Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AKUNTANSI UNTUK PERSEKUTUAN

Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diberikan Oleh:


Dosen Pengampu Pengantar Akuntansi II
ROSSAN FITRIA MIRANTI, S.E, M.Ak

Kelompok :

Dhiyaulhaq Zatalini ( 6120122049)


Putri Hafsah Maulina (6120122033)
Govin Bayu Pratama (6120122047)
Nuri Patra Andini (6120122030)
Raihan Azhiim Ramadhan (6120122354)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DHARMA NEGARA
Jl. Babakan Sari 1 No.68, Babakan Sari, Kec. Kiaracondong 40283
Bandung Jawa Barat
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena alas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Persekutuan. Isi dari makalah ini membahas mengenai
persekutuan yang meliputi pengertian persekutuan, pembentukkan persekutuan dan
pembangian keuntungan dari persekutuan.

Seperti tidak ada gading yang tidak retak, begitu pula makalah yang kami tulis. Oleh karena
itu masih ada banyak kekurangan dari makalah ini, sehingga makalah ini masih memerlukan
penyempurnaan untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik. Atas perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih banyak.

Bandung, Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................0
PENDAHULUAN.....................................................................................................................0
1.1.Latar Belakang..................................................................................................................0
1.2.Rumusan Masalah............................................................................................................0
1.3.Tujuan...............................................................................................................................0
BAB II.......................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................1
2.1. Bentuk Hukum Entitas Di Indonesia Dan Perbedaanya..................................................1
2.2 Pengertian, Ciri-Ciri Dan Contoh Korporasi....................................................................1
Undang-Undang yang Mengatur Korporasi...........................................................................3
Ciri-Ciri Korporasi.................................................................................................................3
Jenis-Jenis Korporasi..............................................................................................................5
Contoh perusahaan korporasi:................................................................................................6
2.3 Pengertian, Jenis, dan Contoh Perusahaan Perseorangan.................................................6
Ciri-ciri Perusahaan Perseorangan.........................................................................................6
2.4 Apa Itu Partnership? Jenis, Cara Kerja, dan Tips Sukses!................................................9
Apa Saja Jenis-Jenis Partnership?..........................................................................................9
Jenis Partner dalam Partnership............................................................................................10
Bagaimana Cara Kerja Partnership?.....................................................................................10
Manfaat dan Kelemahan Partnership....................................................................................10
Beberapa Contoh Partnership...............................................................................................11
Tips Memilih Rekan Partnership Agar Sukses.....................................................................11
2.5 jenis entitas berdasarkan pemilik....................................................................................12
2.6 penerbitan saham dan jenis-jenis saham.........................................................................12
Jenis Jenis Saham.................................................................................................................12
Keuntungan Saham...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Berkembangnya usaha kecil dan menengah yang ada di Indonesia menyebabkan
banyak terbentuknya persekutuan, seperti persekutuan perdata, CV (Persekutuan Terbatas)
dan Fa (Firma) untuk memperoleh modal usaha dengan mudah dengan syarat pembentukkan
yang lebih mudah dibandingkan PT (Perseroan Terbatas) yang dalam pembentukkannya
memerlukan akta pendirian dan sebagainya, tidak seperti persekutuan. Dalam
perkembangannya, persekutuan merupakan bentuk usaha yang diminati oleh masyarakat
Indonesia yang ingin memiliki usaha dengan modal yang mudah diperoleh serta dapat
berjalan dengan adanya perjanjian antara sekutu (antara dua orang atau lebih) di awal dalam
menentukan laba, tunjangan serta bunga di awal usaha yang akan diterima oleh masing-
masing anggota persekutuan. Meskipun lebih mudah untuk mendapatkan modal usaha dan
dalam proses usaha tidaklah menyulitkan secara keuangan untuk mengatur keuangan dalam
persekutuan, persekutuan tetap memiliki kelemahan, yaitu mudah dibubarkan ketika salah
satu anggota memilih untuk mengundurkan diri atau meninggal dunia,
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menuliskan makalah dengan judul
"Persekutuan". Makalah ini merangkum dengan singkat mengenai gambaran terhadap
persekutuan, khususnya dalam bidang keuangan yang disertai dengan contoh perhitungan
secara akuntansi. Persekutuan dalam makalah ini merupakan gambaran awal dari persekutuan
sebagai pengantar kepada pemahaman persekutuan yang lebih kompleks.

1.2.Rumusan Masalah
1. Bentuk Hukum Entitas Di Indonesia Dan Perbedaannya
2. Korporasi, Perseorangan Dan Partnership
3. Jenis Entitas Berdasarkan Kepemilikannya
4. Penerbitan Saham Dan Jenis-Jenis Saham

1.3.Tujuan
1. Mengetahui Dan Memahami Pengertian Dari Akuntansi Persekutuan,
2. Mengetahui Dan Memahami Cara Pembentukan Suatu Persekutuan,
3. Mengetahui Dan Memahami Pembagian Keuntungan Dalam Persekutuan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bentuk Hukum Entitas Di Indonesia Dan Perbedaanya.


Di Indonesia, terdapat tiga bentuk hukum entitas yang umum digunakan, yaitu:
1. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah bentuk hukum entitas yang paling umum digunakan di Indonesia. PT adalah badan hukum
yang berdiri sendiri dan terpisah dari para pemiliknya. PT memiliki kepemilikan saham dan
kewajiban hukum sendiri. Modal PT terdiri dari saham yang dimiliki oleh pemiliknya, dan saham PT
bisa dibeli dan dijual di pasar. Keuntungan PT dibagi sesuai dengan persentase kepemilikan saham
masing-masing pemilik.
2. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dioperasikan oleh anggota yang memiliki tujuan
bersama untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi anggota. Koperasi bervisi jangka panjang
dan tidak mencari profit yang maksimal, melainkan mengutamakan kepentingan anggota. Koperasi
juga memiliki prinsip-prinsip seperti kerjasama, demokrasi, dan partisipasi aktif dari anggota.
3. Perusahaan Umum (Persero)
Persero adalah bentuk hukum entitas yang dimiliki oleh negara atau pemerintah Indonesia dengan
tujuan untuk mengembangkan usaha di bidang strategis. Perusahaan Persero dikelola oleh direksi dan
memiliki saham di pasar saham. Namun, negara menjadi pemilik utama persero dan memiliki
kepentingan dalam perusahaan Persero. Keuntungan yang diperoleh oleh persero dibagi antara negara
dan pemegang saham.
Perbedaan utama antara ketiga bentuk hukum entitas di atas terletak pada kepemilikan, modal,
pengelolaan, dan tujuan dari masing-masing entitas. PT dan Persero dimiliki dan dioperasikan melalui
kepemilikan saham, sedangkan koperasi dimiliki dan dioperasikan oleh anggota. Modal PT dan
persero terdiri dari saham, sedangkan modal koperasi berasal dari simpan pinjam oleh anggota.
Pengelolaan PT dan Persero dilakukan oleh direksi, sedangkan pengelolaan koperasi dilakukan
bersama oleh anggota. Tujuan PT dan Persero adalah untuk mencari profit, sedangkan tujuan koperasi
adalah untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi anggota.

2.2 Pengertian, Ciri-Ciri Dan Contoh Korporasi.

Korporasi adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebut sebuah perusahaan.
Meskipun begitu, tidak semua perusahaan dapat disebut sebagai korporasi. Hal ini karena
korporasi memiliki sejumlah karakteristik utama yang membuatnya berbeda dari jenis
perusahaan yang lain.

Jenis usaha atau perusahaan yang dijalankan oleh seseorang, memiliki berbagai macam
bentuk. Salah satu jenis yang paling umum diketahui adalah perusahan dengan badan hukum
dan perusahaan tidak berbadan hukum.
1. Blacks Law Dictionary
Blacks Law Dictionary menjelaskan bahwa corporate merupakan badan hukum yang berada
di bawah lembaga hukum yang ada pada suatu negara. Tujuan dari usaha ini adalah untuk
memperoleh keuntungan yang terdiri dari banyak orang serta berbentuk sebuah asosiasi.
Anggota dari perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan besaran
modal serta menyesuaikan segala perubahan yang mungkin akan terjadi.

2. Satjipto Raharjo
Satjipto Rahardjo berpendapat bahwa corporate merupakan badan yang diciptakan oleh
hukum, sehingga mati dan hidupnya korporasi pun bergantung pada orang hukum yang
memiliki peran di dalamnya. Ketika hukum ingin memastikan korporasi, maka orang yang
berwenang dapat melakukan segala hal untuk mewujudkan hal tersebut.

3. KBBI
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menurut KBBI, pengertian korporasi dibagi ke dalam
dua jenis. Pengertian pertama, diartikan sebagai badan usaha yang saha atau badan hukum.
Sementara itu, pengertian kedua menurut KBBI adalah perusahaan atau badan usaha yang
sangat besar atau beberapa perusahaan yang dikelola serta dijalankan sebagai satu perusahaan
yang besar.

4. dewey.petra.ac.id
Laman dewey.petra.ac.id menjelaskan bahwa korporasi merupakan mekanisme yang
dibentuk guna memberikan kesempatan bagi berbagai pihak untuk memberikan keahlian,
modal dan tenaga kerjanya demi mendapatkan keuntungan maksimal untuk seluruh pihak
yang terlibat.

5. Hukum Pidana
Korporasi menurut hukum pidana. Korporasi sebagai perusahaan legal berbadan hukum,
tentunya juga tertera dalam hukum pidana maupun perdata. Menurut hukum perdata, subjek
hukum, korporasi diartikan sebagai yang dapat atau yang memiliki wewenang untuk
melakukan perbuatan hukum dalam bidang hukum perdata. Contohnya seperti membuat
perjanjian yang terdiri dari dua jenis yaitu orang perseorangan (manusia atau natural person)
dan badan hukum (legal person). Oleh karena itu, korporasi menurut hukum perdata adalah
badan hukum.

6. Hukum Perdata
Korporasi sebagai badan hukum artinya, hukum perdata mengakui keberadaan dari korporasi
dan memberinya hidup untuk berwenang melakukan figur hukum.
Undang-Undang yang Mengatur Korporasi
Sebagai badan hukum, korporasi juga tidak dapat berdiri sendiri karena memiliki pendirinya.
Pendiri tersebut harus diakui secara hukum perdata sebagai pihak yang berwenang untuk
mendirikan korporasi. Pendiri korporasi tersebut dapat berupa perorangan atau natural person
atau berbentuk badan hukum atau natural person. Menurut hukum pidana, cakupan korporasi
lebih luas. Menurut hukum pidana, korporasi termasuk CV, firma, perseroan dan
persekutuan.

Di Indonesia sendiri, ada dua UU yang mengatur mengenai korporasi.

 Undang-Undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana


Korupsi (dan diubah menjadi Undang-Undang No 20 Tahun 2001)
 Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
 Peraturan Mahkamah Agung No 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan
Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi.

Dari pengertian korporasi menurut berbagai sumber dan para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa korporasi merupakan perusahaan besar yang terdaftar secara resmi serta
sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga memungkinkan pihak-pihak lain untuk ikut
terlibat dalam usaha tersebut.

Ciri-Ciri Korporasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa korporasi memiliki sejumlah ciri-ciri
tersendiri. Menurut laman dewey.petra.ac.id, berikut ciri-ciri dari korporasi yang perlu
Grameds ketahui.
1. Korporasi merupakan subjek hukum buatan yang memiliki kedudukan hukum
khusus.
2. Korporasi memiliki jangka waktu operasional yang tidak terbatas.
3. Korporasi mendapatkan kuasa dari negara untuk dapat menjalankan aktivitas
bisnis tertentu.
4. Korporasi dimiliki oleh para pemegang saham.
5. Besarnya tanggung jawab dari pemegang saham atas kerugian dari korporasi
biasanya sebatas nominal saham yang dimiliki saja.
6. Korporasi memiliki orientasi pada profit. Perusahaan dalam melaksanakan
usahanya selalu berorientasi pada keuntungan pengusaha. Kemampuan dari
dewan direksi dalam mengelola perusahaan akan menjadi penentu tingkat
keuntungan perusahaan.
7. Kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
perseroan terbatas jika ingin mengambil suatu keputusan yang besar harus
melibatkan dewan komisaris perusahaan maupun pemilik saham. Rapat tersebut
biasa disebut sebagai RUPS, rapat ini diadakan terjadwal atau bisa saja tiba-tiba
bergantung pada kepentingan dilaksanakannya rapat tersebut.
8. Pemilik saham hanya memiliki tanggung jawab pada saham yang ia serahkan
saja, pemilik saham hanya memiliki tanggung jawab atas modal tersebut. Segala
jenis strategi perusahaan diserahkan pada direksi perusahaan yang bertanggung
jawab atas operasional perusahaan.
9. Keuntungan dari pemilik saham berupa dividen, pemilik saham akan menerima
keuntungan yang berupa deviden. Pemberian dividen tersebut bergantung pada
perjanjian yang telah dibuat. Sementara itu, pengambilan deviden harus tetap
diberi meskipun perusahaan mengalami kerugian.
10. Perusahaan dipimpin oleh direksi. Direksi tersebut memiliki tugas untuk
menjalankan perusahaan sesuai dengan fungsinya. Segala jenis kegiatan
perusahaan, berada di bawah tanggung jawab dari tim direksi. Segala hak
maupun kewajiban telah diatur dalam undang-undang, demi kepentingan lain
dapat dibahas sesuai dengan kesepakatan antara pemilik saham serta direksi
perusahaan. Pimpinan perusahaan biasanya adalah pemilik saham dari
perusahaan tersebut.
Jenis-Jenis Korporasi

Secara umum, ada tiga jenis korporasi yang harus Grameds ketahui, berikut penjelasannya.

1. Private Corporation

Jenis korporasi pertama adalah korporasi yang dimiliki oleh sedikit orang atau hanya
dimiliki oleh kerabat dekat untuk menjalankan bisnis perusahaan. Pada umumnya, tidak
banyak orang yang ikut berperan dalam perusahaan jenis private corporation. Orang yang
memiliki saham biasanya berasal dari keluarga besar atau kerabat dekat saja. Saham
perusahaan pun tidak ada yang dilepas ke masyarakat. Banyak jenis korporasi private
corporation yang sudah besar dan terkenal dan sifatnya adalah private

2. Public Corporation

Jenis korporasi yang kedua adalah public corporation yang dapat dibeli oleh pihak
lain ketika perusahaan akan membutuhkan tambahan modal. Perusahaan akan menjual
sahamnya pada pihak luar, jenis korporasi kedua ini dapat dikatakan sebagai perusahaan
going public.
Perusahaan akan menjual sahamnya melalui pasar modal, lalu saham tersebut akan
ditawarkan pada pihak-pihak terkait. Perusahaan kemudian akan mengambil alih saham yang
telah dijual dan perusahaan dapat menjadi perusahaan private kembali. Ketika diperlukan
tambahan modal lagi, perusahaan pun akan menjual kembali sahamnya pada pihak lain yang
ingin membeli saham perusahaan tersebut.

3. Quasi Public Corporation dan Non-profit Corporation

Jenis ketiga dan terakhir dari korporasi adalah perusahaan yang tidak memiliki
orientasi pada profit. Kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tersebut lebih digunakan
untuk kepentingan banyak orang. Perusahaan non profit corporation pada umumnya
merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang kegiatan sosial, lembaga pendidikan dan
lain sebagainya.
Banyak kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan yang memiliki tujuan demi
kebaikan khalayak umum. Perusahaan jenis ini terkadang menjalankan kegiatan usahanya
tanpa mengambil keuntungan dan bahkan harus menanggung kerugian perusahaan serta tetap
menjaga eksistensi perusahaan.
Contoh perusahaan korporasi:
1. Grup Bakrie
2. Grup Salim
3. Grup Lippo
4. Bank BRI
5. Astra Indonesia
6. Gudang Garam
7. Semen Indonesia

2.3 Pengertian, Jenis, dan Contoh Perusahaan Perseorangan.

Definisi perusahaan perseorangan adalah jenis badan usaha yang dimiliki oleh satu


orang. Pemilik jenis usaha ini tidak hanya mengambil keuntungannya sendiri tetapi juga
bertanggung jawab penuh apabila mengalami kerugian. Perusahaan perseorangan ini
memiliki sistem informasi manajemen yang bebas dan tidak ada intervensi atau campur
tangan dari pihak lain secara langsung, contohnya pemerintah. 

Perusahaan perseorangan biasanya dioperasikan dengan alat produksi dan teknologi


yang cukup sederhana. Selain itu, modal yang dibutuhkan dalam proses produksi cukup kecil
sehingga jumlah produk yang dihasilkan sedikit. Bahkan, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan pun tidaklah banyak. Meskipun begitu, jenis usaha perseorangan ini juga bisa
menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit jika sang pemilik usaha dapat menjalankan dan
mengelola bisnisnya dengan baik.

Karena perusahaan dikelola dan diawasi oleh satu orang saja, pemilik atau pengelola
usaha tersebut akan memperoleh seluruh keuntungan perusahaannya tanpa perlu
membagikannya kepada orang lain. Namun, kekurangannya adalah pemilik perusahaan
perseorangan mau tidak mau harus menanggung seluruh risiko yang akan muncul dalam
kegiatan usahanya.

Ciri-ciri Perusahaan Perseorangan


Suatu perusahaan dikatakan sebagai perusahaan perseorangan apabila memiliki karakter atau
ciri-ciri tertentu. Ciri perusahaan perseorangan, antara lain:

 Proses pembentukannya cukup mudah;


 Pemilik perusahaan adalah perseorangan;
 Modal tidak terlalu besar dan melibatkan aset pribadi;
 Sistem atau cara mengelolanya cukup sederhana;
 Tugas serta tanggung jawabnya tidak terbatas;
 Keberlanjutan usaha tergantung pada pemiliknya;
 Nilai tambah atau nilai penjualannya relatif kecil;
 Perusahaan perseorangan bisa ditransfer kapan saja.
Jenis Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan Berlisensi
Perusahaan perseorangan berlisensi merupakan jenis perusahaan
perseorangan yang memiliki izin dari pihak berwenang untuk bisa beroperasi. Perusahaan
yang sudah berlisensi biasanya memiliki Sertifikat Pendaftaran Bisnis, Surat Izin Usaha
Perdagangan. izin tempat usaha, Nomor Pokok Wajib Pajak dan sebagainya.

Perusahaan Perseorangan Tanpa Izin


Perusahaan perseorangan tanpa izin adalah jenis perusahaan perseorangan yang
tidak atau belum mempunyai izin dari pihak berwenang. Contohnya: kios pinggir jalan,
pedagang kaki lima dan sebagainya.

Contoh Perusahaan Perseorangan

Usaha Pertanian
Perusahaan perseorangan di bidang pertanian ini biasanya banyak berada di daerah
pedesaan. Usaha ini memiliki modal yang terbatas karena biasanya petani mengolah lahan
pertaniannya sendiri dan hasil dari pertanian akan dijual kembali untuk mengembalikan
modal.

Agar proses usaha seperti ini dapat berjalan dengan lancar, kamu perlu menguasai
ilmu manajemen serta ekonomi yang dapat digunakan sebagai analisis. 

Untuk melakukannya pun sebenarnya tidak terlalu sulit dan tidak memerlukan
keahlian khusus. Bahkan kamu bisa menggunakan lahan yang terbatas untuk menghasilkan
sayur mayur. Kamu juga bisa menjadikan usaha pertanian ini sebagai pekerjaan sampingan
untuk penghasilan tambahan. 

Contoh perusahaan perseorangan di bidang pertanian antara lain sebagai berikut:

 Budidaya tanaman hias


 Usaha tanaman hidroponik
 Jual Beli Bibit Tanaman 
 Produksi Pupuk Tanaman
 Usaha Tanaman Rempah
 Jual Sayur dan Buah Organik

Industri Kecil
Jenis usaha industri kecil ini bisa dilakukan secara perseorangan karena dapat dimulai
dari modal yang kecil. Selain modal sendiri yang tidak terlalu besar, usaha industri kecil juga
biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang tidak terlalu banyak, sekitar 5 sampai 19 orang.
Tenaga kerja yang diambil pun biasanya dari lingkungan terdekat sang pemilik seperti
sahabat, teman atau keluarnya sendiri.

Usaha industri kecil juga bisa menawarkan jasa yang bersumber dari keahlian sang
pemilik. Hal ini yang menyebabkan industri kecil ini bisa bergerak lebih fleksibel. Misalnya,
seorang seniman yang menawarkan jasa melukis dengan membuat tas lukis, kerajinan, daur
ulang barang bekas, dan sebagainya.

Contoh perusahaan perseorangan yang bisa kamu jadikan sebagai ide bisnis, antara lain: 

 Kerajinan Tanah Liat


 Kerajinan Kayu
 Industri Rumah Tangga
 Anyaman
 Mainan
 Souvenir Pernikahan

Usaha Perdagangan
Usaha dagang mungkin menjadi jenis perusahaan perseorangan yang paling banyak
kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis usaha ini adalah kegiatan jual beli barang
yang bertujuan untuk mencari keuntungan. 

Jenis usaha ini sangat bisa dilakukan secara perseorangan jika ingin memulai usaha
dengan modal yang kecil. Jenis usaha perseorangan ini juga bisa dilakukan oleh siapa pun
tanpa keahlian khusus. 

Contoh perusahaan perseorangan dalam bidang usaha dagang: 

 Pengecer
 Penjualan Agen
 Dropshipping atau Reseller

Usaha Jasa
Wajar bila ada anggapan bahwa usaha dagang merupakan salah satu jenis usaha yang
paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Meskipun usaha ini memerlukan keahlian khusus,
dapat disesuaikan dengan bakat bahkan kesenangan.Lantaran itulah, jenis usaha ini banyak
dilirik karena lebih fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan tentunya bisa
dikelola secara perorangan. Usaha ini bahkan bisa dilakukan tanpa modal.

Peluang jenis usaha perseorangan ini sangat terbuka luas karena dapat dilakukan dari
kategori apa saja. Jenis usaha jasa ini memiliki potensi keuntungan yang menggiurkan. Usaha
jasa yang dilakukan secara online lebih memiliki potensi yang lebih besar karena mampu
merambah pasar yang lebih luas. 

Contoh perusahaan perseorangan di bidang pengadaan jasa antara lain sebagai berikut:

 Desain Grafis
 Youtuber
 Penulis Freelance

2.4 Apa Itu Partnership? Jenis, Cara Kerja, dan Tips Sukses!

Menurut Investopedia, pengertian partnership adalah perjanjian kerjasama formal yang


dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mengelola suatu bisnis dan
membagi laba yang didapatkan.

Utamanya, kemitraan didasari atas keinginan masing-masih pihak supaya bisa memenuhi
kebutuhan dan melengkapi kekurangan masing-masing. Kegiatannya partnership umumnya
meliputi aktivitas membangun bisnis, menjalani task harian, hingga menghasilkan
keuntungan bersama.

Apa Saja Jenis-Jenis Partnership?

Ada beberapa jenis kemitraan, yaitu:


1.    General Partnership
GP atau General Partnership adalah jenis kemitraan yang dijalankan dengan
pembagian yang merata. Mulai dari kesamaan kewajiban, tanggung jawab, hutang, hingga
permasalahan apapun. Contoh GP ini adalah firma.

2.    Limited Partnership

Limited Partnership atau LP adalah gabungan beberapa orang dengan tugas yang
berbeda saat menjalankan bisnis. Tapi, LP ini memiliki satu mitra lain yang disebut silent
partner dan tidak ikut menjalankan kegiatan sehari-hari bisnis. Contohnya
adalah Persekutuan Komanditer (CV).
3.    Limited Liability Partnership

Terakhir, ada LLP atau Limited Liability Partnership. Jenis ini memberikan
perlindungan hukum kepada semua pihak, baik partner biasa maupun silent partner. Jadi, bila
ada partner yang terseret kasus, maka hanya pihak tersebut saja yang harus tanggung jawab.
4.    Limited Liability Limited Partnership

Jenis terakhir ini cukup mirip dengan GP, perbedaannya hanya pada perlindungan
yang bisa berbeda tergantung kawasan bisnis mereka. Oleh karena itu jenis ini biasanya
hanya diterapkan di beberapa negara bagian Amerika Serikat seperti Arizona, Alabama, Utah,
dan Ohio.
Jenis Partner dalam Partnership

Selain jenis kemitraan, Anda juga perlu mengetahui jenis partner atau mitranya, yaitu:

 General Partners: jenis ini akan melaksanakan kegiatan operasional harian dan


bertanggung jawab penuh dengan semua hal dalam bisnis.
 Limited Partners: sebaliknya, jenis ini hanya menanamkan modal tanpa kewajiban
khusus terhadap urusan manajemen.
 Partner Beda Tingkat: jenis ini membedakan partner dalam tingkatan tertentu,
seperti junior dan senior. Beda tingkatan, beda pula tugas, kewajiban, dan hak-haknya.

Bagaimana Cara Kerja Partnership?

Jika berbicara cara kerja kemitraan, tentu setiap jenisnya pasti berbeda-beda. Oleh karena itu,
hal pertama yang harus Anda lakukan saat hendak menjalin kemitraan adalah menentukan
jenisnya.

Setelah sudah menentukan jenis yang cocok, Anda dan calon partner bisa langsung membuat
suatu surat perjanjian atau MOU (Memorandum of Understanding). Tujuannya, untuk
mengikat hak dan tanggung jawab para pihak secara hukum.

Bila perjanjian sudah dibuat, Anda dan mitra bisa mulai mengoperasikan bisnis pada
umumnya. Jangan lupa juga untuk melaksanakan hak dan kewajiban yang telah disepakati
sebelumnya. Termasuk dengan pembagian keuntungannya.

Manfaat dan Kelemahan Partnership

Seperti banyak hal di dunia ini, kemitraan juga memiliki manfaat dan kelemahannya sendiri,
yaitu:

Manfaat Partnership

 Kemitraan bisa dilakukan secara informal bila masih dinilai belum perlu untuk
dijadikan formal.
 Menggabungkan keterampilan para partner sehingga bisa saling melengkapi
keterbatasan.
 Pembagian laba yang tidak ribet dan berdasarkan kesepakatan bersama di
awal kontrak.
 Pencarian mitra yang tak sulit, baik itu general maupun limited.
 Pengumpulan modal aktif yang lebih besar, sehingga memungkinkan adanya
perluasan bisnis.
 Bisa lebih cepat dan lebih luwes dalam beradaptasi dengan dunia bisnis.

Kelemahan Partnership
 Lebih berisiko menimbulkan konflik.
 Kemungkinan untuk tidak berkesinambungan karena ahli waris dari pihak yang
meninggal enggan menjalin kerjasama dengan partner pewaris.
 Partner umum cenderung memiliki kewajiban tak terbatas, sehingga kadang hingga
merambah ke harta pribadi.
 Akumulasi modal yang kadang kurang optimal dan tidak efektif.
 Agak sulit untuk melepaskan diri dari partnership karena harus menjual saham dulu.

Beberapa Contoh Partnership

Berikut beberapa contoh kemitraan agar memberikan Anda gambaran yang lebih jelas:

1.    Contoh Partnership Pengelolaan Air

Tahukah Anda kalau program air bersih di DKI Jakarta ikut dalam program
kemitraan? Seperti yang Anda tahu, DKI Jakarta cukup terkenal dengan sumber air yang
sudah tercemar dan beberapa tak bisa digunakan. Nah, dengan kemitraan ini, air bersih bisa
didapatkan.

Partnership pengelolaan air ini terjadi antara PAM JAYA (Jakarta Raya) dengan
investor asal Singapura, yaitu PT. AETRA dan dari Prancis, yakni PT. Lyonnaise Jaya. Tak
hanya itu, tapi sekarang PAM JAYA juga melakukan partnership dengan PT. PALYJA di
beberapa kota lainnya.

2.    Contoh Partnership Transportasi

Selain pengelolaan air, contoh partnership lain di DKI Jakarta adalah transportasi.
Terutama dalam pengadaan bus Transjakarta, seperti PT. Transjakarta dengan PO Mayasari,
PO Sinar Jaya, dan PO Agra Mas.

Tips Memilih Rekan Partnership Agar Sukses

Kemitraan adalah hal yang krusial dalam bisnis Anda, sehingga harus dilakukan dengan
baik-baik. Maka dari itu, berikut beberapa tips yang bisa Anda perhatikan:

 Jujur, dapat dipercaya, dan memiliki integritas tinggi


 Kompeten dan sudah terbukti ahli di bidangnya
 Bisa saling melengkapi dan mengisi kekurangan masing-masing
 Bersikap tenang dalam tekanan tinggi dan mampu memotivasi yang lain
 Menganut nilai-nilai yang sama sehingga bisa membantu satu sama lain
 Memiliki tujuan yang sama sehingga perjalanan akan lebih mulus
 Serius dan sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
 Memiliki moral yang tinggi dan mempunyai etika yang baik
2.5 jenis entitas berdasarkan pemilik.

Entitas bisnis dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kepemilikannya,


antara lain:
1. Bisnis Terdaftar: entitas ini dimiliki dan dioperasikan oleh pemegang saham, dengan
prosedur dan peraturan tertentu yang ditetapkan oleh hukum.
2. Perusahaan Milik Keluarga: bisnis ini dimiliki dan dioperasikan oleh satu keluarga atau
beberapa anggota keluarga, dan kadang-kadang dipimpin oleh generasi berbeda.
3. Usaha Patungan: entitas ini dimiliki oleh beberapa individu atau perusahaan yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama.
4. Koperasi: bisnis ini dimiliki dan dioperasikan oleh anggota yang membagikan keuntungan
dan keputusan secara demokratis.
5. Perusahaan Negara: merupakan entitas yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah.
6. Organisasi Nirlaba: entitas ini dimiliki dan dioperasikan oleh organisasi sosial atau amal
yang mengumpulkan dana dan sumber daya untuk tujuan sosial atau amal.

2.6 penerbitan saham dan jenis-jenis saham

Saham adalah surat yang menjadi bukti bahwa seseorang memiliki bagian modal
suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki saham artinya memiliki hak atas sebagian aset
perusahaan.Sebagai contoh, jika perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham dan seseorang
memiliki 200 lembar saham di perusahaan tersebut, maka orang tersebut sebenarnya memiliki
20% kepemilikan aset di perusahaan tersebut. Pemegang saham mayoritas akan memiliki hak
kendali atas suatu perusahaan. Penerbitan saham adalah proses mengeluarkan saham kepada
publik atau investor. Saham sendiri merupakan bukti kepemilikan sebagian dari suatu
perusahaan. Dalam penerbitan saham, perusahaan memperoleh dana dari investor yang
membeli saham tersebut.

Jenis Jenis Saham

Saham biasa (common stock) adalah jenis saham yang memberikan hak suara kepada
pemiliknya dalam rapat umum pemegang saham untuk memilih direksi dan menentukan
kebijakan perusahaan. Saham biasa juga memberikan hak atas pembagian dividen dan
penghasilan residual (profit residual) perusahaan setelah membayar kewajiban utang dan
biaya operasional perusahaan.
Saham istimewa (preferred stock) adalah jenis saham yang memberikan hak prioritas atas
saham biasa dalam hal pembagian dividen. Saham istimewa biasanya memiliki yield atau
penghasilan tetap dan tidak memiliki hak suara dalam pemilihan direksi.
Saham treasur (treasury stock) adalah saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan
yang menerbitkannya dari publik atau investor, sehingga saham tersebut kembali menjadi
milik perusahaan dan tidak diperjualbelikan di pasar saham. Saham treasur biasanya dibeli
kembali oleh perusahaan untuk mengurangi jumlah saham dalam peredaran dan
meningkatkan nilai saham yang tersisa. Perusahaan juga dapat menggunakan saham treasur
untuk membayar bonus kepada karyawan atau akuisisi perusahaan lain.

Keuntungan Saham

Membeli saham perusahaan di pasar modal merupakan investasi yang memiliki risiko
lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lain, seperti deposito, emas, tabungan
berjangka, dan obligasi. Dengan risiko yang tinggi, investasi saham juga bisa memberikan
imbalan atau keuntungan yang tinggi, baik dari dividen maupun kenaikan harga saham.

Risiko kerugian yang paling lazim dalam investasi saham adalah harga saham yang
lebih rendah dibandingkan saat pembelian. Kerugian investasi saham akan semakin besar jika
harga saham terjun bebas. Naik turunnya harga saham sangat dipengaruhi banyak faktor.
Harga saham tidak hanya bergantung pada kinerja perusahaan semata, melainkan juga sangat
dipengaruhi psikologi pasar.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/korporasi-adalah/

https://mekarisign.com/id/blog/partnership/
https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20220316113956-72-323220/mengenal-apa-itu-
saham-jenis-keuntungan-dan-cara-membelinya

https://novaappai.page.link/gdn52Mv3cricQm5Q6

https://youtu.be/MXj1oSUEVv8

https://majoo.id/solusi/detail/perusahaan-perseorangan

https://novaappai.page.link/gdn52Mv3cricQm5Q6

Anda mungkin juga menyukai