Anda di halaman 1dari 16

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA

ENTITAS LAIN
Dosen Pengampuh: Arliansyah, S.E, M. Si, Ak

Kelompok 2
Mery Yustika R (200420123)
Syarifah Tsania Al-habsyi(200420247)
Ica Maulani (200420139)
Intan Pratiwi (200420159)
Rika Winsa Putri (200420148)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allag SWT karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesepatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan yang berjudul
“Akuisisi Antarperusahaan dan Investasi pada Entitas Lain”.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan dengan dosen pengampu Arliansyah, S.E, M. Si, Ak. Tidak
lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah yang telah
menjelakan dan memberikan kami pembelajaran sehinggah kami dapat
mengerjakan tugas ini dengan sangat baik.

Akhirnya, kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
kami berharap semoga makalh ini bermanfaat bagi kita semua, dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari
pembaca guna meningkatkan pembuatan kalah tugas yang lain pada waktu
mendatang.

Lhokseumawe,20 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………2
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..2
1.3 Tujuan Penuliasan………………………………………………….2
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………..3
2.1 Perkembangan Struktur Usaha Kompleks…………………………..3
2.2 Perluasan Usaha dan Bentuk Struktur Organisasi…………………..3
2.3 Penciptaan Etitas Usaha……………………………………………..5
2.4 Kombinasi Bisnis…………………………………………………….7
2.5 Akuntansi untuk Kombinasi Bisnis…………………………………..8
2.6 Pertimbangan Tambahan dalam Akuntansi Bisnis…………………..9
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………….11
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….11
3.2 Saran…………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada beberapa tahun terakhir, dunia usaha menjadi saksi atas berbagai
peristiwa akuisisi antar perusahaan dan kombinasi bisnis yang sering kali
melibatkan perusahaan-perusahaan besar ternama tingkat nasional. Beberapa dari
kombinasi bisnis tersebut telah menarik perhatian public karena tokoh-tokoh yang
terlibat didalam nya, strategi inovatif yang dijalankan, dan besarnya uang yang
dipertaruhkan.
Praktik usaha belakangan ini juga telah banyak menimbulkan jenis struktur
perusahaan yang tidak lagi tradisional dan bahkan entitas baru, sering kali betul-
betul merupakan bentuk baru, untuk menjalankan aktivitas operasi dan keuangan
entitas tersebut. Terciptanya struktur entitas baru dan entitas khusus merupakan
respon astas lingkungan operasi usaha saat ini yang dilingkupi oleh kebanyakan
resiko usaha, isu globalisasi, dan aturan perpajakan yang kompleks.
Memasuki era perdagangan bebas persaingan antar perusahaan semakin ketat.
Kondisi demikian menuntut perusahaan agar dapat bertahan atau lebih berkembang
untuk itu, perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar
perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya.
Sebagaimana sebuah organisme, perusahaan akan mengalami berbagai kondisi
statis dan mengalami proses pemunduran atau pengkerutan. Dalam rangka tumbuh
dan berkembang dari perusahaan bisa melakukan ekspansi bisnis dengan memilih
salah satu diantara dua jalur alternatif yaitu pertumbuhan dari dalam perusahaan,
dan pertumbuhan dari luar perusahaan.
Struktur organisasi yang komplek sering dikembangkan untuk membantu
mencapai tujuan perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas atau mengurangi
resiko. Sebagai contoh, banyak perusahaan membentuk anak perusahaan untuk
menjalankan aktivitas usaha tertentu. Anak perusahaan (subsidiary) adalah anak
perusahaan yang dikendalikan oleh entitas lain, yang disebut induk perusahaan
(parent company/ Holding ccompony).

1
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana perkembangan struktur usaha kompleks ?
2. Apakah terdapat perluasan usaha dan bentuk struktur organisasi ?
3. Apakah dapat terciptanya entitas usaha ?
4. Apa saja yang termasuk kombinasi binis ?
5. Apakah akuntasi untuk kombinasi bisnis berpengaruh dalam akuisisi
perusahaan ?
6. Apa saja pertimbangan tambahan dalam akuntansi bisnis ?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan beberapa tujuan dibuatnya
makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui struktur organisasi yang kompleks yang sering
berkembang dilingkungan usaha.
2. Mengetahui beberapa pendekatan yang mungkin dilakukan untuk
memperluas atau mengubah struktur organisasi perusahaan.
3. Mengetahui keuntungan atau kerugian apabila perusahaan menstranfer asset
dan kewajiban kepada entitas.
4. Mengetahui jenis-jenis kombinasi bisnis
5. Mengetahui bagaimana Akuntansi untuk Kombinasi Bisnis.
6. Mengetahui Pertimbangan tambahan dalam Akuntansi Bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Struktur Usaha Kompleks


Lingkungan usaha saat ini ditandai dengan perubahan yang cepat dan
kompleksitas yang tinggi, para regulator yang terlibat dalam lingkungan, dunia
usaha, seperti departemen keuangan,badan pengawas pasar modal harus bergerak
cepat dalam merespons perubahan untuk memastikan kontinuitas kegunaan
pelaporan akuntansi dalam merefleksikan realitas ekonomi. Sejumlah isu akuntansi
dan pelaporan muncul ketika dua atau lebih perusahaan saling bergabung dan
menciptakan struktur organisasi yang kompleks dengan melibatkan berbagai
bentuk entitas operasi atau pendanaan baru. 1
Struktur organisasi yang kompleks sering berkembang dengan tujuan untuk
membantu mencapai tujuan bisnis, seperti meningkatkan profitabilitas atau
mengurangi resiko Misalnya, banyak perusahaan yang mendirikan anak perusahaan
untuk melakukan kegiatan bisnis tertentu yang salah satu tujuannya untuk
mengalihkan piutang induk perusahaan ke anak perusahaan. Sangat sedikit
perusahaan besar yang berfungsi sebagai badan hukum tunggal dalam lingkungan
bisnis modern. Perusahaan besar setidaknya pasti memiliki satu anak perusahaan,
dengan lebih dari anak perusahaan yang terdisverfikasi luas memiliki beberapa
ratus anak perusahaan. 2

2.2 Perluasan Usaha dan Bentuk Struktur Organisasi


Secara historis, bisnis telah berkembang melalui pertumbuhan internal dari
pengembangan produk baru dan perluasan lini produk yang ada di pasar baru.

1
Richard E. Baker, T. E. (2015). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif
Indonesia) Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat hlm.1
2
Ulfa Nurhayani, C. G. (2020). Akuntansi Keuangan Lanjutan . Medan: Yayasan
Kita Menulis hlm. 1

3
Dalam beberapa dekade terakhir, banyak perusahaan telah memilih untuk
memperluas perusahaannya dengan menggabungkan atau mengakuisisi perusahaan
lainnya. Salah satu pendekatan dapat menyebabkan perubahan struktur organisasi.
Ekspansi internal yaitu menciptakan badan usaha sebagai perusahaan
berkembang dari dalam, dengan begitu dapat menguntungkan untuk memperluas
operasi mereka melalui anak perusahaan baru atau badan usaha lain seperti
kemitraan, usaha bersama, atau entitas khusus. Dalam kasus lain, pendekatan ini
telah digunakan sebagai cara membuang operasi yang tidak menguntungkan atau
mendapatkan keuntungan peraturan atau persetujuan pemegang saham atas usulan
merger dengan perusahaan lain.
Sebuah spin-off terjadi ketika kepemilikan anak perusahaan yang baru
dibuat atau yang sudah ada didistribusikan kepada pemegang saham induk tanpa
menyerahkan salah satu saham mereka. Dengan demikian, perusahaan melepaskan
diri dari anak perusahaan karena itu dimiliki oleh pemegang saham perusahaan
setelah spin-off . Ekspansi eskternal yaitu kombinasi bisnis, banyak kali perusahaan
menemukan bahwa masuk ke area produk atau wilayah geografis lebih mudah
dicapai dengan mengakuisisi atau menggabungkan dengan perusahaan lain
daripada melalui ekspansi internal. Kombinasi bisnis terjadi ketika pengakuisisi
memperoleh kendali satu atau lebih bisnis. 3
Beberapa pendekatan yang mungkin dilakukan untuk memperluas atau
mengubah struktur organisasi perusahaan tergantung keadaan:
a) Merger. Sebuah kombinasi bisnis dimana aset dan liabilitas dari perusahaan
yang diambil alih digabungkan dengan aset dan liabilitas perusahaan yang
mengambil alih tanpa menambah komponen organisasi. jadi, pelaporan
keuangan dibuat berdasarkan struktur organisasi yang lama, yaitu
perusahaan yang mengambil alih.
b) Kepemilikan kendali/ Kepentingan pengendali (controlling
ownership). Suatu kombinasi dimana perusahaan yang diambil alih tetap
beroperasi sebagai entitas legal yang terpisah dan sebagian besar saham

3
Ulfa Nurhayani, C. G. (2020). Akuntansi Keuangan Lanjutan . Medan: Yayasan
Kita Menulis hlm. 2

4
biasanya dimiliki oleh perusahaan yang mengambil alih. Bentuk ini akan
menimbulkan hubungan induk dan anak perusahaan.
c) Kepemilikan non pengendali/ kepentingan non pengendali
(noncontrolling ownership). Pembelian kepemilikan perusahaan lain
kurangg dari mayoritas (kurang dari 50%) tidak mengakibatkan timbulnya
kombinasi bisnis atau situasi pengendali.
d) Kepentingan menguntungkan lainnya (other beneficial interest). Suatu
perusahaan dapat memiliki kepentingan pada entitas lain walaupun tanpa
ada kepemilikan langsung pada entitas tersebut.4

2.3 Penciptaan Entitas Usaha


Dalam kasus sederhana, peruasahaan mungkin mentrasfer aset dan
kewajiban kepada entitas yang telah dibuat dan dikendalikan oleh perusahaan yang
memegang kepemilikan mayoritas. Perusahaan mentransfer aset dan liabilitas ke
entitas yang baru dibuat dengan nilai buku dari aset bersih yang ditransfer.
Pengakuan nilai wajar aset yang ditransfer melebihi nilai wajarnya membuat nilai
buku pada perusahaan yang dipindahkan biasanya tidak sesuai dengan tidak adanya
transaksi yang wajar.
Dengan demikian, tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui pada saat
transfer oleh pihak yang mentransfer perusahaan. Namun, jika nilai aset
dipindahkan ke entitass yang baru dibuat telah mengalami penurunan nilai sebelum
transfer dan nilai wajarnya kurang dari nilai tercatat pada buku perusahaan yang
mentransfer, perusahaan yang mentrasnfer harus mengakui kerugian penurunan
nilai dan mentransfer aset ke entitas baru dibagian bawah nilai wajar.
Entitas yang dibentuk mulai menghitung aset dan liabilitas yang ditransfer
dengan cara normal berdasarkan nilai bukunya pada saat ditransfer. Keuangan
selanjutnya melibatkan laporan keuangan konsolidasi entitas yang dibuat dengan
laporan keuangan konsolidasian nampak sama seperti transfer belum terjadi.

4
Richard E. Baker, T. E. (2015). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif
Indonesia) Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat hlm.6

5
Sebagai ilustrasi, PT Allen menciptakan anak perusahaan, PT Scar dan
mentransfer aset ke Scar dengan menukar 100.000 lembar saham dengan nilai par
$2:
Item Harga Nilai Buku
Kas $ 70.000
Persediaan $ 50.000 50.000
Tanah 75.000 75.000
Bangunan 100.000 80.000
Peralatan 250.000 160.000
$345.000

Allen mencatat transfer dengan jurnal (1) berikut:


Investasi pada harga saham biasa ke PT Scar 435.000
Akumulasi penyusutan 110.000
Kas 70.000
Persediaan 50.000
Tanah 75.000
Bangunan 100.000
Peralatan 250.000
Mencatat pembuatan perusahaan Scar
*$100.000 = ($100.000 - $80.000) + ($250.000 - $160.000)

Perusahaan Scar mencatat transfer aset dan penerbitan saham sebesar nilai buku
aset yang ditransfer, jurnal (2) sebagai berikut:5

5
Ulfa Nurhayani, C. G. (2020). Akuntansi Keuangan Lanjutan . Medan: Yayasan
Kita Menulis hlm. 5

6
Kas 70.000
Persediaan 50.000
Tanah 75.000
Bangunan 100.000
Peralatan 250.000
Akumulasi Penyusutan 110.000
Saham biasa, $2 pari 200.000
Tambahan modal disetor 235.000
Pencatatan penerimaan aset dan penerbitan saham biasa dengan nilai par
$2

2.4 Kombinasi Bisnis


Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa
lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu
bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya
(true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)” juga merupakan
kombinasi bisnis.
Baker dkk (2014) menyatakan bahwa kombinasi bisnis terjadi ketika satu
pihak memperoleh kendali atas satu atau lebih bisnis. Ini biasanya melibatkan dua
atau lebih bisnis terpisah yang disatukan dibawah kendali bersama. Dalam kasus
yang sering terjadi, pengakuisisi dapat memperoleh kendali dengan persetujuan
atau melalui cara lain tanpa pertukaran terjadi. Jenis-jenis kombinasi bisnis:
a) Merger, yaitu kombinasi bisnis di mana hanya satu dari perusahaan yang
menggabungkan tetap berdiri dan perusahaan lain kehilangan identitasnya.
Aset dan liabilitas perusahaan yang diakuisisi ditransfer keperusahaan yang
mengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan.
b) Konsolidasi merupakan kombinasi bisnis di mana kedua perusahaan
gabungan dibubarkan, serta aset dan liabilitas kedua perusahaan ditransfer
ke perusahaan baru dibuat.

7
c) Akuisisi saham, terjadi ketika satu perusahaan memperoleh hak suara dari
perusahaan lain dan kedua perusahaan terus beroperasi sebagai badan
hukum terpisah namun terikat. 6

2.5 Akuntansi untuk Kombinasi Bisnis


A. Ilusrasi Priode Pengukuran
PT Bane mengakuisisi tanah dalam sebuah komninasi bisnis dan
mencatat sementara tanah tersebut dengan perkiraan nilai wajarnya senilai
$100.000,selama periode pengukuran PT Bane menerima penilaian yang
dapat diandalkan bahwa tanah itu bernilai $110.000 pada tanggal akuisisi.
Selanjutnya pada priode akuntansig sama, perubahan dalam zonasi sebidang
tanah tetangga mengurangi nilai tanah yang dibeli oleh PT Bane menjadi
$75.000

PT Bane mencatat klarifikasi nilai wajar tanah pada tanggal akuisisi dan
penurunan nilai selanjutnya dengan ayat jurnal (11&12).

Tanah 10.000
Goodwill 10.000
Mencatat nilai tanah pada tanggal akuisisi saat kombinasi bisnis: 110.000-
100.000

Kerugian penurunan nilai 35.000


Tanah 35.000
Mengakui penurunan nilai tanah yang dimiliki: 100.000-75.000

B. Ekuitas Non-pengendali sebelum dilakukan kombinasi


PT Tamvan memegang 10% saham PT Songgot dengan nilai wajar
senilai $500.000 dan PT Tamvan mengakuisisi sisa saham PT Songgot
sebesar $4.500.000, total investasi PT Tamvan dianggap $5.000.000.
Pengakuisisi yang memiliki posisi ekuitas pada pihak yang diakuisisi segera
sebelum tanggal akuisisi harus menilai kembali posisi ekuitas tersebut ke
nilai wajarnya pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan kerugian
revaluasi. Misalkan investasi PT tamvan 10% di PT Songgot dengan nilai
buku $300.000 dan nilai wajar $500.000 pada tanggal PT Tamvan
mengakuisisi 90% sisa saham PT songgot. PT tamvan menilai kembali
investasi awalnya disamping nilai wajar $500.000 dan mengakui

6
Ulfa Nurhayani, C. G. (2020). Akuntansi Keuangan Lanjutan . Medan: Yayasan
Kita Menulis hlm. 6

8
keuntungan $200.000 pada revaluasi disaat mengakuisisi sisa saham PT
Songgot .

PT Tamvan mencatat ayat jurnal (13&14) pada bukunya sehubungan


dengan akuisisi PT songgot:

Investasi dalam saham PT Songgot 200.000


Keuntungan revaluasi saham PT Songgot 200.000
Revaluasi saham PT Songgot ke nilai wajar pada tanggal bisnis

Investasi dalam PT Songgot 200.000


Kas 200.000
Mengakuisisi kepentingan pengendali dalam PT Songgot

2.6 Pertimbangan Tambahan dalam Akuntansi Bisnis


Sebagai system informasi yang diharapkan dapat memberikan informasi
yang tepat dan akurat dalam memberikan keputusan yang tepat bagi para
pemakainya. Akuntansi memiliki peran utama dalam memajukan bisnis
diantaranya yaitu:

1. sumber informasi
Peran paling mendasar dari akuntansi yaitu kemampannya dalam
menyediakan berbagai informasi yang berhubungan dengan segala aktivitas
keuangan perusahaan. Semua informasi yang berkaitan dengan akuntansi
tercatat dalam system akuntansi yang nantinya hal ini dapat memudahkan
para stakeholder mengukur kondisi perusahaan yang sebenarnya.

2. Alat Pengendali
Akuntansi merupakann alat pengendali keuangan perusahaan hal ini
karena stakeholder dapat mengetahui segala data terkait keuangan dengan
akuntansi. Seperti sebagai pengendali saat perusahaan mengalami
peningkatan ataupun penurunan selama beberpa periode perusahaan
berjalan. Ketika suatu perusahaan mengalami penurunan keuntungan maka
akuntansi dapat digunakan untuk mengidentifikasi keuangan yang ada yang
nantinya dilakukan evaluasi mengenai performa bisnis.

3. Pengambil Keputusan
Akuntansi menyajikan data dan angka secara akurat yang berkaitan
dengan aktivitas bisnis sehingga hal ini akan memudahkan pimpinan dalam
mengambil keputusan. Adanya system akuntansi juga memudahkan
pimpinan dalm mengevaluasi dan menganalisis kemajuan bisnis selain itu

9
system informasi akuntansi juga digunakan oleh stakeholder sebagai
pengambilan keputusan untuk inestasi.

Kegunaan Akuntansi:
 Mengetahui informasi manajemen
 Menghitung laba rugi
 Menetapkan hak msing-masing pihak yang berkepentingan dalam
perusahaan
 Mengendalikan aktivitas perusahaan
 Penilaian mencapaian target yang telah ditetapkan perusahaan.

1
Siti Barokah, S.E., M.M., Zahira Media Publisher (2020). Akuntansi Bisnis:
Teori dan Praktik, Banyumas Jawa Tengah.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan tersebut adalah:


1. Lingkungan usaha saat ini ditandai dengan perubahan yang cepat dan
kompleksitas yang tinggi, para regulator yang terlibat dalam lingkungan,
dunia usaha, seperti departemen keuangan,badan pengawas pasar modal
harus bergerak cepat dalam merespons perubahan untuk memastikan
kontinuitas kegunaan pelaporan akuntansi dalam merefleksikan realitas
ekonomi.
2. Ekspansi internal yaitu menciptakan badan usaha sebagai perusahaan
berkembang dari dalam, dengan begitu dapat menguntungkan untuk
memperluas operasi mereka melalui anak perusahaan baru atau badan usaha
lain seperti kemitraan, usaha bersama, atau entitas khusus.
3. Dalam kasus sederhana, peruasahaan mungkin mentrasfer aset dan
kewajiban kepada entitas yang telah dibuat dan dikendalikan oleh
perusahaan yang memegang kepemilikan mayoritas.
4. Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa
lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau
lebih suatu bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai
“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara
(merger of equals)” juga merupakan kombinasi bisnis.
5. Akuntansi memiliki peran utama dalam memajukan bisnis.

3.2 Saran
Penyusun menydari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kasempurnaan kaena
keterbatasan referensi dan ilmu yang dimiliki, untuk itu penulis menerima kritik
dan saran dari peserta diskusi maupun dosen pembimbing untuk kesempurnaan
makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Richard E. Baker, T. E. (2015). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif


Indonesia) Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Ulfa Nurhayani, C. G. (2020). Akuntansi Keuangan Lanjutan . Medan: Yayasan


Kita Menulis

Siti Barokah, S.E., M.M., Zahira Media Publisher (2020). Akuntansi Bisnis: Teori
dan Praktik, Banyumas Jawa Tengah.

12
13

Anda mungkin juga menyukai