Disusun Oleh:
FERDINANDUS CHARLOS HANG ( 2103026009 )
SEBASTIANUS ASTERIANO JUNIARDI ( 2103026061)
ADI JANUARIANSYAH ( 2103026083 )
OCTAVIAN CAESAR AYANG ( 2103026071 )
ELFA RIFQI ATIFAH ADAMI ( 2103026029 )
RABIYATUL ADDAWIYAH ( 2103026015 )
CICILIA NOVALINDA ( 2103026073 )
RUMIRIS ANGGIE ANCE SITUMEANG 2003026047
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa sehingga
Makalah ini disusun sebagai bentuk penyelesaian tugas pada mata kuliah
manajemen agribisnis.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses
penyusunan makalah ini, dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah manajemen agribisnis Ibu Tetty Wijayanti S.P.,M.P.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat memperbaiki demi
kesempurnaan sangat diharapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 27
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 27
5.2 Saran ........................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Buah Segar (TBS) sebesar 2,6 juta ton per tahun.
Perkebunan Lonsum memanfaatkan keunggulan di bidang penelitian dan
pengembangan serta keahlian di bidang manajemen agro. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Lonsum, Sumatra Bioscience atau SumBio, di Bah Lias, Sumatera
Utara berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman
Lonsum. Dalam industri perkebunan, SumBio juga dikenal sebagai produsen
benih bibit kelapa sawit unggul yang berkualitas. Sertifikasi Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO) dimulai sejak tahun 2013 seiring dengan diraihnya
sertifikasi pertama untuk minyak sawit lestari di Sumatera Utara. Pada akhir tahun
2020, kami telah mencapai 252.000 ton CPO bersertifikasi ISPO atau 86% dari
total produksi CPO yang berasal dari perkebunan inti.
Perkembangan perekonomian di Indonesia mengalami peningkatan yang
sangat besar, dapat dilihat dari banyaknya perusahaann-perusahaan yang berdiri
di Indonesia yang saling bersaing untuk menjadi perusahaan yang maju dan
berkembang. Semakin besar sebuah perusahaan makaa semakin banyak karyawan
yang dipekerjakan. Setiap perusahaan akan berusaha meningkatkan dan
mengembangkan dengan mengadakan berbagai kegiatan guna meningkatkan
kinerja para karyawan. Adanya kegiatan tersebut, diharapkan perusahaan akan
mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan (Profit
oriented). Hal ini tidak lepas dari karyawan yang ada di perushaan tersebut, yang
merupakan aspek penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dalam hal ini, manajemen perusahaan harus mendorong
karyawannya agar dapat memaksimalkan kinerja untuk mencapai tujuan
perusahaan. Pengelolaan karyawan dengan baik sesuai tugas dan fungsinya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan.
2
yang ada di perusahaan. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan
dapat melakukan beberapa cara yang dapat mendorong karyawannya untuk
bekerja secara maksimal.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual.
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yag berbeda-beda sesuai dengan
sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan
dirasa sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap
kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang
menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas
atau tidak puas dalam bekerja.
Kepuasan diperlukan untuk menjaga motivasi dari karyawan dan lebih
berkomitmen pada perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari tuntutan yang diberikan
perusahaan kepada karyawan. Suatu perusahaan akan meminta karyawannya
untuk maksimal memaksimalkan kinerjanya agar perusahaan dapat mencapai
tujuan perusahaan. Sama halnya dengan karyawan, karyawan akan meminta
timbal balik atas hasil kinerjanya berupa kompensasi yang juga menjadi harapan
dari setiap karyawan.
1.2 Perumusan Masalah
3
5. Apa kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan perkebunan kelapa
sawit agar dapat memperoleh sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (
ISPO ) untuk memenuhi standar internasional ?
6. Bagaimana perusahaan memperbaharui secara relevan tentang manajemen
dan implementasi bagi karyawan perkebunan ?
Adapun yang menjadi manfaat dari makalah ini sebagai sarana untuk
mengaplikasikan konsep teoritis yang diterima selama perkuliahan dan juga
sekaligus untuk mengasah ketajaman peniliti di bidang manajemen produksi
peningkatan tenaga kerja produktif yang ada di industri perkebunan sawit.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian PT secara umum adalah suatu unit atau badan usaha berbadan
hukum yang mana modalnya terkumpul dari berbagai saham, dan setiap pemiliknya
memiliki bagian dari banyaknya lembar saham yang dimiliki oleh masing-masing
investor. Lembar saham yang menjadi modal pembentukan Perseroan Terbatas bisa
diperjualbelikan sehingga akan ada perubahan status kepemilikan perusahaan tanpa
harus membubarkan perusahaan.
5
termasuk tumbuhan pohon, tingginya dapat mencapai 0- 24 meter. Bunga dan
buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil, apabila masak
berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buah kelapa sawit mengandung
minyak. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan
lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah
satu bahan pembuatan makanan ayam. Ciri-ciri fisiologi kelapa sawit yaitu:
1. Daun Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk berwarna hijau tua,
pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan
tanaman salak hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.
2. Batang Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur ±12 tahun.
Setelah umur ±12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga
menjadi mirip dengan tanaman kelapa.
3. Akar Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping.
Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke
samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
4. Bunga Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan
berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan
memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih
besar dan mekar.
5. Buah Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga
merah tergantung bibit yang digunakan. B. Faktor-Faktor Penentu Harga
Kelapa Sawit Menurut Owolarafe O.K dan Arumughan (2007: 1-7) faktor-
faktor yang mempengaruhi harga kelapa sawit ialah harga buah kelapa
sawit, investasi, nilai tukar rupiah terhadap USD. Faktor-faktor kenaikan
harga kelapa sawit menurut Abdul Aziz Karia, dkk (2013:259-267) yaitu
produksi kelapa sawit, ekspor kelapa sawit, Harga minyak kelapa sawit
(crude palm oil (CPO)).
6
Faktor-faktor yang dipakai untuk penelitian prediksi harga kelapa sawit yaitu harga
kelapa sawit, harga minyak kelapa sawit, produksi kelapa sawit.
Sawit Produksi kelapa sawit adalah hasil yang dipanen dari usaha
perkebunan tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut. Pada tahun 1980 produksi
kelapa sawit Indonesia sebesar 721,17 ribu ton, tahun 2013 sebesar 27,74 juta ton
atau tumbuh rata-rata sebesar 11,95% per tahun. Peningkatan produksi kelapa sawit
selama kurun waktu tersebut terutama terjadi pada perkebunan rakyat sebesar
58,89% dan perkebunan besar swasta sebesar 14,48%, sedangkan produksi dari
perkebunan besar negeri relative lambat sebesar 5,44% (Dinas Perkebunan
Indonesia (2007: 4)). Pada tahun 1980 hingga tahun 1993 produksi kelapa sawit
lebih didominasi oleh perkebunan besar negeri. Perluasan areal oleh perkebunan
besar swasta sekitar tahun 1990 mulai menunjukkan hasilnya setelah tahun 1993
dimana peningkatan produksi perkebunan besar swasta mampu melampaui
produksi kelapa sawit yang berasal dari perkebunan besar negeri. Sementara itu
perkebunan rakyat mengikuti keberhasilan perkebunan besar swasta setelah tahun
1998. Untuk periode tahun 1980-2013 produksi dari perkebunan rakyat meningkat
sebesar 58,89% per tahun, sedangkan perkebunan besar swasta sebesar 14,48% per
tahun. Pertumbuhan produksi perkebunan besar negeri cenderung landai dengan
pertumbuhan sebesar 5,44% per tahun (Dinas Perkebunan Indonesia (2007)).
7
Minyak kelapa sawit (crude palm oil (CPO)) merupakan hasil dari
pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak nabati yang dihasilkan dari buah
kelapa sawit yang berwarna kuning dan minyak inti sawit (PKO atau palm kernel
oil) yang tidak berwarna (jernih). Minyak kelapa sawit memiliki beragam
keunggulan yang terletak pada penggunaannya sebagai bahan baku beragam
industri, baik industri pangan maupun non-pangan. Potensi minyak kelapa sawit di
Indonesia sangat besar dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Indonesia telah
menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di Dunia melebihi Malaysia. Pada
tahun 2006, luas lahan kelapa sawit Indonesia mencapai 6,1 juta ha dengan rata-rata
harga minyak kelapa sawit sebesar Rp.3,329.68. Pada tahun 2007 terjadi
peningkatan luas lahan menjadi 6,78 juta ha dengan rata-rata harga minyak kelapa
sawit sebesar Rp.5,977.54 atau meningkat sebesar 79.52291223% (Dinas
Perkebunan Indonesia ).
2.3 Produksi
8
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Data Sekunder
Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) merupakan entitas anak tidak langsung
dari First Pacific Company Limited, suatu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
10
Hong Kong. Bapak Anthoni Salim memiliki kepentingan dan memegang kendali
secara tidak langsung di First Pacific Company Limited.
11
2. Larangan penanaman di area gambutdengan kedalaman berapapun.
3. Larangan pembakaran
4. Penghormatan atas Hak Asasi Manusia, termasuk kebebasan berserikat dan
tanpa diskriminasi
5. Pelaksanaan Persetujuan atas Dasar Informasi di Awal tanpa Paksaan.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
13
saham perusahaan tersebut. PT Tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya
berasal dari kalangan tertentu, misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat
dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.
14
2. Tahap Pengesahan Setelah dibuat akta pendirian yang didalamnya
memuat Anggaran Dasar dan keterangan lainnya, kemudian dimintakan
pengesahannya. Pengesahan yang dimaksud disini adalah pengesahan oleh
pemerintah dalam hal ini oleh Menteri. Pengesahan ini mengandung arti penting
bagi pendirian Perseroan Terbatas, karena menentukan kapan perseroan tersebut
memperoleh setatus Badan Hukum. Dalam hal ini berdasarka pasal 7 (ayat 6)
UUPT, disebutkan bahwa perseroan memperoleh setatus Badan Hukum setelah
akta pendiriannya disahkan oleh Menteri, sedangkan didalam KUHD pengesahan
ini tidak ada. Didalam KUHD bedasarkan pasal 36 hanya disebutkan bahwa
sebelum Perseroan Terbatas didirikan, maka akta pendiriannya harus dimintakan
pembenaran kepada Gubernur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk untuk itu. Dari
ketentuan ini pengesahan pada dasarnya sama dengan pembenaran, sehungga
dilihat dari persyaratan itu baik KUHD maupun UUPT sama-sama bahwa akta
pendirian Perseroan Terbatas harus dimintakan pengesahan atau pembenaran.
Hanya masalah kapan perseroan terbatas itu memperoleh status Badan Hukum
dalam KUHD tidak ditegaskan. Sedangkan dalam UUPT ditegaskan yaitu, sejak
diberikannya pengesahan akta pendiriannya oleh Menteri. Mengenai prosedur
pengesahan dijelaskan dalam UUPT pasal 9 yang menyatakan bahwa, untuk
memperoleh pengesahan Menteri, para pendiri bersama-sama atau kuasanya,
mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan akta pendirian PT. Biasanya
permohonan pengesahan ini sekaligus ditangani dan diajukan oleh notarisnya yang
membuat akta. Karena pada umumnya para pendiri tidak mau repot mengurus
sendiri pengesahan ini, sehingga biasanya notarius yang membuatkan akta
pendirian sekaligus diminta untuk menguruskan pengesahannya. Pengesahan
tersebut sesuai dengan pasal 9 (ayat 2) harus diberikan paling lama dalam waktu 60
(enam puluh) hari setelah permohonan diterima. Dibandingkan dengan KUHD
yang tidak mengatur mengenai jangka waktu kapan pengesahan harus diberikan
sehingga pada waktu itu orang mendirikan PT dapat memakan waktu yang cukup
lama, maka pengesahan menurut UUPT ini lebih tegas dan relatif cepat sepanjang
dilaksanakan dengan benar. Hanya persoalannya apakah waktu 60 (enam puluh)
hari itu benar-benar dapat dipenuhi atau tidak. Proses pemberian pengesahan yang
15
cukup lama akan menimbulkan persoalan tersendiri, manakala Perseroan Terbatas
itu sudah melaksanakan kegiatannya, sedangkan setatus hukumnya belum jelas.
Persoaln ini akan timbul berkaitan dengan tanggung jawab terutama terhadap pihak
ketiga, dalam hal ini siapakah yang harus bertanggung jawab ?
16
Menurut UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupaka kewajiban
Direksi PT yang bersangkutan, akan tetapi sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007
diubah menjadi merupakan kewenangan atau kewajiban Menteri Hukum dan HAM.
Setelah tahapan tersebut dilalui, maka perseroan telah sah sebagai badan hukum
dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-
perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.
17
memperoleh segala penjelasan yang berkaitan dengan semua kegiatan PT. RUPS
mempunyai kewenangan :
2. Direksi (Pengurus)
3. Dewan Komisaris
Tanaman kelapa sawit yang ideal tidak hanya dilihat dari pertumbuhan
tanamannya yang subur saja, akan tetapi kita juga harus memperhatikan kualitas
dan produktivitas tanaman agar tumbuh maksimal dan menguntungkan seperti yang
sudah dijelaskan di atas. Hal ini menjadi penting kita perhatikan karena jika kita
tidak memperhatikan syarat tumbuh tanaman ini dengan baik, maka sudah
dipastikan kita tidak akan memperoleh hasil yang maksimal.
18
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang dapat memaksimalkan
pertumbuhan dan memacu produksi tanaman kelapa sawit, yaitu :
19
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis atau
di dataran rendah yang panas dan lembab. Curah hujan optimum
untuk budidaya kelapa sawit adalah 2.500-3.000 mm per tahun yang turun merata
sepanjang tahun. Daerah penanaman yang ideal untuk budidaya kelapa sawit adalah
dataran rendah yakni antara 200-400 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian
tempat lebih 500 meter di atas permukaan laut, pertumbuhan kelapa sawit ini akan
terhambat karena suhu yang rendah dan produksinya pun akan rendah.
6. Jenis Tanah
Jenis tanah yang baik untuk bertanam kelapa sawit adalah tanah latosol,
podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan organosol/gambut tipis.
Kesesuaian tanah untuk bercocok tanam kelapa sawit ditentukan oleh dua hal, yaitu
sifat-sifat fisik dan kimia tanah.
7. Sifat Kimia Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik pada tanah pH 4,0-6,5 dan pH
optimumnya antara 5,0-5,5. Tanah yang memiliki pH rendah biasanya dijumpai
pada daerah pasang surut, terutama tanah gambut. Tanah organosol atau gambut
mengandung lapisan yang terdiri atas lapisan mineral dengan lapisan bahan organik
yang belum terhumifikasi lebih lanjut memiliki pH rendah.
8. Sifat Fisik Tanah
Pertumbuhan kelapa sawit akan baik pada tanah yang datar atau sedikit miring,
solum dalam dan mempunyai drainase yang baik, tanah gembur, subur,
permeabilitas sedang, dan lapisan padas tidak terlalu dekat dengan permukaan
tanah. Tanah yang baik bagi pertumbuhan juga harus mampu menahan air yang
cukup dan hara yang tinggi secara alamiah maupun hara tambahan. Tanah yang
kurang cocok adalah tanah pantai berpasir dan tanah gambut tebal. Dalam
menentukan batas-batas yang tajam mengenai kesesuaian sifat fisik tanah di antara
tipe-tipe tanah memang relatif sulit.
Adapun Kegiatan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Lonsum
dikoordinasikan oleh lembaga penelitian internal di Sumatera Utara, Sumatra
Bioscience (SumBio) atau Bah Lias Research Station (BLRS). Kegiatan Litbang
terutama berfokus pada bidang hasil panen dan produktivitas, ketahanan tanaman,
20
pengendalian hama dan penyakit, teknologi Geographic Information System
(GIS)/teknologi pemetaan, serta praktik manajemen perkebunan yang baik. Saat ini
aktivitas Litbang bertujuan mendukung Lonsum mencapai produksi yang
berkelanjutan dengan produktivitas yang lebih tinggi serta biaya yang lebih rendah.
Aktivitas yang dilakukan meliputi penelitian benih bibit kelapa sawit unggul
dengan potensi hasil panen lebih tinggi dan toleran terhadap penyakit, program
perlindungan tanaman, praktik perkebunan berbasis blok hingga penelitian di
bidang konservasi tanah serta pemanfaatan limbah pabrik sebagai pengganti nutrisi
untuk blok perkebunan kelapa sawit. SumBio juga dikenal sebagai produsen benih
bibit kelapa sawit tersertifikasi, yang dapat memproduksi benih bibit kelapa sawit
unggul berkualitas tinggi, dengan hasil panen tinggi serta toleran terhadap penyakit
tertentu.
21
5. LONSUM berupaya untuk meningkatkan efisiensi biaya dalam seluruh
aspek produksinya, termasuk penggunaan energi, bahan bakar, dan
pengelolaan lahan, sehingga produksi dapat meningkatkan keuntungan.
6. LONSUM melakukan perluasan lahan dengan bijak, dengan
mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan dan sosial yang terkait,
sehingga produksi dapat ditingkatkan dengan tetap menjaga keseimbangan
lingkungan dan keberlanjutan sosial.
22
sekitar dan memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang berkelanjutan
bagi mereka.
4. Kualitas Produk: LONSUM memastikan bahwa produk-produk pertanian
yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang tinggi dan aman bagi
konsumen.
5. Efisiensi Operasional: LONSUM mempertimbangkan efisiensi biaya dan
produktivitas dalam setiap tahap produksinya. Perusahaan ini berupaya
untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka agar dapat menghasilkan
produk yang berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang rendah.
23
4. Diversifikasi Produk: LONSUM dapat mempertimbangkan diversifikasi
produk, misalnya dengan mengembangkan produk-produk turunan dari
kelapa sawit atau memperluas produksi pertanian lainnya seperti karet atau
teh.
5. Kemitraan: LONSUM dapat melakukan kemitraan dengan perusahaan atau
petani kecil untuk meningkatkan produksi mereka dengan membagi
teknologi, sumber daya, dan keahlian.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap alternatif atau jalan pintas yang
diambil harus mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan dan sosial, serta
memperhatikan keberlanjutan jangka panjang dari operasi mereka. Perusahaan
harus tetap mematuhi standar keberlanjutan dan melindungi lingkungan serta
masyarakat sekitar dalam semua aspek operasi mereka.
24
Prinsip 5: Tanggung jawab kepada pekerja
Kriteria menetapkan kewajiban perusahaan di bidang sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja, kesejahteraan karyawan, serikat pekerja dan
koperasi pekerja, larangan diskriminasi dan pekerja anak.
Prinsip 6: Tanggung jawab sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
Kriteria menetapkan tanggung jawab sosial perusahaan seperti
pemberdayaan masyarakat asli, pengembangan masyarakat setempat, serta
pembelian produk dan layanan dari masyarakat setempat.
Prinsip 7: Penyempurnaan usaha berkelanjutan
Kriteria menetapkan penyempurnaan berkelanjutan di bidang praktik
keberlanjutan melalui pengembangan dan implementasi tindakan yang
mendukung produksi minyak sawit berkelanjutan.
4.9 Manajemen dan implementasi
25
b. Melakukan pengawasan atas titik-titik api dan melibatkan pemangku
kepentingan dalam pencegahan kebakaran. Tim ERM kami memanfaatkan
data satelit untuk mengukur risiko kebakaran, sedangkan tim operasional
memastikan bahwa penyiapan lahan dilaksanakan secara mekanik dan
praktik-praktik terbaik telah dikomunikasikan dengan masyarakat.
c. Efisiensi proses akan menghasilkan penurunan biaya, emisi karbon yang
lebih rendah, serta peningkatan nilai bagi pemegang saham.
d. Tim sustainability kami terus bekerja sama dengan para kolega dari Grup
Indofood untuk berfokus pada praktik manajemen terbaik dan efisiensi
sumber daya.
e. Emisi GRK utama kami (58,8%) berasal dari konversi lahan yaitu
perubahan stok karbon yang terukur selama pengembangan perkebunan.
Oleh karena itu, konservasi area dengan SKT adalah inisiatif penting yang
dilakukan oleh Lonsum untuk mempertahankan cadangan karbon dan
mencegah emisi GRK.
f. Efisiensi penggunaan air dan juga mengelola limbah agar dapat
mengendalikan biaya.
g. Melaksanakan praktik perkebunan yang baik di seluruh perkebunan inti dan
plasma kami, serta menjalin kerjasama dengan para petani swadaya. Dari
‘laboratorium ke lapangan’, tim inovasi kami memiliki sasaran
meningkatkan kualitas tanah, mengurangi proses degradasi tanah serta
meningkatkan hasil panen.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengertian PT secara umum adalah suatu unit atau badan usaha berbadan
hukum yang mana modalnya terkumpul dari berbagai saham, dan setiap
pemiliknya memiliki bagian dari banyaknya lembar saham yang dimiliki oleh
masing-masing investor.
Struktur Dalam Perseroan Terbatas (Organ PT) Perseroan Terbatas yang
bersetatus sebagai Badan Hukum, maka dalam kepengurusannya memiliki organ,
yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi (Pengurus),
Dewan Komisaris, sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 (ayat 2) UUPT. Berikut
masing-masing struktur PT yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi
(Pengurus) dan Dewan Komisaris
27
Adanya Kriteria sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil ( ISPO ) untuk
meningkatkan kepedulian pentingnya berproduksi kelapa sawit berkelanjutan serta
meningkatkan tingkat kompetisi minyak kelapa sawit indonesia di pasar dunia, dan
mendukung komitmen Indonesia dalam pelestarian SDA dan lingkungan.
5.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.londonsumatra.com/DownloadFile/Read/340
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/826/6/108150028_file6.pdf
Diakses pada pukul 10.43 ( Selasa 2 Mei )
https://cdn.indonesia-investments.com/bedrijfsprofiel/231/Perusahaan-
Perkebunan-London-Sumatra-Indonesia-Annual-Report-2014-LSIP-Company-
Profile-Indonesia-Investments.pdf
Diakses pada pukul 03.40 (Rabu 3 Mei)
https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/LSIP
Diakses pada pukul 09.06 ( Senin 6 Mei )
29