Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI


PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk terhadap PT. Indolakto
Dosen Pengampuh : Novita M., SE.,MM

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Prisca Ayu Ningtias (2162150)


2. Silvi Nur Octavia (2162154)
3. Leyndra Ghea Lestari (2162145)
4. Catur Imaningati (2162029)
5. Nyken Dwi Ashari (2162001)
6. Puput Dewi Anggraini (2162095)
7. Selvi Wahyu Agustin (2162108)
8. Lelita Ambar Setyarini (2162140)

STIE PGRI DEWANTARA


Jl. Prof. Moh. Yamin No. 77 Pandanwangi, Diwek, Jombang (61471)

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penyusun
dapat menyelesaikan tugas makalah pengamatan yang berjudul “Analisis Manajemen
Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Akuisisi PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk
terhadap PT.Indolakto ” dengan tepat waktu.
Makalah pengamatan disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan 1. Selain itu, makalah pengamatan ini bertujuan menambah wawasan bagi para
mahasiswa lain dan juga bagi penyusun.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novita M., SE.,MM selaku Dosen
Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini

Jombang , 31 Desember 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I ................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 6

1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 6

BAB II .................................................................................................................................. 7

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 7

2.1 Alasan PT. Indofood melakukan akuisisi terhadap PT.Indolakto ............................... 7

2.2 Proses Akuisisi ......................................................................................................... 8

1. Proses Akuisisi berdasarkan peraturan ......................................................... 8

2. Proses Akuisisi PT Indofood Sukses Makmur Tbk terhadap PT Indolakto .. 10

2.3 Dampak Setelah PT. Indofood Melakukan Akuisisi ................................................ 11

BAB III ............................................................................................................................... 16

PENUTUP....................................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 16

3.2 Saran ...................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki Era Perdagangan Bebas dan Globalisasi, permintaan dan penawaran pasar
terus berubah sehingga mengakibatkan beberapa perusahaan mengalami kebangkrutan. Untuk
menghindari hal tersebut, maka perusahaan dituntut untuk selalu mengembangakan strateginya
dan memperbaiki kinerja perusahaan dengan cara melakukan ekspansi, yaitu kerja sama
melalui penggabungan usaha antara dua atau lebih perusahaan dengan perusahaan lain baik
yang sejenis maupun yang tidak sejenis misalnya dengan cara menambah kapisitas pabrik,
menambah produk atau mencari pasar baru atau membeli perusahaan yang sudah ada atau
dibeli oleh perusahaan yang lebih besar.

Penggabungan Usaha dapat dilakukan dengan banyak cara yang didasarkan pada
pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya, terdiri dari Merger, Akuisisi, dan
Konsolidasi. Dalam Merger, perusahaan-perusahaan menggabungkan dan membagi sumber
daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama dimana salah satu nama perusahaan
yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lain dihilangkan. Konsolidasi adalah
peleburan perusahaan dimana kedua perusahaan yang bergabung dibubarkan dan semua asset
serta hutang kedua perusahaan tersebut ditransfer pada perusahaan yang baru dan dengan nama
yang baru. Sedangkan Akuisisi lebih merupakan sebuah perjanjian sebuah perusahaan membeli
asset atau saham perusahaan lain, dan para pemegang saham dari perusahaan yang mejadi
sasaran akuisisi (perusahaan target) berhenti menjadi pemilik perusahaan.

Alasan Perusahaan melakukan penggabungan usaha adalah untuk memperoleh sinergi,


strategic oppurtunities, meningkatkan efektivitas dan mengeskpolitasi mispricing di pasar
Modal (Foster,1994 dalam Skripsi Dyaksa, 2006 : 2). Menurut Sudarsaman (1999 :98) akuisisi
yang dilakukan oleh perusahaan didasari oleh beberapa alasan antara lain economic of scale,
memperbaiki manajemen, penghematan pajak, diversivikasi, dan meningkatkan corporate
growth rate.

Keputusan merger dan akuisisi selain membawa manfaat juga tidak terlepas dari
permasalahan, diantaranya biaya yang sangat mahal dalam melakukan akuisisi dan merger, dan
hasilnya pun belum tentu sesuai dengan yang diharapkan, apabila strukturisasi dari akuisisi

4
melibatkan cara pembayaran dengan kas dan melalui pinjama, dan adanya corporate culture,
sehingga berpengaruh pada sumber daya manusia yang diperkerjakan.

Salah satu perusahaan yang juga melakukan akuisisi dengan gencar dalam beberapa
periode terakhir ini adalah PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Indofood Sukses Makmur
Tbk merupakan salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
termasuk Produsen pelopor dalam industri makanan dan minuman olahan di Indonesia yang
berpusat di Jakarta. PT Indofood Sukses Makmur didirikan pada tahun 1990 yang awalnya
bernama PT. Pangan Jaya Inti Kusuma dan kemudian berganti nama menjadi PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk pada tahun 1994 sekaligus melakukan penawaran saham perdana
sebanyak 763 juta saham yang tercatat di BEI.

Tahun 2008 yang mana menjadi topik pembahasan akuisisi dalam penelitian ini,
Indofood juga melakukan akuisisi saham drayton Pte.Ltd sebesar 100% yang artinya secara
tidak langusng mengakuisisi PT. Indolakto sebanyak 68,57% saham atau senilai $350 juta.

Indolakto merupakan produsen susu dan produk berbasis susu yang berkantor pusat di
Cicurug Jawa Barat. Produk yang dihasilkannya yaitu beragam jenis susu, mentega, dan es
krim. Bisnis bidang Indolakto hanya berfokus pada produksi dan pengolahan susu. Merek yang
diusung 4 Indolakto antara lain Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Orchid Butter, dan Indoeskrim

Alasan Indofood mengakuisisi Indolakto karena industri susu sangat prospektif,


konsumsi susu domestik meningkat dalam lima tahun terakhir, oleh karena itu, diharapkan
akuisisi dapat menjadi upaya diversifikasi industri makanan perusahaan ke industri dairy, dan
Indolakto merupakan produsen dairy yang signifikan dan cukup dikenal, Akuisisi akan
memberi kemudahan bagi perseroan untuk masuk ke industri dairy dengan pangsa pasar
dominan di Indonesia.

Sedangkan alasan Indolakto menyetujui akuisisi oleh Indofood karena Indofood


menjanjikan akan membangun pabrik senilai US$130 juta kepada PT. Indolakto dalam rangka
meningkatkan kapasitas produksi dari beberapa merk unggulan PT. Indolakto seperti Indomilk
dan Orchid Butter. Sedangkan bagi Indolakto sendiri, akuisisi indofood dapat memberikan
pasokan bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi indolakto yaitu dari grup
agribisnis indofood dan divisi kemasan seperti : kemason karton dan plastik , serta bahan
makan ternak bagi peternak sapi yang menyediakan susu segar bagi indolakto. Keberhasilan
merger dan akuisisi yang dilakukan dapat dinilai dengan melihat kinerja perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi, terutama kinerja keuangannya.

5
Kinerja Keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan yang di alami oleh
perusahaan dalam menggunakan asset yang dimiliknya dalam rangka menghasilkan laba.
Dalam memprediksi kinerja keuangan suatu perusahaan pasca akuisisi, dapat dinilai dari 4
laporan keuangan yang harus disajikan kepada para pemegang saham, yaitu Laporan Laba
Rugi, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus kas. Salah satu
alat atau Teknik yang biasa digunakan adalah rasio-rasio keuangan.

Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa rasio-rasio yaitu
Likuiditas (Current Ratio-CR dan Quick Ratio-QR), Profitabilitas (Net Profit Margin - NPM,
Return On Investmen - ROI dan Return On Equity - ROE), Leverage (Debt To Total Equity
Ratio - DER dan Debt To Total Asset Ratio – DAR), Aktivitas (Total Asset Turn Over - TATO,
Inventory Turn Over - ITO, dan Fixed Asset Turn Over - FATO), Penialian Pasar (Earning per
share - EPS), dan Rasio Pertumbuhan.

Berdasarkan Latar Belakang masalah yang ada, penelitian ini mengambil judul
“Analisis Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi PT. Indofood Sukses Makmur,tbk
terhadap PT. Indolakto.”

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa alasan PT. Indofood melakukan akuisisi?
2. Bagaimana proses akuisisi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan PT.Indolakto ?
3. Bagaimana dampak setelah PT. Indofood melakukan akuisisi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa alasan dari PT. Indofood Sukses Makmur melakukan akuisisi
terhadap PT. Indolakto
2. Untuk mengetahui bagaimana proses akuisisi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
dengan PT.Indolakto
3. Untuk mengetahui Bagaimana dampak setelah PT. Indofood melakukan akuisisi
dengan PT.Indolakto

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alasan PT. Indofood melakukan akuisisi terhadap PT.Indolakto

Werianty menjelaskan, Indofood melihat industri susu merupakan investasi yang


menjanjikan lantaran konsumsi susu per kapita di Indonesia masih rendah. Sedangkan
Indolakto punya semua kategori produk dairy dengan merek dagang yang sudah dikenal
masyarakat, seperti susu kental manis Cap Enaak, dan es krim Indoeskrim.

Lewat akuisisi ini, Indofood bisa melakukan diversifikasi industri makanan dan
memperkuat posisi grup produk konsumen bermerek. Karena anak perusahaan PT. Indofood
yaitu PT.Indomarco Adi Prima juga telah mendistribusikan produk-produk susu Indolakto.

Sejatinya, Indolakto dulu adalah salah satu aset Grup Salim, yang merupakan
pengendali Indofood. Mereka punya PT Indomilk yang berdiri pada 1969, dan Indolakto pada
1992. Namun, badai krisis ekonomi pada tahun 1997 menghantam sebagian besar bisnis Salim.
Alhasil, untuk membayar utang ke pemerintah, mereka harus menyerahkan ratusan aset yang
tergabung dalam Holdiko Perkasa kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Selanjutnya, BPPN menguasai 35% saham Indomilk dan 70% saham Indolakto. Pada
akhir 2000, BPPN melego 70% saham Indolakto kepada PT Bakti Maju Bersama Abadi senilai
Rp 400 miliar. Bakti adalah anak usaha Marison NV, yang pernah menjadi mitra usaha
Indomilk. Pada akhir Februari lalu, Indolakto mengakuisisi enam produsen makanan, termasuk
Indomilk.

“Indofood punya misi agar seluruh meja makan itu adalah produk mereka, mulai dari
kecap, tepung, mie, gula,” kata analis BNI Securities, Akhmad Nurchayadi. Namun, langkah
akuisisi ini perlu ditinjau lebih dalam, apakah sekadar membeli merek Indolakto atau berikut
seluruh aset-aset perusahaan itu. "Kalau hanya mendapatkan mereknya, itu tidak akan terlalu
berpengaruh," ujarnya. Akhmad menambahkan, ini merupakan langkah konsolidasi usaha
Indofood dengan mengumpulkan kembali aset-aset Keluarga Salim.

7
2.2 Proses Akuisisi

1. Proses Akuisisi berdasarkan peraturan

Akuisisi pada Perseroan Terbatas mempunyai dampak yang signifikan terhadap


perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah mengenai pendapatan,
pengurangan biaya, pengenaan pajak, modal kerja dan lain sebagainya, yang mana hal tersebut
ditujukan untuk penyelamatan perusahaan dalam aspek bisnis.

Proses pengambilalihan menurut Pasal 125 Ayat (1) Undang-Undang Perseroan


Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 (UUPT) terbagi menjadi dua yaitu melalui direksi
perseroan dan pengambilalihan secara langsung dari pemegang saham. Proses
pengambilalihan yang dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (1) adalah yang mana nantinya akan
memberikan akibat pada pengendalian perusahaan Perseroan sebagaimana yang termuat dalam
Pasal 7 Angka 11 UUPT.

Perlu diketahui bahwa proses akuisisi yang termuat dalam UUPT merupakan proses
akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan tertutup, sedangkan akuisisi yang dilakukan oleh
perusahaan terbuka telah dimuat dalam peraturan pada bidang Undang-Undang tentang Pasar
Modal.

Agar dapat menjalan proses akuisisi perusahaan maka ada beberapa tahapan yang perlu
dilakukan. Pihak yang akan mengakuisisi menyampaikan maksudnya untuk melakukan
akuisisi kepada direksi perusahaan yang akan diambil alih. Adapun proses akuisisi melalui
direksi perseroan adalah sebagai berikut:

1) Keputusan RUPS

Sebelum melakukan perbuatan hukum akuisisi, direksi dari perusahaan yang akan mengambil
alih dan perusahaan yang akan diambil alih wajib mendapatkan persetujuan dari RUPS.

2) Pemberitahuan direksi perseroan atau perusahaan

Direksi perusahaan yang akan melakukan pengambilalihan wajib mengumumkan ringkasan


rancangan pengambilalihan tersebut dalam 1 surat kabar dan mengumumkan rencana

8
pengambilalihan secara tertulis kepada karyawan dari perusahaan yang akan melakukan
pengambilalihan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sebelum pemanggilan RUPS.

3) Penyusunan rancangan akuisisi

Direksi perusahaan target dan perusahaan yang akan mengakuisisi kemudian masing-masing
membuat rancangan pengakuisisi. Rancangan akuisisi ini sekurang-kurangnya memuat nama
dan tempat kedudukan perseroan setiap pihak dalam proses akuisisi, alasan akuisisi dari direksi
setiap perusahaan yang menjadi pihak dalam proses akuisisi, laporan keuangan, tata cara
penilaian dan konversi saham dari perseroan yang akan diakuisisi, jumlah saham dari perseroan
yang akan diakuisisi, kesiapan pendanaan, neraca konsolidasi proforma perusahaan yang akan
diambil alih, perkiraan jangka waktu pelaksanaan akuisisi, rancangan perubahan anggaran
dasar.

4) Pengajuan keberatan kreditor

Kreditor dapat mengajukan keberatan atas rencana pembagian kekayaan hasil akuisisi dalam
jangka waktu paling lambat 60 (enam) puluh hari terhitung sejak tanggal pengumuman. Serta
dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri apabila merasa keberatan dan tidak
terpenuhinya hak-hak para pihak.

5) Pembuatan akta akuisisi dihadapan Notaris

Rancangan perubahan susunan pemegang akuisisi perusahaan yang telah disetujui oleh RUPS
kemudian dituangkan dalam akta akuisisi yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa
Indonesia.

6) Pemberitahuan kepada menteri

Hasil akta pengambilalihan atau akuisisi ini lalu wajib dilampirkan pada saat mengajukan
permohonan persetujuan menteri.

7) Pengumuman hasil akuisisi

Setelah disetujui maka direksi perseroan yang sahamnya diambil alih wajib mengumumkan
hasil pengambilalihan tersebut minimal dalam 1 surat kabar selambat-lambatnya 30 hari sejak
pengambilalihan tersebut dilaksanakan.

9
2. Proses Akuisisi PT Indofood Sukses Makmur Tbk terhadap PT Indolakto

Berdasarkan pengumuman hasil akuisisi yang di publikasikan di media elektronik,


diketahui bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk resmi mengakuisisi secara tidak langsung
68,57% saham produsen susu Indomilk, PT Indolakto senilai US$ 350 juta. Akuisisi tersebut
dilakukan setelah perseroan mengambil alih 100% saham Drayton Pte. Ltd melalui Pastilla
Investment. Seperti diketahui Drayton memiliki 68,57% saham di PT Indolakto.

Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan Pastilla


Investment Limited untuk mengakuisisi 100% saham Drayton Pte Ltd, menurut Sekretaris
Perusahaan PT. Indofood, Werianty Setiawan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek
Indonesia (BEI).

Akuisisi tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2008. Dana akuisisi dialokasikan
dari kas perseroan dan pinjaman perbankan. Selain mengambil alih saham, perseroan juga
mengakuisisi piutang saham sebesar US$ 100,5 juta.

Dana akuisisi tersebut, telah dibayar perseroan sebesar US$ 2,5 juta atau setara dengan
15% dana akuisisi pada saat perjanjian. Sedangkan, sisanya sebesar US$ 297,5 juta atau 85%
akan dilunasi pada tujuh hari kerja setelah seluruh syarat akuisisi terpenuhi."Dalam perjanjian,
syarat akuisisi tersebut adalah persetujuan dari pemegang saham dan dari pihak berwenang di
Tanah Air dan Singapura.

PT Kim Eng Securities bertindak sebagai penasihat keuangan perusahaan dalam


akuisisi tersebut. Kapasitas produksi susu kental manis Indolakto kini mencapai 162,9 juta
kilogram (kg) per tahun dan susu bubuk 14,7 juta kg. Sedangkan, susu botol sebesar 34,6 juta
liter, susu UHT 46,7 juta liter, serta susu PLM 16,3 juta liter. Sementara itu, es krim 16,7 juta
liter.

Sepanjang semeter I-2008, PT. Indofood membukukan penjualan bersih konsolidasi


sebesar Rp 18,92 triliun atau naik 53,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp
12,30 triliun. Sementara laba bersih konsolidasi melonjak 125,3 persen menjadi Rp 827,45 m.

10
2.3 Dampak Setelah PT. Indofood Melakukan Akuisisi
Berikut ini adalah hasil kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebelum
dan sesudah Akuisisi:
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Rata-rata rasio Rata-rata rasio Rata-rata rasio Naik/ Turun
keuangan keuangan saat keuangan
Rasio Keuangan sebelum akuisisi melakukan sesudah
periode 2004- akuisisi periode melakukan
2007 2008 akuisisi periode
2009-2012
CR (%) 126,17 89,8 177,72 Naik
QR (%) 77,8 52,5 124,35 Naik
TATO (X) 1,18 0,97 0,85 Turun
ITO (X) 5,88 5,83 5,03 Turun
FATO (X) 2,07 1,55 1,46 Turun
DER (%) 239,68 311,01 152,67 Turun
DAR (%) 66,10 66,76 48,13 Turun
ROI (%) 3,57 4,54 8,14 Naik
ROE (%) 13,11 21,16 20,26 Naik
NPM (%) 3,14 4,63 9,57 Naik
EPS 63 120 323,25 Naik
GROWTH 12,22 39,27 6,9 Turun

Berikut adalah hasil pengujian Paired Sample T-Test Kinerja Keuangan PT. Indofood Sukses
Makmur Tnk periode sebelum dan sesudah akuisisi

Paired Samples Test Mean t df Sig(2 tailed)


Pair 1 - -1.732 3 .182
CR _sebelum- 51.4000
CR_sesudah
Pair 2 - -1.937 3 .148
QR_sebelum- 46.5500
QR_sesudah

11
Pair 3 .32500 3.279 3 .046
TATO_sebelum-
TATO_sesudah-
Pair 4 .85250 7.203 3 .006
ITO_sebelum-
ITO_sesudah-
Pair 5 .61500 3.042 3 .056
FATO_sebelum –
FATO_sesudah-
Pair 6 8.7012 2.988 3 .058
DER_sebelum
DER_sesudah
Pair 7 1.7975 4.531 3 0.20
DAR_sebelum
DAR_sesudah
Pair 8 -4.5725 -6.107 3 .009
ROI_sebelum
ROI_sesudah
Pair 9 -7.1500 -1.256 3 .298
ROE_sebelum-
ROE_sesudah
Pair 10 -6.4275 -6.057 3 .009
NPM_sebelum
NPM_sesudah
Pair 11 -260.25 -9.776 3 .002
EPS_sebelum-
EPS_sesudah
Pair 12 5.3200 1.359 3 .267
Growth_sebelum-
Growth_sesudah

12
Hasil Uji Hipotesis sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas

a) Variabel CR
Nilai CR PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah sama atau tidak terdapat
perbedaan (tidak berbeda) secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan
kurang berhasil secara signifikan atau akuisisi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai CR.
Dalam output juga disertakan Perbedaan mean sebesar - 51,4 yaitu selisih rata-rata CR
sebelum Akuisisis dengan sesudah akuisisi
b) Variabel QR
Nilai QR PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah sama atau tidak terdapat
perbedaan (tidak berbeda) secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan kurang
berhasil secara signifikan atau akuisisi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai QR. Dalam
output juga disertakan Perbedaan mean sebesar -46,5 yaitu selisih rata-rata QR sebelum
Akuisisis dengan sesudah akuisisi

2. Rasio Aktivitas
a) Variabel TATO
Nilai TATO PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah tidak sama atau terdapat
perbedaan secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan berhasil secara signifikan atau
akuisisi berpengaruh nyata terhadap nilai TATO. Dalam output juga disertakan Perbedaan mean
sebesar 0,325 yaitu selisih rata-rata TATO sebelum Akuisisis dengan sesudah akuisisi
b) Variabel ITO
Nilai ITO PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah tidak sama atau terdapat
perbedaan secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan berhasil secara signifikan
atau akuisisi berpengaruh nyata terhadap nilai ITO. Dalam output juga disertakan Perbedaan
mean sebesar 0,825 yaitu selisih rata-rata ITO sebelum Akuisisis dengan sesudah akuisisi
c) Variabel FATO
Nilai FATO PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah sama atau tidak terdapat
perbedaan (tidak berbeda) secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan kurang
berhasil secara signifikan atau akuisisi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai FATO. Dalam
output juga disertakan Perbedaan mean sebesar 0,615 yaitu selisih rata-rata FATO sebelum
AkuisisI dengan sesudah akuisisi.
3. Rasio Leverage

13
a) Variabel DER
Nilai DER PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah sama atau tidak terdapat
perbedaan (tidak berbeda) secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan kurang
berhasil secara signifikan atau akuisisi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai DER. Dalam
output juga disertakan Perbedaan mean sebesar -8,70 yaitu selisih rata-rata DER sebelum
Akuisisis dengan sesudah akuisisi.
b) Variabel DAR
Nilai DAR PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah tidak sama atau terdapat
perbedaan secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan berhasil secara signifikan atau
akuisisi berpengaruh nyata terhadap nilai DAR. Dalam output juga disertakan Perbedaan mean
sebesar 1,80 yaitu selisih rata-rata DAR sebelum Akuisisis dengan sesudah akuisisi

4. Rasio Profitabilitas
a) Variabel ROI
Nilai ROI PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah tidak sama atau terdapat
perbedaan secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan berhasil secara signifikan atau
akuisisi berpengaruh nyata terhadap nilai ROI. Dalam output juga disertakan Perbedaan mean
sebesar -4,57 yaitu selisih rata-rata ROI sebelum akuisisis dengan sesudah akuisisi
b) Variabel ROE
Nilai ROE PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah sama atau tidak terdapat
perbedaan (tidak berbeda) secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan kurang
berhasil secara signifikan atau akuisisi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai ROE. Dalam
output juga disertakan Perbedaan mean sebesar -7,15 yaitu selisih rata-rata ROE sebelum
akuisisis dengan sesudah akuisisi.
c) Variabel NPM
Nilai NPM PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah tidak sama atau terdapat
perbedaan secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan berhasil secara signifikan atau
akuisisi berpengaruh nyata terhadap nilai CR. Dalam output juga disertakan Perbedaan mean
sebesar - 6,43 yaitu selisih rata-rata NPM sebelum akuisisis dengan sesudah akuisisi.

5. Rasio Nilai Pasar


a) Variabel EPS
Nilai EPS PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah tidak sama terdapat perbedaan
secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan berhasil secara signifikan atau akuisisi

14
berpengaruh nyata terhadap nilai EPS. Dalam output juga disertakan Perbedaan mean sebesar
-260,25 yaitu selisih rata-rata EPS sebelum akuisisi dengan sesudah akuisisi.

6. Rasio Pertumbuhan
a) Variabel growth sales
Nilai rasio pertumbuhan PT. Indofood Sebelum dan Sesudah Akuisisi adalah sama atau tidak
terdapat perbedaan (tidak berbeda) secara signifikan yang berarti akuisisi yang dilakukan
kurang berhasil secara signifikan atau akuisisi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai rasio
pertumbuhan. Dalam output juga disertakan Perbedaan mean sebesar 5,32 yaitu selisih rata-
rata rasio pertumbuhan sebelum akuisisi dengan sesudah akuisisi.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alasan yang mendorong Indofood untuk melakukan akuisisi pada Indolakto adalah
karena industri susu sangat prospektif, konsumsi susu per kapita di dalam negeri masih rendah
dibanding negara tetangga, selain itu, konsumsi susu domestik meningkat dalam lima
tahun terakhir, oleh karena itu, diharapkan akuisisi dapat menjadi upaya diversifikasi industri
makanan perusahaan ke industri dairy, dan Indolakto merupakan produsen dairy yang
signifikan dan cukup dikenal, Akuisisi akan memberi kemudahan bagi perseroan untuk masuk
ke industri dairy dengan pangsa pasar dominan di Indonesia. PT. Indofood punya misi agar
seluruh meja makan itu adalah produk mereka. Dan akuisisi ini merupakan langkah konsolidasi
usaha Indofood dengan mengumpulkan kembali aset-aset Keluarga Salim.
Proses akuisisi PT Indofood Sukses Makmur Tbk terhadap PT Indolakto dengan
mengakuisisi secara tidak langsung 68,57% saham produsen susu Indomilk, PT Indolakto
senilai US$ 350 juta. Akuisisi tersebut dilakukan setelah perseroan mengambil alih 100%
saham Drayton Pte. Ltd melalui Pastilla Investment. Seperti diketahui Drayton
memiliki 68,57% saham di PT Indolakto. Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli
bersyarat dengan Pastilla Investment Limited untuk mengakuisisi 100% saham Drayton Pte
Ltd

Sebelum dilakukannya aktivitas akuisisi , kondisi kinerja keuangan perusahaan yang


diwakili dengan rasio likuiditas (CR, QR), rasio aktivitas (TATO, ITO, FATO) ,rasio
leverage (DER, DAR) ,rasio profitabilitas (NPM, ROI, ROE), rasio nilai pasar (EPS) dan
rasio pertumbuhan (sales growth) menunjukkan adanya variasi dan fluktuasi. Terjadi
peningkatan dan penurunan pada masing-masing rasio keuangan perusahaan. Penurunan rasio
sebelum akuisisi selama 4 periode (2004-2007) , terjadi pada CR, TATO, FATO, DAR.
Sedangkan peningkatan rasio sebelum akuisisi selama 4 periode (2004-2007), terjadi pada
variabel ITO, DER, ROI, ROE, , NPM, EPS, dan sales growth. Peningkatan dan penurunan ini
disebabkan oleh alasan-alasan yang berbeda.

Sesudah dilakukan aktivitas akuisisi terjadi perubahan pada masing-masing rasio


keuangan , yaitu penurunan ataupun peningkatan . Terjadi kenaikan rasio pada perusahaan
setelah akuisisi selama 4 periode (2009-2012) pada variabel CR, QR, ROE, ROI, NPM, dan

16
EPS. Sedangkan variabel TATO, ITO, FATO, DAR, DER, dan sales growth mengalami
penurunan selama periode 4 tahun (2009-2012) setelah akuisisi. Penurunan rasio setelah
akuisisi ini mencerminkan bawah akuisisi tidak mampu memberikan andil atau pengaruh
positif terhdap peningkatan kinerja keuangan perusahaan.Hal itu berarti motivasi keuangan
dalam peristiwa akusisi belum dapat dicapai secara maksimal namun jika dipertimbangkan dari
sisi non keuangan seperti perluasan usaha dan peningkatan penguaasaan pangsa pasar, motif
diversivikasi dan motif non keuangan lainnya maka akuisisi sudah dapat dinilai mencapai
tujuan.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya agar kami bisa
membuat makalah lebih baik lagi , dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua,
dan menjadi wawasan kita dalam memahami Manajemen Keuangan Perusahaan Sebelum Dan
Sesudah Akuisisi pada PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk terhadap PT.Indolakto.

17
DAFTAR PUSTAKA

Detik finance. 2008. 23 september. Diakses january 03, 2023.


https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1011175/indofood-akuisisi-indolakto-us-
350-juta.

Nafsiah, Maqfira Izzata. 2021. Heylaw Edu. 07 JUNE. Diakses JANUARY 03, 2023.
https://heylawedu.id/blog/langkah-demi-langkah-begini-prosedur-akuisisi-
perusahaan-bagian-i.

18

Anda mungkin juga menyukai