Anda di halaman 1dari 33

MANAJEMEN STRATEGIK

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Strategik di
Magister Manajemen Universitas Sriwijaya
Disusun Oleh :

1. Denny Nabawi (01012622024003)


2. Aries Surawijaya (01012622024007)
3. Ismi Linda Purnama (01012622024010)
4. Stella Ovinda (01012622024011)
5. Hari Liandu (01012622024012)
6. Mia Atika Sari (01012622024015)
7. Indra Maulana (01012622024020)
8. Indah Nursantie (01012622024024)
9. Reza (01012622024025)

Dosen Pengampuh : Hj. Marlina Widyanti, S.E., S.H., M.M., M.H., Ph

JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
DAFTAR ISI

BAGIAN I.................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................8

1.3. Tujuan Paper ........................................................................................................................8

1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................................................................8

1. Manfaat teoritis .............................................................................................................................8

2. Manfaat praktis .............................................................................................................................8

BAGIAN II .............................................................................................................................. 10

PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 10

2.1 Proses Bisnis Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk ........................................................10

2.2 Analisis SWOT Pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk .....................................................22

2.3 Analisis BCG Pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ........................................................25

Berikut kategori dari analisis BCG: ....................................................................................... 26

BAGIAN III............................................................................................................................. 28

PENUTUP ............................................................................................................................... 28

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................28

3.2 Saran ...........................................................................................................................................32

Referensi .................................................................................................................................. 33
BAGIAN I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi negara yang terus mengalami kemajuan disertai dukungan

pemerintah terhadap iklim investasi memberikan jalan pada upaya pengembangan sektor

riil dan sektor keuangan negara. Salah satu sektor yang mendapat dukungan dari

pemerintah yaitu berupa program pembangunan infrastruktur Negara pada sektor semen.

Semen merupakan salah satu komponen penting dalam membuat bangunan permanen.

Semen adalah perekat non-organik dan biasa digunakan bersama-sama dengan pasir,

agregat, atau bahanbahan berupa fiber untuk membuat beton. Semen juga digunakan

untuk membuat materialmaterial yang akan digunakan sebagai komponen dalam

pekerjaan konstruksi. Indonesia merupakan konsumen terbesar ketiga di ASEAN setelah

Vietnam dan Thailand dalam kategori konsumsi semen.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menilai peningkatan pasar sejalan dengan laju

perekonomian nasional serta percepatan proyek infrastruktur dan properti. Permintaan

dan konsumsi semen di Indonesia mengalami peningkatan cukup tinggi dan diprediksi

akan terus bertumbuh seiring dengan mulai bergeraknya pembangunan infrastruktur dan

tingginya pertumbuhan pembangunan pada sektor properti dan perumahan.

Saat ini pemain di Industri Semen bukan hanya berasal dari Perusahaan lokal,

namun sudah banyak Perusahaan Asing yang sudah masuk ke industri semen di Indonesia.

berdasarkan data ASI, sejak tahun 2015 industri semen di Indonesia mengalami kondisi

yang over supply, akibat semakin banyaknya perusahaan semen asing yang masuk ke

Indonesia, serta pemain lokal yang terus menambah kapasitas produksinya.


Tabel 1.1 Data Oversupply Semen Nasional 2016 s.d 2019

(Sumber : Data Asosiasi Semen Indonesia : 2019)

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019

Mill Cap ton 107,9 107,9 107,9 107,9


Domestic Demand 61,64 66,35 69 71,76
Utilization 57 61 64 67

Setelah membaiknya permintaan pasar semen di Semester II 2019, tingkat

penjualan kembali mengalami penurunan yang diakibatkan dari pandemi Covid-19 pada

tahun 2020. S.d Agustus 2020 demand semen nasional turun 9,2 % terhadap periode s.d

Agustus 2020.

Tabel 1.2 Market Share Semen Nasional Peride s.d Agustus 2020 thd 2019

(Sumber : Asosiasi Semen Indonesia : 2020)

Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dengan demand semen yang

turun sementara kondisi over supply secara nasional, maka otomatis persaingan antar

produk semen tidak lagi hanya dari faktor kualitas produk, namun akan lebih ditentukan

oleh faktor harga, yang tentunya akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan
dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi biaya produksi dan biaya usahanya, dengan

tujuan menghasilkan margin laba yang optimal bagi perusahaan.

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk adalah sebuah perusahaan BUMN yang sedang

mengembangkan industrinya ke arah industri globalisasi, bergerak di industri semen

sejak 14 November 1974 PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. menjadi produsen semen

yang kokoh, mempunyai daya saing dan tumbuh. saat ini PT Semen Baturaja (Persero)

Tbk. sudah Go Public dan sudah mendapatkan Initial Public Offering (IPO). PT. Semen

Baturaja semakin optimis menghadapi persaingan industri semen di masa depan,

terutama dengan hadirnya Pabrik Baturaja II berkapasitas 1,85 juta ton per tahun. Dengan

begitu, total kapasitas produksi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. naik menjadi 3,85

juta ton semen per tahun. Dengan kapasitas yang cukup tinggi tersebut, maka tentunya

proses bisnis yang ada di perusahaan cukup kompleks sehingga menarik untuk dianalisa

lebih lanjut.

Untuk meningkatkan daya saing PT Semen Baturaja (Persero) Tbk salah satunya

dengan terus memperbaiki proses bisnis yang terjadi. Proses bisnis adalah aktivitas yang

terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan

tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada “bagaimana” pekerjaan itu

dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek

“apa”. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas

waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input

dan output (Davenport : 1993).

Analisa proses bisnis meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai dari survei

terhadap bisnis proses dan survei terhadap lingkungan organisasi dan teknisnya. Mulai

dari identifikasi, telaah, validasi s/d penggambaran model bisnis proses. Hal ini
diperlukan guna mengetahui sejauhmana efektivitas proses bisnis suatu perusahaan yang

berperan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan manajemen perusahaan.

Selain proses bisnis yang menjadi fokus utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

adalah analisis internal dan eksternal perusahaan. Tidak hanya fokus untuk melakukan

efisiensi dan efektivitas aktivitas bisnis tetapi perusahaan perlu memahami kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki (sisi internal). Ini perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana kekuatan mampu mengcover kelemahan dan menemukan cara-cara untuk

memperbaiki kelemahan yang dimiliki. Selain itu, adanya peluang dan ancaman (sisi

eskternal) yang harus disadari perusahaan untuk meningkatkan peluang bisnis namun

tetap berjaga-jaga dengan strategi-strategi kompetitor dalam bersaing.

Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan melakukan analisa SWOT untuk

menempatkan strategi-strategi terbaik melalui pilihan-pilihan yang ada sehingga

aktivitas bisnis dapat berjalan lancar dengan strategi-strategi pilihan terbaik dalam

memaksimalkan kekuatan dan peluang serta strategi menghadapi kekurangan dan

ancaman.

Untuk lebih mempermudah membaca peta persaingan dalam suatu industri

khususnya industri produksi semen maka analisa melalui matriks BCG dapat menjadi

alternatif. Analisis ini digunakan untuk membantu perusahaan dalam mempertimbangkan

peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau

portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk

berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya.


Adapaun visi dan misi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk yaitu :
Visi
“Menjadi Green Cement Based Building Material Company Terdepan di Indonesia”

Misi
1. Kami adalah penyedia bahan bangunan berbasis semen kebanggaan nasional
2. Kami menyediakan produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan pasokan yang
berkesinambungan
3. Kami menjamin kepuasan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan prima
4. Kami berkomitmen membangun negeri untuk Indonesia yang lebih baik

Struktur Organisasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Tahun 2021


Dari latar belakang diatas, maka kelompok kami akan membuat laporan penelitian

dengan judul “Analisis Aktivitas Bisnis PT Semen Baturaja (Persero) Tbk”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam paper ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Proses Bisnis Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk?

2. Bagaimana Analisis SWOT Pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ?

3. Bagaimana Analisis BCG Pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ?

1.3. Tujuan Paper

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses bisnis yang berjalan di PT Semen Baturaja (Persero)

Tbk.

2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman PT Semen

Baturaja (Persero) Tbk.

3. Untuk mengetahui posisi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. diantara para pesaing

4. Memberikan masukan perbaikan pada proses bisnis dan strategi-strategi yang

berjalan di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil paper ini mampu untuk mengembangkan teori-teori mengenai aktivitas

bisnis dan penetapan strategi-strategi bisnis.

2. Manfaat praktis

Hasil dari paper ini dapat membantu untuk lebih meningkatkan kualitas informasi

yang dihasilkan sehingga mampu menjadi pedoman dalam memberikan


keputusan oleh pihak manajemen dan dapat menjadi pengendalian internal dan

eksternal bagi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Juga memberi informasi bagi

pihak yang ingin menggunakannya sebagai bahan pembanding, pelengkap dan

menambah kepustakaan.
BAGIAN II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Bisnis Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk

Proses bisnis adalah serangkaian instrumen untuk mengorganisir suatu kegiatan

dan untuk meningkatkan pemahaman atas keterkaitan suatu kegiatan (Weske, 2007).

Adapaun pengertian lain dari proses bisnis (Sparx Sytem, 2004) adalah sekumpulan

kegiatan atau aktifitas yang dirancang untuk menghasilkan suatu keluaran tertentu bagi

pelanggan tertentu. Menurut Hammer dan Champy dalam Weske (2007) proses bisnis

adalah sekumpulan kegiatan yang mengambil salah satu atau banyak masukan dan

menciptakan sebuah keluaran yang berguna bagi pelanggan.

Menurut Rummler dan Brache dalam Siegel (2008) proses bisnis adalah

sekumpulan kegiatan dalam bisnis untuk menghasilkan produk dan jasa. Kegiatan proses

bisnis ini dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan bantuan sistem informasi

(Weske, 2007). Dalam sebuah proses bisnis, harus mempunyai (Sparx System, 2004) ;

1. Tujuan yang jelas,

2. Adanya masukan,

3. Adanya keluaran,

4. Menggunakan resource,

5. Mempunyai sejumlah kegiatan yang dalam beberapa tahapan,

6. Dapat mempengaruhi lebih dari satu unit dalam organisasi, dan

7. Dapat menciptakan nilai atau value bagi konsumen.


Gambar 3.1 Overview Proses Bisnis PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

a) Kegiatan Pemasaran
Dalam proses bisnis, divisi pemasaran perusahaan melakukan kegiatan

promosi dan sosialisasi produk kepada calon-calon konsumen potensial yang

tersebar di wilayah Sumbagsel, selain itu divisi pemasaran juga melakukan kegiatan

perencanaan pemasaran dan strategi pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan manajemen.

Namun, Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia

membuat tahun 2020 menjadi berat bagi perekonomian, baik secara global maupun

nasional. COVID-19 memaksa aktivitas bisnis maupun kehidupan sehari-hari

mengarah pada kebiasaan baru atau “new normal”, antara lain dengan membatasi

aktivitas sosial. Seiring dengan kondisi ekonomi global dan kondisi ekonomi

nasional yang melemah diakibatkan oleh pandemi COVID-19, kondisi industri

semen nasional pada tahun 2020 juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Hingga akhir tahun, konsumsi semen menurun 10,7% dibandingkan tahun

sebelumnya dan tingkat utilisasi yang tercapai hanya 54%.

Pada tahun 2020, Perseroan mencatatkan penjualan semen sebesar 1.930.022

ton lebih rendah 9% dibanding tahun 2019. Secara wilayah pasar, Perseroan tetap

menjadi market leader di Sumatera Selatan dengan market share sebesar 54%.
Sedangkan untuk wilayah Lampung meningkat sebesar 7% dari tahun sebelumnya

menjadi 28%. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) tahun 2021,

konsumsi semen Nasional diperkirakan akan naik berkisar 7–8% dengan ekspor

(klinker dan semen) juga diperkirakan naik 10%. Hal ini dikarenakan pertumbuhan

ekonomi Indonesia diprediksi naik 5,3% dan adanya rencana peningkatan alokasi

anggaran pemerintah dibidang infrastruktur yang diperkirakan naik 48% dari tahun

2020. Selain itu, pandemi COVID-19 diharapkan akan hilang ditahun 2021 untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia.

b) Kegiatan Penjualan
Dalam proses bisnis ini divisi penjualan perusahaan merencanakan

komposisi penjualan per wilayah di seluruh wilayah pemasaran perusahaan,

kemudian melakukan kegiatan penjualan kepada pembeli, menerima order dan

mensinkronkan agenda penjualan dengan agenda produksi, sehingga ketersediaan

produk dapat dijamin dengan lancar.

Dari sisi penjualan, pada tahun 2020 Perseroan menjual sebanyak 1,9 juta

ton, turun 9% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 2,1 juta ton. Penurunan

terbesar terjadi pada Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe V yang mencapai 49

persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk produk terak, pada tahun 2020 tidak

ada penjualan. Hal ini karena Perseroan fokus memenuhi kebutuhan terak untuk

mendukung target produksi dan penjualan semen Perseroan di 2020. Sedangkan

untuk produk white clay terjadi peningkatan 440% yaitu sebesar 34.140 ton dari

realisasi 2019 sebesar 6.317 ton. Peningkatan ini didorong oleh adanya kontrak

penjualan jangka panjang yang dimulai pada bulan Mei 2020 lalu.
Dalam melaksanakan kegiatan usaha, Perseroan menjual semen kepada pihak

ketiga dan pihak berelasi. Hingga akhir tahun 2020, Perseroan mencatatkan

penurunan pendapatan bersih sebesar Rp277,6 miliar atau lebih rendah 14%.

Realisasi yang lebih rendah tersebut utamanya disebabkan karena adanya penurunan

pada penjualan kepada pihak ketiga sebesar 15% atau sebesar Rp290,4 miliar, dari

Rp1,99 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp1,70 triliun pada tahun 2020 sebagai

dampak dari penurunan demand semen. Rincian penjualan kepada pihak ketiga antara

lain :

1. Penjualan semen bungkus, sebesar Rp1,47 triliun atau lebih rendah 7% dari tahun

2019 sebesar Rp1,58 triliun.

2. Penjualan semen curah, sebesar Rp223 miliar atau lebih rendah 43% dari tahun

2019 sebesar Rp393 miliar.

3. Jasa pengangkutan, sebesar Rp2,71 miliar atau lebih rendah 50% dari tahun 2019

sebesar Rp5,42 miliar.


c) Kegiatan Produksi

Pada tahun 2020, volume produksi semen Perseroan sebesar 1.915.849 ton

lebih rendah 10% dari produksi semen tahun 2019 sebesar 2.127.307 ton. Adapun

produksi semen Perseroan berdasarkan jenisnya, yaitu Semen OPC Tipe I sebesar

192.165 ton atau lebih rendah 46% dari tahun 2019 sebesar 357.929 ton; Semen OPC

Tipe V sebesar 4.774 ton atau lebih rendah 62% dari tahun 2019 sebesar 12.630 ton;

PCC sebesar 1.718.910 ton atau lebih rendah 2% dari tahun 2019 sebesar 1.756.748

ton. Sementara itu, Perseroan tidak memproduksi semen OPC tipe II pada tahun

2020.
Sedangkan terak, bahan setengah jadi yang dibutuhkan untuk proses

selanjutnya dalam pembuatan semen, total volume produksinya 1.305.881 ton.

Dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 1.464.554 ton, terjadi penurunan 11%.

Penurunan volume produksi tersebut terutama disebabkan karena menyesuaikan

dengan permintaan pasar.

Produksi semen di Pabrik Baturaja I sebesar 386.687 ton atau lebih rendah

42% dari tahun 2019, karena pasokan semen diprioritaskan berasal dari Pabrik

Baturaja II. Sedangkan Pabrik Baturaja II memproduksi 1.374.166 ton semen atau

tumbuh 17%. Produksi semen di Pabrik Palembang sebesar 45.410 ton atau lebih

rendah 62% dalam rangka efisiensi biaya operasi. Sementara Pabrik Panjang

memproduksi semen sebanyak 109.585 ton atau lebih rendah 32% dibanding tahun

2019.

Berikut beberapa proses produksi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. diantaranya:
➢ Proses Mining : kegiatan penambangan yang dilakukan diareal tambang
perusahaan, guna menghasilkan bahan baku utama yaitu batu kapur dan clay,
dengan metode peledakan dan surface mining, yang hasilnya kemudian
diangkut ke crusher untuk diproses lebih lanjut.
➢ Crusher : batu kapur dan clay dari tambang dihaluskan hingga ukuran 8 CM
untuk kemudian disimpan di storage.
➢ Storage : terjadi kegiatan homogonisasi bahan batu kapur dan clay yang sudah
disimpan di storage, untuk kemudian direclaimer dan kemudian dikirimkan
sebagai feed back ke pabrik Raw Mill.
➢ Raw Mill : Bahan baku batu kapur dan clay yang sudah dihaluskan kemudian
ditambah dengan pasir besi dan pasir silica, untuk kemudian digiling dan
dikeringkan menjadi Raw Meal yang merupakan bahan pembuatan Klinker
(Terak).
➢ Kiln : Bahan Raw Meal dari Raw Mill, kemudian dibakar dan digilinh di Kiln
Mill, menggunakan bahan bakar batubara yang hasilnya adalah klinker yang
kemudian disimpan di Klinker Silo untuk kemudian dikirim ke Semen Mill
untuk diproses lebih lanjut menjadi semen, baik menggunakan angkutan truk
(antar plant) ataupun diangkut langsung menggunakan belt yang tersedia di
Pabrik Baturaja.
➢ Semen Mill : Klinker kemudian diprose lebih lanjut di semen mill dengan
menambahkan gypsum,pozzolan dan bahan ke-3 lainnya, untuk kemudian
digiling kembali hingga menghasilkan semen curah (Cement Culk).
➢ Pengantongan : Bulk Cement dikantongi disini menjadi Packed Cement atau
Big Bag Cement dan disimpan di Gudang Buffer untuk kemudian
didistribusikan ke pelanggan.

Beberapa produk semen yang diproduksi dan dipasarkan PT. Semen

Baturaja (Persero) Tbk terdiri dari 4 macam tipe semen yang dijelaskan sebagai

berikut :

1. Tipe 1

Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I Indonesian Standard: SNI No.

014/BPPI/ BIPA-SERT.2/03/2018 Ordinary Portland Cement (OPC) Type I

Indonesian Standard: SNI No. 014/BPPI/ BIPA-SERT.2/03/2018.

→ OPC Tipe I merupakan salah satu jenis produk Perseroan yang memenuhi

kriteria SNI 2049 : 2015 dan dapat direkomendasikan untuk keperluan

bangunan konstruksi pada umumnya untuk semua mutu beton tanpa

memerlukan syarat-syarat khusus. OPC Tipe I mempunyai keunggulan, karena

cepat kering, memiliki daya rekat yang kuat, hasil adukan yang tidak mudah

retak dan kekuatan tekan yang baik.

OPC Tipe I tersedia dalam kemasan zak 50 kilogram, bigbag 1000 kilogram dan

curah. OPC Tipe I biasanya diaplikasikan pada struktur jembatan, jalan beton,

komponen bangunan bertingkat seperti panel beton, tiang pancang, landasan

pacu pesawat udara.


2. Tipe 2

Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe II Indonesian Standard: SNI No.

014/BPPI/ BIPA-SERT.2/03/2018 Ordinary Portland Cement (OPC) Type II

Indonesian Standard: SNI No. 014/BPPI/ BIPA-SERT.2/03/2018.

→ OPC Tipe II merupakan salah satu jenis produk Perseroan yang memenuhi

kriteria SNI 2049: 2015 dan dapat direkomendasikan untuk keperluan bangunan

konstruksi yang memerlukan ketahanan terhadap kandungan asam sulfat sedang

(0.10 - 0.20%) & panas hidrasi bersifat sedang “Medium Resistance”. OPC Tipe

II tersedia dalam kemasan big bag 1.000 kilogram dan curah. OPC Tipe II

biasanya diaplikasikan pada bangunan yang letaknya di pinggir laut, tanah rawa,

dermaga, saluran irigasi dan bendungan.

3. Tipe 3

Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe V No. 042/BPPI/ Baristand-Palembang-

SERT.2/07/2018. Ordinary Portland Cement (OPC) Type V No. 042/BPPI/

Baristand-Palembang- SERT.2/07/2018.

→ OPC Tipe V merupakan salah satu jenis produk yang memenuhi kriteria SNI

2049: 2015 dan dapat direkomendasikan untuk keperluan bangunan konstruksi

yang memerlukan ketahanan terhadap kandungan asam sulfat tinggi (lebih dari

0.20%) & panas hidrasi bersifat tinggi “Ultra Resistance”. OPC Tipe V tersedia

dalam kemasan big bag 1.000 kilogram dan curah. OPC Tipe V biasanya

diaplikasikan pada bangunan yang letaknya di pinggir laut, daerah rawa,

bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), kawasan tambang,

pembangkit tenaga nuklir dan proyek geothermal.


4. Tipe 4

Portland Composite Cement (PCC) Indonesian Standar: SNI No.

28/BIPA/LSPro/Sert/06/2017 Portland Composite Cement (PCC) Indonesian

Standard: SNI No. 28/BIPA/LSPro/Sert/06/2017.

→ PCC merupakan salah satu jenis produk Perseroan yang memenuhi kriteria

SNI 7064: 2014 dan dapat direkomendasikan untuk keperluan bangunan

konstruksi pada umumnya. PCC mempunyai keunggulan karena memiliki panas

hidrasi lebih rendah sehingga akan lebih mudah dalam proses pengerjaan dan

dapat menghasilkan permukaan beton serta plester yang lebih rapat dan halus.

PCC juga memiliki daya rekat yang kuat, kedap air dan kekuatan tekan yang

baik. PCC tersedia dalam kemasan zak 50 kilogram, big bag 1.000 kilogram dan

curah. PCC biasanya diaplikasikan pada bangunan konstruksi pada umumnya

seperti bangunan perumahan, gedung bertingkat, jembatan, batako, paving

block.

Selain itu PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk juga memproduksi Baturaja

Mortar atau yang lebih dikenal dengan Baturaja Mortar merupakan jenis produk semen

instan milik Perseroan yang diformulasikan dengan fungsi dan kegunaan spesifik.

Penggunaan Baturaja Mortar sangat mudah karena penggunaannya tidak perlu

penambahan material lain, tapi hanya dengan menambahkan air secukupnya dan semen

dapat langsung diaplikasikan. Semen instan ini dapat menjadi bahan bangunan

alternatif pengganti adukan semen-pasir konvensional.

Baturaja Mortar memiliki banyak keunggulan karena lebih praktis, berkualitas

dan efisien. Baturaja Mortar terdiri dari 5 (lima) varian seperti Perekat Keramik,
Pasangan Bata dan Plesteran, Pasangan Bata Ringan, Acian dan Acian Putih yang

tersedia dalam kemasan zak 40 kilogram dan 25 kilogram.

1. Mortar perekat keramik merupakan jenis semen perekat instan untuk keramik, granit,

marmer, mosaik, dan batu alam pada lantai maupun dinding. Mortar perekat keramik

memiliki daya rekat kuat, praktis, hemat, dapat diaplikasikan untukbidang yang tidak

rata.

2. Mortar pasangan bata dan plesteran merupakan jenis semen perekat instan untuk

pemasangan bata merah dan plesteran pada dinding bata serta beton. Mortar pasangan

bata dan plesteran memiliki daya rekat kuat, praktis, hemat, dapat dilakukan pengacian

setelah 5 (lima) jam.

3. Mortar pasangan bata ringan merupakan jenis semen perekat instan untuk pemasangan

bata ringan. Mortar pasangan bata ringan memiliki daya rekat kuat, praktis, hemat,

dapat dilakukan plester setelah 24 jam.

4. Mortar acian merupakan jenis semen acian instan untuk permukaan dinding plester,

konkret serta dapat diaplikasikan untuk keperluan indoor. Mortar acian menghasilkan

acian yang halus, mencegah adanya retak rambut, memiliki daya rekat yang baik,

praktis, hemat, efisien dan dapat langsung di cat setelah 24 jam.

5. Mortar acian putih merupakan jenis semen acian instan untuk permukaan dinding

plester, konkret serta dapat diaplikasikan untuk keperluan indoor maupun outdoor.

Mortar acian putih menghasilkan acian yang halus, mencegah adanya retak rambut,

memiliki daya rekat yang baik, praktis, hemat, efisien dan dapat langsung di cat setelah

24 jam.

Ada juga white Clay atau Tanah Liat Putih lebih dikenal sebagai salah satu

bahan baku dalam proses produksi semen. Seiring perkembangannya, White Clay yang
diperoleh langsung dari proses penambangan di area milik Perseroan ini memiliki

banyak kegunaan lain. Kini Perseroan turut merambah bisnis White Clay yang banyak

digunakan sebagai salah satu bahan pembuat Keramik dan bahan baku yang diperlukan

dalam pembuatan pupuk NPK. Sementara itu, terdapat juga pengembangan hilirisasi

produk lainnya yang dihasilkan seperti, bata ringan, beton porous dan fibre cement

board.

d) Kegiatan Distribusi

Divisi Logistic kemudian mendistribusikan produk ke pelanggan baik

menggunakan Truk ataupun Kereta Api sesuai dengan order pelanggan. Perseroan

menggunakan moda transportasi darat dan laut via truk, kereta api dan kapal untuk

mendistribusikan semen ke seluruh wilayah pasar Sumatera Bagian Selatan,

Sumatera Bagian Tengah dan Kalimantan Barat. PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk

memiliki 4 pabrik produksi yang terdiri dari :

1. Kantor Pusat Dan Pabrik Palembang


Pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 350.000
ton/tahun.
2. Pabrik Baturaja I
Pabrik terak dengan kapasitas 1.200.000 ton/ tahun.
Pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 2.000.000
ton/tahun.
3. Pabrik Baturaja II
Pabrik terak dengan kapasitas 1.500.000 ton/ tahun.
Pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 1.850.000
ton/tahun.
4. Pabrik Panjang
Pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 350.000
ton/tahun.
Wilayah operasional industri semen Perseroan tersebar di beberapa titik yakni

Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Kalimantan

Barat. Adapun jenis pelanggan yang dilayani ialah distributor dan batching plan.

e) Kegiatan Pendukung

Terdiri dari kegiatan HRD, Umum, Corsec, Keuangan dan Akuntansi,

Akuntansi Manajemen, ICT, Pengadaan, Pergudangan, dan lain-lain yang

merupakan pendukung terlaksananya kegiatan utama perusahaan. Khususnya

dibidang SDM sebagai tonggak terdepan terlaksananya seluruh proses bisnis dengan

baik dimana Perseroan sangat menyadari bahwa keberhasilan untuk menghadapi

seluruh tantangan usaha sangat bergantung pada kualitas dan kapasitas Sumber Daya

Manusia (SDM) yang dimiliki Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan bukan hanya

menempatkan SDM sebagai aset yang sangat berharga, juga berusaha untuk terus

meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM agar selaras dengan kebutuhan bisnis.

Pada tahun 2020, Perseroan terus melakukan investasi yang cukup besar

untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM melalui serangkaian kegiatan

pelatihan dan pendidikan, baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal dan

bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN lainnya pada

klaster pembangunan infrastruktur. Adanya pandemi COVID-19 mendorong

pemanfaatan fasilitas online training melalui aplikasi knowledge management dan

zoom meeting sebagai solusi agar program pengembangan kompetensi SDM di

Perseroan dapat terus dilakukan. Total investasi di bidang pelatihan dan pendidikan

yang dikeluarkan Perseroan pada tahun 2020 mencapai Rp1,716 miliar, yang

mencakup inhouse training, online training dan public training dengan peserta

sebanyak 1.788 orang.


Investasi di bidang pelatihan dan pendidikan yang terus secara konsisten

dilakukan Perseroan terbukti dapat meningkatkan produktivitas SDM Perseroan.

Selain itu, pada tahun 2020, Perseroan melakukan peningkatan sistem pengelolaan

sumber daya manusia melalui optimalisasi HR Information System berbasis SAP,

penerapan sistem OLGA (Online Geofencing Attendance Application) dan Aplikasi

Penilaian Karyawan. Kemudian, Perseroan secara terus menerus juga melakukan

pembenahan terkait metode rekrutmen karyawan, pelatihan, sistem evaluasi dan

penilaian kenaikan grade dan kenaikan jabatan hingga evaluasi kepuasan karyawan

dan budaya perusahaan.

2.2 Analisis SWOT Pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

Strategi untuk menghadapi persaingan dalam suatu industri yang dihadapi PT

Semen Baturaja (Persero) Tbk tentu perlu diperhatikan dengan baik. Salah satu caranya

menggunakan analisis SWOT yaitu Strength, Weakness, Opportunity dan Threat. PT

Semen Baturaja (Persero) Tbk dengan metode ini, menurut Nisak (2011) ada 2 tahap

dalam melakukannya, yaitu pertama penilaian dari faktor eksternal pada perusahaan,

selanjutnya adalah melakukan penilaian faktor dari internal perusahaan. Dengan

menganalisa kedua faktor tersebut dapat menganalisis secara mendalam pada sebuah

objek.

→ Analisis Internal (Strength dan Weaknesess)

Analisis bagian ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan di dalam

perusahaan, yaitu meliputi pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian

dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya perusahaan. Dimana faktor

tersebut dapat memberikan kontribusi dalam mengambil keputusan dalam perusahaan.


Strength

1. Rata-rata pertumbuhan volume penjualan yang positif dan cenderung terus meningkat

2. Laboratorium telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional

3. Peningkatan kompetensi karyawan melalui pendidikan, pelatihan, studi banding,

magang, dan transfer knowledge

4. Lokasi pabrik yang strategis berada dekat di wilayah pemasaran

5. Perusahaan menerapkan sistem ERP berbasis sistem SAP mendukung manajemen

data dan informasi lebih terintegrasi dan teratur

6. Total kapasitas produksi mencapai 7,25 Juta Ton yang terdiri dari 4 pabrik produksi

7. Efisiensi dari segi pemakaian energi batu bara

Weakness

1. Peningkatan beban keuangan akibat pandemi

2. Kurangnya armada transportasi semen mempengaruhi kemampuan pemenuhan order

3. Eksistensi perusahaan hanya pada wilayah Sumatera

4. Penggunaan bahan bakar utama batu bara

5. Harga saham yang semakin tertekan terlebih dimasa pandemi dibanding kompetitor

→ Analisis Eksternal (Opportunity dan Threat)

Faktor strategi eksternal ini mampu memengaruhi terciptanya opportunities dan

threats. Pada tahap pertama, akan melakukan penilaian kinerja perusahaan PT Semen

Baturaja (Persero) Tbk dari sisi ekonomi, sosial kultural, demografi, global, teknologi dan

politik/hukum. Faktor tersebut adalah kejadian yang terjadi diluar perusahaan yang mampu

memengaruhi sebuah perusahaan dalam mengambil keputusan.

Opportunity

1. Jaringan distribusi yang baik

2. Dukungan dari Pemerintah Indonesia


3. Banyaknya job dari proyek infrastruktur

4. Kondisi ekonomi yang mulai bangkit akibat pandemi

5. Tren pembangunan perumahan

6. Adanya penyertaan modal Negara untuk pendirian industry semen

7. Dukungan teknologi&informasi yang berkembang

8. Banyaknya pembangunan rusun dan rumah subsidi

Threat

1. Lesunya industri semen domestic

2. Banyaknya pesaing baik lokal maupun asing di pasar domestik

3. Ketidakpastian waktu pandemi berakhir

4. Isu lingkungan hidup yang berdampak pada pengelolaan limbah semen

5. Adanya batasan kuantitas untuk ekspor

6. Harga bahan baku yang tidak menentu

Beberapa solusi yang dapat diberikan berdasarkan analisis SWOT untuk PT Semen

Baturaja (Persero) Tbk yaitu:

Strategi SO

1. Berfokus pada pemanfaatan jaringan distribusi untuk menyebarkan produksi semen

yang meningkat

2. Memanfaatkan kondisi ekonomi saat stabil untuk mendorong peningkatan total

kapasitas produksi semen

3. Memanfaatkan dukungan pemerintah yang diimbangi peningkatan mutu SDM

membuat eksistensi makin tinggi

Strategi ST

1. Meningkatkan atau menambah inovasi terkait produk dan jasa baru untuk menghambat

pertumbuhan pesaing
2. Harus berhati-hati untuk membuat / menyimpan cadangan agar tidak menumpuk

3. Memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan pemerintah yang berlaku

4. Memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan untuk menghadapi isu lingkungan hidup

Strategi WO

1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang berfokus pada pengendalian biaya

2. Dengan nama yang sudah dikenal akan memudahkan mencari investor, dengan

membuat penawaran yang lebih menarik untuk investor.

3. Perusahaan dapat menambah infrastruktur untuk menunjang produk dan jasa

pendukung di wilayah lain.

Strategi WT

1. Membuat strategi untuk mengantisipasi lingkungan berubah dengan memperbanyak

atau memperbaiki infrastruktur yg ada.

2. Membuat harga yang semakin kompetitif sesuai untuk berbagai segmen konsumen

2.3 Analisis BCG Pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk

membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan

perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan

tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau

menghentikan produknya.
Berikut kategori dari analisis BCG:

1. Stars (Bintang) : Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau

unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat

serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar.

2. Cash Cows (Sapi Perah) : Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah

adalah produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang

atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang

tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas.

3. Question Marks (Tanda Tanya) : Kategori Question Marks kadang-kadang disebut

juga dengan problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam kategori Question

Marks ini adalah produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang

tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat rendah.

4. Dogs (Anjing) : Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan,

yang termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki

pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah.

Beberapa strategi yang dapat diterapkan yaitu Build (membangun), Hold

(mempertahankan), Harvest (memanen) dan Divest (divestasi). Menurut kelompok

kami, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berada pada kategori Stars (bintang) karena

memiliki pangsa pasar yang dominan dan menjadi market leader diwilayah

operasional Sumatra Bagian Selatan. Kemudian strategi yang dapat diterapkan PT

Semen Baturaja (Persero) Tbk yaitu Build (membangun) melalui penetrasi pasar yang

lebih besar karena kedudukan perusahaan selaku market leader di wilayah Sumbagsel

memberikan kontribusi besar bagi eksistensi perusahaan di pasar industri semen di

Indonesia. Sumbagsel merupakan pasar yang menjanjikan bagi SMBR karena relatif
bebas dari ancaman pesaing dalam negeri seperti semen Indonesia, semen gersih dan

lainnya. Maka dari itu, SMBR sebaiknya menyusun strategi peningkatan pangsa pasar

untuk produk dan jasa di pasar saat ini lewat usaha pemasaran yang lebih besar untuk

terus berkembang dan mewujudkan pertumbuhan.


BAGIAN III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk adalah sebuah perusahaan BUMN yang sedang

mengembangkan industrinya ke arah industri globalisasi, bergerak di industri semen sejak 14

November 1974, PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk menjadi produsen semen yang kokoh,

mempunyai daya saing dan tumbuh. saat ini PT Semen Baturaja (Persero) Tbk sudah Go

Public dan sudah mendapatkan Initial Public Offering (IPO). PT. Semen Baturaja semakin

optimis menghadapi persaingan industri semen di masa depan, terutama dengan hadirnya

Pabrik Baturaja II berkapasitas 1,85 juta ton per tahun. Dengan begitu, total kapasitas

produksi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. naik menjadi 3,85 juta ton semen per tahun.

Untuk meningkatkan daya saing PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melakukan upaya untuk

terus memperbaiki proses bisnis yang terjadi diantaranya :

a. Kegiatan Pemasaran

Dalam proses bisnis, divisi pemasaran perusahaan melakukan kegiatan promosi dan

sosialisasi produk kepada calon-calon konsumen potensial yang tersebar di wilayah

Sumbagsel, selain itu divisi pemasaran juga melakukan kegiatan perencanaan pemasaran

dan strategi pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan manajemen.

b. Kegiatan Penjualan

Dari sisi penjualan, pada tahun 2020 Perseroan menjual sebanyak 1,9 juta ton, turun 9%

dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 2,1 juta ton. Penurunan terbesar terjadi pada

Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe V yang mencapai 49 persen dibandingkan tahun

sebelumnya. Untuk produk terak, pada tahun 2020 tidak ada penjualan. Hal ini karena

Perseroan fokus memenuhi kebutuhan terak untuk mendukung target produksi dan

penjualan semen Perseroan di 2020. Sedangkan untuk produk white clay terjadi
peningkatan 440% yaitu sebesar 34.140 ton dari realisasi 2019 sebesar 6.317 ton.

Peningkatan ini didorong oleh adanya kontrak penjualan jangka panjang yang dimulai

pada bulan Mei 2020 lalu.

c. Kegiatan Produksi

Pada tahun 2020, volume produksi semen Perseroan sebesar 1.915.849 ton lebih rendah

10% dari produksi semen tahun 2019 sebesar 2.127.307 ton. Adapun produksi semen

Perseroan berdasarkan jenisnya, yaitu Semen OPC Tipe I sebesar 192.165 ton atau lebih

rendah 46% dari tahun 2019 sebesar 357.929 ton; Semen OPC Tipe V sebesar 4.774 ton

atau lebih rendah 62% dari tahun 2019 sebesar 12.630 ton; PCC sebesar 1.718.910 ton

atau lebih rendah 2% dari tahun 2019 sebesar 1.756.748 ton. Sementara itu, Perseroan

tidak memproduksi semen OPC tipe II pada tahun 2020.

d. Kegiatan Distribusi

Divisi Logistic kemudian mendistribusikan produk ke pelanggan baik menggunakan

Truk ataupun Kereta Api sesuai dengan order pelanggan. Perseroan menggunakan moda

transportasi darat dan laut via truk, kereta api dan kapal untuk mendistribusikan semen

ke seluruh wilayah pasar Sumatera Bagian Selatan, Sumatera Bagian Tengah dan

Kalimantan Barat. PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk memiliki 4 pabrik produksi yang

terdiri dari Kantor Pusat Dan Pabrik Palembang, Pabrik Baturaja I, Pabrik Baturaja II

dan Pabrik Panjang. Wilayah operasional industri semen Perseroan tersebar di beberapa

titik yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan

Kalimantan Barat. Adapun jenis pelanggan yang dilayani ialah distributor dan batching

plan.
e. Kegiatan Pendukung

Terdiri dari kegiatan HRD, Umum, Corsec, Keuangan dan Akuntansi, Akuntansi

Manajemen, ICT, Pengadaan, Pergudangan, dan lain-lain yang merupakan pendukung

terlaksananya kegiatan utama perusahaan.

Beberapa solusi yang dapat diberikan berdasarkan analisis SWOT untuk PT Semen

Baturaja (Persero) Tbk yaitu:

Strategi SO

a. Berfokus pada pemanfaatan jaringan distribusi untuk menyebarkan produksi semen

yang meningkat

b. Memanfaatkan kondisi ekonomi saat stabil untuk mendorong peningkatan total

kapasitas produksi semen

c. Memanfaatkan dukungan pemerintah yang diimbangi peningkatan mutu SDM

membuat eksistensi makin tinggi

Strategi ST

a. Meningkatkan atau menambah inovasi terkait produk dan jasa baru untuk menghambat

pertumbuhan pesaing

b. Harus berhati-hati untuk membuat / menyimpan cadangan agar tidak menumpuk

c. Memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan pemerintah yang berlaku

d. Memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan untuk menghadapi isu lingkungan hidup

Strategi WO

a. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang berfokus pada pengendalian biaya

b. Dengan nama yang sudah dikenal akan memudahkan mencari investor, dengan

membuat penawaran yang lebih menarik untuk investor.

c. Perusahaan dapat menambah infrastruktur untuk menunjang produk dan jasa

pendukung di wilayah lain.


Strategi WT

a. Membuat strategi untuk mengantisipasi lingkungan berubah dengan memperbanyak

atau memperbaiki infrastruktur yg ada.

b. Membuat harga yang semakin kompetitif sesuai untuk berbagai segmen konsumen

Berdasarkan analisis BCG yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk

didapatlah hasil bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berada pada kategori Stars

(bintang) karena memiliki pangsa pasar yang dominan dan menjadi market leader

diwilayah operasional Sumatra Bagian Selatan. Kemudian strategi yang dapat diterapkan

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk yaitu Build (membangun) melalui penetrasi pasar yang

lebih besar karena kedudukan perusahaan selaku market leader di wilayah Sumbagsel

memberikan kontribusi besar bagi eksistensi perusahaan di pasar industri semen di

Indonesia. Sumbagsel merupakan pasar yang menjanjikan bagi SMBR karena relatif

bebas dari ancaman pesaing dalam negeri seperti semen Indonesia, semen gersih dan

lainnya. Maka dari itu, SMBR sebaiknya menyusun strategi peningkatan pangsa pasar

untuk produk dan jasa di pasar saat ini lewat usaha pemasaran yang lebih besar untuk

terus berkembang dan mewujudkan pertumbuhan.

Kesimpulan dari hasil penelitian kami terhadap PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

yaitu:

1. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk masih memiliki potensi bisnis yang sangat besar

dimasa depan dengan penerapan manajemen yang terintegrasi dan kegiatan

operasional aktivitas bisnis yang efektif dan efisien dengan tidak berhenti untuk selalu

melakukan perbaikan.

2. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mampu menghadapi masa sulit di era pandemic

karena kemampuan manajemen strategi dan operasional yang kompeten


3. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk terus melakukan inovasi dan kreativitas untuk

menemukan alternative-alternative cara dalam mengefisiensikan aktvitias bisnis

4. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memiliki pangsa pasar yang cukup besar khususnya

di wilayah Sumatra Bagian Selatan yang harus dipertahankan dan melakukan ekspansi

lebih luas untuk pertumbuhan bisnis perusahaan

3.2 Saran

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dapat melakukan efektivitas dan efisiensi

sehubungan dengan aktivitas proses bisnis perusahaan. Salah satunya dengan melakukan

inovasi melalui Research and Development untuk menemukan bahan baku alternatif selain

batu bara. Kemudian melakukan evaluasi terhadap semua divisi terkait SDM untuk

memaksimalkan kinerja baik dilihat dari kualitas dan kuantitas pekerja agar dapat dilakukan

efisien tenaga kerja. Selain itu dapat diterapkan warehouse management berbasis lean

manufacturing dalam pengelolaan persediaan perusahaan dan juga penguatan penguasaan

konsep proses bisnis dan teknik analisa di kalangan user guna menghindari kesalahan-

kesalahan human error melalui kegiatan inhouse traing dan brain storming secara rutin yang

dipandu oleh Trainer SAP yang sudah disiapkan.


Referensi

• Laporan Tahunan PT Semen Baturaja (Persero )Tbk Tahun 2020

• https://semenbaturaja.co.id/profil-perusahaan/

• Davenport, T. H. (1993). Process Innovation: Reengineering work through information

technology. Boston: Harvard Business School Press.

• M. Weske, Business Process Management Concept, Languages, Architectures, Berlin:

Springer, 2007.

• S. Sparx, "THE BUSINESS PROCESS MODEL," in UML TUTORIALS, Australia,

Sparx System, 2004, p. 2.

• Rummler, Geary A. dan Brache, A. P. Brache. 1995. Improving Performance: How to

Manage the White Space in the Organization Chart. Jossey-Bass.

• Lutovac, M. (2012). The Succesful Methodology for Enterprise Resources Planning

Implementation. Belgrade Serbia: Singudunum University.

Anda mungkin juga menyukai