Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN II

Mengenai

Merger, Akuisisi, LBOS, Divestasi, dan Holding

Dosen Pengampu: Meri Dwi Anggraini SE,M.Si

DISUSUN :
O

NAMA : CINDY PRATIWI


BP : 2110003510021
KELAS : 4AII

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT karena atas karunianya saya
masih diberikan kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah tugas Manajemen
Keuangan II tentang ‘’ Merger, Akuisisi, LBOS, Divestasi, Dan Holding ’’
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari dosen mata
kuliah Manajemen Keuangan II oleh ibu Meri Dwi Anggraini ,SE,M.Si,
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah referensi mahasiswa
maupun siapa saja yang ingin memahami Merger, Akuisisi, LBOS, Divestasi, Dan
Holding . Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan Terima kasih yang
sebesar besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi menyempurnakan makalah
selanjutnya, besar harapan saya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.............................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................................

2.1 Merger3
2.2 Akuisisi 6
2.3 LBOS 7
2.4 Divestasi 9
2.5 Holding 10

BAB III PENUTUP................................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinerja perusahaan dalam era persaingan bisnis semakin ketat, setiap perusahaan perlu
mengevaluasi kinerjanya, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat
bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan
semakin meningkat dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat
bertahan.

Sebagian besar pertumbuhan terjadi melalui perluasan internal. Yang dilakukan ketika
divisi-divisi suatu perusahaan tumbuh melalui kegiatan pengganggaran modal yang normal.
Namun, contoh pertumbuhan yang paling dramatis dan sering kenaikan terbesar dalamharga
saham perusahaan, dihasilkan dari merger, LBO, terjadi ketika saham suatu perusahaan
diakuisisi oleh sekelompok kecil investor, bukan oleh perusahaan lainnya.

Kondisi-kondisi berubah sepanjang waktu, dan sebagai akibatnya perusahaan sering


mendapatkan bahwa mereka ingin menjual atau melakukan divestiture, divisi-divisi besarnya
kepada perusahaan lain yang dapat lebih baik memanfaatkan aktivitas yang diinvestasikan.
Selain itu organisasi holding company, dimana suatu perusahaan memiliki satu atau lebih saham
perusahaan lain.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Merger?


2. Apa saja fungsi Merger?
3. Apa saja Jenis-jenis Merger?
4. Apa yang motif utama melakukan Merger?
5. Apa saja kauntungan dan kerugian merger?
6. Apa yang dimaksud Akuisisi?
7. Alasan perusahaan melakukan akuisisi?
8. Apa saja Jenis-jenis Akuisi?
9. Apa saja kelebihan dan kekurangan Akuisisi?
10. Apa itu LBOS ?
11. Apa kelebihan dan kekurangan LBOS?
12. Karakteristik perusahaan potensial menjadi pengambilalihan melalui LBO
13. Apa yang dimaksud dengan Divestur
14. Apa saja Jenis-jenis Divestur
15. Apa saja yang menjadi alasan-alasan melakukan Divestur?
16. Apa yang dimaksud dengan Holding?
17. Bagaimana proses Pembentukan Holding Company
18. Apa saja kelebihan dan kekurang Holding Company

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis juga memaparkan tujuan dari penulisan ini
sebagai berikut :

1. Mampu memahami apa itu Merger, Akuisisi, Divestur, LBOS, dan Holding.
2. Mengetahui jenis-jenis dari alternatif pembiayaan.
3. Mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi alasan dalam berbagai alternatif
pembiayaan.
4. Memahami kelebihan dan kelemahan dari alternatif pembiayaan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Merger

2.1.1 Pengertian Merger

Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan
yang me-merger mengambil alih semua aset dan kewajiban perusahaan yang di-merger.
Perusahaan yang di-merger kemudian akan dibubarkan dan berhenti operasi.

Peraturan pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun 1988 mendefinisikan merger sebagai


perbuatan hokum yang dilakukan oleh perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan
perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan menjadi bubar.

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) no 22 menyatakan bahwa merger merupakan


suatu proses penggabungan usaha, 15 dengan jalan mengambil alih satu atau lebih perusahaan
yang lain. Setelah terjadi pengambilalihan, maka perusahaan yang diambil alih dibubarkan atau
dilikuidasi, sehingga eksistensinya sebagai badan hukum lenyap, dengan demikian kegiatan
usahanya di lanjutkan oleh perusahaan yang mengambil alih. Dari berbagai pengertian tentang
merger di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa merger adalah suatu proses penggabungan
dua perusahaan atau lebih dimana perusahaan pengambil alih akan tetap berdiri sedangkan
perusahaan yang diambil alih akan lenyap.

2.1.2 Ada 7 fungsi Merger yaitu sebagai berikut:

1. Adanya merger akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Peningkatan


pendapatan perusahaan dikarenakan perusahaan melakukan pemasaran yang baik, strategi
yang lebih dan terfokus, serta penguasaan pasar.
2. perusahaan akan mengalami efisiensi dalam biaya operasi dibandingkan dengan dua
perusahaan yang terpisah
3. Kapitalisasi pasar perusahaan mengalami peningkatan bilaperusahaan melakukan merger.
Bila perusahaan berdiri sendiri, maka kapitalisasinya tidak mengalami peningkatan secara
cepat dikarenakan pertumbuhan laba yang kecil. Tetapi dengan merger perusahaan, maka
kapitalisasi saham perusahaan lebih besar dikarenakan ada harapan investor terhadap
perusahaan yang akan mengalami peningkatan sesuai dengan tujuan merger tersebut.
4. Adanya merger akan memberi peningkatan kualitas sumber daya manusia di perusahaan
merger. Pegawai yang baik akan bekerja dan mentransfer pengetahuan kepada pegawai
yang belum memahami. Artinya, antarpegawai akan saling memberi pengetahuan untuk
meningkatkan kemajuan perusahaan.
5. Adanya merger bagi dua perusahaan akan memperbaiki posisi keuangan perusahaan serta
kualitas neraca perusahaan. Semakin baiknya posisi dan kualitas neraca perusahaan, baik
dalam rangka memasarkan produk perusahaan maupun mendapatkan bahan baku.
Kualitas neraca perusahaan juga memberikan citra yang baik kepada investor dan
akhirnyameningkatkan nilai saham perusahaan di bursa.
6. Keuntungan pajak merupakan salah satu tindakan merger. Bila perusahaan melakukan
merger atau akuisisi, maka perusahaan dapat memperoleh keuntungan pajak dengan
adanya kerugian operasi dari perusahaan yang diakuisisi. Laba bersih yang besar pada
perusahaan yang mengakuisisi mengakibatkan perusahaan membayar pajak yang tinggi,
tetapi dengan masuknya perusahaan yang rugi mengakibatkan pajak yang dibayarkan
berkurang. Keuntungan pajak juga dapat diperoleh dengan cara meningkatkan kapasitas
utang perusahaan yang belum terpenuhi. Perusahaan menggunakan seluruh utangnya
sehingga pajak yang dibayarkan mengalami penurunan.
7. Adanya merger akan memberi kualitas keputusan yang diambil menjadi lebih berkualitas.
Pengambil keputusan perusahaan merger akan diperoleh dari pegawai yang berkualitas.

2.1.3 Jenis-jenis Merger


Merger berdasarkan aktivitas ekonomi dapat diklasifikasikan yaitu:
1. Merger Horizontal
Merupakan merger antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industry yang
sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam
pasar/industry yang sama.
2. Merger Vertikal
Merupakan integrase yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam
tahapan-tahapan produksi atau operasi.
3. Merger Konglomerat
Merupakan merger dua atau lebih perusahaan yang masing-masing bergerak dalam
industri yang tidak terkait. Sehingga aktivitas bisnis tidak berkaitan sama sekali antar
perseroan yang menggabungkan diri dengan perseroan yang menerima penggabungan.
4. Merger kon-gernik
Merupakan penggabungan dua perseroan atau lebih perusahaan yang saling berhubungan
tatapi bukan terhadap produk yang sama seperti merger horizontal dan bahkan pula antara
perusahaan hulu dengan hilir seperti dalam merger vertical
2.1.4 Motif utama melakukan merger yaitu:
 Sinergi
 Pertimbangan pajak
 Pembelian aktiva di bawah nilai penggantinya
 Diversifikasi
 Mendapatkan pengendalian atas perusahaan yang lebih besar

2.1.5 Keuntungan dan kerugian merger:


Keuntungan:
 Merger dapat memberikan manfaat ekonomi melalui economies of scale atau melalui
penyerahan aktiva ke tangan manajer-manajer yang lebih efisien.
 Pengambilalihan dengan melalui merger lebih sederhana dan murah jika dibandingkan
dengan pengambilalihan yang lainnya.

Kerugian:
 Memperlemah persaingan, dan karena itu merger diatur secara cermat oleh badan-badan
pemerintah

2.1.6 Unsur-Unsur Merger:


o Penggabungan adalah perbuatan hukum
o Penggabungan dua pihak yakni satu atau lebih perseroan menggabungkan diri (target
company/absorbed company) dan perseroan yang menerima penggabungan (absorbing
company
o Aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada
perseroan yang menerima penggabungan
o . Status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum
2. 2 Akuisisi
2.2.1 Pengertian Akuisisi
Merupakan pengambilalihan (take over) asebuah perusahaan dengan membeli saham atau asset
perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.

2.2.2 Alasan perusahaan melakukan akuisisi


Untuk mencari kesempatan bisnis yang leih luas, meningkatkan sinergi dan kinerja perusahaan,
mengurangi biaya, pangsa saham yang lebih besar, dan melakukan pembaruan strategi supaya
bisnis dapat berkembang.

2.2.3 Kelebihan dan kekurangan Akuisisi


Kelebihannya:
I. Meningkatkan skala ekonomi
II. Meningkatkan kapasitas distribusi
III. Lebih banyak sumber keuangan
Kekurangannya:
a. Hilangnya lapangan pekerjaan
b. Biaya dalam proses legalitasnya
c. Memerlukan pengawasan dan penetapan sistem yang lebih baik

2.2.4 Jenis-jenis Akuisisi


1) Akuisisi Horizontal
Merupakan akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang masih berkecimpung
dalam bisnis yang sama.
2) Akuisisi Vertikal
Merupakan akuisisi ini dilakukan oleh suatu badan usaha dibidang industri hilir dengan
hulu atau sebaliknya
3) Akuisisi Konglomerat
Merupakan akuisisi badan usaha yang tidak memiliki bidang bisnis yang sama atau tidak
saling berkaitan. Akuisisi jenis ini lebih didorong oleh motivasi memperbesar kerajaan
bisnis
2.3 LBO (Leveraged buy out)
2.3.1 Pengertian LBO
Transasksi di mana saham perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat luas(terbuka) dibeli dengan
menggunakan dana yang sebagian besar berasal dari utang dan sebagai hasilnya terdapat
perusahaan milik perorangan dengan leverage yang sangat tinggi.

2.3.2 Jenis-jenis LBO


a) Manajemen buy outs (MBOs)
Tim manajemen perusahaan target membeli perusahaam tempat mereka bekerja dan
mengambil alih kendali. Sebagai contohnya ,Tn yusril membeli perusahaan yang dia
dirikan dari pemegang saham di 2013, bermitra dengan perusahaan ekuitas swasta
b) Manajemen buy-ins (MBI)
Perusahaan target dibeli dan tim manajemen lama digantikan oleh tim pengakuisisi,
yang kemudian menjalankan perusahaan
c) OBO atau pembelian langsung oleh owner perusahaan yang bersangkutan
Dapat memberikan keuntungan dari apa itu leverage buyout kepada pemilik
perusahaan langsung, keuntungan tersebut dapat dirasakan ketika nantinya pensiun.
d) LBU
Peningkatan leverage dengan gambaran keuntungan yang masih samar dibandingkan
berbagai tindakan lainnya. Dalam hal ini , orang yag mengeluarkan uang mesti
bersiap untuk menghadapi segala situasi di masa depan
e) BIMBO
Penggabungan MBOs dan MBI dimana investor eksternal berhak ikut campur
manajemen perusahaan tanpa menyingkirkan direktur perusahaan lama.

2.3.3 Karakteristik perusahaan potensial menjadi pengambilalihan melalui LBO :


o Keberadaan aliran kas bebas
o Pemanfaatan perlindungan pajak atas nilai utang yang besar
o Nilai pengambilalihan yang menguntungkan
o Perbaikan kinerja operasional
o Keberadaan asset yang dapat dipindahtangankan

2.3.4 Keuntungan dan kerugian LBO


 Keuntungannya:
Sebuah LBO sukses dapat memberikan usaha kecil dengan sejumlah keunggulan. Untuk
satu hal, itu dapat meningkatkan komitmen manajemen dan usaha karena mereka
memiliki saham ekuitas yang lebih besar dalam perusahaan. Dalam sebuah perusahaan
publik manajer biasanya memiliki hanya sebagian kecil dari saham biasa, dan karena itu
dapat berpartisipasi dalam hanya sebagian kecil dari keuntungan yang dihasilkan dari
peningkatan kinerja manajerial. Setelah LBO, bagaimanapun, eksekutif dapat menyadari
keuntungan keuangan yang cukup besar dari peningkatan kinerja. Peningkatan insentif
keuangan untuk manajer perusahaan harus menghasilkan upaya yang lebih besar pada
bagian dari manajemen. Demikian pula, ketika karyawan terlibat dalam LBO,
peningkatan saham mereka dalam keberhasilan perusahaan cenderung untuk
meningkatkan produktivitas dan loyalitas mereka. Keuntungan lain yang potensial adalah
bahwa LBO sering kali dapat bertindak untuk merevitalisasi perusahaan matang. Selain
itu, dengan meningkatkan kapitalisasi perusahaan, sebuah LBO dapat memungkinkan
untuk meningkatkan posisi pasarnya. LBO sukses juga cenderung untuk menciptakan
nilai bagi berbagai pihak. Sebagai contoh, studi empiris menunjukkan bahwa pemegang
saham perusahaan dapat memperoleh abnormal return positif yang besar dari leveraged
buyout. Demikian pula, investor pasca- pembelian dalam transaksi ini sering
mendapatkan keuntungan berlebih selama periode dari tanggal penyelesaian pembelian
dengan tanggal penawaran umum perdana atau dijual kembali.

Beberapa potensi sumber nilai dalam transaksi LBO meliputi :

1) transfer kekayaan dari pemegang saham publik tua untuk kelompok pembelian.

2 ) kekayaan transfer dari pemegang obligasi publik kepada grup investor.

3 ) penciptaan kekayaan dari peningkatan insentif untuk pengambilan keputusan manajerial.

4 ) kekayaan transfer dari pemerintah melalui keuntungan pajak

 Kerugiannya:

Tidak semua LBO berhasil, ada juga beberapa kelemahan potensial untuk
dipertimbangkan. Jika arus kas perusahaan dan penjualan aset tidak mencukupi untuk memenuhi
pembayaran bunga yang timbul dari tingkat tinggi utang, LBO kemungkinan gagal dan
perusahaan dapat bangkrut. Mencoba sebuah LBO dapat sangat berbahaya bagi perusahaan yang
rentan terhadap persaingan industri atau volatilitas dalam perekonomian secara keseluruhan. Jika
perusahaan tidak gagal menyusul LBO, ini dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi
karyawan dan pemasok, sebagai pemberi pinjaman biasanya dalam posisi yang lebih baik untuk
mengumpulkan uang mereka. Kerugian lain adalah bahwa membayar suku bunga tinggi pada
utang LBO dapat merusak peringkat kredit perusahaan. Akhirnya, adalah mungkin bahwa
manajemen dapat mengusulkan LBO hanya untuk keuntungan pribadi.

Struktur modal yang digunakan mendanai LBO bisa bervariasi antar transaksi. Beberapa faktor
yang mempengaruhi termasuk:

 Arus kas yang dihasilkan dari transaksi

 Ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan target

 Tingkat leverage perusahaan target

 Tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh pemberi pinjaman

 Jumlah dan alternatif pembiayaan yang tersedia untuk transaksi

2.4 Divestasi
2.4.1 Pengertian Divestasi
Secara umum, divestasi diartikan sebagai penghentian atau pengurangan investasi yang
dilakukan dengan cara menjual pabrik beserta peralatannya, atau tak mengganti maupun
memelihara aktiva modal yang susut pada penggunaannya.

2.4.2 Alasan mengapa divestasi dilakukan adalah:


I. Mengurangi beban dan menambah pendapatan
II. Perusahaan akan lebih berfokus pada bisnis yang menguntungkan
III. Memaksimalkan keuntungan di saat yang tepat
IV. Mengurangi potensi rugi yang lebih besar
2.4.3 Jenis-jenis divestasi
a. Segmentasi dan komoditas
Yaitu divestasi dilakukan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang
menjanjikan. Karenany, perusahaan perlu mengidentifikasi segmen barang atau
produk yang memiliki imbal hasil paling besar.
b. Aset tak sesuai
Yaitu perusahaan bisa melakukan penjualan atau pelepasan aset yang tak sesuai
dengan rencana strategi keseluruhan yang telah disusun.
c. Hukum dan politik
Yaitu aktivitas divestasi yang dilakukan akibat sebuah perusahaan sudah diisukan
telah memonipoli industry secara hukum serta wajib melepaskan semua asset
kepemilikan agar bisa melanjutkan aktivitas bisnisnya secara sehat.

2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Divestasi

 Kelebihannya:
A. Fokus pada bisnis terbaik
B. Keuntungan besar pada momentum tertentu
C. Pergantian strategis terbaru
 Kekurangannya:
A. Aset perusahaan berkurang
B. Perusahaan kehilangan potensi pendapatan

2.5 Holding
2.5.1 Pengertian Holding
Adalah suatu korporasi yang memiliki saham perusahaan lain yang cukup sehingga dapat
mengendalikan perusahaan tersebut.
2.5.2 Keunggulan dan kelemahan Holding
Keunggulannya:
 Pengendalian dapat dicapai hanya dengan pengeluaran tunai yang kecil
 Risiko dapat dibagi-bagi
 Perusahaan yang diatur pemerintahan dapat mengoperasikan anak perusahaan yang
terpisah untuk usaha yang diatur dan yang tidak teratur
Kelemahannya:
 Fakta bahwa kepemilikan yang tidak penuh dapat menimbulkan masalah pengendalian
 Kerugian pajak

2.5.3 Jenis-jenis Holding


 Invesment holding company
Yaitu mempunyai saham di anak perusahaan dalam bentukinvestasi. Oleh karenanya,
holding company sangat jarang terlibat secara langsung dalam proses pengelolaan bisnis
anak perusahaan.

 Operating holding company


Yaitu mempunyai peran aktif dalam proses pengawasan serta pengambilan keputusan
anak perusahaan. Holding company dapat melakukan peran aktufnya melalui berbagai
cara, diantaranya adalah penggunaan hak veto serta memanfaakan perwakilan dijajaran
direksi dan komisaris.
2.5.4 Ciri-ciri holding
Mempunyai anak perusahaan.
Kepemilikan saham di anak perusahaan.
Kemampuan mengendalikan anak perusahaan.

2.5.5 Perusahaan yang melakukan Holding

 PT Semen Indonesia
Merupakan perusahaan induk yang menaungi bebarapa grup produsen semen berstatus
BUMN. Beberapa perusahaan yang menjadi anak perusahaan diantaranya adalah Semen
Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa
 PT pupuk Indonesia
Merupakan perusahaan BUMN produsen pupuk di tanah air. Beberapa anak perusahaan
adalah Pupuk Kujang, Pupuk Sriwijaya, dan lain sebagainya
 PT Astra Internsional
Merupakan perusahaan dalam berbagai bidang industry seperti otomotif, property,
agribisnis, jasa keuangan, dan sebagainya. Anak perusahaannya sangat banyak meliputi,
PT Astra Otoparts, PT Asuransi jiwa Astra, PT Menara Astra, dan lain-lain
BAB III

PENUTUP

2.6 Kesimpulan

Merger merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang ukurannya tidak sama dan
perusahaan yang besar tetap eksis, sedangkan perusahaan yang kecil melebur kedalam
perusahaan yang lebih besar.

Akuisisi merupakan pengambil-alihan sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset
perusahaan.

Leverage buy out merupakan pembelian perusahaan atau divisi bisnis yang teknik
pembiayaannya sebagian besar bersumber dari hutang.

Divestasi (divestiture) adalah pengurangan beberapa jenis asset baik dalam bentuk finansial
atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan.

Holding Company adalah perusahaan yang bertujuan untuk memiliki (menguasai) saham
dalam satu atau lebih perusahaan lain dan atau mengatur (mengendalikan) satu atau lebih
perusahaan lain tersebut.

Anda mungkin juga menyukai