Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMASARAN DALAM PANDANGAN ISLAM

PAGE \* MERGEFORMAT i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Pemasaran Ditinjau dari Perspektif Islam”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kegitan
Usaha Bank. Dalam makalah ini membahas tentang Pengertian pemasaran dalam
perspektif islam dan Al-Qur’an.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri
penulis dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna
peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Samarinda, 2 November 2023

Tim Penulis
Kelompok 7

PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumus Masalah...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Pemasaran......................................................................................2

B. Pemasaran dalam perspektif Islam..................................................................3

C. Pemasaran Ditinjau dari Perspektif Islam dan Al-Qur’an...............................4

D. Prinsip Pemasaran Perspektif Syariah.............................................................5

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, ada


pihak yang meminta dan ada yang menawarkan. Pemasaran menarik perhatian
yang sangat bessar baik dari perusahaan, lembaga maupun antar bangsa.
Bergesernya sifat baik dari perusahaan, lembaga maupun antar bangsa. Berbagai
organisasi dalam melaksanakan pemasaran seperti lembaga-lembaga pemerintah,
orgnisasi keagamaan dan lain-lain memandang pemasaran sebagai suatu cara baru
untuk berhubungan dengan masyarakat umum.
Dari Segi Pemasaran syariah pasar yang emosional (emotional market)
dimana orang tertarik karena alasan keagamaan bukan karena keuntungan
finansial semata, sedangkan pasar konvensional adalah pasar yang rasional
(rational market) yaitu orang-orang cenderung berbisnis hanya untuk
mendapatkan keuntungan finansial yang sebesar-besarnya tidak peduli apakah itu
halal atau haram.

B. Rumus Masalah

1. Apa yang dimaksud Pemasaran ?


2. Bagaimana Pemasaran dalam perspektif Islam ?
3. Bagaiman Pemasaran Ditinjau dari Perspektif Islam dan Al-Qur’an ?
4. Bagaiman Prinsip Pemasaran Perspektif Syariah ?

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2000), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
individu da kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang kembali
dengan pihak lain1.
Sofjan Assauri (2004) mengatakan bahwa pemasaran diartikan sebagai kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran2. Berdasarkan pengertian ini menurutnya pembahasan tentang
pemasaran dapat lebih jelas dan terbatas dalam batasan yang tegas, terkait dengan
kegiatan pemasaran yang berlaku universal.
Pemasaran berasal dari kata “pasar”, yang mempunyai tiga arti seperti berikut ini 3 :
1. Pasar dalam arti “tempat”, yaitu tempat bertemunya para penujal dan pembeli.
Pasar dalam arti ini lebih tertuju pada pasar secara nyata di daman ada penjual
yang menajajakan dagangannya di situ dan kemudian ada pembeli yang membeli
secara langsung tatap muka di tempat itu.
2. Pasar dalam arti “interaksi permintaan dan penawaran”.Contohnya tidak lagi
hanya berupa adanya pembeli dan penjual,tetapi juga adanya kebutuhan dan
pasokan barang/jasa,seperti dalam istilah pasar modal di mana terdapat aktivitas
jual-beli saham (dalam pecahan-pecahan tertentu).
3. Pasar dalam arti “sekelompok anggota masyarakat yang memiliki kebutuhan dan
daya beli”. Pengertian ini merujuk pada dua kata kunci “kebutuhan”dan “daya
beli”.Orang-orang dengan kebutuhan terhadap barang tertentu belum di sebut
sebgai pasar jika mereka tidak dapat membeli barang dimaksud meskipun
harganya hanya Rp.20.000. Sebaliknya ,ada orang-orang lain yang mempunyai
uang tiga ratus ribu di kantongnya tetapi karena tidak ada kebutuhan barang itu,
tidak juga menjadi pasar. Jadi,pasar dalam pengertian ketiga ini adalah orang-
orang yang menginginkan sesuatu barang dalam kemampuan untuk membeli.

1
Philip kotler.Manajemen Pemasaran (edisi milineum 1).2000.hlm,9
2
Sofjan Assauri.Manajemen Pemasaran,dasar,Konsep & stategi.2004.hlm,5.
3
Hendri Ma’ruf,Pemasaran Ritel,Cet. 2 (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2006),hlm. 4

PAGE \* MERGEFORMAT i
B. Pemasaran dalam perspektif Islam
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah aktivitas yang di jalankan
dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating
activities) yang memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta
mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadlan,
keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad
bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam islam
Menurut prinsip Syariah, kegiatan pemasaran harus di landasin semangat
beribadah kepada Tuhan Sang Maha Kuasa, berusaha semaksimal mungkin untuk
kesejahteran bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan
sendiri.
Pemasaran dalam pandangan islam merupakan suatu penerapan disiplin
strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Ide mengenai Pemasaran
Syariah ini sendiri dikelurkan oleh dua orang pakar di bidang pemasaran dan
syariah. Mereka adalah Hermawan Kertajaya, salah satu dari lima puluh orang
guru yang telah mengubah masa depan dunia pemasaran bersama-sama dengan
Philip Kotler, dan Muhammad Syakir sula, salah satu dari enam pemegang gelar
profesional ahli Asuransi syariah juga CEO Batasa Tazkia Konsultan syariah yang
cukup dikenal dikalangan perbankan dan Asuransi Syariah.
Mereka memberikan definisi untuk Pemasaran syariah (Maketing Syariah)
adalah sebagai berikut:
Sharia Marketing is a strategi busness discipilne that the process of
creating,offering ,and changing value from one initiator to its stakeholdres, and
the whole process should be in accordance with muamalah principles in islam.
Jika diterjemahkan pengertian dari Sharia Marketing di atas adalah sebagai
berikut; Marketing Syariah adalah sebuah disiplin strategis yang mengarahkan
proses penciptaan,penawaran,dan perubahan values dari satu inisiator kepada
Stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah islami.

PAGE \* MERGEFORMAT i
C. Pemasaran Ditinjau dari Perspektif Islam dan Al-Qur’an
Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat
beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin
untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi
kepentingan sendiri.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada umatnya
untuk berdagang dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam beraktivitas
ekonomi, umat Islam dilarang melakukan tindakan bathil. Namun harus
melakukan kegiatan ekonomi yang dilakukan saling ridho, sebagaimana firman
Allah Ta’ala,4
‫ْأ‬
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَل َت ُك ُلوا َأْم َو اَلُك ْم َبْيَنُك ْم ِباْلَباِط ِل ِإاَّل َأْن َتُك وَن ِتَج اَر ًة َع ْن َت َر اٍض‬
)29( ‫ِم ْنُك ْم َو اَل َتْقُتُلوا َأْنُفَس ُك ْم ِإَّن َهَّللا َك اَن ِبُك ْم َر ِح يًم ا‬
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta-
harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan
yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian,
sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian “.
( QS. An-Nisa ayat 29 )
Makna umum ayat :
Ayat ini menerangkan hukum transaksi secara umum, lebih khusus kepada
transaksi perdagangan, bisnis jual beli. Sebelumnya telah diterangkan transaksi
muamalah yang berhubungan dengan harta, seperti harta anak yatim, mahar, dan
sebagainya. Dalam ayat ini Allah mengharamkan orang beriman untuk memakan,
memanfaatkan, menggunakan, (dan segala bentuk transaksi lainnya) harta orang
lain dengan jalan yang batil, yaitu yang tidak dibenarkan oleh syari’at. Kita boleh
melakukan transaksi terhadap harta orang lain dengan jalan perdagangan dengan
asas saling ridha, saling ikhlas. Dan dalam ayat ini Allah juga melarang untuk
bunuh diri, baik membunuh diri sendiri maupun saling membunuh. Dan Allah
menerangkan semua ini, sebagai wujud dari kasih sayang-Nya, karena Allah itu
Maha Kasih Sayang kepada kita

4
http://srirahayu-sekretaris.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-pemasaran-ditinjau-dari.html
28-September-2016

PAGE \* MERGEFORMAT i
Dari ayat tersebut dapat kita ketahui pula, pertama, perusahaan harus dapat
menjamin produknya. Jaminan yang dimaksud mencakup dua aspek – material,
yaitu mutu bahan, mutu pengolahan, dan mutu penyajian; aspek non-material
mencakup kehalalan dan keislaman dalam penyajian.
Kedua, yang dijelaskan Allah adalah manfaat produk. Produk bermanfaat apabila
proses produksinya benar dan baik. Ada pun metode yang dapat digunakan agar
proses produksi benar dan baik. Ketiga, penjelasan mengenai sasaran atau
customer dari produk yang dimiliki oleh perusahaan. Makanan yang halal dan
baik yang menjadi darah dan daging manusia akan membuat kita menjadi taat
kepada Allah. Sebab konsumsi yang dapat menghantarkan manusia kepada
ketakwaan harus memenuhi tiga syarat: (1) Materi yang halal, (b) Proses
pengolahan yang bersih (thaharah), dan (3) Penyajian yang islami.

D. Prinsip Pemasaran Perspektif Syariah

1. Sustainable Marketing Enterprise (SME)


Suatu model pemasaran dimana perusahaan mampu bertahan dan sukses
tidak hanya pada saat ini tetapi juga dimasa mendatang. Bahwa perusahaan
mengalami fase sebagaimana fase kehidupan manusia, yang harus
mempertahankan diri pada saat terjadi krisis dan perubahan situasi dan kondisi.
Jika perusahaan ingin tetap hidup , pemimpin perfusahaan harus melakukan
tindakan creative destruction sebelum krisis menghadang 5 sehingga perusahaan
mulai kembali siklus hidupnya.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat mempertahankan keadaannya
secara kontinyu agar dapat bertahan hidup dalam pasar yang terus berubah.
2. Lanskap Bisnis Syariah Marketing
 Information Technology Allows Us to be Trasparent (Change)
Perubahan adalah sesuatu hal yang pasti akan terjadi. Kekuatan perubahan terdiri
dari lima unsur yaitu perubahan tekhnologi, perubahan ekonomi, perubahan

5
David K. Hurst, Crisis &Renewal: Meeting the challenge of organizational Change, Harvard
Business Scool Press, 1955

PAGE \* MERGEFORMAT i
poltik, perubahan sosial- cultural dan perubahan pasar. Perubahan yang paling
utama adalah perubahan tehnologi, karena tehnologi akan memberi efek yang
lebih luas terhadap segala aspek yang nantinya akan juga mengalami perubahan.
Perkembangan tehnologi memberi pengaruh yang besar terhadap perusahaan
syariah. Selain sebagai penunjang operasional dan standar layanan, tehnologi juga
menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan prinsip syariah marketing.
Kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan informasi dan melakukan
komunikasi.
 Be Respectul to Your Competitors (Competitor)
Globalisasi dan perubahan tehnologi menciptakan persaingan usaha yang
ketat. Pasar semakin kompleks, terbuka dan modern. Dalam menghadapi
persaingan dibutuhkan motivasi dan keterbukaan diri dengan berupaya
menciptakan win-win solution antara perusahaan dan pesaingnya. Sebagai
perusahaan syariah komitmen kejujuran, sikap adil, maslahah senantiasa menjadi
standar dalam bersaing secara sehat meskipun pelaku pasar sering terjadi perilaku
yang kurang bermoral.
 The Emergence of Customers Global Paradox (Customer)
Pengaruh inovasi teknologi mendasari terjadinya perubahan sosial budaya.
Lahirnya revolusi dalam bidang teknologi informasi dan telakomunikasi
mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat, contoh bahwa kehadiran
internet telah membawa perubahan pada segala sektor kehidupan manusia. Setiap
produk dan service sebenarnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat yang
membeli produk atau jasa seharusnya harus diberikan perhatian secara maksimal.
Bagi perusahaan syariah globalisasi membawa banyak manfaat dan peluang
menjadi sarana untuk lebih baik. Pengaruh informasi dan tehnologi ibarat pisau
bermata dua tergantung cara dan sikap kita dalam mengambil manfaat
didalamnya.

3. Syariah Marketing Value

PAGE \* MERGEFORMAT i
 Use a Spritual Brand (Brand)
Brand atau merek adalah suatu identitas terhadap produk atau jasa
perusahaan. Brand mencerminkan nilai (value) yang diberikan kepada konsumen.
Jika perusahaan mempunyai Total Get yang lebih tinggi dibandingkan Total Give,
brand yang dimiliki mempunyai nilai ekuitas yang kuat. Selain itu positioning
dan differentiation yang telah terbentuk, brand akan menambah value bagi produk
dan jasa yang ditawarkan. Brand yang baik adalah brand yang mempunyai
karakter yang kuat dan bagi perusahaan atau produk yang menerapkan syariah
marketing atau prinsip-prinsip syariah. Yaitu brand yang tidak mengandung unsur
judi, penipuan, riba, tidak mengandung unsur kezaliman dan tidak membahayakan
pihak sendiri ataupun pihak orang lain.
 Service Should Have The Ability to Transform (service)
Untuk menjadi perusahaan yang besar dan suistainable, perusahaan
berbasisi syariah marketing harus memperhatikan service yang ditawarkan untuk
menjaga kepuasan pelanggannya. Dalam melakukan pelayanan seseorang
memperhatikan sikap, pembicaraan yang baik, bahasa tubuh, bersifat simpatik,
lembut, sopan, hormat dan penuh kasih sayang.
 Practice a Realible Business Process (Proses)
Proses mencerminkan quality, cost dan delivery (QCD). Kualitas sautu
produk ataupun service tergambar dari proses yang baik, dari proses produksi
sampai delivery kepada konsumen secara tepat dan dengan biaya yang efektif dan
efisien. Proses dalam konteks kualitas adalah bagaimana menciptakan proses
yang mempunyai nilai lebih untuk konsumen. Proses dalam konteks cost adalah
bagaimana menciptakan proses yang efisien yang tidak membutuhkan biaya yang
banyak, tetapi kualitas terjamin. Sedangkan proses dalam konteks delivery adalah
bagaimana proses pengiriman atau penyampaian produk atau servis yang
ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
4. Syariah Marketing Scorecard
 Create A Balanced Value to Your Stakeholders (scorecard)
Prinsip dalam syariah marketing adalah menciptakan value bagi
stakeholders-nya. Tiga stakeholders dari suatu perusahaan adalah people,
customers dan shareholders, karena ketiganya sangat berperan dalam menjalankan

PAGE \* MERGEFORMAT i
usaha. Hubungan horizontal dan hubungan vertikal harus dijaga dengan baik demi
menjaga hubungan yang harmonis dengan stakeholders dan yang utama adalah
hubungan dengan sang pencipta.
 Create A Noble Cause (inspiration)
Perusahaan hendaknya memiliki impian (dream) untuk mencapai
kesuksesan, karena impian ini akan mengantar seseorang dalam mewujudkan
tujuan perusahaannya. Olehnya itu perusahaan berbasisi syariah marketing,
penentuan visi dan misi tidak bisa terlepas dari makna syariah itu sendiri serta
tujuan akhir yang ingin dicapai. Tujuan akhir ini harus bersifat mulia, lebih dari
sekedar financial semata.
 Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)
Perusahaan yang bertbasis syariah hendaknya mengembangkan budaya
perusahaan sesuai syariah. Seluruh pola, perilaku, sikap dan aturan-aturan
senantiasa tidak boleh terlepas dari basis syariah. Budaya dapat kita
implementasikan seperti budaya salam, murah hati, ramah, melayani, disiplin,
cara berbusana, teratur dan tertib, dan lingkungan kerja yang tenang, bersih dan
indah.
 Measurement Must Be Clear And Tranparent (Institution)
Yaitu bagaimana membangun organisasi perusahaan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. Segala kebutuhan stakeholders secara mendasar dipenuhi
dengan baik pada sistem yang benar. Ketelitian, trasparansi, ketepatan dan
kecepatan dan pelayanan yang professional semuanya merupakan hal yang
menjadi standar organisasi.

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran pemasaran
menurut perspektif syariah adalah aktivitas yang di jalankan dalam kegiatan bisnis
berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating activities) yang
memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan
kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadlan, keterbukaan, dan
keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami
atau perjanjian transaksi bisnis dalam islam. Pemasaran dalam pandangan islam
merupakan suatu penerapan disiplin strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip
syariah. Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat
beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin
untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi
kepentingan sendiri

PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR PUSTAKA
Philip kotler. 2000. Manajemen Pemasaran (edisi milineum 1).
Sofjan Assauri 2004. Manajemen Pemasaran,dasar,Konsep & stategi.
Hendri Ma’ruf, 2006. Pemasaran Ritel,Cet. 2 Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama
David K. Hurst, Crisis & Renewal 1955. Meeting the challenge of organizational
Change, Harvard Business Scool Press.
http://srirahayu-sekretaris.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-pemasaran-ditinjau-
dari.html 28-September-2016

PAGE \* MERGEFORMAT i

Anda mungkin juga menyukai