Anda di halaman 1dari 13

ANALISISPENGGABUNGAN USAHA PT INDOFOOD CBP

SUKSES MAKMUR DAN PINEHILL COMPANY

DOSEN PENGAMPU :
Drs. R. Bambang Dwi W, S.E., M.M.
Ulfa Puspa Wanti Widodo, S.A., M.Ak.

DISUSUN OLEH :

Margareta Ovrita Gat (191600036 )


Putri Novita Amalia (191600071 )
Ludgardis Nurtiana Raya ( 191600169 )
Alan Dwi Setiawan ( 191600199 )
Selvina Prahesti ( 191600217 )
Marita Untari ( 191600250 )

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas kehendak-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Kebijakan Restrukturisasi PT
Garuda Indonesia” ini tepat pada waktunya. Isi dari makalah ini secara garis besar adalah
membahas mengenai restrukturisasi dan hal-hal yang berkaitan dengannya

Segala kesempurnaan hanya milik illahi, kekurangan yang ada pada makalah ini datang dari
saya. Karena itu, kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca.

W assalamu'alaikum wr. Wb

Surabaya, 20 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PANDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3. Tujuan................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3

2.1 Penggabungan Usaha............................................................................................ 3

2.2 Pengertian Merger ................................................................................................. 3

2.3 Pengertian Akuisisi ............................................................................................... 3

2.4 Jenis - Jenis Penggabungan Usaha Merger dan Akuisisi......................................... 3

2.5 Tujuan Merger dan Akuisisi................................................................................... 4

2.6 Manfaat Merger dan Akuisisi................................................................................. 4

2.7 Alasan Perusahaan Melakukan Merger dan Akuisisi............................................... 5

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi.................................................... 6

2.9 Analisis Keputusan Merger oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Dan
Pinehill Company Limited..................................................................................... 7

BAB III PENUTUP..................................................................................................... 8

3.1. Kesimpulan............................................................................................................ 8

3.2. Saran...................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Memasuki era globalisasi persaingan usaha semakin ketat. Kondisi tersebut menuntut suatu
perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan, berdaya
saing dan terus berkembang di tengah gencarnya persaingan usaha, oleh sebab itu perusahaan
perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mempertahankan
eksistensinya dan dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Strategi tersebut yaitu melalui
penggabungan usaha antara dua perusahaa atau lebih (merger dan akuisisi).Salah satu cara
untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui ekspansi. Ekspansi perusahaan dapat
dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi eksternal.

Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara
normal melalui kegiatan menambah kapasitas pabrik, menambah unit produksi, dan
menambah divisi baru (capital budgeting), sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan
dalam bentuk penggabungan usaha , Strategi ini dikenal juga dengan business combination,
yaitu penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu kesatuan entitas
ekonomi, karena dengan adanya merger (satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain)
atau dengan akuisisi (suatu perusahaan memperoleh kendali dengan membeli saham atau
aktiva perusahaan lain) seperti yang dilakukan PT indofood cmb sukses makmur dan pinehill
company.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan perusahaan yang memproduksi
barang yang banyak dipasarkan di Indonesia mulai dari mie instan hingga produk
kemasan.saat ini Indofood CBP mengakuisisi Pinehill Company Ltd yang memasarkan mie
instan untuk negara di kawasan Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara. Akuisisi Pinehill
bertujuan untuk memperluas pasar penjualan mie instan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan Penggabungan Usaha ?


2. Apa pengertian dari Merger ?
3. Apa pengertian dari Akuisisi ?
4. Apa saja jenis-jenis penggabungan usaha Merger dan Akuisisi ?
5. Apa tujuan Merger dan Akuisisi
6. Apakah manfaat Merger dan Akuisisi ?
7. Mengapa perusahaan harus melakukan Merger dan Akuisisi ?
8. Apakah Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi ?
9. Bagaimana analisis keputusan Merger oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan
Pinehill Company Limited ?

1
1.3 TUJUAN

1. Dapat mengerti maksud penggabungan usaha.

2. Dapat mengetahui pengertian Merger

3. Dapat mengetahui pengertian Akuisisi.

4. Dapat mengetahui apa saja jenis-jenis penggabungan usaha Merger dan Akuisisi.

5. Dapat memahami tujuan Merger dan Akuisisi.

6. Dapat memahami apa manfaat Merger dan Akuisisi.

7. Dapat mengetahui apa alasan perusahaan melakukan Merger dan Akuisisi.

8. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan Merger dan Akuisisi.

9. Dapat membuat analisis keputusan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan
Pinehill Company Limited.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGGABUNGAN USAHA( MERGER DAN AKUISISI)

Penggabungan usaha yaitu penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu
kesatuan entitas ekonomi, karena dengan adanya merger (satu perusahaan menyatu dengan
perusahaan lain) atau dengan akuisisi (suatu perusahaan memperoleh kendali dengan
membeli saham atau aktiva perusahaan lain).

2.2 PENGERTIAN MERGER

Merger adalah salah satu strategis bisnis yang dilakukan perusahaan dengan cara
penggabungan atau penyerapan oleh satu perusahaan terhadap perusahaan lain. Jika dua atau
lebih perusahaan melakukan merger, maka hanya akan ada satu perusahaan yang berdiri.
Perusahaan yang tetap berdiri biasanya memiliki ukuran bisnis yang lebih besar, yang
dipertahankan hidup dan tetap mempertahankan nama dan status hukumnya. Atau juga bisa,
perusahaan yang telah merger tersebut berubah nama dan status hukumnya menjadi
perusahaan baru.Ukuran surviving firm (perusahaan yang berdiri) karena merger akan
semakin besar setelah dilakukan merger karena seluruh aset dan kewajiban dari kombinasi
merged firm dialihkan ke surviving firm.

2.3 PENGERTIAN AKUISISI

Akuisisi adalah salah satu strategi bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan
mengambil alih kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset perusahaan lain.
Bedanya dengan merger, dalam strategi akuisisi ini baik perusahaan pengambilalih atau yang
diambilalih tetap berdiri sebagai badan hukum yang terpisah. Dari pengertian tersebut tentu
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua perusahaan berbadan hukum yang terlibat,
yaitu:

1.) Acquirer atau pihak pengakuisisi, yaitu perusahaan yang mengambil alih kepemilikan
perusahaan lain sehingga akan mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan
tersebut.
2.) Acquiree, yaitu perusahaan yang diambil alih.

2.4 JENIS – JENIS PENGGABUNGAN USAHA MERGER DAN AKUISISI

Jenis-jenis merger dapat diklaifikasikan dalam empat tipe, yaitu

● Merger horisontal (horizontal merger), yaitu apabila suatu perusahaan


menggabungkan diri dengan perusahaan lain dalam jenis bisnis yang sama dengan
tujuan mengurangi kompetitor atau untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas
produksi, pemasaran dan distribusi.
● Merger vertikal (vertical merger), yaitu penggabungan perusahaan yang memiliki
keterkaitan antar input-output maupun pemasaran dengan tujuan mengintegrasikan

3
usahanya terhadap pemasok dan/ atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi
pasokan dan pengguna.
● Merger konglomerat (conglomerate merger), yaitu penggabungan dua atau lebih
perusahaan dari industri yang berbeda, sehingga model ini bertujuan mendiversifikasi
bidang bisnisnya untuk mengurangi risiko.
● Congeneric merger, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis atau
dalam industri yang sama, akan tetapi tidak memiliki keterkaitan supplier dan
pelanggan sehingga sudah jelas unit usaha yang dijalankan tidak memproduksi produk
yang sama.

Sedangkan jenis-jenis akuisisi berdasarkan objek yang diakuisisi mempunyai dua tipe, yaitu :

● Akuisisi saham, yaitu terjadi ketika pemilik saham (target) menjual sahamnya kepada
pembeli/ pengakuisisi. Jenis akuisisi ini biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan negoisasi dan penawaran dengan pihak manajemen atau dewan direksi
perusahaan target dan selanjutnya perusahaan yang diakuisisi akan menjadi anak
perusahaan di mana kewajiban atau hutang yang ada ditanggung oleh pemilik baru.
● Akuisisi Aset, yaitu suatu perusahaan melakukan pemebelian sebagian atau
keseluruhan aktiva atau aset perusahaan lain, dimana kewajiban atau hutang target
yang ada ditanggung oleh acquiree (perusahaan target atau yang diambil alih). Jika
aset yang dibeli tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan, maka akuisisi ini
dinamakan sebagai akuisisi parsial.

2.5 TUJUAN MERGER DAN AKUISISI

Ada beberapa tujuan mengapa perusahaan perlu melakukan merger dan akuisisi. Pada
prinsipnya sebuah perusahaan memilih langkah merger dan akuisisi berdasarkan dua tujuan
utama, yaitu tujuan ekonomi dan tujuan non ekonomi.

Tujuan ekonomi sudah barang tentu berkaitan dengan tujuan utama dari perusahaan yaitu
untuk memaksimalkan nilai perusahaan sehingga mencapai posisi yang strategis di pasar.
Selain itu, kemakmuran/kesejahteraan para karyawannya dan pemegang saham juga menjadi
salah satu bagian dari tujuan merger dan akuisisi ini.

Sementara itu tujuan non-ekonomi dari kegiatan merger dan akuisisi ini didasarkan pada
keinginan subyektif dari pemilik atau manajemen perusahaan. Seperti karena adanya
kepentingan pribadi (personal interest motive) dari pemilik perusahaan maupun manajemen
perusahaan maupun karena prestige.

2.6 MANFAAT MERGER DAN AKUISISI


Berikut ini adalah manfaat sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah :

● Operation advantage, yaitu untuk menurunkan skala ekonomis atau beban rata-rata
dalam produksi dan juga untuk meningkatkan volume produksi.

4
● Financial advantage, yaitu diperolehnya manfaat keuangan baik di pasar modal
maupun pasar uang karena meningkatnya ukuran (size) perusahaan.
● Melalui merger dan akuisisi perusahaan akan lebih besar sehingga memudahkan
perusahaan untuk memperoleh dana/ pembiayaan karena kreditor lebih percaya
dengan perusahaan yang telah mapan dan mempunyai aset yang besar.
● Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal sehingga
dapat mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru.
● Untuk meningkatkan pertumbuhan usaha yang lebih cepat karena sistem operasional
dan administratifnya yang sudah baik dan mapan.
● Diversifikasi atas kegiatan atau bidang usaha untuk menjaga tingkat profit atau
keuntungan agar tidak mengalami fluktuasi karena berbagai faktor.

2.7 ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI

● Skala Ekonomi
Skala ekonomi berangkat dari filosofi “lebih besar, lebih baik”. Kualitas operasional
perusahaan sesuai dengan ukuran perusahaannya.
● Pengendalian
Beberapa perusahaan melakukan merger untuk memperoleh pengendalian yang
lebih baik terhadap jalur produksi/distribusi. Merger vertical dilakukan biasanya
dengan tujuan semacam itu.Penguasaan jalur hulu (backward integration) dan hilir
(inward integration) bertujuan agar perusahaan dapat mengendalikan arus
produksi/barang dagangan agar lebih baik
● Pajak
Merger bisa dilakukan dengan tujuan memanfaatkan penghematan pajak. Misalkan
perusahaan yang membeli atau yang dibeli mengalami akumulasi kerugian yang cukup
besar. Akumulasi kerugian tersebut bisa ditransfer ke perusahaan gabungan (tax carry
backward and/or forward). Pajak yang dibayarkan oleh perusahaan gabungan (termasuk
partner) akan berkurang dibandingkan dengan jika tidak bergabung.Merger juga
memunculkan potensi penghapusan aset tertentu (write off) untuk menambah
depresiasi sehingga pajak yang dibayarkan berkurang
● Menggabungkan Sumber Daya
Perusahaan bisa membeli perusahaan lain yang mempunyai sumber daya yang bisa
komplemen (melengkapi) sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan pembeli.
Perusahaan bisa saja mengembangkan sendiri kebutuhan tersebut, tetapi jika menginginkan
produk/skill yang baru dengan cepat, membeli perusahaan lain merupakan pilihan yang
lebih baik.
● Menghilangkan Ketidakefisienan
Jika manajer tidak kompeten menjalankan perusahaannya, perusahaan menjadi
tidak efisien. Pemegang saham dalam beberapa situasi juga tidak bisa memecat
langsung manajer yang kurang kompeten. Dalam situasi tersebut, manajer praktis
menjadi pihak yang paling berkuasa di perusahaan. Merger atau akuisisi menjadi alternatif
untuk menghilangkan manajer yang tidak kompeten.

5
● Memaksa Pendistribusian Kas
Manajer cenderung ingin memegang kendali atas sumber daya perusahaan,
termasuk kas. Pada situasi tertentu, permasalahan ini menjadi semakin serius.
Merger dan akuisisi merupakan salah satu cara untuk memaksa manajer membayar
kas ke pemegang saham atau investor lainnya (misal pemegang utang).

2.8 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MERGER DAN AKUISISI

MERGER
- Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan
yang lain.
- Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan
dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan
persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama.

AKUISISI
- Kelebihan Akuisisi
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai berikut:
a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham
sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan
sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan
pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak
diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi
saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile
takeover).
d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas
suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi
pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi.
- Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :
a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan
tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan
paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik nama
sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.

6
2.9 ANALISIS KEPUTUSAN MERGER OLEH PT INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR DAN PINHEILL COMPANY LIMITED

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berencana mengakuisisi penuh saham
Pinehill Company Limited (PCL) yang dimiliki oleh Pinehill Corpora senilai US$
2,99 miliar atau setara Rp 41,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 13.901 per dolar AS.
Dalam dokumen yang disampaikan manajemen Indofood CBP, ternyata nilai pasar
wajar untuk akuisisi saham tersebut lebih murah Rp 1,81 triliun, tepatnya sebesar US$
2,86 miliar (Rp 39,75 triliun). Artinya harga akuisisi tersebut di atas harga wajar alias
lebih mahal. Pertimbangan ini mengacu pada seluruh ekuitas Pinehill Company
Limited pada 31 Desember 2019 sebesar Rp 39,80 triliun.
"Dengan mempertimbangkan seluruh informasi yang relevan dan kondisi pasar yang
berlaku, kami berpendapat bahwa nilai wajar atas 100% ekuitas PCL per tanggal 31
Desember 2019 adalah US$ 2,86 miliar," tulis manajemen Indofood CBP, dalam
pengumuman di laman keterbukaan informasi, dikutip Rabu (10/9/2020).

Perusahaan yang memproduksi mi instan dengan merek dagang Indomie ini berencana
melaksanakan dua kali transaksi pembelian saham, mengacu prospektus yang
disampaikan ICBP pada Senin, 8 Juni 2020. Pertama, pembelian saham Pinehill
Corpora, yaitu sebanyak 70.828.180 saham yang merupakan 51% dari total saham
yang telah diterbitkan Pinehill Company dengan harga sebesar US$ 1,52 miliar.
Selanjutnya, pembelian seluruh saham Pinehill Company Limited yang dimiliki oleh
Steele Lake, yaitu sebanyak 68.050.408 saham atau 49% dari total saham yang telah
diterbitkan oleh Pinehill Company.Nilai transaksi ini mencapai Rp US$ 1,46 miliar.
Pinehill Corpora masih terafiliasi dengan ICBP karena merupakan konsorsium di
mana Anthoni Salim memiliki penyertaan secara tidak langsung sekitar sebesar 49%
saham Pinehill Corpora.

Rencananya, anak usaha Indofood ini akan membiayai akuisisi saham Pinehill dari
dana hasil operasi usaha perseroan sebesar US$ 300 juta, sisanya dari dana pinjaman
bank. Dengan demikian, perseroan membutuhkan pinjaman dari perbankan sebesar
US$ 2,69 miliar atau setara Rp 37 triliun. Perseroan saat ini masih dalam tahap diskusi
dengan kreditur potensial.
"Target waktu perolehan fasilitas pinjaman adalah diperolehnya seluruh persyaratan
dari rencana transaksi. Batas waktu tanggal 28 Agustus 2020 dengan target tenor
pinjaman lima tahun," demikian bunyi pengumuman manajemen, dalam keterbukaan
informasi yang disampaikan Corporate Secretary ICBP, Gideon A Putro, Selasa
(9/6/2020).
Bila mengacu pada laporan keuangan perseroan yang berakhir pada periode 31
Desember 2019, maka rasio pinjaman terhadap ekuitas atau debt to equity ratio adalah
sebesar 1,42 kali. Perseroan tercatat memiliki ekuitas sebesar Rp 26,67 triliun per
akhir 2019. Perseroan membidiik Pinehill, perusahaan target yang kegiatan usaha

7
utamanya adalah produksi dan distribusi mi instan di negara-negara Afrika, Timur
Tengah dan Eropa Tenggara.
Pinehill, saat ini tercatat memiliki pangsa pasar yang kuat di 8 negara di kawasan
Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara dan memiliki sebanyak 12 fasilitas
produksi mi instan di 8 negara dengan total populasi 550 juta penduduk dan memiliki
jaringan distribusi di 33 negara dengan kapasitas produksi 10 miliar bungkus mi
instan. Harga saham ICBP pada perdagangan awal sesi I, Rabu ini (10/6/2020), minus
1,69% di level Rp 8.750/saham dan sebulan terakhir turun 9,56%. Sementara saham
induknya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), turun 0,40% di level Rp
6.275/saham, dan sebulan terakhir minus 3,46%.

Melansir keterbukaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan


Indofood CBP Gideon A. Putro mengatakan akuisisi ini dilakukan mengingat Pinehill
Company yang dimiliki oleh Pinehill Corpora dan Steele Lake memiliki lini bisnis
yang sama dengan ICBP. Pinehill Company juga memiliki pasar yang kuat di delapan
negara yang tersebar di tiga wilayah, yakni Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Memasuki era globalisasi persaingan usaha semakin ketat. Kondisi tersebut menuntut suatu
perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan, berdaya
saing dan terus berkembang di tengah gencarnya persaingan usaha, oleh sebab itu perusahaan
perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mempertahankan
eksistensinya dan dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Strategi tersebut yaitu melalui
penggabungan usaha antara dua perusahaa atau lebih (merger dan akuisisi).Salah satu cara
untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui ekspansi.

3.2 Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis.html?m=1

https://www.pengadaan.web.id/2021/03/merger-dan-akuisisi.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai