Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RANTAI PASOK PT INDOFOOD Tbk (INDOMIE)

OLEH :
KELOMPOK 4
Anwar Tri sudibyo
Armi Anggraeni
Fabela Intan Agustin
M Rizki Hardian
Saiful Anwar
Ulfiyana Ambarsari
Wahyu Eka Damayana

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2021
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................3
1.2 Tujuan ........................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................................4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk................................................................5
2.2 Sejarah singkat produk mie instant Indomie di PT. Indofood....................................5
2.3 Visi dan Misi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk…………………………….…….6
2.4 Rantai Pasok Pada Indomie di PT Indofood Sukses makmur Tbk………………….6
2.5 Kulalitas Produk dan Bahan Mie Instan Indomie Pada PT Indofood……………...8
2.6 Segmenting, Targeting dan Positioning pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk…9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................13
3.2 Saran ........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................14
LAMPIRAN ...................................................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan adalah suatu hal yang sangat berguna dan merupakan modal berharga
bagi umat manusia untuk mencapai masa depan yang bermanfaat. Maka sudah sepatutnya
manusia mencari ilmu pengetahuan dari semenjak lahir sampai akhir hayat. Banyak ilmu
yang bisa didapat baik dari pendidikan formal maupun nonformal seperti pembelajaran
didalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan, namun kadang pembelajaran di
perkuliahan ini kurang maksimal tanpa adanya praktek lapangan atau belajar secara
langsung di lapangan. Maka dari itu kami melakukan suatu kunjungan ke industri yaitu
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk produk Indomie
Rantai pasokan merupakan system terintergrasi dlalam proses persiapan dan penyampaian
produk pada konsumen, dimana Segmentation, Targeting dan Positioning sangat penting
bagi perusahaan, terutama perusahaan papan atas, dalam kesempatan ini, penulis
berupaya untuk menganalisis STP dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk produk
Indomie yang telah merajai pasaran Indonesia serta beberapa negara lain seperti
Australia, Arab Saudi, Nigeria dan lainnya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ke PT. Indofood ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah, visi, dan misi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
2. Untuk mengetahui rantai pasokan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
untuk produk mie Indomie.
3. Untuk mengetahui segmenting, targeting, dan positioning pada PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa sejarah, visi, dan misi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.?
2. Bagaimana rantai pasokan yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk untuk produk Indomie?
3. Bagaimana segmenting, targeting, dan positioning pada PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk.?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan sebuah perusahaan “Total Food Solution”
dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan produksi makanan, mulai
dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan
model bisnis yang terdiri dari emapat kelompok usaha strategis yakni produk konsumen
bermerek, bogasari, agribisnis, dan distribusi.
Perusahaan ini awalnya bernama PT. Panjangjaya Intikusuma, namun pada tanggal 5
Februari 1994 berganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

2.2 Sejarah singkat produk mie instant Indomie di PT. Indofood


Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969,
banyak masyarakat yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu
bahan pangan pokok. Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau,
mudah disajikan dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi
instan di Indonesia. Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia yang
merupakan produk mi instan yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Produk ini pertama kali dibuat pada tanggal 9 September 1970 yang kemudian dipasarkan
ke konsumen mulai tahun 1972. Pada awal penjualannya, Indomie hanya mengeluarkan
dua varian rasa, yakni rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie
juga dipasarkan di manca negara, seperti di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara
Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa.
Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak konsumen
Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik Indonesia. Sebagai mi
instan asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan varian Indomie Selera Nusantara yang
hadir dengan rasa-rasa terpopuler dari berbagai makanan khas di Indonesia. Melalui
varian ini, Indomie memperkenalkan varian tersebut sebagai wisata kuliner Indonesia.
Tagline yang dibuat oleh Indomie yakni “INDOMIE SELERAKU”, dimana setiap orang
pasti sangat mudah untuk mengingatnya. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah
umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Produk Indomie
merupakan produk mi instan yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat disajikan
kapan saja dengan cepat dan dapat dikonsumsi bersama lauk pauk lainnya.
Hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus
pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan
istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Harga Indomie yang ekonomis dan cita
rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini
sangat digemari oleh masyarakat.

2.3 Visi dan Misi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.memiliki visi dan misi sebagai berikut
Visi : Menjadi perusahaan Total Food Solutions ( yang dapat memenuhi kebutuhan
pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan
menjadi pemimpin industry makanan.
Misi :
a. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan.
b. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi.
c. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif dan terjangkau
d. Untuk memastikan ketersedian produk kepada pelanggan domestic dan internasional
e. Memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidu masyarakat Indonesia dengan
penekanan pada gizi
f. Terus meningkatkan stakeholders value

Lokasi Perusahaan :
Jalan Jend. Sudirman Kav 76 - 78 Jakarta
Sudirman Plaza
Indofood Tower, lantai 27
Nomer Telpon Indofood Sukses Makmur
62 21 5795 882 2
62 21 5793 596 0
Kode Pos Indofood
12910
Formulir Kontak
http://www.indofood.com/contact-us/form
2.4 Rantai Pasok Pada Indomie di PT Indofood Sukses Makmur Tbk
a. Rantai Pasok 1 (supplier)
PT Indofood Tbk menggunakan bebrapa bahan baku dalam pembuatan atau produksi
mie instan yang didatangkan dari bebrapa perusahaan yang sudah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Adapun Bahan Baku Utamanya
adalah:
a. Tepung Terigu
b. Tepung Tapioka
c. Air dan Alkali

PT Indofood Tbk bekerja sama dengan beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk
untuk Pengadaan bahan baku dan bahan pendukung lainnya.

b. Rantai Pasok 2 (Manufacture)


System persedian bahan baku dalam rantai pasok yang dilakukan PT Indofood Tbk
a. Penerimaan
Pada saat bahan baku akan memasuki gudang bagian penerimaan akan mengontrol
jumlah barang berdasarkan pesanan, dan dibantu ooleh dapartemen quality
control kan mengambil sampel untuk memeriksa mutu sesuai standard yang telah
ditetapkan.
b. Penyusunan
Bahan baku terlebih dahulu ditumpuk terlebih dahulu,
c. Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti system first in First Out (FIFO) hal ini
berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas waktu kadaluarsa dan
kerugian akibat penyimanan yang terlalu lama dengan maksimal waktu.
d. Produksi
Proses Produksi mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing
( pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming
(pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan percetakan), frying
(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang
terjadi pada setiap tahap adalah:
a. Mixing atau Pencampuran Proses mixing adalah proses pencampuran dan
pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali
(campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga
diperoleh adonan yang merata atau homogen.
b. Pressing atau Pengepresan Selain adonan menjadi homogen, campuran
tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres,
adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan
pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini
terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran
yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu.
Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang
digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.
c. Slitting atau Pembentukan Untaian Suatu proses pemotongan lembaran
adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie.
Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk
segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang
merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
d. Streaming atau Pengukusan Proses selanjutnya adalah proses pegukusan
untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan
stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan
suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan
suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi
mie dengan sifat fisik padat
e. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan Pemotongan dan
pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan
melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke
mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa
pisau yang berputar.
f. Frying atau Penggorengan Proses penggorengan adalah suatu proses
merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di
dalam media penghantar panas..
g. cooling atau Pendinginan Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong
yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-
mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan
adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan.
h. Packing atau Pengemasan Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah
pengemasan atau packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan
pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya
dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari
kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak
mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah
dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah
mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan
kemudian menuju gudang untuk disalurkan. Sumber daya yang terlibat dalam
proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu membutuhkan sumber
daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan oleh
teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi
sebatas pengawas jalannya produksi. Karakteristik perusahaan dalam
melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang
diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar,
permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali
berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.
c. Rantai Pasok 3 (distributor)
PT Indofood Tbk berada pada posisi yang sudah stabil karena memiliki brand equality
pada proses pendistribusian nya PT Indofood Tbk melakukan proses :
a. Penjualan langsung, yaitu penjualan yang dilakukan oleh distributor resmi yang
bekerjasama dengan beberapa cabang.
b. Penjualan tidak langsung, distributor akan mengirimkan langsung kepada grosir,
pengecer, dan beberapa instusi ( kantin, hotel maupun restaurant)
c. Melalui Promosi, Melalui media Cetak ataupun Elektronik
Berikut bagan rantai pasok Mie Instan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk

2.5 Kulalitas Produk dan Bahan Mie Instan Indomie Pada PT Indofood
Karakteristik Produk Produk yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. divisi mi
instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan
bungkus; dan Mie telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan. Produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
memiliki karakeristik sendiri. Brand name yang digunakan adalah Indomie. Indomie
memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha
memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional
(mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia),
mie premium, serta mie jumbo. Kualitas dan kuantitas produk Produk mie instan PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas
produknya. Produk PT ISM memiliki kualitas yang tinggi dari segi rasa, packing dll. Hal
tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan disetiap produknya merupakan bahan
pilihan. Tepung terigu yang digunakan merupakan kualitas terbaik dari Bogasari Flour
Mils. Rempah-rempah dan bumbu yang terkandung dalam tiap masing-masing rasa
indomie yang merupakan pilihan terbaik dari kekayaan alam nusantara dan diproses
dengan sangat higienis, proses dengan Standard Internasional, dan teknologi berkualitas
tinggi. Tambahan fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan
Mineral Zat Besi. Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan
perusahaan yang memiliki permintaan produk mie instan yang tinggi. Indofood
merupakan produsen mie instan terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus
per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar.Berdasarkan
data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. perkembangan produksi mie instan di Indonesia
memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat
mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke
tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek
yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood
Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi
perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan
konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa
berubah.

2.6 Segmenting, Targeting dan Positioning pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat
yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan
variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
a. Segmentasi Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie
melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai
Merauke. Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia,
yang menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin diperbanyak secara agresif, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar
yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan
pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional,
sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu
yang sesingkat mungkin. Indomie juga tidak hanya memasarkan produknya di
Indonesia saja, melainkan di banyak negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Arab
Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, dan Perancis.
Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi sebuah produk mi instan yang sangat terkenal
dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria. Indomie dapat dibeli secara satuan per
bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi
30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada
tahun 2021, Indomie dihargai dengan kisaran mulai dari harga Rp. 2.400,- per
bungkusnya. Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga cita rasa
Indomie disesuaikan dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti contoh; Indomie
rasa kari ayam yang dijual di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita rasa yang
berbeda walaupun perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.
b. Segmentasi Demografis
- Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga
dewasa. Bayi umur 0 - 6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI ekslusif,
sehingga produk ini tidak cocok untuk bayi. Pengembangan produk Indomie tidak
ditujukan untuk bayi dan balita. Produk Indomie memliki rasa rempah yang kuat
sehingga tidak cocok untuk balita. Usia remaja 15-24 tahun merupakan konsumen
terbanyak yang mengonsumsi produk mi instan. jika dilihat dari usia konsumen,
tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah kalangan remaja berusia 15-24 tahun,
Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah produk inovasi
baru yang dikhususkan untuk anak-anak, yaitu Indomie My Noodlez. My Noodlez
merupakan mi pertama untuk anak-anak yang dibuat dengan bahan-bahan yang
lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput laut. Produk ini dibuat untuk anak-
anak yang menyukai makan mi instan, sehingga dapat dikatakan bahwa Indomie
melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak,
melalui produk Indomie My Noodlez.
- Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan
saja. Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin, yakni laki-
laki dan perempuan.
- Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan
Harga mi instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja
yang mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari
kalangan bawah hingga kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk
Indomie.Hal ini dikarenakan produk Indomiemudah didapat, harganya murah, dan
rasanya yang enak. Produk Indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah
tangga maupun yang belum berumah tangga (anak-anak kos).
c. Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat.
Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat,
terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.

d. Targeting
Targeting adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi
pemasaran pada suatu negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi
untuk memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah
sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama
yang menjadi tujuan promosi perusahaan. Targeting adalah membidik target market
yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja
serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar
sasaran yang hendak kita tuju. Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu
Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-
variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen,
biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan
peluang pasar sasaran.
a. Targeting produk Indomie
Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan
dipilih, dan bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut (Zaharuddin,
2006). Produk Indomie varian goreng dan kuah memiliki target pasar untuk semua
umur kecuali bayi dan balita. Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target
pemasarannya adalah anak-anak. Indomie melakukan perubahan strategi target
pasar, perusahaan melakukan beberapa inovasi produk yang memiliki karakteristk
yang berbeda yaitu Indomie Goreng, Indomie Kuah, Indomie Jumbo, Selera
Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner Indonesia, My Noodlez, Real Meat,
dan yang terbaru adalah Bite Me. Perubahan ini dilakukan untuk memenuhi
keinginan konsumen akan variasi Indomie.
e. Positioning
Positioning adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi
keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa
perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan
dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen. Persepsi pelanggan
terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik adalah fokus
utama Positioning. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan
sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada
pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci
utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi
perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi
perusahaan terhadap pelanggan, dll.
Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai
produk mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie
sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi
dan pemasaran yang gencar. Indomie sangat terkenal di Indonesia dan Nigeria.
Positioning yang dilakukan PT Indofood dengan produknya(Indomie) diantaranya:
Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak konsumen
Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik Indonesia. Sebagai mi
instan asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan varian Indomie Selera Nusantara
yang hadir dengan rasa-rasa terpopuler dari berbagai makanan khas di Indonesia.
Melalui varian ini, Indomie memperkenalkan varian tersebut sebagai wisata kuliner
Indonesia. Tagline yang dibuat oleh Indomie yakni “INDOMIE SELERAKU”,
dimana setiap orang pasti sangat mudah untuk mengingatnya.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa Segmenting, Targeting, Positioning PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk produk Indomie penulis menarik kesimpulan bahwa STP sangat penting dan
amat dibutuhkan oleh perusahaan terutama bagian manajemen pemasaran. Segmenting
yang dilakukan untuk produk Indomie adalah meluncurkan berbagi varian produk dan
rasa untuk tiap-tiap lapisan usia, yang kemudian untuk saat ini target pasar (targeting) nya
adalah kalangan muda kaum milenial, serta sebagai pemimpin pasar (leader market) terus
meningkatkan inovasi dan efisiensi, serta melakukan langkah-langkah strategis dengan
mengadakan kegiatan, kolaborasi dengan influencer dan lainnya.
Oleh karena itu, perlu diketahui respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut.
Untuk dapat menentukan respon konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-
faktor dalam proses keputusan. Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan
perusahaan dalam mengambil langkah dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan
sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan dari konsumen mie instan terhadap kegiatan
pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.

3.2 SARAN
Sebagai pemimpin pasar pencapaian produk Indomie sangat mendominasi pasar
Indonesia,dan sudah tidak diragukan lagi, tetapi tetap saja ada kekurangan dalam praktek
pemasarannya ketersediaan produk Indomie untuk momen tertentu terbatas, contoh ketika
libur hari raya idul fitri retail atau agen yang mempunyai perputaran modal yang terbatas
tidak dapat menyetok produk dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan selama
distributor libur. Juga pada momen seperti saat ini, ditengah merebaknya virus covid-19
banyak agen dan retail yang kehabisan stok dikarenakan permintaan membludak
sedangkan ketersediaan produk tidak ada, agen grosir dapat kembali order setiap dua
minggu sekali, satu minggu sebelum jadwal order sudah kehabisan stok. Dengan itu
penulis menyarankan untuk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk khususnya untuk
prodak Indomie agar membuat aplikasi khusus untuk agen grosir agar dapat repeat order
(order kembali) diluar jadwal, hal ini akan sangat membantu ditengah kondisi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.indofoodcbp.com/investor-relation/annual-report
https://faizfzz.wordpress.com/2015/03/28/segmentation-targeting-positioning-dan-
perilaku- konsumen/
http://dataindustri.blogspot.com/2016/03/jualan-mie-instan-omzet-indofood-capai.html
Ferrel, Pride, 2018, Pemasaran : Teori dan Praktek Sehari-Hari. Jakarta : Binapura Aksara.

Kotler, Philip.2019. “Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas” Jakarta: Indeks kelompok.


Gramedia. Kotler, Philip. 2017. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai