Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGARUH ANALISIS LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen pengampu Prof. Dr. Yadi Janwari, M.A. dan Iskandar, S.Pd., M.M.

Disusun Oleh:

1. Rahma Setiawati (1193020101)


2. Rizal Hilal Alfain (1193020107)
3. Sasha Esperanza (1193020117)
4. Siti Endri Lutfiah (1193020122)
5. Widia Ayu Andani (1193020133)
6. Zaenurrahman (1193020140)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan
karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yaitu Nabi Muhammad saw. yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Dan atas izin-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Analisis Leverage”
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.

Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Iskandar, S.Pd., M.M. selaku dosen mata
kuliah Manajemen Keuangan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
tugas makalah ini. dan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi pembangunan koperasi
serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan pembelajaran penulis memohon maaf
apabila sekiranya dalam penulisan makalah masih banyak terjadi kesalahan dan ketidak
sempurnaan.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan semoga dapat dapat berguna untuk penulis
dan juga pembaca. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami
harap semoga makalah tentang Analisis Leverage dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Bandung, 31 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
A. Pengertian dari Analisis Leverage................................................................................................. 4
B. Tujuan dan Fungsi Analisis Leverage ........................................................................................... 4
C. Jenis-Jenis Analisis Leverage......................................................................................................... 5
1. Operating Leverage .................................................................................................................... 5
2. Financial Leverage ...................................................................................................................... 8
3. Total Leverage ........................................................................................................................... 13
D. Studi kasus terkait Analisis Leverage ......................................................................................... 15
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber dana perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern
dan sumber dana ekstern. Masalah leverage muncul karena perusahaan menggunakan aset
yang menyebabkan harus membayar biaya tetap. Leverage adalah penggunaan asset dan
sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Biaya tetap adalah biaya yang tidak
terkait dengan operasi perusahaan sehingga tidak ada kaitannya dengan penjualan, maka
biaya ini menjadi resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan.1 Setiap hutang akan
menimbulkan beban masing-masing. Semakin besar pinjaman, semakin besar pula beban
bunga yang harus dibayarkan.

Menurut Kusumajaya (2011) nilai perusahaan adalah pandangan pemegang saham


terhadap kesuksesan perusahaan yang dilihat lewat harga pasar saham. Salah satu tujuan
utama manajemen yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan,
semakin tinggi kesejahteraan pemegang saham (Fenandar, 2012). Menurut Tauke, Murni,
dan Tulung (2017), nilai ini tercermin dalam harga saham, nilai ini dibutuhkan investor
untuk pengambilan keputusan investasi.2

Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar


keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya assets dan sumber dananya, dengan
demikian akan meningkatkan keuangan pemegang saham. Sebaliknya leverage juga
meningkat variabilitas (risiko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan
keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan
menurunkan keuntungan pemegang saham. Konsep leverage tersebut sangat penting

1
Martono, dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Ekonosia, Yogyakarta.
2
Kusumajaya, D. K. O. (2011). Pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas
dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia. Universitas Udayana, Denpasar: Tesis
yang Tidak Dipublikasikan.

1
terutama untuk menunjukkan kepada analis keuangan dalam melihat trade-off antara resiko
dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan financial.3

Beberapa ukuran atau kriteria yang peril diperhatikan bagi perusahaan dalam
menggunakan sumber pendanaan dari hunting Bank, diantaranya lain degree operating
leverage (DOL), degree financial leverage (DFL), return on investment, return on equaty,
profit, margin dan rehabiits ekonomi, kriteria tersebut merupakan sinyal yang harus
diperhatikan bagi Perusahaan, besarnya hutang berbanding lurus dengan return on equity
merupakan perhatian utama, besarnya hutang berbanding lurus dengan return on equity
walaupun return on investasinya tetap. Return on equity yaitu perhatian utama dalam
penggunaaan hutang dan return on equity bersama-sama dengan return on invesmen
merupakan ukuran resiko dari penggunaan hutang.4

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Analisis Leverage?
2. Apa Tujuan dan Fungsi Analisis Leverage?
3. Apa yang dimaksud Operating Leverage?
4. Apa yang dimaksud Financial Leverage?
5. Apa yang dimaksud Total Leverage?
6. Bagaimana Contoh kasus dari Analisis Leverage?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Leverage.
2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Analisis Leverage.
3. Untuk Mengetahui Maksud dari Operating Leverage.
4. Untuk Mengetahui Maksud dari Financial Leverage.
5. Untuk Mengetahui Maksud dari Total Leverage.
6. Untuk Mengetahui Contoh Kasus Analisis Leverage.
D. Manfaat
1. Dapat Mengetahui Pengertian Analisis Leverage.

3
Lestari, Y. A., & Nuzula, N. F. (2017). Analisis Pengaruh Financial Leverage dan Operating Leverage
terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 46(1).
4
Pranjoto, G. H. (2013). Analisis Leverage (Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang melakukan Akuisisi). Neo-Bis, 7(1), 1-14.

2
2. Dapat Mengetahui Tujuan dan Fungsi Analisis Leverage.
3. Dapat Mengetahui Maksud dari Operating Leverage.
4. Dapat Mengetahui Maksud dari Financial Leverage.
5. Dapat Mengetahui Maksud dari Total Leverage.
6. Dapat Mengetahui Contoh Kasus Analisis Leverage.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Leverage


Leverage merupakan perbandingan antara total kewajiban dengan total aset
perusahaan. Semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi risiko perusahaan
dalam membayar kewajibannya sehingga hal ini akan berdampak pada kepercayaan
kreditur. Nilai rasio leverage yang tinggi dianggap mempunyai banyak utang kepada
pihak eksternal. Akibatnya kondisi tersebut mendorong manajemen perusahaan untuk
melakukan praktik income smoothing (Tampubolon, 2005).

Menurut Husnan (2008) leverage adalah penggunaan dana untuk menanggung


biaya tetap sehingga meningkatkan profitabilitas. Leverage dipergunakan untuk
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang
mempunyai beban tetap (fixed cost asset of funds) untuk memperbesar tingkat
penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan.

Secara harfiah leverage berarti pengungkit/tuas. Leverage diartikan sebagai


penggunaan assets dan sumber dana (source of funds) oleh perusahaan yang
mengeluarkan biaya tetap agar dapat meningkatkan keuntungan potensial bagi
pemegang saham. Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Sumber
dana perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber
dana ekstern.

B. Tujuan dan Fungsi Analisis Leverage


Leverage adalah penggunaan biaya/beban tetap dalam usaha untuk meningkatkan
keuntungan. Tujuannya yaitu agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada
biatya atau beban tetap yang dikeluarkan. Selain itu tujuan dari analisis leverage
diantaranya:
1. Untuk menanggapi posisi perusahaan mengenai kewajiban kepada bagian lainnya.
2. Untuk menilai keahlian perusahaan dalam melengkapi kewajibaban yang berbentuk
tetap, misalnya cicilan kedit termasuk bunga.

4
3. Untuk menilai keselarasan antara nilai modal khususnya modal tetap dengan dana.
4. Untuk menilai seberapa besar modal perusahaan dibebankan oleh utang.
5. Untuk menilai seberapa besar dampak utang perusahaan mengenai manajemen
modal.

Dalam keuangan, leverage juga mempunyai maksud yang serupa. Lebih spesifik
lagi, leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang
diharapkan. Penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang
saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan risiko keuntungan, karena jika
perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya
maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan yang akan dicapai oleh
pemegang saham. Leverage timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang
memiliki biaya operasi tetap. Dalam jangka panjang, semua biaya bersifat variabel,
artinya dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.

C. Jenis-Jenis Analisis Leverage


1. Operating Leverage
Operating Leverage (Leverage Keuangan) adalah seberapa biaya tetap
digunakan dalam operasi suatu perusahaan. Dalam istilah bisnis, bila hal-hal lain tetap,
tingkat leverage operasi yang tinggi, berarti perubahan laba operasi yang besar. Titik
impas (break event point) adalah volume penjualan dimana total biaya sama dengan
total pendapatan, yang mengakibatkan laba operasi (EBIT) sama dengan nol.5 Dengan
kata lain, Operating Leverage adalah rasio biaya tetap terhadap biaya variabel. Jika
perusahaan memiliki biaya tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya variabel,
maka perusahaan tersebut dikatakan memiliki Operating Leverage tinggi. Contohnya
adalah perusahaan manufaktur mobil. Mereka memiliki sejumlah besar peralatan yang
dibutuhkan untuk memproduksi produk mereka. Ketika kondisi ekonomi sedang kacau
dan sedikit orang yang membeli mobil baru, perusahaan otomotif masih harus
membayar biaya tetap mereka. Seperti biaya overhead pabrik, gaji karyawan, dan biaya
tetap lainnya. Pelambatan ekonomi akan merugikan perusahaan padat modal tersebut

5
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM, Manajemen Keuangan, , Yogyakarta: Zahir Publishing, 2018, hlm. 72.

5
lebih daripada perusahaan yang menggunakan aset yang tidak menimbulkan biaya tetap
tinggi.

Leverage operasi (operating leverage) menunjukkan sejauh mana biaya operasi


perusahaan tergantung pada biaya operasi tetap. Jika perusahaan memiliki leverage
tinggi, itu menunjukkan perusahaan memiliki proporsi biaya tetap yang signifikan.
Sedangkan, jika itu kecil, maka proporsi biaya tetap terhadap total biaya operasi relatif
rendah.

Leverage operasi (operating leverage) merupakan rasio, dan layaknya rasio


lain, leverage operasi memiliki tujuan tertentu. Tingkat operating leverage
menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba melalui biaya tetapnya.
Semakin banyak laba yang bisa diraup pada tingkat biaya tetap yang konstan, semakin
tinggi operating leverage-nya. Rasio ini bisa dihitung menggunakan beberapa rumus.
Rumus yang paling umum digunakan adalah membagi margin kontribusi dengan laba
operasi.

Cara menghitung leverage operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL)


menggunakan beberapa pendekatan untuk menghitungnya. Berikut ini beberapa
pendekatan untuk menghitung leverage operasi, yaitu:

a. Perbandingan Persentase Perubahan Laba Operasi dengan Penjualan


Laba operasi didapatkan dari pendapatan dikurangi biaya operasi. Biaya operasi ini
mencakup biaya tetap dan biaya variabel. Di dalam laporan laba rugi, item biaya
operasi termasuk harga pokok penjualan, biaya penjualan, administrasi, dan umum.
Biaya operasi ini juga bisa digunakan menggantikan laba operasi dengan laba
sebelum bunga dan pajak.
b. Perbandingan Total Kontribusi dengan Laba Operasi
Total kontribusi menunjukkan seberapa besar penjualan bisa menutup biaya
variabel. Cara menghitungnya yaitu pendapatan dikurangi total biaya variabel.
Sisanya digunakan untuk menutup biaya tetap dan keuntungan.
c. Perbandingan Total Biaya Tetap dengan Total Biaya Operasi

6
Perbandingan ini dapat menunjukkan besarnya operasi perusahaan tergantung
biaya tetap. Semakin tinggi biaya tetap, maka semakin tinggi leverage operasi.

DEGREE OF OPERATING LEVERAGE (DOL)

Rumus Alternatif Operating Leverage:

Operating Leverage = FC
VC + FC

Dimana:

• Q = Quantity (Kuantitas unit/barang yang diproduksi atau dijual)

• P = Price per unit (Harga per unit)

• V = Variable cost per unit (Biaya Variabel per unit)

• FC = Total Fixed costs (Biaya Tetap)

• S = Sales (Penjualan)

• VC = Total variable costs (Biaya Variabel Total)

• S – VC = Total contribution (contribution margin)

• P – V = Contribution margin per unit (Margin Kontribusi per unit)h

• S – VC – FC = Operating Income = Total contribution – Total fixed costs

Pada rumus tersebut, leverage operasi bisa bernilai positif maupun negatif. Ketika
leverage positif, maka perusahaan menghasilkan penjualan lebih dari total biaya yang
dikeluarkan. Namun, jika leverage negatif, maka perusahaan tidak menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk menutup total biaya.

7
Contoh Soal :

Sebuah perusahaan industri manufaktur Automotive PT. Asri Elektrikal Motor


menargetkan penjualan sebanyak 15.000 unit, dengan harga jual sebesar Rp 8.000.000
per unit. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut adalah sebesar Rp
4.000.000 per unit, dan biaya tetap Rp 40.000.000.000. Nah, pertanyaannya:

a. Apabila penjualan PT. Asri Elektrikal Motor mencapai 15.000 unit, berapakah
besarnya Degree Of Leverage (DOL)-nya?

b. Apabila terjadi kenaikan atau penurunan penjualan sebesar 20%, bagaimana


pengaruhnya terhadap laba usaha (EBIT)?

Jawaban:

a. DOL = Q (P-V) / Q (P-V) - FC

DOL=(15.000(8.000.000-4.000.000))/(15.000(8.000.000-4.000.000)-
40.000.000.000)

DOL = Rp60.000.000.000/Rp20.000.000.000

DOL = 3

b. Apabila penjualan naik atau turun sebesar 20%, maka laba usaha akan naik atau
turun sebesar: (20%)(3) = 60%.

2. Financial Leverage
Dalam kamus bisnis yang berjudul Cambridge Business English Dictionary,
mengartikan bahwasannya Financial Laverage itu merupakan hubungan antara jumlah
uang yang dimiliki perusahaan dengan nilai perusahaan tersebut. Financial
leverage muncul ketika perusahaan memutuskan untuk membiayai sebagian besar
asetnya dengan utang.6 Financial leverage adalah konsep yang umum dalam dunia
bisnis. Banyak yang menggunakannya untuk meningkatkan pengembalian modal

6
https://blog.spenmo.com/id/financial-leverage-adalah (Kamus bisnis Cambridge Business English
Dictionary)

8
ekuitas perusahaan. Khususnya ketika perusahaan tak dapat meningkatkan efisiensi
operasional dan pengembalian total investasi. Karena pendapatan dari pinjaman lebih
tinggi daripada biaya bunga utang, total pendapatan perusahaan akan meningkat
sehingga pendapatan pemegang saham pun meningkat.
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana tertentu yang akan
mengakibatkan beban tetap yang berupa biaya bunga. Sumber dana ini dapat berupa
utang obligasi, kredit dan Bank sebagainya. Financial leverage timbul jika suatu
perusahaan mempergunakan utang jangka panjang dengan buanga tetap untuk
membiayai investasinya, karena bunga yang sifatnya tetap ini, perusahaan tetap
menanggung bunga terlepas apakah perusahaan memperoleh laba atau tidak. Pada saat
laba perusahaan kecil, beban bunga tetap akan menurunkan hasil kepada pemegang
saham. Sebaliknya biaya bunga adalah biaya yang dapat dikenakan pajak. Karenanya
perusahaan mendapat subsidi atas beban bunga. Dalm kondisi seperti ini, maka subsidi
atas bunga akan meningkatkan hasil kepada para pemegang saham (laba setelah pajak).
Dengan demikian, financial leverage mengukur tingkat kepekaan return untuk setiap
saham (EPS) karena perubahan dari pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT).
Suatu Perusahaan menggunakan baik itu operating ataupun financial leverage
dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya aktiva dan
sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham.
Sebaliknya leverage juga meningkatkan variabilitas (risiko) keuntungan, karena jika
perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya
maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham.7
Financial leverage menunjukkan penggunaan sumber dana yang memiliki beban
tetap untuk membiayai investasi suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang tidak
mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100%. Penggunaan utang itu
sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi yaitu:8
a. Pemberian kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang
diberikan.

7
Syahril, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan (Sukabina;2009), hlm. 83
8
Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (BPFE:2001), Yogyakarta, hlm. 120

9
b. Dengan menggunakan utang maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan
yang lebih besar dari beban maka pemilik perusahaan keuntungannya akan
meningkat.
c. Dengan menggunakan utang maka pemilik memperoleh dana dan tidak kehilangan
pengendalian perusahaan.
Semakin tinggi rasio financial leverage maka semakin besar risiko yang dihadapi,
dan semakin banyak investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi.
Rasio yang tinngi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk
membiayai aktiva.
Financial leverage menurut warsono merupakan setiap penggunaan asset atau dana
9
yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Beban tetap yang dimaksud
adalah dapat berupa bunga pinjaman, jika perusahaan menggunakan sumber
pembelanjaan dari luar (modal asing), sedangkan apabila perusahaan menggunakan
mesin-mesin, maka harus menanggung beban tetap yang berupa biaya penyusutan
mesi-mesin (Depresiasi). Kalau perusahaan menyewa suatu aktiva tetap kepada pihak
lain, maka konsekuensinya harus membayar biaya tetap berupa biaya sewa.
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap
dengan beranggapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar
dari pada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi
pemegang saham. Kebijakan perusahaan untuk mendapatkan modal pinjaman dari luar
dalam bidang manajemen keuangan, adalah penerapan Financial Leverage di mana
perusahaan membiayai kegiatannya dengan menggunakan modal pinjaman dan
menanggung beban tetap yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan per saham.10
Analisis financial leverage yaitu suatu analisis untuk melakukan perbandingan
EBIT dengan Earning Pershare, dengan rumus:

9
Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Bayumeda Publishing:2003), Yogyakarta, hlm. 204
10
Dr. Farida, Manajemen Keuangan Lanjutan, (https://dosen.upi-
yai.ac.id/v5/dokumen/materi/050014/105_20220314083803_MK%20Lanjutan_Lecture%20Notes%201-2.pdf)

10
a. Degree of Financial Leverage (DFL)
Untuk mengukur seberapa besar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan
laba perusahaan digunakan tingkat leverage keuangan. 11DFL dapat diformulasikan
sebagai berikut:
Presentase Perupaban dalam EPS
DFL= ----------------------------------------------------
Presentase Perubahan dalam EBIT

(atau)

EBIT = Q(P-V)-F
DFL = ------------------- -------------------
EBIT – I = Q(P-V)-F
---------
(1-T)

b. Degree of Total Leverage (DTL)


Untuk mengukur seberapa besar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap
perubahan laba perusahaan digunakan tingkat leverage total (degree of total
leverage). Secara sistematis, Warsono (2003:223) DTL diformulasikan sebagai
berikut:

Presentase Perupaban dalam EPS


DFL= ----------------------------------------------------
Presentase Perubahan dalam Penjualan

Contoh Soal Financial Laverage


PT. X saat ini menggunakan utang sbesar Rp200.000.000 dan membayar bunga
14% per Tahun. Saham Preferen sejumlah 10.000 lembar dan membayarkan
dividen yang tetap sebesar Rp500 / Lembar. Disamping itu perusahaan memiliki
40.000 lembar saham biasa dan pajak sebesar 50 %.
Tentukan:

11
Warsono, Analisis Laporan Keuangan (Bayu Media:2003), Yogyakarta, hlm. 218

11
a. Berapakah DFL pada saat perusahaan memperkirakan penjualan 400.000
Unit?
b. Apabila perusahaan tersebut memperkirakan akan mampu menjual sebesar
500.000 unit pada tahun depan, bagaimana efek dari perubahan EBIT
terhadap EPS?
Penyelesaian:
Degree of Financial Leverage (DFL) pada saat perusahaan memperkirakan
penjualan sebesar 400.000 unit:

EBIT
DFL= -------------------------------------
EBIT – I – Dp
---------
(1-T)

100.000.000
DFL= -----------------------------------------------
100.000.000-28.000.000-5.000.000
---------------
(1-0,5)
DFL= 1,6313
Pengaruh perubahan EBIT terhadap EPS dengan penjualan 500.000 unit adalah
meningkatnya EPS sebesar 161,3% atau dari Rp 775 menjadi Rp 2.025 DFL =
%perubahan EPS:% perubahan EBIT = 161,3%/100% = 1,613

12
Volume Penjualan 400.000 500.000

Laba Operasi (EBIT) 100.000.000 200.000.000

Beban Bunga 28.000.000 28.000.000

Laba Sebelum Pajak 72.000.000 172.000.000

Pajak 50% 36.000.000 86.000.000

EAT 36.000.000 86.000.000

Deviden shm Preferen 5.000.000 5.000.000

Saldo Laba u/ Shm Biasa 31.000.000 81.000.000

Jumlah saham biasa 40.000 40.000

EPS Rp 775 Rp 2.025

3. Total Leverage
Pengaruh dari total leverage atau pengaruh gabungan dari operating dan financial atas
risiko yang ditanggung oleh perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan framework
yang sama dengan yang digunakan dalam mengembangkan konsep tentang operating dan
financial leverage. Total leverage didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam
menggunakan biaya tetap, baik biaya-biaya tetap operasi maupun biaya-biaya tetap
finansial unuk memperbesar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap pendapatan
per lembar saham biasa. Oleh karena itu total leverage dapat dipandang sebagai refleksi
keseluruhan pengaruh dari struktur biaya-biaya tetap operasi dan biaya tetap finansial
perusahaan.
Pengukuran tingkat total leverage atau Degree of Total Leverage (DTL) dapat
dilakukan dengan cara yang sama seperti pengukuran tingkat operating dan financial
leverage (DOL dan DFL). Formula berikut ini merupakan salah satu cara dalam
pengukuran DTL.12

12
http://eprints.uny.ac.id/7989/2/bab%202%20-%2006408141033.pdf

13
S − BV
DCL =
EBIT − i

DCL = DOL X DFL


Q (P − V) Q (P − V) − 𝐹
DCL = X
Q (P − V) − 𝐹 Q (P − V) − 𝐹 − 𝐶

Q (P − V) − 𝐹
DCL =
Q (P − V) − 𝐹 − 𝐶

Contoh:

Diketahui:

P = Rp. 100

V = Rp. 500

C = Rp. 20.000

T = 50%

F = Rp. 100.00

Penyelesaian:

• DOL pada Q = 4000 unit


Q (P − V)
DCL =
Q (P − V) − 𝐹
4000 (100 − 50)
DCL =
4000 (100 − 50) − 100.00
=2
• DFL pada Q = 4000 unit
Q (P − V) − 𝐹
DCL =
Q (P − V) − 𝐹 − 𝐶
4000 (100 − 50) − 100.000
DCL =
4000 (100 − 50) − 100.000 − 20.000
= 1,25

14
• DCL = DOL X DFL
= 2 x 1,25
= 2,5

D. Studi kasus terkait Analisis Leverage


Sebagai studi kasus, yaitu berkaitan dengan Analisis leverage terkait dengan pengaruh
financial leverage terhadap nilai perusahaan LQ45 Tahun 2015-2019. Dengan menganalisa
hubungan financial leverage diproksi dengan debt to equity ratio terhadap nilai perusahaan
LQ45 tahun 2015-2019 yang diproksi oleh rasio PBV, dengan menggunakan variabel kontrol
profitabilitas diproksi dengan return on equity ratio dan ukuran perusahaan diproksi dengan
logaritma natural (Ln) total aset.

Nilai perusahaan merupakan nilai yang dibutuhkan investor untuk mengambil


keputusan investasi yang tercermin dari harga saham perusahaan. Nilai ini ditentukan oleh
saham perusahaan yang beredar di pasar, semakin tinggi nilai saham maka semakin tinggi nilai
perusahaan. Nilai perusahaan adalah pandangan pemegang saham terhadap kesuksesan
perusahaan yang dilihat lewat harga pasar saham.

Financial leverage adalah penggunaan hutang pada struktur modal untuk meningkatkan
pendapatan sekaligus risiko perusahaan hutang perusahaan menunjukkan jumlah dana milik
pihak luar yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan, rasio hutang yang
tinggi meningkatkan risiko kesulitan keuangan (financial distress). financial leverage harus
memaksimalkan nilai perusahaan dan menurunkan biaya agen. financial leverage dapat
digunakan sebagai alat pengawasan bagi manajemen serta menurunkan biaya agen.
Penggunaan hutang secara tepat dapat meningkatkan rasio pengembalian ekuitas, dimana
manajemen perusahaan mampu meningkatkan laba dan memakasimalkan operasi dari aset
untuk keuntungan perusahaan. Perusahaan dengan leverage terlalu tinggi akan mengahadapi
risisko kesulitan keuangan disebabkan pembayaran bunga dan pokok yang bersifat tetap
(fixed- cost financing).

Perusahaan LQ45 merupakan representasi/ cerminan harga saham dari 45 emiten yang
ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi

15
dan kapitalisasi pasar terbesar dengan kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan. Review dan
penggantian saham dilakukan oleh BEI setiap 6 bulan sekali bulan Februari dan Agustus.

Penelitian yang dilakukan oleh Tonny dan Nikoku ini menggunakan metode statistic
deksripstif disertai dengan trend analisis. Analisis trend dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui trend pertumbuhan hutang terhadap nilai perusahaan.

Rasio yang digunakan dalam penelitian yaitu data laporan keuangan perusahaan LQ45
yang telah diaudit tahun 2015-2019. Dasar pengujuan hipotesisnya yaitu nilai probabilitas ≤
0.05, maka disimpulkan bahwa peneliti menerima Ha dan H0 ditolak. Namun apabila nilai
probabilitas >0,05 akan berlaku sebaliknya dimana H0 diterima dan Ha ditolak.

Dari studi kasus ini dapat disimpulkan bahwa financial leverage memiliki pengaruh
signifikan negative terhadap nilai perusahaan LQ45 tahun 2015-2019. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulfa (2013) yang menggunakan data
tahun sbelum 2010. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bestariningrum
(2015) Suffah dan Ridwan (2016); Susanti dan Restiana (2018); dan Alza dan Utama (2018)
dengan menggunakan data sampel 2010 dan setelahnya, dengan hasil bahwa hubungan
financial leverage dan nilai perusahaan LQ45 menunjukkan hasil positif yang konsisten.

Artinya bahwa hasil negatif ini disebabkan pergerakan harga saham lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor psikologis pasar, sebagai informasi negatif bagi pasar dimana
pertumbuhan hutang dimaknai sebagai tanda meningkatnya risiko kebangkrutan, dan
perusahaan yang belum memaksimalkan tambahan hutang pada struktur modal dengan
pertumbuhan nilai perusahaan. Variabel leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara
simultan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan LQ45 tahun 2015-2019. Hal ini
menunjukkan bahwa pasar bereaksi pada informasi pertumbuhan hutang, profitabilitas, dan
ukuranperusahaan.

Keterangan:

• Menggunakan variabel return on equity (ROE) menunjukkan pengaruh positif terhadap


nilai perusahaan. Rasio ini menunjukkan keterkaitan dengan leverage perusahaan sebab
penggunaan hutang berdampak pada profitabilitas.

16
• Menggunakan variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan net profit
margin (NPM) menunjukkan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan dimana semakin
tinggi profitabilitas akan semakin meningkatkan nilai perusahaan.
• Hubungan positif antara profitabilitas dan nilai perusahaan menunjukkan pasar lebih
bereaksi terhadap informasi laba perusahaan, investor sangat memperhatikan sisi
keuntungan (return) pada modal yang ditempatkan mereka didalam perusahaan.
• Jika hasil positif, dimana semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar nilai
perusahaan. Salah satu faktor pendukung hasil ini ialah kemudahan untuk mendapat
pendanaan lebih besar.
• Jika hasil negatif, dimana semakin besar nilai hutang maka semakin kecil nilai perusahaan.
Hal ini dikarenakan investor tidak melihat ukuran perusahaan pada indeks LQ45, dengan
asumsi bahwa indeks LQ45 merupakan daftar perusahaan dengan kapitalisasi besar.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Leverage adalah penggunaan biaya/beban tetap dalam usaha untuk meningkatkan
keuntungan. Terdapat 3 jenis leverage yaitu leverage operasi, leverage keuangan dan
leverage total. Leverage operasi merupakan peluang untuk meningkatkan keuntungan
sebelum Bungan dan pajak melalui peningkatan penjualan. Leverage keuangan yaitu
peluang meningkatkan keuntungan sebelum Bungan dan oajak melalui penggunaan dana
pinjaman. Dan total leverage merupakan total untuk meningkatkan keuntungan melalui
peningkatan operasi dan penggunaan dana dari luar berupa pinjaman hutang.

Hasil dari studi kasus terkait financial leverage yaitu bahwa financial leverage
memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan LQ45 tahun 2015-2019
disebabkan pergerakan harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh faktor psikologis pasar,
sebagai informasi negatif bagi pasar dimana pertumbuhan hutang dimaknai sebagai tanda
meningkatnya risiko kebangkrutan, dan perusahaan yang belum memaksimalkan tambahan
hutang pada struktur modal dengan pertumbuhan nilai perusahaan.

B. Saran
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan rasio lain sehingga dapat mewakili
fenomena yang sama, dan untuk perusahaan harus lebih memperhatikan sektor
profitabilitas untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga
saham.Demikianlah makalah yang dapat kami susun, untu perbaikan selanjutnya kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun.

18
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Farida, Manajemen Keuangan Lanjutan, (https://dosen.upi-


yai.ac.id/v5/dokumen/materi/050014/105_20220314083803_MK%20Lanjutan_Lecture%
20Notes%201-2.pdf)

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM, Manajemen Keuangan, , Yogyakarta: Zahir Publishing, 2018,
hlm. 72.

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 2018. Manajemen Keuangan, , Yogyakarta: Zahir Publishing

Lestari, Y. A., & Nuzula, N. F. (2017). Analisis Pengaruh Financial Leverage dan Operating
Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Keuangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB), 46(1).

Kusumajaya, D. K. O. (2011). Pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap


profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di bursa efek
Indonesia. Universitas Udayana, Denpasar: Tesis yang Tidak Dipublikasikan.

Muhammad Hidayat, Mukhtar Galib. (2019). Analisis Leverage Operasi dan Leverage Keuangan
Terhadap Earning Per Share (EPS) di Perusahaan Industri Pabrik Kertas yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, Journal of Economic, Management, Accounting and Technology
(JEMATech), 2(1), 2622-8122. Doi:10.32500/jematech.v2i1.49.

Pranjoto, G. H. (2013). Analisis Leverage (Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia yang melakukan Akuisisi). Neo-Bis, 7(1), 1-14.
Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (BPFE:2001), Yogyakarta, hlm. 120

Syahril, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan (Sukabina;2009), hlm. 83

Warsono, Analisis Laporan Keuangan (Bayu Media:2003), Yogyakarta, hlm. 204- 218

http://eprints.uny.ac.id/7989/2/bab%202%20-%2006408141033.pdf

19
https://blog.spenmo.com/id/financial-leverage-adalah (Kamus bisnis Cambridge Business
English Dictionary)

https://www.jurnal.id/id/blog/leverage-sebagai-rasio-keuangan/ (Jurnal Entrepreneur)

20

Anda mungkin juga menyukai