Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Kelas: SA4
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Merger dan Bentuk Lain
Restrukturisasi Perusahaan. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Manajemen Keuangan. Selain itu pembuatan makalah ini bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bisa memberikan inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2) Agar penulis dan pembaca bisa mengerti apa saja Merger dan Bentuk Lain
Restrukturisasi Perusahaan
3) Agar penulis dan pembaca paham dan mengerti tentang apa yang bisa didapat
dari mempelajari Merger dan Bentuk Lain Restrukturisasi Perusahaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh Merger
Adapun contoh-contoh merger di Indonesia, antara lain:
1) Merger bank syariah BUMN
Merger bank syariah BUMN adalah salah satu merger besar di Tanah Air.
Tiga bank syariah merger per 1 Februari 2021 dan berganti nama PT Bank
Syariah Indonesia Tbk (BRIS).Bank syariah BUMN yang melebur tersebut,
yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah
Mandiri. Hasil merger bank syariah ini akan memiliki aset sebesar Rp 245,7
triliun. Sedangkan modal intinya Rp 20,4 triliun. Dengan jumlah tersebut, BSI
menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Sedangkan disandingkan dengan
bank umum, BSI berada di peringkat 7 bank terbesar di Indonesia dari sisi
aset. Selanjutnya di tahun 2025, targetnya menjadi pemain global. Target
tembus 10 besar bank syariah dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
2) Gojek Tokopedia Merger
Contoh kasus merger lainnya, yaitu merger Gojek Tokopedia. Merger ini
melahirkan GoTo, perusahaan baru hasil ‘perkawinan’ tersebut.
Nilai valuasi GoTo mencapai USD 17 miliar atau sekira Rp 243,1 triliun
(asumsi kurs tengah BI Rp 14.300 per USD). Menjadikannya raksasa
teknologi dengan valuasi terbesar di Asia Tenggara dan startup valuasi
terbesar ke-12 di dunia.
GoTo hasil Gojek Tokopedia merger masuk dalam pipeline IPO 2022 di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Mengincar dana USD 1 miliar atau Rp 14,34 triliun dan
sudah menunjuk dua underwriter, yaitu PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo
Premier Sekuritas.
3) Indosat Tri Merger
Merger Indosat Tri menjadi contoh perusahaan yang merger berikutnya. PT
Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia melebur dan mengusung
nama baru Indosat Ooredoo Hutchison sebagai operator seluler.
Ooredoo Hutchison Asia Pte Ltd membeli 1,76 miliar saham Indosat seharga
Rp 6.460 per saham. Nilai transaksi pembelian saham tersebut sekitar Rp
11,37 triliun.
3
Jenis-jenis Merger
No Jenis-jenis Penjelasan
Merger
4
Pimpinan yang terlibat dalam proses restrukturisasi kerap mempekerjakan penasehat
keuangan dan hukum untuk membantunya dalam negosiasi dan perincian transaksi.
Restrukturisasi dapat juga dilakukan oleh CEO baru yang memang dipekerjakan
khusus untuk menjalankan keputusan yang sulit dan kontroversial, agar dapat
menyelamatkan atau mereposisi perusahaan. Restrukturisasi biasanya melibatkan
pembiayaan utang, penjualan sebagian saham perusahaan ke investor, dan
mereorganisasi atau mengurangi operasi.
Langkah-langkah:
Dalam dunia bisnis, praktik akuisisi. Akuisisi ini merupakan langkah untuk
menguasai perushaan atau entitas bisnis lain melalui pembelian saham. Berbeda
dengan merger yang prosesnya menggabungkan dua perusahaan menjadi satu, pada
praktik akuisisi, dua perusahaan tetap berdiri sendiri. Hanya saja, kepemilikan yang
berubah dari pemilik lama kepada pemilik baru.
Pengertian akuisisi bisnis adalah mengambil alih kepemilikan suatu perusahaan dari
perusahaan lain. Definisi akuisisi ini memiliki benang merah sesuai definisi akuisisi
oleh sejumlah pakar.
5
1. Meningkatkan Pangsa Pasar.
2. Meningkatkan Keuntungan Perusahaan.
3. Menguatkan Dominasi Pasar.
4. Menguatkan Bisnis Inti.
6
Dengan demikian asumsinya adalah bahwa perusahaan masih mempunyai
kemampuan operasional yang baik.
Ini berarti bahwa kegiatan operasi masih mampu menutup biaya-biaya operasi.
Proses Reorganisasi Perusahaan
Sebelum telah disebutkan bahwa reorganisasi perusahaan bisa dilakukan jika
perusahaan masih mampu membiaya beban operasi variabelnya.
Bila biaya operasi variabel sudah lebih besar dari penghasilan, maka situasi sudah
sangat parah.
Reorganisasi finansial tidak akan cukup untuk menolong perusahaan.
Perusahaan perlu melakukan reorganisasi operasional.
Hal ini berarti bahwa perusahaan perlu:
mengganti mesin-mesin dengan jenis yang lebih efisien,
mengurangi tenaga kerja, dan
memotong berbagai biaya yang mungkin dipotong.
Sayangnya, keputusan-keputusan tersebut akan menimbulan kebutuhan dana yang
cukup besar pada tahap-tahap awal.
Seringkali dana pihak ketiga diperlukan atau perlu tambahan modal sendiri.
Kebutuhan dana yang cukup besar tersebut akan dipergunakan untuk mengganti
mesin lama dengan mesin baru yang lebih efisien.
Selain itu akan dipergunakan untuk biaya pengurangan jumlah tenaga kerja dengan
uang pesangonnya.
7
Maka investasi yang dimaksudkan untuk memperbaiki situasi dapat berubah bahkan
memperburuk situasi.
Dengan demikian masalah sebenarnya adalah:
1. Jika kita tidak melakukan tindakan apa-apa, ampir dapat dipastikan kondisi
perusahaan akan makin memburuk.
2. Jika kita mencoba memperbaiki efisiensi, ada kemungkinan bahwa situasi
perusahaan akan tertolong, meskipun tidak tertutup kemungkinan bahwa
perusahaan justeru akan makin memburuk kondisinya.
Sedangkan perusahaan melakukan reorganisasi finansial bila dinilai bahwa prospek
perusahaan masih baik, sehingga dapat tertolong.
Kreditur mungkin terpaksa kehilangan sebagian tagihannya, bisa jadi harus merubah
kreditnya menjadi penyertaan. Pemilik modal sendiri mungkin harus kehilangan
kepemilikannya atas perusahaan tersebut. Secara keseluruhan para kreditur mungkin
harus bersedia menerima jumlah yang lebih sedikit daripada tagihan semula.
Cara semacam ini dipilih bila dinilai lebih baik dari pada lewat proses likuidasi.
Jika dalam restrukturisasi perusahaan kita mengenal 3 pilar restrukturisasi kredit.
Maka dalam melakukan reorganisasi finansial, kita juga mengenal 2 (tiga) langkah
yang perlu ditempuh, yaitu:
1) Menaksir nilai perusahaan
2) Menentukan struktur pendanaan yang dipandang cukup aman
3) Menentukan nilai sekuritas-sekuritas yang baru.
Langkah yang pertama merupakan langkah yang paling sulit, tapi paling PENTING.
Sulit karena memerlukan estimasi dan judgement.
Penting karena akan menentukan nilai sekuritas-sekuritas yang baru.
8
= 16%
Bila ditaksir biaya modal sendiri adalah 18%, maka taksiran nilai perusahaan bila
tidak menggunakan hutang adalah:
= Rp 30 juta/(0,18 – 0,16)
= Rp 1,5 miliar
Nilai ini yang dipergunakan sebagai pegangan untuk menentukan nilai sekuritas-
sekuritas yang baru.
Setelah reorganisasi, nilai ini akan berubah menjadi hanya Rp 1,5 miliar.
Bila setelah reorganisasi perusahaan akan bekerja dengan menggunakan modal sendiri
sepenuhnya maka struktur modal yang baru adalah
Bila perusahaan dinilai tidak punya prospek lagi, para kreditur juga bersedia menempuh
cara composition dalam penyelesaian kewajiban finansial perusahaan.
Contoh likuidasi perusahaan cara composition:
Cara composition berarti bahwa setiap tagihan sebesar Rp 100 hanya akan dilunasi
sebesar kurang dari Rp 100, misalnya Rp 75.
Cara ini dipilih para kreditur bila proses likuidasi diperkirakan akan memakan waktu
yang lama dan biaya yang sangat besar.
Dalam keadaan seperti itu, penyelesaian dengan cara composition dinilai lebih
menguntungkan.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam peristiwa likuidasi akan memakan
waktu yang lama, dan aktiva terpaksa dijual dengan harga murah (distress price).
Di samping itu, perusahan harus melunasi kewajiban tertentu terlebih dulu.
Yaitu kewajiban terhadap para karyawan (gaji yang belum dibayarkan) dan pemerintah
(pajak yang belum dibayar).
Dengan demikian dapat terjadi bahwa akhirnya kreditur akan menerima jumlah yang
relatif sangat kecil, hasil penjualan aktiva perusahaan
Proses Likuidasi
Untuk menghindari kesalahan dalam proses likuidasi persekutuan, likuidasi umumnya
dilakukan dengan prioritas sebagai berikut:
1) Prioritas #1:
Kewajiban terhadap para karyawan (hutang upah dan gaji) dipenuhi terlebih
dahulu.
2) Prioritas #2:
Kemudian kewajiban terhadap pemerintah (hutang pajak) dipenuhi.
3) Prioritas #3:
Setelah itu, aktiva-aktiva yang diagunkan dijual dan dipakai untuk melunasi
hutang yang dijamin dengan agunan tersebut.
Bila hasil penjualan aktiva ini mencukupi, maka sisanya dapat dipergunakan
untuk melunasi kreditur umum.
Sebaliknya, bila tidak mencukupi, kekurangannya menjadi kreditur umum.
10
Perhatikan contoh likuidasi persekutuan:
Misalnya, hutang yang dijamin dengan aktiva tertenti sebesar Rp 3 miliar. Hasil
penjualan aktiva tersebut hanya menghasilkan uang sebesar Rp 2 miliar. Dengan
demikian sisa hutang sebesar Rp 1 miliar statusnya menjadi kreditur umum.
Bila jumlah kreditur umum lainnya (artinya kreditur yang tidak dijamin dengan agunan
apapun) adalah Rp 4 miliar, maka jumlah kreditur umum sekarang adalah Rp 5 miliar.
11
Grafik antisipasi kebangkrutan dan likuidasi persekutuan
Gambar tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya kemungkinan kebangkrutan dapat
diprediksi dengan mengamati memburuknya rasio keuangan dari tahun ke tahun.
Dengan demikian maka pemanfaatan rasio keuangan menjadi lebih luas, tidak hanya
sekedar untuk menilai kesehatan perusahaan.
Tapi juga dapat untuk memperkirakan kemungkinan kebangkrutan suatu perusahaan.
Altman menggabungkan berbagai rasio keuangan tersebut ke dalam suatu model untuk
memprediksi apakah suatu perusahaan akan bangkrut ataukah tidak.
Model yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik diskriminasi.
Karena model tersebut menggunakan beberapa rasio keuangan sekaligus, maka model
tersebut disebut sebagai multivariable model.
Berikut ini saya sajikan video tentang likuidasi persekutuan. Semoga bisa menambah
wawasan dan pemahaman kita, selamat menyaksikan.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Restrukturisasi merupakan tindakan atau kegiatan untuk merubah struktur
perusahaan dengan tujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja
perusahaan. Restrukturisasi dilakukan setiap saat, bukan hanya bila perusahaan
mengalami kemunduran saja tapi juga pada saat perusahaan mengalami kemajuan.
Apabila perusahaan mengalami kemajuan, maka perusahaan akan melakukan
12
perluasan usaha. Sedangkan bila perusahaan mengalami kemunduran, maka
perusahaan akan melakukan penyempitan usaha. Perluasan usaha dilakukan dengan
cara merger dan akuisisi. Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau
lebih, dan nama perusahaan tersebut merupakan salah satu nama perusahaan dari
perusahaan yang bergabung. Sedangkan akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover )
sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan
yang dibeli tetap ada. Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik
melalui merger maupun akuisisi, yaitu pertumbuhan atau diversifikasi, sinergi,
meningkatkan dana, menambah ketrampilan manajemen atau teknologi, pertimbangan
pajak, meningkatkan likuiditas pemilik, dan melindungi diri dari pengambil-alihan.
Penyempitan usaha dilakukan dengan cara reorganisasi dan likuidasi. Reorganisasi
adalah suatu upaya untuk menjaga perusahaan tetap hidup dengan mengubah struktur
modalnya (pemodelan ulang struktur modal). Sedangkan likuidasi yaitu proses
penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan persekutuan sudah tidak
memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya
dan operasional perusahaan juga sudah tidak menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.cermati.com/artikel/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis-dan-
contohnya
2. https://amp.kompas.com/money/read/2021/03/24/090756126/apa-itu-
restrukturisasi-dan-restrukturisasi-kredit
3. https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-akuisisi-dalam-bisnis/
4. https://manajemenkeuangan.net/likuidasi-adalah/#02_Reorganisasi_Perusahaan
5. https://manajemenkeuangan.net/likuidasi-adalah/#02_Reorganisasi_Perusahaan
13
14