Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

COMMON STOCK; EVALUATION AND ANALYSIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Portofolio
dan Investasi
Dosen Pengampu: Dr. Wulan Retnowati, SE., M.Akt., Ak., CA., CSRS., CSRA.,
CFrA.

Disusun Oleh:
1. Windi Wulandari 5552220015
2. Ahmad Fauzan Bagaskara 5552220025

3. Dea Karina 5552220064

4. Nur Oktavia Ramadhani Hutabarat 5552220125

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Common Stock; Evaluation and Analysis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Wulan Retnowati,
SE., M.Akt., Ak., CA., CSRS., CSRA., CFrA. selaku dosen pengampu
Manajemen Portofolio dan Investasi yang memberikan kesempatan untuk
menyusun makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,
untuk menyempurnakan makalah ini, kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca. Tugas makalah yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan makalah
ini, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca. Kami pun meminta
maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang
tidak berkenan di hati. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
wawasan bagi kita semua dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Serang, September 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Saham Biasa.....................................................................................3
2.1.1 Pengertian Saham.......................................................................................3
2.1.2 Pengertian Saham Biasa.............................................................................3
2.2 Jenis-jenis Nilai Saham dalam Penilaian Saham................................................4
2.2.1 Nilai Buku..................................................................................................4
2.2.2 Nilai Pasar..................................................................................................5
2.2.3 Nilai instrinsik............................................................................................6
2.3 Pendekatan dalam Penilaian Saham...................................................................7
2.3.1 Pendekatan Nilai Buku (Price to Book Value)............................................7
2.3.2 Pendekatan Nilai Pasar...............................................................................9
2.3.3 Pendekatan Pasar......................................................................................10
2.3.4 Pendekatan Nilai Intrinsik........................................................................11
2.4 Menganalisis Saham Biasa...............................................................................13
2.4.1 Analisis Fundamental...............................................................................13
2.4.2 Analisis Teknikal......................................................................................14
2.4.3 Tips Menentukan Saham yang Baik untuk Investasi................................16
2.5 Kasus Analisis fundamental dalam Penilaian Saham.......................................17
2.5.1 Analisis fundamental................................................................................18
2.5.2 Analisis Teknikal......................................................................................21
BAB III........................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan...............................................................................................24
3.2 Saran.........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................25

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saham merupakan salah satu efek yang diperdagangkan di pasar modal.


Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika
memutuskan untuk melakukan pendanaan perusahaan. Definisi Saham menurut
Tandelilin (2010:81) adalah surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan
yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan,
setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.
Kepemilikannya dicatat dalam daftar saham perusahaan. Pemegang saham
suatu perusahaan adalah pemilik yang mempunyai hak yang sah dan berhak
atas sebagian keuntungan yang dihasilkan perusahaan dalam bentuk dividen.
Perkembangan dan keberadaan globalisasi tidak bisa dihindari. Kita bisa
melihat dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian
Indonesia juga semakin membaik ditandai dengan semakin maraknya kegiatan
investasi di pasar modal Indonesia. Kegiatan investasi sangatlah populer,
namun masih banyak masyarakat yang belum memahami secara jelas tentang
investasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan investasi tersebut
baik dari segi keuntungan maupun resiko, serta bagaimana cara mengambil
keputusan investasi yang tepat.
Perubahan dalam industri sekuritas terjadi begitu cepat sehingga investor
selalu dihadapkan pada perkembangan baru. Ada sejumlah alternatif pilihan
investasi yang tersedia bagi investor, mulai dari surat berharga pasar uang,
surat berharga pasar modal, hingga derivatif. Dengan banyaknya alternatif,
pengetahuan diperlukan untuk memahami peluang investasi yang paling
menarik dan menguntungkan bagi sebagian besar investor, dimulai dengan
dasar-dasar beberapa jenis sekuritas.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana jenis-jenis nilai dalam penilaian saham?


2. Apa aja pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham?
3. Bagaimana cara menganalisis saham biasa?
4. Apa perbedaan tiap pendekatan penilaian saham biasa?
5. Bagaimana penyelesaian kasus penilaian saham menggunakan analisis
fundamental?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui jenis-jenis nilai dalam penilaian saham.


2. Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam penilaian saham.
3. Agar dapat melakukan cara menganalisis saham biasa.
4. Untuk mengetahui perbedaan tiap pendekatan penilaian saham biasa.
5. Agar dapat menyelesaikan kasus penilaian saham menggunakan analisis
fundamental.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Saham Biasa

2.1.1 Pengertian Saham

Definisi saham menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:6) adalah


tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar 28 kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut.
Menurut Tandelilin (2010:81) mendefinisikan bahwa saham
merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan
perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban
perusahaan.

2.1.2 Pengertian Saham Biasa

Menurut Darmadji & Fakhruddin (2012:6), Saham biasa (common


stock) merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior
terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Dalam pengertian lain saham
merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang paling
dikenal di pasar modal.
Saham biasa memiliki karakteristik seperti:
1. Hak klaim terakhir atas aset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi.

3
2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
3. Deviden, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di RUPS.
4. Hak tanggung jawab yang terbatas.
5. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan
kepada masyarakat.

2.2 Jenis-jenis Nilai Saham dalam Penilaian Saham

Menurut Hartono (2000:79) terdapat tiga jenis penilaian saham :

2.2.1 Nilai Buku

Nilai buku merupakan nilai asset yang masih tersisa setelah dikurangi
dengan kewajiban perusahaan penerbit saham jika dibagikan. Nilai hanya
mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk
saham yang dimiliki investor. Adapun beberapa nilai yang berkaitan dengan
nilai buku diantaranya adalah :
a) Nilai nominal
Nilai nominal saham adalah nilai tetap yang ditetapkan perusahaan
saat awal pendirian. Nilai ini biasanya tercantum pada sertiifkat saham
dan biasanya sangat rendah. Nilai nominal saham bukan mencerminkan
harga saham yang sebenarnya atau nilai intrinsik saham tersebut. Ini
hanya merupakan nilai nominal value yang digunakan untuk tujuan
akuntansi dan perpajakan.
b) Agio saham
Agio saham atau dikenal juga dengan premium on shares
merupakan perbedaan antara harga jual saham dipasar sekunder dengan
nilai nominal saham. Jika saham dijual dengan harga yang lebih tinggi
daripada nominalnya, perbedaan tersebutlah yang disebut dengan agio.
Agio saham sering terjadi ketika pasar memiliki pandangan positi
tentang prospek perusahaan, kinerja atau faktor-faktor lain yang
menigkatkan permintaan terhadap saham tersebut.

4
c) Nilai Modal Disetor
Nilai modal disetor dalam nilai buku adalah jumlah uang yang
benar-benar telah disetor oleh pemegang saham kedalam perusahaan.
Biasanya mencakup nilai nominal saham dan agio saham (jika ada), jadi
nilai modal disetor merupakan nilai nominal saham ditambah agio yang
telah diterima oleh perusahaan dari pemegang saham. Nilai tersebut
adalah cerminan kontribusi nyata pemegang saham kepada perusahaan
dan biasanya digunakan dalam perhitungan rasio keuangan.

Jadi perbedaan nilai yang tercantum dalam nilai buku ialah, nilai
nominal yang merupakan nilai tetap yang ditetapkan untuk saham, agio
adalah perbedaan anatara harga pasar dan nilai nominal sedangkan nilai
modal disetor adalah jumlah uang nyata yang telah disetor oleh pemegang
saham kedalam perusahaan, termasuk didalamnya nilai nominal dan agio
jika ada. Semua informasi ini penting dalam analisis keuangan dan penilaian
saham perusahaan.

2.2.2 Nilai Pasar

Nilai pasar dalam saham adalah konsep penting dalam analisis


keuangan dan nvestasi saham. market value atau nilai pasar adalah harga
aktual yang diperdagangkan dipasar saham untuk saham suatu perusahaan
pada suatu waktu tertentu.
Nilai pasar ditentuhkan oleh penawaran dan permintaan pasar saham,
oleh sebab itu nilai pasar mencerminkan seberapa banyak investor bersedia
membayar untuk memiliki saham suatu perusahaan pada suatu waktu
tertentu. Nilai pasar saham biasanya berfluktuasi secara signifikan seiring
dengan berbagai faktor lainnya seperti kinerja perusahaan, berita ekonomi
dan sentimen pasar.
Berikut ilustrasi perbedaan antara nilai nominal, nilai buku dan nilai
pasar :

5
2.2.3 Nilai instrinsik

Nilai intrinsik adalah nilai asli dari suatu saham, yakni sebuah
perkiraan nilai yang dihitung dari risiko dan pengembaliannya. Nilai
intrinsik berbeda dengan nilai pasar (harga saham) atau nilai buku (book
value). Nilai intrinsik mengacu pada perkiraan nilai sebenarnya atau
seharusnya dari saham suatu perusahaan berdasarkan analisis fundamental,
bukan hanya berdasarkan pada harga pasar saat ini. Penilaian ini mencoba
menentuhkan apakah saham tersebut overvalued (nilai terlalu tinggi),
undervalued (nilainya terlalu rendah) ataupun fair valued (nilai sama dengan
nilai aslinya) berdasarkan faktor-faktor lain seperti laba perusahaan,
pertumbuhan masa depan, arus kas dan risiko.

Nilai intrinsik sering kali dihitung menggunakan berbagai metode


seperti analisis cash flow (DCF), perbandingan dengan perusahaan sejenis
atau berdasarkan rasio valuasi seperti Price to Earnings(P/E) ratio. Tujuan
dari penilaian ini adalah untuk membantu investor membuat keputusan yang
lebih informasional dan rasional dalam membeli atau menjual saham,
dengan harapan mendapatkan keuntungan lebih seiring waktu. Adapun
pedoman yang bisa digunakan yaitu :

6
a) Jika nilai intrinsik lebih besar daripada harga pasar saat ini, maka saham
tersebut dinilai undervalued. Lebih baik jika kamu membeli saham
tersebur atau menahannya bila saham tersebut telah dimiliki.
b) Jika nilai instrinsik kurang dari harga pasar sekarang, maka saham
tersebut dinilai overvalued. Maka kamu tidak dianjurkan membeli
saham ini, jika sudah memilikinya maka lebih baik dilepaskan.
c) Jika nilai intrinsik sama dengan harga pasar sekarang, maka saham
tersebut memiliki harga wajar dan memiliki kondisi yang seimbang.

Penilaian harga saham memiliki dua pendekatan, yaitu analisis


teknikal dan analisis fundamental. Analisis fundamental biasa digunakan
oleh para value investor dimana lebih menitikberatkan pada aspek keuangan
seperti laba persaham, nilai buku saham, nilai intrinsik dan juga detail
laporan keuangan seperti aset, modal, pendapatan, penjualan dan lainnya.
Sedangkan analisis teknikal lebih fokus kepada pergerakan nilai saham,
analisis ini sering digunakan oleh para trader karena analisis teknikal tidak
memerlukan waktu yang lebih lama dan rumit dibandingkan menganalisis
laporan keuangan.

Penilaian kewajaran saham biasanya menggunakan model Dividend


Discount Model (DDM), yaitu model yang menghitung aliran kas masuk
pada saham yang berupa dividen ysng dibagi dengan tingkat diskonto
sebesar tingkat return yang di isyaratkan investor.

2.3 Pendekatan dalam Penilaian Saham

2.3.1 Pendekatan Nilai Buku (Price to Book Value)

Salah satu komponen dalam cara menghitung price to book value


adalah nilai buku suatu perusahaan (book value). Sehingga, sebelum itu,
Anda harus mengetahui rumus perhitungan book value terlebih dulu.

Rumus Book Value = Nilai Ekuitas / Jumlah Lembar Saham yang Beredar

7
Setelah nilai book value, maka saatnya Anda menghitung PBV dengan
rumus berikut.
Rumus Price to Book Value = Harga Saham per Lembar / Book Value

Contoh : PT. Ali Permadani merupakan sebuah perusahaan besar di


bidang konveksi. Nilai ekuitas yang dimiliki sebesar Rp10 triliun.
Sementara, saham yang beredar 8 miliar lembar. Untuk harga sahamnya
sendiri senilai Rp 2 ribu per lembar. Jika mengacu pada PBV, apakah saham
PT. Ali Permadani dibeli?
Book Value = Total Ekuitas / Total Lembar Saham
= Rp10 triliun / 8 miliar
= 1.250
Dari perhitungan tersebut, maka diperoleh book value sebesar
Rp1.250. Tahap berikutnya adalah menentukan mencari nilai price to book
value.
PBV = Harga Saham Per lembar / Book Value
= 2000 / 1.250
= 1.6
Dalam perhitungan tersebut, ditemukan bahwa pada PT. Ali
Permadani, besarnya price to book value adalah 1.6 atau lebih besar dari 1.
Sehingga bisa dibilang bahwa harga saham perusahaan tersebut cukup
mahal.

Tetapi, dalam melakukan analisis saham, Anda tidak bisa melihatnya


dari situ saja. Meskipun PT. Ali Permadani memiliki nilai PBV yang tinggi
atau harga saham mahal. Anda perlu menelaah lagi bagaimana
pertumbuhannya selama ini. Sekelas perusahaan besar dengan pertumbuhan
yang baik cukup wajar memiliki PBV tinggi.

Hasil nilai PBV dapat digunakan untuk menentuhkan posisi dalam


saham, yang biasanya dikategorikan menjadi tiga yaitu

8
a) Jika PBV > 1, saham dikelompokan kedalam kategori Overvalued
yang berarti saham memiliki harga tinggi.
b) Jika PBV = 1, saham dikategorikan Fairvalued yang berarti saham
memiliki harga wajar
c) Jika PBV < 1, saham dikategorikan Undervalued yang berarti saham
memiliki harga yang rendah
Pendekatan yang umum digunakan untuk menilai harga suatu saham
yaitu pendekatan tradisional. pendekatan tradisional ini digunakan dua
analisis, yaitu: analisis teknikal dan analisis fundamental.

Pebisnis atau penjual biasanya menentukan rasio nilai pasar


berdasarkan berbagai faktor alasan, misalnya kebutuhan dana, transaksi,
manajemen, akuisisi, ataupun lainnya.

2.3.2 Pendekatan Nilai Pasar

Contoh nilai pasar, misalnya ketika seseorang ingin menjual rumah


seharga Rp600 juta, namun tidak ada pembeli yang berminat dengan harga
tersebut. Biasanya para calon pembeli menawarkan harga properti ini di
angka Rp525 juta. Dengan demikian, harga pasar dari rumah itu adalah Rp
525 juta.

Nilai pasar adalah hal yang dianggap sebagai faktor penting dalam
mempertimbangkan pembelian sekuritas. Pada umumnya, investor lebih
senang memilih aset atau sekuritas yang sesuai dengan nilai pasar. Sebab,
biasanya nilai pasar adalah harga yang dianggap memberikan kesepakatan
bermanfaat bagi mereka.

Terdapat berbagai langkah untuk menghitung rasio nilai pasar yang


dibagi ke dalam sejumlah pendekatan. Adapun beberapa pendekatan cara
hitung nilai pasar adalah sebagai berikut:

1) Pendekatan Aset

Pendekatan pertama untuk menghitung rasio nilai pasar adalah dengan


aset. Dalam pendekatan ini, nilai pasar wajar atau fair market value (FMV)

9
dikalkulasikan dengan menghitung aset serta kewajiban yang disesuaikan
milik perusahaan. Di dalamnya memperhitungkan aset tak berwujud, aset di
luar neraca, dan kewajiban tidak tercatat. Hasil dari selisih antara FMV aset
dan kewajiban merupakan nilai aset bersih yang disesuaikan.

2) Pendekatan Pendapatan

Pendekatan berikutnya untuk menghitung rasio nilai pasar adalah


pendapatan. Pendekatan pendapatan sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis, di
antaranya yaitu:

a) Arus Kas Diskontinu atau Discounted Cash Flow (DCF)

Dalam pendekatan DCF, nilai pasar adalah fungsi dari perkiraan harga
sekarang dari arus kas masa mendatang suatu perusahaan. Hal tersebut
dilakukan dengan memproyeksikan arus kas masa mendatang yang
didiskontokan untuk memperoleh nilai saat ini. Tingkat diskonto tergantung
pada suku bunga berlaku dan risiko terkait pada bisnis yang sedang dinilai.

b) Metode Pendapatan Berkapitalisasi

Metode pendapatan berkapitalisasi digunakan saat menghitung nilai


properti hasil pendapatan yang stabil. Caranya hitungnya membagi
pendapatan operasional bersih pada periode tertentu dengan tingkat
kapitalisasi yang merupakan perkiraan pengembalian investasi.

2.3.3 Pendekatan Pasar

Untuk menghitung market value berikutnya bisa menggunakan


pendekatan pasar. Pendekatan pasar ini terbagi lagi dalam dua kategori,
yakni:

a) Perusahaan Terbuka Sebanding

Evaluasi terhadap nilai suatu perusahaan dapat dilakukan dengan


membandingkan semua kegiatan bisnis aktif, baik pada skala industri
maupun wilayahnya yang sama. Setelah terbentuk peer group dari

10
perusahaan yang sebanding, rasio seperti EV/EBITDA, EV/Revenue, dan
P/E dapat dihitung.

b) Transaksi Sebelumnya

Metode berikutnya dilakukan dengan menjadikan transaksi


sebelumnya sebagai rujukan harga yang harus dibayarkan. Metode ini paling
umum digunakan sebelum terjadi kesepakatan merger maupun akuisisi
prospektif.

2.3.4 Pendekatan Nilai Intrinsik

Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa


yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan
hubungan variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Menurut Sunariyah (2006:169) menyatakan bahwa analisis ini didasarkan
pada suatu anggapan bahwa tiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai
intrinsik inilah yang diestimasi oleh para pemodal atau analis. Hasil estimasi
nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang
(current market price). Terdapat dua pendekatan fundamental yang
umumnya digunakan dalam melakukan penilaian saham, yaitu pendekatan
nilai sekarang dan pendekatan laba atau Price Earning Ratio (PER).

a) Pendekatan nilai sekarang

Dalam pendekatan nilai sekarang, nilai suatu saham diestimasikan


dengan cara mengkapitalisasi pendapatan, oleh sebab itu disebut
capitalization income method. Nilai sekarang suatu saham adalah sama
dengan nilai sekarang dari arus kas dimasa mendatang yang investor
harapkan diterima dari investasi saham tersebut. Menurut Tandelilin
(2010:304) nilai suatu saham tergantung dari aliran kas yang diharapkan
investor di masa mendatang.
𝑛

𝑃𝑜 = ∑(𝐶𝐼1)/(𝑘𝑒)𝑡
𝑡=1

11
Dimana :
Po : Harga teoritis saham pada periode ke 0. Harga ini merupakan harga beli
teoritis saham
CI1 : Aliran kas masuk (cash inflow) pada periode ke t
ke : Tingkat keuntunganyang disyaratkan investor (required rate of
return)
b) Pendekatan Price Earning Ratio (PER)

Pendekatan yang paling popular untuk mengestimasi nilai intrinsik


saham adalah dengan menggunakan pendekatan Price Earning Ratio (PER).
Dalam Tandelilin (2010:320) dalam pendekatan PER atau disebut juga
pendekatan multiplier, investor akan menghitung berapa kali berapa kali
(multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham.

PER = Po / Eo atau PER = Po / Et


Dimana :
Po : Harga saham saat ini
Eo : Laba per lembar saham (earning per share) saat ini
E1 : Estimasi earning per share (EPS) periode yang akan datang
Harga teoritis (intrinsik) saham merupakan total nilai sekarang
dan seluruh aliran kas yang akan diterima selama periode pemegang
saham (holding period). Sementara itu perhitungan harga teoritis saham
pendekatan PER dilakukan dengan menentukan harga dan setiap rupiah
pendapatan yang akan diterima.
c) Earning Per Share(EPS)
EPS merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk
menganalisis kemampuan suatu perusahaan dalam menganalisis laba.
Darmaji(2001) berpendapat bahwa EPS adalah rasio keuangan yang
menggambarkan tingkat return yang akan didapatkan oleh perusahaan
pada setiap lembar sahamnya.

EPS = Laba rugi didistribusikan kepada entitas pemilik / Jumalah


saham yang beredar

12
Nilai Earning Per Share(EPS) biasanya ditemukan di laporan laba
rugi perusahaan. Semakin besar nilai EPS, semakin tinggi nilai EPS
maka semakin layak juga perusahaan tersebut untuk diinvestasikan
dikarenakan laba yang disalurkan ke pemilik saham akan semakin besar.

2.4 Menganalisis Saham Biasa

Peningkatan volume saham yang diperdagangkan menujukkan kepada


dunia meningkatnya permintaan masyarakat terhadap investasi. Selain
volume perdagangan yang berkelanjutan evolusi dunia investasi semakin
banyak diwakili oleh variasi yang semakin banyak alat investasi. Salah satu
jenis instrumen investasi yang sering di cari investor adalah membagikan.
Dibandingkan dengan obligasi, saham memiliki ekspetasi imbal hasil yang
lebih tinggi besar. Namun, saham lebih berisiko dibandingkan obligasi.
Saham selalu mengalami fluktuasi dari satu momen ke momen berikutnya.
Pasti ada berbagai faktor yang mempengaruhi hal ini diperhitungkan
sebelum mengambil keputusan mengenai penilaian saham. Untuk
melakukan penilaian persediaan, dua analisis dapat dilakukan, yaitu analisa
fundamental dan analisa teknikal. Untuk menentukan harga saham yang
akurat. Bagi sebuah perusahaan, harus memproyeksikan dividen dan
keuntungan terlebih dahulu yang diharapkan dari sebuah perusahaan. Inilah
inti dari analisis funndamental yaitu tentukan nilai bisnis sebagai
keuntungan yang diharapkan (Bodie, Kane, Marcus, 2009)

2.4.1 Analisis Fundamental

Pertama, cara mengidentifikasi saham yang bagus adalah dengan


menggunakan analisis fundamental. Investor kerap melakukan analisis
fundamental untuk mengetahui kesehatan perusahaan, termasuk laporan
keuangannya. Investor yang menggunakan teknik analisis fundamental
disebut investor nilai. Rasio yang perlu diperhatikan saat menggunakan
anlisis fundamental adalah nilai buku ekuitas, rasio biaya perusahaan dan

13
nilai buku saham. Penerapan metode penilaian saham yang baik dengan
menggunakan analisis fundamental akan mengungkap kinerja dan prediksi
peruusahaan.
Dasar untuk analisis fundamental adalah laporan keuangan perusahaan
yang diungkapkan dan diaudit yang meliputi laporan posisi keuangan,
Laporan laba rugi, laporan arus kas dan pernyataan distribusi laba. Analisis
bisa mengunakan periode tidak kurang dari 3 tahun.

2.4.2 Analisis Teknikal

Cara memilih saham bagus selanjutnya adalah dengan menggunakan


analisa teknikal. Jika cara sebelumnya dilihat laporan keuangan dan rasio
suatu perusahaan, maka analisa teknikal lebih fokus pada pergerakan saham
di pasar dalam jangka waktu tertentu. Jadi, analisa teknikal merupakan cara
yang terbaik untuk mengidentifikasi saham bagi para trader karena lebih
memilih investasi jangka pendek untuk menghasilkan keuntungan dengan
memperhatikan pergerakan pasar.
Asumsi-asumsi dalam analisis teknikal meliputi :
a) Pasar mempertimbangkan semua persoalan, para analisis teknikal
percaya bahwa semua yang mempengaruhi harga pasar akan
dicerminkan dalam harga tersebut
b) Harga bergerak mengikuti arah aliran, ananlisis teknikal digunakan
untuk menganalisis perilaku para pelaku pasar.
c) Sejarah akan berulang, dalam hal ini grafik digunakan untuk melihat
pola tertentu yang mungkin berhasil apabila psikologi pasar berada
dalam keadaan menaik ataupun menurun.
Ada tiga metode grafik utama yang sering digunakan dalam analisis
a) Grafik lajur
Grafik ini banyak digunakan. Sumbu tegak mewakili harga dan sumbu
mendatar menunjukan waktu. Pada grafik lajut harian tanda tertentu
dibuat untuk menunjukan harga tertinggi, terendah dan harga penutup

14
pada hari itu. Informasi harga untuk hari-hari berikutnya akan diplot
disebelah kanan dari harga hari ini.

b) Grafik rata-rata bergerak


Metode yang sangat populer untuk meramalkan harga yang digunakan
oleh para analisis teknikal. Grafik ini dihitung untuk jangka waktu
kapan saja yang diinginkan, misalnya 3 hari, 10 hari atau lebih.
Kelebihan metode ini adalah dapat melicinkan pergerakan apa saja
yang tidak normal yang mungkin berlaku diantara hari-hari tertentu.

c) Grafik titik dan angka(PAF)


Merode ini memerlukan informasi intrahari (infrmasi harga untuk
setiap perdagangan yang berlangsung dalam sehari) yang biasanya
tidak diperoleh oleh investor biasa. Grafik ini melaporkan harga

15
selama sumbu mendatar tanpa memberikan perhatian pada waktu
perdagangan berlangsung.

2.4.3 Tips Menentukan Saham yang Baik untuk Investasi

Setelah memahami cara memilih saham yang baik, sebaiknya harus


mengetahui beberapa tips mengenai hal ini. Ada beberapa tips dalam
mengidentifikasi saham yang tepat untuk berinvestasi, antara lain :
1) Kenali Profil Perusahaan dan Kinerjanya
Hal pertama yang harus dilakukan dalam memilih saham yang baik
untuk pemula adalah mengenali profil perusahaan dan kinerjanya. Bahwa,
berinvestasi adalah kegiatan jangka panjang. Jadi, jangan salah mengambil
langkah yang dapat merugikan diri sendiri.
2) Pastikan Fundamentalnya Stabil
Cara memilih saham yang baik untuk pemula selanjutnya adalah
dengan memastikan fundamentalnya cenderung stabil. Tentu saja hal ini
berkaitan dengan teknis dasar perusahaan. Perlu di uji menggunakan
metode top-down atau bottom-up. Pendekatan top-down dilakukan dengan
menganalisis kondisi makroekonomi industri kemudian menganalisis
perusahaan. Sedangkan, pendekatan bottom-up dilakukan dengan terlebih
dahulu menganalisis perusahaan, kemudian situasi makroekonomi industri.
3) Cari Tahu Laba yang Dihasilkan Perusahaan
Kemudian, dapat dinilai saham tersebut baik untuk investasi atau tidak
dengan menentukan seberapa menguntungkan perusahaan tersebut. Dapat
mengetahuinya dengan mengecek laporan keuangan perusahaan di website
Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi, jangan hanya melihat keuntungan
perusahaan dari naik turunnya volume perdagangan saham saja.
4) Pilih Saham Berdasarkan Indeksnya
Memilih saham berdasarkan indeksnya menjadi salah satu cara
mengidentifikasi saham yang tepat. Sebagai orang pemula tentunya
sebaiknya mencari saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan
market leader. Oleh karena itu, Liquid 45, dikenal sebagai indeks LQ45,

16
muncul. Artinya, dalam indeks tersebut terdapat 45 saham yang sangat
likuid.
5) Hitung Potensi Keuntungan Maupun Kerugian
Cara memilih saham yang baik untuk pemula selanjutnya yaitu
dengan menghitung potensi untung dan ruginya. Dan bisa melakukannya
dengan melihat pergerakan harga saham atau menggunakan teknik
analisis. Sebagai seorang investor, tentunya ingin berinvestasi pada
perusaahan yang sehat dan menguntungkan.
6) Pilih Saham dengan Biaya Transaksi Kecil
Meskipun hal ini mungkin terlihat mudah, cara selanjutnya untuk
mengidentifikasi sekuritas yang baik adalah dengan memilih penerbit
dengan biaya transaksi yang rendah. Perlu diketahui, ketika ingin
berinvestasi, harus membayar sejumlah biaya untuk membeli saham.
Biaya ini biasanya akan dikenakan per sekuritas saat membeli ataupun
menjual saham.
7) Pantau Tren Pasar
Terakhir, cara memilih saham yang baik untuk pemula adalah dengan
memantau tren pasar. Konsisten dengan penjelasan sebelumnya, saham
merupakan investasi yang cukup fluktuatif atau sangat fluktuatif. Hal ini
disebabakan oleh perusahaan atau bahkan faktor makroekonomi suatu
negara. Jadi, ada baiknya segera ikuti tren pasar saham harian melalui
berita dan tingkatkan juga kemampuan diri dengan mempelajari lebih
lanjut mengenai teknik analsis bisnis
.

2.5 Kasus Analisis dalam Penilaian Saham

Prediksi dan analisis harga saham merupakan salah satu topic yang
banyak diperdebatkan didalam literature keuangan. Banyak penelitian yang
telah memberikan kontribusi pemikiran teoritis dan menyediakan bukti
empiris berkenaan dengan factor penentu dari pergerakan harga saham. Isu
tentang prediksi harga saham hingga saat ini masih dalam perdebatan.

17
Saham dapat di analisis melalui dua cara analisis yaitu fundamental dan
teknikal.
Dalam manajemen keuangan, analisis fundamental dan analisis
teknikal menyangkut analisis yang penting dalam pengambilan keputusan
yang diambil oleh investor. Keputusan tersebur meliputi keputusan untuk
memberi dan menjual saham. Kombinasi yang optimal atas kedua analisis
tersebut akan menghasilkan dan memaksimumkan return yang dihasilkan
oleh seorang investor.

2.5.1 Analisis fundamental

Menurut (Tandelilin,2010) dalam buku portofolio dan investasi


disebutkan bahwa ada dua komponen utama dalam analisis fundamental
yaitu Earning per share perusahaan(EPS) dan price Earning ratio
perusahaan(PER). Dan terdapat tiga alasan yang mendasari penggunaan dua
komponen tersebut. Alasan pertama adalah melalui analisis fundamental
bisa didapat informasi mengenai nilai intrinsic perusahaan, nilai intrinsik
akan dibandingkan dengan nilai pasar saham untuk menentuhkan keputusan
membeli atau menjual. Alasan kedua adalah dividen yang dibayarkan
perusahan berasal dari Earning dan alasan yang ketiga adalah adanya
hubungan antara perubahan earning dan perubahan harga saham. Analisis
fundamental cocok untuk investasi saham jangka panjang.
Perhitungan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan
informasi dari laporan keuangan tahunan perusahaan kemudiam di
interpretasikan melalui analisis fundamental. Perhitungan kali ini
difokuskan pada kelayakan investasi di PT. Mayora Indah Tbk . Analisis ini
menggunakan laporan keuangan PT. Mayora Indah Tbk. Tahun 2018-2020
yang bersumber dari www.mayoraindah.co.id. Berikut adalah tahapan
analisis fundamental pada PT. Mayora Indah
a) Reduksi data dan penyajian data
Informasi yang telah didapat akan melewati proses pemilihan,
pemusatan, dan perhatiaan demi menyederhanakan dan mentranspormasi

18
data kasar. Sehingga lebih memudahkan dalam menganalisis secara
fundamental.
a. Earning Per Share(EPS) PT. Mayora Indah Tahun periode 2018-2020
Tahun Laba/Rugi Jumlah saham EPS
Didistribusikan kepada beredar
pemilik Entitas induk
2018 1.716.355.870.266 22.358.699.725 77
2019 1.999.303.012.196 22.358.699.725 89
2020 2.060.631.850.945 22.358.699.725 92

Rumus EPS = Laba/Rugi diditribusikan kepada entitas pemilik


Jumlah saham yang beredar
Berdasarkan hasil perhitungan EPS diatas, Earningh Per Share PT
Mayora Indah mengalami peningkatan drastis selama periode tersebut.
Peningkatan EPS disebabkan oleh laba perusahaan yang meningkat
disetiap tahun selama periode tersebut serta jumlah saham yang beredar
tetap. Sehingga PT Mayora Indah Tbk. Dapat dikategorikan baik untuk
berinvestasi.
b. Price Earning Ratio(PER) PT. Mayora Indah Tbk. Periode 2018-2020
Tahun Harga Saham EPS PER
2018 2.620 77 34,0
2019 2.050 89 23,0
2020 2.710 92 29,4

Rumus PER = Harga saham


EPS
PER PT. Mayora Indah bersifat fluktuatif. Pada 2018 PER sebesar
34, akan tetapi turun pada 2019 yaitu menjadi 23, kemudian pada tahun
2020 terjadi peningkatan kembali menjadi 29,4. Hal tersebut disebabkan
oleh naik turunnya harga saham yang dibarengi oleh PER pada tiga tahun
berturut-turut.

19
Rata-rata PER Pada pasar 2020 berkisar antara 20-25. Jadi jika
melihat Price Earning Ratio PT. Mayora Indah tahun2018-2020 yang
bernilai diatas rata-rata, maka dapat dikategorikan sebagai saham Price
Earning Ratio yang tinggi (growth stock). Jadi dapat dikatakan bahwa
saham PT. Mayora Indah terbilang mahal dan tidak layak dimiliki.
c. Book Value PT Mayora Indah Tbk periode 2018-2020
Tahun Jumlah Ekuitas Jumlah saham Book value
yang beredar
2018 11.271.468.049.958 22.358.699.725 504,12
2019 9.911.940.195.318 22.358.699.725 443,31
2020 8.542.544.481.694 22.358.699.725 382,07

Book Value = Total Ekuitas


Jumlah saham yang beredar
Dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut saham yang diedarkan
PT Mayora Indah tidak berubah, yakni tetap berada di 22.358.699.725.
sementara jumlah ekuitas PT Mayora Indah selama kurun waktu tersebut
terus mengalami penurunan. Hal tersebut diakibatkan terjadinya
penurunan book value yang nantinya akan berpengaruh pada nilai
PBV(Price Book Value).
d. Price Book Value PT Mayora Indah Tbk Periode 2018-2020
Tahun Harga Book PBV Posisi Keputusan
Saham Value Saham Investasi
2018 2.620 504,12 5,20 Overvalued Menjual
saham
2019 2.050 443,31 4,62 Overvalued Menjual
saham
2020 2.710 382,07 7,09 Overvalued Menjual
saham

d) Penarikan kesimpulan

20
Dari analisis fundamental diatas dapat kita simpulkan bahwa Nilai
Earning Per Share(EPS) PT Mayora menunjukan tren peningkatan, hal
tersebut menandakan perusahaan mampu memberikan Profitabilitas yang
tinggi bagi pemegang saham. Nilai Price Earning Ratio(PER) PT Mayora
menunjukan nilai yang berbeda setiap tahunya tetapi cenderung berada
diatas range, sehingga saham PT Mayora tergolong mahal dan tidak layak
untuk dimiliki. Nilai Price To Book Value(PBV) PT Mayora selalu berada
diatas angka 1 yang menunjukan bahwa saham tersebut berada diposisi
Overvalued. Dengan demikian Investor yang memiliki saham tersebut
disarankan untuk menjual saham.

2.5.2 Analisis Teknikal

Analisis teknikal yang biasa digunakan oleh investor adalah harga dan
volume perdagangan masa lalu. Analisis teknikal menitikberatkan pada
upaya-upaya untuk memperkirakan suatu harga saham. Analisis taknikal
hanya disarankan untuk investasi jangka pendek. Analisis bisa
menggunakan software online trading forex seperti MetaTrader ataupun
melalui aplikasi seperti Ajaib.
Trend line adalah garis imajinatif yang dibuat untuk menunjukan
kecenderungan(Tren) pergerakan harga saham. Misalnya uptrend(naik),
downtrend(turun) atau sideways(datar). Prediksi pergerakan harga saham
dibaca berdasarkan historisnya. Prisipnya ialah mereka membeli ketika
harganya sedang turun dan menjual ketika harganya sedang meningkat.
Selisih tersebutlah yang akan menjadi keuntungan mereka atau biasanya
disebut dengan capital gain.
Didalam software telah tersedia berbagai indaktors analisis teknikal,
salah satu analisis yang paling popular adalah indicator moving average.
Indikator Moving average(MA) adalah indicator yang menghitung
pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentan waktu
tertentu, misalnya dalam waktu 200 hari maka akan disebut MA200.
Apabila grafik harga memotong MA200 ke atas dianggap sinyal beli

21
sedangkan sebalikanya ketika memotong kebawah maka dianggap sinyal
jual.

Analisis kali ini kita akan menggunakan trend dari PT. Telkom
Indonesia Tbk. Berikut analisis yang dapat kami simpulkan sebagai berikut

Pada 12 oktober 2021, harga saham pada PT Telkom ialah Rp 3.780.


pada grafik terlihat bahwa pada januari hingga juni 2021 pergerakan saham
Telkom sedang sideways dan mulai uptrend di bulan juli. Dilihat dari garis
MA yang panjang, saham pada Telkom menunjukan adanya uptrend yang
cukup kuat, meskipun masih ada kemungkinan adanya koreksi yang
menembus kebawag garis MA yang pendek. Terlihat bahwa beberapa kali
koreksi dan menyentuh garis MA yang pendek sebagai support, tetapi
memantul kembali keatas dan melanjutkan uptrend.

Jika tetap mempertahankan uptrend maka bisa dikatakan harga saham


Telkom diperkirakan bisa sampai pasa Rp 3.830 (dilihat dari resisten
terdekatnya) hingga mencapai Rp 4.000 – 4.200. akan tetapi jika harganya
koreksi kemudia crossing kebawah MA yang lebih panjang dan konsisten
berada dibawah garis MA, Maka bisa menjadi sinyal bahwa aka nada
perubahan trend nantinya dari uptrend menjadi downtrend.

22
Strategi beli berada pada support pada saham yang sedang uptrend
yaitu beli saat harga uptrend namun koreksi ke garis MA dan ada juga beli
saat tembus resistance yaitu saham yang beberapa kali tertahan digaris MA
dan bisa jadi garis tersebut sebelumnya menjadi support yang kuat.
Kemudian saat jual, saat saham uptrend kuat mengalami koreksi dan tembus
kebawah garis MA. Ini bisa menjadi sinyal jual.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Investasi merupakan pengorbanan bagi seorang investor untuk menunda
konsumsi saat ini untuk disimpan pada asset produktif dengan harapan akan
mendapatkan imbalan hasil dimasa yang akan datang. Saham merupakan
sebuah intrumen investasi di pasar modal yang memberikan imbalan
hasil(return) dan risiko yang tinggi dibandingkan dengan instrument investasi
lainnya(High risk high return). Return yang diharapkan seorang invetor adalah
dividend an capital gain (harga jual saham lebih besar daripada harga belinya).
Ketika harga saham naik, maka investor akan mendapatkan keuntungan
akan tetapi sebaliknya ketika harga saham turun investor akan mendapatkan
kerugian (capital loss) dan tidak dibagikannya dividen. Itu dikarenakan harga
saham yang cenderung fluktuatif dan sulit ditebak. Oleh karena itu perlu sekali
menganalisis saham apa yang akan dibeli dan dijual oleh seorang investor. Hal
tersebut harus diperhitungan dengan matang agar menghindari kerugian dimasa
mendatang.
Perhitungan saham tersebut meliputi nilai saham, penilaian saham,
berserta analisis saham yang digunakan. Nilai saham terbagi menjadi tiga yaitu
nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsic saham. Pendekatan saham terbagi atas
pendekatan nilai buku, pendekatan nilai pasar, pendekatan pasar, dan
pendekatan nilai intrisik. Selain itu saham layak dijua atau dibeli oleh seorang
investor bisa dianalisis menggunakan dua metode yaitu metode analisis
fundamental, yang berfokus pada laporan keuangan 3 tahun terakhir dan
analisis teknikal yang berfokus pada trend histori pergerakan saham.

3.2 Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah kelompok
kali ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi tulisan maupun bahasa yang digunakan. oleh sebab itu saran dan
kritik yang membangun agar kedepannya dapat lebih baik lagi sangat

24
diharapkan oleh penulis. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
dan menambah wawasan dalam memahami apa itu investasi.

DAFTAR PUSTAKA

Moh. Zidni Ilman. 2021. Rangkuman materi kuliah:Common Stock valuation and
analysis, diakses di https://id.scribd.com/document/501083496/MAKSI-
Moh-Zidni-Ilman-RMK-TPAI-Common-Stock-Valuation-and-Analysis .
pada 12 september 2023.

Bodie, Kane dan Markus, Investments tenth edition. 2014


Andri Helmi M.SE,MM , Penilaian saham dan strategi portofolio saham, diakses
pada https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/12000828/ . pada
13 september 2023.

Universitas Riau. 2020. makalah saham dan nilai saham. Investasi dan manajemen
portofolio, diakses
https://www.studocu.com/id/document/universitas-riau/investasi-dan-
manajemen-portofolio/makalah-saham-dan-nilai-saham/45947768 . pada 13
september 2023.

Yuliah, Leni Triana dan Ihwan satria lesman. 2018. Analisis nilai saham dengan
dividend discount model(DDM). Diakses di
https://journal.stiem.ac.id/index.php/jurman/article/view/360/285 . pada 16
september 2023.

Muhammad benny alexandri, R. Marsha aulia hakim, Annisa Nur Silvia, Rosiana
alia ahsan, dan Talitha nisrinaa almira. 2022. Analisis fundamental saham
disektor industri barang konsumsi. Diakses di
https://www.academia.edu/78899317/ANALISIS_FUNDAMENTAL_SAH
AM_DI_SEKTOR_INDUSTRI_BARANG_KONSUMSI_Studi_Kasus_pad
a_PT_Mayora_Indah_Tbk_Periode_2018_2020 . pada 15 september 2023.
Fahmi Muhammad zain, Hilman Darmawan dan Maysarah. 2021. Analisis saham
teknikal saham pada PT. Telkom Indonesia(persero) Tbk. Diakses di
https://www.studocu.com/id/document/universitas-indonesia/analisis-
sekuritas/p6-kelompok-2-analisis-teknikal-saham-pt-telkom-indonesia-tbk/
20360773 .pada 16 september 2023.

25
https://landx.id/blog/nilai-intrinsik-fungsi-jenis-cara-menghitung-nilai-intrinsik-
saham/. Diakses pada 15 september 2023

26

Anda mungkin juga menyukai