Ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Lanjutan
Dosen Pengampu :
Ali Jamaludin, SE
Oleh
PURWAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
“Merger, Akuisisi, LBO, Divestitur, dan Holding Company” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut
berpartisipasi serta membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, serta menjadi
referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Kami menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk mengevaluasi makalah ini.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Merger .................................................................................... 3
B. Akuisisi .................................................................................. 6
C. Leverage Buyout (LBO) ....................................................... 10
D. Divestitur .............................................................................. 14
E. Holding Company ................................................................ 17
A. Kesimpulan .......................................................................... 24
B. Saran ..................................................................................... 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
membeli perusahaan yang telah ada (akuisisi). Cara – cara tersebut dilakukan
agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Merger?
2. Apa yang dimaksud dengan Akuisisi?
3. Apa yang dimaksud dengan Divestitur?
4. Apa yang dimaksud dengan Holding Company?
5. Apa yang dimaksud dengan LBO?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Merger.
2. Untuk memahami apa itu Akuisisi.
3. Untuk memahami penjelasan mengenai LBO.
4. Untuk memahami apa itu Divestitur.
5. Untuk memahami penjelasan mengenai Holding Company.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Merger
1. Pengertian Merger
Dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas menggunakan istilah
“penggabungan” untuk pengertian merger. Dengan demikian, merger adalah
penggabungan dari dua perusahaan atau lebih dengan cara tetap
mempertahankan berdirinya salah satu dari perusahaan dan membubarkan
perusahaan lainnya tanpa melikuidasi terlebih dulu.
Alasan utama perusahaan melakukan merger adalah untuk memperbaiki
kinerja perusahaan. Dan tidak selamanya bank yang merger itu adalah bank
yang tidak sehat. Banyak juga bank yang sehat bahkan bank besar melakukan
merger agar menjadi lebih besar lagi atau agar dapat membentuk sinergi.
Dilihat dari segi tujuannya tersebut. Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Merger Horizontal
Marger Horizontal adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis
(usahanya sama), Salah satu tujuan utama merger horizontal adalah untuk
mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui
penggabungan aktivitas produksi, pemasaran dan distribusi, riset dan
pengembangan dan fasilitas administrasi. misalnya merger antara dua
perusahaan roti, perusahaan sepatu.
b. Merger Vertikal
Merger Vertikal adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan
yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan.
Merger vertikal dilakukan oleh perusahaan – perusahaan yang bermaksud
untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna
produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna. Contohnya:
perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain,
perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
c. Merger Kongenerik
Merger Kongenerik akan melibatkan perusahaan-perusahaan yang saling
berhubungan tetapi bukan merupakan produsen dari sebuah produk yang
sama atau perusahaan yang memiliki hubungan pemasok-produsen.
3
4
d. Merger Konglomerat
Merger Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang
menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada
kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan
elektronik atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan.
Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan badan
usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah
dengan saling bertukarsaham antara kedua perusahaan yang disatukan.
2. Tujuan Merger
c. Meningkatkan Finansial
Jika perusahaan ingin berkembang lebih pesat dan memiliki pasar yang
lebih luas, hal itu memerlukan finansial yang bagus. Merger dengan
perusahaan yang memiliki finansial yang baik adalah pilihan yang
tepat.
d. Efisiensi Perpajakan
e. Meningkatkan Efisiensi
B. Akuisisi
1. Pengertian Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham
atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik
perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan
hukum yang terpisah. Sedangkan, menurut Peraturan Pemerintah RI No. 27
Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan
Perseroan Terbatas mendefinisikan akuisisi sebagai perbuatan hukum yang
dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih
baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan
beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut.
2. Jenis-jenis Akuisisi
Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan
dalam tiga kelompok besar, yaitu:
a. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha
yang masih dalam bisnis yang sama.
b. Akuisisi vertikal, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang
dibeli.
c. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada
hubungannya sama sekali dengan badan usaha pembeli.
Akuisisi aset secara sederhana dapat dikatakan merupakan jual beli (asset)
antara pihak yang melakukan akuisisi aset (sebagai pihak pembeli) dngan
pihak yang diakuisisi asetnya (sebagai pihak penjual) yang dilakukan
dengan pembayaran uang tunai, atau dengan perjanjian tukar menukar
antara aset yang diakuisisi dengan suatu kebendaan lain milik pihak yang
melakukan akuisisi.
b. Kekurangan
Pada dasarnya saat perusahaan telah berhasil melakukan akuisisi
maka seluruh aset dan saham tersebut harus dibalik nama dan
menimbulkan biaya legal yang tinggi.
Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak
menyetujui akuisisi saham, maka akuisisi tersebut batal.
Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli
maka terjadi merger.
10
b. Kerugian LBO
Tidak semua LBO berhasil, ada juga beberapa kelemahan potensial
untuk dipertimbangkan. Jika arus kas perusahaan dan penjualan aset tidak
mencukupi untuk memenuhi pembayaran bunga yang timbul dari tingkat
tinggi utang, LBO kemungkinan gagal dan perusahaan dapat bangkrut.
Mencoba sebuah LBO dapat sangat berbahaya bagi perusahaan yang
rentan terhadap persaingan industri atau volatilitas dalam perekonomian
secara keseluruhan.
Jika perusahaan tidak gagal menyusul LBO, ini dapat menyebabkan
masalah yang signifikan bagi karyawan dan pemasok, sebagai pemberi
pinjaman biasanya dalam posisi yang lebih baik untuk mengumpulkan
uang mereka. Kerugian lain adalah bahwa membayar suku bunga tinggi
pada utang LBO dapat merusak peringkat kredit perusahaan. Akhirnya,
adalah mungkin bahwa manajemen dapat mengusulkan LBO hanya untuk
keuntungan pribadi.
13
D. Divestasi (Divestiture)
1. Pengertian Divestasi
Sudarsanam (1995) menyatakan bahwa divestasi merupakan kebalikan
dari pertumbuhan sebagai akibat akuisisi dengan cara menjual sebagian
bisnisnya untuk alasan yang berbeda-beda. Sedangkan Moin (2004)
menyatakan bahwa divestasi adalah menjual sebagian unit bisnis atau anak
perusahaan kepada pihak lain untuk mendapatkan dana segar dalam rangka
menyehatkan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam finansial dan ekonomi, divestasi (divestiture) adalah pengurangan
beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut
penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari
investasi pada aset yang baru. Divestitur merupakan salah satu cara
restrukturisasi kepemilikan perusahaan.Bentuk lainnya adalah going private.
Sebuah perusaahaan dapat melepaskan diri sebagian atau keseluruhan
perusahaan. Pelepasan sebagian atau keseluruhan perusahaan, disebut
divestiture.
E. Holding Company
1. Pengertian Holding Company
Holding company atau disebut juga perusahaan induk adalah suatu
perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih
perusahaan lain dan juga dapat mengendalikan semua proses usaha pada
setiap badan usaha yang telah dikuasai sahamnya. Dengan melakukan
pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, diharapkan
tercapainya tujuan peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan (market
value creation) berdasarkan lini bisnis perusahaan. Perusahaan induk sering
juga disebut dengan holding company, parent company, atau controlling
company.. Hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak disebut
hubungan afiliasi. Perusahaan anak merupakan unit perusahaan yang terpisah
dan mandiri secara yuridis dari perusahaan induk.
Dalam dunia bisnis, kehadiran holding company merupakan sesuatu hal
yang lumrah, Holding company berfungsi sebagai perusahaan induk yang
berperan merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan,
mengembangkan, serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga
afiliasi-afiliasinya. Penggabungan badan usaha dalam bentuk holding
company pada umumnya merupakan cara yang dianggap lebih
menguntungkan, dibanding dengan cara memperluas perusahaan dengan cara
ekspansi investasi. Karena dengan penggabungan perusahaan ini akan
diperoleh kepastian mengenai: daerah pemasaran, sumber bahan baku atau
penghematan biaya melalui penggunaan fasilitas dan sarana yang lebih
ekonomis dan efisien.
perusahaan induk. Dalam hal ini, yang menjadi perusahaan induk bukan
sisa dari perusahaan asal seperti pada prosedur residu, tetapi perusahaan
penuh dan mandiri. Perusahaan mandiri calon perusahaan induk ini dapat
berupa:
Dibentuk perusahaan baru.
Diambil salah satu perusahaan dari perusahaan yang sudah ada tetapi
masih dalam kepemilikan yang sama atau berhubungan.
Diakuisisi perusahaan yang lain yang sudah terlebih dahulu ada, tetapi
dengan kepemilikan yang berlainan dan mempunyai keterkaitan satu
sama lain.
c. Prosedur terprogram
Dalam prosedur ini pembentukan perusahaan holding telah
direncanakan sejak awal memulai bisnis. Karenanya, perusahaan yang
pertama sekali didirikan dalam grupnya adalah perusahaan holding.
Kemudian untuk setiap bisnis yang dilakukan, akan dibentuk atau
diakuisisi perusahaan lain. Di mana perusahaan holding sebagai pemegang
saham biasanya bersama-sama dengan pihak lain sebagai partner bisnis.
bisnisnya terlepas dari satu sama lain. Sehingga dalam grup tersebut
terdapat kombinasi antara grup vertikal dengan grup horizontal.
A. Kesimpulan
Dalam melakukan merger dan akuisisi banyak kendala yang harus diatasi
oleh perusahaan, yaitu modal, tenaga kerja, maupun budaya perusahaan.
Untuk menyatukan kedua perusahaan dengan budaya yang berbeda, tentunya
sangat sulit dan ini harus dipilih salah satu budaya mana yang sekiranya cocok
untuk tetap dipergunakan dalam melaksanakan merger dan akuisisi. Sebelum
melakukan merger dan akuisisi kedua perusahaan ini, harus berkoordinasi
dengan perwakilan karyawan dari masing-masing perusahaan tentang langkah
atau kebijakan yang akan diambil perusahaan nantinya setelah merger dan
akuisisi. Karena budaya perusahaan merupakan hal yang sangat sulit untuk
dirubah, sehingga dalam melakukan perubahan ini perlu diakukan secara
bertahap.
24
25
B. Saran
Terkait dengan penelitian penulis akan hal tersebut, kami menyarankan
untuk diperhatikan bahwa setiap perusahaan yang akan melakukan
penggabungan usaha perlu mengetahui teori mengenai penggabungan usaha
tersebut, seperti ; Merger, Akuisisi, LBO, Divesistur, dan Holding Company
dengan baik sehingga penggabungan usaha yang dilakukan tidak merugikan
salah satu pihak yang terlibat.
Http://myunanto.staff.gunadarma.ac.id
Weston & Copeland; Manajemen Keuangan Jilid II; Penerbit Erlangga Jakarta; Tahun
1992
https://kupdf.net/queue/makalah-merger-dan
akuisisi_5af5d23ee2b6f5f05988ca68_pdf?queue_id=-
1&x=1592230132&z=MTE0LjEyNC4xOTcuMTY0 (Diakses pada 06 Oktober 2020)
https://www.coursehero.com/u/file/64941796/MAKALAH-MARGER-
AKUISISI-DLLdocx/?justUnlocked=1#question (Diakses pada 06 Oktober 2020)
26