Anda di halaman 1dari 13

NAMA : SITI NUR ROHMA

NIM : 1914290068
PRODI : MANAJEMEN S-1

STRATEGI OPERASI PADA PT. INDOFOOD

Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan
produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik,
spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk
masa depan perusahaan

A. VISI PERUSAHAAN
Menjadi Total Food Solutions Company
B. MISI PERUSAHAAN
1) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami, dan
teknologi kami.
2) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang
merupakan pilihan pelanggan.
3) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional.
4) Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya
dalam bidang nutrisi.
5) Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan.
C. TUJUAN PENDIRIAN PERUSAHAAN
Tujuan didirikannya PT Indofood adalah sebagai berikut:
a) Perluas bidang usaha terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha
b) Mengurangi biaya transportasi
c) Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan
d) Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang
e) Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
D. TIGA KONSEP STRATEGIS UNTUK MENCAPAI MISI PERUSAHAAN
 Diferensiasi
Diferensiasi berhubungan dengan penyajian keunikan. Peluang sebuah perusahaan
untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan dengan semua aktivitas perusahaan.
Karena banyak produk menyertakan jasa dan kebanyakan jasa memasukkan unsur
produk, menciptakan keunikan benar-benar hanya masalah imajinasi.
 Low Cost
Kepemimpinan biaya-rendah. Dapat diartikan mencapai nilai maksimum
sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Strategi biaya rendah tidak berarti nilai atau
kualitas barang menjadi rendah, Salah satu pemicu strategi biaya rendah adalah
fasilitas yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang menggunakan strategi
biaya rendah memahami hal ini dan memanfaatkan sumber dayanya secara efektif.
Dengan mengidentifikasikan ukuran optimal perusahaan dapat menyebarkan biaya
pada unit-unitnya untuk menurunkan biaya dan menjadikannya unggul.
 Quick Response
Bersaing dalam respon. Respon merupakan keselunuhan nilai yang terkait dengan
pengembangan dan pengantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat
diandalkan, dan kinerja yang fleksibel, Respon yang fleksibel dapat dianggap sebagai
kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di pasar di mana terjadi pembaruan
rancangan dan fluktuasi volume.

Dari ketiga konsep strategi tersebut, Strategi yang dipakai oleh PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. adalah diferensiasi produk dibuktikan dengan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. memproduksi mie instan dalam bentuk cup. Diferensiasi produk yang
dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dilakukan untuk memenangkan
persaingan hingga menguasai pangsa pasar. Dan kepemimpinan biaya rendah dibuktikan
dengan PT Indofood memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi
dengan menggunakan bahan baku yang sama dengan yang lainnya, contohnya adalah
supermi, intermi dll.
E. ISU ISU STRATEGI
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai ke empat tahapan siklus hidup produk yang
di gunakan produsen PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam memasarkan produknya
berdasarkan fase atau tahap siklusnya.
1) Perkenalan (Introduction)
Mie Instan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1969. Indomie sendiri di
produksi dan dipasarkan ke konsumen sejak tahun 1972. PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbk, pertama kali memperkenalkan Indomie Mie Noodlez, Indomie Laksa, dll. Tahap
perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen
memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum. Tahap ini
ditandai dengan pertumbuhan yang lambat. Pertumbuhan yang lambat karena di sebabkan
oleh:
 Kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi
 Masalah teknis
 Konsumen baru mengenal produk
 Perusahaan mulai beradaptasi
 Kelambatan dalam penyediaan produk tersebut untuk konsumen, terutama di bidang
distribusi.
2) Perkembangan (Growth)
Tahap perkembangan (Growth) adalah tahap di mana produk yang di perkenalkan
tersebut dikenal dan mulai diterima oleh konsumen. Dalam periode pertumbuhan ini
ditunjukkan dengan penjualan yang mulai meningkat. Pada tahun 1982 PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk meluncurkan varian rasa baru, yaitu rasa Kari Ayam. Diikuti pada
tahun 1983 varian Mie Goreng di keluarkan. Tahun berikutnya perusahaan PT. Sanmaru
Food Manufacturing Co. Ltd dibeli oleh PT. Sarimi Asli Jaya (produsen Sarimi). Tiga
tahun kemudian Pop Mie, mie instan dalam wadah cup, diluncurkan untuk pertama
kalinya dengan rasa ayam dan baso.
3) Tahap Kedewasaan (Maturity)
Pada tahun 1982 Indomie meluncurkan varian rasa baru, yaitu rasa Kari Ayam. Diikuti
pada tahun 1983 varian Mie Goreng di keluarkan. Tahun berikutnya perusahaan PT.
Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dibeli oleh PT. Sarimi Asli Jaya (produsen
Sarimi). Tiga tahun kemudian Pop Mie, mie instan dalam wadah cup , diluncurkan untuk
pertama kalinya dengan rasa ayam dan baso. Ditinjau dari aspek product life-cycle,
Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang
sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan.
Peningkatan omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang
dalam merebut pangsa pasar dengan para pesaing–pesaingnya. Ditinjau lebih jauh tahap
pendewasaan ini dapat di bagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Tahap pendewasaan yang meningkat adalah penjualan total meningkat dengan lambat
yang di sebabkan karena sebagian permintaan berasal dari langganan (pembeli lama),
sedangkan pembeli baru yang masuk hanya sedikit.
b. Tahap kedewasaan yang stabil adalah volume penjualan tidak meningkat lagi tetapi
konstan.ini di sebabkan karena seluruh permintaanya berasal dari pembeli lama atau
pelanggan, jadi sudah tidak ada lagi pembeli baru yang masuk.
c. Tahap kedewasaan menurun adalah penjualan yang menurun dikarenakan beberapa
langganan mulai meninggalkan produk perusahaan dan membeli produk lain. Ini di
tandai pada tahun 2003, mulai muncul pesaing produk Indomie yang berasal dari PT.
Wings Food, yaitu Mie Sedap. Mie Sedap juga tak kalah populer dengan Indomie
meskipun masih produk baru.
Sampai sekarang Indomie terus mencoba mengembangkan varian mie instan
tersebut.Diantaranya Mie Kriuk, Selera Nusantara, Indomie Jumbo, Mie Kriting, Taste if
Asia dan Kuliner Indonesia. Tidak hanya varian, Indomie pun mencoba untuk meng-
upgrade kemasannya
4) Tahap Penurunan (Decline)
Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak
melakukan strategi yang tepat, produk yang di tawarkan mungkin akan hilang dari pasar
(Market), Hal ini dipengaruhi oleh ancaman factor internal dan eksternal yang dapat
terjadi.Tahap terakhir yang dialami oleh suatu produk dalam siklus kehidupannya adalah
tahap kemunduran panjang atau lamanya tahap kemunduran ini di tentukan oleh beberapa
factor, yaitu:
 Perubahan selera konsumen
 Perubahan kegiatan pesaing
 Kebijaksanaan meninggalkan produk oleh perusahaan.
Misalnya pada tahun 2010 Pihak berwenang Taiwan mengumumkan bahwa Indomie
yang dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu
natrium benzoat dan metil p-hidroksibenzoat. Dua unsur itu hanya boleh digunakan untuk
membuat kosmetik. Sehingga dilakukan penarikan semua produk mi instan “Indomie”
dari pasaran Taiwan. Selain di Taiwan, larangan juga berlaku di Kanada dan Eropa. Hal
ini menyebabkan menurunnya tingkat permintaan Indomie dari mancanegara. Namun hal
ini tidak berlangsung lama dan Indomie kembali mendapatkan hati masayarakat.
F. PENERAPAN STRATEGI
1. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di
dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu
rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun
tujuan jangkan panjang.
a) Strenght (Kekuatan)
Berikut ini adalah kekuatan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:
1) Keahlian dalam cita rasa Indonesia (rasa yang enak dan lezat)
2) Produksi rendah biaya
3) Jangkauan distribusi luas
4) Memiliki satu group yang menangani pendistribusian produk-produknya (PT.
Group Distribusi Indofood),
5) Kecepatan dalam menjangkau konsumen
6) Memiliki banyak anak perusahaan,
7) Brand yang sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk Mie
8) Memliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang besar
Pula
9) Terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan
Konsumen
10) Telah merambah pasar Luar Negeri
b) Weakness (Kelemahan)
Berikut ini adalah kelemahan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:
1) Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2) Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3) Permintaan pasar yang belum terpenuhi
4) Produk memakai MSG (Monosodium Glutamate)
5) Besarnya biaya pemasaran yang digunakan
6) Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di Luar
Negeri
c) Opportunities (Peluang)
Berikut ini adalah peluang dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:
1) Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah,
maupun atas
2) Segementasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan
terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda
3) Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan prosuk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan
masyarakat konsumen
4) Melakukan ekspansi ke luar negeri
5) Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
6) Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
7) Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar
8) Naiknya harga makanan pokok
9) Pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi
d) Threats (Ancaman)
Berikut ini adalah ancaman dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:
1) Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2) Tidak fokus terhadap satu jenis produk
3) Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama
4) Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak
5) Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnya
2. Analisis Lingkungan
1) Lingkungan Internal (Mikro)
 Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di Indonesia saja tetapi berada di Australia.
Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari
toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia
cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat Australia yang
membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja dan banyaknya
netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan harga 25 sen per
bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie,
sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan
harga 1 dolar per 3 bungkusnya.
 Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar
dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan
indomie. Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie
sedap. Pesaing indomie di Australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja
indomie dapat lebih unggul karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga
yang lebih murah harga 1 dolar per 3 bungkus, dan penyajiannya juga mudah
serta cepat.Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di
media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan
billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie
Seleraku".Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan
mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar
tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.
 Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan
usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia
di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di
Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh sistem distribusi
yang ekstensif sehingga produk-produknya sangat dikenal di seluruh nusantara.
Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu penyedap
makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak
goreng, margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan
merek terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk
berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
 Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran
barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen
berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan
jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika
perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus
segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk
mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir
permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif
yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada
konsumen, yaitu :
 manufaktur → konsumen,
 manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
 manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
 manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen

Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi
Indomie terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun
2007, yang mencapai 95%. Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka
Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen dimanapun.
 Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan
adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting
dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki
kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak
hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf
dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk
membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di
pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam
setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam
divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak
Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
2) Lingkungan Eksternal (Makro)
 Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai
90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood
dengan kategori mie instant berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu,
harga Indomie di Australia sendiri senilai 69 sen atau kurang lebih Rp. 5700,-.
Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mi instan lainnya, seperti
Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi
pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi
instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008.
Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada
2008 dan 2009. Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan
marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1 persen
pada 2008. Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia
bahkan begitu digemari oleh warga Australia. Daur hidup produknyapun, tetap
berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie instant dari negaranya sendiri
maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang begitu tinggi
dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan pajak usaha
dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia
terhadap produk PT. Indofood tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang
membuat perusahaan ini bertahan di pasar Australia hingga sekarang.
 Sosial dan Budaya
Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari
masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya
sebelum akhirnya mampu menguasai pasar baik di dalam negeri maupun diluar
seperti Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat mempengaruhi Gaya hidup
masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang instan seperti halnya pangsa pasar
Indofood di luar negeri seperti Australia, mayoritas masyarakatnya mayoritas
orang-orang yang sibuk sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk
memasuki pasar yang akan mempengaruhi pada permintaan produk terhadap
perusahaan.
 Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini
menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan
kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih
membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-makanan bermanfaat bagi
pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa.
Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi
penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di
Australia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun.
 Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni
Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia.
Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah
beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas, terlihat Ibu kota negara dan ibukota
propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara bagian di Australia.
Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari
sekedar dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-import) produk mie
instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang,
biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding
pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan
pasar konsumen di Australia semakin meningkat.
 Politik dan Hukum
Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari
berbagai peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya
kesepakatan WTO dan AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah
(Perda) yang lingkupnya lebih sempit. Hukum dagang PT. Indofood, yang pada
awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta
pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan akta no.171
tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah
memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum
menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan
pengolahan kelapa sawit.
G. KEPUTUSAN STRATEGI OPERASI
1) Perancangan barang dan produksi. Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian
besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas, dan sumber
daya manusia bergantung pada keputusan perancangan. Merancang biasanya menetapkan
biaya terendah dan kualitas tertinggi. Dalam hal ini PT Indofood melakukan produksi
disesuaikan dengan permintaan pasar. Mengembangkan inovasi guna memenuhi
kepuasan pelanggan khususnya selera konsumen.
2) Kualitas. Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas hanus ditetapkan, peraturan dan
prosedur dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut.
Dalam hal ini PT Indofood mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk
makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higenis,
kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi
prioritas perusahaan untuk menjamin produk yang selalu perima. Produk yang dihasilkan
PT Indofood telah terstandarisasi secara menyeluruh, diantaranya : bahan baku,
parameter proses, mesin, tenaga kerja, dan barang jadi.
3) Perancangan proses dan kapasitas. Pilihan-pilihan proses tersedia untuk barang dan
jasa. Keputusan proses yang diambil membuat manajemen mengambil komitmen dalam
hal teknologi, kualitas, penggunaan sumber daya manusia, dan pemeliharaan yang
spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar
suatu perusahaan. Dalam hal ini PT Indofood memiliki karakteristik perusahaan dalam
melakukan kegiatan produksi yang bersifat massproduction yaitu jenis barang yang
dieroduksi relatif sedikit, tetapi dengan volume yang besar. Permintaan produk stabil atau
tetap demikian juga dengan design produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka
waktu pendek atau menengah.
4) Pemilihan lokasi. Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan
kesuksesan perusahaan. Kesalahan yang dibuat pada langkah ini dapat memengaruhi
efisiensi. Dalam hal ini, PT. Indofood memilih lokasi pabrik dengan selalu
mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya: terletak dikawasan industri, memiliki
letak yang strategis sehingga mempermudah dalam pengadaan bahan baku dan
pemasaran hasil produksi, serta tersedianya fasilitas penunjang seperti air, listrik, dan
telepon.
5) Perancangan tata letak. Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat
karyawan, keputusan teknologi, dan kebutuhan persediaan memengaruhi tata letak.
Dalam hal ini, PT. Indofood tata letaknya mendukung otomatisasi produksi, yang
berfokus pada produksi.
6) Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan. Manusia merupakan bagian yang
integral dan mahal dari keseluruhan rancang sistem. Karenanya, kualitas lingkungan kerja
yang diberikan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan, dan upáh harus ditentukan dengan
jelas. Dalam hal ini, PT. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut
membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan. Program pelatihan juga bertujuan untuk menigkatkan produktivitas dan
efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan semua
pangsa pasar dan keuntungan di pangsa pasar yang semakin kompetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara program pengembangan
manajerial akan diperluas ke dalam divisi divisi lain dalam perusahaan.
7) Manajemen rantai pasokan. Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa
yang harus dibeli, Pertimbangannya terletak pada kualitas, pengiriman, dan inovasi;
semuanya harus pada tingkat yang memuaskan. Kepercayaan antara pembeli dan penjual
sangat dibutuhkan untuk proses pembelian yang efektif. Dalam hal ini, PT. Indofood
memiliki hubungan dengan pemasok yang bersifat jangka panjang.
8) Persediaan. Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan,
pemasok, perencanaan produksi, dan sumber daya manusia dipertimbangkan. Dalam hal
persediaan, PT. Indofood menjaga persediaan barang banyak untuk memastikan semua
permintaan terpenuhi.
9) Penjadwalan. Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan.
Permintaan sumber daya manusia dan fasilitas harus terlebih dahulu ditetapkan dan
dikendalikan. Dalam hal penjadwalan, PT. Indofood sebisa mungkin menyusun
perencanaan produksi secara tepat waktu.
10) Pemeliharaan. Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dàn stabilitas yang
diinginkan. Sistem harus dibuat untuk menjaga kehandalan dan stabilitas tersebut. Dalam
hal pemeliharaan, PT. Indofood memiliki karyawan yang sangat terlatih.

Anda mungkin juga menyukai