Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN DATA PRODUKSI DAN PENJUALAN

PRODUK PUPUK DAN NON PUPUK DARI PT


PUPUK INDONESIA

Disusun Oleh :

Diah Alia Ariani 2203010073

POLITEKNIK WILMAR BISNIS INDONESIA

Agribisnis Holtikultura

2023
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 2


PENDAHULUAN........................................................................................................................................ 3
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 3
1.2 TUJUAN .......................................................................................................................................... 4
BAB 2 ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................... 5
2.2 PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI ................................................................................................. 5
2.3 HIGHLIGHT TRANSPORMASI BISNIS ....................................................................................... 6
2.4 TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA ..................................................................................... 6
2.5 PUPUK DAN AMONIAK .................................................................................................................. 7
2.6 ANALISA KINERJA KEUANGAN ....................................................................................................... 8
2.7 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2021 ............................................................................................... 9
BAB 3 ..................................................................................................................................................... 10
PENUTUPAN .......................................................................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................ 10
3.2 SARAN .......................................................................................................................................... 10
Lampiran 1 ......................................................................................................................................... 11
Lampiran 2 ......................................................................................................................................... 12
........................................................................................................................................................... 12
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam konteks pembangunan sektor pertanian, pupuk merupakan salah satu unsur
penting dan strategis dalam peningkatan produksi dan produktivitas serta menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem usahatani. Oleh karena itu pemerintah terus mendorong
penggunaan pupuk dengan mengeluarkan kebijakan diantaranya adalah subsidi pupuk.
Kebijakan pemberian subsidi pupuk merupakan salah satu jenis subsidi pemerintah yang
masih dipertahankan dalam rangka peningkatan kedaulatan pangan nasional yang setiap
tahun anggarannya sangat besar.
keberadaan industri pupuk di dalam negeri mampu memberikan andil yang sangat besar
tidak saja bagi perkembangan sektor pertanian, namun juga memberikan dampak bagi
perkembangan di sektor lainnya seperti; industri kimia dan bidang jasa lain. Keragaan
industri pupuk nasional dari dahulu sampai sekarang didominasi oleh perusahaan BUMN
yang memang sudah ditugaskan untuk memproduksi pupuk sebanyak-banyaknya demi
mendukung kebutuhan sektor pertanian.
Walaupun demikian keberadaan industri pupuk di dalam negeri mampu memberikan
andil yang sangat besar tidak saja bagi perkembangan sektor pertanian, namun juga
memberikan dampak bagi perkembangan di sektor lainnya seperti; industri kimia dan
bidang jasa lain. Keragaan industri pupuk nasional dari dahulu sampai sekarang didominasi
oleh perusahaan BUMN yang memang sudah ditugaskan untuk memproduksi pupuk
sebanyak-banyaknya demi mendukung kebutuhan sektor pertanian.
Laporan Tahunan 2020 PT Pupuk Indonesia (Persero) disusun untuk memenuhi
ketentuan pelaporan hasil kinerja periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020
kepada pemegang saham dan regulator. Laporan Tahunan ini memuat pernyataan terkait
tujuan, kebijakan, rencana, strategi, serta realisasi kinerja operasional dan keuangan yang
disusun berdasarkan data faktual yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Untuk pernyataan-pernyataan prospektif dalam Laporan Tahunan ini dibuat
berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang PTPI, serta
lingkungan bisnis terkait, sehingga dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara
material berbeda dari yang dilaporkan. Oleh karena itu, PTPI tidak menjamin bahwa
pernyataan atau informasi prospektif tersebut dapat dijadikan dasar utama dalam
pengambilan keputusan ataupun akan membawa hasil tertentu sesuai harapan.
1.2 TUJUAN
 Mengetahui Data produksi dan penjualan produk pupuk dan non pupuk dari PT Pupuk
Indonesia, serta rencana penjualan tahun berikutnya
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 TRANSPORMASI MEMPERKUAT DAYA SAING UNTUK KINERJA UNGGUL


Sejak diluncurkannya program transformasi bisnis dan pembentukan Direktorat
Transformasi Bisnis di tahun 2018, PTPI dan seluruh Entitas Anak berupaya untuk
mewujudkan berbagai perubahan dan inovasi yang berkesinambungan terhadap pola pikir,
pola pandang dan pola tindak Perusahaan, strategi bisnis, budaya Perusahaan maupun
perilaku dan kemampuan organisasi. Transformasi bisnis menjadi strategi besar Pupuk
Indonesia Group untuk dapat menyesuaikan dan mampu menjawab tantangan bisnis baru
dan lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun aspirasi yang terus berkembang.
Sebagai produsen dan distributor pupuk terbesar di Indonesia, Pupuk Indonesia Group
terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya, dan memperkuat daya saing khususnya
dalam menargetkan pasar regional. Dengan kekuatan kelompok usaha, PTPI berkeyakinan
untuk dapat mengimplementasikan transformasi yang telah dicanangkan dan mampu
meraih visinya, serta terus memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan industri
pupuk Indonesia dan mewujudkan gagasan besar tentang ketahanan pangan nasional.

2.2 PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI


Sebagai entitas usaha yang dibentuk Pemerintah Indonesia untuk menjamin
pendistribusian dan ketersediaan pupuk bagi pasar Indonesia, Pemerintah Indonesia
menugaskan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk melakukan penyaluran pupuk bersubsidi
kepada petani. Pemerintah Indonesia memberikan subsidi pupuk untuk kebutuhan
kelompok tani atau petani di sektor pertanian, meliputi pupuk jenis Urea, SP 36, ZA, NPK
dan jenis pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Tata cara
penyediaan, pencairan dan pertanggungjawaban subsidi pupuk diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan No. 68/PMK.02/2016 tanggal 26 April 2016 tentang Tata Cara
Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk. Besaran subsidi
pupuk dihitung berdasarkan selisih antara harga pokok penjualan dengan harga eceran
tertinggi.
2.3 HIGHLIGHT TRANSPORMASI BISNIS
PTPI melakukan transformasi bisnis dalam menghadapi era disrupsi dan VUCA (volatility,
uncertainty, complexity, and ambiguity). Tantangan-tantangan bisnis baru serta perubahan
lingkungan usaha yang cepat menuntut Perusahaan untuk melakukan perubahan yang dapat
menciptakan peningkatan kinerja bisnis Perusahaan secara berkesinambungan.
 Single Branding
Penerapan single branding dalam rangka menghadapi rencana rekomersialisasi pupuk
subsidi untuk menjadikan produk Perusahaan sebagai komoditi utama dan
meningkatkan brand awareness konsumen. Hal ini dilakukan untuk mendukung
customer centric model. Tahun 2019 tahap perencanaan konsep branding berupa desain
kemasan dan nama merek untuk produk Urea dan NPK non subsidi telah selesai
dilakukan.

 Perbaikan Sistem Logistik Dengan Reposisi Gudang


Reposisi Gudang merupakan rangkaian pekerjaan optimalisasi distribusi Pupuk
Indonesia Group untuk subsidi dan selanjutnya non subsidi. Bertujuan agar gudang di
lini 3 dapat digunakan secara bersama oleh seluruh Entitas Anak untuk mendukung
inisiatif strategis selanjutnya yaitu manufacturing network footprint. Tahun 2019 telah
dibuat teknis pelaksanaan pilot project di wilayah Jateng-DIY dan Jatim-Bali yang siap
untuk diimplementasikan.
 Riset Pasar
Riset Pasar bertujuan memahami kompetisi pasar pupuk non subsidi dan pestisida
sehingga dapat menyusun strategi untuk memenangkan kompetisi di segmen tersebut
serta pangsa pasar di Indonesia. Tahun 2019 telah dilaksanakan riset pasar pupuk dan
pestisida di 18 Provinsi Sentra Tani.

2.4 TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA


 Segmen berdasarkan kegiatan usaha
Sesuai Anggaran Dasar, PTPI melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
1.Perdagangan Menyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan pada
umumnya, termasuk ekspor, impor, lokal dan interinsulair, bahan baku, bahan
penolong/pembantu, peralatan produksi di bidang perpupukan, petrokimia, agrokimia,
agro industri dan kimia lainnya.
2.Jasa pengelolaan perusahaan dan jasa konsultasi manajemen.
3.Jasa lainnya Melaksanakan studi penelitian, pendidikan, pengembangan, desain
engineering, pengantongan (bagging station), konstruksi manajemen, pengoperasian
pabrik, perbaikan, reparasi, pemeliharaan, konsultasi (kecuali konsultasi bidang hukum)
dan jasa teknis lainnya dalam sektor industri pupuk, petrokimia, industri kimia lainnya
serta jasa dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Kegiatan usaha lainnya adalah:


1. Pengangkutan Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang angkutan,
ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan lainnya yang merupakan sarana perlengkapan
guna melancarkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha tersebut.
2. Melaksanakan penugasan Pemerintah sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan
perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
Segmen usaha Perusahaan tercermin dari penyajian segmen operasi sesuai
Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) 5 tentang Segmen Operasi yang
tercatat dalam Laporan Keuangan teraudit. Informasi pelaporan segmen operasi
disajikan berdasarkan telaah Direksi yang telah diidentifikasikan sebagai pengambil
keputusan operasional Perusahaan dalam mengambil keputusan strategis. Segmen usaha
berdasarkan produk mencakup 3 (tiga) segmen, yaitu segmen Pupuk dan Amoniak,
segmen Jasa Konstruksi dan segmen Lain-lain. Ketiga segmen ini merupakan laporan
dari segmen Pupuk Indonesia Group.

2.5 PUPUK DAN AMONIAK


Amoniak merupakan bisnis inti Pupuk Indonesia Group dengan kontribusi mencapai
87,04% terhadap penjualan dan pendapatan usaha lainnya konsolidasian Perusahaan.
Segmen ini memiliki kegiatan produksi dan perdagangan produk Pupuk dan Non
Pupuk/Amoniak.
PTPI merupakan entitas usaha yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia untuk bertindak
sebagai Holding bagi BUMN industri pupuk dalam rangka memproduksi dan
mendistribusikan pupuk untuk kebutuhan pupuk nasional. Produk Pupuk dan Amoniak
yang diproduksi oleh Pupuk Indonesia Group adalah:
1. Urea Pupuk dengan kandungan Nitrogen (N) sebesar 46% yang dipasarkan untuk sektor
subsidi maupun non subsidi (komersil). Pupuk Urea memiliki fungsi membuat tanaman
lebih hijau, mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kandungan protein
tanaman.
2. NPK Merupakan pupuk majemuk yang memiliki kandungan Nitrogen (N), Phospat (P),
Kalium (K) dan unsur mikro dengan komposisi yang variatif disesuikan dengan permintaan
pasar. Pupuk NPK dipasarkan untuk sektor subsidi maupun non subsidi. Pupuk NPK
memiliki fungsi dapat meningkatkan hasil panen, membuat tanaman lebih hijau dan
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit dan kekeringan.
3. SP-36 Merupakan pupuk yang dipasarkan untuk sektor subsidi maupun non subsidi.
Pupuk SP-36 memiliki kandungan Phospat (P) sebesar 36% dan berfungsi untuk memacu
pertumbuhan akar dan bunga serta masaknya buah dan biji.
4. ZA Merupakan pupuk yang dipasarkan untuk sektor subsidi maupun non subsidi. Pupuk
ZA memiliki kandungan Nitrogen (N) sebesar 21% dan Sulfur 24% serta berfungsi untuk
meningkatkan produksi hasil tebu, meningkatkan kualitas hasil panen, tanaman lebih sehat
dan tahan terhadap hama.
5. ZK Merupakan pupuk yang memiliki kandungan K2O sebesar 50% dan Sulfur 17% dan
berfungsi untuk meningkatkan unsur hara tanah, membuat tanaman lebih tegak dan kokoh,
memperbaiki warna, aroma, dan rasa.
6. Amoniak Merupakan bahan mentah industri kimia dengan kemurnian 99,5% yang
dipasarkan untuk sektor dalam negeri maupun ekspor.

2.6 ANALISA KINERJA KEUANGAN


Kinerja merupakan hasil akhir dari sebuah aktivitas, dimana tujuan yang telah ditetapkan
pada formulasi strategi merupakan bagian dari proses manajemen strategi seperti;
profitabilitas, pangsa pasar, pengurangan biaya dan lainnya harus dipastikan digunakan
untuk mengukur kinerja perusahaan sebagai implementasi strategi. Berdasarkan strategi
internasional ada tiga dimensi pengukuran kinerja perusahaan yang digunakan yaitu;
finansial, operasional dan efektivitas keseluruhan.
Kinerja perusahaan dalam dimensi operasional adalah seluruh aspek non finansial yang
mempunyai dampak terhadap kinerja termasuk hasil produksi, pemasaran seperti pangsa
pasar dan efisiensi serta bisnis internal lainnya seperti; produktivitas dan kepuasan pegawai.
Untuk kinerja perusahaan dimensi finansial, bisa dilihat dari kinerja keuangan perusahaan
melalui analisa rasio keuangan. Analisis rasio keuangan adalah teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui korelasi dari pos-pos tertentu pada neraca atau laporan laba
rugi, baik secara individual atau gabungan kedua laporan tersebut. Analisa rasio keuangan
digunakan secara khusus oleh para investor dan kreditor dalam mengambil keputusan untuk
kegiatan investasi atau penyaluran dana.

2.7 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2021


1. Riset Pengembangan Pupuk Organik Sampah
Sasarannya adalah Memperoleh formulasi pupuk yang dapat mensubtitusi sebagian
kebutuhan pupuk Nitrogen anorganik oleh petani.
2. Riset Pengembangan Lahan Pertanian
Sasarannya adalah Memperoleh teknologi budidaya yang inovatif dan adaptif untuk
meningkatkan produktivitas tanaman pangan.
3. Riset Pupuk Coating Mikroba
Sasarannya adalah Memperoleh dosis optimal pupuk Urea dan NPK Coating mikroba
yang memberikan produktivitas dan keekonomian terbaik.
BAB 3

PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
A. Dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)
dan untuk memastikan pencapaian nilai bagi Pemegang Saham dan pemenuhan
komitmen pada karyawan dan seluruh Pemangku Kepentingan terkait lainnya,
Perusahaan berkomitmen menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi (MRT).
MRT diperlukan untuk memastikan pencapaian terhadap sasaran, termasuk sasaran
RKAP.
B. Berkomitmen untuk menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi yang sistematis,
terukur, dan berkelanjutan untuk mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(good corporate governance) pada seluruh aktivitas dan kepentingan usaha Pupuk
Indonesia Group.

3.2 SARAN
Mewajibkan penanggung jawab risiko di setiap tingkatan organisasi melakukan proses
identifikasi, analisis, dan evaluasi pengelolaan risiko serta menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Lampiran 1
Lampiran 2

Anda mungkin juga menyukai