Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN KEUNAGAN
ANALISIS KOMPARASI EMITEN INDF VS MYOR

Disusun Oleh :

Adelia Agustina (11211332)


Anisa Nursyifa (11211303)
Riska Widiastutie (11211320)
Sania Nurfadilah (11211064)
Andini Sri Wahyuni (11211040)

Dosen Pengampu :
Vina Anggilia Pustpita, S. SOS., M.M

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL


2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya. Penulis dapat
menyelesaikan makalah yang disusun untuk memenuhi tugas Ulangan Akhir Semester mata kuliah
Manajemen Keuangan dengan judul “ANALISIS KOMPARASI EMITEN INDF VS MYOR”.
Penulis berterima kasih kepada Ibu Vina Anggilia Puspita selaku dosen pengampu mata
kuliah yang telah memberikan arahan dan panduan agar makalah ini dapat disusun dengan baik.
Penulis juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat daan mendorong penulis dalam
menyelesaikan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum layak dikatakan sempurna dikarenakan masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi selanjutnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap makalah ini dapat bermanfaat
baagi pembaca dan diri saya sendiri sebagai penulis.

Bandung, 08 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGENTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………..……..
1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………...…………
1.3 TUJUAN PENYELESAIAN ……………………………………….…………

BAB II KOMPARASI EMITEN


2.1 PERUSAHAAN INDOFOOD……………………………………………...…..
2.2 PROFIL …………………………………………………..................………….
2.3 PERBANDINGAN INDF VS MYOR ………...………..................…….…….

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN………………………………………..………..……………….
3.2. SARAN ………………………………………..……………………………......
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memilki fungsi ekonomi dan
keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan penghimpun
dana (Suad Husnan, 1994:1). Sasaran utama baik perusahaan nasional maupun asing dalam
menyerap dana dari masyarakat di pasar modal adalah meningkatkan produktivitas kerja melalui
ekspansi usaha, memperbaiki struktur modal perusahaan untuk meningkatkan daya saing
perusahaan. Pasar modal memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi
yang sesuai dengan resiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal maka para investor mungkin
hanya bisa berinvestasi pada aktiva riil, atau pada sektor perbankan. Dalam aktivitasnya pasar
modal mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi, pasar
modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor) kepada pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan menginvestasikan kelebihan dana
yang dimilikinya investor mengharapkan akan memperoleh imbalan, sedangkan dari sisi issuer
adanya dana tersebut akan memudahkan mereka untuk melakuan investasi tanpa harus menunggu
laba dari operasi perusahaan yang dimiliki. Fungsi keuangan, pasar modal menyediakan modal
tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi
tersebut.

Saham merupakan tanpa bukti penyertaan atau kepemilikian seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut,
dengan porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam suatu
perusahaan (Darmadji, 2001).

Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan manajemen keuangan tentang


investasi, pembiayaan dan deviden. Saham adalah surat berharga yang dijual belikan. Harga saham
sendiri ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu permintaan dan penawaran atas suatu saham di
pasar modal. Maksud dari pernyataan tersebut adalah jika permintaan akan suatu saham
perusahaan tertentu tinggi maka akan menimbulkan dampak naiknya harga jual saham pada
perusahaan tersebut.
Tujuan utama investor (pemodal) menanamkan modalnya pada sekuritas terutama saham
adalah untuk mendapatkan return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan resiko tertentu
atau memperoleh return tertentu dengan resiko minimal. Return dapat diperoleh dari dua
komponen utama, yaitu yield dan capital gain. Yield merupakan komponen return yang periodik,
sedangkan capital gain sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan atau penurunan
harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa
memberikan

Kebutuhan manusia akan makanan dan minuman merupakan kebutuhan yang mutlak
dipenuhi, oleh karena itu makanan dan minuman ini akan selalu dikonsumsi oleh setiap manusia
sampai kapanpun. Hal ini berdampak pada terus meningkatnya kebutuhan akan barang konsumsi
ini, dan akan berdampak kepada terus berproduksinya perusahaan-perusahaan yang bergerak pada
sektor industri makanan dan minuman, sehingga prospek yang bergerak pada industri ini akan
terus meningkat. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan
menganalisis faktor yang mempunyai return saham. Penelitian kali ini dimaksudkan mencoba
meneliti dengan menggunakan data periode 2010 sampai 2013. Dan penulis menggunakan
beberapa variabel yaitu Earning Per Share, Price to Book Value, dan Price Earning Ratio.

Berdasarkan permasalahan yang ada dan masih adanya perbedaan hasil penelitian
sebelumnya, maka masih layak dilakukan penelitian selanjutnya. Maka Makalah ini membahas
tentang : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi pokok permasalahan dalam makalah ini
adalah “ ANALISIS KOMPARASI EMITEN INDF VS MYOR “.

1.3 Tujuan Penyelesaian


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: “Menganalisis komparasi emiten kedua perusahaan PT.
Indofood dan PT.Mayora”.
BAB II
KOMPARASI EMITEN

2.1 PT Indofood Sukses Makmur Tbk


PT Indofood Sukses Makmur Tbk (IDX: INDF) atau lebih dikenal dengan nama Indofood
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor
bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

2.1.1 Profil PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Jenis Perusahaan publik

Kode emiten IDX: INDF

Industri Makanan dan minuman

Didirikan 14 Agustus 1990

Pendiri Sudono Salim

KantorPusat Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76-78
Jakarta, Indonesia
Tokoh Kunci Anthony Salim (Direktur Utama)
Axton Salim (Direktur)
Manuel V. Pangilinan (Komisaris Utama)
Produk Mie Instant, es krim, makanan ringan, biskuit, tepung terigu, sirup,
susu, minyak goreng, pasta
Induk First Pacific (Salim Group)

Divisi Bogasari

Anak usaha Produk konsumen bermerek


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Bogasari

Agribisnis
Indofood Agri Resources Ltd
PT Salim Ivomas Pratama Tbk

Pengemasan, perkapalan, dan distribusi


PT Inti Abadi Kemasindo
Pacsari Pte. Ltd.
Ocean 21 Pte Ltd
PT Samudra Sukses Makmur
PT Indomarco Adi Prima
PT Putri Daya Usahatama
Situs web Indofood

Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah


perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan
proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk
akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

2.1.2 Sejarah PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Pada tahun 1970, pasar mie instan mulai diramaikan dengan berdirinya PT Sanmaru Food
Manufacturing, anak perusahaan Jangkar Jati Group yang memproduksi mie instan Indomie.P
industri mie instan di dalam negeri menjadi semakin memanas pasca PT Indofood yang tergabung
dalam perusahaan Salim Group bergabung dengan perusahaan Jangkar Jati Group pada tahun
1984. Kedua perusahaan tersebut kemudian mendirikan PT Indofood Interna Corporation. Pada
tahun 1986, PT Indofood Interna Corporation melalui anak usahanya, PT Lambang Insan Makmur
mengambil alih PT Supermie Indonesia.

Empat tahun berselang, tepatnya pada 14 Agustus 1990, berdiri satu lagi perusahaan mie
instan bernama PT Panganjaya Intikusuma. Dua tahun berikutnya, saham perusahaan ini diambil
alih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa sebesar 51%. Pada tahun yang sama, Salim Group
mengambil alih seluruh saham Jangkar Jari Group. Indofood juga ikut mencabut produknya dari
jaringan distributor PT Wicaksana Overseas dan dialihkan ke Indomarco. Alhasil, industri mie
instan di Indonesia dikuasai oleh PT Indofood dengan merek produk Indomie, Sarimie, dan
Supermie.

Pada tahun 1994, Indofood berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur dan
mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Setahun berikutnya, Indofood mengakuisisi pabrik
penggilingan gandum Bogasari. Pada tahun 1997, Indofood kembali memperluas integrasi
bisnisnya dengan mengakuisisi grup perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis
dan distribusi. Indofood juga mengembangkan bisnisnya dengan mengakuisisi perusahaan
perkapalan PT Pelayaran Tahta Bahtera.

Pada tahun 2007, Indofood mencatatkan saham Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources
Ltd. (“IndoAgri”) di Singapore Stock Exchange (SGX).G Agribisnis itu kemudian memperluas
perkebunannya dengan mengakuisisi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, sebuah perusahaan
perkebunan yang sahamnya tercatat di BEI. Setahun berikutnya, Grup Agribisnis tersebut memulai
kegiatan usaha gula dengan mengakuisisi PT Lajuperdana Indah.G Consumer Branded Products
(CBP) juga ikut memasuki kegiatan usaha dairy dengan mengakuisisi PT Indolakto, salah satu
produsen produk dairy terkemuka di Indonesia.

Pada tahun 2013, Grup Agribisnis memperluas kegiatan usaha gulanya ke Brasil dan
Filipina melalui penyertaan saham di Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações dan
Roxas Holdings Inc. Setahun berikutnya, Grup CBP mulai memasuki bidang usaha air minum
dalam kemasan (AMDK) dengan mengakuisisi aset AMDK, termasuk merek Club. Pada tahun
2018, Grup CBP kembali mengakuisisi seluruh kepemilikan saham pada anak perusahaannya di
bidang minuman dan produk kuliner serta memperluas pendistribusian produk kegiatan
usaha paper diaper. Selain itu, Grup CBP juga memperluas pasa mie instan hingga ke Afrika,
Timur Tengah dan Eropa Tenggara. Itulah mengapa kamu bisa menemukan produk Indomie di
beberapa negara di dunia.

2.2 PT Mayora Indah Tbk

PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Indah (Mayora) (IDX: MYOR) serta Mayora Group
(melakukan bisnis sebagai PT Torabika Eka Semesta) adalah salah satu kelompok bisnis produk
konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat
di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki
oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93. PT. Mayora Indah Tbk didirikan dengan akta No. 204
tanggal 17 Februari 1977 dari notaris Poppy Savitri Parmanto SH. Sebagai pengganti dari notaris
Ridwan Suselo SH. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5514 tanggal 3 januari 1978 dan telah
didaftarkan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang No. 2PNTNG1978 tanggal
10 januari 1978.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir
dengan akta notaris Adam Kasdarmadji SH. No. 448 tanggal 27 Juni 1997, antara lain mengenai
maksud dan tujuan perusahaan. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-620.HT.01.04.TH98 tanggal 6
Pebruari 1998. Perusahaan berdomisili di Tangerang dengan pabrik berlokasi di tangerang dan
Bekasi kantor Pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah
menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen atau perwakilan. Perusahaan
mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Jumlah karyawan perusahaan dan anak
perusahaan hingga saat ini sebanyak 5300 karyawan. Didukung oleh jarring distribusi yang kuat,
produk PT Mayora Indah Tbk tidak hanya ada di Indonesia namun juga dapat kita jumpai di Negara
seberang lautan seperti Malaysia, Thailand, philiphines, Vietnam, Singapore, Hong Kong, Saudi
Arabia, Australia, Africa, America dan Italy.
2.2.1 Profil PT Mayora Indah Tbk

Jenis Perusahaan publik


Kode emiten IDX: MYOR
Industri Produk konsumen, makanan, minuman
Didirikan 17 Februari 1977
Kantor pusat Kantor:

PT Mayora Indah Tbk

Gedung Mayora, Jalan Tomang Raya No.21-23, RT.1/RW.1, Tomang,


Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Indonesia

Pabrik:

PT Mayora Indah Tbk

Jalan Telesonic Jatake, RT.001/RW.004, Pasir Jaya, Jatiuwung,


Tangerang, Banten, Indonesia

PT Torabika Eka Semesta

Jalan Raya Serang KM.12,5, Bitung Jaya Village, Sukadamai, Cikupa,


Tangerang, Banten, Indonesia

PT Kakao Mas Gemilang

Jalan Daan Mogot KM.19, RT.001/RW.004, Kebon Besar, Batuceper,


Tangerang, Banten, Indonesia
Tokoh kunci Ongkie Tedjasurja (Direktur Pelaksana)

Gunawan Atmadja (Direktur Utama)

Jogi Hendra Atmadja (Komisaris Utama)


Produk • Biskuit : Roma, Better, Slai O Lai, dan Danisa

• Permen : Kopiko, Kis, Tamarin, dan Plonk

• Wafer : Beng Beng, Astor, dan Roma

• Coklat : Choki Choki dan Danisa


• Health Food : Energen

• Kopi : Torabika

• Bubur : Super Bubur

• Mi instan: Mi Gelas

• Minuman: Vitazone
Pendapatan 14 triliun IDR (2014)
Laba operasi Red Arrow Down.svg 93,5 miliar IDR (-28.40%) (2005)
Laba bersih 1 triliun IDR (2018)
Karyawan 5.300 orang
Situs web Mayoraindah.co.id

2.2.2 Sejarah PT Mayora Indah Tbk

PT. Mayora Indah Tbk didirikan pada tanggal 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi
secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora Indah Tbk awalnya berlokasi di
Gedung Mayora lantai 8, Jl. Tomang Raya 21-23, Jakarta, Indonesia dan pabrik terletak di
Tangerang dan Bekasi. Jogi Hendra Atmadja merupakan pendiri awal PT. Mayora Indah Tbk yang
dilahirkan di Jakarta pada tahun 1946. Berlatar belakang pendidikan di Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti. Setelah lulus Jogi Hendra Atmadja bersama dengan Raden soedibjo Daniel
Darmawan Kurnia mendirikan PT. Mayora Indah Tbk pada tanggal 17 Februari tahun 1977 di
Jakarta.

PT. Mayora Indah Tbk yang keduanya dirikan memproduksi makanan ringan yang
kemudian menjadi andalan perusahaan. Sejak berdiri, Jogi Hendra Atmadja sudah menjabat
sebagai komisaris utama di PT. Mayora Indah Tbk. Jabatan yang sama juga ia pegang di tiga
perusahaan lain seperti di PT Unita Branindo, PT Torabika Eka Semesta dan PT Kanomas
Gemilang. Sejak berdiri produk makanan ringan yang menjadi andalan perusahaan adalah Biskuit
Roma Kelapa yang booming pada akhir tahun 1970-an. Roma Kelapa kemudian dikenal sebagai
biskuit sejuta umat yang bersaing ketat dengan biskuit Khong Guan yang kala itu sudah banyak
beredar di pasaran.

Pada akhir tahun 1980-an PT. Mayora Indah Tbk melakukan ekspansi bisnis dengan
mengeluarkan produk permen Kopiko yang menjadi permen rasa kopi pertama di Indonesia.
Dengan cepat produk permen Kopiko naik ke posisi atas sebagai produk terlaris karena ketika itu
belum ada produk yang sama yang beredar di pasaran. Selain produk makanan ringan PT. Mayora
Indah Tbk juga merambah ke produk minuman kemasan seperti Teh Pucuk Harum. Demi
menggaet pasar minuman yang ketika itu dikuasai oleh Teh Botol Sosro. Untuk produk Air mineral
kemasan PT. Mayora Indah Tbk bekerja sama dengan PT Tirta fresindo Jaya mengeluarkan produk
air mineral kemasan merk Le minerale.

Kian berkembang PT. Mayora Indah Tbk kemudian membuka 5 pabrik lain yang didirikan
di Makassar, Medan, Pasuruan, Ciawi, Sukabumi. Dan tahun 2016 dibangun 2 pabrik di
Palembang serta Cianjur sebagai langkah memperkuat produksi guna bersaing dengan merek air
mineral lain. Hingga kini PT. Mayora Indah Tbk telah memproduksi banyak produk makanan dan
minuman olahan dengan berbagai merek yang dapat dengan mudah kita temui di pasar dengan
mudah. Tidak hanya pasar dalam negeri, produk PT. Mayora Indah Tbk juga dapat ditemukan dan
telah beredar luas di pasar global di 5 benua.

2.3 Perbandingan Emiten INDF VS MYOR

2.3.1 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan yang


memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar
yang tersedia. Rasio likuiditas terdiri antara lain:

a. Rasio Lancar (Current Rasio)


Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibab jangka
pendek.

Aktiva Lancar
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = Hutang Lancar x 100%
Rp. 42.816.745.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = x 100%  = 170,5%
Rp. 25.107.538.000.000

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Hasil Keterangan
2017 Rp.42.816.745.000.000 Rp. 25.107.538.000.000 170,5% -
2018 Rp.28.985.443.000.000 Rp. 19.219.441.000.000 150,8% Penurunan 19,7%
2019 Rp.32.948.131.000.000 Rp. 21.637.763.000.000 152,3% Peningkatan 1,5%
2020 Rp.33.272.618.000.000 Rp. 31.204.102.000.000 106,6% Penurunan 45,7%
2021 Rp.96.198.559.000.000 Rp. 24.686.862.000.000 389,7% Peningkatan 283,1%
2022 Rp.163.136.516.000.000 Rp. 27.975.875.000.000 583,1% Peningkatan 193,4%

PT. Mayora Indah Tbk


Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Hasil Keterangan
2017 Rp. 7.454.347.029.087 Rp. 3.151.495.162.694 238,5% -
2018 Rp. 8.739.782.750.141 Rp. 3.884.051.319.005 225,0% Penurunan 11,5%
2019 Rp. 10.674.199.571.313 Rp. 4.473.628.322.956 238,6% Peningkatan13,6%
2020 Rp. 12.647.858.727.872 Rp. 4.764.510.387.113 265,4% Peningkatan 26,8%
2021 Rp. 12.776.102.781.513 Rp. 7.724.359.539.201 342,8% Peningkatan 77,4%
2022 Rp. 12.883.729.162.094 Rp. 3.475.323.711.943 370,7% Peningkatan 27,9%

Rasio rata-rata diperoleh dari penjumlahan hasil rasio selama periode 2017 sampai dengan
2022 atau 5 tahun kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode yaitu 5 tahun. PT Indofood
Sukses Makmur Tbk dan PT Mayora Indah Tbk pada periode tahun 2017-2022 dapat disimpulkan
bahwa rata-rata current rasio PT Indofood Sukses Makmur Tbk selama 5 tahun memiliki rata-rata
current ratio sebesar 258,8%. Artinya perusahaan berada di atas standar rata-rata industri maka
dari itu perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendek. PT Mayora Indah Tbk memiliki
current Ratio sebesar 279,8% . Artinya perusahaan memiliki kinerja yang baik karena diatas rata-
rata angka standar industri 200%. Artinya perusahaan mampu membayar kewajiban finansial
jangka pendek. Dilihat dari perbandingan rasio maka PT. Mayora Indah Tbk lebih baik dari PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk
b. Quick Ratio
Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya paling rendah, sering
mengalami fluktuasi harga, dan sering menimbulkan kerugian jika terjadi likuidasi. Oleh karena
itu, dalam perhitungan rasio cair (quick ratio), nilai persediaan dikeluarkan dari aktiva lancar.
Aktiva Lancar − persediaan
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100%
hu tan g Lancar

Rp. 42.816.745.000.000−Rp. 7.627.360.000
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100%  = 140,1%
Rp. 25.107.538.000.000

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


Quick Ratio
Tahun Aktiva Lancar – Persediaan Hutang Lancar Hasil Ket
2017 Rp 42.816.745.000.000 - Rp 7.627.360.000.000 Rp. 25.107.538.000.000 140,1% -
2018 Rp 28.985.443.000.000 - Rp 8.469.821.000.000 Rp. 19.219.441.000.000 106,7% (-) 33,4%
2019 Rp 32.948.131.000.000 - Rp 9.792.768.000.000 Rp. 21.637.763.000.000 107,0% (+) 0,3%
2020 Rp33.272.618.000.000 - Rp 11.644.156.000.000 Rp. 31.204.102.000.000 87,6% (-) 19,4%
2021 Rp 31.403.445.000.000 - Rp 9.658.705.000.000 Rp. 24.686.862.000.000 88,0% (+) 0,4%
2022 Rp38.418.238.000.000 -Rp 11.150.432.000.000 Rp. 27.975.875.000.000 97,5% (+) 9,5%

PT. Mayora Indah Tbk


Quick Ratio
Tahun Aktiva Lancar – Persediaan Hutang Lancar Hasil Ket
2017 Rp.7.454.347.029.087 - Rp. 1.763.233.048.130 Rp. 3.151.495.162.694 180,6% -
2018 Rp. 8.739.782.750.141-Rp. 2.123.676.041.546 Rp. 3.884.051.319.005 170,3% (-) 10,3%
2019 Rp. 10.674.199.571.313- Rp. 1.825.267.160.976 Rp. 4.473.628.322.956 197,8% (+)l27,5%
2020 Rp. 12.647.858.727.872 - Rp. 3.351.796.321.991 Rp. 4.764.510.387.113 195,1% (-) 2,7%
2021 Rp. 12.776.102.781.513 - Rp. 2.790.633.951.514 Rp. 3.726.359.539.201 267,9% (+) 72,8%
2022 Rp. 12.838.729.162.094 - Rp. 2.805.111.592.211 Rp. 3.475.323.711.943 207,9% (-) 60%

Rasio rata-rata diperoleh dari penjumlahan hasil rasio selama periode 2017 sampai dengan
2022 atau 5 tahun kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode yaitu 5 tahun. Dapat
disimpulkan bahwa rata-rata quick rasio PT Indofood Sukses Makmur Tbk rata-rata quick rasio
rata-rata sebesar 99,4% dapat dikatakan bahwa semalam 6 tahun periode perusahan kurang baik
karena masih dibawah rata-rata standar industri disebabkan karena menumpuknya persediaan
disetiap tahun dan meningkatnya kewajiban lancar. Sedangkan PT Mayora Indah Tbk selama 5
tahun dicapai sebesar 203,2% dapat dikatakan baik karena sudah diatas rata-rata standar industri
yaitu sebesar 150% yang berarti perusahaan bisa membayar kewajiban jangka pendeknya.

2.3.2 Rasio Solvabilitas


Hasil perbandingan rata-rata dari sisi Solvabilitas Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity
Ratio PT Indofood Sukses Makmur Tbk lebih baik dari PT Mayora Indah Tbk.
a. Debt to Asset Ratio
Merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang
dengan total aktiva.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

𝑅𝑝. 48.709.933.000.000
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑅𝑝. 91.831.526.000.000 𝑥 100%  = 53.0%

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


Debt to Asset Ratio
Tahun Total Hutang Total Aktiva Hasil Keterangan
2017 Rp. 48.709.933.000.000 Rp. 91.831.526.000.000 53,0% -
2018 Rp. 38.233.092.000.000 Rp. 82.174.515.000.000 46,5% Penurunan 6,5%
2019 Rp. 41.298.111.000.000 Rp. 88.400.877.000.000 46,7% Peningkatan 0,2%
2020 Rp. 46.620.996.000.000 Rp. 96.537.796.000.000 48,2% Peningkatan 1,5%
2021 Rp. 41.996.071.000.000 Rp. 96.198.559.000.000 43,6% Penurunan 4,6%
2022 Rp. 83.998.472.000.000 Rp. 163.136.516.000.000 51,5% Peningkatan 7,9%

PT. Mayora Indah Tbk


Debt to Asset Ratio
Tahun Total Hutang Total Aktiva Hasil Keterangan
2017 Rp. 6.148.255.759.034 Rp. 11.342.715.686.221 54,2% -
2018 Rp. 6.657.165.872.077 Rp. 12.922.421.859.142 51,5% Penurunan 2,7%
2019 Rp. 7.561.503.434.179 Rp. 14.915.849.800.251 50,6% Penurunan 0,9%
2020 Rp. 9.049.161.944.940 Rp. 17.591.706.426.634 51,4% Peningkatan 0,8%
2021 Rp. 9.137.978.611.155 Rp. 19.037.918.806.473 47,9% Penurunan 3,5%
2022 Rp. 8.506.032.464.592 Rp. 19.777.500.514.550 43,0% Penurunan 4,9%

Rasio rata-rata diperoleh dari penjumlahan hasil rasio selama periode 2017 sampai dengan
2022 atau 5 tahun kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode yaitu 5 tahun. Dari hasil
perhitungan dapat disimpulkan secara keseluruhan rata-rata debt to asset pada PT Indofoos Sukses
Makmur Tbk memiliki rata-rata debt to asset ratio sebesar 48,2% dikatakan bahwa kinerja keungan
perusahaan kurang baik karena berada diatas rata-rata indutri. PT Mayora Indah Tbk sebesar
49,7%. Berada di atas standar industri yaitu 3,5% hal ini menunjukkan kinerja keuangan
perusahaan dikatakan kurang baik. Makait dari itu dapat disimpulkan bahwa kedua perusahaan
tidak mampu menutupi total hutang dengan asset yang dimiliki.
b. Debt To Equity Ratio
Digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dengan modal sendiri.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢 tan 𝑔 
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝑅𝑝. 48.709.933.000.000
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑅𝑝. 43.121.593.000.000 𝑥 100%  = 112,9%

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


Debt to Equity Ratio
Tahun Total Hutang Modal Hasil Keterangan
2017 Rp. 48.709.933.000.000 Rp. 43.121.593.000.000 112,9% -
2018 Rp. 38.233.092.000.000 Rp. 43.941.423.000.000 87,0% Penurunan 25,9%
2019 Rp. 41.298.111.000.000 Rp. 47.102.766.000.000 87,6% Peningkatan 0,6%
2020 Rp. 46.620.996.000.000 Rp. 49.916.800.000.000 93,4% Peningkatan 5,8%
2021 Rp. 41.996.071.000.000 Rp. 54.202.488.000.000 77,5% Penurunan 15,9%
2022 Rp. 83.998.472.000.000 Rp. 79.138.044.000.000 106,1% Peningktan 28,6%

PT. Mayora Indah Tbk


Debt to Equity Ratio
Tahun Total Hutang Modal Hasil Keterangan
2017 Rp. 6.148.255.759.034 Rp. 5.194.459.927.187 118,3% -
2018 Rp. 6.657.165.872.077 Rp. 6.265.255.987.065 106,2% Penurunan 12,1%
2019 Rp. 7.561.503.434.179 Rp. 7.354.346.366.072 102,8% Penurunan 3,4%
2020 Rp. 9.049.161.944.940 Rp. 8.542.544.481.694 105,9% Peningkatan 3,1%
2021 Rp. 9.137.978.611.155 Rp. 9.899.940.195.318 92,3% Penurunan 13,6%
2022 Rp. 8.506.032.464.592 Rp. 11.271.468.049.958 75,4% Penurunan 16,9%

Rasio rata-rata diperoleh dari penjumlahan hasil rasio selama periode 2017 sampai dengan
2022 atau 5 tahun kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode yaitu 5 tahun. PT Indofood
Sukses Makmur Tbk memiliki debt to equity ratio sebesar 94,1%. Artinya perusahaan kurang baik
karena rata-rata industri melebihi rata-rata standar industri. Sedangkan pada tahun 2019
mengalami keadaan yang baik karena pada tahun tersebut debt to equity ratio berada di bawah
standar industri yaitu sebesar 77,5% maka dari itu perusahaan harus berusaha agar debt equity
ratio bernilai rendah atau berada dibawah standar industri. Semakin besar nilai debt to equity ratio,
maka dapat diartikan bahwa sumber keuangan perusahaan akan semakin besar dibiayai oleh
pemberi utang, bukan oleh sumber keuangannya sendiri. Berbeda dengan PT Mayora Indah Tbk
memiliki debt to equity ratio sebesar 100,1% berada di atas rata-rata standar indutri yaitu 80%
walaupun rata-rata rasio perusahaan berada di atas rata-rata bukan berarti perusahaan kinerja
keuangannya perusahaan baik akan tetapi kinerja keungan perusahaan selama 5 tahun dalam
keadaan kurang baik karena semakin tinggi rasio solvabilitas akan menunjukkan kinerja keungan
yang buruk bagi perusahaan.

2.3.3 Rasio Aktivitas


Hasil perbandingan rata-rata dari sisi rasio Aktivitas Perputaran Total Aktiva PT Mayora
Indah Tbk lebih baik dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk

a. Perputaran Total Asset


Rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan
perusahaan dan mengkur berapa jumlah penjulan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 
Perputaran Total Aktiva = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣

𝑅𝑝. 64.061.947.000.000
Perputaran Total Aktiva = 𝑅𝑝. 91.831.526.000.000 = 0,69

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


Perputaran Total Aktiva
Tahun Penjualan Total Aktiva Hasil Keterangan
2017 Rp. 64.061.947.000.000 Rp. 91.831.526.000.000 0,69 -
2018 Rp. 66.750.317.000.000 Rp. 82.174.515.000.000 0,81 Peningkatan 0,12
2019 Rp.70.186.618.000.000 Rp. 88.400.877.000.000 0,79 Penurunan 0,02
2020 Rp. 73.394.728.000.000 Rp. 96.537.796.000.000 0,76 Penurunan 0,03
2021 Rp. 76.592.955.000.000 Rp. 96.198.559.000.000 0,79 Peningkatan 0,03
2022 Rp. 81.731.469.000.000 Rp. 16.313.651.600.0000 0,50 Penurunan 0,29

PT. Mayora Indah Tbk


Perputaran Total Aktiva
Tahun Penjualan Total Aktiva Hasil Keterangan
2017 Rp. 14.818.730.635.847 Rp.11.342.715.686.221 1,30 -
2018 Rp. 18.349.959.898.358 Rp.12.922.421.859.142 1,42 Peningkatan 0,12
2019 Rp. 20.816.673.946.473 Rp. 14.915.849.800.251 1.39 Penurunan 0,03
2020 Rp. 24.060.802.395.725 Rp. 17.591.706.426.634 1,36 Penurunan 0,03
2021 Rp. 25.026.739.472.547 Rp. 19.037.918.806.473 1.31 Penurunan 0,05
2022 Rp. 24.476.953.742.651 Rp. 19.777.500.514.550 1.23 Penurunan 0,08

Rasio rata-rata diperoleh dari penjumlahan hasil rasio selama periode 2017 sampai dengan
2022 atau 5 tahun kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode yaitu 5 tahun. Dilihat dari
hasil rata-rata total asset turnover PT Indofood Sukses Makmur Tbk total asset turnover sebesar
0,72 kali yang berati selama 5 tahun kinerja perusahaan kurang baik karena di bawah standar
industri yang berarti perusahaan belum mampu dalam penjualannya.sedangkan PT Mayora Indah
Tbk sebesar 1,33 kali yang berarti selama 5 tahun kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena
dibawah standar industri. Hal ini berarti kedua perusahaan harus meningkatankan total penjualan
disetiap periodenya

2.3.4 Rasio Profitabilitas


Hasil perbandingan rata-rata dari sisi rasio Profitabilitas Return On Equity dan Return On
Asset PT Mayora Indah Tbk lebih baik dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk
a. Return On Equity
Memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif,
serta mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal atau
pemegang saham perusahaan

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝑥 100%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑅𝑝. 37.095.010.000.000
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =𝑅𝑝. 43.121.593.000.000 𝑥 100% = 0,86%

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


Return On Equity
Tahun Laba bersih stlh pajak Ekuitas Hasil Keterangan
2017 Rp.3.709.501.000.000 Rp.43.121.593.000.000 8,6% -
2018 Rp 5.266.906.000.000 Rp.43.941.423.000.000 11.6% Peningkatan 3%
2019 Rp.5.097.264.000.000 Rp.47.102.766.000.000 10,6% Penurunan 1%
2020 Rp.4.961.851.000 000 Rp.49.916.800.000.000 9,6% Penurunan 1%
2021 Rp.5.902.729.000.000 Rp.79.138.044.000.000 7,6% Penurunan 2%
2022 Rp.8.752.066.000.000 Rp.54.202.488.000.000 16,6% Peningkatan 9%
PT. Mayora Indah Tbk
Return On Equity
Tahun Laba bersih stlh pajak Ekuitas Hasil Keterangan
2017 Rp.1.250.233.128.560 Rp.5.194.459.927.187 24,0% -
2018 Rp.1.388.676.127.665 Rp.6.265.255.987.065 22,1% Penurunan 1,9%
2019 Rp.1630.953.830.893 Rp.5.097.264.000.000 22,2% Peningkatan 0,1%
2020 Rp.1.760.434.280.304 Rp.4.961.851.000.000 20,6% Penurunan 1,6%
2021 Rp.2.039.404.206.764 Rp.5.902.729.000.000 20,6% Stabil
2022 Rp.2.098.168.514.645 Rp.8.752066.000.000 18,6% Penurunan 2%

Rasio rata-rata diperoleh dari penjumlahan hasil rasio selama periode 2017 sampai dengan
2022 atau 5 tahun kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode yaitu 5 tahun. Dapat
disimpulkan bahwa rata-rata return on equity sebesar 21,3%. Berada di bawah standar industri
40%. Maka dari itu return on equity pada perusahaan PT Mayora Indah Tbk kurang baik
dikarenakan dibawah standar industri. Sedangkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk rata-rata
return on equity sebesar 10,7% yang berarti perusahaan kurang baik dikarenakan dibawah standar
industri.
b. Return On Asset
Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
asetnya untuk memperoleh laba.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

𝑅𝑝. 37.095.010.000.000
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 = 𝑅𝑝. 91.831.526.000.000 𝑥 100% = 0,40%

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


Return of Asset
Tahun Laba bersih stlh pajak Total Aktiva Hasil Keterangan
2017 Rp.37.950.100.000.000 Rp.91.831.526.000.000 4.0% -
2018 Rp.52.669.060.000.000 Rp.82.174.515.000.000 6,4% Peningkatan 2,4%
2019 Rp.50.972.640.000.000 Rp.88.400.877.000.000 5,7% Penurunan 0,7%
2020 Rp.49.618.510.000.000 Rp.96.537.796.000.000 5,1% Penurunan 0,6%
2021 Rp.59.027.290.000.000 Rp.96.198.559.000.000 6,1% Peningkatan 1,0%
2022 Rp.87.520.660.000.000 Rp.163.136.516.000.000 5,3% Penurunan 0,8%

PT. Mayora Indah Tbk


Return of Asset
Tahun Laba bersih stlh pajak Total Aktiva Hasil Keterangan
2017 Rp.1.250.233.120.560 Rp.11.342.715.606.221 11,0% -
2018 Rp 1.388.676.127.665 Rp.12.922.421.859.142 10,7% Penurunan 0,3%
2019 Rp.1.630.953.830.893 Rp.14.915.849.800.251 10,9% Peningkatan 0,2%
2020 Rp.1.760.434.380.304 Rp.17.591.706 .426.634 10,0% Penurunan 0,9%
2021 Rp.2.039.404.206.764 Rp.19.037.918.806.473 10,7% Peningkatan 0.75%
2022 Rp.2.098.168.514.645 Rp.19.777.500.514.550 10,6% Penurunan 0,3%

Rasio rata-rata diperoleh dari penjumlahan hasil rasio selama periode 2017 sampai dengan
2022 atau 5 tahun kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode yaitu 5 tahun. Dapat
disimpulkan bahwa rata-rata return on asset pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk rata-rata return
on asset sebesar 5,7% sedangkan PT Mayora Indah Tbk sebesar 10,7% yang berarti berada di
bawah rata-rata standar industri maka dari itu return on asset pada perusahaan kurang baik. Sama
halnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang berarti kedua perusahaan tersebut belum maksimal
mendapatkan laba.. Cara meningkatkan return on asset yaitu dengan meningkatkan profit margin
dan mempertahankan perputaran aktiva perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Mayora Indah Tbk tingkat rasio likuiditas
menggunakan Current rasio perusahaannya mengalami fluktuasi setiap periodenya dan
berada di atas rata-rata standar industri dan dapat dikatan perusahaan liquid, dari sisi
Quick Ratio PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam kondisi ilikuid PT Mayora Indah
Tbk dalam kondisi likuid.
2) Cash Ratio PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam kondisi likuid kecuali pada tahun
2020 perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami Ilikuid yaitu sebesar
28,2% dan PT Mayora Indah Tbk dalam kondisi likuid. Pada PT Indofood Sukses
Makmur Tbk rasio solvabilitas perusahaan mengalami fluktuasi dan berada diatas rata-
rata standar rata-rata industri kecuali pada tahun 2021 pada debt to equity ratio
mengalami penurunan sebesar 77,5% sehingga perusahaan dapat dikatakan mengalami
solvable. PT Mayora Indah Tbk diketahui tingkat rasio solvabilitas mengalami
fluktuasi dan hasil perhitungannya berada diatas standar industri sehingga perusahaan
dapat dikatakan insovable.
3) PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Mayora Indah Tbk diketahui tingkat rasio
aktivitas mengalami fluktuasi dan hasil perhitungannya berada dibawah rata-rata
standar industri sehingga perusahaan dapat dikatakan un-efisien.
4) Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan dan berada di bawah rata-rata
standar industri, perusahaan dapat juga dikatakan non-profit. Sama halnya dengan PT
Mayora Indah Tbk diketahui tingkat rasio profitabilitas perusahaan disetiap periodenya
berada di bawah rata-rata standar industri yang berarti perusahaan mengalami non-
profit.
Kedua perusahaan yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Mayora Indah Tbk
berdasarkan nilai dari rata-rata kedua perusahaan maka PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT
Mayora Indah Tbk dapat dibandingkan bahwa kedua kinerja keuangan perusahaan kurang cukup
baik ditinjau dari solvabilitas, aktivita dan rasio profitabilitas dikarnakan dibawah standar rata-rata
industri.

3.2 Saran
Saat akan membeli saham sebaiknya kita menentukan dahulu perusahaan mana yang akan
dipilih dengan memperhatikan :
1. Fundamental Perusahaan
Pilih perusahaan yang tepat, yaitu dengan melihat laporan keuangan dari perusahaan. Dari
laporan tersebut kita bisa menilai peningkatan omzet ataupun profit yang terus menerus,
jumlah hutang, penambahan bentuk usaha, dan lain sebagainya. Dari laporan fundamental
perusahaan, kita bisa menilai layak tidaknya perusahaan tersebut untuk menjadi tujuan
berinvestasi.
2. Melakukan Riset
Kita wajib melakukan riset terkait saham dari perusahaan yang emitennya ingin dibeli. Jika
menunjukkan peningkatan yang positif sejak dari IPO maka artinya perusahaan tersebut
memiliki fendamental keuangan yang baik.
3. Analisis teknikal saham.
Bukan hanya laporan keuangannya saja yang perlu kita nilai, grafik saham dari perusahaan
tersebut pun perlu dianalisis. Naik turunnya grafik saham adalah hal yang lumrah, namun
kita perlu melihat perubahan tersebut terjadi secara ekstrem atau cenderung stabil.

Dari hasil analisis perbandingan emiten PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Mayora
Indah Tbk yang sudah kami lakukan, kami menyarankan untuk membeli saham emiten perusahaan
PT Mayora Indah Tbk dengan pertimbangan dari hasil yang sudah kami cantumkan di kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai