihak lain.

Sofjan Assauri (2004) mengatakan bahwa pemasaran diartikan sebagai


kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran. Berdasarkan pengertian ini menurutnya
pembahasan tentang pemasaran dapat lebih jelas dan terbatas dalam batasan yang
tegas, terkait dengan kegiatan pemasaran yang berlaku universal.

Pemasaran berasal dari kata “pasar”, yang mempunyai tiga arti seperti berikut ini :

1. Pasar dalam arti “tempat”, yaitu tempat bertemunya para penujal dan
pembeli. Pasar dalam arti ini lebih tertuju pada pasar secara nyata di
daman ada penjual yang menajajakan dagangannya di situ dan kemudian
ada pembeli yang membeli secara langsung tatap muka di tempat itu.
2. Pasar dalam arti “interaksi permintaan dan penawaran”.Contohnya tidak
lagi hanya berupa adanya pembeli dan penjual,tetapi juga adanya
kebutuhan dan pasokan barang/jasa,seperti dalam istilah pasar modal di
mana terdapat aktivitas jual-beli saham (dalam pecahan-pecahan tertentu).
3. Pasar dalam arti “sekelompok anggota masyarakat yang memiliki
kebutuhan dan daya beli”. Pengertian ini merujuk pada dua kata kunci
“kebutuhan”dan “daya beli”.Orang-orang dengan kebutuhan terhadap

2
barang tertentu belum di sebut sebgai pasar jika mereka tidak dapat
membeli barang dimaksud meskipun harganya hanya Rp.20.000.
Sebaliknya ,ada orang-orang lain yang mempunyai uang tiga ratus ribu di
kantongnya tetapi karena tidak ada kebutuhan barang itu,tidak juga
menjadi pasar. Jadi,pasar dalam pengertian ketiga ini adalah orang-orang
yang menginginkan sesuatu barang dalam kemampuan untuk membeli.

B. Pemasaran dalam perspektif Islam

Pemasaran menurut perspektif syariah adalah aktivitas yang di jalankan


dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating
activities) yang memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta
mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadlan,
keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad
bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam islam

Menurut prinsip Syariah, kegiatan pemasaran harus di landasin semangat


beribadah kepada Tuhan Sang Maha Kuasa, berusaha semaksimal mungkin untuk
kesejahteran bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan
sendiri.

Pemasaran dalam pandangan islam merupakan suatu penerapan disiplin


strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Ide mengenai Pemasaran
Syariah ini sendiri dikelurkan oleh dua orang pakar di bidang pemasaran dan
syariah. Mereka adalah Hermawan Kertajaya,salah satu dari lima puluh orang
guru yang telah mengubah masa depan dunia pemasaran bersama-sama dengan
Philip Kotler,dan Muhammad Syakir sula,salah satu dari enam pemegang gelar
profesional ahli Asuransi syariah juga CEO Batasa Tazkia Konsultan syariah yang
cukup dikenal dikalangan perbankan dan Asuransi Syariah.

Mereka memberikan definisi untuk Pemasaran syariah (Maketing


Syariah)adalah sebagai berikut:

3
Sharia Marketing is a strategi busness discipilne that the process of
creating,offering ,and changing value from one initiator to its stakeholdres,and the
whole process should be in accordance with muamalah principles in islam.

Jika diterjemahkan pengertian dari Sharia Marketing di atas adalah sebagai


berikut; Marketing Syariah adalah sebuah disiplin strategis yang mengarahkan
proses penciptaan,penawaran,dan perubahan values dari satu inisiator kepada
Stakeholder-nya,yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah islami.

C.Konseppemasarandalam perspektif Islam


Konsep Pemasaran dalamperspektif sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh
darikonsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita
kenalsekarang,pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada
prosespenciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian values kepada
parakonsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholders-nya.Bedanya
adalah pemasarandalamperspektifislam mengajarkanpemasar untuk jujur pada
konsumen atau orang lain.

Konsep Pemasaran Syariah yang ditawarkan oleh Hermawan dan


Muhammad Syakir diantaranya adalah:

1. Syariah Marketing Strategy, untuk memenangkan mind-share, dapat


dilakukan pemetaan pasar berdasarkan pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif
dan situasi persaingan. Dari pemetaan potensi pasar sebelumnya, dapat dilihat
bahwa pasar rasional atau pasar mengambang merupakan pasar yang sangat besar.
Para pebisnis harus dapat membidik pasar rasional yang sangat potensial tersebut.
Setelah itu mereka perlumelakukan positioning sebagaiperusahaan yang
mampumeraih mindshare.

4
2. Syariah Marketing Tactic, untuk memenangkan market-share. Ketika
positioning pebisnis syariah di benak pasar rasional telah kuat, mereka harus
melakukan diferensiasi yang mencakup apa yang ditawarkan (content), bagaimana
menawarkan (context) dan apa infrastruktur dalam menawarkannya. Langkah
selanjutnya para marketer perlu menerapkan diferensiasi secara kreatif dan
inovatif dengan menggunakan marketing mix (price, product, place and
promotion). Hal-hal yang perlu dipersiapkan juga, bagaimana pebisnis melakukan
selling dalam meningkatkan hubungan dengan pelanggan sehingga mampu
menghasilkan keuntungan finansial.

3. Syariah Marketing Value, untuk memenangkan heart-share (kecintaan


pelanggan terhadap produk). Terakhir, semua strategi dan taktik yang sudah
dirancang akan berjalan optimal bila disertai dengan peningkatan value dari
produk atau jasa yang dijual. Peningkatan value di sini berarti bagaimana kita
mampu membangun brand yang kuat, memberikan service yang membuat
pelanggan loyal, dan mampu menjalankan proses yang sesuai dengan kepuasan
pelanggan. Dalam Syariah Marketing Value, brand merupakan nama baik yang
menjadi identitas seseorang atau perusahaan. Contohnya Nabi 24 Muhammad saw
yang terekam kuat di pikiran semua orang bahwa beliau adalah seorang Al-Amin.
Brand itu menjadikan Nabi Muhammad lebih mudah untuk mengkomunikasikan
produknya, karena semua orang telah mempercayai semua kata-katanya.

4. Syariah Marketing Scorecard, untuk menciptakan keseimbangan value


kepada para stakeholders. Tiga stakeholders utama dari suatu perusahaan adalah
people, customers, dan shareholders. Ketiga stakeholders tersebut sangat penting
karena mereka adalah orang-orang yang sangat berperan dalam menjalankan suatu
usaha

D. Prinsip Pemasaran Perspektif Islam

1. Sustainable Marketing Enterprise (SME)

5
Suatu model pemasaran dimana perusahaan mampu bertahan dan sukses
tidak hanya pada saat ini tetapi juga dimasa mendatang. Bahwa perusahaan
mengalami fase sebagaimana fase kehidupan manusia, yang harus
mempertahankan diri pada saat terjadi krisis dan perubahan situasi dan kondisi.
Jika perusahaan ingin tetap hidup , pemimpin perfusahaan harus melakukan
tindakan creative destruction sebelum krisis menghadang sehingga perusahaan
mulai kembali siklus hidupnya.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat mempertahankan keadaannya


secara kontinyu agar dapat bertahan hidup dalam pasar yang terus berubah.

2. Lanskap Bisnis Syariah Marketing

 Information Technology Allows Us to be Trasparent (Change)

Perubahan adalah sesuatu hal yang pasti akan terjadi. Kekuatan perubahan terdiri
dari lima unsur yaitu perubahan tekhnologi, perubahan ekonomi, perubahan

poltik, perubahan sosial- cultural dan perubahan pasar. Perubahan yang paling
utama adalah perubahan tehnologi, karena tehnologi akan memberi efek yang
lebih luas terhadap segala aspek yang nantinya akan juga mengalami perubahan.
Perkembangan tehnologi memberi pengaruh yang besar terhadap perusahaan
syariah. Selain sebagai penunjang operasional dan standar layanan, tehnologi juga
menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan prinsip syariah marketing.
Kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan informasi dan melakukan
komunikasi.

 Be Respectul to Your Competitors (Competitor)

6
Globalisasi dan perubahan tehnologi menciptakan persaingan usaha yang
ketat. Pasar semakin kompleks, terbuka dan modern. Dalam menghadapi
persaingan dibutuhkan motivasi dan keterbukaan diri dengan berupaya
menciptakan win-win solution antara perusahaan dan pesaingnya. Sebagai
perusahaan syariah komitmen kejujuran, sikap adil, maslahah senantiasa menjadi
standar dalam bersaing secara sehat meskipun pelaku pasar sering terjadi perilaku
yang kurang bermoral.

 The Emergence of Customers Global Paradox (Customer)

Pengaruh inovasi teknologi mendasari terjadinya perubahan sosial budaya.


Lahirnya revolusi dalam bidang teknologi informasi dan telakomunikasi
mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat, contoh bahwa kehadiran
internet telah membawa perubahan pada segala sektor kehidupan manusia. Setiap
produk dan service sebenarnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat yang
membeli produk atau jasa seharusnya harus diberikan perhatian secara maksimal.
Bagi perusahaan syariah globalisasi membawa banyak manfaat dan peluang
menjadi sarana untuk lebih baik. Pengaruh informasi dan tehnologi ibarat pisau
bermata dua tergantung cara dan sikap kita dalam mengambil manfaat
didalamnya.

3. Syariah Marketing Value

 Use a Spritual Brand (Brand)

Brand atau merek adalah suatu identitas terhadap produk atau jasa
perusahaan. Brand mencerminkan nilai (value) yang diberikan kepada konsumen.
Jika perusahaan mempunyai Total Get yang lebih tinggi dibandingkan Total Give,
brand yang dimiliki mempunyai nilai ekuitas yang kuat. Selain itu positioning

7
dan differentiation yang telah terbentuk, brand akan menambah value bagi produk
dan jasa yang ditawarkan. Brand yang baik adalah brand yang mempunyai
karakter yang kuat dan bagi perusahaan atau produk yang menerapkan syariah
marketing atau prinsip-prinsip syariah. Yaitu brand yang tidak mengandung unsur
judi, penipuan, riba, tidak mengandung unsur kezaliman dan tidak membahayakan
pihak sendiri ataupun pihak orang lain.

 Service Should Have The Ability to Transform (service)

Untuk menjadi perusahaan yang besar dan suistainable, perusahaan


berbasisi syariah marketing harus memperhatikan service yang ditawarkan untuk
menjaga kepuasan pelanggannya. Dalam melakukan pelayanan seseorang
memperhatikan sikap, pembicaraan yang baik, bahasa tubuh, bersifat simpatik,
lembut, sopan, hormat dan penuh kasih sayang.

 Practice a Realible Business Process (Proses)

Proses mencerminkan quality, cost dan delivery (QCD). Kualitas sautu


produk ataupun service tergambar dari proses yang baik, dari proses produksi
sampai delivery kepada konsumen secara tepat dan dengan biaya yang efektif dan
efisien. Proses dalam konteks kualitas adalah bagaimana menciptakan proses
yang mempunyai nilai lebih untuk konsumen. Proses dalam konteks cost adalah
bagaimana menciptakan proses yang efisien yang tidak membutuhkan biaya yang
banyak, tetapi kualitas terjamin. Sedangkan proses dalam konteks delivery adalah
bagaimana proses pengiriman atau penyampaian produk atau servis yang
ditawarkan perusahaan kepada konsumen.

4.Syariah Marketing Scorecard

8
 Create A Balanced Value to Your Stakeholders (scorecard)

Prinsip dalam syariah marketing adalah menciptakan value bagi


stakeholders-nya. Tiga stakeholders dari suatu perusahaan adalah people,
customers dan shareholders, karena ketiganya sangat berperan dalam menjalankan
usaha. Hubungan horizontal dan hubungan vertikal harus dijaga dengan baik demi
menjaga hubungan yang harmonis dengan stakeholders dan yang utama adalah
hubungan dengan sang pencipta.

 Create A Noble Cause (inspiration)

Perusahaan hendaknya memiliki impian (dream) untuk mencapai


kesuksesan, karena impian ini akan mengantar seseorang dalam mewujudkan
tujuan perusahaannya. Olehnya itu perusahaan berbasisi syariah marketing,
penentuan visi dan misi tidak bisa terlepas dari makna syariah itu sendiri serta
tujuan akhir yang ingin dicapai. Tujuan akhir ini harus bersifat mulia, lebih dari
sekedar financial semata.

 Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)

Perusahaan yang bertbasis syariah hendaknya mengembangkan budaya


perusahaan sesuai syariah. Seluruh pola, perilaku, sikap dan aturan-aturan
senantiasa tidak boleh terlepas dari basis syariah. Budaya dapat kita
implementasikan seperti budaya salam, murah hati, ramah, melayani, disiplin,
cara berbusana, teratur dan tertib, dan lingkungan kerja yang tenang, bersih dan
indah.

 Measurement Must Be Clear And Tranparent (Institution)

Yaitu bagaimana membangun organisasi perusahaan sesuai dengan


prinsip-prinsip syariah. Segala kebutuhan stakeholders secara mendasar dipenuhi

9
dengan baik pada sistem yang benar. Ketelitian, trasparansi, ketepatan dan
kecepatan dan pelayanan yang professional semuanya merupakan hal yang
menjadi standar organisasi.

10
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan


memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran pemasaran
menurut perspektif syariah adalah aktivitas yang di jalankan dalam kegiatan bisnis
berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating activities) yang
memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan
kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadlan, keterbukaan, dan
keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami
atau perjanjian transaksi bisnis dalam islam. Pemasaran dalam pandangan islam
merupakan suatu penerapan disiplin strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip
syariah. Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat
beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin
untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagiuntukkepentinganpribadi.

B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip & Keller, K. Lane. 2012. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Sofjan Assauri 2004. Manajemen Pemasaran,dasar,Konsep & stategi.
Hendri Ma’ruf, 2006. Pemasaran Ritel,Cet. 2 Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama
HermawanKertajayadan M. Syakir Sula, Syariah Marketing,

David K. Hurst, Crisis & Renewal 1955. Meeting the challenge of organizational
Change, Harvard Business Scool Press

12

Anda mungkin juga menyukai