MANAJEMEN STRATEGI
1
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan tugas akhir Manajemen Strategi yang menganalisis strategi perusahaan yang
berfokus pada PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. dengan lancar dan selesai tepat pada
waktunya. Tugas akhir ini merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen Strategi yang
disusun dari data-data yang diperoleh dari berbagai literatur.
Tugas akhir ini dapat penulis selesaikan karena mendapat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, maka tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini:
1. Yth. Dr. Muhammad Miqdad, SE,MM,Ak Dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Strategi
2. Ytk. Orang tua penulis
3. Ytc. Teman-teman Jurusan Akuntansi angkatan 2012
4. Ytc. Almamater Universitas Jember
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan termasuk dalam pembuatan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca yang bersifat konstruktif demi
perbaikan isi makalah ini.
.
Jember, 8 Desember 2015
Penulis
BAB I. LATAR BELAKANG
Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam
pembangunan industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan sehingga dunia
usaha baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan persaingan. Untuk mengatasi
persaingan, setiap perusahaan memilik strategi masing-masing untuk menyampaikan hasil
produksinya dengan cepat, tepat, cermat, hemat dan memuaskan ke tangan konsumen.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
industri makanan dan olahan, perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar yang
mempunyai pangsa pasar yang cukup luas baik di dalam maupun di luar negeri. Sejarah PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk sendiri dimulai pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan
didirikannya PT. Panganjaya Intikusuma, yang kemudian hari mendirikan Indoofod Frito Lay
Corporation, sebuah usaha kerjasama dengan Seven Up Netherland B.V dan kemudian pada
tanggal 5 Februari 1994 mengganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM).
Secara kuantitas, produk Indofood dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan
tren yang positif. Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam memasarkan
produknya adalah Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini dilakukan dengan
menambah produk yang baru tetapi masih saling berhubungan. Strategi menghadapi
persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the
Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive
advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost
efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya
dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin. Selain itu
dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan rasanya.
Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk
meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual,
menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar),
menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi.
1
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
Riwayat Perseroan
Tahun Riwayat
1990 Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.
- Membentuk perusahaan patungan 51:49 dengan Seven-Up
Netherlands B.V., perusahaan afiliasi PepsiCo Inc. untuk
memasuki industri makanan ringan.
1994 - Mengganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.
- Mencatatkan saham di BEI.
1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
1997 - Mengakuisisi 80% saham grup perusahaan yang bergerak di
bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi.
2004 - Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.
2005 - Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé SA untuk
memasarkan produk-produk kuliner.
- Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
- Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh
perusahaan perkapalan, PT Pelayaran Tahta Bahtera, setara
dengan 90,9% kepemilikan saham.
2006 - Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan, Pacsari Pte.
Ltd. (”Pacsari”).
- Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan
Barat.
2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di SGX dan menempatkan
saham baru.
- Menambah sebesar 35% kepemilikan saham di Pacsari, menjadi
90% kepemilikan.
- Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan
yang dimiliki oleh Rascal Holding Limited.
- Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati
Plantation dan memiliki 70% kepemilikan.
- Mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham Lonsum.
2008 - Partisipasi dalam penerbitan saham baru PT Lajuperdana Indah,
dengan kepemilikan sebesar 60%.
- Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd., yang memiliki
secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto (“Indolakto”),
sebuah perusahaan dairy terkemuka.
- Mengakuisisi seluruh kepemilikan beberapa perusahaan
perkebunan yang memiliki fasilitas bulking.
2009 - Restrukturisasi internal Grup CBP dimulai dengan pembentukan
ICBP dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu, yang
diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di
Grup CBP yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke
dalam ICBP.
2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP
dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP.
- Mencatatkan saham ICBP di BEI.
- Meningkatkan kepemilikan saham di Pascari sebesar 10% menjadi
100% kepemilikan.
2011 - Mencatatkan saham SIMP, anak perusahaan langsung dan tidak
langsung Perseroan, di BEI.
2012 - ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group
Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki
pasar minuman non-alkohol di Indonesia.
2013 - Grup Agribisnis, melalui anak perusahaannya SIMP dan
Lonsum, mengakuisisi 79,7% saham di PT Mentari Pertiwi
Makmur
(“MPM”), dimana memiliki anak perusahaan yang bergerak di
bidang usaha penanaman hutan industri dan agro forestry.
- Grup Agribisnis mengakuisisi 50% saham Companhia Mineira de
Açúcar e Álcool Participações, perusahaan gula di Brasil.
- ICBP, melalui anak perusahaan patungannya dengan Asahi,
mengakuisisi PT Prima Cahaya Indobeverages, exclusive bottler
untuk produk-produk PepsiCo.
- Grup Agribisnis dan First Pacific Company Limited membentuk
perusahaan patungan 30:70 untuk melakukan investasi atas 34%
kepemilikan saham Roxas Holdings Inc., perusahaan gula
terintegrasi yang terbesar di Filipina.
- Mengakuisisi 82,88% saham CMFC, sebuah perusahaan
pemrosesan sayuran terintegrasi di Tiongkok, yang sahamnya
tercatat di SGX.
Job Description
Tugas utama dewan direksi adalah mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan
mengelola perusahaan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, dewan direksi memiliki
sepuluh anggota dewan direksi yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam
anggota komisaris yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam anggota
komisaris dan tiga anggota komisaris independent yang tidak terafiliasi dengan direksi dan
dewan komisaris atau pemegang saham pengendali.
3. Dewan Direksi
Dewan direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang wakil direktur utama dan
enam orang direktur. Tugas utama dari direksi adalah menentukan usaha sebagai pimpinan
umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung
jawab terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang
dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan. Tanggung
jawab dari direksi adalah untuk mengelola usaha perseroan sesuai anggaran dasar. Pada tahun
2006 secara formal direksi mengadakan tiga kali rapat direksi untuk mengevaluasi kinerja
operasional dan keuangan perseroan, serta meninjau strategi dan hal-hal penting lainnya.
Selain itu beberapa pertemuan informal juga dilaksanakan untuk membahas dan menyetujui
hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera.
4. Komite Audit
Dalam rangka memenuhi peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam dan LK) dan sejalan dengan semangat tata kelola perusahaan yang baik,
dewan komisaris membentuk komite audit, komite audit dipimpin oleh seorang komisaris
independen dan mempunyai tiga orang anggota yang terdiri dari satu komisaris independen
dan dua professional independent yang memiliki kualifikasi dan pengalaman dalam bidang
keuangan. Komite audit bertanggung jawab langsung kepada dewan komisaris. Fungsi utama
dari komite audit adalah membantu dewan komisaris untuk menjalankan peran pengendalian
yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Memberikan saran kepada dewan komisaris atas laporan dan hal-hal yang
disampaikan direksi.
b. Mengidentifikasi hal-hal yang harus ditindak lanjuti oleh dewan komisaris.
c. Melakukan tugas-tugas yang diberikan dan yang terkait dengan peran dewan
komisaris dalam hal pengendalian.
Disamping itu, komite audit memberikan opini yang independen dan profesional atas
aspek-aspek kepatuhan, kontrol, manajemen resiko serta aktifitas audit internal dan eksternal.
Komite audit juga terlibat dalam pemilihan dan penunjukkan akuntan publik dengan
mempertimbangkan independensi dan objektifitas dari para auditor.
5. Sekretaris Perusahaan
Sebagaimana tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan
usaha Perseroan terdiri dari, antara lain industri penggilingan gandum menjadi tepung terigu
yang terintegrasi dengan kegiatan usaha anak perusahaan di bidang industri produk
konsumen bermerek, industri agribisnis yang terdiri dari perkebunan dan pengolahan kelapa
sawit dan tanaman lainnya serta distribusi. Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini
Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima Kelompok Usaha Strategis (”Grup”)
yang saling melengkapi sebagai berikut:
1. Produk Konsumen Bermerek (CBP)
Kegiatan usaha CBP dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(”ICBP”), anak perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI. ICBP merupakan produsen
dari beragam produk konsumen bermerek yang mapan dan terdepan di pasar. Berbagai
merek produknya merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia.
ICBP telah memulai kegiatan usaha minuman non-alkohol dan memperluas portofolio
produknya dengan minuman teh dan kopi siap minum, air minum dalam kemasan
(“AMDK“), minuman berkarbonasi dan minuman jus buah.
2. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung
oleh unit usaha perkapalan dan kemasan. Bogasari merupakan produsen tepung terigu
terintegrasi yang terbesar di Indonesia. Walaupun baru menjadi bagian dari Grup
Indofood di tahun 1995, Bogasari telah menjadi pemain terkemuka di industri tepung
terigu selama lebih dari empat dekade terakhir. Bogasari mengoperasikan dua pabrik
penggilingan tepung terigu, yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya, dengan total
kapasitas produksi per tahun sekitar 3,3 juta ton. Berbagai produk tepung terigu Grup
Bogasari dipasarkan dengan merek-merek yang sudah mapan, seperti Cakra Kembar,
Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana Merah, sedangkan produk tepung premix
menggunakan merek Chesa. Bogasari juga memproduksi pasta untuk pasar dalam negeri
dan ekspor, yang dipasarkan dengan merek La Fonte. Untuk mengangkut kebutuhan
gandum secara efisien dari Australia, Kanada dan AS, Bogasari memiliki dan
mengoperasikan lima kapal panamax dan lima kapal handy/supramax di bawah unit
maritim. Grup ini juga memproduksi kantong polypropylene untuk mendukung
kebutuhan pengemasan.
3. Agribisnis
Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk
(“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”) yang mencatatkan
sahamnya di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd.
(“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura (”SGX”). Kegiatan usaha
utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit,
pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk
minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga
mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
IndoAgri juga telah memperluas kegiatan usahanya melalui penyertaan saham di
kegiatan usaha gula di Brasil dan Filipina.
4. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan
hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai
produk pihak ketiga. Grup Distribusi merupakan aset strategis dan bagian penting dari
kegiatan operasional Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Dengan jaringan
distribusinya yang luas, Grup ini memastikan ketersediaan produk-produk kami serta
pihak ketiga di seluruh Nusantara. Saat ini, Grup Distribusi memiliki lebih dari 1.100
distribution/stock point di seluruh Indonesia, yang berlokasi di wilayah dengan tingkat
kepadatan outlet ritel moderen dan tradisional yang tinggi. Sehingga memungkinkan bagi
kami untuk dapat memperdalam penetrasi distribusi, mendistribusikan produk-produk
secara cepat dan efisien tanpa mengesampingkan kesegaran produk, serta menerima
informasi perkembangan pasar terkini dengan cepat.
5. Budi Daya dan Pengolahan Sayuran
Kegiatan usaha budidaya dan pengolahan sayuran dilaksanakan oleh China Minzhong
Food Corporation Limited (“CMFC”) yang sahamnya tercatat di SGX dan merupakan
perusahaan pengolahan sayuran terintegrasi di Tiongkok. CMFC menjalankan kegiatan
usaha terintegrasi yang didorong oleh permintaan (integrated demand-driven operation)
dengan kemampuan budidaya dan pengolahan yang beragam, serta memproduksi produk
bermerek. Area penanaman CMFC memiliki area penanaman strategis dan tersebar di
tujuh propinsi di Tiongkok serta jaringan pemasok dari sayuran segar dan semi-
processed yang tersebar di 14 propinsi. Hal ini memungkinkan Grup ini untuk menanam
berbagai jenis sayuran tanpa harus tergantung pada kondisi cuaca dan iklim di lokasi
tertentu dan dapat menjamin pasokan sayuran segar untuk memenuhi kebutuhan segmen
usaha Pengolahan di sepanjang tahun. CMFC memanfaatkan metode industrialized
farming di tiga lokasi, serta mengoperasikan fasilitas pengolahan yang moderen di
Putian, Propinsi Fujian. Melalui penerapan berbagai metode pemrosesan yang meliputi
air-drying, freeze-drying, fresh packing dan brining, CMFC dapat menawarkan lebih
dari 100 jenis sayuran olahan kepada para pelanggannya. CMFC juga memproduksi
berbagai produk functional beverage, makanan siap saji dan makanan sehat, dimana
produk functional beverage seperti teh loquat dan minuman sari buah loquat merupakan
kontributor terbesar terhadap portofolio produk bermerek. Sampai dengan saat ini,
CMFC telah mengekspor produk-produknya ke 32 negara di empat benua, sedangkan
seluruh produk dari segmen Budidaya dan Produk Bermerek dijual di pasar domestik.
- Logistik Kedalam
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi
mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
- Operasi
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi
produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan
pemeliharaan mesin/peralatan.
- Logistik Keluar
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan
distribusi produk ke konsumen.
- Pemasaran dan Penjualan
Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula
kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
- Pelayanan
Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang
mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
- Pengadaan
Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian
dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
- Pengembangan Teknologi
Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga
pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
- Manajemen Sumber Daya Manusia
Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan
penilaian karyawan.
- Infrastruktur Perusahaan
Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas,
dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai,
yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
Weakness
1. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada impor
2. Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya
yang cenderung mahal
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
Opportunity
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis.
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.
4. Pasar domestik yang berkembang
5. Segmen pasar baru
6. Pasar yang luang karena kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan
customer
7. Diterima dan diminati oleh masyarakat
8. Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang
impor.
9. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
Threats
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan
maupun inovasi.
2. Tingginya harga bahan mentah
3. Persaingan harga dengan kompetitor
4. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
5. Kompetitor memegang pangsa terbesar
6. Krisis keuangan dunia.
Strategi Differensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam
sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat sensitivitas konsumen terhadap
harga menjadi randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai penghalang masuk industry-
perusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan kompetensi tersendiri mereka untuk
membedakan produk mereka melalui cara-cara tertentu agar dapat bersaing dengan sukses.
Diferensiasi diarahkan pada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah produk atau jasa
unik, yang mebuat perusahaan harus menetapkan harga premium.
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar
yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang
jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak
dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah
dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya:
strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa
digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu;
disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan
jasa — khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market
size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing
dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk
tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan
tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak
dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market),
wilayah geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan
memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998;
Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
BAB IV. KESIMPULAN/REKOMENDASI
Dapat ditarik kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa strategi yang cocok untuk
PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk adalah strategi keunggulan bersaing. Strategi keunggulan
bersaing pada dasarnya bertumpu pada strategi pertumbuhan perusahaan. Dengan kata lain
kegagalan perusahaan untuk mengalami pertumbuhan akan menjadi indikator yang
mencerminkan strategi keunggulan bersaing perusahaan dimaksud tidak berjalan dengan
efektif. Pilihan strategi bersaing sebagaimana dikemukakan oleh Porter disebut sebagai
strategi generik dan lebih menitikberatkan pada pilihan secara internal yang dibawa ke
lingkungan eksternal luar dalam menghadapi persaingan bisnis. Dengan demikian strategi
generik yang diperkenalkan oleh Porter secara keseluruhan belum bersifat operasional dan
masih memerlukan implementasi langkah-langkah lanjutan. Karena itu, dalam membahas
strategi bersaing perusahaan perlu dilihat dan dipahami dari berbagai sudut pandang, antara
lain dan terutama dari aspek pertumbuhan perusahaan serta strategi pendukung lainnya.
keunggulan bersaing berkelanjutan tidak dapat bertahan dengan sendirinya dan berlangsung
selamanya. Karena itu keunggulan bersaing perlu dikelola perusahaan dengan baik dengan
memperhatikan aspek-aspek yang dikutip dari https://www.boundless.com (2014) berikut ini;
1. Loyalitas pelanggan
2. Lokasi terkait penjualan produk
3. Sistem distribusi dan informasi
4. Tempat khusus
5. Hubungan khusus dengan vendor
6. Layanan pelanggan
7. Memiliki berbagai kelebihan
DAFTAR PUSTAKA