Anda di halaman 1dari 17

INTERNAL FACTOR EVALUATION

Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik


Dosen Pengajar: Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.Sc.

Disusun oleh
1. Dyah Etika Widayana Sari - 222101046
2. Dimas Prayogo - 2221011018
3. Apriliena Ariestia - 222101049
4. Rizaldi Ramadhan - 222101024
5. Mokhtar Muhammad Abdi - 212

PROGRAM STUDI PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii


KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1. Profil Perusahaan.......................................................................................................6
2.1.1 PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (SIDO)..................6
2.1.2 PT. Tempo Scan Pacific (TSPC)........................................................7
2.1.3 PT. Kalbe Farma, Tbk (KLBF)..............................................................9
2.1.4 PT. Kimia Farma, Tbk (KAEF)..............................................................11
2.1.5 PT. Indofarma, Tbk (INAF)...................................................................12
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan...............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat,

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini merupakan

tugas Analisa Internal Factor Evaluation pada Mata Kuliah Manajemen Strategik program

Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tugas ini tidak

terlepas dari bantuan, sumber pustaka dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya.

Tugas ini masih jauh dari sempurna, apabila terdapat kesalahan - kesalahan

sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis. Kritik dan saran yang membangun akan

lebih menyempurnakan tugas makalah ini.

Semoga tugas ini bermanfaat, bernilai pengetahuan dan ibadah bagi semua

kalangan dan semua pihak mendapat rahmat dan karunia-Nya. Aamiin.

Bandar Lampung, 05 Mei 2023

Penulis
I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengatakan bahwa laporan keuangan tahunan

merupakan dokumen yang disusun oleh suatu perusahaan atau organisasi pada akhir

setiap tahun fiskal untuk menyajikan informasi keuangan yang relevan kepada para

pemangku kepentingan (stakeholders) seperti pemilik saham, kreditor, pelanggan, dan

pihak terkait lainnya. Laporan keuangan tahunan terdiri dari beberapa bagian, termasuk

neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan laporan

keuangan lainnya yang dianggap relevan oleh manajemen.

Tujuan utama dari laporan keuangan tahunan adalah untuk memberikan

gambaran mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan dan juga membantu pemangku

kepentingan dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Laporan keuangan

tahunan juga memiliki beberapa tujuan lain, seperti membantu perusahaan dalam

memantau kinerja keuangan mereka, memenuhi kewajiban perpajakan, serta mematuhi

standar akuntansi yang berlaku. Selain itu, laporan keuangan juga dapat membantu para

investor dalam mengevaluasi kelayakan investasi dan memprediksi pertumbuhan masa

depan perusahaan.

Namun, terdapat beberapa tantangan dalam penyusunan laporan keuangan

tahunan, seperti kompleksitas akuntansi, regulasi yang berubah - ubah, dan interpretasi

standar akuntansi yang berbeda - beda. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk

memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun sudah sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku dan memberikan informasi yang akurat dan relevan kepada para

pemangku kepentingan.

Data laporan tahunan pada tugas ini diambil dari 5 perusahaan yang terdaftar di

BEI pada sektor farmasi seperti. Data laporan tahunan diambil selama kurun waktu 4

tahun terakhir dan menerapkan analisis Internal Factor Evaluation untuk mengevaluasi

kinerja dan strategi bisnis perusahaan. Kemudian dari hasil analisa ini diharapkan dapat

memberikan hasil yang mendasari dalam pengambilan keputusan investasi layak atau

tidak untuk dijalankan.

Metode pengumpulan data sekunder digunakan pada sumber data dari laporan

keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh masing - masing perusahaan. IFE akan

dilakukan dengan menerapkan matriks IFE dan memberikan bobot dan skor untuk faktor -

faktor yang relevan. Hasil analisa dibuat kesimpulan mengenai kinerja dan strategi bisnis

masing - masing perusahaan.


II. PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (SIDO)

Sido Muncul (SDMI) adalah sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak di

bidang industri jamu dan farmasi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1951 oleh Mr.

Sukanto Tanoto di Surakarta, Jawa Tengah. SDMI merupakan salah satu produsen jamu

terbesar di Indonesia dengan merek dagang utama Tolak Angin, yang telah dikenal oleh

masyarakat Indonesia selama beberapa dekade.

Selain jamu, SDMI juga memproduksi obat - obatan herbal dan suplemen

kesehatan. Beberapa produk unggulan yang dihasilkan oleh SDMI meliputi Tolak Angin,

Kuku Bima, Puyer 16, Hemaviton, serta beberapa produk lainnya. Produk - produk SDMI

dipasarkan di Indonesia dan juga diekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, dan

Amerika.

SDMI memiliki pabrik di beberapa kota di Indonesia, antara lain Surakarta, Jawa

Tengah Boyolali, Jawa Tengah; Bogor, Jawa Barat serta Tangerang, Banten. Perusahaan

ini juga memiliki pusat riset dan pengembangan (R & D) di Surakarta untuk

mengembangkan produk - produk baru dan meningkatkan kualitas produk yang sudah

ada. Selama bertahun - tahun, SDMI telah menerima berbagai penghargaan dan

sertifikasi, seperti ISO 9001:2015 untuk sistem manajemen mutu, ISO 14001:2015 untuk

sistem manajemen lingkungan, serta sertifikasi halal dan BPOM (Badan Pengawas Obat
dan Makanan) untuk sebagian besar produk - produknya. Selain itu, SDMI juga aktif dalam

berbagai kegiatan sosial dan lingkungan, seperti program peduli lingkungan, bantuan

untuk korban bencana serta program - program kesehatan masyarakat.

Gambar 1. Grafik Saham SIDO


Gambar 2. Tabel IFM SIDO

2.1.2 PT. Tempo Scan Pacific, Tbk (TSPC)

PT Tempo Scan Pacific Tbk (“Perseroan”) dan entitas anaknya merupakan bagian

dari Tempo Grup yang memulai kegiatan usahanya melalui pendirian PT PD Tempo pada

tanggal 3 Nopember 1953 yang bergerak di bidang perdagangan produk farmasi.

Perseroan dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991 dan semula Perseroan

bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970 memulai kegiatan produksi komersial

produk farmasi dalam skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan melalui

entitas anaknya juga telah memproduksi produk kosmetik dan produk konsumen sejak

tahun 1977.

Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan publik dan mencatatkan saham -

sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar saham di Bursa Efek Indonesia/BEI (dahulu Bursa

Efek Jakarta/BEJ). Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat menjadi

150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai nominal masing-masing saham

Perseroan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).

Selanjutnya pada tahun 1998, BEI telah menyetujui pencatatan saham Perseroan

sebanyak 300.000.000 lembar saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas yang

Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan seluruhnya berjumlah 450.000.000

lembar saham.
Pada tahun 1999, meskipun terimbas krisis ekonomi Asia, Perseroan membayar

lebih awal USD 105 juta pinjaman sindikasi luar negeri dan sejak itu Perseroan memiliki

posisi kas bersih yang surplus. Pada tahun 2003 Perseroan telah mengimplementasikan

SAP untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan secara lebih efisien dan efektif.

Saat ini SAP telah diimplementasikan pada 16 entitas anak Perseroan. Dengan keyakinan

bahwa perekonomian Indonesia akan terus membaik, Perseroan membangun pabrik

Farmasi baru di Cikarang dengan luas area total 76.105 m2 yang diresmikan pada tahun

2006.

Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi 4.500.000.000 lembar

saham dengan dirubahnya nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500

menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham). Pada tahun 2007 Perseroan

memperluas bisnis internasional ke Thailand serta mendirikan Tempo Scan Pacific

Philippines di tahun 2010 dan Tempo Scan Pacific Malaysia di tahun 2012. Seiring dengan

terus berkembangnya Perseroan, kantor pusat Tempo Scan pindah ke Tempo Scan Tower

di Jl. HR Rasuna Said Kav. 3-4, Kuningan, Jakarta Selatan, Indonesia, yang terdiri dari 30

lantai dan 4 basement seluas total 70.000 m2 dan diresmikan pada bulan Maret 2012.

Pada tahun 2017 Perseroan mulai membangun pabrik baru CPCMG yang berlokasi di

Mojokerto, Propinsi Jawa Timur, dan telah beroperasi sejak Februari 2019. Perseroan

mengoperasikan 17 fasilitas produksi, dimana satu fasilitas produksi masih dalam tahap

pembangunan.

2.1.3 PT. Kalbe Farma, Tbk (KLBF)

Kalbe didirikan pada tanggal 10 september 1966 oleh 6 bersaudara dengan

melakukan usaha dimulai di sebuah garasi di kawasan Jakarta Utara dan lingkup kerjanya
hanya dikawasan Jakarta saja. PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin oleh Dr. Boenjamin

Setiawan dan F. Bing Aryanto serta didukung oleh keempat saudara lainnya. Kegigihan

dan ketekunan dalam menjalankan usahannya Kalbe bertumbuh baik sehingga pada

akhirnya memiliki pabrik di kawasan Pulomas, Jakarta Timur pada tahun 1971. Pendirian

pabrik baru mengakibatkan daerah aktivitasnya mulai berkembang yang sebelumnya

hanya di Jakarta mulai merambah ke daerah - daerah lainnya di Indonesia.

Secara bertahap, PT Kalbe Farma Tbk membuka cabang-cabang di daerah dan

dalam 10 tahun sejak berdirinya, PT Kalbe Farma telah mencakup seluruh wilayah

Indonesia. Berdasarkan sisi produk, PT Kalbe Farma Tbk terus mengembangkan line

produknya sehingga menjadi salah satu perusahaan farmasi yang diperhitungkan di

Indonesia, baik untuk kategori obat yang diresepkan (Ethical) atau obat yang dijual bebas

(OTC/Over the Counter). Di tengah maraknya persaingan dengan perusahaan sejenis

lainnya, PT Kalbe Farma Tbk melakukan terobosan dengan mendiferensiasikan diri dalam

beberapa hal.

Untuk produk - produk yang diluncurkan, PT Kalbe Farma Tbk selalu meluncurkan

produk-produk yang invotif dan relatif memiliki diferensiasi dibandingkan para kompetitor.

Dari sisi pemasaran, pada saat itu PT Kalbe Farma Tbk melakukan terobosan dengan

memelopori pola - pola pemasaran yang dilakukan perusahaan multinasional yang

sekarang dikenal dengan nama medical representative. Terobosan lain yang

memperlihatkan visi kuat PT Kalbe Farma Tbk terhadap kualitas sekaligus untuk meraih

kepercayaan asing adalah dengan melakukan kerja sama strategis dengan beberapa

perusahaan multinasional khususnya perusahaan-perusahaan dari negara Jepang.

Periode berikutnya, pada tahun 1976-1985 adalah era dimana perkembangan fisik

masih terus berlangsung dan dilanjutkan dengan diversifikasi usaha. Pada tahun 1977, PT
Kalbe Farma Tbk sudah menjadi salah satu kekuatan utama pada kategori obat-obatan

ethical dan mampu bersaing dengan perusahaan 41 perusahaan multinasional. Langkah

berikutnya adalah memperkuat diri dibidang OTC (Over The Counter). Untuk itu, pada

tahun 1977 didirikan PT Dancos Labolatories yang lebih memfokuskan diri di bidang OTC.

Pada tahun 1985, PT Kalbe Farma Tbk mengakuisisi PT Bintang Toedjo yang juga

bergerak di bidang OTC serta PT Hexpharm Jaya yang sebagian besar produknya

merupakan pemegang lisensi dari Jepang.

Selain diversifikasi di bidangnya yaitu farmasi, PT Kalbe Farma Tbk juga mulai

merambah bidang pengemasan dan makanan kesehatan. Sementara itu sesuai dengan

regulasi pemerintah, pada tahun 1981 bisnis distribusi PT Kalbe Farma Tbk dialihkan

kepada PT Enseval Megatrading. Memasuki periode berikutnya, tahun 1986 hingga

Indonesia mengalami krisis keuangan pada tahun 1997 PT Kalbe Farma Tbk kembali ke

bisnis inti (core business). Meski pada awalnya masih agresif melakukan ekspansi dalam

diversifikasi, belakangan PT Kalbe Farma Tbk secara perlahan melakukan langkah-

langkah konsolidasi dalam rangka kembali ke bisnis inti. Sayangnya, langkah tersebut

belum cukup cepat sehingga PT Kalbe Farma Tbk sempat merasakan imbas krisis

keuangan pada tahun 1997.

Manajemen PT Kalbe Farma Tbk memutuskan untuk fokus pada bidang - bidang

yang dipercaya menjadi lokomotif perumbuhan pada era berikutnya, antara lain susu dan

nutrisi bayi. Konsekuensinya, bisnis - bisnis yang tidak relevan dijual atau dimitrakan

dengan pihak asing misalnya penjualan PT Bukit Manikam Sakti yang bergerak di bidang

makanan Arnotts. Bisnis nutrisi makanan kemudian dikonsolidasikan kedalam PT

Sanghiang Perkasa. PT Kalbe Farma Tbk mulai memasuki bisnis minuman energi pada

tahun 1993 dengan produk Extra Joss. Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 divisi yang
masing-masing memberikan kontribusi yang relatif seimbang, yaitu divisi obat resep, divisi

produk kesehatan, divisi nutrisi serta divisi distribusi dan kemasan. Dengan didukung lebih

dari 15.000 karyawan termasuk 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan yang tersebar di

seluruh wilayah Indonesia, Kalbe mampu menjangkau 70% dokter umum, 90% dokter

spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% untuk

pasar produk kesehatan dan nutrisi.

ambar 3. Laporan Laba Rugi KLBF

2.1.4 PT. Kimia Farma, Tbk (KAEF)

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang

didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya
adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi

atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah

Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF

(Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus

1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama

perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).

Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya

menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya

disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan

pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger

dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun,

Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan

terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan

dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

Berdasarkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-0017895.AH.01.02 Tahun 2020

tanggal 28 Februari 2020 dan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0115053 tanggal 28 Februari

serta tertuang dalam Akta Risalah RUPSLB Nomor 18 tanggal 18 September 2019, terjadi

perubahan nama perusahaan yang semula PT Kimia Farma (Persero) Tbk menjadi PT

Kimia Farma Tbk, efektif per tanggal 28 Februari 2020.

2.1.5 PT. Indofarma, Tbk (INAF)


Indonesia Farma Tbk disingkat Indofarma Tbk (INAF) didirikan tanggal 02 Januari

1996 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983. Kantor pusat dan

pabrik Indofarma Tbk terletak di Jalan Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi 17530 - Indonesia.

Telp: (62-21) 8632-3971/75; 8590-8349/50, (Hunting), Fax: (62-21) 8832-3972/73; 857

4503. Pada awalnya, INAF merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918

dengan nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil

alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan.

Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi

Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

indonesia (PP) No.20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi

Departemen Kesehatan menjadi Perseroan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).

Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi

Perusahaan (Persero).

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Indofarma Tbk (30-Apr-

2022), yaitu: PT Bio Farma (Persero) (80,664%) dan PT Asabri (Persero) – DAPEN TNI

(7,342%). Pemegang saham pengendali Indofarma Tbk adalah PT Bio Farma (Persero)

(80,664%) di saham Seri B dan Pemerintah Negara Republik Indonesia memiliki 1 Saham

Preferen (Saham Seri A Dwiwarna). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang

lingkup kegiatan INAF adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program

Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di

bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan, dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan Terbatas. Saat ini kegiatan usaha utama INAF

yaitu:

1. Industri
 Produk Farmasi Untuk Manusia;

 Bahan Baku Obat Tradisional;

 Produk Obat Tradisional;

 Alat-Alat Laboratorium, Farmasi, dan Kesehatan Dari Kaca;

 Furnitur untuk Operasi, Perawatan Kedokteran, dan Kedokteran Gigi;

 Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi, Perlengkapan Orthopaedic

dan Prosthetic;

 Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi, Perlengkapan Lainnya;

 Peralatan Elektromedikal dan Elektroterapi;

 Pengolahan Herbal;

 Peralatan Iradiasi/Sinar X, Perlengkapan, dan Sejenisnya.

2. Reparasi Peralatan Iradiasi, Elektromedis dan Elektrotherapi.

3. Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Farmasi, dan Kedokteran.

Produk yang dihasilkan Indofarma, yaitu Obat Generik Bermerek (OGB), Over The

Counter (OTC) & Makanan, Obat Keras Bermerek (Ethical Branded), Alat Kesehatan,

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Non-Alat Kesehatan. Selain itu, Indofarma

juga menyediakan jasa Toll In Manufacturing yaitu proses produksi obat dengan

menggunakan fasilitas produksi Perseroan berdasarkan permintaan produksi dari

perusahaan lain.

Pada tanggal 30 Maret 2001, INAF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-

LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INAF (IPO) kepada masyarakat

sebanyak 596.875.000 Saham Seri B dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan

harga penawaran Rp250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 17 April 2001. INAF telah melaksanakan Kuasi-reorganisasi
pada tanggal 30 September 2011 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan PSAK No.51

(Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi - Reorganisasi” yang menghasilkan penghapusan defisit

sebesar Rp57.661.903.925 dan kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih sebesar

Rp. 260.955.748.932 yang terdiri dari aset tetap sebesar Rp. 252.089.087.407 dan aset

tidak lancar yang akan ditinggalkan sebesar Rp. 8.866.661.523.

IV. PENUTUP

3.1. Simpulan

Konsep dasar pemasaran yang dijalankan oleh PT. Maxi Utama Energy
DAFTAR PUSTAKA

Kieso, D.E., Weygandt, J.J., & Warfield, T.D. (2016). Intermediate Accounting: IFRS
Edition (3rd ed.). John Wiley & Sons.

Horngren, C.T., Sundem, G.L., Stratton, W.O., & Burgstahler, D. (2017). Introduction to
Financial Accounting (12th ed.). Pearson Education.

Financial Accounting Standards Board (FASB). (2021). Accounting Standards Codification.


Retrieved from https://asc.fasb.org/home

International Accounting Standards Board (IASB). (2021). International Financial Reporting


Standards. Retrieved from https://www.ifrs.org/standards/

Securities and Exchange Commission (SEC). (2021). EDGAR Database of Company


Filings Retrievedfromhttps://www.sec.gov/edgar/searchedgar/companysearch.html

https://www.Tempo Scan Group | Profil Perusahaan

https://www.Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Kalbe Farma Tbk | Sejarah Apa Saja (yes-
sejarah.blogspot.com)

https://www.Sejarah dan Profil Singkat INAF (Indofarma Tbk) - britama.com

Anda mungkin juga menyukai