BRIGESTONE
BRIGESTONE didirikan oleh Shojiro Ishibashi pada tahun 1931. Sejak awal, dia
memgang aspirasi internasional untuk bisnisnya, dan menamai perusahaan “brigestone”.
Surmane “Ishi-bashi” secara harfiah berarti “jembatan batu”. Misi perusahaan ini adalah
“melayani masyarakat dengan kualitas unggul”. Brigestone Tire Indonesia resmi didirikan di
Indonesia pada 8 september 1973 dan dimiliki sepenuhnya oleh Brigestone Corporation.
Brigestone Tire Indonesia mendistribusikan ban merek Brigestone untuk mobil penumpang, truk
komersial, & bus, truk light & vans, forklift, ban dalam, tube.misi lingkungan Grup Brigeatone
adalah untuk membantu memastikan lingkungan yang sehat bagi generasi sekarang dan masa
depan. Kami percaya bahwa “kita semua dalam hal ini bersama-sama”- satu tim, satu planet –
dan setiap bisnis memiliki peran dan tanggung jawab untuk dijunjung tinggi. Produksi ban
pertama dilakukan di pabrik Bekasi pada 1 oktober 1975, yaitu ban truk dan bis. Produksi dan
pemasaran untuk komersial dimulai melalui jalur keagenan di seluruh Indonesia. Jumlah agen di
seluruh Indonesia sampai sekarang adalah 42 agen dan sub agen. Pada tanggal 5 februari
perusahaan diresmikan oleh menteri perindustrian RI dan gubernur provinsi Jawa Barat,
berlangsung di apbrik Bekasi. Jumlah perusahaan perakit tahun pertama yang disuplai berjumlah
3 perusahaan dan sampai sekarang telah mencapai 19 ATPM. Pada tahun 1982 ekspor perdana
ke New Caledonia dan kini telah mengekspor ke 71 negara di lima benua. Pada tahun 1999
peresmian pabrik dikarawang pada tanggal 8 september dan peluncuran produk pertama dengan
teknologi AQ DONUTS (Advance Quality Driver Oriented New Ultimate Tire Science) yaitu
ban radial RE711. Pada tahun 2002 peresmian salah satu basis ekspor dari Brigestone
Corporation, Japan.
Kondisi ekonomi Indonesia pada saat masa covid 19 mengalami penurunan. Kemeterian
keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 dkisaran minus 2,9%
sampai minus 1% imbas pandemic ini. Terlebih, hingga akhir tahun 2020 ekonomi nasional
diprediksi berada di kisaran minus 1,7% sampai minus 0,6%.tentunya berdampak pada sekotr
industry. Hal ini berdampak pada PT.BRGESTONE TIRE INDONESIA yaitu pada permintaan
pasar yang semakin menurun. Kendati demikian, pengembangan jaringan retail perusahaan
diketahui kian massif dilakukan sepanjang tahun 2020. Pengembangan jaringan itu didukung
karena permintaan pasar yang mulai berangsur pulih meski belum menyamai angka permintaan
normal. PT. BRIGESTONE TIRE INDONESIA mengumumkan kesiapannya untuk menambah
10 Authorized Outlet baru dari Toko Model Brigestone (TOMO) selama tahun 2020 yang
tersebar diwilayah Indonesia. Kesepuluh TOMO tersebut berada di : Tangerang, Jawa Barat
(Sumedang, dan cikijing) Jawa Tengah (Banjarnegara), Sumatera Selatan (Palembang, Pangkal
Pinang, Bengkulu dan Lahat), Sumatera Barat (Bukit Tinggi) dan Kalimantan Barat (Pangkalan
Bun).dengan pembukaan Outlet baru ini membuktikan bahwa Brigestone tetap terus berupaya
untuk mengembangkan jaringan pemasaran dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
BRIGESTONE memiliki jaringan outlet resmi yang berjumlah lebih dari 300 outlet TOMO,
Brigestone One Stop Service (BOSS) dan Brigestone Truck Tire Center (BTTC) yang tersebar di
30 provinsi dan lebih dari 112 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dengan memberikan pelayan
yang maksimal dan kualitas yang unggul itu yang membuat perusahaan ini terus bertahan hingga
saat ini walaupun ada beberapa waktu perusahaan ini mengalami goyang akibat pandemic.
1. Dapat mengurangi biaya transoprtasi karena meningkatkan koordinasi rantai suplai dan k
arena kesempatan Brigestone menikmati untuk membedakan dengan cara meningatkan
control atas sumber daya input.
2. Lebih mampu meningkatkan hambatan masuk ke pesaing potensial.
3. Mendapatkan akses ke saluran distribusi hilir yang tidak dapat diakses oleh Brigestone
Corporation.
4. Lebih bertanggungjawab untuk isu-isu lingkungan.
5. Bertanggungjawab atas kerusakan bahan baku, manufaktur cacat, cacat desain dan cacat
lain yang berkaitan dengan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk akhir
dan keamanannya.
6. Untuk mengelola dan mengkoordinasikan semua lapisan rantai nilai efektif dan efisien.
7. Lebih bertanggungjawab tehadap pelanggan dan karyawan.
8. Bertanggungjawab untuk mengikuti aturan, peraturan dan UU negara yang berbeda
sebagai lokasi manufaktur mereka didistibusikan secara global.
9. Dapat mengelola dsan memelihara harga yang kompetitif.
Daya saing perusahaan PT BRIGESTONE
Demi menjaga daya saing dan terus meingkatkan produktivitas dan menjaga keunggulan
serta keunggulan serta kualitas produknya, PT BRIGESTONE Indonesia resmi menandatangani
perjanjian kerja bersama (PKB) dengan serikat pekerja dari PUK SPSI KEP 3 Wilayah yaitu
pabrik bekasi, pabrik karawang dan kantor pusat yang disaksikan oleh menteri ketenagakerjaan
(menaker) Ida Fauziyah. Mukiat Sutikon selaku presiden Direktur PT Brigestone Tire Indonesia
percaya, hal tersebut hanya dapat dicapai melalui hubungan industrial yang harmonis, dimana
semuar karyawan saling bahu membahu memastikan keberlanjutan perusahaan dalam
menghadapi berbagai tantangan pasar yang didalam maupun luar. Menurut Mukiat, pembaruan
PKB yang ke 14 ini merupakan wujud upaya bersama dari amanjemen dan serikat pekerja untuk
terus menjaga hubungan industrial yang harmonis, ditengah tantangan era persaingan yang
begitu dinamsi.
1. Pohon karet mencapai kriteria matang deres apabila lilir batang telah mencapai 45cm
yang diukur pada ketinggian 1 meter dari pertautan okulasi.
2. Tebal kulit perawan telah mencapai minium 7mm yang diukur pad ketinggian 1 meter
dari pertautan okulasi.
3. Kondisi tanaman sehat.
Dari hasil produktifivitas tenga kerja di PT. Brigestone Sumatera Rubber Estate,
kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun, dapat disimpulakn bahwa hasil yang
dihasilakn karyawan tidak produktif kaena nilainya dibawah 100% karena kurangnya
pengawasan terhadap karyawan dan dikatakan produktif jika nilai diatas 100%. Tenaga kerja
memiliki produksi rata-rata 22 kg/pancak. Produktivitas tenaga kerja terendah adalah 20
kg/pancak dengan prsetanse 73,33%. Tingkat kedua tenaga kerja terjadi 28,1 kg/pancak. Hal ini
membuktikan bahwa tenaga kerja terjadi 26 kg/pancak dengan presetanse 20.00%. tingkat ketiga
tenaga kerja memiliki produksi rata-rata 32,5 kg/pancak. Dari jumlah total tenaga kerja dan
produktivitas tertinggi adalah 34 kg/pancak dengan presentase 6,67% dari jumlah total tenaga
kerja yang ada.