SKRIPSI
Oleh
KHAIRUN NISA
NIM. 160440088
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
beriring salam penulis sanjung sajikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
sosok yang bersusah payah dalam merintis konsep ilmu pengetahuan yang
pendidikan Strata Satu (S1) pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
1. Bapak Prof. Dr. Herman Fitra, S.T., M.T, selaku Rektor Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe.
2. Bapak Dr. Hendra Raza, SE., M.Si., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
3. Bapak Chalirafi, SE., M.Si. selaku Ketua Prodi Ekonomi Syariah Fakultas
6. Bapak Falahuddin, SE., M.S.M selaku Dosen Penguji Kedua yang membantu
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta staf prodi Ekonomi syariah
Khalida dan Abang Yas tercinta yang selalu memberikan bantuan, semangat
Terutama kepada seluruh teman-teman kelas Ekis C, dan sahabat saya Aliyah,
Rauzatul Hikmah, Hail Ulfa, Intan Mutia, terima kasih atas bantuan,
Akhirnya dengan penuh harapan semoga tulisan ini dapat bermanfaat terutama
bagi penulis sendiri serta dapat menjadi bahan masukan dan bahan referensi bagi
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Khairun Nisa
NIM. 160440088
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................5
1.2 Manfaat Penelitian .........................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................6
2.1 Zakat ...............................................................................................6
2.1.1 Jenis-Jenis Zakat ...................................................................7
2.1.2 Dasar Hukum Zakat ............................................................12
2.1.3 Syarat-Syarat Wajib Zakat ..................................................14
2.1.4 Pengelolaan Zakat ...............................................................15
2.2 Zakat Profesi (PNS) .....................................................................17
2.2.1 Dasar Hukum Kewajiban Zakat Profesi .............................19
2.2.2 Nishab, Waktu dan Kadar Mengeluarkan Zakat Profesi ....20
2.3 Zakat Perdagangan .......................................................................23
2.3.1 Dasar Hukum Zakat Perdagangan ......................................24
2.3.2 Nishab, Waktu dan Kadar Zakat Harta Perdagangan .........26
2.4 Zakat Pertanian.............................................................................26
2.4.1 Dasar Hukum Zakat Pertanian ............................................27
2.4.2 Syarat-Syarat Zakat Pertanian ............................................28
2.4.3 Hasil Pertanian yang Wajib Dizakati ..................................29
2.4.4 Zakat Pertanian Berdasarkan Ketentuan Tanah ..................30
2.5 Kepatuhan Membayar Zakat ........................................................32
2.6 Penelitian Terdahulu ....................................................................34
2.7 Kerangka Pemikiran .....................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................38
3.1 Lokasi Penelitian ..........................................................................38
3.2 Metode Penelitian.........................................................................39
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................40
3.4 Instrumen Penelitian.....................................................................42
3.5 Metode Analisis Data ...................................................................42
3.6 Pengujian Kredibilitas Data .........................................................45
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................49
4.1 Kondisi Geografis Kecamatan Trienggadeng ..............................49
4.2 Kondisi Sarana Pendidikan Kecamatan Trienggadeng ................50
4.3 Kondisi Kesehatan Kecamatan Trienggadeng .............................51
4.4 Kondisi Keagamaan Kecamatan Trienggadeng ...........................52
4.5 Kondisi Pertanian Kecamatan Trienggadeng ...............................53
4.6 Pengujian Kreadibilitas Data dan Triangulasi Data .....................56
4.7 Kepatuhan PNS Membayar Zakat di Kecamatan Trienggadeng .58
4.8 Kepatuhan Pedagang Membayar Zakat di Kecamatan
Trienggadeng................................................................................64
4.9 Kepatuhan Petani Membayar Zakat di Kecamatan
Trienggadeng................................................................................70
4.10 Kepatuhan Masyarakat Kecamatan Trienggadeng Membayar
zakat .............................................................................................79
BAB IV PENUTUP ............................................................................................81
5.1 Kesimpulan ..................................................................................81
5.2 Saran-Saran ..................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................83
LAMPIRAN ..........................................................................................................85
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
miskin karena musibah, usaha rugi dan memiliki hutang yang cukup banyak
(Hidayat R, 2017).
solusi untuk mengatasi kemiskinan. Selain mempunyai potensi yang besar, zakat
merupakan instrumen yang paling banyak dibahas dan diteliti. Bahkan pemerintah
sebagai sumber dana untuk dijadikan modal usaha dalam mengatasi kemiskinan.
pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam, akan tetapi juga berasal dari
sumbangan wajib orang kaya. Zakat juga berperan penting dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan penyediaan sarana dan prasarana produksi.
1
2
Zakat merupakan bagian dari rukun Islam, sebagai salah satu pilar utama
bangunan Islam. Menurut Wahbah Az-Zuhaili, hukum zakat yang disepakati oleh
umat muslim dari berbagai negara adalah wajib. Bahkan di masa Abu Bakar, para
berzakat dan kewajiban shalat. Sedangkan Ibnu Mas’ud, sebagai mana dikutip
Abu Yusuf mengatakan: “bukan orang muslim orang yang menolak berzakat”
(Fakhruddin, 2008).
Secara umum zakat dapat dikatagorikan menjadi dua kelompok yaitu zakat
fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah juga disebutkan dengan zakat jiwa yaitu
kewajiban zakat bagi setiap individu. Sedangkan zakat mal adalah zakat kekayaan
yaitu zakat yang dikeluarkan dari kekayaan atau sumber kekayan itu sendiri, baik
Zakat Pertanian merupakan salah satu zakat mal yang sangat potensial di
Provinsi Aceh. Hal tersebut dikarenakan Provinsi Aceh terkenal dengan daerah
pertanian tersebut. Oleh karena itu, zakat pertanian seharusnya dapat dikelola
dengan baik. Hal ini disebabkan karena zakat tidak hanya untuk membantu fakir
masyarakat. Zakat pertanian dapat menjadi faktor utama dalam pemerataaan harta
benda kepada fakir miskin dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga zakat
Selain zakat pertanian terdapat juga zakat penghasilan atau zakat profesi.
Zakat profesi tidak bisa disamakan dengan zakat hasil pertanian karena tidak ada
nash maupun qiyas yang menjelaskan. Zakat Profesi harus sesuai dengan nishab
dan haul. Adapun yang dimaksud dengan zakat profesi adalah zakat yang harus
dikeluarkan dari uang yang dihasilkan dan dikumpulkan dari profesi tertentu,
dengan syarat mencapai nishab dan telah sempurna haul yang harus dilewatinya.
Besar kadar dan waktu dari zakat profesi dianalogikan dengan dua jenis
zakat. Waktunya dianalogikan dengan zakat pertanian yaitu setiap musim panen
atau dalam hal ini ketika seseorang mendapat honor (gaji). Sedangkan kadarnya
dianalogikan dengan zakat perdagangan atau sama dengan zakat emas dan perak,
yaitu kadar zakatnya 2,5 persen. Oleh karena itu, setiap bulan seseorang harus
mengeluarkan zakat profesi sebesar 2,5 persen dari besarnya gaji (Jumiarti, 2018).
lainnya. Namun secara keseluruhan realiasi zakat tersebut belum optimal karena
masih banyak wajib zakat yang tidak menunaikan zakat atau tidak patuh terhadap
Pidie Jaya, bahwa zakat mal yang terkumpul di Kecamatan Tringgadeng masih
sangat kecil apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk muslim. Hal ini
disebabkan karena hanya PNS yang membayar zakat di Baitul Mal Kabupaten
Pidie Jaya. Sedangkan petani dan pedagang membayar zakat di gampong masing-
4
masing. Selain itu juga kepatuhan masyarakat membayar zakat disebabkan oleh
berbagai faktor lain baik dari aspek muzakki itu sendiri maupun dari pihak
untuk menunaikan zakat antara lain faktor keimanan, kepedulian sosial dan
zakat karena patuh dan paham terhadap perintah agama mengenai kewajiban
senang membantu sesama. Faktor penghargaan yaitu senang mendapat pujian dan
penghargaan dari orang lain ketika seseorang membayar zakat. Ketiga faktor
Trienggadeng dalam menunaikan zakat dilihat masih berada ditahap rendah. Oleh
zakat?
5
membayar zakat?
membayar zakat?
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
mengenai kepatuhan dalam membayar zakat PNS, Pedagang dan pertanian. Selain
LANDASAN TEORI
2.1 Zakat
(sempurna) dan mencakup semua aspek kehidupan. Islam membawa rahmat bagi
kehidupan itu sendiri baik bagi orang perorangan maupun bagi masyarakat luas di
dunia maupun di akhirat nanti. Salah satu buktinya yaitu disyariatkannya zakat
bagi kaum muslimin. Hal ini dikarenakan potensi zakat yang sangat besar, bukan
tetapi juga bisa menjadi penghilang jarak antara kalangan yang mampu dan kaya
Zakat merupakan salah satu rukun Islam sejak munculnya ajaran Islam dan
menjadi landasan Islam. Pengertian zakat menurut bahasa berasal dari kata dasar
zaka yang mempunyai arti tumbuh, subur, suci dan berkah. Sedangkan pengertian
zakat menurut istilah adalah pemberian sekumpulan harta menurut sifat-sifat dan
ukuran tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk diberikan kepada golongan
yang berhak menerima. Zakat merupakan sesuatu yang diberikan oleh orang yang
mampu sebagai hak Allah kepada yang berhak menerimanya menurut ketentuan-
ketentuan dalam ajaran Islam. Harta yang dikeluar zakatnya diharapkan menjadi
juga berfungsi sebagai alat distribusi sebagian harta orang kaya kepada golongan
6
7
kalangan orang kaya akan tanggung jawab sosial mereka. Rasullah SAW dan para
Khulafah Ar-Rasyidin melakukan tindakan tegas bagi mereka yang tidak mau
Secara umum, zakat terbagi menjadi dua yaitu zakat yang berhubungan
dengan jiwa atau badan yang disebut zakat fitrah dan zakat yang berhubungan
1. Zakat fitrah
muslim yang mempunyai kelebihan dari nafkah keluarga yang wajar. Pembayaran
zakat fitrah dilaksanakan sebelum khatib turun dari mimbar pada hari raya idul
fitri. Zakat fitrah sebagai tanda syukur kepada Allah SWT karena telah selesai
menunaikan ibadah puasa. Selain itu, zakat fitrah memberikan kegembiraan hati
kepada fakir miskin pada hari raya idul fitri. Zakat fitrah juga dimaksudkan untuk
Zakat fitrah ini biasanya dibayar dalam bentuk bahan makanan pokok
Indonesia adalah beras. Adapun besaran dari zakatnya adalah satu sha’ (1 sha’ = 4
mud, 1 mud = 657 gr) atau setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter (Kartika, 2006).
8
2. Zakat mal
Zakat mal merupakan bagian dari harta kekayaan yang dikeluarkan oleh
seseorang atau badan hukum dengan ketentuan telah memenuhi nishab dan telah
dimiliki selama setahun. Adapun beberapa jenis zakat mal yaitu sebagai berikut
(Jumiarti, 2018):
Ketiga jenis harta, yaitu emas, perak dan uang zakatnya dikeluarkan setelah
dimiliki secara pasti selama satu tahun qomariyah (haul). Besar nishab dan
dinar, lebih kurang sama dengan 94 gram emas murni. Nishab harta perak
adalah 200 dirham, kurang lebih sama dengan 672 gram. Nishab harta uang,
baik uang giral maupun kartal adalah senilai 94 gram emas. Masing-masing
Berdasarkan pembahasan di atas, harta emas, perak dan uang dikenakan wajib
secara sempurna dan sah, bukan pinjaman atau milik orang lain. Selain itu
harta tersebut telah tersimpan selama satu tahun penuh. Serta telah sampai
nishabnya yaitu nishab zakat emas sebesar 94 gram, nishab zakat perak sebesar
tutup buku setelah perdagangan berjalan satu tahun lamanya. Jumlah uang dan
Berdasarkan kesepakatan semua umat islam bahwa zakat adalah hal yang wajib
Hadist, barang itu terhindar dari zakat kalau maksudnya hendak dinikmati dan
diambil manfaatnya saja. Lain halnya dengan zakat barang dagangan, karena
Selain itu harta perdagangan tersebut merupakan asset lancar usaha dikurangi
hutang yang berjangka hanya satu tahun. Jika selisih dari asset lancar dan
hutang sudah mencapai nishab yaitu senilai 94 gram emas maka wajib
c. Hasil Peternakan
Hasil perternakan wajib dikeluarkan zakatnya adalah hewan ternak yang telah
Kadar zakat hewan ternak berbeda-beda, tergantung dari jenis dan jumlahnya.
Ternak yang dizakati di Indonesia yaitu kambing atau biri-biri, sapi dan
kerbau.
Nishab kambing atau biri-biri adalah 40 ekor. Setiap 40-120 ekor kambing,
zakatnya 1 ekor, setiap 121 sampai 200 ekor, zakatnya 2 ekor, dan 201 sampai
10
300 ekor zakatnya 3 ekor. Selanjutnya setiap pertambahan 100 ekor, zakatnya
zakatnya 1 ekor sapi berumur satu tahun lebih, 40 sampai 59 ekor, zakatnya 1
ekor sapi berumur dua tahun lebih, 60 sampai 69 ekor, zakatnya 2 ekor sapi
berumur satu tahun lebih, 7 sampai 79 ekor sapi zakatnya 2 ekor sapi berumur
satu tahun dan dua tahun lebih. Selanjutnya setiap tambahan 30 ekor zakatnya
1 ekor sapi berumur satu tahun lebih dan seterusnya. Patokannya adalah 30 dan
hewan ternak tersebut telah berumur satu tahun. Selain itu hewan ternak
produksi. Jika jumlah kambing atau biri-biri telah mencapai 40 sampai 120
ekor, maka wajib dikeluarkan zakat 1 ekor. Jika jumlah sapi atau kerbau telah
d. Hasil bumi
Pengeluaran zakat hasil bumi tidak harus menunggu satu tahun dimiliki tetapi
harus dilakukan setiap kali panen atau menuai. Nishabnya kurang lebih besar
1.050 kg gabah basah atau 750 kg beras. Kadar zakatnya 5% untuk hasil bumi
yang diairi atas usaha penanam sendiri dan 10% kalau pengairannya tadah
hujan tanpa usaha yang menanam. Hasil bumi yang dizakati hanyalah yang
merupakan makanan pokok. Zakat hasil bumi dikeluarkan setiap kali panen
11
membutuhkan modal dalam proses tersebut, maka besar kadar nishabnya yaitu
Dalam kitab-kitab Hukum Figh Islam, barang tambang dan barang temuan
yang wajib dizakati adalah emas dan perak saja. Nishab barang tambang
(ma’dim) adalah sama dengan nishab emas (94 gram), dan perak (672)
kadarnya pun sama yaitu 2,5%. Untuk barang tambang zakatnya dikeluarkan
setiap kali barang tambang itu selesai diolah. Sedangkan barang temuan (rikaz)
kesepakatan ulama 4 mashab, harta rikaz wajib dizakati seper limanya (20 %)
dan tidak ada nishab. Oleh karena itu, banyak ataupun sedikit harta rikaz wajib
wajib zakat hanya emas dan perak setiap kali selesai pengolahan. Besar dan
kadar nishabnya sama dengan zakat emas dan zakat perak. Sedangkan barang
temuan (rikaz) dikenakan wajib zakat setiap kali barang tersebut ditemukan
dikeluarkan zakat setiap kali barang temuan tersebut ditemukan. Besar kadar
zakat barang temuan yang wajib dikeluarkan zakat yaitu 20% dari nilai barang
temuan tersebut.
12
Dasar hukum yang dijadikan sebagai landasan zakat terdiri dari Al-Quran,
1. Al-Qur’an
َ َّ َ َ ُ َ ۡ َ َ ٰ َ َّ ُ َ َ َ ٰ َ َّ ُ ََ
ْ وأقِيمواْْٱلصلوْةْوءاتواْٱلزكوْةْ ْوٱركعواْْمعْٱلرٰكِ ِع
ْ ْ٤٣ْي
Artinya : “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah berserta orang-
orang yang ruku”. (QS. Al-Baqarah [2]: 43).
2. Hadis
Bukhari dan Muslim dari Abu Abdurrahma, Abdullah bin Umar bin Khathab r.a
yang artinya:
“Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Khathab r.a berkata,
saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Islam dibangun atas lima perkara,
bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan haji dan berpuasa Ramadhan” (HR.Bukhari dan Muslim).
3. Ijma’ Ulama
Secara ijma’ para ulama baik salaf (klasik) maupun khalaf (kontemporer)
telah sepakat tentang adanya kewajiban zakat dan merupakan salah satu rukun
Islam serta menghukumi kafir bagi yang mengingkari kewajiban. Berdasarkan Al-
Quran Surat At-Taubah ayat 60, pihak-pihak yang berhak menerima zakat yaitu
a) Orang fakir, yaitu orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta
b) Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam
keadaan kekurangan.
c) Pengurus zakat, yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan
membagikan zakat.
d) Muallaf, yaitu orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru
f) Orang berhutang, yaitu orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang
bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang
untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,
g) Pada jalan Allah (sabilillah), yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum
h) Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan untuk melakukan maksiat
membagi syarat zakat berdasarkan aspek muzakki yaitu syarat wajib dan sah
a. Islam.
b. Merdeka.
g. Telah berlalu satu tahun atau cukup haul (ukuran waktu atau masa), kecuali
zakat pertanian.
k. Berkembang.
menerima zakat).
walaupun belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Hal ini ditandai dengan
baik yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta. Namun, apabila
yang telah memiliki lembaga atau badan amil zakat. Penyelenggaraan pengelolaan
zakat pun belum berjalan dengan optimal. Oleh karena itu diperlukan kiat-kiat dan
masyarakat.
mengenai zakat, infaq dan shadaqah, baik dari segi pengertiannya maupun
kongkrit mengenai manfaat dari zakat, infaq, dan shadaqah khususnya untuk para
muzakki dan mustahik. Selain itu, perlu juga diberikan pemahaman bahwa zakat
SWT, itulah yang paling bernilai bagi para muzakki. Karena perilaku riya
c. Keamanan dan ketentraman, baik bagi muzakki dan juga bagi mustahik.
Selain hal-hal di atas yang juga merupakan faktor yang tidak kalah
pentingnya adalah adanya qudwah (suri tauladan) dari pimpinan. Dimulai dari
yang menganut budaya ikut-ikutan atau mengekor. Sehingga apabila orang yang
perlu adanya peran Badan Amil Zakat yang professional, jujur dan amanah. Hal
yang akan berzakat, sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk menghindari
zakat. Selain itu bisa juga dengan melakukan pendekatan ilmiah, misalnya melalui
17
kewajiban berzakat akan tumbuh dengan sendirinya apabila zakat itu telah
pendistribusian zakat akan mengena pada sasaran dan tujuan zakat untuk
Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan atau
keahlian tertentu, baik yang dilakukan sendiri tanpa bergantung kepada orang lain
maupun yang dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain atau dengan
nishab. Yusuf Qardhawi membagi pekerjaan menjadi dua bagian yaitu mihan al-
hurrah dan kasb al amal. Yang dimaksud dengan mihan al hurrah adalah
pekerjaan yang dilakukan sendiri tanpa bergantung kepada orang lain, karena
disebut dengan kasb al amal adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh seseorang
untuk pihak lain, baik itu perorangan, perusahaan maupun pemerintah dengan
mendapatkan upah. Penghasilannya bisa berupa gaji, upah atau honorarium yang
biasanya diterima dalam waktu yang relatif tetap, misalnya satu minggu sekali
atau lazimnya adalah satu bulan sekali. Penghasilan atau pendapatan seperti ini
oleh para ahli fiqh disebut dengan al-maal Al-Mustafaad (Al-Qardawi, 2007).
18
menjalankannya. Selain itu ada juga terdapat pendapat bahwa yang dimaksud
dengan profesi adalah segala usaha yang halal yang mendatangkan hasil (uang)
yang relatif banyak dengan cara yang mudah, baik melalui keahlian tertentu atau
tidak. Apabila dilihat dari pengertian profesi diatas, ada point-point yang harus
4. Melalui suatu keahlian tertentu, sehingga apabila dilihat dari bentuknya, usaha
a. Hasil yang teratur dan pasti, baik setiap hari, minggu atau bulan seperti upah
b. Hasil yang tidak tetap dan tidak dapat diperkirakan secara pasti, seperti
Jadi apabila dilihat dari uraian tersebut di atas, bentuk-bentuk usaha atau
pekerjaan itu jelas belum ada pada masa dahulu, karena pekerjaan pada jaman
Nabi masih sangat sederhana. Berbeda dengan keadaan pada jaman ekonomi
modern, yang mungkin sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh para alim
ulama tempo dulu. Jenis profesi yang dapat mendatangkan penghasilan pada saat
dikenal oleh para ulama dan ahli fiqh terdahulu. Begitu juga dalam Surat Al-
Baqarah ayat 267, dimana Sayyid Quthub dalam tafsirnya Fi Zhilalil Qur’an
menyatakan bahwa nash tersebut mencakup seluruh hasil usaha manusia yang
baik dan halal dan mencakup pula seluruh yang dikeluarkan Allah SWT dari
dalam dan atas bumi, seperti hasil pertanian dan pertambangan. Jadi dengan
demikian nash ini mencakup semua hasil usaha baik ketika zaman Nabi maupun
sesudahnya. Mengenai zakatnya, apabila hasil usaha tersebut telah ada aturannya
maka memakai aturan yang telah ada. Sedangkan untuk usaha tersebut yang
belum ada aturannya, maka dapat diqiyaskan kepadanya (Yasin & Aziz, A,
2000).
muktamar sepakat tentang wajibnya zakat profesi apabila telah mencapai nishab,
dalam Undang-Undang No. 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat, yaitu dalam Bab
IV pasal 11 ayat (2) dikemukakan bahwa harta yang dikenai zakat adalah (R.
Indonesia, 1999):
d. Hasil pertambangan.
e. Hasil peternakan.
g. Riqaz.
terhadap harta benda yang telah mencapai nishab, bersih dari utang dan
merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok pemiliknya. Hal ini adalah untuk
menetapkan dan memberi batasan siapa saja yang tergolong orang-orang kaya
yang wajib mengeluarkan zakat. Zakat hanya dipungut dari orang kaya yang
memiliki kelebihan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu hanya
penghasilan yang telah mencapai nishab wajib dikenakan zakat, seperti gaji yang
tinggi, honorarium yang besar, pembayaran yang tinggi bagi para professional.
mengeluarkan zakat. Alasan ini sangat masuk akal untuk memberi batasan
golongan kecil dari kewajiban mengeluarkan zakat. Hal ini merupakan salah satu
Nishab menurut syara’ adalah ukuran yang ditetapkan sebagai tanda untuk
wajibnya zakat atau jumlah minimum harta benda yang dikenakan zakat.
uang, yaitu 2,5% dari sisa pendapatan bersih selama satu tahun (pendapatan
periode waktu tertentu. Analogi seperti pada zakat pertambangan dimana para
ulama berpendapat bahwa hasil yang diperoleh dari waktu ke waktu tidak
terputus dan saling melengkapi untuk mencapai nishab. Sehingga dari dasar
inilah ditentukan bahwa waktu satu tahun merupakan satu kesatuan menurut
pandangan syariat, begitu juga menurut para ahli perpajakan modern. Hal ini
dikaitkan juga bahwa pemerintah mengatur gaji pegawai dalam ukuran waktu
satu tahun, meskipun dibayarkan setiap satu bulan sekali untuk memenuhi
pegawai atau professional diambil dalam waktu satu tahun penuh jika
bertambah, berkurang atau tetap setelah melewati satu tahun seperti zakat uang
siapa yang mendapat penghasilan tidak kurang dari pendapatan seorang petani
yang wajib zakat maka ia pun wajib mengeluarkan zakat yang sama dengan
zakat petani tersebut. Saat menerima gaji merupakan haul bagi seorang
pegawai atau professional sedang nishabnya adalah 10% dari sisa pendapatan
bersih.
sebesar 20% dari setiap pendapatan lainnya. Pendapat ini di dasarkan pada
Rasul.
pendapatan, jasa dan simpanan disamakan dengan zakat uang yang sudah
mencapai nishab manakala telah mencapai atau sama dengan 94 gram emas
murni, maka nilai nishab 2,5%. Mengenai haulnya yaitu apabila telah
mencapai waktu satu haul setelah dikurangi kewajiban yang harus dibayar
misalnya pajak.
23
e. Menurut Buku Panduan Zakat Praktis (R. Indonesia, 2013), menyatakan bahwa
zakat bagi honorarium atau jasa professional yang diterima tiap bulan atau
pendapat yang berbeda-beda. Abdur Rahman Hasan, Muhammad Abu Zahrah dan
Abdul Wahab Khallaf menyatakan bahwa zakat mata pencaharian dan profesi
diambil zakatnya apabila sudah mencapai setahun (haul) tanpa kurang ditengah-
tengah. Pendapat Yusuf Qadhawi adalah bahwa uang dari penghasilan profesi
adalah termuk mal mustafad artinya harta yang baru dimilikinya melalui cara
bahwa zakat mal mustafad yaitu pada waktu menerimanya (tanpa haul) apabila
Qadhawi, yaitu zakat uang adalah apabila telah mencapai nisbah maka zakatnya
sedangkan harta niaga adalah harta atau aset yang diperjual belikan dangan
maksud untuk mendapatkan keuntungan. Tijarah atau dagang menurut istilah fiqh
adalah mengolah harta benda dengan cara tukar menukar untuk mendapatkan laba
harta yang dimiliki dengan akad tukar dengan tujuan untuk memperoleh laba dan
24
harta yang dimilikinya harus merupakan hasil usahanya sendiri. Kalau harta yang
dimilikinya itu merupakan harta warisan, maka ulama mazhab secara sepakat
yang diperuntukkan untuk jual beli. Zakat ini dikenakan kepada perniagaan yang
diusahakan baik secara perorangan maupun perserikatan, seperti CV, PT, dan
Koperasi. Adapun aset tetap seperti mesin, gedung, mobil, peralatan dan aset tetap
dengan aset lainnya adalah adanya niat dan tujuan dari sepemilik untuk
memperdagangkan aset tersebut. Satu hal yang perlu dipahami adalah pengertian
oleh perorangan dan tidak untuk perusahaan atau hasil industri sebuah perusahaan
(Hasan, 2006).
1. Al-Qur’an
rezeki yang halal guna mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya, baik
kepada setiap individu muslim memilih jenis usaha /pekerjaan/profesi yang sesuai
yang berat dan kasar yang memberikan penghasilan kecil seperti tukang becak,
maupun yang ringan dan halus yang mendatangkan penghasilan besar seperti
notaris. Penghasilan itu diperoleh secara sah dan halal, bersih dari unsur
masyarakat. Dasar wajibnya zakat barang dagangan dalam al-Qur’an dapat dilihat
dalam firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 267 yaitu (R. Indonesia, 2005):
َ َّ َ َّ ُ ُّ ُ َ ُ َّ َ َ َ َّ ُ َّ قْٱُ َي ۡم َح
ْ ْ٢٧٦ِْيم
ٍ ارْأثف ْك ُْك ب ِ ُْي َل ْ ْ
ّلل ٱْ
و ْ ْ
ت ِ ٰ لر َب ٰواْْ َو ُي ۡر ِِبْٱلصدق
ِ ٱْ ْ
ّلل ْ
ٍ
Artiya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu”. (QS. Al-Baqarah [2]:
267).
2. Hadits
oleh para ulama, diantaranya hadis riwayat Abu Dawud dari Samrah Bin Jundab,
Hadis tersebut di atas menjadi landasan hukum yang digunakan oleh para
ulama. Pada hadits tersebut terdapat sebuah seruan atau perintah dari Rasulullah
untuk mengeluarkan sebagian dari harta yang dimaksudkan untuk dijual. Seruan
atau perintah tersebut menjadi dasar hukum yang bersumber dari hadits untuk
Nishab zakat perdagangan senilai 94 gram emas sesuai dengan harga pasar
pada waktu jatuh tempo kewajiban zakat. Harga pasar tersebut berbeda dari waktu
ke waktu dan dari suatu tempat ke tempat lain. Diharuskan sempurnanya nishab
pada akhir haul dan tidak diperhitungkan perubahan yang terjadi selama periode
satu haul baik dari awal maupun sampai akhir haul sesuai dengan kaidah hauliyah
dan indenpedensi tahun zakat. Yang menjadi perhitungan nishab adalah harta
bersih yang telah mencapai batas minimum kewajiban zakat pada waktu jatuh
tempo kewajiban zakat. Jika hasil perhitungan telah mencapai nishab maka barang
Kadar zakat perdagangan adalah 2,5% jika berdasar tahun hijriyah atau
2,575% berdasar tahun Masehi. Jumlah zakat perdagangan dihitung dari perkalian
antara tempat zakat dengan harga zakat. Pada syirkah asykhash zakat dibagi
antara pihak yang ikut serta sesuai dengan jumlah persentase modal masing-
masing dan pada perusahaan bersaham zakat dibagi sesuai dengan jumlah saham
Zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil pertanian berupa
pokok dan dapat disimpan. Kriteria dari zakat pertanian yaitu merupakan makanan
pokok manusia pada kondisi normal, memungkinkan untuk dapat disimpan dan
27
tidak mudah rusak atau membusuk serta dapat ditanam oleh manusia (El-Madani,
2013).
tanah yang ditanami merupakan tanah yang bisa berkembang yaitu dengan
tanaman yang tumbuh darinya, sehingga ada kewajiban yang harus dikeluarkan
darinya. Jika tanaman di serang hama hingga rusak maka tidak ada kewajiban
zakat karena tanah tersebut tidak berkembang dan tanamannya rusak (Efendi &
Fanany, B, 2008).
Al-Qur’an, Hadis, Ijma’ para ulama dan secara rasional (ma’qul) (Fakhruddin,
2008).
1. Al-Qur’an
firman Allah Surat Al-An ‘am ayat 141 (R. Indonesia, 2005):
ً َ ۡ ُ َ ۡ َّ َ َ ۡ َّ َ ٰ َ ُ ۡ َ َ ۡ َ َ ٰ َ ُ ۡ َّ ٰ َّ َ َ َ َ ٓ َّ َ ُ َ
ْعُْمتلِفا ْ لْ ْوٱلزر ْ ْوٱنلخ
ْت ٖ تْوغۡيْمعروش ٖ تْمعروش ٖ ِيْأنشأْجن ْ ۞وهوْٱَّل
َ ُ ٰ َ َ ُ َ ۡ َ َ ٗ ٰ َ َ ُ َ َّ ُّ َ َ ُ ۡ َّ َ ُ ُ ُ ُ
َُْْكُوا ْمِن َْث َمرْه ِ ْۦٓ ْإ ِ َذا ٓ ْأ ۡث َمر ٖان ْمتشبِها ْوغۡي ْمتشب ِ ٖۚه ْ ون ْ ْوٱلرم ْ أكل ْهۥ ْ ْوٱلزيت
ِ
ۡ بْٱل ۡ ُم ُ َ ُ َّ ٓ ُ ۡ ُ َ َ َ َ َ ۡ َ ُ َّ َ ُ َ َ
ْ ْ١٤١ِْي َْ ۡسف
ِ
ُّ ُِْي ۡسف ْۚواْإِن ْهۥَْل
ِ وءاتواْحق ْهۥْيومْحصا ِد ْه ِۦْْوَلْت
Artiya : “dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang
tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-
macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan
warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang
28
terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar bahwa beliau mendengar
“Tanaman yang diairi dengan air hujan atau dengan mata air atau dengan air
tadah hujan, maka dikenai zakat 1/10 (10%)
3. Ijma’ Para ulama telah sepakat atas kefardhuan zakat tanaman dan buah-
zakat dikeluarkan untuk mensyukuri nikmat Allah SWT yang berupa harta
benda untuk menolong orang yang lemah sehingga pada akhirnya bisa
Namun yang membedakan tidak ada haul (jangka waktu satu tahun) dikarenakan
harus ditunaikan setiap kali panen dan telah mencapai nishab. Adapun syarat-
1. Berupa biji-bijian dan buah-buahan, dalilnya adalah hadis yang artinya: “Tidak
2. Cara perhitungan atas bijian dan buahan tersebut sebagaimana yang berlaku di
4. Mencapai nishab, minimal 5 wasaq (653 kg) berat bersih, kering dan bersih.
1. Menurut Ibnu Umar dan segolongan ulama salaf berpendapat bahwa zakat
wajib atas empat jenis makanan, di mana dua jenis biji-bijian yaitu gandum
(hintah) dan sejenis gandum lain (syair) serta dua jenis buah-buahan yaitu
2. Malik dan Syafi’i berpendapat bahwa zakat atas seluruh makanan dan yang
dapat disimpan seperti biji-bijian dan buahan kering (gandum, jagung, padi dan
sejenisnya). Oleh karena itu, yang dimaksud makanan adalah sesuatu yang
dijadikan makanan pokok oleh manusia pada saat normal bukan dalam masa
luar biasa. Adapun menurut mazhab Malik dan Syafi’i, makanan seperti pala,
badam, kemiri, kenari dan sejenisnya tidaklah wajib zakat, sekalipun dapat
disimpan namun tidak menjadi makanan pokok manusia. Begitu juga tidak
wajib zakat seperti jambu, delima, buah pir, buah kayu, prem dan sejenisnya
3. Ahmad berpendapat bahwa zakat wajib atas bijian dan buahan yang memiliki
sifat-sifat kering, tetap dan dapat ditimbang, yang menjadi perhatian manusia
bila tumbuh di tanahnya, hal tersebut berupa makanan pokok seperti (gandum,
30
4. Abu Hanifah berpendapat bahwa zakat tentang semua hasil tanaman, yaitu
penanamannya, wajib zakatnya sebesar 10% atau 5%. Oleh karena itu,
dikecualikannya kayu api, ganja dan bambu dikarenakan tidak biasa ditanam
orang, bahkan dibersihkan dari semuanya itu. Tetapi bila seseorang sengaja
Pendapat yang paling kuat untuk menjadi pegangan adalah pendapat Abu
Hanifah yang bersumber dari penegasan Umar bin Abdul Aziz, Mujtahid, Hamad,
Daud dan Nakha’i bahwa semua tanaman wajib zakat. Hal itu didukung oleh
keumuman cakupan pengertian nash-nash Al-Qur’an dan Hadis dan sesuai dengan
mangga, dan apel yang lahannya luas-luas tidak diwajibkan, maka hal itu tidak
Ada beberapa ketentuan tanah pada zakat pertanian yang akan dijelaskan
1. Zakat wajib atas pemilik bila ia menanami tanahnya Pemilik tanah ada yang
sangat terpuji, hasil zakatnya dalam kasus seperti ini adalah 10% atau 5%
2. Zakat dari tanah yang dipinjam atas peminjam, jika orang meminjamkan
tanahnya kepada orang lain untuk ditanami dan dimanfaatkan, tanpa imbalan
apapun, hal ini sangat terpuji dan dianjurkan oleh Islam. Maka zakat dalam
kasus ini adalah dibebankan kepada orang yang diberi pinjaman tanah tanpa
3. Pemilik dan rekan kongsinya menanggung zakat secara bersama jika pemilik
seperempat, sepertiga, atau setengah hasil sesuai dengan perjanjian, maka zakat
dengan hasil tanaman lain. Adapun, jika bagian salah seorang cukup senishab
sedangkan seorang lagi tidak, maka zakat wajib atas yang memiliki bagian
yang cukup senishab, sedangkan yang tidak cukup tidak wajib karena ia
orang kaya karena zakat hanya wajib atas orang kaya. Akan tetapi imam
keduanya di pandang satu orang yang oleh sebab itu wajib secara bersama-
pengairan.
tanahnya itu dengan sewa berupa uang atau lain-lain, yang menurut jumhur
32
keuntungan dari sewa atau penyewa yang secara real mengolah dan
bukan kewajiban tanaman dan bahwa zakat adalah beban tanah yang sama
Dengan demikian, pertumbuhan pun sudah ada dan orang yang bersangkutan
2. Pendapat jumhur Jumhur ulama fikih berpendapat bahwa zakat wajib atas yang
menyewa, dikarenakan zakat adalah beban tanaman bukan beban tanah dan
pemilik tidaklah menghasilkan bijian dan buahan yang oleh karena itu tidak
berasal dari kata patuh yang mempunyai arti yaitu suka dan taat kepada perintah
atau aturan dan berdisiplin. Kata kepatuhan mempunyai arti yaitu sifat patuh, taat,
33
tunduk pada ajaran atau peraturan. Sedangkan kata “membayar” berasal dari kata
bayar yang mempunyai arti memberikan uang, benda, harta dan sebagainya
(Nasution, 2017):
1. Faktor keimanan.
zakat merupakan salah satu perintah Agama Islam. Oleh karena itu seseorang
2. Faktor penghargaan.
zakat akan membersihkan harta dan memberikan ketenangan. Selain itu zakat
akan memudahkan pintu rezeki, sehingga harta semakin berkah dan bertambah
berlipat ganda.
34
3. Faktor altruisme.
orang lain. Seseorang yang memiliki sifat altruisme akan cenderung untuk
berbuat jasa kepada manusia lain. Oleh karena itu seseorang yang memiliki
sifat altruisme akan patuh membayar zakat karena dapat membantu orang lain
Berdasarkan hasil kajian tidak ditemukan penelitian yang sama seperti dalam
judul penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian sebelumnya dijadikan sebagai
33,3% variabel terikat (Pendapatan) dapat dipengaruhi oleh saluran dana zakat,
dan sisanya sebesar 66,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh zakat terhadap
pendapatan relatif lemah. Hal ini disebabkan karena bantuan yang diberikan
oleh Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara kepada para mustahiq tergolong
rendah. Selain itu, dana yang telah diberikan berupa dana pinjaman berputar
35
tanpa bunga. Dana pinjaman tersebut akan dikutip kembali sesuai perjanjian
awal.
Kabupaten Serang yaitu sebagian PNS dipotong gaji setiap bulan oleh
bendahara pada setiap instansi. Sebagian PNS menyerahkan atau datang sendiri
dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan antara lain untuk gaji tenaga
pada saat bulan Ramadhan saja atau zakat Fitrah, namun tidak memakai
dalam mengeluarkan zakat hanya karena sukarela. Hal ini dipengaruhi oleh
b. Faktor kebiasaan, hanya membayar zakat pada saat bulan Ramadhan saja.
hasil perdagangan.
4. (Muna Fuad, Z., & Fitri, C. D, 2019). Analisis Praktik Zakat Pertanian Pada
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik zakat pertanian di desa ini
nishab dan takaran yang digunakan. Seharusnya adanya kebijakan yang lebih
nishab serta takaran yang digunakan dapat seragam antara satu daerah dengan
dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti menjadikan penelitian terdahulu
sistematis. Adapun ringkasan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1.
37
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti/
No Judul Variabel Hasil
Tahun
1. Abbas & Analisis Variabel Terdapat 57,7% korelasi
Nurainiah, Pengaruh bebas yaitu antara variabel bebas
2016 Bantuan Zakat zakat, (zakat) dengan variabel
Terhadap sedangkan terikat (Pendapatan). Dan
Tingkat variabel terdapat 33,3% variabel
Kesejahteraan terikat yaitu terikat (Pendapatan) dapat
Masyarakat Pendapatan dipengaruhi oleh saluran
Kabupaten dana zakat, dan sisanya
Aceh Utara sebesar 66,7% dipengaruhi
oleh faktor lain
2. Mukarromah, Zakat Profesi Penelitian Sebagian PNS dipotong
2016 Pegawai kualitatif gaji setiap bulan oleh
Negeri Sipil bendahara dan sebagian
PNS menyerahkan sendiri
ke UPZ/BAZ Kabupaten
Serang. Penyaluran zakat
untuk gaji tenaga kontrak,
beasiswa, tempat ibadah
dan bedah rumah.
3. Gustina, Analisis Penelitian Sistem pelaksanaan zakat
2017 Pelaksanaan kualitatif pedagang menggunakan
Zakat sistem kebiasaan. Muzakki
Perdagangan hanya membayar zakat
Kelontong di pada saat bulan
Kelurahan Ramadhan. Tidak
Sidorejo memakai ketentuan dasar
Kecamatan hukum Islam. Pedagang
Curup Tengah bayar zakat hanya karena
Kebupaten sukarela
Rejang Lebong
4. Muna Fuad, Analisis Penelitian Petani bayar zakat
Z., & Fitri, C. Praktik Zakat kualitatif pertanian berupa tanaman
D, 2019 Pertanian Pada padi saja dalam setahun
Petani Desa sekali ke meunasah
Mesjid meskipun mengalami
Kecamatan panen dua kali serta
Simpang Tiga terdapat perbedaan nishab
Kebupaten dan takaran yang
Pidie digunakan.
Sumber Data: Olahan Peneliti
38
masalah yang akan diteliti. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti (Priadana M., & Muis, S., 2009). Pada
penelitian ini, secara garis besar peneliti ingin mengetahui kepatuhan PNS,
Zakat Mal
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
memperoleh data yang berhubungan dengan subjek dan objek penelitian. Adapun
lokasi dalam penelitian ini yaitu Kecamatan Trienggadeng Kebupaten Pidie Jaya.
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
yang sering dilihat pada suatu penelitian, manusia, benda atau lembaga yang
mempunyai sifat yang melekat terkandung objek penelitian. Maka yang menjadi
Objek penelitian adalah suatu yang menjadi inti dari permasalahan dalam
penelitian (Arikunto, 2005). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (R. Indonesia,
2008), bahwa objek merupakan hal perkara atau orang yang menjadi pokok
pembicaraan. Hal Pokok pembicaraan atau dengan kata lain merupakan objek
transaksi tersebut menjadi fokus dari sebuah penelitian. Maka yang menjadi objek
dalam penelitian ini yaitu penerapan akad zakat profesi PNS, pedagang dan petani
39
40
Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan atau
keahlian tertentu, baik yang dilakukan sendiri tanpa bergantung kepada orang lain
maupun yang dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain atau dengan
nishab (Al-Qardawi, 2007). Oleh karena itu zakat profesi PNS adalah zakat
penghasilan yang dikenakan pada Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai
nishab. Zakat pedagang adalah zakat yang dikeluarkan oleh pedagang dari harta
Sedangkan zakat petani adalah zakat yang dikeluarkan oleh petani dari hasil
merupakan makanan pokok dan dapat disimpan. Kriteria dari zakat pertanian yaitu
dapat disimpan dan tidak mudah rusak atau membusuk serta dapat ditanam oleh
cara menggambarkan suatu peristiwa dalam bentuk kata-kata dan bahasa secara
antara fenomena yang dikaji. Metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
pendapat ahli sebagai landasan teoritis, sehingga dapat diperoleh gambaran yang
jelas terhadap objek penelitian. Pada penelitian ini akan dibutuhkan kutipan-
pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya (Arikunto, 2005).
Peneliti menganalisis data yang sangat kaya dan sejauh mungkin dalam
bentuk aslinya. Hal itu, hendaknya dilakukan oleh setiap orang peneliti sehingga
setiap bagian ditelaah satu demi satu (Basrowi, 2008). Oleh karena itu, jenis
penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai tindakan serta perilaku PNS,
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk non
angka yang berasal dari PNS, pedagang dan petani, contohnya hasil wawancara
yang dilakukan peneliti pada salah seorang PNS, pedagang dan petani yang
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Dokumentasi
data historis yang berkaitan dengan objek penelitian. Selain itu, peneliti juga
melihat sejauh mana proses pelaksanaan yang berjalan berkaitan dengan objek
3. Studi Lapangan
yaitu metode untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab
Instrumen utama dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti sendiri. Hal ini
disebabkan karena permasalahan, prosedur dan fokus penelitian serta hasil yang
diharapkan tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas pada tahap awal
penelitian. Oleh karena itu, selain peneliti menjadi instrumen utama dalam
wawancara, alat perekam suara dan alat pengambilan gambar (kamera foto dan
melalui wawancara semi terstruktur. Alat perekam suara dan alat pengambilan
dilakukan sendiri oleh setiap peneliti sesuai dengan karakter metode kualitatif
analisis data yang dilakukan. Pada penelitian partisipatoris MDAP lebih memberi
memberi kepuasan peneliti karena apa yang dikerjakan difahami secara holistic.
Tahapan analisis data menggunakan MDAP terdiri dari unsur-unsur catatan harian
(notes), transkrip, coding, tema, kategorisasi dan memos yaitu (Bungin, 2020):
2. Transkrip
lapangan dibuat sangat objektif dan menyerupai keadaan yang terjadi saat
3. Coding
Data coding atau pengodean data memegang peranan penting dalam proses
analisis data dalam penelitian kualitatif, dan menentukan kualitas abstraksi data
hasil penelitian. Kode dalam penelitian kualitatif merupakan kata atau frasa
menangkap esensi dari suatu porsi data, baik itu data berbasiskan bahasa atau
data visual. Dengan kata lain, kode merupakan kata atau frasa pendek yang
4. Ketegorisasi
Ketika telah selesai melakukan pengkodean baris demi baris, peneliti biasanya
memiliki koleksi kode yang berantakan. Pada tahap ini, peneliti ingin
dalam kategori, peneliti akan dapat mendeteksi tema yang konsisten dan
5. Tema
tema-tema. Kategori yang lebih besar adalah tema utama sedangkan sub-
kategori mendukung tema utama. Dengan adanya tema tersebut, peneliti bisa
sama dari sudut pandang yang berbeda atau beberapa deskripsi berbeda yang
46
saling terhubung. Dengan narasi yang dibuat dari tema, data kualitatif yang
6. Memos
tidak adanya memos standar, maka akan terjadi kekurangan utama atau
dalamnya. Memos sebagai teknik penelitian tidak terbatas pada fase analitik
catatan dalam bentuk memo memastikan jalannya analisis data dengan baik.
Pengujian kredibilitas data atau uji keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu triangulasi. Triangulasi adalah teknik uji keabsahan data yang
memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai
penelitian yang dilakukan. Selain itu, juga digunakan informan yang berbeda-beda
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
data-data sekunder hasil kajian pustaka dengan data-data primer yang diperoleh
dari hasil wawancara dan dukomentasi yang sesuai dengan fakta yang ada di
lokasi penelitian. Sehingga kebenaran dari data yang diperoleh dapat dipercaya
1. Triangulasi Sumber
berbagai sumber data. Apabila terdapat perbedaan data yang diperoleh, maka
2. Triangulasi Metode
dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Dalam
memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai
informasi yang sama dapat menggunakan lebih dari satu metode. Melalui berbagai
Oleh karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang
diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya. Jika data
3. Triangulasi Peneliti
dari satu peneliti dalam melakukan pengumpulan data. Karena setiap peneliti
memiliki gaya, sikap dan persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu
4. Triangulasi Teoritik
teori atau lebih untuk diadu dan dipadu. Triangulasi teori mencakup penggunaan
peneliti.
Pidie Jaya yang sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan
dengan Kecamatan Bandar baru, sebelah Barat dengan Kecamatan Panteraja dan
Tabel 4.1
Luas Gampong di Kecamatan Trienggadeng
(SD), 5 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP), 2 unit Sekolah Menengah Atas
52
Tinggi (PT) tidak ada seperti terlihat pada Tabel 4.2 (R. Indonesia, 2020).
Tabel 4.2
Sarana Pendidikan di Kecamatan Trienggadeng Tahun 2020
terdiri dari 1 unit poliklinik, 3 unit puskesmas pembantu, 1 unit puskesmas dan 10
unit polindes seperti terlihat pada Tabel 4.3. Sedangkan jumlah posyandu di
53
masing-masing sebanyak 1 unit. Rumah sakit dan rumah sakit bersalin tidak
Tabel 4.3
Sarana Kesehatan di Kecamatan Trienggadeng Tahun 2020
hanya terdapat sarana peribadatan untuk Umat Islam yaitu 10 unit masjid dan 46
unit meunasah, seperti terlihat pada Tabel 4.4 (R. Indonesia, 2020).
Tabel 4.4
Sarana Ibadah di Kecamatan Trienggadeng Tahun 2020
petani. Hal ini disebabkan karena potensi penunjang ekonomi terbesar berasal dari
tanaman bahan pangan berupa padi. Luas baku sawah untuk menanam padi di
kecamatan Trienggadeng yaitu sebesar 1.092 hektar. Lahan baku sawah tersebut
menggunakan pengairan irigasi seluas 726,5 hektar dan tadah hujan seluas 365,5
hektar. Lahan baku sawah terluas terdapat di Gampong Tuha yaitu seluas 101
hektar yang terdiri dari pengairan irigasi seluas 88 hektar dan tadah hujan seluas
13 hektar. Sedangkan di Gampong Keude tidak terdapat lahan baku sawah. Luas
lahan baku sawah disetiap Gampong dapat dilihat pada Tabel 4.5 (R. Indonesia,
2018).
Tabel 4.5
Luas Baku Sawah di Kecamatan Trienggadeng Tahun 2017
Tadah
No Gampong Irigasi Jumlah
Hujan
1 Panton Raya 31 0 31
2 Peulandok Tunong 5 46 51
3 Peulandok Teungoh 0 50 50
4 Buloh 20 15 35
5 Dayah Ujong Baroh 0 50 50
6 Matang 0 25 25
7 Dee 21 0 21
8 Deah Teumanah 90 9 99
9 Tampui 44 13 57
10 Reuseb 40 0 40
11 Mesjid Peudeuek Baroh 41 0 41
12 Tuha 88 13 101
13 Paya 0 25 25
14 Mesjid Trienggadeng 0 25 25
15 Tueng Kluet 0 27 27
16 Mee Pangwa 40 0 40
17 Rawasari 13 17 30
18 Cot Makaso 15 5 20
19 Kuta 50 0 50
56
20 Meucat 40 0 40
21 Deah Pangwa 50 0 50
22 Cot Lheue Rheun 12,5 0 12,5
23 Meue 0 40,5 40,5
24 Keude 0 0 0
25 Raya 26 5 31
26 Mee Peuduek 50 0 50
27 Sagoe 50 0 50
Kecamatan Trienggadeng 726,5 365,5 1092
Sumber Data: BPS Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018
sebanyak 2 kali dalam setahun. Sehingga luas tanam sama dengan dua kali luas
Angka 2018, total luas tanam padi dalam setahun di Kecamatan Trienggadeng
seluas 2084 hektar dan luas panen seluas 2084 hektar. Luas tanam yang terluas
triangulasi yaitu suatu teknik uji keabsahan data yang memanfaatkan data
pengumpulan data dan sumber data yang telah tersedia. Sehingga memberi
triangulasi metode.
57
1. Triangulasi Sumber
dari satu informan dalam memperoleh informasi dan menguji keabsahan data
menggunakan informan utama sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1 orang PNS,
wawancara dari informan utama. Selain itu, peneliti juga membandingkan data-
data hasil wawancara dari informan utama dengan data hasil kajian pustaka
yang sesuai dengan fakta yang ada di lokasi penelitian. Sehingga kebenaran
dari data yang diperoleh dapat dipercaya dan meyakinkan untuk diambil
kesimpulan.
2. Triangulasi Metode
atau mengecek ulang informasi yang diperoleh melalui metode yang berbeda.
Pada triangulasi sumber, peneliti menggunakan lebih dari satu metode dalam
58
memberikan data yang akurat dan handal. Selain itu, peneliti juga melakukan
data apa saja yang akan dikumpulkan dan disusun dalam bentuk transkrip
melalui metode wawancara dibandingkan dengan data dari hasil metode kajian
pustaka yang sesuai dengan fakta yang ada di lokasi penelitian. Sehingga
kebenaran dari data yang diperoleh dari berbagai metode dapat dipercaya dan
dihasilkan selama setahun mencapai senilai 94 gram emas murni sesuai dengan
harga pasar setempat pada waktu jatuh tempo setiap tahunnya. Ketentuan nishab
zakat PNS yang berlaku di masyarakat Kecamatan Tringgadeng yaitu 2.5%. Oleh
karena itu, PNS harus mampu menghitung hasil pendapatannya yang disetarakan
59
dengan harga emas murni di pasar setempat yang berlaku pada saat jatuh tempo
kewajiban zakat.
Trienggadeng belum terlalu memahami tentang zakat PNS. Namun PNS patuh
dalam membayar zakat, karena dengan membayar zakat maka telah melaksanakan
perintah Allah SWT. Selain itu PNS merasa bersyukur, karena Allah SWT telah
pendapatan yang diperoleh oleh PNS, terdapat hak-hak orang lain. Maka hak
orang lain tersebut diberikan dalam bentuk membayar zakat untuk membersihkan
harta yang diperoleh oleh PNS. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan
di atas, juga disebabkan ingin membantu fakir miskin secara ikhlas. Bukan karena
ingin mendapat pujian atau penghargaan dari masyarakat lain. Namun PNS juga
ingin memberi contoh kepada orang lain untuk membayar zakat, sebagai bentuk
saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Sehingga semua muslim akan selalu
membayar zakat ketika sampai waktunya dan telah mencapai nishabnya. Semakin
60
banyak zakat yang terkumpulkan, maka semakin banyak orang-yang yang berhak
“Saya sangat merasa senang, karena dengan kita keluarkan zakat, maka
dapat membantu orang lain. Saya bayar zakat PNS dapat mengingatkan
orang lain ketika mereka lalai membayar zakat.”
besaran zakat yang harus dikeluarkan. Namun PNS selalu dipotong gajinya oleh
bendahara untuk zakat apabila gajinya telah mencapai Rp. 3.800.000,- setiap
bulannya. Oleh karena itu PNS selalu membayar zakat sebesar 2,5%. Berdasarkan
menyerahkan zakat PNS tersebut ke Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya. Sedangkan
pihak Baitul Mal menyerahkan zakat PNS tersebut kepada orang-orang fakir
miskin dan anak santri. Namun apabila gaji tidak mencapai Rp. 3.800.000, maka
Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan
“Saya tidak pernah membayar sendiri zakat PNS. Tetapi gaji saya selalu
dipotong oleh bendahara sebesar 2,5% untuk zakat. Kemudian bendahara
yang menyetor ke Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya. Selama setahun
dipotong zakat tersebut 12 kali dari gaji saja. Jumlahnya tidak menentu,
tergantung dari gaji setiap bulan. Saya tidak menyerahkan sendiri zakat
PNS tersebut. Tetapi Bendahara yang serahkan ke Baitul Mal. Kemudian
Baitul Mal menyerahkan ke fakir miskin dan anak santri. Kalau tidak
sampai nishab, saya tidak membayar zakat. Kalau tidak cukup nishab,
bendahara hanya memotong infak 1% dan disetor juga ke Baitul Mal.”
tempat PNS bekerja. Hal ini disebabkan karena adanya ketentuan yang
kurangnya ilmu pengetahuan tentang tata cara mengeluarkan zakat PNS. PNS
yang diterima setiap bulan. Padahal, jika pendapatan lainnya dikumpulkan dalam
setahun sudah melebihi nishab yang harus dikeluarkan zakatnya. Hal ini dapat
dikeluarkan setiap tahun oleh PNS. Selain itu, sebagian PNS tidak membayar
zakat, karena gaji bulanannya tidak mencapai Rp. 3.800.000,- padahal PNS
bulanannya.
teori islam. Hal ini dapat dilihat dari PNS yang menyalurkan zakat melalui Baitul
Mal Kabupaten Pidie Jaya. Sehingga zakat PNS tersebut diterima oleh orang-
orang yang berhak menerima zakat. Dengan demikian, PNS dalam pemahaman
Islam sudah dianggap telah membayar kewajiban zakatnya. Namun zakat yang
dikeluarkan tidak sesuai dengan kadar yang seharusnya dibayar. Dengan kata lain,
PNS dalam membayar zakatnya tidak cukup kadarnya yang harus dikeluarkan
zakatnya. Tetapi sebagian PNS malahan tidak mengeluarkan zakat dan hanya
pekerjaan PNSnya.
sudah patuh dalam membayar zakat PNS, namun dalam pelaksanaan praktik zakat
belum mengikuti ketentuan teori Islam. Hal ini dapat dilihat dari PNS yang
PNS menyalurkan zakat PNSnya melalui Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya.
Sehingga zakat PNS dikumpulkan secara terpusat di Baitul Mal Kabupaten Pidie
Jaya. Sehingga zakat tersebut akan lebih bermakna dalam mengatasi kemiskinan.
63
Karena zakat yang terkumpul lebih besar dan dapat diberikan kepada golongan
yang berhak menerima zakat dalam bentuk modal usaha. Adapun ringkasan
Gambar 4.2.
Gambar 4.2
Kepatuhan PNS Bayar Zakat di Kecamatan Trienggadeng
64
setiap tahun ketika sampai nishabnya. Zakat perdagangan yang dikeluarkan oleh
murni sesuai dengan harga pasar pada waktu jatuh tempo setiap tahunnya.
Tringgadeng yaitu 2.5%. Oleh karena itu, pedagang harus mampu menghitung
hasil usahanya setelah dikurangi beban operasional dan hutang dagangannya serta
disetarakan dengan harga emas murni di pasar setempat yang berlaku pada saat
Allah SWT. Selain itu pedagang merasa bersyukur, karena Allah SWT telah
sehingga terdapat kelebihan dan kekurangan dalam berdagang. Oleh karena itu,
terdapat hak-hak orang lain pada rezeki yang diperoleh dari hasil dagangan. Maka
hak orang lain tersebut diberikan dalam bentuk membayar zakat untuk
65
selain karena penyebab di atas, juga disebabkan ingin membantu fakir miskin
secara ikhlas. Bukan karena ingin mendapat pujian atau penghargaan dari
masyarakat lain. Namun apabila ada pedagang lain yang lalai membayar zakat,
maka para pedagang saling mengingatkan. Sehingga semua pedagang akan selalu
banyak zakat yang terkumpulkan, maka semakin banyak fakir miskin yang akan
bahwa hasil perdagangannya telah sampai nishab. Oleh karena itu pedagang selalu
66
tokonya milik orang lain. Jadi pedagang menyewa toko tersebut setiap tahunnya.
Keuntungan yang diperoleh dari usaha dagangannya tidak menentu setiap hari.
diperoleh lebih stabil setiap hari. Sedangkan usaha dagangan yang bersifat
pakaian, sepatu, sandal dan lain-lain, kalau hari-hari biasa maka keuntungannya
lebih kecil dibandingkan pada saat tertentu, misalnya ketika lebaran, masuk
dikenal serta saudara sendiri. Namun apabila hasil perdagangan tidak mencapai
nishab, maka pedagang tidak membayar zakat, tetapi diberikan dalam bentuk
sedeqah kepada anak yatim, orang fakir dan miskin. Berdasarkan wawancara yang
“Saya serahkan zakat ke mesjid, anak yatim, orang fakir dan orang
miskin, terutama orang-orang yang saya kenal dan juga saudara sendiri.
Kalau tidak sampai nishab, saya tidak membayar zakat. Kalau tidak cukup
nishab, saya biasanya memberikan sedekah kepada anak yatim, fakir dan
miskin.”
mengikuti kebiasaan dan pemahaman sendiri. Hal ini disebabkan karena fanatisme
memperhitungkan biaya modal, biaya operasional dan beban utang dagang. Selain
itu, hasil yang dikumpulkan selama satu tahun usaha tidak dibuat pembukuaan
yang baik dan benar. Sehingga keuntungan sebenarnya tidak dapat diketahui.
dengan nilai harga emas murni sebesar 94 gram yang berlaku di pasar setempat
pada waktu jatuh tempo kewajiban zakat. Hal ini dapat mengakibatkan kekeliruan
dalam menentukan hasil usaha dagang sudah mencapai nishab atau belum
ketentuan teori islam. Hal ini dapat dilihat dari pedagang yang menyalurkan zakat
secara utuh. Tetapi sebagian dari zakat yang dikeluarkan oleh pedagang hanya
di Kecamatan Trienggadeng belum mengikuti ketentuan teori Islam. Hal ini dapat
dilihat dari pedagang yang menyalurkan zakat secara langsung sendiri ke masjid,
anak yatim, fakir miskin terutama untuk orang yang dikenal dan saudara sendiri.
apabila zakat dikumpulkan secara terpusat, maka akan lebih bermakna dalam
mengatasi kemiskinan. Karena zakat yang terkumpul lebih besar dan dapat
Gambar 4.3
Kepatuhan Pedagang Bayar Zakat di Kecamatan Trienggadeng
70
umumnya terdiri dari padi, bawang merah, cabai merah, durian, pisang, papaya
Dalam Angka Tahun 2020, produksi tanaman lainnya sudah mencapai nisab
Tabel 4.6
Produksi Hasil Pertanian di Kecamatan Trienggadeng
Produksi (Ton)
No Hasil Pertanian
2018 2019
1 Bawang merah 45.97 42.3
2 Cabai merah 304.65 194.76
3 Durian 3,8 12,3
4 Pisang 895,6 1.076
5 Pepaya 6,34 10,7
6 Mangga - 17,3
Sumber Data: BPS Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2020
Trienggadeng pada tahun 2018 sebesar 12.151 ton. Produksi padi terbanyak
terdapat di Gampong Tuha yaitu 1.184 hektar, dengan produktifitas sebesar 5,86
ton per hektar. Produktifitas hasil panen padi untuk Kecamatan Trienggadeng
sebesar 5,83 ton per hektar. Sedangkan produktifitas padi terbesar terdapat di
71
Gampong Tampui yaitu sebesar 6,98 ton per hektar seperti terlihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7
Produksi Padi di Kecamatan Trienggadeng Tahun 2017
Luas Luas
Produksi Produktifitas
No Gampong Tanam Panen
(Ton) (Ton/Ha)
(Ha) (Ha)
1 Panton Raya 62 62 416 6,71
2 Peulandok Tunong 102 102 532 5,22
3 Peulandok Teungoh 100 100 535 5,35
4 Buloh 70 70 363 5,19
5 Dayah Ujong Baroh 77 77 420 5,46
6 Matang 25 25 133 5,32
7 Dee 42 42 247 5,89
8 Deah Teumanah 198 198 1.156 5,84
9 Tampui 114 114 796 6,98
10 Reuseb 80 80 469 5,86
11 Mesjid Peudeuek Baroh 82 82 501 6,11
12 Tuha 202 202 1.184 5,86
13 Paya 50 50 284 5,67
14 Mesjid Trienggadeng 50 50 286 5,71
15 Tueng Kluet 27 27 153 5,65
16 Mee Pangwa 80 80 494 6,17
17 Rawasari 53 53 283 5,34
18 Cot Makaso 40 40 208 5,21
19 Kuta 100 100 562 5,62
20 Meucat 80 80 446 5,57
21 Deah Pangwa 100 100 603 6,03
22 Cot Lheue Rheun 25 25 142 5,67
23 Meue 63 63 357 5,67
24 Keude 0 0 0 0
25 Raya 62 62 365 5,88
26 Mee Peuduek 100 100 607 6,07
27 Sagoe 100 100 609 6,09
Kecamatan Trienggadeng 2084 2084 12151 5,83
Sumber Data: BPS Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018
sangat jarang mengeluarkan zakat tanaman lainnya. Zakat padi yang dikeluarkan
oleh petani setiap kali panen, apabila padi yang dihasilkan mencapai minimal 7
72
gunca padi atau sama dengan 1.050 kg padi basah. Apabila menggunakan padi
kering, maka petani mengeluarkan zakat ketika hasil panen mencapai 653 kg.
Sedangkan dalam setahun terdapat dua kali panen, sehingga setiap kali panen
dikeluarkan zakat sesuai hasil panen yang dihasilkan. Ketentuan nishab zakat padi
menggunakan pengairan irigasi maupun tadah hujan. Hal ini telah menjadi
nishab zakat padi yang digunakan oleh petani Kecamatan Trienggadeng yaitu
7 gunca atau 1050 kg padi basah ataupun 653 kg padi kering. Adapun takaran-
Namun petani patuh dalam membayar zakat padi, karena dengan membayar zakat
73
maka telah melaksanakan perintah Allah SWT. Selain itu petani merasa
bersyukur, karena Allah SWT telah melimpahkan hasil pertanian yang melimpah.
“Saya paham sedikit, tapi tidak paham secara menyeluruh. Petani wajib
bayar zakat setiap kali panen apabila sudah sampai nishabnya. Dengan
bayar zakat berarti kita telah bersyukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rezeki untuk kita yang melimpah dari hasil panen. Oleh
karena itu, kita wajib menunaikan perintah Allah dalam bentuk bayar
zakat.”
Sedangkan dalam mengelola pertanian, selain usaha sendiri, juga terdapat
usaha, bantuan dan jasa orang lain baik diketahui maupun tidak diketahui yang
belum diberikan imbalan. Oleh karena itu, hak orang lain tersebut diberikan dalam
bahwa:
“Dalam usaha kita bertani terdapat bantuan dari orang lain yang belum
sempat kita berikan imbalan. mengolah usaha pertanian terdapat juga
usaha dan bantuan orang lain yang belum sempat kita berikan
imbalannya. Oleh karena itu, dari hasil pertanian tersebut terdapat hak-
hak orang lain yang harus kita keluarkan. Karena usaha orang lain yang
tidak kita ketahui, maka kita berikan dalam bentuk zakat.”
karena penyebab di atas, juga disebabkan ingin membantu fakir miskin secara
ikhlas. Bukan karena ingin mendapat pujian atau penghargaan dari masyarakat
lain. Namun apabila menjadi contoh yang baik bagi orang lain, maka akan
mendorong petani dan pihak lainnya untuk membayar zakat. Semakin banyak
zakat yang terkumpulkan, maka semakin banyak fakir miskin yang akan terbantu
74
“Saya sangat merasa senang, karena dengan bayar zakat dapat membantu
fakir miskin. Saya membayar zakat bukan karena ingin mendapat pujian
ataupun untuk menjadi contoh orang lain. Tetapi saya bayar zakat karena
merupakan kewajiban kita yang diperintahkan oleh Allah.”
menghitung besaran zakat yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu, petani setiap
membayar zakat sesuai dengan hasil panen yang diperoleh dan besaran zakat yang
mengatakan bahwa:
merupakan warisan dari orang tua. Namun terdapat juga petani yang tidak
memiliki sawah, sehingga mengelola sawah milik orang lain dengan sistem bagi
menggunakan sistem pengairan irigasi. Seluas 726,5 hektar sawah dari luas total
pengairan irigasi dan sisanya menggunakan tanah hujan. Pada musim kemarau,
kawasan sawah tertentu tidak mencukupi air dari saluran irigasi seperti yang
75
terjadi di Gampong Tampui. Oleh karena itu, para petani mengumpulkan dana dan
hanya sekali panen dalam setahun. Setiap kali panen untuk luas sawah seluas 2
naleh bibit padi menghasilkan 653 kg padi yang telah dikeringkan. Berdasarkan
“Sawah itu milik sendiri dari hasil warisan orang tua dulu dan luasnya 2
naleh bibit padi. Selama ini menggunakan air irigasi. Tetapi kadang-
kadang sempat tidak mencukupi air dalam saluran irigasi sehingga perlu
menggunakan mesin pompa air. Semua petani mengumpulkan uang
bersama-sama untuk biaya pembelian bensin dan biaya kerja. Setahun dua
kali panen. Kadang-kadang kalau lagi musim kemarau hanya sekali
bersawah. Dan rata-rata padi yang diperoleh sekitar 653 kg.”
meunasah desa setempat melalui pengumpul zakat. Nanti pengelola zakat akan
menyalurkan zakat ke pihak yang berhak menerima zakat. Pihak yang menerima
zakat pertanian di Kecamatan Trienggadeng yaitu fakir, miskin dan amil zakat.
golongan fakir dan miskin. Namun apabila hasil panen tidak mencapai nishab,
maka petani tidak membayar zakat, infak maupun sedeqah. Kebanyakan petani
yang hasil panennya tidak mencapai nishab merupakan golongan fakir dan
miskin. Karena luas sawah yang dimiliki sangat kecil. Malahan petani yang
termasuk golongan fakir dan miskin tersebut mengelola sawah orang lain yang
luasnya juga kecil. Sedangkan jika terjadi gagal panen, sebagian besar petani tidak
76
Kecamatan Trienggadeng memiliki potensi lahan yang subur dan iklim yang
bekerja sebagai petani terutama bercocok tanam padi. Panen padi dalam setahun 2
kali. Apabila padi yang dihasilkan setiap kali panen telah mencapai nishab, maka
kebiasaan yang telah turun temurun. Hal ini disebabkan tingginya fanatisme
mengikuti kadar ketentuan 10%. Hal ini disebabkan sebagian besar menggunakan
pengairan irigasi. Sedangkan hasil pertanian tadah hujan setiap kali panen tidak
mencapai nishabnya. Nishab zakat padi setiap hasil panen telah mencapai 7 gunca
atau 653 kg padi kering ataupun 1050 kg padi basah. Apabila petani memperoleh
77
hasil panen padi 10 gunca maka wajib dikeluarkan zakat sebesar 1 gunca atau 10
naleh. Dimana 1 gunca sama dengan 150 kg padi basah. Petani mengeluarkan
mengolah pertanian. Namun masih terdapat petani yang tidak mengeluarkan zakat
setiap kali panen, karena belum mencapai nishab. Padahal, petani tersebut
minimal setiap kali panen telah mencapai 5 wasaq atau 653 kg padi kering.
zakat apabila setiap kali panen telah mencapai minimal 7 gunca atau 1050 kg padi
basah. Berdasarkan analisis tersebut seharusnya setiap kali panen menghasil 653
kg padi kering atau setara dengan 4,35 gunca padi kering, maka wajib dikeluarkan
dalam mengeluarkan zakat pertanian berupa padi basah. Hal ini disebabkan karena
petani menghitung hasil panen sebelum padi dikeringkan. Sehingga padi yang
telah dikeringkan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan padi yang belum
dikeringkan.
umum sudah patuh dalam membayar zakat pertanian terutama hasil padi.
Sedangkan untuk jenis tanaman lain petani sangat jarang mengeluarkan zakat.
Namun petani dalam pelaksanaan praktik zakat masih terdapat banyak kekurangan
teori Islam. Hal ini dapat dilihat dari petani yang menyalurkan zakat melalui
mencapai nishab, padahal kalau dikumpulkan dari beberapa kali panen sudah
Gambar 4.4
Kepatuhan Petani Bayar Zakat di Kecamatan Trienggadeng
79
yang diperoleh belum mencapai batas nishab mengeluarkan zakat. Padahal kalau
dihitung berdasarkan teori Islam, harta yang diperoleh tersebut sudah mencapai
belum seragam. Secara umum sudah mengikuti ketentuan teori Islam yaitu
menyalurkan zakat kepada orang yang berhak menerima zakat melalui pengumpul
zakat gampong maupun Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya. Namun masih ada
Jaya. Sehingga zakat yang terkumpul di Tingkat Kabupaten akan lebih besar.
Kabupaten Pidie Jaya melalui pemberian modal usaha tanpa bunga kepada
Trienggadeng dalam membayar zakat yaitu faktor keimanan. Hal ini disebabkan
patuh terhadap perintah Allah untuk membersihkan harta yang diperoleh dari
zakat merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT terhadap rezeki yang
membantu masyarakat fakir dan miskin serta anak-anak yatim dalam memenuhi
Kecamatan Trienggadeng merasa senang dapat menjadi contoh bagi orang lain
membayar zakat maka semakin banyak orang-orang fakir dan miskin serta
kebutuhan hidupnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
mengeluarkan zakat.
belum seragam. Hal ini menyebabkan sebagian zakat yang disalurkan tidak
tepat sasaran.
penghargaan.
81
82
5.2 Saran-Saran
Mal.
3. Pemerintah Pidie Jaya atau pihak terkait agar menyalurkan zakat kepada
golongan yang berhak menerima zakat dan sebaiknya diberikan dalam bentuk
Abbas, D., & Nurainiah, N. (2016). Analisis Pengaruh Bantuan Zakat Terhadap
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Visioner
& Strategis, 5(2). https://journal.unimal.ac.id/visi/article/view/222
Abbas, D., Siregar, S., & Nuruddin, A. (2017). The Model of Productive Zakat
Distribution In Increasing The Society Welfare In Aceh Province.
Al-Qardawi, Y. (2007). Hukum Zakat Studi Komperatif Mengenai Status dan
Filsafah Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadist. PT. Pustaka Litera Antar
Nusa.
Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta.
Bahriadi, L. (2005). Zakat Dan Wirausaha. CED.
Basrowi, & S. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta.
Bungin, B. (2020). Post-Qualitative Social Research Methods, Kuantitatif-
Kualitatif -Mix Methods. Kencana.
Efendi & Fanany, B, A. (2008). Zakat: Kajian Berbagai Mazhab. PT. Remaja
Rosdakarya.
El-Madani. (2013). Fiqih Zakat Lengkap (Issue 1502100033).
Fakhruddin. (2008). Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia. UIN-Malang Press.
Gunawan, & I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Bumi
Aksara.
Gustina, W. (2017). Analisis Pelaksanaan Zakat Pedagang Kelontong Di
Kelurahan Sidorejo Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong.
Hasan, M. (2006). Zakat Dan Infa Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial
Di Indonesia. Prenada Media Group.
Hidayat R, W. (2017). Perencanaan Pembangunan Daerah Pendekatan
Pertumbuhan Ekonomi, Disparitas Pendapatan dan Kemiskinan di Jawa
Timur. UMM Press.
Indonesia, R. (1999). Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan
Zakat. Sekretariat Negara.
Indonesia, R. (2005). Al-Quran dan Terjemahannya (D. A. RI (ed.)). CV.
Diponegoro.
Indonesia, R. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (D. P. Indonesia (ed.)).
Balai Pustaka.
Indonesia, R. (2013). Panduan Zakat Praktis. Direktorat Pemberdayaan Zakat,
Kementerian Agama.
83
84
Kapasitas : PNS
85
86
5. Peneliti : Peukeuh menurut Ibu bahwa dengoen neu bayeu zakeut PNS
merupakan bentuk syukur ateuh reseuki yang geubi le Allah?
(Apakah menurut Ibu bahwa dengan membayar zakat PNS
merupakan bentuk syukur atas rezeki yang diberikan oleh
Allah?)
Informan : Nyoe beutoi that nyan, zakeut PNS yang tanyoe peuteubit nyan
merupakan bentuk syukur tanyoe kepada Allah.
(Iya benar sekali, zakat PNS yang kita keluarkan itu
merupakan bentuk syukur kita kepada Allah.)
Tematik : Bayar zakat karena bersyukur
8. Peneliti Peukeuh Ibu berperan jeut keu contoh ureung laen untuk
bayeu zakeut PNS?
(Apakah Ibu berperan menjadi contoh bagi orang lain untuk
bayar zakat PNS?)
Informan : Lon bayeu zakeut PNS jeut keuh mengingat ureung laen watee
ureung nyan lale geu bayeu zakeut.
(Saya bayar zakat PNS dapat mengingatkan orang lain ketika
mereka lalai membayar zakat.)
Tematik : Bayar zakat karena mengingatkan orang lain
12. Peneliti : Padum besar zakeut PNS yang Ibu bayeu selama sithoen?
Berapa besar zakat PNS yang Ibu bayar dalam setahun?
Informan : Selama sithoen dikoeh zakeut nyan 12 goe dari gaji mantong.
Jumlah jih hana meudum, tergantung dari gaji tiep buleun.
(Selama setahun dipotong zakat tersebut 12 kali dari gaji saja.
Jumlahnya tidak menentu, tergantung dari gaji setiap bulan.)
Tematik : Jumlah zakat yang dibayar tidak diketahui
88
13. Peneliti : Keu soe mantoeng Ibu salurkan Zakeut PNS nyan?
(Kepada siapa saja Ibu salurkan zakat PNS tersebut?)
Informan : Lon hana jok keudroe zakeut PNS nyan. Tapi bendahara yang
serahkan ke Baitul Mal. Lheuh nyan Baitul Mal yang salurkan
keu fakir miskin dan aneuk dayah.
(Saya tidak menyerahkan sendiri zakat PNS tersebut. Tetapi
Bendahara yang serahkan ke Baitul Mal. Kemudian Baitul Mal
menyerahkan ke fakir miskin dan anak santri.)
Tematik : Penyaluran zakat melalui baitul mal
14. Peneliti : Meseu seandaijih hana troeh nishab, peukeuh Ibu tetap bayeu
zakeut?
Kalau seandainya tidak sampai nishab, apakah Ibu tetap
membayar zakat?
Informan : Meunyoe hana troeh nishan, lon hana bayeu zakeut.
(Kalau tidak sampai nishab, saya tidak membayar zakat.)
Tematik : Tidak bayar zakat karena tidak sampai nishab
16. Peneliti : Terima kasih ateuh kesediaan Ibu yang kalheuh neu bantu lon
dalam wawancara mengenai kepatuhan bayeu zakeut PNS.
(Terima kasih atas kesediaan Ibu yang sudah membantu saya
dalam wawancara mengenai kepatuhan bayar zakat PNS.)
Informan : Sama-sama Khairun Nisa, semoga jeut membantu droekeuh.
(Sama-sama Khairun Nisa, semoga dapat membantu.)
Tematik : Ucapan terima kasih
89
TRANSKRIP WAWANCARA
Kapasitas : Pedagang
6. Peneliti : Peukeuh Bapak merasa bahwa dari hasil pedagang nyan yang
Bapak dapatkan pu na hak ureung laen sehingga Bapak bayeu
zakeut untuk membersihkan harta?
(Apakah Bapak merasa bahwa dari hasil pedagang yang Bapak
peroleh apakah terdapat hak orang lain, sehingga Bapak bayark
zakat untuk membersihkan harta?)
Informan : Butoi, karna rejeki yang tanyoe peroleh pasti na hak ureung
laen, pue lom pedagang nyoe kon berinteraksi ngon ureung
laen, ka pasti na kekurangan dan kelebihan pada setiap jual
beli. Oleh karna nyan wajeb tapuetubiet zakeut untuk
tabersihkan harta yang tanyoe peroleh.
(Benar, karena rezeki yang kita peroleh pasti ada hak orang
lain. Apalagi pedagang ini kan berinteraksi dengan orang lain,
udah pasti terdapat kekurangan dan kelebihan pada setiap jual
beli. Oleh karena itu wajib dikeluarkan zakat untuk
membersihkan harta yang kita peroleh.)
Tematik : Harta terdapat hak orang lain
7. Peneliti : Pue keuh Bapak merasa senang jeut membantu fakir miskin
melalui bayeu zakat nyan?
(Apakah Bapak merasa senang dapat membantu fakir miskin
melalui bayar zakat ini?)
Informan : Nyoe butoi that, lon merasa that sangat senang karna dengan
kelebihan rejeki yang geubi le Allah ka menjadi kewajiban
untuk tanyoe membantu sesama dengan senang hati. Jadi
91
8. Peneliti : Peukeuh Bapak berperan jeut keu contoh yang goet bagi
ureung laen untuk bayue zaket pedagang nyan?
(Apakah Bapak berperan menjadi contoh yang baik bagi orang
lain untuk membayar zakat pedagang?)
Informan : Lon meubayeu zakeut jeut mengingatkan pedagang laen ketika
awak nyan lale bayeu zakeut dan tanyoe sesama muslem harus
saleng ingat mengingatkan untuk bayeu zakeut.
(Saya membayar zakat dapat mengingatkan pedagang lain
ketika mereka lalai bayar zakat dan kita sesama muslim harus
saling ingat mengingatkan untuk bayar zakat.)
Tematik : Bayar zakat karena mengingatkan orang lain
11. Peneliti : Milik soe usaha dagangan yang bapak kelola nyoe dan padum
modal jih?
(Milik siapa usaha dagangan yang Bapak kelola dan berapa
besar modalnya?)
Informan : Nyoe milik droe ngon modal 50 juta, nyan untuk bloe barang-
barang dalam toko dan untuk sewa toko selama sithon.
92
13. Peneliti : Padum keuntungan hasil euuuum dagang bapak droen Bapak
nyoe selama sithon?
(Berapa keuntungan hasil dagang Bapak selama setahun?)
Informan : Hana meuteunte karana tiep tiep uroe keuntungan jih beda
beda, kadang- kadang bacut, tetapi meunyoe lage uroe raya
nyan lumanyan keuntungan jih.
(Tidak menentu karena setiap hari keuntungannya berbeda-
beda, kadang-kadang sedikit tetapi kalau lagi lebaran lumayan
keuntungannya.)
Tematik : Keuntungan tidak dibukukan
15. Peneliti : Meusue seandai jih hana trok nishab dari hasil euum
dagangan droen dalam jangka sithon nyan, pukeuh droen tetap
bayeu zakeut?
(Kalau seandainya tidak cukup nisab dari hasil dagangan dalam
jangka setahun, apakah Bapak tetap bayar zakat?)
Informan : Menyoe hana trok nishab, lon hana meu banyue zakeut.
(Kalau tidak sampai nishab, saya tidak membayar zakat.)
Tematik : Tidak bayar zakat karena tidak sampai nishab
93
16. Peneliti : Meuseu hana neubayeu, pue keuh na dalam bentuk laen lage
sedekah meuseu meunan?
(Kalau tidak membayar, apakah ada dalam bentuk lain seperti
sedekah contohnya?)
Informan : Meunyoe hana troek nishab, lon biasa jih euum bri sedekah
keu aneuk yatim, fakir dan miskin.
(Kalau tidak cukup nishab, saya biasanya memberikan sedekah
kepada anak yatim, fakir dan miskin.)
Tematik : Hanya memberi sedeqah
17. Peneliti : Terima kasih ateuh kesediaan Bapak yang kaleuh neubantu lon
untuk wawancara mengenai kepatuhan bayeu zakeut
pedagang.
(Terima kasih atas kesediaan Bapak telah membantu saya
untuk wawancara mengenai kepatuhan bayar zakat pedagang.)
Informan : Goet Khairun Nisa, semoga lon dapat membantu droen
mengenai kepatuhan bayar zakat.
(Baik Khairun Nisa, semoga saya dapat membantu mengenai
kepatuhan bayar zakat.)
Tematik : Ucapan terima kasih
94
TRANSKRIP WAWANCARA
Kapasitas : Petani
6. Peneliti : Peu keuh ibu merasa bahwa dalam hasil petani memperoleh
eehhh terdapat hak ureung laen sehingga ibu menumaikan
zakeut dapat membersihkan harta?
(Apakah Ibu merasa bahwa dalam hasil pertanian yang
diperoleh terdapat hak orang lain, sehingga Ibu menunaikan
zakat dapat membersihkan harta?)
Informan : Nyoe, karna dalam usaha tanyoe meutani na sit bantuan dari
ureung laen yang hana sempat tajok imbalan. Oleh karnanyan
dari hasil tameutani na hak-hak ureung laen yang hana tanyoe
peutubiet. Karena bantuan ureung laen yang hana tatupue,
nyan keuh tajok dalam bentuk zakeut.
(Iya. Karena dalam usaha kita bertani terdapat bantuan dari
orang lain yang belum sempat kita berikan imbalan. mengolah
usaha pertanian terdapat juga usaha dan bantuan orang lain
yang belum sempat kita berikan imbalannya. Oleh karena itu
dari hasil pertanian itu terdapat hak-hak orang lain yang harus
kita keluarkan. Karena usaha orang lain yang tidak kita
ketahui, maka kita berikan dalam bentuk zakat.)
Tematik : Harta terdapat hak orang lain
96
8. Peneliti : Puekeuh ibu berperan jadi contoh yang goet bagi ureung laen
untuk bayeu zakeut petani nyan?
(Apakah Ibu berperan menjadi contoh yang baik bagi orang
lain untuk membayar zakat pertanian?)
Informan : Lon bayeu zakeut kon perle merumpok pujian atau contoh keu
ureung laen. Tetapi lon bayeu zakeut karana nyan merupakan
kewajiban tanyoe yang geuperintah lee Allah.
(Saya membayar zakat bukan karena ingin mendapat pujian
ataupun untuk menjadi contoh orang lain. Tetapi saya bayar
zakat karena merupakan kewajiban kita yang diperintahkan
oleh Allah.)
Tematik : Bayar zakat karena mengingatkan orang lain
11. Peneliti : Milek soe blang yang ibu kelola dan padum luwah jih?
(Milik siapa sawah yang Ibu kelola dan berapa luasnya?)
Informan : Blang nyan ata lon dari hasil warisan ureung shik lon awai
dan luwah jih 2 naleh meunan
(Sawah itu milik sendiri dari hasil warisan orang tua dulu dan
luasnya 2 naleh bibit padi.)
Tematik : Usaha tani milik sendiri
13. Peneliti : Padum goe selama sithoen panen jih dan padum yang hasil
neupeuroleh?
(Berapa kali panen selama setahun dan berapa banyak hasil
yang diperoleh?)
Informan : Sithoen na dua goe panen. Kadang-kadang meunyoe musim
khueng cuman sigoe tameu eue. Dan na rata-rata pade yang
meureumpok kira-kira meunan sekitaran 653 kilo meunan.
(Setahun dua kali panen. Kadang-kadang kalau lagi musim
kemarau hanya sekali bersawah. Dan rata-rata padi yang
diperoleh sekitar 653 kg.)
Tematik : Panen dua kali dalam setahun
14. Peneliti : Keu so so mantong drone salurkan zakeut nyan, maksud jih
neu jok zakeut keu so so mantoeng?
(Kepada siapa saja Ibu menyalurkan zakat hasil pertanian?)
98
15. Peneliti : Meuseu seandai jih hana trok nisab wate panen, peukeuh
droeneuh tetap na neujok zakeut petani nyan?
(Kalau seandainya tidak cukup nisab waktu panen, apakah Ibu
tetap membayar zakat petani tersebut?)
Informan : Hai meuseu hana trok zakeut hana lon bayeu meunan.
(Kalau tidak sampai, zakat tidak saya bayar.)
Tematik : Tidak bayar zakat karena tidak sampai nishab
16. Peneliti : Meuseu hana trok, peu keuh droneuh na neujok dalam bentuk
laen meuseu lage sedekah ataupun kiban?
(Seandainya tidak sampai, apakah Ibu memberikan dalam
bentuk lain seperti sedekah ataupun bagaimana?)
Informan : Meunyoe sedekah memang na lon jok tapih kon dari hasil
petani nyan. Umum jih meunyoe na raseuki laen, lon jok keu
ureung yang mita sedekah.
(Kalau sedekah memang ada saya berikan tetapi bukan karena
hasil pertanian. Umumnya kalau ada rezeki lainnya, saya
berikan untuk orang yang meminta-minta.)
Tematik : Tidak ada pemberian dalam bentuk lain
17. Peneliti : Trimong geunaseh beurayok that-that yang kaleuh neu bantu
lon untuk meuwawancara mengenai kepatuhan bayeu zakeut
petani nyoe.
(Terima kasih banyak yang sudah membantu saya untuk
wawancara mengenai kepatuhan bayar zakat petani ini.)
Informan : Ooo goet Khairun Nisa semoga jeut keuh kamembantu
droekeuh.
(Baik Khairun Nisa, semoga dapat membantu.)
Tematik : Ucapan terima kasih
Foto Wawancara dengan Ibu Nursiah, PNS yang bertugas di Kantor Sekretariat
Majelis Adat Aceh Kabupaten Pidie Jaya.
100